Tok, tok, tok.
"Maaf Nona, ada yang bisa saya bantu?" Seorang pembantu baruh baya itu, bertanya setelah membuka pintu, seraya menatap gadis berwajah cantik berbadan tinggi 160cm di depannya.
"Ya, perkenalkan saya Putri Askia Hariyanto, kedatangan saya ke sini ingin mencari majikan kamu!" Gadis itu berkata dengan ketus.
"Maafkan saya Nona, majikan saya tidak ada di rumah ini lagi?" jawabnya dengan lembut.
"Ke mana dia pergi ?" Gadis itu menyahut dengan nada kesal.
"Ibu pergi keluar negeri sudah beberapa tahun silam Nona, dan saya di sini hanya menetapi rumah kosong, ini sesuai permintaan ibu sebelum pergi," tuturnya, menjawab penuh hati-hati.
"Tolong berikan saya informasi yang detail.
Ke negara mana majikanmu pergi?" Gadis itu menggertak.
"Ini menjadi rahasia saya Nona, saya tidak akan memberikan informasi kepada siapa pun mengenai hal ini," ucapnya.
"Jangan berlagak tidak mengenal saya, masih ingatkan, saya anak dari pengusaha besar di Kota ini . Jangan pura-pura lupa dengan saya, kamu pasti kenal ayah saya Jurdan Hariyanto, apa pun yang saya inginkan akan terjadi, termasuk melenyapkanmu dengan seisi rumah ini, " pekiknya, dengan mata melotot.
"maaf Nona, saya benar-benar tidak tahu.
Tolong maafkan saya, dan berkenankah Alnda pergi dari sini. Karena saya tidak mau terlibat apa-apa...," lirih pembantu tersebut.
Gadis itu pun langsung pergi meninggalkan halaman yang luas dan rumah yang megah tersebut. Dengan cepat memasuki mobilnya, dan meninggalkan rumah tersebut dengan roda berdenyit.
Setelah kepergian gadis itu, pembantu langsung menelepon majikannya.
"Hello Bi Ina, tumben sekali bibi nelepon saya, ada apa Bi," ucap perempuan di sebrang sana, yang tidak lain adalah majikannya yang bernama Afrina Mega Sandewa, perempuan yang sempurna karena cantik dan badan sexy yang berusia baru 19 tahun.
"Maaf Non, baru saja ada nona Putri Askia Hariyanto datang ke sini, dia mencari Nona dengan emosi," jelas Bi Ina.
"Ya, Afrina ingat dia, kenapa dia mencari Afrina lagi, tolong jangan berikan informasi apa saja kepada siapa pun ya Bi, " ujar Afrina dengan lembut.
Ya, bi Ina memang tahu masalah keluarga majikannya itu dengan keluarga Hariyanto. Karena dia sudah beberapa tahun bekerja di sana.
Hanya saja saat mereka pergi bi Ina diberi amanah untuk menjaga rumah itu dan sertifikat rumah mereka yang membawa. Jadi rumah itu aman dari kelicikan keluarga Hariyanto.
"Baik Non," sahut bi Ina.
Setelah itu ,Afrina langsung melanjutkan rapatnya yang tertunda karena telepon dari pembantunya.
Akan tetapi, dia tidak bisa fokus seperti asal. Dia bahkan larut di dalam lamunan.
Apa lagi yang direncanakan mereka, kenapa mereka mencariku lagi, apa tidak puas mereka sudah menghancurkan hidupku sampai saat ini. Di saat aku sudah tenang, kenapa mereka seakan-akan selalu ada untuk menghantamku, aku harus siap siaga menghadapi mereka. Karena mereka sangat licik, dan aku harus menjaga ayah, jangan sampai ayah menjadi korban lagi.
aku harus pulang, ayah harus tahu semua ini sebelum terlambat. Dan aku bersumpah pada diriku sendiri 'aku akan melindungi ayah dari kalian!'
Tiba-tiba air mata Afrina menetes tanpa disadari, dan sontak membuat dia terjaga dari lamunannya.
Semua karyawan menatapnya dengan serius dan bertanya-tanya.
"Ada apa dengan ibu Afrina?"
