Pagi hari di Kota Seoul.
Marisa terbangun dari tidurnya dan segera membersihkan dirinya di kamar mandi karena dia harus memasuki jam mata kuliah.
Setelah mandi Marisa bersiap-siap hendak pergi menuju kampus. Marisa segera berjalan kaki untuk menuju kampus nya yang berada di kota Seoul.
Marisa yang sedang berjalan kaki hendak menyebrangi jalan itu tiba-tiba ditabrak sebuah mobil sport yang sangat ngebut sehingga marisa terpelanting.
Brugh!
Mario tersadar bahwa dirinya menabrak seseorang segera dia keluar dari dalam mobil dan melihat kondisi orang yang dia tabrak. Mario mendekati orang yang ditabraknya, ketika Mario melihat wajah Marisa dia begitu kagum melihat kecantikan dan keanggunan Marisa.
"Nona, bangunlah!" ucap Mario
"Nona, ayo bangun! aku tidak ingin masuk penjara." tutur Mario sambil menepuk-nepuk pipi Marisa.
"Aku harus bagaimana? ah iya lebih baik aku bawa kerumah mama aja deh." gumam Mario
Mario menggendong tubuh Marisa masuk ke dalam mobil dan membawa kerumah Orangtua nya.
Setelah melewati perjalanan hampir tiga puluh menit kini Mario telah memasuki gerbang rumah utama milik keluarganya. Mario segera menggendong Marisa dan membawanya masuk.
"Mama...!" teriak Mario.
Sesilia yang mendengar anaknya memanggil dirinya pun segera keluar dan menemui putra satu-satunya.
"Ada apa Rio? kenapa kau berteriak?" tanya Sesilia "Siapa wanita ini?"
"A...aa dia calon istriku," ucap Mario bebohong.
"Ada apa dengan dia Rio?" tanya Sesil penasaran.
"Dia terjatuh tadi, Ma," ucap Mario berbohong.
"Bawa ke kamar tamu dan obati dia. Mama akan membuatkannya teh hangat dahulu." ujar Sesil pada putranya.
Mario segera berjalan dan membawa Marisa masuk ke dalam kamar tamu. Mario segera meletakan tubuh Marisa di ranjang itu. Mario meraih kotak P3K dan mengobati kaki Marisa yang masih mengeluarkan darah segar.
Setelah selesai mengobati lukanya, Mario mendekati Marisa yang masih juga belum sadar. Mario menghubungi dokter pribadi keluarga mereka yaitu dokter Angga.
Mario mengamati wajah Marisa dengan seksama.
"Setelah aku perhatikan kenapa ya wajahnya begitu familiar bagiku." gumam Mario
"Gadis ini sangat memiliki daya tarik yang sangat kuat." ujar Mario sambil memperhatikan wajah Marisa.
***
Dokter Angga telah sampai di kediaman keluarga Caryano. Dokter Angga segera memeriksa keadaan Marisa. Setelah memeriksa nya dokter Angga mengatakan bahwa Marisa terbentur dibagian kepala yang membuat otak nya lambat merespon untuk segera cepat sadar.
Dokter Angga memberikan resep obat kepada Mario dan Mario pun mengiyakan, setelah itu dokter Angga berpamitan kepada Mario.
Tak berapa lama dokter Angga pulang. Marisa tersadar dan dia menatap sekeliling nya dia merasa aneh dan bingung, Mario yang keluar dari kamar mandi melihat Marisa telah sadar segera dia dekati.
"Kau sudah sadar?" tanya Mario sambil berjalan mendekati Marisa.
"Siapa kau?" tanya Marisa heran.
"Dan dimana aku?" lanjut Marisa.
Sesilia telah selesai membuatkan teh hangat untuk calon menantunya. segera dia membawakanya ke kamar tamu, sesampainya di kamar tamu. Sesilia mendekati calon mantunya.
"Hei! calon mantu mama sudah sadar ya!" tutur Sesil tersenyum bahagia.
"Haah? calon mantu?" ucap Marisa terkejut.
"A..aa mama keluar dulu deh, biar Rio yang berbicara sama calon mantu mama dulu." pinta Mario pada mama nya.
Sesil keluar dari kamar itu dengan wajah yang cemberut karena Mario tidak mengizinkan nya berbicara kepada calon mantunya. Mario berjalan dan duduk ditepi ranjang menatap Marisa dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
"Siapa namamu?" tanya Mario.
