SELAMAT DATANG DI NOVEL KE 4 AUTHOR, KALI INI NOVEL INI BERBEDA DENGAN NOVEL AUTHOR YANG LAIN KARENA INI BERTEMAKAN POLIGAMI .. TAPI TENANG AJA DI SINI TIDAK AKAN BANYAK BAWANGNYA KARENA TETAP KARAKTER FEMALE KERAS DAN TAK MUDAH DI TINDAS.
NOVEL INI MENGIKUTI LOMBA BERBAGI CINTA, JADI DARI AWAL AUTHOR MOHON PADA KAKAK SEMUA UNTUK MENINGGALKAN JEJAKNYA YAH KAK .. BIAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT NULIS NYA .. DOAKAN AUTHOR SEMOGA MENANG YAH KAKAK🙏😭😭 MOHON DUKUNGANNYA KAKAK DENGAN CARA LIKE KOMENTAR VOTE DAN BERI RATING 5.
KARYA INI MURNI DARI PIKIRAN AUTHOR SEMATA JADI JANGAN MENYAMAKAN NYA DENGAN LAIN .. SAKIT BANGET RASANYA DI SAMAIN SAMA DO'I🤭🤣
MOHON BIJAK DALAM BERKOMENTAR .. AUTHOR MANUSIA YANG PUNYA SALAH BEGITU JUGA DENGAN PEMBACA.
HARAP SALING MENGHARGAI SESAMA MANUSIA🤭🤣🤣🤣
****
Berkisah tentang kehidupan seorang wanita cantik bernama Aurora Maura yang begitu tergila-gila dengan seorang laki-laki tampan bak pangeran di negeri dongeng. Dia Langit William merupakan kakak kelas Aurora di masa SMA dulu. Karena cintanya yang begitu besar pada Langit membuat gadis itu mau di manfaatkan oleh Langit yang merasa tergiur dengan tubuh indah Aurora.
Seperti sekarang Langit mengajak Aurora jalan-jalan, mereka berdua menghabiskan waktu bersama dengan senyuman manis terpasang di wajah mereka berdua. Namun bila Aurora tersenyum karena ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan laki-laki yang di idolakannya berbeda dengan Langit yang tersenyum karena rencananya hampir terlaksanakan.
Tak terasa menit berganti jam, senja telah mulai datang, matahari yang tadinya bersinar terang di gantikan oleh bulan begitu juga dengan awan putih berganti dengan bintang yang bergelantungan di atas awan. Langit mengajak Aurora mampir ke apartemennya dengan alasan ingin mengambil barangnya yang tertinggal, Aurora yang polos pun mengiyakan ajakan Langit.
Saat masuk ke dalam apartemen, tanpa di duga Langit memeluk pinggang ramping Aurora dari belakang membuat gadis cantik yang masih polos itu terkejut.
"Langit!" Lirih Aurora dengan pipi merona saat bibir Langit menyapu tengkuknya membuat gadis polos itu merasakan gelenyar aneh di perut nya.
"Hemm." Langit hanya berdehem sembari tangannya yang menjalar kemana-mana, membuat Aurora terkejut akan tetapi ia tak menolak. "Apa yang kamu lakukan?" Aurora bertanya pada Langit sembari menikmati setiap sentuhan nakal Langit.
"Membawamu terbang mengarungi cakrawala!" Bisik Langit dengan nada sensual lalu mendorong tubuh Aurora jingga terjatuh ke atas sofa.
"Cakrawala? Dimana itu?" Aurora bertanya polos memiringkan kepalanya membuat Langit gemas karena tak dapat di pungkiri gadis di depannya ini memiliki wajah bulat, pipi chubby dan mata bulat serta hidung yang sedikit mancung membuat gadis itu terlihat seperti remaja yang masih berumur 17 tahun, padahal gadis itu sekarang sudah berumur 23 tahun. Namun tetap saja kecantikan Aurora tak mampu membuat hati seorang Langit bergetar karena dia hanya menganggap Aurora sebagai pelampiasan hasratnya saja.
