Hy reader jumpa lagi di novel ku kedua,cerita ini hanya sebuah cerita fiksi belaka,jika ada kesamaan nama,tempat dan kejadian yang serupa itu hanyalah kebetulan semata.
Bagi para pembaca yang mempunyai saran dan kritik yang sifatnya membangun baik dari sisi tampilan,kualitas tulisan,bahasa dan lain - lain bisa disampaikan dalam komentar yang ada, dan sebelumnya saya ucapkan ribuan terimakasih dan semoga cerita yang sederhana ini bisa menghibur para pembaca sekalian.
Perkenalan tokoh
Arumi Atika Sari lahir dari keluarga sederhana ayahnya telah meninggal dunia saat ia masih berusia 14 tahun Arumi hanya memiliki seorang adik perempuan bernama Ayuningtyas untuk memenuhi kehidupan sehari - hari Arumi membantu sang ibu dengan berjualan bunga disebuah pasar tradisional.
Arumi adalah seorang gadis yang memiliki wajah cantik bahkan sangat cantik tidak heran bila banyak pria yang mengharap bisa menjadi kekasihnya namun Arumi sudah menambatkan hatinya pada pemuda tampan yang telah lama ia kenal.
Arumi selain cantik ia seorang gadis yang cerdas maka pantas jika memperoleh beasiswa sehingga ia bisa melanjutkan pendidikan.
Arumi mempunyai cita - cita untuk meraih sukses dimasa depan namun cita - cita tersebut harus kandas ditengah jalan karena ulah sang kekasih yang menjadikan dirinya mengalami perjalanan hidup yang cukup menyakitkan,sang kekasih yang telah tega menghianati cinta suci Arumi dengan lebih memilih seorang gadis cantik dan seksi anak seorang konglomerat yang cukup terkenal,untuk membuat Arumi menjauh dari kehidupan nya lelaki tersebut bahkan tega membuat Arumi menjadi seorang pesakitan dengan memasukkan Narkoba kedalam tas milik Arumi.
Kejadian tersebut membuat ibu Arumi cukup tertekan dan akhirnya meninggal dunia tanpa Arumi bisa melihat sang bunda untuk terakhir kalinya sedangkan Ayuningtyas adik kandung satu - satunya Arumi menjadi sangat membenci Arumi karena menganggap Arumi lah yang menyebabkan keluarga mereka menderita.
Arumi merasa benar - benar putus asa, akan tetapi Rasa kecewa atas sebuah penghianatan yang dilakukan kekasihnya yang sangat ia cintai membuat Arumi membenci kekasihnya dan berusaha bangkit untuk membalas dendam atas perbuatan yang telah dilakukan terhadap dirinya dan penyesalan sang kekasih sampai kapan pun tidak bisa membuka pintu maaf dari Arumi yang telah terlanjur sakit hati kendati cintanya tidak pernah pupus dan senantiasa bersemi di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
Baskoro pemuda tampan anak seorang pegawai biasa di kantor kelurahan,Baskoro salah satu pemuda yang cukup famous disekolah telah berhasil memikat hati Arumi dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih yang sangat ideal tak jarang membuat teman - teman mereka merasa iri dengan kemesraan mereka termasuk Rini seorang gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya dikota tersebut yang telah jatuh hati terhadap Baskoro.
Kendati sangat mencintai Arumi namun Baskoro tidak cukup setia pada Arumi hingga penghianatan ia lakukan demi memenuhi ambisinya.
Lelaki tersebut menyangka bahwa materi yang berlimpah dapat membuatnya hidup dalam kebahagiaan namun ternyata ekspektasinya salah, sehingga rasa penyesalan muncul dalam dirinya yang pada akhirnya membuat ia sadar bahwa cinta dan kesetiaan adalah diatas segalanya tapi sayang seribu kata maaf tidak bisa membuat kekasih yang dicintainya kembali padanya setelah apa yang ia pernah lakukan.
