NovelToon NovelToon

BIDADARI TAK BERSAYAP

Joni

...Halo semuanya,,,...

...Selamat membaca ya🌸...

...Semoga gak keganggu dengan banyaknya typo 😀🙏...

...❤️❤️❤️...

Meski keputusannya menikah dengan duda keren yang lebih pantas menjadi papanya karena memang usianya sama dengan papanya itu cukup membuat hati Karin galau,,, Tapi nyatanya pria yang tak lagi muda itu mampu membahagiakan dirinya.

Meski dulu harus ada dilema takut tak direstui oleh papanya karena pria yang akan menikahinya ini adalah pria yang menjebloskan papanya ke penjara atas tindakan kriminalnya di masa lalu,,, Tapi nyatanya papanya kini juga turut berbahagia dengan pernikahannya.

Meski suami tuanya itu tak pernah sekali pun mengenalkan dirinya pada keluarganya,,, Namun nyatanya baik mama atau pun papa mertuanya sangat menerima dirinya dan mengabaikan usianya yang tertinggal jauh dari putra kesayangannya.

Di sinilah kisah Karina Saswita di mulai,,,

"Saya terima nikah dan kawinnya Karina Saswita binti Adi Saswita dengan mas kawin yang tersebut dibayar tunai."

Masih begitu terngiang di telinga Karin saat Dion suaminya mengucapkan kalimat itu dalam satu hentakan napasnya. Karin begitu bahagia saat pria itu resmi menghalalkannya.

"Kok senyum senyum sendiri gitu sih?? Mikirin apaan cil??"

Suara pria yang dicintainya terdengar lembut menyapa di telinganya. Pelukan tangan kekar yang sudah dikenalnya dengan baik itu pun makin dieratkan di pinggangnya seakan tak mau kalau mereka terpisahkan.

Dion memang paling suka memeluk Karin dari belakang seperti ini. Karena dengan begitu dia bisa leluasa menyentuh semua benda yang membuat gairahnya selalu terbakar karena melekat di tubuh istri kecilnya itu dengan leluasa.

"Om papa,,,Udah siang ini. Jangan raba raba terus dong." ucap Karin.

"Masih mau nih si Joni." rengek Dion.

...Masih kenal dan ingat sama Joni dong? 🤭...

"Kan udah semalam tiga kali,,,Masak masih mau lagi?? Gak capek apa Joninya??" Karin geleng kepala heran dengan ulah suaminya yang walau sudah berumur tapi jangan ditanya seberapa besar jiwa muda benda pusakanya.

"Tanyain sendiri tuh sama anaknya." jawab Dion sambil menggesek gesekkan Joni ke tubuh belakang istrinya.

"Ya ampun,,, Udah main bangun aja nih anak mama,,," Karin gemas dan tangannya pun menggapai barang alot yang terbuat dari urat urat penyalur kebahagiaan baginya dan suaminya itu.

"Kecup dong Joni,,," pinta Dion.

Karin melepaskan tangan Dion dari pinggangnya lalu memutar tubuhnya menghadap Dion. Dengan gerakan cepat Karin membungkuk dan mengecup tepat di kepala Joni yang selalu tampak mengkilat dan licin tanpa pelindungnya itu.

Cup,,,

"Udah ya." Karin berdiri tegak lagi.

"Gitu doang??" protes Dion.

"Om papa,,, Ini hari senin dan om papa bilang ada meeting kan?? Ini jam berapa coba,,," Karin menunjuk ke jam dinding yang ada di kamar mereka.

"What the hell,,,?? Cepat banget sih jamnya. Kasihan nih si Joni gak sempat sarapan dulu deh. Bajuku udah disiapin belum cil??" Dion tergopoh gopoh setelah tau jam sudah tidak mau kerjasama dengannya memanjakan Joni.

Hari ini adalah hari pertamanya kembali kerja setelah cuti dua minggu sejak dia menikahi Karin. Dion yang workaholic tentu sangat benci jika harus telat ngantor.

"Sudah Karin siapin di atas kasur bajunya. Tapi maaf kalau mungkin bajunya kurang pas paduannya,,,Karin kan baru pertama kalinya nyiapin baju kerja om papa." Karin terdengar tidak percaya diri dengan pilihannya sendiri untuk baju kerja Dion.