Dasar bodoh batin Langit mengumpat.
"Tentunya tempat itu berada di bawah kukungan ku!" Balas Langit menyeringai lalu menerkam Aurora, pada malam itu terjadilah hal yang tak diinginkan oleh Aurora. Dimana dia harus menyerahkan kehormatan nya pas laki-laki yang dicintainya tanpa ada ikatan yang suci. Langit sangat lihai membuat Aurora berteriak penuh nikmat di bawahnya, padahal Aurora awalnya menolak namun lama-kelamaan Aurora malah setuju karena otak dan tubuh nya tidak sinkron. Tubuhnya tak dapat menolak akan tetap oraknya dengan jelas menolak.
Semenjak malam itu, Aurora dan Langit sering berhubungan terlarang tanpa adanya ikatan bahkan hubungan mereka berdua hanyalah hubungan antar teman biasa. Langit tak pernah menganggap Aurora sebagai wanitanya namun berbeda dengan Aurora yang menganggap Langit pria nya.
Hingga tiba di suatu malam, Langit mengajak Aurora berhubungan luknut itu lagi, akan tetapi Aurora menolaknya membuat Langit kesal.
"Kenapa kamu menolak ku?" Langit bertanya dengan nada tinggi membuat Aurora terkejut karena untuk pertama kalinya Langit membentak dirinya.
"Kamu marah?" Aurora bertanya polos menangkup pipi Langit.
Oh ya ampun kenapa wanita ini begitu polos batin Langit kesal. Bisa-bisanya Aurora bertanya seperti itu padahal sudah jelas Langit marah karena Aurora menolaknya.
"Sudahlah! Kalau kamu tidak mau aku sentuh lebih baik aku cari wanita lain saja dan mulai saat ini jangan pernah temui aku lagi?!" Langit menepis tangan Aurora di pipinya membuat wanita yang bukan lagi gadis itu sedih, matanya berkaca-kaca bak lampu neon yang hampir pecah. Sangat sakit di bentak oleh pria yang di cintainya selama ini.
Aurora bukannya pergi akan tetapi ia memeluk erat tubuh Langit erat seolah-olah tak ingin lepas.
"Kalau kamu ingin menyentuhku lagi, nikahi aku! Sudah cukup kita berada di dalam kesesatan, aku tidak ingin menambah dosa lagi?! Setelah menikah aku janji akan melayani mu kapanpun kamu mau asalkan aku bisa selalu bersama kamu?!" Tangis Aurora pecah, wanita itu memeluk erat tubuh kokoh Langit. Sudah cukup Aurora melakukan dosa besar, ia bukanlah wanita Sholehah akan tetapi dia juga tidak ingin menampung dosa yang tak sanggup ia bayar di akhirat nanti. Terlebih lagi ia selalu berbohong pada orang tuanya dengan alasan Aurora menginap di rumah sahabat nya, padahal dirinya asik memandu kasih dengan Langit.
Langit tersentak mendengar penuturan Aurora. Ya, selama ini yang mereka lakukan itu adalah kesalahan besar menurut agama mereka. Hasrat yang mendominasi otak Langit membuat dirinya lupa akan larangan agamanya. Langit tersenyum penuh arti, ia menangkup pipi Aurora, jari jempolnya menghapus air mata yang membasahi pipi Aurora.
"Mari menikah!" Langit berucap lembut dengan senyuman manis terpasang di wajahnya membuat wanita polos itu tersenyum senang karena impian nya sebentar lagi akan terwujud yaitu menikah dengan Langit William pangeran tampan yang di idolakannya selama ini.
"Benarkah, aku sangat senang mendengarnya! Akhirnya kita menikah juga! Kamu tahu kalau aku telah lama menunggu momen ini .. dari SMA aku selalu bermimpi menikah dengan pangeran tampan seperti mu!" Aurora mengoceh riang, wanita polos itu melupakan fakta tentang dirinya sedang menangis tadi. Bahkan ia menghujani ciuman di seluruh wajah Langit saking bahagianya.
