Plak
"Sekarang kamu sudah berani menamparku, kamu sudah berubah semenjak kamu mengenal Shera," ucap Andhia.
"Aku tak pernah berubah, tapi kamu yang berubah. Aku tidak ada hubungan dengan Shera," ucap Charlie.
"Kalau tidak ada hubungan, lalu kenapa harus bilang sayang dan cinta. Kamu tidak menghargai pasanganmu," ucap Andhia.
"Terserahlah, mau percaya atau tidak," ucap Charlie.
Andia pergi meninggalkan Charlie sendiri dan pulang ke rumah dengan penuh amarah.
Charlie yang melihat Andhia pergi, sangat bingung harus bagaimana dengan perasaannya. Karna tidak bisa di pungkiri kehadiran Shera membuat Charlie jatuh hati padanya. Charlie tidak ingin kehilangan Andhia dan tidak ingin pula jauh dari Shera.
"Aku harus bagaimana ini," gumam Charlie dalam hati.
Charlie pun berusaha menelepon Andia untuk meminta maaf padanya, karna sudah menampar dan membentaknya. Padahal selama 3 tahun ini, Andhia yang menemani kesendiriannya.
"Dhia, please angkat," racau Charlie ketika menelepon Andhia.
Tapi sia - sia, telepon tetap tidak di angkat oleh Andhia. Andhia yang baru saja tiba di rumah, melihat begitu banyak panggilan dari Charlie. Namun bukan menelepon kembali, melainkan mematikan data selulernya.
Andhia sangat marah dan kecewa dengan sikap Charlie saat ini, dia berubah semenjak dekat dengan cewe saiko yang bernama Shera.
Shera merupakan teman dari kakanya Andia yang bernama Arif.
Flashback On
Andhia merupakan adik dari Arif, Arif sendiri merupakan seorang kaka yang sangat baik untuk adiknya. Arif rela mencari uang untuk adiknya ini, agar adiknya bahagia.
Arif dan Andhia merupakan adik kaka yang orang tuanya telah lama meninggal, mereka hanya hidup berdua di sebuah rumah penginggalan orang tuanya.
Arif berteman dengan Shera, Shera ini merupakan teman dekat Arif, yang selama ini sering membantu Arif dalam masalah keuangan.
"Hai Dhia, apa kabar?," tanya Shera.
"Eh mbak Shera, kabar ku baik mbak. Tumben ke sini? tapi bang Arif lagi gak ada," ucap Andhia.
"Aku kesini mau ketemu kamu kok, pengen main aja kesini," ucap Shera.
"Tapi aku mau pergi ke rumah cowo ku mbak, cowo ku lagi sakit," ucap Andhia.
"Aku boleh ikut gak? Aku di rumah sendiri, anak - anak udah sekolah dan suami juga udah berangkat kerja," ucap Shera.
Andhia pun terdiam sejenak.
"Okay deh mbak, aku mau mandi dulu. Mbak siap - siap aja dulu," ucap Andhia.
Siti yang merupakan sahabat Andhia sebelah rumah, melihat Shera baru saja mengobrol dengan Andhia.
"Beb, kamu ati - ati sama si cewe saiko itu. Ntar Cowo mu di ambil sama si saiko," ucap Siti.
"Okay beb, akan ku ingat semua pesanmu beb," ucap Andhia.
"Sip, aku berangkat kerja dulu ya. Nanti sore aku mau ajak kamu makan malam ya. Hari ini aku gajian pertama," ucap Siti.
"Waah, congrats ya beb. Okay nanti berkabar aja ya," ucap Andhia.
"Bye Beb," ucap Siti.
Siti pun meninggalkan Andhia sendirian di depan rumah.
"Astagfirullah, aku kan mau mandi. Pasti Charlie udah menunggu," racau Andhia.
Andhia pun segera bersiap - siap untuk pergi ke rumah Charlie.
"Dhia," ucap Shera.
"Iya mbak, sebentar," ucap Andhia sambil berlari ke depan.
Andhia pun pergi keluar rumah dan mengunci pintu rumah. Lalu Andhia mengeluarkan motor kesayangannya yang di belikan Arif tahun kemarin, saat Andhia ulang tahun.
"Bentar ya Dhia, aku ke warung dulu beli cemilan buat di sana," ucap Shera.
"Okay mbak," ucap Andhia.