"Bocil sayang,,, Mulai sekarang apa pun yang kamu siapkan,, itu yang kupakai. Tidak ada rasa tidak percaya diri atau apa pun itu karena aku percaya,,, istri kecilku tersayang ini pasti memilihkannya dengan penuh cinta dan tak pernah ada keinginan sengaja buat suaminya yang kece badai ini jadi jelek. Iya kan??"

Dion mencubit gemas dagu Karin karena istrinya itu tersipu malu. Dion juga mencium puncak kepala istrinya yang ditutupi kerudung itu,,,Tidak luput juga kening,,pipi,, hidung,,, mata,,, dan bibirnya.

Semua tak ada yang tidak diabsen oleh Dion. Perlakuan Dion itu selalu membuat Karin merasa sangat dicintai.

"Eh sudah sudah,,,kok malah bablas sih,,," tegur Karin sambil mundur selangkah karena Dion malah keasyikan menikmati bibirnya dan tangannya mulai merayap di gundukan kembarnya.

"Hehehe,,, Habisnya kamu itu memabukkan sih cil." Dion meringis.

"Ya bagus dong kalau gitu,,,Daripada wanita lain yang lebih memabukkan om papa. Bisa bahaya kan kalau itu. Oh ya,,, Kira kira akan ada wanita lain gak di antara kita??" tanya Karin sambil membantu memakaikan kemeja Diob dan kancingnya.

"Ada,,,," sahut Dion membuat mata Karin mendelik.

"Ada mama kan??" tanya Dion tanpa rasa bersalah.

"Serius dong om papaaaa,,,," Karin memukul kecil dada Dion karena gemas.

"Loh serius,,, Itu ada mama di luar kamar kita lagi panggil kamu." kata Dion sambil menunjuk pintu.

Karin menoleh ke pintu dan memfokuskan telinganya agar bisa lebih jelas mendengar mama mertuanya memanggilnya.

"Karina,,,, sayang,,, Sudah bangun belum??" suara mama Herna terdengar.

Cup,,, Secepat kilat Dion mencium pipi putih kemerahan milik Karin yang masih terpampang di depan matanya itu.

"Tuh kan benar dipanggil mama." ucap Dion sebelum Karin protes karena dia curi curi cium.

"Karinaaa,,,"

Belum sempat Karin protes,, suara mama Herna kemnali terdengar. Mau tidak mau Karin harus menjawabnya dulu.

"Iya ma. Karina sudah bangun. Ini lagi bantu pakein bajunya om papa." jawab Karin dari dalam kamar.

"Iya sayang. Cepat turun ya. Dion musti sarapan sebelum kerja." suara mama Herna kembali terdengar.

"Iya ma."

Karin lebih mempercepat gerakan tangannya membantu Dion memakai semua perlengakapannya. Tanpa sengaja tangannya menyenggol Joni yang langsung bangun lagi.

"Aduh nakalnya anak mama ini,,, Bobo lagi ya sayang. Gak boleh nakal ikut papa kerja. Cari duit buat mama hihihi,,," Karin bicara sendiri sambil mengusap usap bagian menonjol itu dengan harapan si Joni mau tidur lagi.

"Ah persetan sama meeting,,,"

Dion mendorong tubuh Karin dan memutarnya membelakanginya. Dibungkukkannya tubuh Karin dan menyingkap gaun panjang istrinya itu tanpa lupa dengan cepat juga mengeluarkan Joni dari sarangnya.

Joni pun dengan girangnya dilepaskan. Dengan tegangnya namun lihai bergoyang menari nari di dalam lubuk terdalam milik Karin,,,Joni pun menyanyi.

Menumpahkan semua yang sudah sedari tadi meluap luap menuntut dibebaskan walau dengan gerakan berdiri begitu.

"Ahh,,," suara penanda kebahagiaan Dion karena Joni tak lagi menyiksanya.

"Om papa telat Cil,,," Dengan cepat Dion berlari ke kamar mandi membersihkan diri.

Karin hanya mengerucutkan bibirnya ditinggal begitu saja dengan cairan yang meluber saking banyaknya dan meleleh di sepanjang belahan kakinya.

...❤️❤️❤️...

...Author belum belum udah memanas aja isi ceritanya 😀...

Kirim vote, like dan komen kalian ya 🌸❤️🌹

Bahagia

...Hai semua,,,...

...Selamat membaca ya 🌸...

