NovelToon NovelToon

SOLD OUT (Selepas Kau Pergi)

Mati Manis

Hi...

Hi...

Welcome, selamat membaca jangan lupa berikan like dan komentar.

...••••••••••••••...

Jakarta, Indonesia

Bruakk....

Seorang gadis cantik memakai kaus dan celana panjang tersungkur tepat dihadapan Luke yang sedang mengudarakan asap rokoknya di sebuah teras restoran.

Luke, lelaki 32 tahun yang sudah berkelana ke beberapa negara Asia dalam sebulan ini, dia baru saja dari Hongkong 3 minggu lalu dan Singapura beberapa hari lalu dan kini tiba di Indonesia tepatnya di Jakarta pagi tadi hanya demi mencari Dayana sang mantan kekasih yang dijual bibinya oleh seorang pengusaha asal negri China tuan Luan Anthony.

Setelah berkelana kesana-kemari selama 2 minggu di Hongkong kemarin Luke akhirnya berhasil mendapatkan nama orang yang membayar Dayana kepada sang bibi dari sesama rekan Dayana disebuah social media. Dengan tidak menunggu Luke segera mencari informasi atas nama itu.

Sungguh sial entah beruntung, lelaki itu rupanya cukup terkenal, dia merupakan pemilik pabrik garments yang cukup tersohor disana, dia juga memiliki cabang di negera-negara Asia lainnya dan jarang sekali menetap lama di Hongkong.

Dengan sangat terniat Luke bahkan mengunjungi pabriknya hingga ke Singapura namun ternyata yang Luke dapatkan disana Luan Anthony sudah menetap berapa lama di Jakarta, membuat Luke nekat Jakarta sebuh ibu kota negara yang ia tidak pernah datangi itu.

Gadis yang terjatuh dihadapan Luke itu menangis tertahan, ia tepiskan rasa sakit segera bangkit dan bergegas berlari lagi sembari menoleh kebelakang melihat orang sedang mengejar dia.

Luke melihat gadis itu dikejar hingga jatuh segera menarik gadis itu dan membawanya masuk kedalam restoran, gadis itu terkesiap ia memeluk dirinya sendiri.

"Ke-kenapa Om?" Seketika dia terdiam melihat seorang pria yang bukan seperti orang asia, "S-sorry..."

Sssttt...

Luke meminta gadis itu diam, membiarkan orang yang mengejarnya tadi pergi dan benar kedua lelaki dengan gaya berandalan itu tidak berani masuk yang mana itu merupakan sebuah restoran mewah.

Gadis itu menggaruk rambutnya, dia tidak bisa berbicara bahasa asing terkecuali kosa kata sederhana, sebab dia hanya lulusan menengah atas dari sebuah kampung terpencil lalu ikut ayahnya ke Jakarta.

Gadis itu terus melihat keluar, menyorotkan pandangan kepada orang yang mengejarnya hingga pergi dan benar menghilang.

"Go.... sudah go, people jahat...go " ucap gadis itu pada Luke lalu dia mengapit kedua tangannya mengutarkan terimakasih.

Luke mengangguk hormat lalu membiarkan dia pergi namun netranya masih terus melihat pada gadis itu dan menerka-nerka kenapa dia dikejar apakah dia penjahat.

Beberapa detik kemudian, Luke terkesiap gadis itu masuk lagi dan kini ekspresinya lebih ketakutan dia berjongkok dibelakang pintu resto menggengam kedua tangannya takut sekali dengan tubuhnya seperti gemetaran

Luke melihat keluar sana, ada seorang lelaki tua yang berlari membawa sebuah balok kayu, kini diluar menjadi heboh karena lelaki tua itu terlihat sangat menakutkan.

Segera Luke melangkah lagi mendekat pada gadis itu lalu mengulurkan tangannya, "No no, mister, im oke....my father akan...Kill saya."

"Bangkitlah dia sudah pergi ke arah sana..."

Gadis itu terkesiap, "A-apa?" ia pun bangkit dan memastikan lagi benar yang mengejarnya sudah pergi lalu menatap serius pada Luke, "Anda bisa berbahasa Indonesia?"

Luke tidak mengindahkan, "Naiklah dan duduk diatas," Luke menarik sebuah gorden agar kaca pada restoran Italia disisi yang gadis itu tempat tidak tampak dari luar.