Alvaro tampa sengaja berkenalan dengan Arumi saat sedang menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi,lelaki tersebut jatuh cinta saat pandangan pertama pada Arumi namun cintanya bertepuk sebelah tangan,Arumi yang telah menyerahkan cintanya Pada Baskoro tidak sedikit pun membalas perhatian yang diberikan oleh polisi tampan tersebut.
Alvaro yang benar - benar tulus mencintai Arumi dengan sabar membuktikan cintanya dengan membantu gadis tersebut saat dalam keadaan terpuruk,melalui bantuan Alvarolah maka Arumi bisa bangkit untuk membalas rasa sakit hati yang telah dilakukan oleh kekasihnya yang bernama Baskoro.
#Yuk ikutin cerita imajinasi ku yang dikemas dengan romansa dewasa, walau ceritanya abal - abal tapi sering lho dijumpai dalam kehidupan sehari - hari#
Dan penulis sangat berterima kasih jika pembaca yang baik hati tidak sombong dan rajin menabung hehehe menyempatkan mampir dicerita ku ini☺️
Apa lagi mau memberi komentar,kritik dan saran😁
Dan sangat sangat penting sudi memberi like dan vote😘😘😘
Arumi seorang gadis yang sebenarnya tidak mudah untuk percaya dengan pernyataan cinta pada pandangan pertama,namun karena Baskoro selalu berusaha menyakinkan Arumi tentang ketulusan cintanya akhirnya membuat Arumi gadis polos nan cantik jelita tersebut dapat ditaklukkan oleh Baskoro dan saat ini Meraka menjadi pasangan kekasih yang sering membuat teman seusianya sangat iri akan cinta mereka berdua.
Selain itu juga Arumi memang dari awal telah jatuh hati pada Baskoro ia tidak pernah merasakan perasaan yang sama kepada pemuda manapun selain pada Baskoro so Baskoro adalah cinta pertama buat Arumi.
Kendati mereka saling mencintai mereka tidak bisa leluasa dalam mengekspresikan cinta mereka didepan kedua orang tua mereka,dua sejoli ini tidak tahu persis kenapa kedua orang tua mereka melarang mereka saling bertegur sapa, jangankan untuk merajut kasih bahkan untuk berteman sekali pun mereka ditentang keras oleh kedua orang tua mereka.
Kedua sejoli ini tinggal di daerah yang sama dan satu RW, awalnya masing - masing mereka bertanya kepada kedua orang tua mereka, mengapa keluarga mereka saling bermusuhan namun sampai saat ini mereka tidak pernah mendapat jawaban dari kedua orang tua mereka and finally mereka harus menjalani hubungan secara backstreet.
Ditengah - tengah hiruk pikuk suasana disebuah pasar tradisional ibu kota metropolitan Arumi yang sedang menunggu toko bunganya tampak tengah melamun, ia memikirkan kelanjutan pendidikannya untuk bisa berkuliah yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit,sementara toko bunganya tidak akan bisa menutupi biaya tersebut karena penghasilan tokonya dipergunakan untuk kebutuhan sehari - hari dirinya bersama ibu dan adik semata wayangnya yang bernama Ayuningtyas yang saat ini masih duduk dibangku sekolah menengah pertama ( SMP).
Kelurga Arumi mengantungkan hidup mereka dari hasil berjualan bunga ditoko kecil miliknya yang tidak seberapa itu,namun beruntung selain mengandalkan hasil berjualan bunga ibu Arumi mempunyai keterampilan membuat kue kering yang cukup lezat sehingga mendapatkan pesanan kue dari orang - orang yang pernah menikmati kue buatan ibu Arumi.
Seketika lamunan Arumi buyar saat sang adik yang muncul siang itu secara tiba - tiba berteriak sekeras- kerasnya "dorrrrr" pekik Ayuningtyas sambil mengebrak meja yang ada didepan sang kakak membuat sang kakak Arumi mendadak terkejut.
"Adik!" ujar Arumi dengan menunjukkan wajah kesalnya akan tetapi Ayuningtyas malah tertawa cengengesan.
