"Stop Cherr....lo udah minum banyak"
Rena menyingkirkan gelas dan sebotol win dari tangan Cherry.
"Hahahah.....lo gak tau Ren, gimana enaknya minuman ini, bisa buat kita lupain segalanya, cobain deh"
Cherry menyodorkan segelas win kepada Rena sahabatnya. Dan secara langsung tangan Rena menepisnya
"Lo udah mabuk berat Cherr"
"Gue gak mabuk, gue masih bisa mengingat jelas gimana be*rengsek nya Galen khianatin gue" Cherry mengambil gelas itu lagi dan menenggak minuman la*knat itu.
"Lupakan Galen Cherr, lupakan laki laki be*rengsek itu" ujar Rena dengan menatap mata Cherry yang sudah berlinangan air mata
Cherry Bimantara, gadis cantik yang sudah dua tahun yang lalu mencoba move on dari mantan pacarnya yang telah menghianatinya, dan meninggalkannya pas lagi sayang sayange. Tapu sayang, sejauh ini dia gagal move on, dan malahan menjerumuskan dirinya ke dalam club malam, walau hanya sekedar untuk minum saja.
"Cherr, lo pulang...gue anterin" ucap Tomy pacar Rena yang juga sahabat Cherry yang melihat tubuh Cherry yang sudsh tidak berdaya
"Iya Cherr, lo mabuk berat, bagaimana gue bisa ngadepi abang lo, serem gue"
"Bang Jo....ah Bang Jo, abang tukang bakso itu jangan dipedulikan, gue masih mau di sini"
"Lo mabuk Cherry!!" Tomy membentak Cherry, karena sudah melihat wajah Cherry yang sudah tidak sadar, antara kasian dan juga pengen marah
"Gue gak mabuk, Tomy!!"
"Gue juga gak mabuk, Rena!!"
"Ih kalian berdua ngeselin!!"
Sementara di tempat yang sama, tiga orang laki laki yang berbeda umur, status dan pekerjaanya sedang asik menikmati suasana malam ini, tentunya dengan di temani minuman ber alkohol dan wanita wanita di sampingnya
Brylliant Buminegara, seorang CEO BM Group yang merupakan perusahaan dengan kekuasaan dan kekakayaan tertinggi di kota ini, jangan lupakan paras dan pesona seorang Brylli yang membuat wanita klepek klepek dan dengan senang hati melemparkan tubuhnya untuk Brylli
Mempunyai wajah yang tampan dan juga kekayaan yang melimpah, membuat Brylli menjadi incaran setiap wanita, dan jangan lupakan jika Brylli adalah seorang Casanova kelas kakap, dia sudah meniduri wanita baik dari kalangan biasa maupun dari kalangan Sultan
Galeno Nugraha, Duda tampan yang merupakan seorang Dosen yang mengajar di salah satu Universitas terkemuka di kota nya. Karena sesuatu hal dia menjadi seorang Casanova. Dan dia adalah mantan terindah nya Cherry Bimantara.
Cesario Aditya, seorang pengusaha muda sukses di bidang kuliner dan perhotelan. Namun sayang, kesuksesannya tidak sebanding dengan jalannya rumah tangga yang dia bina.
Dan di sinilah, di Club 69 ketiga Casanova berkumpul.
Brylli, Galen dan juga Cesa bukan lah sahabat, mereka hanya sebatas teman dan mereka saling kenal karena kebiasaan setiap malam yang membuatnya bertemu.
Brylli, selain sebagai CEO dia adalah pemilik Club 69. Ketiga Casanova itu sedang asik berbincang dan sesekali menegak minuman yang ada di depannya, yah walaupun tidak sampai mabuk tetapi ketiga nya hampir setiap malam menghabiskan malam malam nya di sini
"Bro...." sapa Cesa dengan menatap ke arah Brylli
"Punya stok yang yahud?"
