"Siapa yang menyuruhmu..? "suara seorang pria yang mampu membuat bulu kuduk berdiri tengah mengintrogasi seorang penghianat
"Ti-tidak ada tuan "
"Heh.. baiklah kalau begitu " sang pria tadi melangkah mendekati meja yang sudah berisikan senjata tajam dengan berbagai macam pilihan
"A-ampun tuan maafkan saya "
"Kau mau di maafkan..?" tanyanya lagi sambil tersenyum misterius
"Iya tuan ampuni saya tuan "
"Baik tapi katakan siapa yang menyuruhmu barulah akan ku pikirkan untuk memaafkan mu" dengan santainya sang pria tadi membalas permohonan sang penghianat
"Ta-tapi tuan saya tidak bisa mengatakannya karena keluarga saya akan terancam tuan"
"Keluarga mu?
"Iya tuan mereka mengancam saya jika saya membocorkan rahasia nya maka keluarga saya jadi taruhannya tuan "
"Hm menarik,Albert kau urus keluarga nya "
"Baik tuan "
"Sekarang katakan padaku siapa yang menyuruhmu?"
"Tuan Damian Marley yang menyuruh saya tuan"
"Hm Damian Marley sangat membosankan "
"Setelah hari ini kau boleh meninggalkan negara ini dan pergi sejauh mungkin jangan sampai aku ataupun si banci itu menemukan mu kau mengerti?"
"Mengerti tuan terimakasih atas kesempatan nya"
"Hm pergilah.kalian berdua antar dia sampai bandara dan utuskan semuanya Serapi mungkin"
"Siap Tuan"
Setelah selesai semua urusannya pria tadi keluar dan menuju mansion pribadi nya yang jauh dari kota X sendiri
Setelah hampir 1 setengah jam perjalanan akhirnya pria tadi sampai di mansion pribadinya
"Selamat datang Tuan Davin" sapa seorang wanita paruh baya pada Davin
"Hm "
"Anda ingin makan Sekarang atau nanti Tuan?"
"Nanti saja bik May aku belum lapar"
"Baik tuan "
Kemudian Davin melangkah menuju kamarnya dengan menggunakan Lift pribadinya yang hanya khusus untuk nya dan asistennya yaitu Albert.
Setelah sampai di kamar kemudian ia melepas semua pakaiannya untuk membersihkan diri dan membersihkan kekalutan dalam pikirannya.
*Flashback on*...
Di dalam kantor tepatnya di ruangannya Davin tengah berkelit dengan dokumen-dokumen penting kemudian terdengar suara ketukan pintu
Tok..tok..tok..
"Masuk"
"Permisi Tuan"
"Hm"
"Tuan ada yang ingin saya sampaikan kepada anda mengenai penghianat di dalam kantor "
"Katakan"
Setelah mengetahui nya kemudian Davin memerintahkan kepada Albert untuk membawa sang penghianat ke ruang eksekusi tempat biasa para penghianat di eksekusi.
Setelah semuanya selesai Davin kembali duduk di kursi kebesarannya sejenak untuk merilekskan tubuh dan otaknya
"Sungguh menyebalkan huh..."
"Apa kurangnya perusahaan ini sehingga banyak sekali yang ingin berkhianat sungguh aku muak dengan orang-orang itu"
Kemudian Davin menghubungi orangtuanya untuk sekedar mencari ketenangan
"Hallo mom.."
"Hallo son .. bagaimana kabarmu nak?"
"Ya seperti biasanya mom melelahkan "
"Sabar son itulah yang Dady mu rasakan dulu hahah"
"C'mon mom jangan samakan aku dengan si posesif itu"
"Hey dasar anak kurang..!!!" teriak Leo tak terima dengan perkataan sang anak
"Why dad kenapa kau marah ..?"
"Hey anak kurang ajar aku ini orang tuamu kalau tidak ada aku tidak mungkin kau bisa tercetak huh"
"Oh c'mon dad jika tidak ada kau kan masih banyak cetakan lain hahaha"
"Dasar anak tidak tau diri kau awas lihat saja suatu saat kau juga akan seperti dadymu ini "
"Tidak akan pernah aku berbeda dengan Dady yang super posesif bin pencemburu bahkan dengan anaknya sendiri huh.."