...Maafkan typo yang bertebaran 🙈🙏...

...🌸🌸🌸...

"Karina,,, Lihat ini Dion jadi telat kerjanya." mama Herna menyambut keduanya yang berlarian turun dari tangga.

"Bukan salah Karin ma,,, Dion tadi tiba tiba mules. Jadi musti ke toilet lagi deh."

"Oh gitu,,, Maafin mama ya Rina." mama Herna mendekap menantunya dan merasa menyesal.

"Gak apa apa kok ma. Karin malah makasi banget sama mama karena mama masih tetap peduli banget sama jadwal om papa." Karin tersenyum.

"Kamu itu kenapa sih panggil om papa. Panggil mas atau sayang aja gitu kan lebih enak,,, Om papa itu lucu lho kedengarannya." mama Herna menepuk pelan tangan Karin.

"Kamu juga Dion." seru mama Herna.

UHUUKK,,, Dion yang minum susu buru buru jadi tersedak.

"Kok jadi Dion kena juga??" protesnya sambil mengusap lelehan susu di sekitar bibir dan bajunya dibantu Karin.

"Panggil istri itu mbokya yang bagus gitu. Masak bocil,,," protes mama Herna.

"Yah mama,,, Kayak gitu aja kok dijadiin perkara sih. Justru lucu itu kan bikin ketawa dan awet muda. Panggilan itu mau apa aja asal nyaman gak masalah ma. Gak usah malu sama tetangga atau orang yang dengerin. Kalau mereka suka pasti mereka ketawa,,, kalau mereka gak suka ya itu urusan mereka hahaha,,,"

Dion yang memang begundalan mana pernah menganggap omongan mamanya itu serius atau sampai diambil hati.

"Dasar anak nakal,,," Mama Herna menjewer telinganya.

"Mamaaaa,,, Dion ni udah jadi suami Karin loh masak masih dijewer di depan istri gini sih?? Lagian ya,,, Mama protes mulu sama panggilan kita berdua,,, Lah mama sendiri gak mau panggil Karin aja,,, Selalu Karina. Kenapa hayoo,,,???"

"Apa salahnya memangnya kalau mama panggil Karina?? Orang emang itu namanya. Dan mama lebih nyaman panggil dia seperti itu. Karina,,, Rina,, Bagus kok menurut mama itu." Mama Herna tak mau kalah.

"Ya sama kalau gitu sama kita. Orang kita nyamannya gitu gimana hayooo,,,," Dion tetap menguji kesabaran Herna.

"Yowes terserah kamu aja wes." mama Herna menyerah juga.

"Cieee,,, logat jawanya keluar lagi nih istri papa. Hawaii ini ma,,, Hawaii,,," goda Dion.

"Kalau pun di Hawaii juga apa salahnya pakai bahasa Jawa. Jangan pernah lupa dari mana kita berasal Dion." papa Hengki yang baru turun mau ikut sarapan langsung ceramah subuh.

"Ya,,, Ya,,, Ya,,," Dion mengabaikannya seperti biasa.

"Selamat pagi papa,,," sapa Karin.

"Selamat pagi sayang. Sudah dua minggu tinggal sama kita,, Apa kamu sudah terbiasa dengan adu pendapat kami seperti ini???" tanya Papa Hengki.

"Hehehe,,, Papa bisa saja." Karin tau papa Hengki hanya sedang bercanda.

Begitulah suasana hangat yang tercipta dalam keluarga Dion. Mama yang meski bawel tapi sangat perhatian,,, Papa yang selalu suka meng"kuliah"i dengan kata kata mutiara atau kata kata bijaknya,,, Dan yang terpenting ada Dion yang selalu mencintai Karin.

Karin mengucap ribuan syukur untuk nikmat tuhan yang satu ini. Karin merasa jauh lebih beruntung daripada beberapa teman lamanya yang rumah tangganya tak seindah impian mereka dulunya.

Ada juga yang rumah tangganya bahagia,, Tapi mertuanya membuat perkara. Yah namanya saja rumah tangga ya,,, Kalau gak ada perkara atau cobaan namanya bukan rumah tangga tapi rumah rumahan barbie.

"Om papa berangkat dulu ya cil,,, Kamu baik baik di rumah. Uang yang aku berikan masih ada? Atau kamu butuh tambahan lagi?? Oh ya,,, Kenapa kartu kredit platinum yang aku berikan padamu masih tetap di atas nakas?? Kamu gak memakainya sayang??"