Brylli tersenyum tipis kemudian menenggak lagi minuman beralkohol yang ada di depannya itu
"Lo lucu bro....punya bini di rumah malahan di anggurin aja, heran gue"
"Lo juga, Duda ganteng kaya lagi, ngapain juga masih mencari sesuatu yang gak jelas di sini" tunjuk Brylli ke Galen
"Ckk...dari pada lo, jomblo melulu, apa gak ada niatan buat lo kawin gitu!!" ledek Galen
"Si*al, gue di ledekin ma anak kemarin sore" ucap Brylli, ya diantara mereka bertiga Brylli lah yang paling tua dan tentunya juga paling berpengalaman. Pengalaman dalam hal meniduri wanita tentunya, dan dengan pandangan matanya saja, seorang Brylli bisa tau mana wanita yang masih ori dan mana yang sudah bekas celupan
"Gue mau cari bini yang masih vi*rgin tentunya lah, walau gue aja suka nyelup, tapi setidak nya bini gue masih ori" Brylli mengucapkan itu dengan matanya yang dari tadi melihat ke arah gadis cantik yang akhir akhir ini mengunjungi club nya "Menarik, cantik, seksi dan hot tentunya"
"Lo gak waras bro, mana ada perempuan baik dan masih vi*rgin mau ma lo yang sudah bobrok dan suka nyelup kemana mana" ledek Galen yang sepertinya belum melihat sesuatu di depan
"Ada lah bro, dan gue pasti dapatkannya, gue gak mau kalah sama lo dan lo" tunjuk Brylli ke arah Galen dan Cesa "Yang bisa dapetin wanita yang masih vi*rgin". Tentunya yang ada di pikirannya Brylli adalah mengenai istri Cesa dan mantan istri Galen
Galen mendengar itu tersenyum kecut, dalam hati dia mengumpat 'Lo aja yang gak tau kalau mantan bini gue sudah bolong sebelum kawin ma gue, dan gue selama ini juga nyelup barang bekas orang'
Sama dengan Cesa yang diam diam mengeluarkan unek unek nya hanya di dalam hati 'Gue kira gue orang yang beruntung, bisa ngawinin pacar gue yang gue fikir masih ori, dan ternyata dia juga sudah di bobol orang malahan sudah pernah hamil dan aborsi'
Setelah mengucapkan itu, mata Brylli lagi lagi terarah pada seorang gadis cantik yang sedari tadi masih berada di penglihatan nya. Dan tanpa sadar, sudut bibirnya terangkat ke atas dan tersenyum.
Galen dan Cesa memperlihatkan arah mata Brylli, ya sekali lagi walaupun mereka minum, tetapi mereka tidak mabuk. Mata Galen dan Cesa seketika melotot ketika melihat seorang gadis cantik yang sudah mabuk tak berdaya itu meracau sendiri
"Cherry" guman Galen pelan, tentunya hanya dia yang tau
"Tidak...itu tidak mungkin dia" Galen masih memandang ke arah gadis cantik nan seksi itu, dengan harapan apa yang dilihat adalah salah, dan itu bukan Cherry nya, Cherry yang selama ini di cari dan nama nya masih tersimpan rapat di dalam hati Galen
'Aku harap itu bukan kamu Cherry'
'Aku harap mataku salah'
Galen masih memperhatikan dengan jelas ke arah gadis yang seperti hampir mirip dengan mantan terindah nya itu. Dan
Deg
Hatinya tersayat dan teriris iris, ketika melihat dua orang yang berada di samping Cherry, yang berusaha untuk membawa Cherry pulang
"Rena!! Tomy!!" pekik nya pelan
Galen semakin menggeleng tatkala melihat dengan jelas sahabat sahabat Cherry berada di sana, dan sekali lagi itu adalah Cherry.
Sudut bibirnya terangkat ke atas, antar senang dan juga sedih ketika dia sudah menemukan seseorang yang selama ini dia cari. Galen berniat untuk berdiri dan menghampiri Cherry, tapi sayank dia sudah keduluan dengan Brylli
"Umpan yang cantik dan so hot" ucap Brylli yang masih terdengar di telinga Galen
Sama dengan Galen, Cesa juga memperhatikan dengan seksama wajah cantik dan tubuh seksi yang saatnya ini berada di depannya
"Bukankah itu Cherry??" batin Cesa dalam hati, Cesa bahkan bisa langsung menebak bahwa yang di depannya adalah Cherry Bimantara, putri dari Andi Bimantara yang merupakan sahabat Papah Cesa.