"Yeruzein Marisa Natalia" jawab Marisa sedikit gugup.
"Nama yang indah seperti dirimu." ucap Mario tanpa sadar.
"Maaf, boleh kah aku bertanya?" ucap Marisa.
"Silakan," jawab Mario.
"Siapa kau? dan dimana aku?" tanya Marisa.
"Aku calon suamimu dan ini dirumahku sayang." ucap Mario.
Marisa mendengar ucapan Mario pun terkejut karena dirinya sama sekali tidak mengenali laki-laki yang ada di hadapan nya dia segera bangkit dari ranjang itu dan keluar dari kamar tamu.
Marisa berjalan mencari pintu keluar dan segera dia keluar dari rumah itu, Mario pun mengejar wanita yang berhasil membuatnya jatuh cinta, Mario kehilangan jejak Marisa.
"Kenapa ada wanita yang begitu sangat membuatku tertarik,selama ini aku tidak pernah merasakan jatuh cinta lagi semenjak kepergian Anggun." gumam Mario putus asa.
Mario kembali ke dalam mansion dan mengambil kunci mobilnya karena dia harus mengikuti mata kuliah pada pagi ini. Sebab dua minggu lagi wisuda nya untuk mengambil S-2.
Marisa berjalan kaki menelusuri perjalan menuju kampusnya walaupun dia tidak mengenali jalan yang dia tempuh.
Setelah dua jam berjalan kaki akhirnya Marisa telah berada di kampus nya. Dia segera bergegas menuju ruangan, sesampai di ruangan dia melihat Arga dan Laura yang sedang duduk bersama di sebuah tempat duduk.
Marisa berjalan dengan menunduk karena menahan rasa sakit hati melihat orang yang dicintainya bermesra bersama sahabatnya. Ketika Marisa telah duduk di kursinya Laura menghampiri Marisa.
"Loh datang gak ntar malam?" tanya Laura bersemangat.
"Datang kemana Ra?" tanya Marisa.
"Kehotel, kan entar malam ulang tahunnya Arie." jawab Laura tersenyum manis
Deg!
Jantung Marisa berdegub kencang mendengar penjelasan Laura.
"Loh datang kan, Mar?" tanya Laura lagi.
"Baiklah aku akan datang." jawab Marisa tersenyum canggung.
"Yeay! makasih Mar!" ucap Laura senang.
Laura berjalan lalu dia memeluk Marisa karena begitu senang kalau sahabatnya juga ikut menikmati pesta tersebut.
Mario yang baru saja tiba dikampus segera memarkirkan mobil. Lalu dia bergegas menuju ruangan, saat hendak memasuki ruangannya Mario melihat Arie yang berada di ruangan kelas S-1 pun heran mengapa Arie berada di sana.
Mario berjalan masuk keruangan itu lalu matanya berhenti menatap sekeliling ruangan saat melihat wanita yang berhasil membuatnya jatuh cinta kembali tanpa di sadari Mario tersenyum bahagia saat melihat Marisa.
Laura melihat kehadiran Mario pun segera melepaskan pelukannya dan menyapa Mario.
"Apakah kau salah ruangan, kak?" tanya Laura heran.
"Tidak, aku hanya melihat Arie yang berada disini jadi aku kesini." ucap Mario sambil menatap Marisa yang tengah duduk di kursinya.
Tiba-tiba dosen pembimbing kelas S-1 telah datang memasuki ruangan, Arie dan Mario segera keluar dan berjalan masuk ke ruangan mereka. Mario bertanya kepada Arie apakah Arie mengenal wanita itu apakah tidak?.
"Loh kenal gak sama cewe yang di peluk sama Laura tadi?" tanya Mario penasaran.
"Gue gak kenal sama dia, tapi kata Laura dia suka sama gue," jawab Arie dengan nada sombong nya.
"Loh g'r amat Rie hahaha." ucap Mario sambil menahan rasa sakit nya.
"Emangnya kenapa?" tanya Arie heran.
"Gak papa!" jawab Mario.
****
BERSAMBUNG..