"Santai aja kali kak,tidak usah sewot lagian Tyas kemari juga disuruh mas Baskoro untuk menyampaikan hal penting dengan kakak" ujar Ayuningtyas tersenyum smirk namun membuat sang kakak mendadak sumringah.
"Emang mas Baskoro suruh kamu kemari ada apa dek,ibu sama sekali tidak tahukan jika kamu kemari karena disuruh mas Bas?" kata Arumi yang kini sudah tampak tidak sewot lagi.
"Tenang aja kak Tias gitu lho yang punya seribu ide kalau sudah menyangkut soal money"
"Iya...iya tau dasar tukang palak, tapi ada apa mas Bas nyuruh kamu dek?" tanya Arumi tampak tidak sabar.
"Eits informasi tidak gratis lho" kata Ayuningtyas sambil mengarahkan tangannya dengan membuat tanda kunci ke bibirnya sendiri kepada kakaknya.
"Hmmm kamu ya dek sama kakak sendiri tega gitu" ujar Arumi namun si adek tetap enggan untuk berbicara.
"Iya deh,nih kakak sudah tidak punya uang lagi,buruan kasih tau apa info penting tersebut" ujar Arumi segera mengulurkan selembar uang senilai sepuluh ribu rupiah sedangkan Tias malah terlihat fokus sambil membolak - balikkan uang tersebut.
"Yasudah kalau tidak mau kakak nggak masalah tu,besok kakak toh ketemu mas Bas disekolah" kata Arumi sambil mengambil kembali uang tersebut dari tangan adiknya.
"Oke deh karena aku sudah mendapat gocap dari mas Bas so nggak masalah kakak tersayang ku hanya memberi cuma ceban" ujar Ayuningtyas segera menarik kembali uang yang sudah berada ditangan sang kakak.
"Adik cepetan apa info penting itu" kata Arumi tidak sabar dengan kedua tangan dilipat didepan dadanya.
"Oke... oke toko biar aku handle kak,sono temuin mas Bas yang lagi nungguin kakak didepan pasar dekat parkiran sekarang,tapi ingat jangan terlalu sore " ujar Ayuningtyas dengan mimik muka serius.
"Terimakasih adikku sayang kamu memang seorang adik yang baik" kata Arumi memeluk dan menciumi pipi sang adik lalu mencubit kedua belah pipi adiknya dengan girang.
"Sudah - sudah jangan lebay oke,buruan temuin mas Bas keburu doi dibeli ibu - ibu yang kebetulan lewat disana" ujar Ayuningtyas melepaskan pelukan kakaknya.
"Huuu emang mas Bas dagangan" ujar Arumi mengerucutkan bibirnya lucu membuat sang adik tertawa ngakak,Arumi pun segera menemui pujaan hatinya dengan muka tampak sumringah.
"Ternyata jatuh cinta bisa membuat seseorang menjadi labil termasuk kakakku" batin Ayuningtyas sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum ketika menatap kakaknya yang melangkah pergi dengan sangat buru - buru.
Sedangkan Baskoro diparkiran tampak sangat gelisah menunggu kemunculan kekasihnya itu,ia khawatir jika ibunda Arumi mendadak datang ke toko sehingga hari ini ia bakal batal bertemu dengan wanita yang sangat ia cintai itu.
Seketika kegelisahan Baskoro hilang saat melihat sosok yang dinanti telah muncul, senyum manis terukir disudut bibir Baskoro dan matanya tidak lepas menatap pada kekasihnya itu sehingga membuat Arumi salah tingkah karena sangking groginya.
"Mas kok menatapku gitu sih" ujar Arumi menundukkan kepala tersipu malu.
"Mas begitu terpesona denganmu sayang dari dulu hingga sekarang kecantikanmu begitu sempurnanya hingga mas seperti terhipnotis saat melihat dirimu sayang" ujar Baskoro yang selalu memuji kekasihnya itu sembari menarik tangan kekasihnya agar mendekat.
"Emang ada apa mas ingin bertemu dengan ku" ujar Arumi dengan wajah sumringah.