"Cherry maafkan aku"
Entah sadar atau tidak Cesa mengucapkna kata kata itu, karena sekarang dia begitu menyesali perbuatannya yang menolak di jodohkan dengan Cherry, padahal saat itu Cherry juga suka dengan dia, namun sayank Cesa lebih memilih menikah dengan kekasihnya ketimbang menerima perjodohan dengan Cherry
Namun sayank, rumah tangga yang Cesa bina dengan sang kekasih tidak bertahan lama, walaupun sampai saat ini dirinya dan juga istrinya belum bercerai, tetapi penyesalan dan rasa kecewa itu pasti ada
"Kamu tambah cantik dan hot Cherr, mulai malam ini aku akan mengejarmu, aku akan meminta Papah menjodohkanku dengan kamu, dan aku ceraikan Sintia"
Karena pengaruh alkohol atau secara sadar, Cesa berucap seperti itu, lagi lagi dia menenggak gelas yang berisikan minuman keras itu
"Bre*ngsek" umpat kesal,.ketika dirinya mengingat kejadian setahun silam saat sudah menikahi Sintia, kekasihnya yang kini menjadi istrinya.
Sakit, sakit yang di rasakan oleh Cesa, ketika melihat wanita yang sangat di cintai itu berada di dalam sebuah kamar dengan seorang laki laki, dan yang paling menyakitkan laki laki itu adalah laki laki yang telah membobol Sintia hingga membuat Sintia hamil dan menggugurkan kandungan nya.
Ya Sintia, istri Cesa, sekaligus wanita yang di cintai Cesa, Cesa memilih menikahi Sintia dan menolak perjodohan dengan Cherry, bahkan dengan terang terangan menghina Cherry di depan sahabat sahabatnya, Rena dan Tomy.
Cesa baru mengetahui jika istrinya sudah tidak gadis lagi, adalah setelah malam pertama, dan bukan cuma sekali, ternyata Sintia melakukan itu dengan pacarnya dulu sudah berkali kali, sampe itu nya terasa longgar, bener bener longgar.
Bahkan kenyataan pahit yang di terima adalah jika Sintia pernah hamil dan menggugurkan kandungan nya, satu bulan sebelum pernikahan nya dengan Cesa berlangsung
Tragis?? sungguh tragis?? sebuah penghiatan berkedok cinta, itulah yang selalu di ingat ingat oleh Cesa.
Setelah kejadian malam pertama, Cesa meyakinkan Sintia untuk melupakan semua nya, dan Cesa akan menerima semua kekurangannya, namun apa yang di dapat, Sintia menolak bahkan tidak mau berhubungan badan dengan Cesa yang saat itu sudah sah sebagai suaminya, dan parahnya lagi Sintia sengaja memasang alat kontrasepsi supaya dirinya tidak hamil apalagi hamil anak Cesa, takut takut kalau Cesa khilap dan menidurinya.
Entahlah, apakah ini yang di namakaan cinta yang deritanya tiada akhir?? seperti apa yang pernah di katakan oleh patkay saudaranya su go kong
Atau, ini merupakan karma baginya karena telah menyia nyiakan cinta sejati yang Cherry berikan untuk nya dahulu???
"Argghhhh......" memikirkan itu semuanya rasanya sangat pusing dan membuat kepala nya pecah
Kenapa tidak menceraikan Sintia??? pernah, pernah terbesit keinginan Cesa untuk menceraikan Sintia, namun di samping karena ego nya yang tinggi, dan pastinya nanti akan di tertawakan oleh Papahnya karena memilih pasangan yang salah, dan menolak mentah mentah pilihan Papahnya, yang lebih baik dari pilihannya
Di sisi lain, Cesa juga akan memberikan pelajaran kepada Sintia, dengan terus menjeratnya dalam hubungan pernikahan, ya walau hanya status saja, dan akan terus menyiksa batinnya, meskipun Sintia sudah meminta maaf pada Cesa.