Dion bertubi tubi melempar pertanyaan sambil berjalan keluar buru buru menuju mobilnya. Dia sudah sangat terlambat gara gara ulah Joni tadi.

"Satu satu nanyanya kenapa sih om papa??? Kan Karij bingung jawab yang mana dulu,,," protes Karin dengan wajah manjanya.

"Aduh please deh sayang jangan manis manis manja gitu. Joni berontak lagi nanti." bisik Dion.

"Ya ayo lagi kalau gitu,,," tantang Karin menggodanya.

"Hhmm nantang yaaa. Pokoknya malam ini giliran kamu di atas."

"Okeh,,, Mau berapa ronde??" tantang Karin lagi.

"Cil please,,, Om papa bisa cuti lagi nih,,," Dion mulai tak kuat menahan gejolak si Joni.

"Hahaha,,, Jangan ah. Kasihan kerjaannya udah ditinggal lama. Karyawannya juga pasti udah kangen lihat bos kece badainya ini. Udah sana,,,Berangkat dulu cari duit yang banyaaaakkkk,,," seru Karin.

"Hmmm bilang kayak gitu emang gak takut kalau beneran ada yang kangen sama suamimu ini di kantor???" goda Dion.

"Kalau pun ada yang berani begitu Karin datangin aja dia." sahut Karin cuek.

"Mau ngapain?? Dicakar cakar ala ala Abg kalau pacarnya ketauan selingkuh???" cibir Dion.

"Gak lah,,, Karin ajak duduk ngopi bareng aja sambil bahas kapan mau diresmiin hubungan kalian biar om papa dan Joni tau rasa suruh nyemprotin kita berdua terus terusan. Biar copot,, copot deh tuh pinggang!!!" nada Karin terdengar kesal sekarang tapi lucu bagi Dion.

"Hahahha,,, Keren keren!! Seru kayaknya ya kalau gitu,,," Dion malah mengiyakan.

Karin mendelik dan berkacak pinggang membuat Dion merasa gemas lalu mendekap erat tubuh istrinya itu.

"Tidak ada wanita seperti itu di kantor atau di mana pun sayang. Sekali om papa menikahimu,,, maka hanya kamu yang akan terus dihajar Joni. Aaawww,,," Dion mengaduh karena Karin mencubit pinggangnya lumayan keras saking gemasnya.

"Diiiioooonnnn,,, Masih belum berangkat juga kamu???? Jam berapa ini????" teriak mama Herna yang sedari tadi belum mendengar deru mobil anaknya.

"Mama ganggu aja nih,,," Sungut Dion.

"Mama benar kali,,, Udah sana berangkat dulu om papa,,,," Belum selesai Karin bicara Dion sudah melahap bibir mungil itu.

Karin megap megap kehabisan napas dibuatnya. Tanpa sepengetahuan kedua insan yang tengah saling melilit itu,,, dua orang dewasa berdiri di depan pintu tengah tersenyum sambil saling merangkul dan melihat ke arah mereka.

"Lihat itu Dion. Mirip papa dulu pas masih baru baru kita menikah. Maunya nempeeeelll mulu sama mama." ucap Mama Herna.

"Sampai sekarang juga masih gitu kan???" papa Hengki tak memungkiri.

"Kita doakan semoga rumah tangga Dion kali ini langgeng ya pa. Semoga juga segera dikaruniai anak. Aamiin,,," mama Herna berdoa.

"Aamiin,,, Yang jelas walau sangat menginginkan cucu,,, kita jangan terlalu menuntut biar tidak jadi beban mental untuk mereka ma." papa Hengki menasehati.

"Iya pa,, Mama ngerti."

"Eh mama,,, papa,,," Karin malu banget ternyata aksinya dan Dion dilihat mereka.

"Santai,,, kami malah seneng lihat kalian bahagia begitu." Mama Herna menarik Karin ke sebelahnya.

Semuanya lalu melambaikan tangan pada Dion.

... ❤️❤️❤️...

...Author ikut bahagia melihat mereka bahagia 🤗...

...Kalian gimana?? Bahagia juga gak?? ...

Dukung author dengan vote, like dan komen yaa 🌹🌸❤️

Urusan Makan

...Selamat membaca ya ❤️...

