NovelToon NovelToon

SERPIHAN HATI ELLENA

BAB-1 (VISUAL AARON-ELLENA)

JANGAN LUPA KIRIM VOTE LIKE KOMEN KOPI ATAU BUNGA DULU 🙏

*

Pagi itu Ellena siap untuk pergi beraktivitas,

"Hari pertamaku bekerja", batin dalam hati.

Ellena sangat bersyukur dan bahagia setelah menerima kabar bahwa ia diterima bekerja di perusahaan ternama sebagai Office girl.

Ellena berjanji pada dirinya akan bekerja sebaik mungkin demi Ibu dan adiknya.

"Mulai sekarang ibu tidak perlu bekerja lagi, Ell akan membiayai semua kebutuhan keluarga" lirihnya .

"Bu, Ell pergi ya..

Doain Ell bu, karena hari ini hari pertama kerja", ucap Ellena sambil memeluk tubuh ibunya yang berdiri diruang keluarga sederhana di rumah mereka.

"Do'a ibu selalu menyertai mu sayang", jawab bu Aryati sambil memeluk tubuh anak gadisnya yang cantik.

"Hati - hati ya nduk!", tangan keriput itu mengelus lembut rambut hitam lebat Ellena yang terikat dengan rapi.

Setelah menyalami ibunya Ellena pun berlalu pergi, dengan mengendarai sepeda motor butut peninggalan almarhum ayahnya menuju kantor barunya.

Jarak rumah ketempat kerjanya lumayan jauh kurang lebih satu jam perjalanan.

"Semoga tidak macet" batinnya dalam hati. Sekarang sudah separuh perjalanan di tempuh nya.

Tiba-tiba...

Bruuukk!!

"Akh...aduhh", Ellena meringis kesakitan, ia berusaha bangkit sambil menahan sakit kakinya.

Menit berikutnya..

"Heii, what are you doing with my car?".

Pria bertubuh tinggi atletis sangat tampan turun dari mobil sport warna hitam, matanya menatap tajam ke arah mobilnya yang lecet terkena motor Ellena .

Tak sedikitpun laki-laki itu melihat Ellena yang meringis kesakitan di samping mobil.

"Akh...", rintihan suara perempuan mengalihkan tatapan laki-laki itu pada Ellena.

Tubuh Ellena masih duduk di meringis menahan sakit.

"M-aaf tuan, saya kaget tiba - tiba mobil tuan berhenti mendadak" Ucap Ellena dengan suara bergetar antara menahan rasa sakit dan takut yang mendera dirinya.

"What?"

"Maksudmu aku yang salah, hah? Gunakan matamu itu untuk melihat!" umpatnya.

Netra tajamnya menatap intens Ellena yang masih terduduk memegangi kakinya.

Ellena bergidik tidak berani menatap pria di hadapannya, ia hanya meremas tangannya yang gemetar.

"Kamu harus mengganti kerusakan mobil ku, kau harus bertanggung-jawab!". Kata-kata ketus yang dilontarkan pria itu membuat mata Ellena panas menahan tangis.

"Ba-baik tuan saya akan bertanggung jawab mengganti kerusakan mobil tuan", jawab Ellena dengan suara lirih.

"B-berapa yang harus saya ganti?", lirihnya lagi sambil tertunduk meremas jemari nya.

"Seratus juta!" jawab pria itu, sambil melirik tajam perempuan mungil berkulit putih bersih didepannya.

'"Hahh, seratus juta?"

Bola mata Ellena terbelalak terkejut mendengar laki-laki itu menyebutkan nominal yang harus digantinya, ia merasakan matanya semakin panas.

"S-aya t-tidak memiliki uang sebanyak itu. Dari mana saya mendapatkan uang sebanyak itu t-tuan", jawab Ellena dengan suara lirih nyaris tak terdengar.

Sementara wajahnya masih tertunduk tak berani menatap laki-laki di hadapannya.

"Hei, berikan sekarang biaya gantinya atau kau mau aku seret ke kantor polisi sekarang juga?" suara bariton itu menghentakkan pikiran Ellena.

'M-aaf tuan, saya tidak ada uang sebanyak itu. Bolehkan saya mencicilnya saja?" lirih Ellena, ia memberanikan diri menatap mata laki-laki yang berdiri berkacak pinggang didepannya.

Laki - laki itu tidak mengeluarkan sepatah katapun.

"Saya akan menggantinya tuan, walau dengan mencicilnya seumur hidup saya. Saya tidak akan lari dari tanggungjawab", ujar Ellena tertunduk lesu.

