NovelToon NovelToon

Pernikahan Yang Tak Di Inginkan

EPISODE 01

Ema Octaviani Kurniawan adalah seorang gadis cantik dengan senyum manis yang selalu terukir di wajahnya , Ema saat ini tengah duduk di bangku kelas 3 SMA Raja wali .

Ema di kenal sebagai seorang gadis yang mandiri dan tidak manja meski Ema terlahir di keluarga berada , ya mungkin kemandirian Ema terbentuk semenjak Ibunya meninggal dunia , dan Ema hanya tinggal bersama dengan Ayahnya .

"Hai Manda "Sapa Ema pada teman satu kelasnya .

"Hai Ema "Jawab Manda "Tumben sekali kamu jam segini baru datang"Sambung Manda .

"Heh mau bagaimana lagi , Ayah kesiangan hari ini , jadi aku pun ikut kesiangan "Jelas Ema .

"Hmm kenapa kamu tidak berangkat sendiri saja ?"Tanya Manda .

"Kalau aku bisa sudah aku lakukan Manda , tapi kamu sendiri tahu bukan bagaimana Ayah ku itu "Ucap Ema .

"Posesif "Ucap Manda bersamaan dengan Alda dan Sifa yang kini ikut menimbrung.

"Itu kalian tahu "Ucap Ema .

Saat tengah asik mengobrol dengan teman temannya , telpon genggam Ema pun berdering .

"Hallo "Ucap Ema yang mengangkat telpon nya.

"Apakah benar ini Nona Ema anak dari Tuan Danu Kurniawan ?"Tanya seseorang dari sebrang telpon .

"Benar , ada apa ya ?"Tanya Ema .

"Ah syukurlah , begini , saya hanya ingin memberikan kabar bahwa Tuan Danu mengalami kecelakaan mobil , dan Tuan Danu

meminta agar Nona segera datang kemari "Jelasnya .

Hati Ema bagai tersambar petir mendengar kabar bahwa Ayahnya mengalami kecelakaan , Ema pun langsung membawa tasnya dan berlari untuk melihat keadaan Ayahnya dengan air mata yang terus mengalir .

"Ema , Ema kamu kenapa ?"Tanya Manda yang mengejar Ema .

"Hiks hiks Man ...Manda Ayah .... Ayah kecelakaan hiks hiks ,aku mau lihat Ayah hiks hiks "Ucap Ema di sela sela tangisnya .

"Ya sudah aku antar kamu ke rumah sakit pake mobilku ya , biar kita bisa cepat sampai "Ucap Manda yang kemudian kembali ke kelas untuk mengambil tasnya dan memberitahukan ke pada Alda dan Sifa , bahwa Manda akan mengantar Ema ke rumah sakit .

Setelah itu Manda pun berlari ke arah Ema dan langsung mengajak Ema pergi .

Di sepanjang jalan Ema terus terusan menangis tanpa hentinya , begitu pun dengan Manda yang bisa merasakan ke sedihan sahabatnya Ema .

"Ayah.... Ayah jangan tinggalkan Ema , Ema tidak punya siapa siapa lagi selain Ayah , cukup Mamah yang meninggalkan Ema , Ema gak mau kalau Ayah pergi meninggalkan Ema " Batin Ema yang merasa takut kehilangan Ayahnya .

Setelah tiga puluh menit Ema dan Manda pun sampai di rumah sakit , Ema langsung turun dari mobil Manda dan berlari masuk ke dalam rumah sakit , Ema langsung ke ruang ICU di mana Ayahnya kini berada , Manda pun terus mengikuti Ema sampai di depan ruangan ICU .

"Aayahhhhhhh" Teriak Ema saat melihat Ayahnya di dalam ruang ICU yang sudah berlumuran darah ,Ema langsung jatuh terkulai , dan Manda pun langsung sigap menangkap Ema agar Ema tidak jatuh ke lantai.

"Nak apakah kamu Ema anak Pak Danu "Ucap seorang wanita paruh baya yang menghampiri Ema dan Ema pun hanya mengangguk .

"Dan kamu siapa?"Tanya wanita paruh baya itu pada Manda .

"Saya temannya Ema Tante , lalu kalau boleh saya tahu Tante ini siapa ?"Jawab Manda yang kemudian kembali bertanya .

"Nama saya Gina dan ini suami saya Gunawan , kami adalah teman dekat Pak Danu "Jelas Gina , Manda pun mengangguk mengerti .