Kejam??? Cesa rasa tidak, itu belum sebanding dengan apa yang di rasakannya saat itu
Air susu di balas dengan air tuba, pepatah itu yang cocok untuk Cesa dan Sintia. Dan mulai saat itu, hanyalah club malam sebagai temannya dan perempuan perempuan panggilan sebagai penghangat tubuhnya setiap malam
Cesa tidak bergeming dari tempat duduknya, dirinya cukup puas saja jika hanya melihat gadis cantik nan seksi itu dari tempatny, dan tidak berniat untuk menghampiri Cherry, ya untuk saat ini bukan waktu yang tepat, apalagi kondisi Cherru yang mabuk berat.
Melihat Cherry, Cesa jadi mengingat beberapa tahun silam, di mana dirinya bertemu dengan Cherry, dan saat itu Cherry lah yang mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu.
Bahkan terang terangan Cesa menolaknya, hingga entah sebuah kebetulan atau sudah di rencanakan, Papah nya menjodohkan dirinta dengan Cherry yang merupakan anak sahabat Papahnya itu.
Namun sayang, bukannya menerima, Cesa malahan secara tegas menolak perjodohan dengan Cherry, bahkan laki laki ini tidak mau melakukan penjajakan dulu, tetapi langsung menolaknya.
"Aku menolak perjodohan ini, apalagi dengan kamu!!"
Ucapan itu langsung melintas di pikiran Cesa kala dirinya melihat wajah Cherry. Wajah yang dulu sangat dia benci. Bukan karena Cherry tidak cantik, tetapi sikap Cherry yang manja dan selalu mengikuti kemana pun dia berada, membuat Cesa jengah sendiri dan memilih untuk mengacuhkan nya. Bisa di bilang ilfill dengan sikap Cherry.
Namun tidak untuk malam ini dan seterusnya, Cesa bertekad akan mengejar kembali cinta Cherry, karena baginya pasti tidak sulit untuk menaklukan hati Cherry yang dulunya pernah menyuakainya.
Ya, itu dulu Cesa??? dulu dan dulu banget, bahkan Cesa sendiri tidak tau kehidupan Cherry setelah dia menolak perjodohan itu karena Cesa meninggalkan kota ini bersama Sintia dan baru kembali beberapa bulan yang lalu.
Cesa mengambil ponsel nya, kemudian diam diam memotret Cherry, tentunya dengan baju Cherry yang nampak sangat seksi.
"Cepat kamu cari tau di mana dia tinggal dan apa kegiatannya saat ini"
Cesa mengirimkan pesan itu kepada seseorang untuk menyelidiki tentang Cherry, tentang kegiatan gadis cantik itu setiap harinya.
Setelah mengirimkan pesan, Cesa meninggalkan club itu dengan seorang perempuan, ya perempuan bayaran yang telah di pesannya dari tadi
"Gue pamit dulu bro, menuntaskan ha*rat yang terpendam, biar tidak bisulan" ucapnya kepada Galen, ya hanya Galen lah yang masih duduk bersamanya, sedangkan Brylli sudah sejak tadi meninggalkan meja yang di tempati mereka bertiga
"Cayo bro, tuntaskan sampai tuntas dan tak tersisa, awas rasa strawberry nya jangan lupa" ledek Galen
"Sial lo, kabar kabar kalau punya barang yahud, berapaapun gue bayar" sahutnya lagi dengan nada sombong
"Breng*sek lo, emang gue penyalur gituan apa?? tuh si Brylli koleksinya banyak
"Bisa juga lo"
"Ayo honey, pu askan aku, berapapun akan aku bayar, jika kamu berhasil membuat aku mabuk kepayang" ucap nya dengan perempuan yang ada di sampingnya itu
Cherry berjalan menelusuri Club malam itu, karena mabuk, jalan Cherry jadi sempoyong, dan tak sengaja menabrak seorang laki laki dengan paras tampan dan dada yang kokoh.