Namun, Afrina langsung berbicara untuk menutup rapat. Setelah itu dia menghapus air matanya dan pamit beranjak pergi dari ruangan tersebut.
Semua Karyawan di sana sangat terkejut, mereka merasa heran dengan ibu Afrina yang tidak seperti biasanya.
Karena Afrina dikenal sebagai seseorang yang selalu ceria dan mengumbar senyum kepada semua karyawan di sana. Bahkan, tidak ada sama sekali ke sombongan yang terdapat dalam dirinya.
#Kalau kalian berkenan😇,Jangan lupa Like,Komen,Rate,Vote dan jadikan Favorite ya🤗🤗
Makasihh😍
Love youu Rearderss😍😍😍
SEHAT SELALU💙
"ayah ... ayah ... ayahhh....." Terdengar suara Afrina untuk memanggil ayahnya, di ruangan bawah melihat ke atas."
"Kenapa kamu teriak-teriak di sana Afrina?" kata sang ayah, sambil menuruni anak tangga.
"Mari duduk dulu," ucap Ayahnya. Afrina menurutinya, dia duduk di samping ayahnya. "Ada apa Afrina?"
"Tadi bi Ina menelepon Afrina, katanya keluarga Hariyanto datang ke rumah kita untuk mencariku," jelas Afrina dengan serius
"Sepertinya mereka ingin menghancurkan kita lagi, kita tidak salah apa-apa, jangan khawatir, Ayah akan mencari tahu apa yang terjadi di kota tersebut. Sehingga mereka mencari kita setelah beberapa tahun silam," sambung sang ayah
"Afrina sangat khawatir, Yah. Afrina tidak mau mereka menjahati kita lagi," jawabnya.
Bapak Andika Sandewa yang tidak lain adalah ayah dari Afrina. Dia sosok ayah yang baik. Selain itu, dia juga memiliki sikap yang ramah dan lembut. Bahkan juga terkenal dengan orang yang cerdik dan bijaksana.
Walaupun Afrina tahu sang ayah itu orang yang hebat dan bisa menanganinya, tapi tetap saja dia khawatir. Karena dia tahu, keluarga Hariyanto itu sangat licik.
"Sudahlah, jangan dijadikan beban pikiran, silahkan istirahat di kamar mu, kamu habis dari kantor sudah jelas pasti lelah," bujuk sang ayah.
Afrina langsung beranjak pergi, menaiki tangga menuju lantai atas, karena kamarnya berada di lantai atas.
Dia langsung mengambil baju ganti di almari, dan masuk ke kamar mandi. Setelah satu jam, dia keluar berbaju tidur berwarna putih dengan handuk yang menutupi rambutnya.
Lalu dia menaiki ranjang, dan tidak lama dia pun terlelap di atas kasur.
Ya memang, hari ini Afrina sangat lelah di kantor. Karena dia harus memimpin rapat, memeriksa dokumen-dokumen yang numpuk, dan membaca proposal-proposal yang diajukan. Karena sekarang dia menjadi di rektur perusahaan Sandewa yang berada di negara Belgia. Di mana tempat dia tinggal sekarang. Karena ayahnya yang memintanya terjun ke dunia perusahan, niat ayahnya agar anaknya bisa meneruskan perusahaan tersebut apabila suatu saat nanti dia telah tiada.
Afrina tidak hanya tinggal dengan sang ayah. Di rumahnya itu terdapat Pembantu dan Andi asisten ayahnya. Sedangkan ibunya tidak tahu entah ke mana. Mereka tinggal di negara Belgia sudah mencapai tiga tahun. Mereka sengaja memilih tinggal di negara tersebut. Karena yang tidak jarang di datangi orang-orang dan merasa aman di dalamnya. Mereka merintis kembali perusahaannya dari nol di negara tersebut. Sehingga sekarang sudah mulai berkembang. Karena kecerdikan dan kebijakan yang dimiliki oleh ayahnya tersebut.
Di saat Afrina sudah tidur, Ayahnya menelepon seseorang.
"Hello Andi, saya ingin memberimu tugas," kata Pak Andika.
"Baik Tuan, apa yang bisa saya kerjakan?"