Ceklek

Pintu ruang ICU terbuka dan keluarlah seorang Dokter dari dalam ruangan .

"Maaf , apa di sini ada yang bernama Ema , dan Gunawan ?"Tanya sang Dokter .

"Saya Ema Dok "Jawab Ema yang langsung berdiri dengan di bantu oleh Manda .

"Saya Gunawan "Timpal Gunawan .

"Baiklah silahkan Nona Ema dan Pak Gunawan masuk kedalam , ada yang ingin di sampaikan oleh Pak Danu pada kalian "Ucap Dokter.

Ema dan Gunawan pun masuk kedalam ruangan ICU di mana kini Danu tengah terkapar tak berdaya dengan baju yang di penuhi darah .

"Ayah "Panggil Ema lirih saat mendekat pada Danu .

"Ema sayang jangan menangis ! Ayah tidak apa apa "Ucap Danu dengan lirih dan mencoba menahan rasa sakit .

"Danu"Panggil Gunawan.

"Gun , Gunawan apakah aku boleh meminta satu permintaan pada mu " Ucap Danu dengan air matanya yang kini mengalir deras .

"Tentu , tentu saja , kamu boleh meminta apa pun pada ku Danu , apa pun "Jawab Gunawan dengan suara yang di tekan karena menahan tangis .

"Aku , aku memohon pada mu Gun , tolong nikahkan lah Ema putri ku dengan putra mu Jonathan "Ucap Danu dengan lirih dan air mata yang terus mengalir dengan terus menahan rasa sakit ,Ema yang mendengar pernyataan Ayahnya kaget , namun Ema tidak bisa berkata apa pun.

"Aku mohon padamu Gun , Ema , Ema adalah putriku satu satunya yang sangat aku sayangi Gun , aku tidak kuat lagi Gun , tapi aku tidak bisa meninggalkan Ema seorang diri , hanya kepadamu lah aku bisa mempercayai Ema ,dan aku merasa Ema akan baik baik saja "Sambung Danu yang terus terisak Isak karena tidak kuat menahan rasa sakit di seluruh badannya dan menahan rasa sakit hatinya yang tak bisa menjaga putrinya lagi .

"Ayah .... Ayah jangan berbicara seperti itu , Ayah akan sembuh , pasti Ayah akan sembuh "Ucap Ema .

"Ema sayang , Ayah , Ayah sudah tidak kuat lagi Ema , Ayah harus pergi , jadi Ayah mohon pada mu Ema , menikahlah dengan anak Om Gunawan , dengan begitu Ayah akan sangat bahagia dan Ayah bisa tenang sayang "Ucap Danu .

"Tapi Ayah ..."

"Tidak ada tapi tapian Ema , Ayah mohon ini keinginan terakhir Ayah "Potong Danu .

"Baiklah Danu , aku akan menikahkan Ema dengan anak ku Jonathan , hari ini juga "Ucap Gunawan yang sudah tidak bisa menahan air matanya .

Gunawan langsung keluar dari ruang ICU , saat Gunawan keluar , Gunawan melihat istrinya Gina dan Jonathan .

"Jo hari ini juga kamu harus menikah dengan Ema "Ucap Gunawan to the point.

"Apa ? Papah jangan bercanda dong , aku menikah dengan siapa ? Ema , siapa Ema ? Aku tidak kenal dengan Ema , kenapa aku harus menikah dengan nya ?"Ucap Jonathan dengan terus bertanya pada Gunawan .

"Jo , anggap ini sebagai permintaan terakhir dari Papah "Ucap Gunawan dengan nada tinggi "Kamu tahu kan kita punya hutang balasbudi pada Danu , Kalau bukan karena dia dan kalau bukan pula karena Almarhum istrinya , kamu dan Mamah mu pasti sudah tidak ada di dunia ini lagi Jo , dan selama ini Danu tidak pernah meminta apa pun pada kita , dan sekarang di detik detik ajalnya Danu menghawatirkan putrinya Ema , dan dia meminta untuk menikahkan Ema dengan kamu "Sambung Gunawan .

"Jo , tolonglah kami Jo , hanya dengan ini kita bisa membalas kebaikan dari Om Danu dan Almarhum Istrinya , Mamah mohon pada Jo , tolong lah "Ucap Gina pada putra satu satunya itu dengan air mata yang mulai menetes .