Laki- laki itu menatapnya tajam,sambil menyeringai,

"Berikan kartu pengenal mu dan nomor handphone mu sekarang. Jangan coba-coba lari dari tanggungjawab atau kau akan berurusan dengan pihak yang berwajib!" Hardiknya dengan nada penuh ancaman.

Kata - kata itu membuat Ellena semakin tidak berani menatapnya karena ketakutan.Tanpa disadari buliran bening mengalir di wajahnya.

Dengan tangan gemetaran Ellena memberikan kartu tanda pengenal dan nomor handphone miliknya kepada laki-laki itu.

Sambil menahan sakit, Ellena berusaha bangkit berdiri berpegangan pada dasboard mobil mewah milik Laki-laki yang masih berdiri dihadapannya.

Beberapa saat kemudian...

Laki-laki bermata tajam itu tanpa meninggalkan sepatah katapun langsung tancap gas dengan mobilnya meninggalkan Ellena yang terpaku berdiri terdiam ditempatnya karena shock dengan peristiwa yang baru saja ia alami. Ellena mengusap air matanya dengan punggung tangannya, sambil meratapi kejadian yang menimpa nya beberapa saat yang lalu.

Tiba-tiba Ellena tersadar dia harus bekerja. Untunglah perusahaan tempat dia bekerja sudah dekat, dan Ellena bersyukur motornya masih bisa dijalankan.

Setibanya di kantor waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, itu artinya Ellena terlambat sepuluh menit.

"Ya Tuhan, siap-siap aku dimarahi atasan ku", batinnya sambil menahan sakit kakinya Ellena mengangkat motor yang tergeletak di pinggir jalan.

Sekitar lima belas menit Ellena sampai di perusahaan tempatnya bekerja.

Ia melihat rekan-rekan nya sedang di briefing, Ellena langsung masuk barisan. Berharap atasan perempuan yang sedang memberikan pengarahan tidak menyadari keterlambatan nya itu.

Setelah selesai Briefing atasannya meminta mereka bekerja dengan baik dan jangan sampai membuat kesalahan.

Ellena melangkahkan kakinya, tiba-tiba langkah tersebut dihentikan rekannya yang belum ia kenal. Sekilas Ellena membaca name tag gadis tersebut bernama Ayu.

Ayu memperkenalkan dirinya dengan ramah kepada Ellena.

"Kamu karyawan baru ya?" sapa Ayu dengan ramah.

Ellena menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ramah. "Iya..Saya Ellena"

"Ayo ikuti aku, kau harus ganti seragam mu itu", ujar Ayu dengan ramah.

Ellena mengikuti Ayu ke ruang ganti dan menaruh barangnya di loker.

Ayu menerangkan tugas mereka, dia menekankan ada jadwal dimana harus membersihkan ruang Presdir. Dan mereka yang terjadwal wajib lembur karena Presdir meminta mereka membersihkan ruangannya pada malam hari, tidak boleh ada yang membantahnya.

"Kebetulan malam ini jadwal ku, kau boleh bergabung bersama ku, nanti aku meminta izin mbak Tiwi atasan kita. Aku bisa mengajarkan kepada mu apa saja yg harus kau kerjakan diruang Presdir".

Tanpa pikir panjang Ellena menganggukkan kepalanya, menyatakan kesiapannya.

Ellena mulai dengan pekerjaannya. Satu persatu tugasnya diselesaikan. Dia harus bekerja sebaik mungkin, Ell ingat tadi sudah buat kesalahan dengan datang terlambat kekantor karena insiden motornya menabrak mobil sport mewah milik seorang laki-laki bermata hitam yang arogan.

Ellena bergidik saat ingat tatapan tajam pemiliknya, dingin tidak bersahabat.

Dan akhirnya laki - laki tersebut menuntut ganti rugi kepadanya.

"Benar-benar berat masalahku", gumam Ellena. Membayangkan uang seratus juta yang dituntut oleh pria tampan tersebut membuat badannya panas dingin, jangankan memiliki melihat uang sebanyak itu pun Ellena tidak pernah.

Huhh..

Ellena menghela nafasnya sesaat ingat kejadian tadi . Semoga ada keajaiban buat ku, batinnya dalam hati.

...***...