" hahaha karena momy mu itu istriku jadi hanya aku yang boleh dekat dengan nya hahaha"
"Yayaya terserah kau saja dad, baiklah sudah dulu dad aku harus membasmi serangga dalam tanaman ku "
"Ok son take care we love you "
"Ok dad love you all "
Setelah memutuskan telfon Davin mulai menuju ruangan eksekusi
Dalam sebuah rumah minimalis yang terletak tak jauh dari pinggiran kota terlihat 3 sahabat yang tengah bersiap untuk berangkat mencari pekerjaan ralat (hanya Manda yang belum bekerja,sedangkan Catherine dia bekerja di resto ,dan Erica bekerja di perusahaan Smith Company bagian pemasaran)
Amanda..ya cewek tomboy yang punya hobi nyeleneh yaitu suka berantem bila ada waktu ntah itu dalam kondisi baik ataupun tidak ya sejak kecil dia di tinggalkan begitu saja di depan rumah orang waktu itu dia berusia 1minggu dan masih membutuhkan perhatian khusus dari orang tuanya.
Sampai akhirnya dia di asuh oleh pemilik rumah itu sampai dia berusia 15tahun dan orang yang sudah dia anggap ibunya sendiri meninggalkan dia selamanya karena penyakit kanker rahim stadium akhir yang dia derita
Sejak saat itulah Manda mulai mandiri tapi tetap mempunyai sisi lembut dan penyayang hanya keadaan yang memaksa nya untuk hidup dengan perjuangan yang keras tanpa bimbingan siapapun.
Sampai akhirnya dia bertemu dengan 2 sahabat nya yang siap menerimanya dengan lapang dada dan tangan terbuka, Manda di temukan oleh sahabat nya dalam kondisi sedang sakit dan meringkuk di pinggiran ruko yang lama tak terpakai hingga mereka menemukan Manda dan segera membawa nya ke rumah sakit terdekat
"Mandaaaaaaaa....!!!" teriakan Erica menggema di seluruh sudut rumah minimalis itu karena Manda belum juga bangun dari mimpi indahnya.hmm dasar prawan kebluk..
"Astagaaa... Manda ku sayang ayo bangun..kau jadi interview tidak di perusahaan tempat ku kerja..hey jangan buat malu aku ya..ayo bangun cepat Mandaaaaaaaa.."
"Enghhh..iya aku bangun " sahut Manda dengan nada malas
"Ck..ck..ck..kalian berdua selalu saja heboh di pagi hari huh.." ucap Catherine seraya berlalu meninggalkan duo tom Jerry di kamar
Catherine usianya 27 tahun lebih tua dari Erica
Erica usianya 26 tahun dan lebih muda dari Chaterine
Amanda 25 tahun paling muda di antara mereka berdua dan sering jadi bahan Bullyan karena mereka sudah menganggap Manda sebagai adiknya sendiri.
"Ka Cate aku dengar Kaka sedang dekat dengan pria benarkah?" tanya Manda di sela-sela acara sarapannya
"Hey bocah kalau sedang makan jangan sambil bercakap nanti makanan nya keluar semua"sahut Erica sambil mengetuk kepala Manda dengan sendok sayur
"Hishhh.. bisakah kalian berdamai dulu saat sarapan hmm?" timpal Cate angkat bicara dengan kelakuan adik tak sedarah nya
"Baik" jawab mereka berdua serempak meski mulut mereka diam namun tidak dengan kakinya,ya kaki mereka kini tengah berperang di bawah meja hmm memang Tom Jerry versi perempuan...
Selang beberapa saat mereka telah selesai sarapan dan kini bersiap untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing
"Manda sayangku kau yang serius ya kali ini jangan seperti yang sudah-sudah kau mengerti?" sambil mencubit pipi gembul Manda Cate memberikan arahan agar kali ini Manda benar-benar dapat pekerjaan
"Aduh..duh..duh..duh..ka sakit pipi aku sshhh"
"Dengerin tuh ka cate makanya yang serius jangan selalu ngerjain yang interview keaian mereka " timpal Erica yang juga ikut mengacak-acak rambut Manda
"Hiss aah..iya..iya aku akan serius demi bisa bahagiain kalian 😥aku akan berusaha yang terbaik untuk membalas kebaikan kalian yang telah rela meluangkan hidupnya demi aku,kakak aku menyayangi kalian berdua"
Akhirnya drama di pagi itupun berakhir dengan saling berpelukan ala Teletubbies .
