NovelToon NovelToon

Gue Bukan Kunti

BAB 1

Bismillah...

sebelum membaca kisah ini jangan lupa like, coment dan Vote nya ya gaes😘☺️☺️

Happy Reading..☺️☺️☺️

Cinta terkadang benar dan terkadang salah, itulah yang terjadi dalam kehidupan manusia. Tapi bagai mana bila cinta di rasakan oleh setan. Rasa itulah yang di rasakan oleh Shishil si Kunti cantik yang merasa kesepian, Shishil juga ingin merasakan sebuah perasaan cinta. Namun dia tak pernah mengerti apa itu cinta, dan dari mana cinta itu berasal. Karena, yang di rasakan setiap saat hanyalah kesepian dan kebosanan. Shishil slalu bertanya-tanya. Apakah cinta itu nyata?.

Setiap malam, Shishil si Kunti cantik itu hanya melamun dan melamun. Dia hanya sedang memikirkan, adakah kehidupan lain selain di dunia setan?”

Dalam kegelapan malam, Shishil selalu melamun di tempat kesukaannya, yaitu taman komplek.

“Begitu hampa..!” Shishil menghelakan nafas. Lalu terdiam, entah memikirkan sesuatu. Tiba-tiba, sesosok setan menghampirinya, makhluk itu mendekati dengan berjalan melompat-lompat. Sesampainya di belakang Shishil.

“Kamu sedang apa, Shil, sendirian di sini?” Tanya sesosok makhluk yang tidak lain Ketua Rt komplek perumahan yang berwujud Pocong.

“Eh, Pak RT. Saya lagi menyendiri aja"

"Menyendiri?"

"Saya bingung sama kehidupan disini!”

“Emang kenapa sama kehidupan kita, Shil?”

“Sangat membosankan Pak Rt. Saya ingin ngerasain dunia yang berbeda. Lagi pula, semenjak Ayah saya di lantik jadi kepala kampus setan, saya merasa gak nyaman, banyak peraturannya di kampus" Keluh Shishil. Pak Rt mendekatinya dan langsung duduk di sebelahnya.

“Ya seperti itulah. Terkadang hidup itu memang membosankan. Tapi lihat Pak RT, Pak RT sudah bertahun-tahun jadi Pocong dan mengurus masalah di komplek ini. Tapi gak pernah mengeluh, Shil"

“Pak RT sih enak jadi Pocong, coba jadi Kunti kayak Shishil. Pasti membosankan!”

“Kamu gak boleh gitu, kamu pernah dengar kan kisah legenda komplek kita, dulu ada setang yang gak mau di takdirkan jadi pocong?”

“Oh, si Pocong galau itu! Saya pernah dengar Pak Rt”

“Setan itu nolak jadi Pocong. Ngeluh terus, alasannya jadi pocong ribet lah, susah lah. Tapi, Akhirnya dia jadi pocong juga dan menerima takdir. Karena itu lah hidup itu butuh perjuangan. Dan kamu harus berjuang menghadapi kebosanan dalam diri kamu.” Ujar Pak Rt.

“Contohnya seperti apa, Pak Rt?”

“Cari kesibukan seperti Kakak kamu itu. Buka usaha salon khusus Kunti, kalau enggak, ya bantu-bantu Kakak kamu!”

“Saya gak suka, Pak RT. Dari pada bantu Kakak, lebih baik saya cari kesibukan lain. Oh ya. Pak RT tumben jam segini keluar rumah?”

“Pak RT lagi pusing, mangkannya keluar rumah nyari udara segar”

“Pusing kenapa Pak RT?”

“Pak RT merasa ada yang aneh di komplek kita ini, akhir minggu-minggu ini banyak keluhan warga yang anaknya pada mabuk”

“Mabuk apa, Pak RT? Mabuk kemenyan?”

“Mabuk kemenyan mah sudah biasa, tapi mabuk yang satu ini aneh.” Keluh Pak RT.

“Kamu tahu kan si Poling, RT?”

“Si Pocong keliling, Pak RT?”

“Iya. Belum lama kan si Poling ditemuin warga lagi tidur di tengah jalan, mulutnya sudah berbusa. Saat di bawa kerumah sakit. Kata si Kunti yang ngerawatnya sih dia mabuk berat. Tapi belum ketahuan penyebab mabuknya itu apa?”

“Emang gak di tanya langsung sama si Polingnya, Pak RT?”

“Sudah sih, Katanya dia di kasih minuman aneh gitu dua botol sama temannya”

“Mungkin botol itu berisi perasan daun melati, Pak RT?”

“Gak mungkin, Shil. Perasan melati gak mungkin bisa bikin mabuk separah itu. Sepertinya harus Pak RT selidiki” Jelas Pak RT.