Andi adalah Asisten Pak Andika, yang sudah bekerja beberapa tahun. Dia sangat setia mengikuti ke mana keluarga Sandewa pergi, dan bahkan dia juga sudah dianggap sebagai keluarga besar Sandewa bagi Pak Andika.
"Tolong Kamu cari tahu tentang keluarga Hariyanto, dan kabarkan kepada saya dengan cepat," tutur Pak Andika dengan tegas.
Andi pun langsung meminta anak buahnya menyelidiki keluarga Hariyanto. Setelah mendapatkan beberapa informasi, dia langsung menelepon Pak Andika.
"Hello Tuan, saya sudah mendapatkan kabar tentang keluarga Hariyanto?" ungkap Andi, dengan serius.
"Baik, langsung ceritakan kepada saya tanpa ada yang harus ditutupi," sahutnya, tegas.
"Bapak Jurdan Hariyanto sekarang kembali menjadi di rektur di perusahaan Hariyanto.Dan sekarang sudah berkembang pesat sampai ke luar negeri, meski belum mendunia. Mereka banyak memiliki saham dan investor. Perusahaan yang bergabung bersama mereka juga termasuk perusahaan yang sejajar.
setelah itu anaknya yang bernama Putri Askia Hariyanto, sekarang naik daun menjadi model terkenal, dengan kecantikan dan suara merdunya," jelas Andi, sangat berhati-hati.
"Siapa yang membantu mereka, sampai mereka bisa seperti itu?" tanyanya.
"Mereka dibantu oleh keluarga Toyota Tuan, anak dari keluarga tersebut dijodohkan dengan Nona Putri Askia Hariyanto. Sehingga mereka memberikan saham sangat besar kepada perusahan Hariyanto tersebut," jawab Andi
"Siapa nama anak dari keluarga Toyota itu?"
"Efendi Toyota Tuan, yang tidak lain adalah mantan kekasih nona Afrina, hanya itu yang saya tahu Tuan, nanti akan saya cari tahu kembali," Andi berkata sedikit gugup.
"Baiklah, saya harap informasi yang lengkap bisa kamu dapatkan dengan cepat," ucapnya, sembari menutup telepon.
Tott.
#Kalau kalian berkenan😇,Jangan lupa Like,Komen,Rate,Vote dan jadikan Favorite ya🤗🤗
Makasihh😍
SEHAT SELALU💖
Tok, tok, tok.
"Permisi Pak, saya Nina," Berkata setelah mengetuk pintu tiga kali.
"Silahkan masuk," sahut Pak Jurdan.
Ceklekkk (Nina membuka pintu)
"Maaf Pak, saya hanya ingin mengatakan bahwa ada perusahaan yang sudah terkenal dan mendunia ingin mengajak kita kerja sama, (Sambil memberikan proposal) mereka merupakan perusahaan Adidaya, yang dipimpin oleh Presdit tuan muda Alex Adidaya, Pak," kata Nina menjelaskan, yang tidak lain dia adalah sekretaris Pak Jurdan.
Jurdan tersenyum licik, seperti ada yang direncakan. dan di sisi lain, dia sangat bangga perusahaannya bisa bekerja sama dengan perusahaan Alex Adidaya, yang jelas ini berpengaruh besar untuk perkembangan perusahaannya sampai mendunia juga.
"Nina, kenapa mereka ingin mengadakan kerja sama dengan perusahaan kita?" tanyanya.
"Mereka awalnya mencari perusahaan Sandewa Pak, namun karena tidak ketemu, mereka memutuskan untuk kerja sama dengan perusahaan kita. Oh iya, mereka memberikan undangan pertemuan besok Pak di restoran WX," katanya Nina, sembari menyerahkan undangan tersebut.
"Kalau begitu Pak, saya izin ke ruangan saya dulu," lanjutnya, berjalan menuju pintu.
"Tunggu!! " sergah Jurdan dengan tegas.
"Maaf Pak, ada apa? " Nina bertanya seraya menunduk, takut.
"Apakah kamu sudah tahu tentang keberadaan keluarga Sandewa?" tanya Jurdan
"Yang saya tahu Bapak Andika dengan putrinya tinggal di negara Belgia," jawabnya, sambil mengangkat kepala yang tadinya tertunduk.