LIKE,KOMEN,VOTE🐈
~Happy Reading~
***
NOTE : Karya ini akan menceritakan secara keseluruhan mulai dari awal cerita sampai akhir? jika kalian ingin tahu kelanjutan nya ikuti terus ya, Selamat membaca semua. Semoga kalian suka ya ☺️
Jam mata kuliah telah selesai.
Semua maha siswi/siswa S-1 dan S-2 telah bubar meninggalkan ruangan mereka masing-masing. Saat Marisa hendak keluar dari kelasnya dia menabrak punggung seorang laki-laki. Laki-laki itu tak lain adalah Mario.
Mario membalikan badan nya dan melihat bahwa gadis yang dia cintai menabraknya, Mario melihat Marisa yang menunduk.
"Marisa...!" panggil Mario.
Marisa mengangkat kepalanya dan menatap laki-laki yang ada dihadapanya. Marisa segera pergi dan berjalan menjauhi laki-laki yang membawa dirinya itu.
Mario mengejar Marisa lalu menarik tangan Marisa sehingga Marisa refleks masuk ke dalam pelukan Mario. Mario berbisik di telinga Marisa mengatakan bahwa dirinya telah jatuh hati pada Marisa.
"I love you!" bisik Mario.
Laura dan Arie yang melihat kedekatan Mario dan Marisa segera mereka berjalan mendekati Mario dan Marisa.
"Hmm kayak nya ada yang sedang jatuh cinta nih!" ucap Laura.
Marisa yang mendengar ucapan Laura pun segera menjauhkan dirinya dari Mario dan dia pergi meninggalkan mereka.
Laura pamit kepada Arie dan Mario bahwa dia akan pulang bersama dengan Marisa. Laura segera mengejar Marisa.
****
Mario dan Arie mengemudikan mobilnya menuju Apartemen milik Arga, hanya butuh waktu lima belas menit untuk mereka sampai di apartemen milik Arga.
Setelah sampai mereka memarkirkan mobil mereka di parkiran VIP. segera mereka turun dan bergegas menuju lantai enam puluh lima. Karena di lantai itulah Arga tinggal bersama istrinya Angelin dan kedua putranya.
Ting-Tong!
Suara bel apartemen Arga berbunyi. Arga mendengar bahwa apartemennya berbunyi pun segera membukanya, dan terlihat lah dua Laki-laki tampan yang hendak menemui Arga.
Arga mempersilakkan Mario dan Arie masuk ke dalam apartemen miliknya. Mario dan Arie berjalan masuk ke dalam apartemen itu segera mereka mendekati Kelvin dan baby Yut.
"Kelvin udah besar sekarang, ya!" ucap Mario lalu menciumi kedua pipi gembul milik Kelvin.
"Paman! aku ini sudah besar, tidak usah kau buat aku seperti anak kecil lagi." pinta Kelvin kesal.
"Iya-iya ponak'an paman udah besar sekarang!" ucap Mario.
"Ada apa kalian kemari?" tanya Arga tanpa basa-basi. Karena memang Arga tidak menyukai berbasa-basi.
"Aku kemari karena ingin mengundangmu dan Angelin untuk datang kepestaku nanti malam!" jawab Arie.
"Pesta apa?" tanya Arga heran.
"Wah...wah sepertinya kau lupa kalau malam nanti pesta ulang tahun sahabatmu ini Arga." ucap Mario menahan tawanya.
"Ck.ck.. bisa juga dirimu ulang tahun, ya!" goda Arga.
***
Laura dan Marisa kini telah berada dirumah sewa mereka berdua. Marisa mengeluarkan kunci rumahnya lalu membuka pintu itu dan mereka berjalan masuk.
Marisa dan Laura merasa sedikit lelah lalu mereka merebah kan dirinya di atas ranjang mini milik berdua. Setelah merebahkan dirinya kini Laura dan Marisa telah masuk ke alam mimpi.
***
MALAM HARI.
Semua telah berkumpul di hotel tersebut untuk menghadiri acara pesta ulang tahun Arie Cristian.
Laura dan Marisa baru saja tiba di hotel segera menuju ke lantai tiga untuk menghadiri pesta itu. Sesampai nya di lantai tiga Laura mendekati Arie dan memberinya selamat. Berbeda dengan Marisa dia tidak berani untuk mengucapkan apapun kepada Arie karena sikapnya yang lugu dan polos.
Mario melihat kehadiran wanita yang dia cintaipun segera dia dekati wanita itu.