Sambil menunggu Shera yang sedang membeli makanan di warung, Andhia memanaskan motornya.
"Udah Dhia," ucap Shera.
Shera pun di bonceng sama Andhia, karna Shera tidak bisa naik motor. Perjalanan dari rumah Andhia ke rumah Charlie hanya sekitar 45 menit.
Akhirnya Andhia tiba di rumah Charlie.
"Assalamu'alaikum," ucap Andhia.
"Walaikumsalam cintaku," sambil mengecup. kening Andhia.
"Masih sakit?," tanya Andhia.
"Sedikit membaik, sama siapa cintaku," ucap Charlie.
"Oh iya, kenalin ini temannya bang Arif," ucap Andhia.
Akhirnya Charlie berkenalan sama Shera, dan menyuruh masuk ke dalam rumahnya.
Flashback Off
Arif yang baru pulang kerja, melihat adiknya yang sedang menangis.
"Kenapa dek?," tanya Arif.
"Charlie selingkuh sama Shera," ucap Andhia.
"Kurang ajar tuh cowo, malah nyakitin adek gue dan si Shera lagi selalu bikin masalah yang sama. Dasar cewe saiko, kayanya gak bisa kalau liat ada orang yang bahagia," ucap Arif.
"Sakit bang," ucap Andhia sambil menangis dalam pelukan Arif.
"Udah nanti, abang ngomong sama si cewe saiko itu," ucap Arif.
Arif pun berjalan ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya.
"Abang mau ke mana?," tanya Andhia.
"Mau ngajak kamu dan Siti makan malam di luar," ucap Arif.
"Kayanya ada bau sesuatu yang mencurigakan nih," ucap Andhia.
"Iya nanti abang ceritakan, udah sana siap - siap dulu," ucap Arif.
Andhia pun dengan semangat dan sejenak melupakan masalahnya.
"Udah jangan nangis lagi, nanti abang bantu masalahnya ya. Abang gak bisa liat adiknya abang ini di sakitin sama cowo," ucap Arif.
"Makasih ya bang," ucap Andhia.
"Assalamu'alaikum," ucap Siti.
"Walaikumsalam," ucap Andhia.
Andhia pun segera berlari untuk membuka pintu dan Mempersilahkan Siti yang merupakan sahabatnya itu untuk masuk.
"Masuk Sit," ucap Andhia.
"Makasih Dhia," ucap Siti.
Arif pun berjalan ke arah depan dan senyum - senyum.
"Dhia minta penjelasan dari kalian," ucap Dhia.
"Gini dek, abang sama Siti udah lumayan lama menjalin hubungan. Abang mau melamar Siti. Kamu setuju kan?," ucap Arif.
"Allhamdulilah abang Arif laku juga, kirain bakal menjomblo seumur hidup," ucap Andhia.
"Jadi adek setuju nih, kalau abang sama sahabat mu ini," ucap Arif.
"Pasti setujulah, selamat ya kalian," ucap Andhia yang memeluk Arif dan Siti.
Andhia yang menahan sakit hatinya karna ulah Charlie dan terobati dengan kehadiran sahabatnya untuk menjadi kaka iparnya.
"Makasih ya sahabatku, udah mengijinkan untuk menemani Arif dan kamu," ucap Siti.
"Iya sama - sama, tapi kalian gak akan pindah dari rumah ini kan, kalau udah menikah," ucap Andhia.
"Tenang aja dek, kita gak akan ninggalin kamu sendiri disini," ucap Arif.
Andhia pun memeluk Arif dan mendadak menangis, Siti mengira Andhia menangis karna bahagia kalau dirinya akan menjadi kaka ipar untuknya. Siti belum tau dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
"Udah jangan nangis, sekarang kita jalan - jalan aja yu," ucap Arif.
Andhia pun memakai sepatu dan mengambil jaketnya, selama di mobil Andhia tidak banyak bicara. Andhia memandangi foto kekasihnya itu, dengan menatap ke arah jendela, tanpa sadar Anaya meneteskan ajr matanya.
Siti melihat ada sesuatu yang terjadi pada Andhia, tapi Siti bingung mau bertanya. Siti sejenak melupakan urusan dengan Andhia.
Andhia merupakan salah satu fans dari sebuah band yang terkenal dengan sebutan Slankers, saat ini Andhia sedang berkumpul bersama teman - teman Slankers yang lain.