"Ti-tidak terimakasih saya sudah makan, masih kenyang tapi jika boleh minta air putih saja, tadi saat baru selesai makan lalu ayah saya tiba-tiba pulang dan siap memukuli saya yang sebelumnya tadi itu anak buah ayah saya, tukang parkir area sini."

Luke memainkan tangannya meminta waiters datang dengan gaya coolnya, sungguh membuat gadis itu terperangah seketika akalnya bekerja, "Eh-- eh maaf ni ya, minta jus boleh tidak ya? tapi dibungkus aja biar lama minumnya sambil jalan keluar."

"Apakah dengan mengganti air putih ke jus bisa menghambat dibunuh ayahmu?" Tatap Luke serius, sebab tadi gadis itu berkata seperti itu dengan bahasa blepotannya

Gadis itu menelan ludahnya lalu diam sesaat, "Ya biar matinya manis darahnya rasa buah," ia menepis ketakutannya dengan berucap seperti itu namun tetap tidak bisa menepiskan ketakutannya, "Ah Nggak jadi deh, saya pergi sekarang aja, terimkasih..." ia pun bangkit lalu mengangguk hormat untuk segera pergi.

.

.

.

.

.

Like comment❤

Dejavu

Aury Sasikirana biasa di panggil Kiran seorang gadis 20 tahun harus menyelami nasib perih saat dia sampai di Jakarta, kedua orang tuanya sudah berpisah lama sejak di duduk di bangku sekolah dasar. 

Kiran memutuskan berpindah ke Jakarta setelah

sang ibu di kampung memutuskan menikah lagi, dia membawa serta adiknya yang berusia 18 tahun untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Jakarta menemukan sang ayah.

Siapa sangka saat di Jakarta dan bertemu dengan sang ayah semua yang ia harapakan lebih baik nyatanya tidak sama sekali. Ayah Kiran sudah menikah lagi dan memiliki seorang anak perempuan berusia 7 tahun dan hidupnyatidak jauh lebih baik dari Kiran.

Ibu tiri Kiran dan adiknya itu selalu mendapatkan perlakuan buruk dari sang ayah, mereka juga tidak dinafkahi membuat sang ibu Tiri harus berkerja menjadi penjaga kantin di sekolahan.

Ayah Kiran merupakan orang suruhan disebuah tempat hiburan malam, sesekali dia pulang dalam kondisi mabuk dan memukuli ibu tiri Kiran dan adiknya, sungguh Kiran menyesali dia harus sampai disana, malah harus terjebak

dengan semua keadaan yang lebih buruk.

Ayuning ibu tiri Kiran malah sebaliknya

dia begitu bersykur Kiran dan Bima datang kesana, Ayuning seperti punya tameng

saat ayah mereka berulah atau melakukan hal buruk.

Dua bulan tepatnya Kiran dan Bima disana semuanya jauh lebih buruk saat mereka tidak

kunjung mendapatkan pekerjaan yang jelas membuat sang ayah menawarkan Kiran untuk menjadi wanita simpanan dari bosnya di sebuah tempat hiburan malam itu, agar kehidupan mereka bisa lebih baik, mana mungkin Kiran mau dia menolak keras itu apa lagi Bima dia yang sekarang menjadi pelindung kakaknya dan juga melindingi Ayuning beserta adik kecil mereka yang berusia 7 tahun itu.

Beberapa jam yang lalu Kiran di jebak sang ayah yang mengatakan jatuh pingsan disebuah tempat agar bertemu dengan Bosnya lalu bisa dibawa pergi bersama laki-laki itu, beruntungnya Kiran sadar dia di ikuti.

Sesampainya di tempat yang direncanakan untuk bertemu Kiran berhasil lari dan pergi dari tempat itu, membuatnya bertemu dengan Luke disebuah restoran lelaki itu membantu menyembunyikan dia saat sang ayah seperti biasa membawa kayu atau benda apapun untuk mengancam menghabisi mereka.

“Bim, kamu dimana? Bapak kamu sudah sakit jiwa dia jebak kakak di Mega garuda disana ada si ***** bos berengseeknya itu! Kakak nggak pulang malam ini, lihatin ibu dan Ine awas jangan sampai di apa-apain sama bapak!”

“Aku baru sampai rumah, Ibu sama Ine masih di kantin, besok kita pindah rumah aja kak, Bima baru gajian lumayan bisa buat cari tempat

tinggal baru jauh dari bapak.”