"Hai! kau disini juga?" tanya Mario.
"I..iya kak." ujar Marisa.
"Kenalin namaku Mario." ucap Mario memperkenalkan namanya.
Mario mengajak Marisa untuk duduk di sebuah sofa di ruangan itu lalu mereka berbincang-bincang di sana, Laura mendampingi Arie.
***
Saat pesta hampir selesai tiba-tiba ada sosok misterius yang memasukan obat p*rangs*ng ke dalam minuman Arie.
Salah satu orang di sana memberikan minuman itu kepada Arie. Setelah memberikan minuman itu orang itu pergi meninggalkan hotel, Arie yang merasa aneh dengan diri nya pun segera mencari keberadaan Mario.
Mario melihat Arie yang gelisah pun segera dia dekati.
"Loh kenapa, Rie?" tanya Mario khawatir.
"Ada yang aneh sama minuman gue, badan gue gerah banget." ucap Arie dengan anda yang serak.
Mario mengerti mengapa Arie seperti itu, Mario tidak ingin jika ada wanita yang menjadi korban pelampiasan dari Arie. Mario segera mengajak Marisa kesebuah kamar supaya Arie tidak melampiaskan ke sembarang wanita.
Setelah menyuruh Marisa menunggu di salah satu kamar hotel Mario menutup pintu kamar itu dan mengantar Laura pulang kerumah nya. Mario tidak mengantarkan mereka berdua karena Mario ingin berbicara dengan Marisa terlebih dahulu.
Namun saat Mario pergi mengantarkan Laura Arie yang melihat Mario masuk ke dalam salah satu kamar hotel pun segera dia berjalan dengan keadaan tidak sadar dan masuk kedalam kamar hotel itu.
Marisa yang sedang memainkan ponselnya tiba-tiba tersadar jika ada seseorang masuk ke dalam kamar hotel, Marisa mengira Mario yang datang tetapi berbeda dengan perkiraan Marisa. Arie masuk ke dalam kamar itu lalu menutup nya kembali.
Arie segera mendekati Marisa yang berada di tepi ranjang. Arie melepaskan jasnya dan dasinya kesembarang arah lalu dia berjalan mendekati Marisa yang ketakutan.
"Jangan mendekat, Rie!" pinta Marisa ketakukan.
"Aku hanya ingin dirimu sayang." ucap Arie dengan nada serak.
"Kumohon jangan lakukan hal yang tidak-tidak padaku, Rie!" ucap Marisa menahan air mata nya.
"Ayolah sekali saja sayang!" ucap Arie lalu dia segera merobek pakaian Marisa.
Marisa terkejut segera mendorong tubuh Arie agar menjauh namun hasilnya nihil. Arie terlebih cepat menarik tangan Marisa lalu menghempaskan nya keatas ranjang. Marisa memaki dan mengutuk Arie namun Arie tidak menghiraukan perkataan Marisa.
Segera Arie membungkam mulut Marisa dengan bibir nya, Marisa menangis sejadi—jadinya dan mengutuki dirinya betapa bodohnya dia bisa mencintai laki—laki yang tidak bisa menghormati harga dirinya.
Arie yang sudah terbakar oleh hasrat yang di tahan nya segera membuka semua pakaian nya tanpa adanya satu helai lagi yang menutupi dirinya, lalu dia segera memainkan aksinya......
Mario telah kembali ke hotel lalu dia bergegas menuju kamar hotel yang berada Marisa di dalam nya, Mario sengaja menyuruh Marisa menunggu di sana agar Arie tidak dapat menemui satupun wanita agar tidak ada wanita yang menjadi pelampiasan hasrat dari obat p*rangs*ng itu.
Saat Mario membuka pintu kamar itu sungguh membuat Mario sakit hati melihat wanita yang dia cintai di tiduri oleh sahabatnya sendiri. Seharusnya malam ini adalah malam dia menyatakan perasaan nya kepada Marisa.
***
Bersambung....🍁
LIKE, KOMEN, VOTE YA AKAK 😊.
~HAPPY READING~
Kapan UP? akan update setiap harii dan jika ada waktu luang akan Crazy Up seminggu sekali ya guys🌻.