"Hey Dhia, apa kabar?" tanya Amel.
"Allhamdulilah baik teh," ucap Andhia.
"Dhia, kenalin ini anak Slankers juga namanya Charlie," ucap Amel.
Nadia dan Charlie pun berkenalan dan bertukar nomor ponsel.
"Kamu kerja atau kuliah?," tanya Charlie.
"Masih kuliah bang, tapi bentar lagi lulus," ucap Andhia.
"Oh gitu, kuliah dimana?" tanya Charlie.
"Di STIKOM bang," ucap Andhia.
"Li, gue balik duluan ya. Lo nebeng ma yang lain aja ya. Bini gue udah nelponin mulu," ucap Zul.
"Iya deh, santai aja ntar gue nebeng ke yang lain aja," ucap Charlie.
Charlie pun bingung harus balik sama siapa.
"Emang rumah abang dimana?" tanya Andhia.
"Rumah di daerah Rajawali," ucap Charlie.
"Ya udah bareng aja bang, rumah ku di daerah Kebon Kopi," ucap Andhia.
"Ya udah nanti nebeng ya," ucap Charlie.
"Iya bang," ucap Andhia.
Tiba - tiba ponsel Andhia berbunyi dan tertera nama Arif.
"Assalamu'alaikum bang, ada apa?" tanya Andhia.
"Adek dimana?" tanya Arif.
"Masih di tempat tongkrongan biasa," ucap Andhia.
"Ya udah jangan pulang malam - malam ya, abang pulang agak malam," ucap Arif.
"Iya," ucap Andhia.
Ponsel pun langsung dimatikan oleh Arif.
"Mamahnya ya yang telepon?" tanya Charlie.
"Bukan, abang ku yang telepon," ucap Andhia.
"Kirain mamahnya yang telepon," ucap Charlie.
"Aku tinggal berdua sama abang, orang tua sudah 10 tahun meninggal," ucap Andhia.
"Sorry, gak tau," ucap Charlie.
"Ya gak apa - apa, mau pulang sekarang gak?" tanya Andhia.
"Boleh deh," ucap Charlie.
Andhia dan Charlie pun berpamitan sama semuanya, soalnya udah malam juga. Akhirnya Charlie yang membawa motor Andhia sedangkan Andhia di bonceng sama Charlie.
Akhirnya perjalanan pun tiba di rumah Charlie.
"Yu masuk dulu," ucap Charlie.
"Kapan - kapan deh bang, takut kaka ku udah pulang," ucap Andhia.
"Btw makasih ya, udah mau anter," ucap Charlie.
"Iya sama - sama bang, aku pamit dulu ya bang. Assalamu'alaikum," ucap Andhia.
Akhirnya Andhia pulang dan sampe di rumah, ternyata sang kaka belum pulang. Tiba - tiba ponsel Andhia berbunyi yang menandakan sebuah pesan masuk.
"Udah sampe rumah?" tanya Charlie.
"Udah, ini baru sampe," ucap Andhia.
"Ya udah met istirahat," ucap Charlie.
"Makasih," ucap Andhia.
Andhia pun segera berganti baju, karna ingin istirahat. Tiba - tiba sang kaka pulang dengan wajah emosi.
"Kenapa bang?" tanya Andhia.
"Jangan berisik, sana kamu masuk kamar," ucap Arif.
Andhia yang tak pernah melihat sang kaka marah, kali ini sang kaka membentaknya. Andhia yang kaget langsung berlari ke kamar dan menangis.
Arif yang melihat Andhia menangis, langsung tersadar karna telah membentaknya.
"Astagfirullah," ucap Arif.
Arif pun berjalan dan masuk kamar Andhia.
"Dek maaf ya, abang gak sengaja membentakmu. Abang tadi berantem sama temen, gara - gara si Shera saiko yang udah merusak hubungan orang lagi," ucap Arif.
Andhia pun bangun dan memeluk sang kaka sambil menangis.
"Maaf ya dek," ucap Arif.
"Iya bang, emang itu mbak Shera bikin masalah apa lagi?" tanya Andhia.
"Biasa rebut pacar orang lagi, dan yang di salahkan abang. Karna abang yang mengenalkan pada Bang Luki," ucap Arif.
"Dasar cewe saiko, gak ada abis - abisnya bikin masalah terus. Bang besok minta uang ya, dek mau print skripsi," ucap Andhia.