"Buruan naik kita ngobrolnya ditempat seperti biasanya, kalau disini takut ada orang kita kenal yang melihat kita sayang" ujar Baskoro yang segera menghidupkan mesin motornya,tampa bertanya lagi Arumi naik di boncengan motor kekasihnya itu,mereka pun segera menuju kearah tempat biasa mereka ketemuan.
Baskoro segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi mengarah ke suatu tempat,Arumi melingkarkan tangannya ke pinggang kekasihnya itu.
Sementara ditempat lain ibu Arumi buk Irma sedang berbelanja kebutuhan hari - hari di toko milik tetangganya yang bernama Kho Acong warga keturunan Tionghoa yang telah bertahun - tahun tinggal dan menetap disana.
Tidak disangka dan sama sekali tidak diharapkan oleh ibu Irma bahwa ia akan bertemu dengan musuh buyutan nya itu yakni ibunya Baskoro bernama Tuti saat ia sedang berada di toko Kho Acong.
Selama ini ibuk Irma sebisa mungkin sengaja menghindar jika sedang berpapasan entah dimana pun itu, namun saat ini kondisi tidak memungkinkan untuk buk Irma menghindari Tuti yang tiba - tiba saja muncul ditoko ko Acong,maka terjadilah saling sindir antara ibunya Arumi dan ibunya Baskoro siang itu.
Sedang asik memilih telur - telur "Ko tumben ni telur - telur nya kok pada kecil semua sih biasa juga nggak pernah begini,mana harganya pun sudah naik Ko" Kata ibu Arumi masih tetap fokus memilih telur - telur yang hendak dibelinya.
"Hayya sekalang semua memang halga Balang naik lo,tu telul gua cuma untung seceng ho bukan pembeli saja yang susah kita olang juga banyak susah cuma halga susu yang masih beltahan gua jadi pusing" ujar Ko Acong (begitulah kira - kira logat Ko Acong saat berbicara) sambil menggelengkan kepalanya, ditengah perbincangan antara ibu Irma dan Kho Acong mengenai telur dan susu tiba - tiba saja ibunya Baskoro ikut nimbrung pembicaraan antara buk Irma dan Ko Acong, ibu Baskoro mulai memancing keributan " wajar naik harga telur ko soalnya peminatnya mangkin banyak!" kata ibu Baskoro menyeletuk.
"Memang benal lu bilang ho satu hali ini ibu - ibu pada nyali telul" jawab Kho Acong menurunkan sedikit kaca matanya memandang kearah ibu Baskoro serius.
"Lho gua kalau ngomong sudah pasti benar semua Kho mangkanya lu harus hati - hati,lu harus waspada jaga toko lu karena sekarang orang sudah tidak segan - segan untuk mengambil telur - telur yang sudah milik orang Kho"
"Benalkah?" pantesan gua semalam lihat istli kaldi teliak - teliak ho telul dikandang sudah pada hilang semua"
"Apa yang lu dengar saat itu Kho"tanya ibunya Baskoro sambil melirik kearah ibunya Arumi.
"Gua tidak begitu dengal ho,gua cuma dengal tu olang nangis sambil belteliak telul - telul" ujar Ko Acong masih dengan mimik serius.
"Nah apa gua bilang,apa lagi yang janda - janda kesepian mereka paling demen ama telur" kata ibu Baskoro lagi sementara Kho Acong seketika mengkerut kan dahi karena dirinya tidak mengerti maksud dari ucapan ibunya Baskoro itu.
Mendengar obrolan antara ibu Baskoro dan Kho Acong hati ibu Arumi mulai panas, untuk menghindari pertengkaran dirinya pun segera menyelesaikan acara memilih telur - telur lalu menuju berjalan kearah meja kasir Kho Acong " Udah lu hitung Kho" kata ibu Arumi.
"Cuma telul aja ho,susu tidak la mumpung halga nya masih tetap Lo,buat stock takutnya susu naik besok" jelas Kho Acong pada ibu Baskoro,malas menanggapi ucapan pemilik warung yang sudah pastinya ia tahu akan memancing musuhnya tersebut,tidak ingin semangkin memperpanjang rasa sakit dihatinya ibu Arumi hanya menggelengkan kepalanya nya kepada Kho Acong pemilik warung.