"Hm......"Cherry tidak sengaja merebahkan tubuhnya di dada bidang laki laki itu
"Kenapa dada Anda bagus sekali" Cherry memukul dada bidang seorang laki laki dengan telunjuknya, dan juga jari jari nya yang lentik itu bermain di dada bidang laki laki itu
Laki laki itu tersenyum dengan menahan ha*rat nya, karena sentuhan dari jari tangan Cherry yang memberikan efek ra**sangan dari dalam dirinya
"Sial!!!" umpatnya kasar
"Baru kali ini gue merasa tertantang dengan seorang wanita"
"Hanya disentuh saja sudah membuat
Lelah berdebat dengan sahabatnya, Rena dan juga Tomy, akhirnya Cherry memutuskan untuk meninggalkan club malam ini, selain dirinya sudah capek, tatapan mata lapar dari laki laki hidung belang yang seakan akan ingin memakannya, juga membuat dirinya jengah
Ya Cherry memang sering ke Club, bahkan hampir setiap malam. Semua club malam di kota ini sudah Cherry jelajahi, dan semua pemiliknya sudah kenal dengan Cherry, namun hanya satu yang belum kenal Cherry ataupun Cherry belum mengenalnya, ya pemilik Club 69 ini, Brylliant Buminegara, baik Cherry maupun Brylli belum saling mengenal bahkan bisa di bilang malam ini adalah malam pertama mereka bertemu, karena kesibukan Brylli sebagai CEO membuat Club milikny di urus oleh orang lain.
Kalau tidak begitu, Brylli yang suka main di lantai atas dan tidak suka ke bawah, membuat dirinya tidak bertemu secara langsung dengan Cherry, tapi malam ini entah musibah atau berkah kedua nya bertemu.
Cherry memang suka minum bahkan bisa setiap malam mabuk, namun dia bukan wanita nakal, dan jangan berani berani menyentuhnya karena Cherry tidak akan segan segan untuk membuat perhitungan, begitu juga dengan kedua sahabatnya yang selalu setia menemani Cherry di mana pun dia berada, bahkan sampai keluar masuk club malam
Cherry Bimantara, putri kedua dari pengusaha sukses Andi Bimantara, namun sayang kesuksesan bisnis orang tua nya tidak sejalan dengan kehidupan rumah tangga nya.
Kedua orang tua Cherry bercerai lima tahun yang lalu, karena Papi nya ketahuan berselingkuh dengan wanita lain yang kini menjadi istri Papi Andi. Sedangkan Mami Cherry memilih meninggalkan Indonesia dan menetap di Italia.
"Cher...."
"Lo mau kemana?" tanya Rena yang melihat Cherry berjalan sempoyongan tak tau arah, Rena khawatir dengan kondisi Cherry saat ini, setelah perceraian dengan orang tua nya, seakan kemalangan datang menghampiri kehidupan sahabat nya itu.
Dari dia suka dengan seseorang, kemudian di jodohkan dengan laki laki yang di sukainya, kemudian laki laki itu membatalkan perjodohan dan menolak cintanya.
Sakit??? Rena bisa merasakan betapa sakitnya hati Cherry waktu itu, cinta pertamanya bertepuk sebelah tangan, hingga seseorang datang untuk menyembuhkan luka Cherry.
Ya Galeno Nugraha, laki laki ke dua yang berhasil menarik perhatian Cherry, awalnya Cherry ragu ragu untuk menerima cintanya, karena dia begitu trauma dengan namanya cinta, apalagi cinta pertama nya yang kandas dan bertepuk sebelah tangan.
Namun Galen terus meyakinkan Cherry jika dirinya adalah laki laki yang baik yang akan mencintainya setulus hati.
Ya, Galen memang mencintainya, dari dulu hingga sekarang pun masih sama, jika ditanya perasaannya terhadap Cheery.
Dua tahun menjalin hubungan dengan Galen, membuat Cherry yakin jika Galen adalah laki laki yang tepat untuknya, bahkan cinta Cherry sudah terpentok untuk Galen, namun sayang di sayang, jalinan kisah cinta mereka harus pupus dan kandas di tengah jalan kerena Galen harus menerima perjodohan dari kedua orang tua nya dan menikah dengan wanita yang di jodohkannya itu.
Dan saat itu, Cherry memutuskan untuk menutup hatinya rapat rapat, dia berusaha untuk keluar dari zona nyaman, namun sayang harus masuk ke dalam zona berbahaya.