Follow my insta @Liska30_
Melihat kejadian yang terjadi di depan matanya sungguh membuat dadanya terasa sesak. Mario menutup kembali pintu hotel itu lalu dia pergi keluar dari hotel itu dan mengemudikan mobilnya menuju apartemen pribadinya yang berada di kota Busan.
Hanya butuh waktu empat puluh menit untuk Mario sampai di apartemen pribadi miliknya.
Mario meneguk 4 botol wine untuk menghilangkan perasaan kacau dihatinya.
"Aku sangat mencintaimu." lirih Mario.
"Aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu. Meski kau mencintai Arie!" lanjut Mario.
"Apapun caranya akan aku pastikan kau menjadi milikku, aku tak akan pernah sudi jika Arie mempermainkan dirimu!" lirih Mario.
"Seharusnya malam ini adalah malam dimana aku ingin melamarmu untuk ku jadikan istriku." ucap Mario pelan lalu kembali meneguk wine di tangan nya.
***
Pagi Hari.
Marisa terbangun dari tidurnya karena merasa ada sesuatu diperutnya, Dia melihat bahwa tangan Arie tengah memeluk dirinya. Kini Air mata nya kembali menetes mengingat bahwa dirinya telah ternodai oleh laki-laki yang teramat dicintainya.
Marisa melepaskan pelukannya dan berjalan dengan keadaan nyeri di pangkal paha lalu dia mengambil pakaian yang berada di lantai dan memakainya walaupun setengah robek.
Setelah memakai pakaiannya Marisa berjalan memasuki kamar mandi dan menyuci wajahnya dengan Air. Dia meratapi nasib yang terjadi pada dirinya.
Arie terbangun dari tidurnya lalu dia melihat Marisa yang baru saja keluar dari kamar mandi. Arie mengerutkan dahi karena heran.
"Hei kau! wanita j*lang. Mengapa kau berada di sini?" tanya Arie dengan nada tinggi.
".........." Marisa diam tanpa menjawab pertanyaan Arie.
"Aku bertanya padamu!" pekik Arie.
Arie melihat bercak darah segar dibalik selimut itu matanya membulat sempurna. Arie mengingat apa yang dilakukan nya semalam kepada Marisa. Tidak ada perasaan bersalah sedikitpun kepada Marisa.
"Pergilah! jangan pernah muncul di hadapanku lagi untuk selama-lamanya!" usir Arie.
"Aku tak akan pernah sudi untuk menikahi gadis miskin seperti dirimu!" hina Arie.
"Aku memang miskin! tetapi diriku punya harga diri yang layak di hormati!" jawab Marisa sedikit tegas.
"Harga diri apa yang kau katakan? lihat lah dirimu itu sudah tidak ada guna nya lagi cuih!" ucap Arie lalu meludah ke arah Marisa.
Marisa merasa sangat sakit hati oleh perkataan Arie lalu dia segera keluar dari kamar hotel itu dengan nyeri di paha nya dan baju yang setengah robek.
Di perjalanan pulang Marisa tak henti-henti nya mengutuki dirinya sendiri dan menangis menyesal karena kesalahannya mengapa bisa mencintai laki-laki yang sama sekali tidak bisa menghargai dirinya sebagai perempuan.
Sesampainya Marisa dirumah sewa nya lalu dia mengetuk pintu itu, dan tampaklah Laura yang tengah berdiri dihadapannya.
Laura heran mengapa Marisa tidak pulang semalam dan juga dia kembali dalam keadaan yang baju setengah sobek lalu dengan mata yang bengkak.
"Loh kenapa, Mar?" tanya Laura khawatir.
"Aku gak apa-apa." ucap Marisa lalu dia berjalan masuk.
"Cerita dong Mar!" pinta Laura penasaran.
" I'm fine ! " jawab Marisa singkat.
Laura menghembuskan nafasnya dengan kasar. Laura tahu jika Marisa sedang menyembunyikan sesuatu. Laura tidak memaksa Marisa untuk bercerita kepadanya.
****
Dua minggu kemudian.
Marisa merasa tidak enak badan hari ini tapi bagaimana pun juga Marisa tetap bekerja untuk membayar uang semesternya. Marisa bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Saat di perjalanan Marisa merasa kepalanya sangat pusing dan perutnya merasa sangat mual. Marisa menahan sakit di kepalanya sampai akhirnya kesadarannya pun hilang dan dia terjatuh.