EPISODE 02

Dengan terpaksa akhirnya Jonathan pun menyetujui permintaan dari orang tuanya untuk menikahi Ema anak dari Danu .

Setelah mendapat persetujuan dari Jonathan , Gunawan pun meminta Supirnya untuk mencarikan penghulu secepatnya , empat puluh lima menit kemudian penghulu pun datang , setelah mendapat izin dari Dokter semua yang hadir pun masuk ke dalam ruangan ICU untuk secepatnya melangsungkan pernikahan antara Ema dan Jonathan .

"Baik apakah bisa di mulai sekarang ?"Tanya penghulu .

"Bisa Pak "Jawab Danu dan Gunawan .

"Baiklah kita mulai sekarang juga ya "Ucap Pak penghulu "Saudara Atau Ananda Jonathan Raditya Bin Gunawan Raditya Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Ema Octaviani Kurniawan Binti Danu Kurniawan dengan maskawin berupa uang sebesar satu juta rupiah dibayar , tunai.” Ucap penghulu .

“Saya terima nikah dan kawinnya Ema Octaviani Kurniawan Binti Danu Kurniawan dengan maskawinnya yang tersebut diatas tunai.” Saut Jonathan .

"Bagaimana saksi sah ?"Tanya penghulu .

"Sah "Ucap serentak orang orang yang menyaksikan pernikahan Jonathan dan Ema .

"Benar benar konyol , bisa bisa aku menikah dengan seorang anak SMA bahkan dengan masih memakai seragamnya pula , kalau bukan karena Mamah dan Papah yang memohon pada ku aku tidak sudi menikah dengan dia , bahkan dengan alasanan balasbudi pun aku tidak mau " Batin Jonathan .

"Terimakasih Ema , kamu mau menuruti permintaan terakhir Ayah "Ucap Danu yang tersenyum pada Ema namun Ema hanya mengangguk karena Ema tidak sanggup berbicara .

"Terimakasih Gun"Ucap Danu "Dan kamu Jo , Om sangat berterima kasih pada mu karena kamu mau menikahi Ema , Om sekarang sudah merasa tenang , tolong jagalah Ema Jo "Ucap Danu.

"Iya Om"Ucap Jonathan .

Dan detik itu pun juga Danu pergi untuk selamanya meninggalkan Ema , Ema pun semakin menangis tersendu sendu melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Ayahnya kini sudah pergi meninggalkan dirinya dan menyusul Mamahnya .

Gunawan dan Gina langsung segera mengurus untuk pemakaman Danu , setelah semuanya siap Danu pun langsung di makamkan di samping makam istrinya Siska.

Pemakaman pun telah usai dan orang orang pun mulai pergi meninggalkan pemakaman , dan kini hanya tertinggal Ema yang masih menangis di samping makam Danu dan Ema pun terus memeluk batu nisan yang bertuliskan Danu Kurniawan .

"Manda Tante ingin berbicara sebentar pada mu "Ucap gina pada Manda .

"Iya ada apa Tante ?"Tanya Manda .

"Seperti yang kamu tahu Ema sekarang sudah menikah dengan anak Tante Jo , tapi Tante harap kamu bisa merahasiakan ini semua dulu ya , bagaimana pun ini demi kebaikan Ema "Ucap Gina.

"Ya Tante tenang aja semuanya aman "Ucap Manda .

"Baiklah kalau begitu , Tante jadi tenang "Ucap Gina .

Gina pun mendekat pada Ema dan memeluk Ema .

"Sayang sekarang kita pulang yuk , hari sudah mulai sore "Ucap Gina .

Ema pun akhirnya menuruti perkataan Gina , Ema ikut pulang bersama dengan Gina , Gunawan dan juga Jonatan , sedang kan Manda pulang seorang diri .

Di dalam perjalanan Ema terus saja diam tak bersuara hingga tak terasa sudah empat puluh menit mereka dalam perjalanan , dan akhirnya mereka pun sampai di kediaman Gunawan.

"Kenapa aku di bawa ke sini Tante ?"Tanya Ema .

"Sayang mulai sekarang ini adalah rumah kamu , kamu akan tinggal bersama Tante , Om , dan suami kamu Jonathan"Jelas Gina .

"Dan kalau bisa mulai sekarang kamu panggil Tante sama Om dengan panggilan ,Mamah dan Papah ya sayang , bagaimana pun juga sekarang kamu adalah istri dari anak Tante , jadi kamu itu anak Tante juga "Ucap Gina .