Cherry berjalan menelusuri Club malam itu, karena mabuk, jalan Cherry jadi sempoyong, dan tak sengaja menabrak seorang laki laki dengan paras tampan dan dada yang kokoh.
Brylli, laki laki yang sedari tadi memandang Cherry dengan sengaja juga berjalan ke arah gadis cantik itu, niat hati untuk berkenalan, tetapi malahan mendapatkan yang lebih dari itu.
"Hm......"Cherry tidak sengaja merebahkan tubuhnya di dada bidang laki laki itu, dada yang kekar dan nyaman di rasa, entahlah apa memang benar yang di rasakannya nyaman atau hanya halusinasinya saja
"Kenapa dada Anda bagus sekali??" Cherry memukul dada bidang seorang laki laki dengan telunjuknya, dan juga jari jari nya yang lentik itu bermain di dada bidang laki laki itu. Cherry tidak menyadari jika tindakannya ini dapat memicu ha*rat kelakian naik
Laki laki itu tersenyum dengan menahan ha*rat nya, karena sentuhan dari jari tangan Cherry yang memberikan efek ra**sangan dari dalam dirinya, namun Cherry tidak menyadari akan hal itu. Dia malahan asik memainkan jarj jarinya, dan sedikit menggerak gerakkan badannya, hingga benar benar sesuatu yang ada di bawah Brylli bergejolak.
"Sial!!!" umpatnya kasar. Mati matian Brylli menahan sesuatu yang meronta ronta di bawah sana, baru kali ini dia menahan ha*rat yang menggebu gebu
"Baru kali ini gue merasa tertantang dengan seorang wanita, biasanya wanita wanitalah yang selalu menggodaku, tapi dia berbeda, beda dengan yang lainnya, dan aku suka"
"Hanya disentuh saja sudah membuat pusakaku tegak, apalagi ketika di bergoyang dan bermain main denganku"
"Hai....." Brylli mencoba memanggil Cherry yang memang belum tau siapa namanya dengan menoel noel pipinya, namun sayang Cherry seolah olah tidak mendengar nya dan membuat Brylli agak kesal.
Jika Cherry sadar, maka dia akan mengajaknya bercinta, Brylli tidak akan bercinta dengan wanita yang tidak sadar karena akan mengurangi nikmatnya dalam bercinta
Sedangkan Rena dan Tomi yang dari tadi mengikuti Cherry terperanjat kaget, pasalnya Cherry saat ini berada dalam pelukan seorang laki laki.
"Bang" sapa Tomi yang memang kenal dengan Brylii sang pemilik 69 ini.
Brylli yang di sapa langsung tersenyum, ya dia selalu menampilkan senyumnya karena itulah yang akan membah daya tariknya sebagai seorang casanova
"Yank, lo kenal dengan laki laki ini??" bisik Rena yang melihat kekasih nya Tomi menyapa laki laki di depannya itu.
"Iya, nanti gue ceritain, yang jelas gue kenal"
"Oke...." jawab Rena yang masih memperhatikan interaksi antara Tomi dengan Brylli.
"Sini in Bang, dia temen gue" Tomi mencoba memindahkan Cherry dari pelukan Brylli namun sayang tangan Brylli mentepisnya
"Gue yang akan anterin dia pulang!" ucap Brylli dengan tatapan yang mematikan mengarah pada Tomi, sedangkan Tomi dia tau betul siapa Brylli, tetapi untuk menolak nya sungguh dia juga tidak punya cara.
"Tapi Bang?"
"Lo gak perlu khawatir, gue gak akan macam macam dengan gadis yang tak sadarkan diri" Brylli seakan tau apa yang ada di pikiran Tomi.
Tomi melihat ke arah Rena untuk meminta persetujuan dari nya kalau laki laki yang di depannya ini akan mengantarkan Cherry pulang, dan Rena yang mengerti maksudnya langsung mengangguk
"Lo di depan, dan gue akan ngikutin mobil lo dari belakang, karena gue juga gak alamat gadis ini"
"Baik Bang" Tomi mengangguk patuh, untuk sekarang dia akan percaya dengan ucapan Brylli yang notabenya adalah seorang casanova, namun dia yakin dengan apa yang Brylli ucapakan barusan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!