"Okay, nanti abang transfer aja ya. Ya udah sekarang istirahat," ucap Arif.
Arif pun keluar dari kamar Andhia menuju kamarnya.
"Dasar cewe saiko, hobi banget rebut pacar orang. Padahal udah punya suami," gumam Arif dalam hati.
Arif pun menjambak rambutnya karna kesal dengan kelakuan temannya itu.
Flashback On
Arif punya teman yang namanya Shera, Shera ini sudah punya suami dan 2 orang anak. Banyak yang menjadi korban karna kelakuan Shera yang mempunyai sifat saiko atau psycho yang artinya gila.
Shera ini kelihatannya baik dan peduli sama orang, hanya di balik peduli dan baiknya itu memiliki sifat yang sangat jahat.
Kini Arif menjadi sasaran amukan amarah Kekasih dari Luki.
"Maksud bang Arif apa, ngenalin Shera sama Luki?," ucap Wenna kekasih Luki.
"Shera itu temen satu kantor, gue gak tau kalau kebaikan Luki jadi di manfaatkan sama Shera," ucap Arif.
"Sekarang Luki jadi tempramental dan jahat sama gue," ucap Wenna.
"ya udah, ntar gue ngobrol sama Luki dan Shera. Sekali lagi gue minta maaf ma lu. Gue gak tau kalau akan jadi kaya gini," ucap Arif.
Wenna mengetahui kalau calon suaminya yang bernama Luki sering jalan sama Shera, dan Shera sering mengarang cerita yang gak benar sama Luki.
Dan kini Luki jadi lebih sering berdebat sama Wenna, karna masalah Shera. Di tambah Luki jadi sering bela Shera.
Flashback Off
Arif pun pusing dan kesal karna masalah ini, jadi kebawa - bawa masalah yang seharusnya gak ikut terbawa dalam masalah.
"Besok gue harus ngobrol sama Luki dan si cewe saiko ini," gumam Arif dalam hati.
Arif pun merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil menyalakan TV di kamar, tanpa terasa Arif pun tertidur.
Adzan subuh pun berkumandang dengan jelas, Andhia yang masih tidur pun langsung terbangun setelah mendengar suara adzan.
Andhia pun keluar kamar menuju kamar sang kaka.
"Bang bangun, udah subuh," ucap Andhia.
"Iya dek, kamu duluan solatnya. Nanti abang nyusul," ucap Arif.
Andhia pun pergi ke kamar mandi untuk ambil wudhu dan keluar kamar mandi, ternyata sudah ada bang Arif yang menunggu di depan kamar mandi.
Andhia pun menunggu sang kaka, karna terbiasa berjama'ah. Solat subuh pun sangat husyuk.
Setelah solat subuh, Arif tidur lagi dan Andhia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang kaka.
Andhia yang sudah selesai menyiapkan sarapan, segera pergi untuk menyiapkan peralatan yang akan di bawa ke kampus dan flashdisk untuk meneprint skripsi Andhia. Saat ini Andhia sedang berjuang untuk menyelesaikan kuliahnya, sang kaka ingin adiknya menggaoai ilmu setinggi mungkin.
"Bang... dek janji akan menghasilkan nilai terbaik di kampus dan adek akan membuat ayah - ibu bangga sama adek di surga sana," gumam Andhia dalam hati.
Setelah menyiapkan segalanya, Andhia segera membangunkan sang kaka, untuk sarapan bersama. Setelah sarapan Andhia pamit pergi ke kampus.
"Bang... adek berangkat ya!" ucap Andhia.
"Udah kaka transfer 500ribu ya dan kaka udah bayar biaya wisuda adek kemarin," ucap Arif.
"Makasih ya bang... adek berangkat, Assalamu'alaikum," ucap Andhia.
"Walaikumsalam dek! ati - ati di jalan," ucap Arif.
Andhia pun pergi ke kampus menaiki sebuah motor matic yang dibelikan oleh Arif, meskipun hanya motor second.
Arif yang sudah selesai sarapan bersama Andhia.
Arif pun pergi ke kantor, sekalian mau marahin si cewe saiko yang suka rebut dan perusak hubungan orang.
Akhirnya Arif sampai di kantor dan ternyata Shera sudah datang.
"Sher, gue pengen bicara sama lo," ucap Arif dengan sedikit ketus.