HAI, JUMPA NOVEL KE 6 EMILY. CERITA INI ADALAH KARYA PERTAMA EMILY YANG HIATUS. DAN SEKARANG AKAN DILANJUTKAN KEMBALI HINGGA TAMAT. DUKUNG TERUS SHE DENGAN CARA TINGGALKAN JEJAK KALIAN SETELAH MEMBACA 🙏

*

KARYA EMILY LAINNYA :

FIRST LOVE LAST LOVE

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT

MARRIAGE AGREEMENT

BAB - 2

JANGAN LUPA KIRIM VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏

*

Langit semakin menggelap..

Waktu sekarang menunjukkan pukul 19.20 WIB, Ellena dan sebagian rekan kerjanya yang mendapat kan tugas lembur malam itu, masih sibuk membersihkan ruangan-ruangan direksi yang sudah kosong karena sebagian sudah pulang .

"Ellena, segera selesai kan tugas mu kemudian ikut dengan ku kelantai tiga puluh ruang Presdir, bawa semua peralatan kerjamu", ujar Ayu.

"Iya Ayu.."

Ellena pun mengikuti Ayu, sambil membawa semua peralatan nya.

Menurut Ayu yang sudah bekerja di perusahaan "BRYLEE GROUP" selama dua tahun, Presdir mereka orang yang sangat tegas dan disiplin jangan sekali - sekali melakukan kesalahan dia tidak akan segan-segan memecat karyawan nya yang tidak loyal kepada perusahaan.

Pemilik perusahaan adalah laki-laki lajang diusia tiga puluh tiga tahun. Karyawan yang bekerja di perusahaan ini harus patuh padanya.

Tiba-tiba mata Ellena terasa panas. Ia teringat kejadian pagi hari, pertemuan yang mengenakan dengan pria yang begitu arogan dan menakutkan.

Tubuhnya bergetar hebat membayangkan tuntutan yg harus ia tanggung.

*

Ayu dan Ellena sampai kelantai tiga puluh, lantai tersebut khusus ruangan orang nomor satu di perusahaan itu. Mata Ellena langsung disambut Luxury good.

Lukisan-lukisan bernilai seni tinggi terpajang di dinding yang dinominasi warna kelabu dan putih. "Perpaduan warna yang cantik", decak Ellena kagum.

Sebelum memasuki ruangan Presdir, Ellena dan Ayu wajib melapor terlebih dahulu ke meja resepsionis yang ada di lantai tersebut. Setelah itu mereka baru di izinkan masuk ke dalam ruangan kerja bos mereka.

Mata Ellena tertegun tak berkedip melihat megahnya ruangan Presdir.

"Seumur hidup ku baru kali ini berada di dalam ruangan yang begitu mewah, matanya tak berkedip melihat setiap sudut ruangan", Ellena berdecak kagum

Mata Ellena, tertuju ke meja kerja terdapat Akrilik bertuliskan Aaron Brylee Wijaya.

Ellena dan Ayu mulai bekerja membersihkan setiap sudut ruangan tersebut, ruangan itu sangat luas. Bahkan mungkin dua kali lebih besar dibandingkan rumah Ellena.

drt drt drt..

Bunyi handphone Ayu membuyarkan lamunan sesaat Ellena.

"Baik aku pulang sekarang", ucap Ayu menutup telponnya.

"Ell, maaf kan aku,bisakah kamu menyelesaikan pekerjaan ini sendirian? anak ku sakit aku harus mendampingi nya", ucap Ayu sambil memegang tangan Ellena, dengan tatapan memohon".

Sebenarnya Ellena takut di ruangan itu sendirian, tapi Ellena tidak tega melihat Ayu terlihat panik.

Ellena berusaha tetap semangat, karena hari ini hari pertama dia bekerja dan pekerjaan nya sebentar lagi selesai juga sehingga dia pun bisa langsung pulang ke rumah pikiran nya.

"Baiklah, tidak apa-apa kau pulang saja dan aku akan menyelesaikan pekerjaan kita", jawab Ellena tersenyum kepada sahabat nya tersebut, Ellena juga berterimakasih kepada Ayu yang sudah baik hati membantunya dihari pertama kerja.

Setelah Ayu pulang Ellena melanjutkan pekerjaannya, dengan hati-hati ia membersihkan meja bos nya. Setelah dianggap bersih Ellena tersenyum puas melihat hasil kerjanya.

Mata Ellena tertegun melihat sebuah pintu yang terdapat kode angka di depan pintu tersebut. "Sepertinya private room Presdir", pikir Ellena sambil merapikan buku-buku diatas meja kerja yang luas itu.