Namun memang dasar ibunya Baskoro yang hobinya membuat rusuh kata - kata Kho Acong disambut dengan ucapan yang mangkin membuat darah ibu Arumi mendidih.
"Gua beli sepuluh kaleng Kho buat ayah Baskoro biar nggak kegoda sama orang saat diluar rumah, soalnya sekarang sudah jaman edan,suami kita baik eh yang diluar semangkin tidak tahu malu" ujar ibu Baskoro tersenyum smirk.
Kali ini ibu Arumi merasa ucapan musuhnya itu sudah keterlaluan yang sudah jelas kata - kata tersebut ditujukan menyindir dirinya,namun ia berusaha menahan rasa amarahnya itu lalu segera membayar belanjaannya,ia segera memberikan selembar uang ratusan pada pemilik warung "tidak ada yang lainlah?"uang kecil saja ho atau ambil susu banyak"ucap Kho Acong mencoba membujuk ibu Arumi agar dagangannya laku keras.
"Kebetulan uang gua emang lembaran ratusan semua Ko dan kalau masalah susu biasanya gua nggak minum gua biasanya malah susu itu dirawat setiap minggunya,mangkanya banyak yang suka lirik - lirik gua Ko" kata ibu Arumi membuat panas kuping dan hati musuhnya itu.
"Waduh benel - benel nggak sangka gua sampe begitu kalau susu sudah jadi balang antik padahal halga nya tidak naik lo,tapi siapa olang yang lilik - lilik itu dan kaleng susu ditaruh dimana ho" tanya kho Acong ingin tahu, dirinya mulai khawatir karena dirinya menyusun tumpukan kaleng susunya paling depan tepat pintu masuk tokonya itu.
"Jadi Ko Acong ingin tau banget ya,sini gue bisikan saja" kata ibunya Arumi,Ko Acong yang bersungguh - sungguh niat untuk mengetahui informasi itu lalu segera mendekatkan telinganya kepada ibunya Arumi.
"Melihat musuh bebuyutannya itu akan mengatakan sesuatu pada pemilik toko ibunya Baskoro segera menarik pundak ibu Arumi " Eh maksud kamu apa" ucap ibunya Baskoro.
"Kok sepertinya ada yang sedang berbicara Kho,lalu kenapa tidak terlihat orangnya?" ucap ibu Arumi pada Kho Acong mendapat pertanyaan demikian Kho Acong segera mengarahkan telunjuknya pada ibu Baskoro sedangkan ibu Arumi berpura - pura tidak melihatnya.
Mendapat perlakuan demikian emosi ibunya Baskoro tidak terkendali dan melemparkan telur yang ada di genggaman tangannya tersebut kearah musuhnya itu,seolah tau akan mendapat serangan dari musuhnya ibu Arumi segera mengelak dan akhirnya lemparan tersebut mendarat tepat di kening kho Acong "Hayya" seru Kho Acong kaget tak menyangka akan terkena sasaran lemparan dari ibunya Baskoro.
Ibu Arumi tidak tinggal diam ia pun segera meraih kaleng susu yang berada dimeja kasir dan melemparnya kearah musuhnya itu,melihat hal tersebut Kho Acong berusaha menghalanginya dengan meraih kaleng susu tersebut dengan buru - buru ibu Arumi secepat kilat melemparkan kaleng tersebut karena fokusnya terpecah lemparan melesat kearah tumpukan kaleng susu yang berada tepat disamping musuhnya itu dan akhirnya kaleng - kaleng susu tersebut jatuh berantakan kelantai.
Situasi semangkin memanas kedua wanita tersebut malah saling lempar dengan mengunakan telur - telur yang kebetulan berada didekat mereka sebagai senjata melancarkan aksinya untuk saling melumpuhkan,kini kedua wanita itu sudah bermandikan telur.