...Maafkan typo yang bertebaran 😆🙏...

...❤️❤️❤️...

"Selamat pagi bapak Dion,,, Selamat atas pernikahannya. Kapan nih kita dikenalkan sama ibu??"

Sambut karyawan karyawan Dion yang sedari tadi ternyata udah nyiapin kejutan kecil untuk turut merayakan kebahagiaan Dion dan istrinya.

"Ibu??" batin Dion sambil membayangkan bocil kesayangannya itu dipanggil ibu oleh karyawan karyawan senior itu.

"Terima kasih ucapannya. Dan kejutannya juga tapi ini bukan saatnya kita berpesta bukan?? 2 minggu meninggalkan kantor tentu banyak pekerjaan yang harus ku kerjakan. Jadi aku minta kalian segera kembali ke .eja kalian masing masing."

Begitulah Dion,,,

Begundalan mungkin bahkan lebih tepatnya masih cengengesan kalau ditemukan dengan sahabat kecilnya yaitu Darren.

Tapi kalau udah di kantor,,, Jangan harap karyawannya bisa santai santai. Dion orang yang workaholic dan perfeksionis dalam pekerjaan. Dia tidak bisa memberi toleransi untuk hal hal kecil.

Everything must be perfect,,, And on time.

Tapi bicara soal on time,, bos satu ini pertama kalinya telat datang ke kantor karena ulah benda kecil ampuhnya yang pagi itu rewel minta dimanjain dulu sama empunya.

"Bad record ever nih,,, Gue telat ngantor. Seumur umur baru kali ini." gerutunya sendiri.

Tapi mau menyalahkan siapa??

Karin??

Ah istri kecilnya itu begitu memabukkan dia. Dion heran padahal istrinya itu dia nikahi sudah dalam kondisi tidak gadis lagi tapi surga dunia miliknya itu masih begitu menggigit dan buat Joni ketagihan terus.

"Hei Dion,,, Fokus!!! Kerja,,,!!"

Pikirannya sudah mulai ngelantur aja ingat yang bening bening di rumah. Entah kenapa meninggalkan istrinya belum sejam yang lalu saja sudah buat Dion merasa rindu berat.

"Cepat selesaiin semua dan cepat pulang." ucapnya lagi pada dirinya sendiri lalu detik kemudian dia sudah disibukkan dengan berkas berkas menumpuk yang semua harus dibacanya satu persatu dengan teliti sebelum menandatanganinya.

Dibantu Megha,,, Sang sekretaris yang sudah lama bekerja dengannya. Megha yang sempat dikira akan menjadi pendampingnya karena kemana pun Dion selalu diajak bahkan pernah sampai diajak menghadiri pernikahan putra sahabatnya.

Megha yang juga sudah sangat mengenal mama Herna dan papa Hengki karena sering diajak makan siang bersama mereka di sela sela jadwal padat Dion.

"Sudah semua belum??" tanya Dion.

Megha tampak memeriksa ulang semuanya sebelum menjawab. Setelah yakin dia pun mengangguk.

"Semuanya sudah pak. Bapak mau langsung makan siang?? Dipesanin makan atau mau keluar makan??" Megha yang selama ini juga mengurus segala keperluan Dion sampai urusan makan bertanya seperti biasanya.

"Gha,,, Kamu lupa udah punya istri?? Jadi urusan makanku tidak perlu kamu urus lagi ya."

"Baik pak. Kalau begitu saya boleh ijin makan siang dulu kalau bapak belum memerlukan saya??" Megha begitu sopan.

Dion melirik arloji mahal kado pernikahannya dari sahabatnya Darren. Sahabatnya satu itu memang selalu tau apa yang diinginkannya. Tak cukup dengan menanggung semua biaya pernikahannya di Paris kemarin,,, Tapi Darren masih merogok koceknya cukup dalam untuk membelikannya arloji mahal itu.

"Hmm sudah jam makan siang rupanya ya. Baiklah kamu boleh makan dulu. Kalau mau makan di luar jangan telat baliknya ke kantor." ujar Dion.

"Baik pak." Megha permisi keluar dari ruangan itu.

Melihat ke arah arloji itu,, Dion teringat pada yang membelikannya benda itu. Terakhir bertemu,,, Darren begitu terlihat sehat setelah divonis kanker. Sungguh satu keajaiban bahwa sahabatnya itu bisa sembuh tanpa pengobatan yang aneh aneh.