"Ada apa Rif?" tanya Shera.
"Gue minta lo buang sifat dan kelakuan lo yang suka rebut dan rusak hubungan orang," ucap Arif.
"Jangan salahin gue, kalau mereka deketin gue," ucap Shera.
"Ya lo, harusnya mikir. Luki baik ma lo, bukan berarti lo bisa seenaknya masuk ke dalam kehidupan Luki," ucap Arif.
Tiba - tiba Luki datang dan mendengar Shera dan Arif lagi debat.
"Ada apa ini?" tanya Luki.
"Ini Arif marahin gue, karna gue ngerebut lo dari pacar lo," ucap Shera sambil pegang tangan Luki.
"Sorry Sher, yang dikatakan Arif itu bener. Gue baik sama lo, bukan berarti lo bisa masuk ke dalam kehidupan gue. Gue baru sadar, kalau selama ini gue udah salah sama tunangan gue. Dan sorry, gue gak ada hati sama lo," ucap Luki.
"Dasar cowo buaya darat," ucap Shera.
Tanpa sadar dan tanpa sengaja tangan kanan Luki melayang dan mendarat tepat di pipi Shera.
Plak
"Jaga tuh omongan lo, dasar cewe saiko," ucap Luki.
Shera yang kaget dengan tamparan dari Luki yang mendarat di pipi kiri Shera.
"Mulai detik ini juga, gue keluar dari kantor ini," ucap Shera.
"Silahkan malahan bagus banget, kalau lo keluar dari kantor ini. Sebelum banyak korban yang rusak hubungannya gara - gara cewe saiko kaya lo," ucap Luki.
Shera dengan penuh emosi keluar dari kantor, semua karyawan yang melihat perdebatan tadi dan kini mengolok - olok Shera.
"Wooy teman - teman, bagi yang punya pasangan. Dijaga baik - baik, soalnya disini ada cewe saiko yang suka rebut dan perusak hubungan orang," ucap salah satu karyawan.
Shera semakin emosi dengan ucapan salah satu karyawan di kantor itu.
"Liat aja, gue bakalan balas dendam sama lo semua yang udah hina gue," ucap Shera.
"Silahkan, gue tunggu pembalasan dendam dari lo," ucap salah satu karyawan.
Shera pun menunjuk semua teman - temannya dengan sorotan mata tajam.
"Huuuu cewe saiko," ucap seluruh karyawan di kantor itu.
.
.
.
Shera kesal dengan pagi ini dan pulang ke kontrakan untuk menenangkan diri. Setelah tiba di kontrakan, ada seorang ibu yang mencari Shera.
"Ibu - ibu, tolong dengan sangat untuk jaga para suaminya. Si Shera ini tukang rebut laki orang dan perusak hubungan orang. Bisa disebut dia itu saiko," ucap seorang ibu yang mencari Shera.
"Heh cewe saiko, lo tuh udah punya suami dan anak. Tapi masih aja ngejar laki orang," ucap Ibu itu.
"Jangan salahin gue, salahin suami lo yang ngejar - ngejar gue," ucap Shera.
"Suami gue justru ngejar lo, karna lo minta di transfer duit. Suami lo kemana? gak bisa biayain hidup lo?," tanya Ibu itu.
"Wajar suami lo ngejar gue, karna gue seksi," ucap Shera.
Ibu - ibu yang mendengar ucapan Shera langsung tertawa semua.
"Heh Shera sadar diri! segini seksi? seksi apanya? perut maju, kulit item. Di rumah ada kaca gak? kalau gak ada, nanti saya pinjemin kaca yang gede buat lo ngaca," ucap warga sekitaran kontrakan Shera.
Shera pun masuk ke dalam kontrakannya, dalam rumah pun Shera mengamuk dan membanting semua barang.
Shera semakin kesal dengan hari ini, berawal dari si Arif.
"Liat aja Rif, gue akan balas dendam sama lo," gumam Shera dalam hati.
Karna kekesalan hari ini, Shera pun membuat status di whatsapp.
"Buat para cowo yang mau duit dari gue, kontak gue sekarang. Nanti gue kasih duit"
Setelah lama menunggu ada 1 cowo yang balas pesan status whatsapp Shera.
"Sher, gue lagi butuh duit nih. Buat anak gue yang lagi sakit," ucap Zul.