BAB 2

Tiba-tiba, sekelompok Kunti datang menghampiri mereka.

“Loe ngapain Shil disini, berduaan lagi sama Pak Rt?” Tanya Cindy si Kunti narsis.

“Biasalah cari angin, Cind!”

“Oh ya, Shil. Kemarin loe di tanyain sama si Pocong burik tuh. Dia kangen sama loe, hehe, ”

“Ih amit-amit!”

“Lagian sudah tiga hari loe gak masuk kuliah. Emang kenapa, Shil?”

“Gue lagi males kuliah, Cind. Pelajarannya ngebosenin, semua serba ngebosenin”

“Oh, ya. Loe mau ikut kita-kita gak?”

“Emang loe mau kemana, Cind?”

“Kita-kita mau ngapelin Pocong di komplek sebelah.”

“Apa’an tuh, ngapel?” Tanya Shishil heran.

“Ngapel, malam mingguan. Emang loe gak punya cowok?”

“Cowok, buat apa’an?”

“Shil, Shil. Kunti cantik tapi oneng. Mangkannya jatuh cinta, biar loe ngerti apa itu arti cowok yang sesungguhnya” jawab Kunti Belang.

“Jatuh cinta? apa’an Cind jatuh cinta?”

“Jatuh cinta itu lebih nikmat dari wangi kemenyan. Yaudah gue mau ngapel dulu. Dahhh” Jawab Cindy. Seketika itu juga sekumpulan Kunti itu pergi meninggalkannya. Shishil hanya terdiam dan bertanya-tanya, apa itu jatuh cinta? Apa itu malam mingguan?

“Pak Rt, jatuh cinta itu apa?”

“Cinta itu hanya membuat luka, Shil” Jawab Pak Rt.

“Maksud Pak Rt?” Tanya Shishil heran.

“Nanti kamu juga tahu, Shil. Yaudah, Pak Rt mau keliling dulu. Siapa tahu dapat informasi baru” Ujar Pak Rt. Pak Rt langsung pergi meninggalkannya.

“Siapa ya, yang tahu soal cinta?” Ucap hati Shishil.

Malam demi malam terus berlalu, sebuah pertanyaan mulai menyinggapi lubuk hati Shisil si kunti. Karena dia masih memikirkan arti sebuah cinta. Apakah cinta itu membuat luka seperti yang di katakan Pak Rt atau cinta itu nikmat seperti wangi kemenyan seperti yang di katakan temannya itu. Namun, di saat Sishil sedang melamun, tiba-tiba terlintas di pikirannya untuk menemui Cindy si Kunti narsis. Karena, dia yakin Cindy tahu tentang cinta.

Malam itu Shishil bergegas menemui Cindy untuk menanyakan lebih lanjut tentang cinta.

Sesampainya di kediaman Cindy. Shishil begitu heran, karena ada banyak Kunti yang sedang bercanda ria. Shishil begitu ragu. Namun, karena ingin tahu tentang cinta, Shishil memberanikan diri untuk menemuinya.

“Cindy...?” Tanya Shishil ragu. Seketika itu Kunti yang bernama Cindy menghampirinya.

“Hey, Shil. Tumben loe main kerumah gue?”

“Iya, Cind. Ada sesuatu yang mau gue tanyain sama loe? Oh ya, tumben Kunti-Kunti pada kumpul dirumah loe?”

“Biasalah, arisan bulanan Kunti. ngomong-ngomong loe mau nanya apa, Shil?”

“Gue mau nanya, Cind.” Shishil terdiam dan gugup.

“Mau nanya apa, Shil. Ko gugup gitu?”

“Gue mau nanya soal Cinta?”

“Gue gak salah denger, Shil?”

“Gue serius, Cind. Gue ingin tahu apa itu cinta?”

“Yaudah loe ikut gue!” Ujar Cindy. Dia langsung mengajak Shishil menemui rekan-rekannya yang sedang mengocok arisan.

“Siapa yang keluar namanya hari ini, Bet(Kunti Betty)?”

“Yang keluar si Kunti Alay, Cind!”

“Belum rezeki gue. Oh, ya. Kenalin nih teman gue yang kemarin. Namanya Shishil. Dia lagi butuh bantuan kita.”

“Bantuan apa, Cind?”

“Dia ingin tahu tentang cinta?” Mendengar ucapan Cindy. Para Kunti tertawa terbahak-bahak.

“Loe nemuin tuh Kunti di mana, Cind?”

“Ini kan teman sekampus kita, di kampus setan. Cuma, dia jarang bergaul aja sama kita. Dia sekelas sama gue”

“Oh, ya. Siapa nama loe?” tanya Kurik (Kunti burik).

“Nama gue, Shishil.”