"Iya , terimakasih "Ucap Ema .

Ema pun mengikuti langkah Gina masuk ke dalam kediamannya yang baru , di rumah Gunawan .

"Rumah ini tidak terlalu besar dari rumah Ayah , tapi di sini sangat ramai orang , aku harap aku akan betah tinggal di sini " Batin Ema.

"Nah , Ema sekarang kamu beristirahat lah di kamar Jonathan , dan kamu juga jangan malu-malu bagaimana pun juga sekarang Jonathan itu adalah suami kamu " Ucap Gina.

"Iya Mah "Ucap Ema .

"Jo , bawa Ema ke kamar kamu ya "Ucap Gunawan .

Tanpa menjawab ucapan Gunawan , Jonathan pun langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya , dan Ema mengekori Jonathan dari belakang .

Jonathan masuk ke salah satu kamar yang berada di lantai dua , Ema pun mengikuti nya .

"Tutup pintunya !!"Perintah Jonathan pada Ema dengan raut wajahnya yang dingin .

Ema pun menuruti ucapan Jonathan , bagaimana pun juga Jonathan sekarang adalah suami nya , mau tidak mau Ema harus mengikuti semua ucapannya , dan melayaninya dengan baik , sesuai dengan janjinya pada Danu .

"Jika aku lihat lihat sepertinya Kak Jo tidak suka pada ku .Tapi tidak bisa di pungkiri kalau aku pun tidak menyukai Kak Jo , tapi aku akan berusaha untuk menyukainya " Batin Ema .

"Besok kita pindah dari sini "Ucap Jonathan.

"Kemana ?"Tanya Ema .

"Kemana itu terserah aku , aku yang memutuskan , ngerti kamu "Ucap Jo dengan nada tinggi .

"Iya maaf "Ucap Ema .

"Oh iya , satu hal yang harus kamu tahu ,aku tidak menyukaimu apa lagi mencintaimu jadi kamu jangan pernah berharap akan di perlakukan sepesial oleh ku "Ucap Jonathan .

Ema pun hanya diam tidak menjawab perkataan Jonathan .

Haruskah aku belajar untuk menerima nya sebagai suami ku , tapi untuk apa ? Bahkan sepertinya dia sama sekali tidak akan menganggap aku sebagai istri nya menjengkelan bukan rasanya , tapi aku harus berusaha mendapatkan hatinya , Semangat Ema karena itu adalah keinginan Ayah , itulah yang di pikirkan Ema saat mendengar ucapan Jonathan.

Ema pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya , di dalam kamar mandi Ema berendam , Karena terlalu lelah Ema pun akhirnya tertidur di kamar mandi .

Tok tok tok

"Ema "Panggil Jonathan.

"Ema buka pintunya "Panggil Jonathan dengan nada tinggi sontak membaut Ema kaget dan terbangun dari tidurnya , dan dengan cepat Ema memakai handuknya dan membuka pintu kamar mandi .

"Apa si yang kamu lakukan di dalam sana , kenapa lama sekali , kamu tahu gara gara kamu kami semua jadi telat makan malam , dasar sialan"Bentak Jonathan saat pintu kamar mandi terbuka .

"Maaf Kak , tadi aku ketiduran "Ucap Ema dengan terus menunjukan kepalanya .

"Denger ya , ini bukan rumah kamu jadi kamu tidak bisa seenaknya saja di sini , ngerti "Ucap Jonathan sambil mencengkram rahang Ema dengan sangat kencang .

"Iya Kak ,Ema ngerti "Jawab Ema .

"Bagus kalau kamu mengerti , sekarang cepat turun dan jangan biarkan kami semua menunggu kamu lagi "Ucap Jonathan sambil berlalu meninggalkan Ema.

Tanpa sadar Ema pun meneteskan air matanya lagi .

"Ada apa dengan kamu Ema , kenapa kamu jadi cengeng seperti ini , kamu kuat Ema , kamu bisa , demi Ayah "Ucap Ema meyakinkan dirinya sendiri.

Ema pun dengan cepat memakai pakaiannya lalu langsung turun menuju tempat makan , dan benar saja semuanya sudah menunggu Ema untuk memulai makan malam .

"Sini Ema , duduk di sini ya "Ucap Gina dengan tersenyum .