"Aku akan menelepon papa agar segera menyiapkan pernikahan kita! Pasti papa akan senang karena mempunyai menantu tampan dan cerdas seperti mu!" Aurora berucap mengambil ponselnya ingin segera menelepon kedua orang tuanya akan tetapi Langit menghentikannya.
"Kenapa?" Tanya Aurora bingung.
"Kita akan menikah siri!" Langit berucap datar membuat Aurora terkejut bahkan ia menjatuhkan ponselnya. Aurora menatap langit dengan mata yang berkaca-kaca, dirinya tak menyangka kalau pernikahan yang di maksud oleh Langit adalah pernikahan siri yang dimana sah dalam agama namun tidak di mata hukum.
"Kenapa harus menikah siri?" Aurora bertanya dengan nada bergetar ingin menangis, dadanya terasa begitu sesak. Dirinya seperti terbang di atas awan lalu tiba-tiba terjatuh ke dalam jurang yang dalam.
"Aku tidak mencintaimu karena yang aku cintai itu adalah tubuh mu. Untuk menghindari dosa yang lebih banyak lagi, mari kita menikah siri. Hubungan kita tetap seperti biasa, tidak ada yang spesial karena pada dasarnya hubungan kita ini adalah Toxic jadi sampai kapan pun akan tetap begitu. Aku butuh tubuh mu dan kamu butuh aku berada di sisi mu?!" Langit menjelaskannya secara santai tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Aurora menundukkan kepalanya ke bawah, ia tak menyangka bahwa hubungannya dengan Langit di nilai Toxic oleh Langit sendiri.
Baiklah .. mari ubah hubungan Toxic ini menjadi suci dengan pernikahan! Aku harap suatu saat nanti kamu tidak hanya mencintai tubuh ku akan tetapi juga diriku, Langit. Katakanlah aku wanita bodoh yang rela memberikan diri ku kepada laki-laki yang sama sekali tak mencintai ku. Katakanlah aku perempuan murahan?! Tapi ini semua aku lakukan karena perasaan ku pada mu sangat tulus, cinta ku ini bukanlah Toxic seperti yang kamu inginkan. Tidak masalah kamu tidak mencintaiku karena cinta ku pada mu itu sangatlah besar, aku yakin suatu saat nanti kamu akan cinta pada ku .. walaupun aku tidak tahu kapan hari itu tiba batin Aurora menangis.
Visual Aurora Maura merupakan gadis cantik, polos, berani dan mencintai Langit dengan tulus, berumur 25 tahun berdarah Korea-Indonesia, terlahir dari keluarga kaya raya.
Langit William merupakan pria tampan berdarah Amerika-indonesia berumur 28 tahun, bad boy. Laki-laki bodoh yang tidak menyadari perasaannya pada Aurora.
**Bersambung.
Halo-halo dunia halu ..
Author balik lagi nih 🥰🥰
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 🥰🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰🥰**
Sudah satu bulan berlalu semenjak pernikahan siri Aurora dan Langit, mereka berdua saling merahasiakan pernikahan mereka dari pihak keluarga dan orang-orang. Aurora merasa senang karena Langit sudah mulai perhatian padanya, seperti semalam saat mereka berdua selesai memandu kasih. Langit membantu Aurora membersihkan diri dan yang paling membuat hati Aurora berbunga-bunga disaat Langit selalu mengecup keningnya sebelum tidur.
Namun berbeda dengan hari ini, Langit terlihat cuek dengannya membuat Aurora bingung. Karena sikap Langit berubah seperti dulu lagi, cuek, datar dan hanya mendatangi Aurora saat butuh saja.
"Sayang, apa aku berbuat salah?" Aurora bertanya manja mengalungkan tangannya di leher Langit dengan posisi duduk mengangkang di pangkuan Langit.
"Tidak!" Balas Langit datar sembari memainkan benda empuk Aurora.