“Loe ingin tahu cinta. Berarti loe gak pernah jatuh cinta?”

BAB 3

“Gue belum pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta, mangkannya gue datang kesini”

“Kasihan banget sih hidup loe, Shil”

“Cinta itu sebuah perasaan yang indah, kadang menyebalkan seperti Pak Jarwo”

“Kok’ bawa- bawa Pak Jarwo, Lay?” Tanya Kunti Tompel.

“Gimana gak nyebelin, semenjak empat bulan yang lalu di lantik jadi kepala kampus, sudah berani merubah peraturan Pak Slamet. Spp bulanan naik tiap bulan. Pacaran aja kalau ketahuan langsung di arak keliling kampus. Gue jadi gak tenang kalau ketemu sama cowok gue di kampus. Bisa di bayangin deh kalau gue yang ketahuan. Gue di arak keliling kampus. Capek deh”

“Loe gak tahu, Lay. Shishil itu anak siapa? Dia itu anaknya Pak Jarwo!” Potong Cindy.

“Yang benar loe. Cind? Maafin gue ya Shil. Gue gak tahu kalau loe anaknya Pak Jarwo”

“Gak apa-apa kok’ Ayah gue emang sudah keterlaluan banget”

“Loe tunggu di sini, Shil!” Cindy meninggalkannya. Tak menunggu lama. Cindy kembali sambil membawa sebuah buku.

“Nih, Shil. Loe baca dan loe fahami.”

“Buku apa ini, Cind?”

“Ini buku tentang cinta. Semua yang loe cari, jawabannya ada di buku ini. Tiga hari lagi teman gue ulang tahun, gue harap loe sudah ngerti soal cinta. Nanti di sana loe gue kenalin sama pocong dan Kunti lanang yang ganteng-ganteng.”

“Yang serius loe, Cind. Cuma dengan buku ini gue sudah bisa jatuh cinta?” Tanya Shishil ragu.

“Percaya aja sama gue, yang penting loe ngerti apa cinta itu.”

Shishil begitu senang. Karena, dia yakin. Dengan buku pemberian temannya itu, dia akan menemukan jawaban semua pertanyaan hatinya.

Setiap waktu, Shishil tak pernah lepas dari buku pemberian temannya itu. Dia selalu melafalkan kata-kata yang tertulis di buku itu.

***

Pernah suatu hari, Karena terlalu penasaran tentang cinta, sampai- sampai dalam pelajaran pun sempat dia tanyakan kepada dosennya.

Dalam ruang kelas.

“Pelajaran kita sudahi sampai disini, ada yang mau di tanyakan sebelum kelas bubar? Jika tidak minggu depan kita lanjutkan kembali.” Ucap Dosen sesosok Pocong. Namun ketika dosen itu hendak mau pergi, Shishil mengajukan sebuah pertanyaan.

“Saya mau bertanya, Bu Dosen?”

“Boleh, Kamu mau nanya apa?”

“Apa arti cinta itu, Bu?” tanya Shishil polos. Mendengar pertanyaannya, semua setan-setan yang berada di dalam kelas mentertawakannya.

“Mangkannya jangan jomblo terus, Shil” Potong Kunti yang berada di kelas. Semua setan kembali menertawakannya.

“Tenang-tenang, biar Ibu jawab. Cinta itu seperti mata dan telinga kita, keduanya saling menopang. Bila cinta tak melihat, maka dia mendengar. Bila cinta tak mendengar, maka dia melihat. Cinta akan hadir dengan sendirinya. Apa kamu ngerti perkataan Ibu?”

“Dia gak akan ngerti Bu, yang namanya jomblo bakalan susah jatuh cinta” Potong sesosok Pocong. Karena kesal Shishil langsung pergi meninggalkan kelas.

“Heh Cong, gak sadar loe, kalau Pak Jarwo tahu bisa di pecat loe dari kampus setan” Ucap Cindy.

Tiap malam Shishil selalu mempelajari apa yang tercantum dalam buku tentang cinta itu. Tak perduli cemooh yang baru saja dia dapat dari teman-temannya.

Malam semakin sunyi, kunang-kunang pun mulai memancarkan sinarnya.

“Cinta itu hitam, Cinta itu putih, Cinta itu berasal dari hati. Hati akan terasa nyaman karena cinta, Cinta seperti angin, terasa namun tak terlihat, Cinta seperti telinga, dekat namun tak terlihat, Cinta adalah kata suka, perasaan cinta akan tumbuh dengan sendirinya! Oh jadi cinta seperti itu. Sekarang gue ngerti, kalau gue suka berarti gue sudah cinta” Ucap hati Shishil dengan polosnya.

Keesokan malamnya, Shishil datang menghadiri sebuah pesta ulang tahun.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!