Sedangkan pemilik warung semangkin bingung sekaligus panik karena dagangannya kini hancur berantakan akhirnya Kho Acong pun segera bertindak "Hayya telur gua susu lusak semua,lu olang sudah pada gila ho!" teriaknya.
"Diam!!!" pekik kedua wanita itu serempak dan masih melanjutkan kegiatan saling melempar telur,Kho Acong semangkin panik dan terus berteriak "telur gua susu gua rusak" ucapnya,suara gaduh tersebut sangat kuat hingga istri Kho Acong yang sedang menyusui putrinya dikamar belakang mendengar suara tersebut ia segera melepaskan *"**** **** nya dari mulut mungil anaknya tersebut dan memeriksa ***** merasa buah **** tak seperti waktu ia muda dulu istri Kho Acong mulai geram dengan suaminya itu "dasar lelaki belengsek ho habis manis sepah dibuang, malah lu sekalang sudah belani buka - buka aib gua tunggu pembalasan gua" ucap istri Kho Acong lirih, ia segera bangkit dari tempat tidur dengan membawa sapu ditangannya dan buru - buru langsung menuju suaminya namun betapa kagetnya istri Kho Acong dengan pemandangan yang ia lihat sekarang kondisi warung yang sudah berantakan.
"Amsyong!!!" hayya gua lugi,gua lugi" teriak istri Kho Acong histeris dan spontan membuat kedua wanita tersebut menghentikan aksinya,sadar akan tindakan mereka kedua wanita itu saling pandang satu sama lainnya tampa komando mereka melangkah keluar dari toko Kho Acong dan memilih untuk pulang kerumah masing - masing.
"Hei lu olang jangan mau kabur ho,ini gua punya balang bagaimana la" ujar Kho Acong memberanikan diri mendekati kedua wanita yang telah membuat tokonya berantakan.
"Berisik!!!" teriak kedua wanita tersebut dan menatap tajam padanya teriakkan dan tatapan tersebut membuat nyali Kho Acong ciut dan segera mundur bersembunyi dibalik tubuh sang istri.
#jangan bosan ya baca terus keseruan cerita dendam kekasih dan jangan lupa meninggalkan jejak,like dan vote 😘, dan jangan sekali - kali meniru adegan ini karena pembaca akan lugi besal ho😆mending jika ketemu musuh.pas ditoko pembaca lempar aja pake senyum terindah nggak ada luginya apa lagi ketemu musuh yang dulunya pacar pembaca hehehe.
Sementara sepasang sejoli Arumi dan Baskoro tengah asik memadu kasih disebuah danau tempat dimana mereka secara sembunyi - sembunyi selalu bertemu,mereka tidak tahu jika saat ini telah terjadi pertempuran sengit antara ibu mereka.
Baskoro merengkuh tubuh kekasihnya itu, memberikan pundaknya pada kekasihnya untuk bersandar membelai rambut pujaan hatinya dengan lembut.
Arumi sangat senang dengan perlakuan Baskoro bahkan Arumi sering tertidur saat kepalanya bersandar dipundak kekasihnya, semua kegelisahan hatinya sirna begitu saja jika bersama dengan pria tampan yang telah lama membuat hatinya jatuh cinta.
"Sayang kamu juga akan ikutkan kegiatan dipuncak nanti" kata Baskoro mengawali obrolan.
Arumi seketika membuka kedua kelopak matanya memandang sayu pada kekasihnya itu "Belum tau mas dan aku tidak memikirkan akan hal itu karena saat ini aku lebih fokus memikirkan kelanjutan pendidikan ku nanti,aku khawatir jika aku tidak dapat beasiswa sangat sulit buatku melanjutkan untuk kuliah mas" ujar Arumi mengangkat kepala dari pundak kekasihnya itu,ia lalu duduk menatap ke danau yang indah namun pikirannya terbang melayang memikirkan tentang kesulitan yang tengah ia hadapi sekarang.