"Lalu kenapa sikapmu datar seperti jalan tol?" Gerutu Aurora memanyunkan bibirnya membuat Langit menarik sudut bibirnya.
"Besok aku akan menikahi Liora!" Langit berucap santai membuat Aurora terkejut. Bagaimana bisa suaminya ini menikah lagi setelah menikahi dirinya. Apakah sebentar lagi Aurora akan di madu? Itulah pikir Aurora.
"Liora Smith?" Aurora bertanya dengan suara yang bergetar menahan amarah sekaligus rasa sesak di dadanya.
"Hemm .. teman seangkatan dengan mu dulu saat SMA! Sudah lama aku menyukainya dan sebulan yang lalu orang tua kami menjodohkan kami! Dan besok adalah hari pernikahan kami?!" Langit menjelaskan semuanya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun pada Aurora yang berjabat sebagai istri pertamanya.
Aurora bangkit dari pangkuan Langit. Wanita cantik itu benar-benar marah pada keputusan suaminya itu! Bagaimana bisa Langit bisa setega itu padanya, andai saja Aurora tahu kalau Langit dijodohkan dengan Liora pasti Aurora akan menolak pernikahan siri ini.
"Bagaimana bisa kamu menikah lagi sedangkan pernikahan kita saja belum kamu sah kan di mata hukum, Lang?! Terlebih lagi wanita yang akan kamu nikahi itu adalah rival ku saat SMA dulu?! Liora itu jahat dan juga licik, dia selalu iri atas semua pencapaian ku dan lebih parahnya lagi kamu tahu bahwa kami berdua tidak pernah akur?!" Jerit Aurora marah, untuk pertama kalinya ia memanggil nama Langit, karena biasanya Aurora akan memanggil Langit dengan panggilan sayang.
"Tapi aku mencintai nya?! Sudah lama aku mengincarnya dan sekarang setelah aku mendapatkan nya, aku harus melepaskan nya begitu, huh?!" Langit membentak Aurora membuat wanita berparas cantik itu pun terisak.
"Lalu selama ini kamu anggap aku apa! Setelah semua yang aku berikan pada mu, apakah tidak ada sedikit pun tempat aku berlabuh di hatimu, Lang?!" Teriak Aurora dengan mata memerah menatap sendu ke arah Langit.
"Kenapa kamu menangis dan marah seperti ini, Ra? Jelas-jelas pernikahan kita ini berawal dari hubungan kita yang Toxic! Jangan bersikap seolah-olah aku menyakitimu karena dari awal sudah aku tegaskan pada kamu bahwa aku tidak pernah punya rasa pada kamu?!" Langit mencengkram erat pipi Aurora hingga memerah.
Degg.
"Iya, hubungan kita adalah Toxic?! Tapi jangan sebut kalau pernikahan kita ini Toxic?! Karena yang namanya pernikahan itu suci!" Aurora berucap memukul dada bidang Langit meluapkan semua emosi yang dipendam nya selama ini.
"Pernikahan itu memang suci! Tapi kamu dan aku tidak suci lagi?!"
"Aku tidak suci lagi juga karena kamu, Lang?! Kamu yang ambil kehormatan aku dan sekarang dengan seenaknya kamu memarahi aku?!" Aurora berteriak di depan wajah Langit, ia tak habis pikir dengan jalan pikiran yang dimiliki oleh Langit. Bagaimana bisa laki-laki yang berjabat sebagai suaminya ini bersikap seolah-olah kehormatannya di ambil oleh orang lain.
"Jadi mau kamu sekarang apa, Ra? Cerai?! Kamu mau kita cerai, huh?!" Langit bertanya dengan nada tinggi, ia mengusap wajahnya kasar karena tidak menyangka bahwa Aurora akan melakukan protes seperti ini, ia berpikir Aurora akan selalu patuh padanya seperti sebelumnya.
Degg.