"Apakah mereka di sana sudah sukses? sambung Jurdan lagi, dengan nada serius.
"Putrinya yang bernama Afrina Mega Sandewa berhasil menjadi di rektur, dan sudah menghidupkan kembali perusahaannya, dan tetap bernama Sandewa Pak," jawab Nina, dengan lembut.
"Baiklah, silahkan kembali ke ruanganmu," kata Jurdan.
Nina pun langsung melangkah meninggalkan ruangan bosnya itu.
"Huh, aku kira apaan?" Sembari menarik nafas dan mengembusnya dengan kasar
🌷
DI KEDIAMAN KELUARGA HARIYANTO.
Mereka sedang makan malam bersama. Sangat sepi dan damai, yang terdengar hanya bunyi sendok dan garfu saja.
tiba-tiba, di pertengahan makan Jurdan membuka pembicaraan.
"Hmmm, apa kalian tau, Andika Sandewa sekarang berada di negara Belgia?" sela Pak Jurdan kepada istri dan putrinya di tengah menikmati makan malam.
"Ku kira mereka sudah mati kelaparan karena tidak punya apa-apa lagi," sahut Askia, dengan lancang.
"Yaa, ayah juga mengira begitu setelah mereka meninggalkan kota ini, tapi entah apa yang terjadi mereka sekarang sudah hampir sukses lagi," kata sang ayah.
"Apakah kamu tidak khawatir akan berpengaruh terhadap perusahaan, apabila mereka kembali ke kota ini," tanya sang istri, ikut bicara.
"Tidak akan. Karena perusahaan kita sudah bekerja sama dengan perusahaan besar di dunia, yaitu 'Perusahaan Adidaya' yang dipimpin oleh Presdir tuan muda Alex Adidaya, aku akan bertemu dengannya besok. " Jurdan menjawab dengan sombongnya.
"Hmmmm, bagaimana hubunganmu dengan Efendi, Askia? "kata sang ibu, mengalihkan pembicaraan. Karena dia tau siapa sebenarnya Alex Adidaya itu.
"Hubungan kami baik-baik saja, Bu. Tapi aku ingin segera tunangan dengannya,
aku tidak sabar, Bu," jawab Askia, sembari tersenyum.
"Ayah akan urus itu semua, kalian akan menjadi sepasang kekasih yang diinginkan banyak orang," kata sang ayah
"Sepasang kekasih yang serasi dan paling bahagia," lanjut ibunya.
"Ahh kalian bisa saja. Askia jadi enggak sabar," ungkap Askia.
Mereka semua tertawa, lalu kembali melanjutkan makan. Sesudah itu, kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat.
"Hello, Pak Waiz Toyota." Kalimat yang terdengar dari sambungan telepon.
"Hello, senang sekali Anda menelepon saya, apa ada hal serius yang ingin Anda bicarakan?" sambung Bpk Waiz di seberang sana.
"Ya tentu, saya ingin mempercepat pertunangan anak kita Pak," jawab Jurdan seolah-olah dengan serius.
"Baiklah saya setuju, bagaimana kalau minggu depan?"
"Dengan senang hati, saya tidak sabar satu keluarga dengan Anda Waiz Toyota," kata Jurdan sambil tersenyum sinis.
Mereka pun mengakhiri panggilan dengan keputusan pertunangan diadakan pada minggu depan. Sebenarnya Jurdan merencanakan sesuatu, dia menjodohkan anaknya selain karena Aksia yang tergila-gila dengan Efendi, juga ada niat terselubung di dalamnya, yaitu ingin mengambil perusahan Toyota yang juga sedang naik dalam politik perusahaan. Semua akal liciknya tidak ada yang mengetahui kecuali dirinya sendiri.
Dia pun akhirnya tertawa terbahak-bahak.
Meremang-mereng dan mengkhayal rencananya akan berhasil.
#Kalau kalian berkenan😇,Jangan lupa Like,Komen,Rate,Vote dan jadikan Favorite ya🤗🤗
SEHAT SELALU💙
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!