Baskoro menggengam jemari sang kekasih mencoba untuk menguatkan hati kekasihnya itu yang sedang bersedih " kamu tidak perlu khawatir sayang,mas yakin kamu pasti bisa mendapatkan beasiswa bukankah selama ini nilai - nilai cukup bagus disekolah bahkan kamu seorang siswa yang cemerlang karena prestasi yang sering kamu peroleh sayang" ujar Baskoro menatap pada wanita yang dicintai itu.
"Benar mas tapi semua bisa jadi berubah aku takut mas sebelum melihat hasil pengumumannya" ujar Arumi dengan wajah yang masih tampak begitu khawatir.
"Kamu jangan takut sayang kalau itupun terjadi mas akan bantu biaya agar kita tetap bersama - sama melanjutkan pendidikan kita nantinya" ujar Baskoro mengusap pundak Arumi.
"Terimakasih mas" kata Arumi dengan wajah berbinar - binar dirinya merasa sangat beruntung memiliki kekasih seperti Baskoro yang selalu ada saat dirinya berada didalam situasi sulit sekalipun, ia merasa bahwa pilihannya tidak salah telah menerima cinta Baskoro.
"Bagaimana sekarang kamu senang bukan tidak takut atau khawatirkan,jadi mau ya ikut acara yang teman - teman kita adakan,lagian ini kan acara bersama sayang itupun sekali - kali diadakan,kamu tidak takut jika nanti mas diambil Rini secara diakan sudah lama tergila - gila dengan mas,bisa saja saat dirimu tidak ada mas khilaf bagaimana coba?" ujar Baskoro mencoba membujuk Arumi agar mau ikut di acara perpisahan sekolah mereka yang akan diadakan dipuncak sesuai yang telah teman - teman dan Baskoro rencanakan sebelumnya.
"Itu tergantung mas jika memang mas suka dengan Rini aku tidak bisa berbuat apa - apa " ujar Arumi dengan wajah cemberut.
"Hei mas bilang bukan suka sayang,cuma khilaf kamu tahukan bahwa Rini itu selain suka nekad ia selalu berpenampilan seksi,sementara nanti dipuncak mereka semua berpasangan sayang masak mas jadi obat nyamuk, please ikut dong sayang" ujar Baskoro tidak hentinya membujuk kekasih hatinya itu
"Aku takut ibuku tidak mengizinkannya mas" ucap Arumi menundukkan kepala dengan tangan meremas ujung sweater nya.
"Kamu usahakan dong sayang,coba yakinkan ibumu agar kita bisa ikut merayakan acara tersebut atau kamu minta bantuan sahabatmu Angel dan Khalista untuk minta izin pada ibu sayang karena mereka juga akan ikut " ujar Baskoro dengan penuh harap agar gadisnya mau mengikuti saran darinya.
Seketika Arumi terdiam,mulai memikirkan saran dari Baskoro sesaat ia kembali menatap lekat pada kekasihnya itu " Baiklah mas akan aku coba nanti" ujar Arumi.
Mendengar kata yang diucapkan oleh kekasihnya barusan membuat hati Baskoro girang tak terhingga secara spontan iapun memeluk erat tubuh mungil yang duduk disebelahnya.
"Mas lepaskan kamu membuat aku sesak nafas mas" ucap Arumi mendorong tubuh Baskoro dengan kedua tangannya yang berada didada kekasihnya itu dengan wajah panik.
Sadar akan kelakuannya Baskoro melepaskan pelukannya "Maaf sayang" ujar Baskoro tak sengaja saat itu kedua mata mereka saling bertatapan,Baskoro yang terpesona dengan kecantikan Arumi tidak bisa menahan hasrat yang mulai bergelora,semangkin lama wajah mereka saling mendekat Arumi memahamkan matanya Baskoro semangkin ingin menyentuh bibir mungil gadisnya itu,kedua insan yang saling jatuh cinta itupun semangkin larut akan perasaan yang tidak bisa diungkapkan lewat kata,hingga mereka tidak menyadari saat ini mereka berdua sedang menjadi tontonan beberapa pemuda yang bersembunyi dibalik pohon rindang yang berada didekat mereka.