Hati Aurora terasa begitu sesak mendengarnya, ia tak menyangka Langit akan berkata seperti itu. Sakit yang dirasakannya bagaikan tertusuk ribuan pisau kecil yang menghantam jiwa dan raganya.
Tidak boleh cerai! Karena pernikahan itu suci batin Aurora tak terima.
Lama keduanya terdiam, hanya terdengar suara isak tangis Aurora membuat Langit berpikir bahwa Aurora memilih bercerai daripada di madu. "Baiklah, diam mu itu aku anggap jawabannya, mulai hari ini aku ta-- eummmp." Aurora mencium rakus bibir Langit, ia mendominasi ciuman tersebut dengan air mata yang tak berhenti turun.
Aku siap di madu! Mungkin kamu mencintai Liora, akan tetapi aku yakin bahwa cinta ku padamu lebih besar daripada cinta mu pada Liora! Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk melukiskan nama ku di hati mu yang paling dalam agar suatu hari nanti kamu menganggap ku sosok yang begitu penting dalam hidup mu! Aku Aurora Maura siap di madu walaupun hati ku sakit, aku akan menahannya karena aku sudah cinta mati pada kamu Langit William batin Aurora menangis.
Aurora melepaskan ciuman panas tersebut, ia tersenyum manis menunjukkan deretan giginya pada Langit walaupun matanya memerah menyimpan segunung luka yang telah di goreskan oleh Langit. "Aku siap di madu, aku berjanji akan selalu setia berada di samping mu karena aku sudah cinta mati pada mu, Lang. Aku hanya akan pergi disaat kamu mengusirku dalam kehidupan mu!" Aurora berucap lembut dengan nada yang bergetar dan air mata yang tak berhenti turun.
Dan bila kamu mengusirku, maka jangan harap aku kembali padamu! Jangankan kembali?! Menoleh ke arah mu saja aku tidak akan mau lagi batin Aurora sedih.
Bagaimana bisa ada wanita yang setulus ini dalam mencintai seseorang? Bagaimana bisa ada wanita yang setia seperti Aurora? Wanita ini adalah wanita yang berpendidikan tinggi dan berasal dari keluarga kaya raya! Mengapa bisa dia mencintai seseorang sedalam ini? Bila aku jadi dia, maka dengan mudah aku mencari pengganti! Itulah pikir Langit.
Kau terlalu naif, Ra. Aku senang menjadi pria yang paling beruntung karena dicintai oleh mu. Tapi sorry! Aku tidak punya rasa sedikit pun padamu batin Langit.
***
Pernikahan Langit dan Liora di gelar mewah dan megah di dalam gedung besar milik Langit. Banyak nya tamu undangan yang sudah datang, Aurora juga hadir bersama kedua orang tuanya. Karena orang tua Langit adalah teman lama papanya, Aurora tersenyum getir melihat Langit yang begitu bahagia, apalagi saat Langit menatap Liora dengan penuh cinta.
Sah!!
Saat kata itu terucap, Aurora tak sanggup menahan air matanya lagi, ia segera berlari meninggalkan kerumunan. Langit yang melihat Aurora pergi pun biasa-biasa saja, ada sedikit rasa kasihan namun segera di tepis nya.
Itu pilihan nya batin Langit
.
.
.
**Bersambung
Halo-halo kakak🙈🙈 jangan sedih yakk ..
Huff😠😠 Langit awas yah nanti kamu kena karma nya.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰**
Sudah seminggu semenjak pernikahan Langit dan Liora. Semenjak saat itu Langit tak pernah menampakkan batang hidungnya di apartemen Aurora hingga membuat wanita yang berjabat sebagai istri pertama seorang Langit William itu kesal.
"Mentang-mentang sudah punya yang baru! Yang lama di kacangin?! Dasar laki-laki buaya! Tapi walaupun buaya aku tetap cinta, itu yang menjadi permasalahannya!" Dengus Aurora yang sedang bermalas-malasan di atas ranjang. Wanita itu meluapkan emosi nya dengan cara memukul bantal bertubi-tubi.