“Tunggu dulu Bim, simpan gaji kamu baik-baik kita masih butuh uang banyak itu si Ine minimal harus disekolahin sudah 7 tahun dia belum sekolah, besok kakak juga gajian kita bisa sekolahi Ine dan mungkin jika ada lebih kita bisa pindah kontrakan yang murah-murah.”

“Iya aman.”

“Kamu jangan aman-aman, satu lagi kamu jangan khilaf kalau bapak berulah, jangan sampai melukai apa lagi kelepasan mukul si Yuda bapak kamu itu, kakak haramkan kamu di penjara gara-gara dia!”

“Iya.”

Panggilan pun diputuskan Kiran segera bergegas dari restaurant itu untuk menuju kesebuah toko sembako tempat dimana dia bekerja, Kiran menarik nafasnya berat lalu menghembuskan, rasanya ingin sekali bapaknya itu mati hidupnya sungguh tidak berguna malah membuat beban namun bagaimanapun dia adalah ayah mereka makhluk yang semesta ciptakan sebagai awal mula penghubung mereka bisa ada didunia.

“Kenapa tidak terlahir sebagai anak presiden atau anak seorang pengusaha atau minimal anak seorang yang waras dah.”

“Kenapa? Siapa yang tidak waras?”

Tanpa Kiran Sadari sedari tadi dia diikuti oleh Luke yang berjalan pelan dibelakangnya, Kiran terkesiap dan menatap tajam Luke, “Eh— OM? Kenapa ikuti saya?”

“Ini jalanan umum bukan milik anak presiden atau anak pengusaha apa lagi anak dari seseorang yang tidak waras.”

Degh…

Mata Kiran membola lelaki ini sedari tadi mendengar pembahasan dia ditelepon, tapi sungguh Kiran biasa saja dia tidak ingin

menutupi semuanya memang benar adanya.

“Dih dia nguping, Telinganya lagi ngangur ya Om? Ngak ada kerjaan gitu, sama dong kaya saya…eh enggak dong saya kerja jualan sembako.”

Luke mendengar jelas pembicaraan gadis ini dengan seorang yang begitu dekat dengannya, kisahnya sama seperti Dayana sang kekasih yang kini masih tidak ia ketahui ada dimana, Luke menyesali keadaan kenapa dia harus bertemu dengan orang yang sama mengalami keadaan seperti Dayana.

“Apa yang bisa saya bantu?” ucap Luke dengan datar menatap Kiran.

Sontak saja Kiran terperangah seorang lelaki asing, tidak kenal nama dan hal apapun, tadi sempat menyelamatnya dan kini menawarkan bantuan kepadanya tanpa berbasa-basi atau berkenalan menanyakan namanya dahulu.

Anak kucing

“Bantu?” Kiran pun tertawa, “Bagaimana bisa aku meminta bantun pada orang yang tidak aku kenal? Lagi pula bagiman bisa aku tahu dia ornag baik atau tidak.”

“Oh! OKAY!” Luke tidak ingin  terlalu banyak basa-basi, “Selamat menjalani semuanya.” Luke pun berlalu melewati Kiran begitu saja dijalanan menuju ke tempatnya menginap dan meninggalkan barangnya.

Kiran diam sejenak melihat Luke yang berlalu, lelaki itu dengan santainya berjalan begitu saja dengan tangannya yang di masukan dalam saku, kemudian Kiran pun berlalu ke lain arah meremasi tangannya membawa rasa takut yang ia tidak tahu harus apa saat ini menghadapi ayahnya itu, lelaki itu tidak akan berhenti bertindak sebelum apa yang dia mau tercapai.

Beberapa detik Kiran berjalan seketika ia berhenti, Bapaknya belum pergi dari sekitar restauran ia sepertinya menunggu Kiran, dengan langkah yang cepat dan sang bapak mungkim tidak sadar sedang mengobrol dengan para tukang parkir Kiran pun berlari kencang kearah dimana Luke tadi pergi, Kkiran berlari sekencang-kencangnya.

Luke menoleh kebelakang mendengar suara kaki gadis itu dan seketika Kira berhambur menabrak Luke.

“Tolong saya! Tolong!”

"Ayo pergi?"

Luke segera mengambil tangan Kiran dan membawanya berlari berbelok dimana hotelnya berada.

Kiran menurut begitu saja dibawa Luke hingga mereka masuk kesebuah kawasan hotel dan segera masuk kedalam sana.