Baskoro mulai menyentuh dengan lembut bibir kekasihnya dengan ujung jarinya keringat dingin mengucur ditubuh Arumi,sentuhan jari Baskoro membuat Arumi membuka sedikit bibirnya seolah memberi akses pada pria yang menjadi tambatan hatinya itu, Baskoro tidak tinggal diam dengan kesempatan yang ada didepan mata ia segera membawa bibir indah itu mendekat dan hendak segera ********** akan tetapi tiba - tiba " wooooi mesum kalian ya" seru beberapa pemuda tersebut dan keluar dari persembunyian mereka dengan tertawa ngakak ,mereka tidak lain adalah teman sekolah Arumi dan Baskoro yang juga merupakan teman satu geng nya Baskoro.
"***** lu pada,bisanya gangguin gua aja" ujar Baskoro meradang sedangkan Arumi tersipu malu segera melemparkan pandangannya kearah danau membelakangi teman - temannya itu.
"Mangkanya Lu nyari tempat dong Bas kalau mau mantab - mantab,jangan asal main nyosor aja lagian ingat dong bro ini tempat umum,untung kami yang lihat kalau warga sekitar bisa babak belur ente" ujar Faisal yang disambut riuh tawa oleh beberapa teman mereka yang juga ikut bersembunyi dengan Faisal dan juga melihat adegan tersebut yang gatot alias gagal total.
"Mantab - mantab pala lu pitak" ujar Baskoro ketus
"Yaelah santai bro nggak usah sewot, waktu masih panjang, gimana bro jadikan kita ikut meramaikan party dipuncak" ujar Desta dengan mengedipkan mata sambil tersenyum penuh makna,namun Baskoro hanya diam karena dirinya masih kesal.
"Ayolah bro gitu aja lu marah bro santai dikit lah jangan seperti anak baru gede yang baru merasakan ciuman" ucap Faisal dengan tertawa sedangkan yang lainnya hanya tersenyum menahan tawa karena mereka takut Baskoro akan benar - benar marah pada mereka nantinya.
Baskoro merebahkan tubuhnya dan meletakan kepalanya dipangkuan Arumi sedangkan Arumi merasa grogi namun baru saja Baskoro nyaman dipangkuan gadisnya itu Desta segera menarik tangan Baskoro dengan kasar membuat tubuh Baskoro kembali bangkit.
"Come on brother" timpal Ardy.
"Sure,I Will come" ujar Baskoro dengan penuh semangat.
"Wow,that would be very exciting" ujar Faisal girang.
""Of course boy!" timpal Desta tak kalah girang.
Melihat wajah sang kekasih yang begitu semangat membuat Arumi menjadi tak tega jika nantinya dirinya tidak bisa datang ia tak yakin ibunya bakal akan memberi izin padanya memikirkan hal tersebut membuat Arumi mendadak murung,Faisal yang berada tepat disebelah Arumi melihat jelas ada sesuatu tak beres dengan kekasih sahabatnya itu ia segera memberikan kode kepada Baskoro dengan bibir seperti hendak mencium lalu mengarahkan pada Arumi melihat hal tersebut Baskoro segera bertindak.
"Kok murung sih sayang,ada apa lagi?" ujar Baskoro segara bertanya.
"Aku tidak yakin bisa datang mas" ucap Arumi dengan lesu.
"Mana handphone mu sayang" ujar Baskoro dengan mengulurkan tangannya pada Arumi,Arumi segera memberikan handphone miliknya kepada Baskoro lalu Baskoro segera menyalin nomor Angel dan Khalista sahabat kekasihnya itu "Oke kamu tinggal beres sayang,mas pastikan kita akan datang bersama di acara itu nanti dan akan banyak orang yang akan iri melihat kita termasuk tiga mahkluk aneh ini" ujar Baskoro yakin sedangkan sahabat Baskoro yang mendengar kata - katanya,masing - masing menunjukkan ekspresi yang berbeda - beda, mereka merasa keberatan dengan ucapan Baskoro yang semangkin sombong bila sedang bersama Arumi kekasihnya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!