"Ahh .. dasar cinta sialan?! Andai cinta ini tidak ada aku pasti tidak bakal sekesal ini pada Langit! Huff .. lebih baik aku ke kantor Langit saja, siapa tahu Langit sedang sibuk makanya tidak pulang!" Gumam Aurora berusaha meyakinkan dirinya bahwa Langit tidak menemuinya karena sibuk. Meski hati kecil Aurora berkata lain.
Aurora beranjak dari ranjangnya, ia segera membersihkan diri di dalam kamar mandi, setelah selesai Aurora memakai pakaian dress warna merah terang sehingga membuat kulit putihnya semakin bersinar. Tak lupa dia merias dirinya secantik mungkin.
"Lipstik sudah .. eyeliner sudah, semua sudah! Pokoknya mulai saat ini aku harus pandai merawat diri karena saingan ku madu ku sendiri! Jangan sampai aku kalah dengan Liora si licik itu!" Gumam Aurora berpose bak model di depan cermin nya, lalu ia mengambil ponselnya dan berselfi ria.
Aurora menguploadnya ke media sosial nya. Tak lupa ia memberikan caption 'Kecantikan ku mengalahkan madu ku'.
"Haha .. semoga kau membacanya my rival!" Gumam Aurora tersenyum puas, lalu ia segera beranjak keluar apartemen menuju ke perusahaan Langit memakai mobil Lamborghini Gallardo nya.
***
Satu jam perjalanan dari apartemen akhirnya Aurora sampai juga di perusahaan Langit. Wanita cantik itu turun dari mobilnya membuat orang-orang yang berlalu lalang di depan perusahaan Langit menatap kagum dirinya. Aurora menebar senyum manisnya ke semua orang yang ia temui. Tanpa bertanya pada resepsionis Aurora langsung naik lift menuju ruangan Langit.
Dengan langkah percaya diri Aurora berjalan menuju ruangan CEO. Mata Aurora membulat sempurna ketika membuka sedikit pintu ruangan CEO, ia melihat Langit sedang mencumbu Liora dengan ganas.
"Sayang .. kamu sangat menggoda!" Langit berucap sembari menyapu tengkuk Liora yang sedang duduk mengangkang di pangkuannya.
"Kamu juga sangat perkasa sayang! Aku sangat tergila-gila dengan sentuhan mu!" Balas Liora manja membantu Langit yang sedang membuka resleting dress nya.
"Aku tidak sanggup menahannya lagi! Ayo kita masuk ke permainan intinya." Langit berucap dengan nada serak, laki-laki tampan itu segera melempar pakaian Liora sembarangan.
"Nanti ada yang masuk bagaimana?" Liora bertanya dengan nada sensual membuat gairah Langit tak dapat di bendung lagi.
"Aku bos di sini! Jadi tidak akan ada yang berani masuk tanpa seizin ku! Ayolah sayang, aku ingin merasakan sensasi yang berbeda!" Rengek Langit membuat Liora terkekeh geli.
"Aku yang pimpin!" Goda Liora menggigit bibirnya membuat Langit tersenyum puas. Kedua insan itu bercumbu mesra dalam ruangan tersebut tanpa menyadari ada sepasang mata yang sudah berair melihat adegan live di depannya. Aurora segera beranjak menjauhi ruangan panas tersebut membawa rasa cemburu dan sesak yang menikam dada nya.
"Dasar Langit jahat! Hiks .. hiks, aku istri pertamanya saja tidak pernah di suruh pimpin?! Tapi si Liora Lampir itu baru seminggu dinikahinya langsung di beri izin untuk memimpin bermain rollercoaster! Huwa .. istri secantik aku malah di anggurin seminggu di apartemen! Apa dia tidak takut kalau aku bawa pulang gigolo ke apartemen?!" Gerutu Aurora dengan mata yang sudah basah. Sepanjang jalan Aurora hanya mengumpat membuat orang-orang takut kepadanya.