"Boleh, tapi gue pengen ketemu sama lo," ucap Shera.
"Boleh, mau ketemu di mana?" ucap Zul.
"Lo jemput di depan gang rumah gue, jam 7 malam," ucap Shera.
"Okay nanti gue jemput lo," ucap Zul.
Shera pun bersiap - siap untuk meluapkan rasa emosi dan kekesalannya pada Arif, yang penting Shera bisa berbagi duit dengan seorang laki - laki yang mudah Shera peralat untuk melancarkan aksi balas dendamnya.
Ponsel Shera pun berbunyi nada pesan.
"Sher, gue udah di depan gang lo nih," ucap Zul.
"Okay tunggu," ucap Shera.
Shera pun keluar dari kontrakannya dan untungnya sepi.
"Hai Zul," ucap Shera.
"Mana duitnya?" tanya Zul.
"Gue akan kasih lo duit, dengan sesuai yang lo minta. Asal dengan 1 syarat," ucap Shera.
"Syarat apa?" tanya Zul.
"Gue mau balas dendam sama Arif, dan lo harus bantu gue balas dendam," ucap Shera.
"Gila lo! gimana caranya?" tanya Zul.
"Lo harus habisi dia dengan tangan lo, nanti gue bayar untuk lo," ucap Shera.
Zul pun terdiam dan berpikir sejenak.
"Okay gue akan lakukan syarat dari lo, asal gue minta duit 5 juta," ucap Zul.
"Kalau lo bisa membuat Arif menderita, gue akan bayar besar untuk lo," ucap Shera.
"Okay deh, mau kapan?" tanya Zul.
Shera pun membisikkan alamat rumah dan kantor dimana Arif bekerja selama ini, Shera tidak mengetahui kalau Arif itu sodara dari Zul. Zul pun harus bekerja sama dengan Arif, sebelum melakukan itu Zul mengirim pesan untuk Arif.
"Bang... si Shera ingin balas dendam sama lo, gue pinjem duit sama Shera. Asalkan gue harus menghabisi lo sampai menderita, abang mau ya pura - pura untuk gue, biar gue bisa dapatkan duit," isi pesan Zul untuk Arif.
Arif yang sedang bekerja, kaget mendengar suara notif pesan di ponselnya.
"Gila lo! bukannya bilang kalau lo butuh duit! kenapa gak bilang aja sih?" tanya Arif.
"Gue butuh duit 10juta bang, buat anak gue yang harus transfusi darah dan kemoterapi. Gue malu mau pinjem ma lo bang, lo udah terlalu sering nolongin gue," ucap Zul.
"Ya udah janjian di jalan budi sekarang," ucap Arif.
"Thanks bang," ucap Zul.
"Ya Allah ampuni gue, gue lakukan ini demi bisa dapet duit buat biaya anak gue di rumah sakit," gumam Zul dalam hati.
Akhirnya Zul dan Shera telah tiba di tempat janjian bersama Arif.
"Sher... itu c Arif kan?" tanya Zul.
"Oh iya... ya udah lo habisi dia sekarang," ucap Shera.
Zul pun turun dari motor dan mendekati Arif dan sempat terjadi diskusi, yang sebenarnya terjadi diskusi untuk rencana membuat Arif menderita yang sesuai keinginan Shera.
Arif dan Zul pun terjadi aksi debat yang berujung terjadi pertikaian pertumpahan darah, Shera yang melihat itu semua merasa senang.
"Sorry ya bang," ucap Zul.
"Ya udah santai aja, ntar gue transfer duit buat Rian anak lo," ucap Arif.
Zul pun pergi meninggalkan Arif yang babak belur, setelah terjadi pertikaian pertumpahan darah.
Shera membayar Zul dengan memberikan uang sebanyak 5 juta. Setelah Zul berhasil membuat Arif meringis kesakitan.
"Ini buat lo, kalau lo butuh duit lagi hubungi gue atau kalau lo punya temen cowo yang lagi butuh duit. Hubungi gue aja, gue akan kasih duit buat lo atau temen lo," ucap Shera.
"Okay, makasih ya, nanti gue kabarin lo kalau ada yang butuh duit," ucap Zul.
Zul pun segera pergi meninggalkan Shera sendiri di depan gang rumahnya, yang sebelumnya Zul sudah mengantarkan Shera pulang ke rumah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!