"Pastinya hanya pemiliknya saja yang boleh masuk keruangan itu", ucap Ell dalam hati.

Tanpa Ellena sadari, pintu itu terbuka.

Tanpa Ellena sadari juga seseorang sedang menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin.

Setelah menganggap semua pekerjaan nya selesai dan ruangan sudah rapi dan bersih Ellena mengambil spin mop bekas mengepel lantai.

"What are you doing in my room?"

Suara bariton itu menggelegar di telinga Ellena, mengagetkan kan nya.

"Gubrakk byurrr"..

Ellena hilang keseimbangan tubuhnya, air kotor seketika tumpah menyiram laki- laki yang mengagetkan nya.

"Aw.. Akh.."

Ellena meringis kesakitan karena terjerembab kelantai yang sudah digenangi tumpahan air kotor, pas di depan kaki Laki-laki itu.

"Berani sekali kau menyiram ku gadis bodoh!!". Laki-laki itu menghardik Ellena dengan kasar, benar-benar marah kepadanya. Dengan tatapan tajam ia melihat Ellena.

Ellena berusaha bangkit dalam keadaan yang sudah basah kuyup, tidak berani menatap laki-laki tersebut.

"M-aaf tuan saya benar-benar tidak sengaja karena tuan mengagetkan saya", ucap Ellena memberanikan diri menatap pria itu.

"Deg...Jantung Ellena serasa berhenti berdetak setelah melihat siapa pria yang berdiri didepannya sekarang. Mata Ellena tak berkedip menatap laki-laki yang berdiri sejengkal dihadapan nya, sebagian bajunya basah karena tumpahan air kotor dari spin mop.

"Ya Tuhan apa lagi sekarang?", lirih suara Ellena, nyaris tak terdengar.

Secara spontan Ellena membersihkan baju lak-laki itu dengan tangan nya.

"Maafkan saya tuan, S-aya benar-benar minta m-aaf", ucapnya dengan terbata-bata. Tatapannya memohon kepada laki-laki itu.

Tangan Ellena yang masih berusaha membersihkan baju laki-laki itu, tiba-tiba dicengkeram dengan kuat membuatnya meringis kesakitan.

"Jangan berani-berani kau menyentuhku!" hardik laki-laki itu. Kedua netranya menghunus tajam pada Ellena yang terdiam dengan wajah pucat pasi.

"Kau sudah membuat ku sial dua kali hari ini!" umpat laki-laki itu dengan ketus.

"Bagaimana bisa kau berada di ruangan ku, siapa yang memberi mu izin masuk kesini hah?"

Sambil menggerutu, laki-laki itu memencet tombol Intercom yang ada di meja kerjanya.

Derap langkah kaki pun terdengar mendekat. Perempuan cantik bernama Vanya, yang ditemui Ellena dan Ayu dimeja resepsionis tadi masuk keruangan tersebut.

"Oh my god ternyata laki-laki dihadapannya Aaron Brylee Wijaya. Pemilik perusahaan Brylee Groups tempatnya bekerja", batin Ellena bergidik ketakutan.

Tiba-tiba tubuh Ellena gemetar hebat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya nya terhadap dirinya.

"Aku benar-benar bodoh dan tak berguna", keluh Ellena lirih menyesali yg terjadi hari ini antara dia dan bosnya. Andai dia bisa membalikkan waktu, Ellena akan berusaha tidak melakukan kesalahannya. Tanpa disadarinya, air mata sudah membasahi pelupuk mata nya. Dengan tangan gemetar di usapnya buliran-buliran itu.

...***...

KARYA EMILY LAINNYA :

FIRST LOVE LAST LOVE

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT

Marriage Agreement

BAB - 3

JANGAN LUPA VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏

*

Ellena berdiri diam tak bergeming sedikitpun, ia masih syok. Pikirannya masih sulit mencerna semua kejadian yang dialaminya hari ini.

Disisi lain..

Aaron mendengarkan penjelasan dari Vanya resepsionis yang bertugas. Vanya menjelaskan bahwa Ellena adalah Office girl yang baru, tadinya mereka berdua bersama rekannya yang bernama Ayu membersihkan ruangan tuan Aaron tetapi Ayu minta izin pulang karena anaknya sakit.

"Saya terus mengawasi Office girl bernama Ellena tersebut tuan, dan pekerjaan nya sangat bagus juga cekatan", ucap Vania yakin menjelaskan pada atasannya yang duduk dengan tangan kanannya menopang dagu.