“Tuhan aku lelah sekali!” Kiran terus-berlari-lari hingga mereka sampai di lobby dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Luke membuat Kiran berhenti melihat kearah luar memastikan apakah bapak Kiran mengikuti mereka atau tidak, “Tidak ada, artinya bapak tidak melihatku, tapi dia masih menunggu ku kembali, aku takut…” wajah Kiran memancarkan kekhawatiran Luke bisa merasakan betapa frustasinya dia.

“Apa yang dia mau? Uang?”

Kiran menarik nafasnya berat, “Seumur hidupnya yang diakepalanya adalah uang, tapi dia tidak akan berhenti sebelum menjualku, sampai kapanpun jika masih melihatku dirumah, dia tetap akan melihatku sebagai sumber uang.”

“Laporkan kepada polisi, bukankah Negara ini akan menjagamu?”

“Anda fikir semudah itu, apakah aku akan setega itu dengan orang tuaku sendiri?” Kiran memijat pelipisnya sungguh muak sekali dengan bapaknya, haruskan dia pulang ke kampung saja maka semuanya akan selesai, ini adalah puncak terparah sikap bapaknya semakin menggila.

“Aku akan naik kekamarku, jika kau mau ikut?”

Kira membelalak, “MENGIKUTIMU? APA RENCANAMU! KAU TERNYATA LEBIH PARAH!” Kiran berkacak pinggang menatap murka pada Luke.

Luke segera mengukur tinggi badan Kiran lalu menatapnya penuh ejekan, “Mungkin ibumu seumuran denganku, ayo, pesan kamar satu lagi istirahatlah sejenak lalu fikirkan rencanamu besok.”

Kiran berhenti disana ia tidak bergerak, segera Luke manarik tangannya, “Aku mencari calon istriku yang hilang di Negara ini, bukan mencari anak yang akan di adopsi, cepatlah ikut, perjalalannku jauh dan ingin beristirahat juga.”

Dengan ragu Kiran pun mengikuti Luke ke receptionist untuk memesan kamar, namun tidak beruntung seluruh kamar sudah full sebab ada acara di hotel itu.

“Ah tidak apa-apa aku bisa bersembunyi diluar sana.” Kiran fikir dia tidak mungkin bisa ke toko sembako malam ini yang mana sang ayah mungkin akan menyusulnya disana.

Tidak mengindahkan penolakan Kiran Luke pun segera menarik gadis itu paksa untuk segera naik, “Ke kamarku sekarang anak kecil, aku tidak masalah diluar atau mungkin bisa mencari hotel lain.”

Keduanya masuk kedalam kubikel lift dengan Kiran yang hanya diam mengikuti, dia juga tidak pernah menggunakan sebuah lift ini menjadi kali pertamanya jika biasa hanya melihat dari tontonan saja.

Luke terus menggandeng Kiran hingga sampai kekamarnya, membuat Kiran semakin terperangah seperti ini bentuk hotel dan segala isi dalamnya, sungguh dikampunya yang terpencil itu fasilitas internet saja sulit apa lagi ingin melihat hal-hal yang mewah.

“Tidurlah disini, aku akan pergi mencari seseorang di klab dekat sini.”

Kiran menggeleng samar, dia meningglkannya sendiri? Akan apa dia disana sungguh terkesan menakutkan disini, bagaimana jika gempa, bagaimana jika terjadi sesuatu, bagaimana caranya membuka pintu tadi ia lihat lelaki itu menempelkan sebuah kartu.

“A-aku takut…”

“Tidak ada apapun, berikan nomor ponselmu, kau bisa menghubungi jika butuh sesuatu.”

“Ma-maf…aku tidak pernah tidur dihotel sungguh aku takut sekali, aku bahkan tidak tahu cara membuka pintu atau turun dari tempat ini, ya tertawalah ini terdengar lucu dan memalukan bukan? T-tapi inilah kehidupanku,semuanya begitu sulit, jika kau ingin turun bawalah aku, aku tidak akan mengikuti atau mengganggumu aku bisa bersembunyi atau--"

Luke tertawa ia pun mengacak rambut Kiran, haha, "Ternyata kau malang sekali anak kucing, baiklah tidur sekarang, aku tidak jadi pergi akan menghubunginya saja."

.

.

.

.

.

.

.

Yang mau lihat Visual ada di IG @Trisrahmawati

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!