"Maaf Mah , Pah gara gara Ema kalian jadi telat makan malam "Ucap Ema .

"Tidak apa apa sayang , kamu jangan terlalu sungkan seperti itu dong , sekarang kita kan sudah menjadi keluarga"Ucap Gina .

"Ya sudah , sebaiknya kita makan dulu , setelah itu kita bisa berbincang bincang sebentar sebelum tidur "Ucap Gunawan.

Setelah itu mereka pun memulai makan malam mereka dengan tenang .

EPISODE 03

Setelah makan malam Jonathan langsung membicarakan keinginannya untuk pindah rumah dan hanya ingin tinggal berdua dengan Ema .

"Pah , mah , aku dan Ema memutuskan untuk pindah rumah dan tinggal berdua saja " Ucap Jonathan.

"Loh kenapa tiba tiba begini Jo"Tanya Gina yang kaget mendengar penuturan anaknya itu.

"Tidak kenapa kenapa mah , hanya saja Jo ingin lebih mengenal Ema lebih jauh lagi , kalau kami tinggal di sini terus pasti rasanya akan canggung bukan , maka dari itu aku dan Ema memutuskan untuk tinggal berdua saja "Jelas Jonathan pada orang tuanya.

"Memang benar apa yang di katakan oleh Jo , tapi Jo dimana kalian akan tinggal ?" Tanya Gunawan .

"Aku dan Ema akan tinggal di apartemen ku pah" Jawab Jonathan.

"Baiklah kalau itu memang sudah jadi keputusan kalian , papa dan mamah tidak akan menghentikan kalian , jadi kapan kalian akan pindah ?"Tanya Gina .

"Mungkin besok "Jawab Jonathan.

"Baiklah kalau begitu papah dan mamah hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua"Ucap Gina dengan melontarkan senyuman pada Jonathan dan Ema .

"Terimakasih mah " Ucap Jonathan .

Ema hanya tersenyum saat mendengar pembicaraan mereka , Ema tidak mengeluarkan suara sedikit pun karena Ema tidak tahu apa yang harus Ema katakan .

"Sekarang sudah sangat malam , sebaiknya kalian pergi beristirahat saja , papah dan mamah juga akan pergi tidur "Ucap Gunawan .

"Baiklah selamat malam pah , mah "Ucap Jonathan yang bangkit dari duduknya sambil menggandeng tangan Ema .

"Selamat malam pah , mah "Ucap Ema .

Jonathan dan Ema pun naik ke atas untuk pergi ke kamar Jonathan , saat mereka masuk ke dalam kamar, Jonathan langsung menepis tangan Ema .

"Besok bangunlah lebih awal , aku tidak ingin lama lama di sini , karena semakin lama di sini maka semakin lama pula aku harus bersandiwara "Ucap Jonathan.

"Iya , aku tahu "Ucap Ema .

Ema berjalan ke arah sofa dan langsung membaringkan dirinya di atas sofa , Jonathan yang melihat itu pun heran apa yang akan di lakukan oleh Ema .

"Apa yang kamu lakukan ?"Tanya Jonathan pada Ema .

"Tentu saja tidur , memangnya mau apa lagi "Jawab Ema .

"Kenapa kamu tidur di sofa ?"Kembali Jonathan bertanya pada Ema .

"Lalu aku harus tidur di mana ? Tempat tidur ? Tidak mungkinkan , memangnya kamu akan mau tidur satu ranjang dengan ku ? Tidak bukan , karena aku punya otak dan harga diri makanya aku langsung berinisiatif untuk tidur di sofa sebelum kena marah , dan ocehan dan Tuan Jonathan "Ucap Ema .

"Bagus kalau kamu tahu diri "Ucap Jonathan .

Jonathan pun melangkah ke arah tempat tidur dan langsung membaringkan tubuhnya lalu terlelap tanpa memikirkan atau menghawatirkan Ema yang tengah tertidur di sofa .

Saat matahari telah bersinar lagi Ema segera terbangun dari tidurnya dan Ema pun memutuskan untuk pergi mandi setelah itu Ema langsung turun ke bawah sambil membawa tas tasnya , saat semuanya sudah beres Ema pun berjalan menuju dapur untuk masak sarapan pagi ini .