"Sayang sekali! Cantik-cantik tapi kurang waras!" Bisik karyawan di kantor Langit.
"Benar! Jaman sekarang banyak yang bening-bening masuk rumah sakit jiwa!" Balas karyawan yang lainnya namun masih di dengar oleh Aurora.
"Apa lihat-lihat!" Gertak Aurora ingin meninju dua karyawan wanita yang membicarakan dirinya sedari tadi. Membuat kedua wanita itu lari terbirit-birit.
Aurora berjalan lesu meninggalkan perusahaan Langit. Niat hati ingin bermesraan dengan suami tercintanya, malah gagal karena keduluan madu nya. Aurora menghela nafas panjang mengingat nasibnya.
"Nasib .. nasib! Mengapa kau membuat aku berada di posisi ini! Berjabat sebagai istri pertama tapi berasa pelakor!" Gumam Aurora lesu tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang membuat dirinya hampir terjatuh. Sebuah tangan melingkar di pinggang Aurora menahan tubuh wanita cantik itu agar tak jatuh.
"Anda tidak apa-apa, Nona?" Suara barinton tersebut membuat Aurora mendongak kepalanya hingga matanya bertatapan dengan mata coklat seorang pria tampan bak dewa es di negeri dongeng.
"Tampan," gumam Aurora terpaku dengan ketampanan pria yang sedang menahan tubuhnya itu.
"Hallo .. are you okey, Miss?" Laki-laki itu bertanya sekali lagi membuat Aurora tersadar akan posisi nya dengan laki-laki asing itu. Aurora segera mendorong tubuh pria itu menjauh dari dirinya.
"Ekhm .. i'm okey!" Balas Aurora setelah menetralkan degup jantung nya.
"Tapi kenapa mata Anda bengkak seperti habis menangis?" Tanya laki-laki itu penasaran membuat Aurora mengerucut kan bibirnya ketika mengingat kembali alasan dirinya menangis.
"Tadi aku tidak sengaja melihat suami teman ku berselingkuh dengan madu teman ku!" Bohong Aurora membuat laki-laki asing itu tertawa pelan karena menganggap ucapan Aurora itu sebagai gurauan semata.
"Anda sangat lucu, Nona!" Balasnya tersenyum kecil.
"Sudahlah, aku mau pulang! Maaf karena aku tidak melihat jalan dan tidak sengaja menabrak mu." Aurora berucap dengan senyuman manis terpasang di wajahnya membuat laki-laki itu terpana.
Cantik batin nya.
"Apa Anda mau makan siang bersama saya?" Tanya laki-laki itu ramah.
"Aku tidak lapar!" Bohong Aurora karena dirinya sedang ingin sendiri.
Kryuk kryuk kryuk.
Wajah Aurora memerah menahan malu karena perut dan mulutnya tidak sinkron. Mulutnya mengatakan tidak tapi perutnya berkata iya.
Dasar cacing! Tidak bisa di ajak kerjasama batin Aurora mengomel.
"Haha .. seperti nya perut ku minta di isi!" Aurora berucap dengan senyuman kecil guna menutup kegugupan by di depan laki-laki asing yang tak di kenalnya itu.
"Ya sudah ayo! Kebetulan saja juga ingin makan siang," ajak laki-laki itu tanpa sadar menggenggam tangan Aurora.
Aurora tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang mengikuti dan mengambil gambar dirinya yang asik mengobrol dengan laki-laki asing itu.
"Oh iya .. perkenalkan nama saya Bintang Galaxa!" Ucap laki-laki itu menyodorkan tangannya.
"Nama ku Aurora Maura!" Balasnya menyambut uluran tangan Bintang.
"Senang berkenalan dengan Anda nona Aurora!"
"Saya juga Tuan Bintang!" Mereka berdua saling melemparkan senyum manis setelah berkenalan. Lalu mereka berjalan kaki menuju restoran bintang lima di depan perusahaan Langit.
Visual Langit 😜😜
**Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰🥰 Biar karya ini semakin bersinar 🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!