"Kali ini aku maafkan kecerobohan nya", balas Aaron.

"Minta Office girl itu membereskan kekacauan di sini, setelahnya ia boleh pulang", perintah Aaron dengan nada sedikit lembut tidak seperti waktu pertama tadi.

"Besok pagi, perintahkan ia menghadap keruangan ku ini", perintah Aaron sambil meninggalkan Vania.

"Baik tuan" jawab Vanya dengan hormat.

*

Setelah mendengar kan pengarahan dari Vanya, Ellena menyelesaikan kekacauan yang ditimbulkannya. Kemudian membersihkan tubuhnya dan menganti pakaian bersih. Ellena siap untuk pulang ke rumah.

Ellena melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Semoga cepat sampai rumah karena biasanya kalau sudah malam begini jalanan sudah tidak macet lagi, batin Ellena.

Berharap besok ia tidak diberikan hukuman berat oleh tuan Aaron, bahkan hal paling buruk pun menari-nari dipikirannya DIPECAT.

Ya Tuhan Lindungilah aku gumam Ellena", sambil melajukan motornya pelan.

Ternyata sesuai perkiraan Ellena. Tidak butuh waktu yang lama untuk ia sampai di rumahnya.

Sesaat setelah membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

"Huhh..Akhirnya aku bisa merebahkan tubuhku", lirih Ellena sambil menatap langit-langit kamarnya.

Ia tak sanggup memikirkan hari esok dimana pagi harinya harus menghadap tuan Aaron, entah apa yang akan terjadi. "Ooh, rasanya aku ingin malam ini jangan cepat berganti pagi", ujar Ellena dengan lirih dengan air mata menganak di pelupuk matannya.

Dan akhirnya Ellena terlelap dalam dinginnya malam. Tertidur dengan air mata yang masih basah di pipi nya.

*

Pukul satu dini hari, sebuah mobil sport warna putih memasuki gerbang bangunan mewah dikawasan elite.

Ya dia Aaron, yang merasa kesal karena melalui kesialan sepanjang hari disebabkan seorang gadis berwajah lugu dan polos. Sebenarnya semenjak kejadian pagi itu dia tidak bisa melupakan wajah cantik gadis mungil itu. "ELLENA...", Gumam Aaron menyandarkan kepalanya pada jok mobil sambil memejamkan matanya sesaat.

Setelah kejadian pagi hari, Aaron benar-benar di buat kaget saat melihat Ellena lagi pada malam hari. Tiba-tiba gadis itu ada dihadapan nya, tepatnya diruangan kerjanya.

Dengan tubuh mungil, rambut yang di ikat seperti itu semakin membuatnya cantik alami", gumam Aaron pada dirinya sendiri.

Aaron menelan salivanya dalam-dalam. Dia mengejutkan gadis itu, membuatnya jatuh tersungkur, bukan tanpa alasan. Tapi Aaron ingin menutupi rasa yang tiba-tiba bergejolak di dada nya.

Ya rasa bahagia kerena takdir mempertemukannya dengan gadis itu lagi. Gadis cantik polos dengan wajah selalu tampak ketakutan saat berhadapan dengan Aaron.

Aaron tidak menyangka ternyata Ellena salah satu karyawan di perusahaan nya. Setelah kejadian diruangan nya, sebenarnya ada perasaan senang saat mengetahui gadis itu merupakan karyawannya. Namun Aaron ingin berusaha melupakan semua pikiran tentang gadis itu. Sebelum membuat dirinya berbuat nekat yang akan merusak reputasinya sebagai seorang pimpinan perusahaan BRYLEE GROUPS.

Aaron melihat bagaimana Ellena mengusap air mata dengan tangan yang gemetaran beberapa waktu yang lalu.

Sesampainya dirumah. Sepi itu datang lagi. Aaron selalu menghabiskan malam seorang diri. Sebenarnya laki-laki itu ingin menghabiskan waktu nya di apartemen saja karena kalau apartemen tidak terlalu besar seperti mansion. Namun pada akhirnya ia memutuskan untuk tetap tinggal di mansion mewah tersebut.

Huhh..

Ia berharap suatu hari nanti bertemu dengan seorang perempuan yang dicintainya sepenuh hatinya dan memberikan ia anak yang banyak agar tidak mengalami suasana sepi seperti ini.

Aaron tidak sabar menunggu hari esok tiba...

...***...

KARYA EMILY LAINNYA :

FIRST LOVE LAST LOVE

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT

MARRIAGE AGREEMENT

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!