Saat Jonathan terbangun dari tidurnya , Jonathan menyadari kalau Ema sudah tidak ada di kamarnya , Jonathan pun langsung turun untuk mengambil air minum karena Jonathan merasa sangat kehausan sedangkan air yang ada di kamarnya sudah habis , Jonathan menuruni setiap anak tangga dan saat Jonathan berada di ambang pintu dapur , Jonathan melihat Ema yang tengah memasak di dapur dan akhirnya Jonathan memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Setelah tiga puluh menit Ema sudah selesai dengan masakannya dan masakan Ema pun sudah tersusun rapi di meja makan .

"Hmm harum sekali bikin tambah lapar saja , apa ini semua Ema yang masak ?"Tanya Gina yang kini sudah turun bersama Gunawan .

"Iya mah , tapi maaf ya mah Ema hanya bisa masak seadanya saja "Jawab Ema dengan terus tersenyum .

Tak lama Jonathan pun turun dengan penampilan nya sudah rapih , akhirnya mereka pun memulai sarapan mereka , dan setelah selesai Jonathan dan Ema pun pamit pada Gunawan dan Gina.

Setelah pamit Jonathan dan Ema pun langsung pergi menuju apartemen yang akan di jadikan tempat tinggal mereka .

Setelah menghabiskan waktu sekitar lima puluh menit , mereka pun sampai di salah satu apartemen milik Jonathan .

"Muai sekarang kamu akan tinggal di sini dengan ku "Ucap Jonathan .

"Iya "Jawab Ema singkat .

"Dan kamar mu ada di atas pojok kiri sedangkan kamar ku di atas pojok kanan "Ucap Jonathan , namun Jonathan tidak mendapat respon apa pun dari Ema "Kenapa apa kamu kecewa karena tidak bisa tidur dengan ku ? Heh kamu harus ingat ya Ema , kamu itu bukan yang aku inginkan di hidupku ini , lihat saja bahkan kamu tidak bisa membuatku tertarik pada mu "Sambung Jonathan .

"Jangan salah sangka ya , memangnya aku perduli , tidak , aku tidak perduli sama sekali , memang kamu pikir aku menginginkan kamu hadir dalam hidup ku ? Kalau kamu berpikir seperti itu , kamu sangat salah Jonathan , salah "Jawab Ema dengan nada tinggi .

Ema pun langsung pergi ke kamarnya , Ema membanting pintu kamarnya lalu menguncinya dan dari dalam.

"Ayah , kenapa ayah meminta ku untuk menikah dengan dia ? Dan kenapa ayah meminta Ema untuk bersabar menghadapinya dan Ema harus bertahan di sisinya apa pun yang terjadi , kenapa ? " Batin Ema yang kini tengah membaringkan tubuhnya di tempat tidur .

Tanpa sadar Ema pun meneteskan air matanya.

Tok tok tok

"Ema , Ema kamu mendengar ku "Ucap Jonathan dari luar kamar Ema .

"Ada apa ?"Tanya Ema .

"Ada yang ingin ku bicarakan , jadi turunlah sebentar " Ucap Jonathan .

Tanpa menjawab ucapan Jonathan lagi Ema pun langsung membuka pintu kamarnya dan langsung turun mengikuti Jonathan lalu Ema pun duduk di depan Jonathan.

"Baca !!"Titah Jonathan pada Ema yang melempar beberapa lembar kertas .

Ema pun membaca lembaran kertas yang di lempar Jonathan , hati Ema tiba tiba merasa sakit saat membaca lembaran demi lembaran kertas yang di berikan Jonathan.

"Apa maksudnya ini ?"Tanya Ema .

"Sebuah perjanjian , kita melakukan perjanjian pernikahan ini , dan ada beberapa aturan di sini , dan yang paling penting kamu jangan ikut campur masalah pribadi ku , dan aku pun tidak akan ikut campur urusan mu " Jelas Jonathan .

"Baiklah apa ada lagi ?"Tanya Ema .

"Tidak Ada "Jawab Jonathan dengan wajah datarnya .

"Kalau begitu aku langsung pergi ke kamar untuk tidur , hari sangat melelahkan , besok juga aku harus pergi sekolah "Ucap Ema .

Lagi lagi dan lagi Jonathan membuat hati Ema merasa sakit , Ema yang berusaha untuk mendekatkan diri pada Jonathan sehingga nanti Jonathan bisa menerima kehadirannya sehingga Ema bisa memenuhi keinginan terakhir ayahnya , tapi Jonathan sendiri menolak untuk berdekatan dengan Ema sebel Ema memulai pendekatannya .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!