🤭🤭🤭🤭🤭 jangan lupa dukung terus karya keduaku ya biar aku makin semangat terimakasih
Ketiga perempuan cantik itu telah menuju ke tempat masing-masing
Cate ke resto ,Erica dan Manda ke kantor Smith Company lebih tepatnya Erica yang bekerja sedangkan Manda akan interview
"Ka..!" sengaja mengusili Erica agar tegangnya berkurang
"Hmm"
"Kaka.."
"Iya Manda sayang" masih dalam mode sabar ya hmm si Manda emang bocah rese ya
"Nggak jadi hehe.."
"Huft..sabar..sabar Erica ngadepin bocah ini kudu sabar kalau nggak cepet tua nanti huh.." gumam Erica sambil mengelus dada nya
"Kaka kenapa ?"
"Nggak kenapa-kenapa adikku yang cantik"
"Ka Manda haus beli minum yuk "
"Ya udah ayok"
Mereka kini telah membeli dua botol minuman dingin dan tengah menunggu bus yang lewat
Manda yang mulai bosan menunggu akhirnya matanya berkeliling ke sana sini agar tak bosan lagi tepat setelah melihat-lihat ada sebuah mobil yang mogok dan mengeluarkan asap sontak Manda langsung reflek menghampiri mobil tersebut tentunya dengan Erica
"Permisi Tuan mobilnya kenapa ya..?" tanya Manda mendekat ke arah pemilik mobil
"Ah..ini mobil saya mogok " jawab pria pemilik mobil singkat
"Boleh saya bantu betulkan kebetulan saya mengerti dengan otomotif" Manda menawarkan bantuan pada pria pemilik mobil itu
"Ah apa tidak merepotkan kalian?"
"Tidak tuan...jika satu kebaikan kita tebarkan maka akan muncul kebaikan-kebaikan lain nanti nya " jawab Manda sambil mengecek kondisi mesin mobil itu
"Manda kamu yakin bisa benerin mobil tuan ini?" tanya Erica memastikan rasa penasaran nya yang bergejolak
"Sssttt diem jangan ganggu Manda "
"Baiklah "
Tak butuh waktu lama akhirnya mobil berhasil di nyalakan kembali
"Wah terimakasih atas bantuannya ya nona sekalian"
"Iya sama-sama kalau begitu kami permisi dulu"
"Eh..tunggu sebentar, bolehkah saya tau nona sekalian mau kemana barangkali kita searah?"
"Emm..ka-kami mau ke Smith Company karena saya ada interview dan Kaka saya ini bekerja di sana juga "
"Ouhh..kalau begitu biar saya antarkan saja sekalian searah bagaimana?"
"Ka..?"
"Ehmmm.. baiklah Tuan jika tidak merepotkan Anda"
"Baiklah mari"
Akhirnya mereka bertiga berangkat bersama sang bos perusahaan Smith Company yang tidak banyak orang tau karena setiap kali dia berangkat pasti m nggunakan kacamata hitam jadi jarang yang tau wajahnya
"Ekhmm..boleh kita kenalan ?"
"Ah..bo-boleh tuan"
"Panggil saja Davin jangan pake embel-embel 'tuan' ya"
"Ahaha.. baiklah tu-eh Davin saya Amanda dan ini Erica Kaka saya"
"Oh ya senang berkenalan dengan kalian "
"haha iya sama-sama"
Tanpa di sadari senyum terbit di bibir Davin hingga dia sendiri bingung dengan dirinya sendiri
'Ada apa dengan ku kenapa aku bahagia sekali bisa berkenalan dengan Manda? aishh tidak tidak tidak mungkin ' batin Davin sambil terus berfikir serius
'Duh ni cowok ko bisa bikin aku kikuk gini ya ? pelet apa yang dia pake kenapa bisa ada manusia sempurna kaya dia oh tuhan jantung ku berdisco' batin Manda juga merasakan aneh pada dirinya sendiri
Akhirnya mereka bertiga telah sampai di perusahaan Smith Company Manda dan Erica turun sambil mengucapkan terima kasih dan segera berlalu
Sementara Davin menuju parkiran basement khusus untuk bos perusahaan dan sang asisten
"Hmm bukankah tadi dia bilang kalau ada interview di sini ? hmm menarik kalau dia jadi sekertaris ku ?"
Davin segera merogoh ponselnya untuk menghubungkan sang asisten
"Hallo Tuan anda di mana rapat segera di mulai "
"Albert aku ada tugas untukmu..!!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!