"Gue telpon dia dulu deh,,, Udah lama dia gak hubungin gue. Dia pasti takut ganggu bulan madu gue." gumam Dion.

Tapi baru saja mau menelpon Dion,,, telpon masuk dari istri kecilnya membuatnya lupa sesaat akan sahabatnya.

"Halo cil,,," Dion sumringah sekali.

"Kok halo???" suara manja itu sudah buat dia ingin cepat pulang saja.

"Trus??"

"Ucap salam dong. Assalamualaikum om papa,,,"

"Oh iya ya. Waalaikumsalam bocilku sayang. Gimana keadaan kamu??"

"Om papa,,, Karin gak lagi sakit atau apa ya. Isi ditanyain keadaan segala,,," cicitan Karin membuat Dion gemas.

"Sudah sudah jangan mencicit terus. Nanti aku malah pulang gak bawa duit loh,,," canda Dion.

"Awas aja kalau berani gitu,,,!!! Gak bawa duit sam dengan tidur di luar gak pakai selimut." ancam Karin.

"Atuuuuttt,,,,Tapi sebelum suruh keluar Joni dikecup dulu gak???"

"Digigit tepatnya sampai putus!!!" jawab Karin.

"Sadis nih istri kecilku. Tapi om papa suka. Cinta bahkan,,,Love you bocil." Dion tiba tiba so sweet.

"Love you more om papa,,,Oh ya,,, mau makan siang apa hari ini?? Mau dibawain atau gimana?? Biasanya om papa makannya di mana??"

Karin benar benar merasa konyol menanyakan semua itu di jam yang sudah masuk jam makan siang. Tapi dia juga baru kali ini mendapati kondisi Dion kerja.

"Terserah kamu dong sayang mau aku makan apa dan di mana. Kan kamu istriku. Yang tanggung jawab urusan makan dan minumku. Pokoknya aku gak mau mikir urusan itu. Aku serahin semua sama kamu." ucap Dion.

"Om papa,,, Maafin Karin ya. Karin gak dari tadi kepikiran masalah makan siang om papa. Ini udah telat banget kan kalau Karin bawain makan." suara Karin penuh penyesalan.

Sedari tadi dia memang sibuk di kamar beberes barang barang yang dibawa dari Paris dua minggu lalu. Saking Dion tak pernah melepaskannya sejenak untuk membereskan itu semua makanya baru hari ini Karin sempat merapikan itu semua.

"Gak apa apa bocilku. Om papa suruh Megha saja belikan makan kalau gitu ya. Mumpung dia keluar." ucap Dion tak mau membuat Karin resah meski itu artinya akan mempermalukan dirinya sendiri karena tadi sudah terlanjur menolak saat Megha menanyakan perihal makan siang.

"Megha?? Siapa itu??" tanya Karin.

"Oh iya kamu belum kenal ya. Rayya yang kenal. Megha itu sekretarisku sayang. Sebelumnya dia yang selalu menyiapkan semuanya. Nantilah kalau sudah ada waktu luang,, om papa kenalin ke kamu ya cil."

"Cantik?? Seksi??"

"Cantik lah namanya aja wanita dan sekretaris. Cantik iya,, Seksi juga iya pastinya. Tapi di mata pria lain. Bukan di mataku. Kamu tau kenapa?? Karena mataku ini susah jadi milikmu juga sayang. Mataku ini juga cuma melihat kecantikanmu saja." Dion tak mau istrinya cemburu.

"Jadi cuma cantik aja ya akunya. Gak seksi??"

"Kalau cantik urusan mata,,, kalau seksi kan urusan Joni. Jadi tanyanya nanti malam aja langsung sama tersangkanya. Ya ya ya,,," Dion mulai genit.

"Mesummmm ihh,,!!!" sungut Karin.

"Yang penting yang dimesumin juga mau kan???" Dion terus menggoda Karin.

...❤️❤️❤️...

...Hayooo kalian pasti udah pada curiga nih sama Megha kan?? 😆...

...Apa benar Megha akan menjadi duri dalam pernikahan mereka??...

...Tenang,,, Author masih ingin mereka bahagia kok 🤭...

Dukung author dengan vote, like dan komen ya ❤️🌸🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!