Mario dan Arga yang kini dalam perjalanan ingin menemui Arie yang berada di kantor Cristian pun tiba-tiba berhenti karena melihat sekelompok orang yang berada di tengah jalan.
"Lihat itu! mari kita lihat ada apa" tutur Arga penasaran.
"Ayo." kata Mario.
Arga dan Mario pun keluar dari mobil nya lalu melihat kerumunan itu.
"Permisi..."
Ketika semua orang itu membuka kerumunan nya Mario sangat terkejut melihat Marisa yang tergeletak di atas aspal. Segera dia dekati dan membawa Marisa masuk ke dalam mobil.
"Arga, loh bawa mobilnya sekarang menuju rumah sakit!" pinta Mario sedikit cemas melihat keadaan Marisa.
"Ok. Loh tenang sedikit jangan panik!" pinta Arga.
Mario memangku kepala Marisa di pahanya, ada perasaan kasihan di dalam dirinya kepada Marisa. Entah mengapa dirinya sangat mencintai wanita yang bersama dirinya sekarang.
Setelah melewati perjalan yang sedikit jauh kini mereka telah berada dirumah sakit. Mario segera menggendong tubuh Marisa masuk ke dalam rumah sakit dan sedangkan Arga memarkirkan mobilnya di parkiran VIP.
Doter segera memeriksa keadaan Marisa. dan Mario menunggu di luar ruangan, ketika selesai memeriksa Marisa dokter itu memanggil Mario agar masuk kedalam ruangan. Arga yang baru saja tiba di depan ruangan pun ikut masuk.
"Selamat ya istri bapak sedang mengandung dan usia kehamilannya dua minggu" ucap Dokter itu memberi selamat.
"Haah? hamil !?" ucap Mario dan Arga berbarengan karena terkejut.
"Anak siapa Rio?" tanya Arga heran.
"Ya mana aku tahu anak siapa!" ucap Mario.
"Aku sangat yakin anak yang dikandung Marisa adalah seratus persen darah daging Arie." gumam Mario.
"Kehamilannya masih sangat muda. Ibu ini butuh suport dari suaminya karena kandungan nya sangat lemah," ucap Dokter itu lalu memberikan sebuah resep obat.
"Ini resep obatnya silakan tebus di apotek terdekat, ya, pak!" lanjut Dokter.
"Biaklah terima kasih, Dok!" ucap Mario.
Marisa yang baru saja sadar menatap sekeliling nya dengan mata sayu. Mario segera mengajak Marisa untuk ikut ke kantor Arie. Arga menyetir sedangkan Mario dan Marisa duduk di bangku belakang, Mario bertanya kepada Marisa tentang anak yang di kandung oleh Marisa.
"Dokter mengatakan bahwa kau mengandung dan usia kandunganmu dua minggu" ucap Mario.
DEG!
Marisa seperti tersambar petir di siang hari mendengar ucapan Mario bahwa dirinya mengandung anak dari laki-laki yang tidak bisa menghargainya layaknya perempuan.
Marisa menahan agar air matanya tidak kembali menetes saat mengingat kejadian menjijikan itu.
"Aku tahu ini sangat sulit untuk kau terima. Keluarkan lah air matamu tidak usah kau tahan, karena beban akan terasa lebih ringan setelah kau meluapkannya." ucap Mario merasa kasihan melihat Marisa.
Marisa menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dia menangis dalam diam tanpa bersuara. Sangat sakit rasanya bagi Marisa mendengar kabar bahwa dirinya telah mengandung anak dari laki-laki b*jing*n itu.
***
Mereka telah sampai di sebuah gedung pencakar langit di kota Seoul. Arga memarkirkan mobilnya di parkiran VIP.
Setelah memarkirkan mobil, mereka bergegas menuju ruangan Arie yang berada di lantai tujuh puluh lima
****
BERSAMBUNG.....
LIKE, KOMEN, VOTE 🔥
NOTE : pahami alur cerita nya dulu ya baru berkomentar sesuka hati kalian, jangan mengomentar dahulu jika kalian tidak mengerti alur ceritanya. Alur ceritanya Maju-mundur, bukan hanya bercerita maju.
Pahami alur nya dulu baru berkomentar yang menurut kalian tidak mengerti! Terimakasih.
~Happy Reading~
Follow mw insta @Liska30_
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!