NovelToon NovelToon

Love Is On Air With Mr.CEO

AWAL YANG BURUK

Part 1 " Awal yang buruk "

" Mulai hari ini kita putus, aku merasa kita tidak ada kecocokan lagi. " Pungkas lelaki itu dengan tatapan penuh keyakinan setelah 2 tahun kami menjalin asmara sebagai sepasang kekasih.

Hati ku begitu sakit dan ingin rasanya aku meluapkan seluruh isi hati ku padanya, namun aku seakan tidak punya tenaga.

Setelah mengatakan hal itu, ia pergi dengan langkah ringan meninggalkan aku yang duduk sendirian termenung di sudut jendela.

" Brengsek. " Umpat ku tanpa sadar ketika melihat punggung nya yang berjalan semakin menjauh.

Kecurigaan ku selama 6 bulan belakangan ini terjawab sudah, komunikasi dan pertemuan kami yang semakin renggang menjadi tanda peringatan untuk ku.

Entah karena dia bosan dengan gadis 27 tahun sederhana seperti ku, atau memang aku yang tidak sesuai ekspektasi nya selama ini.

Nama ku Sesilia Deana Putri, usia ku memasuki 27 tahun dan pekerjaan ku adalah pembawa berita harian.

Aku memiliki warna kulit kuning langsat, rambut dark brown lurus sepanjang bahu ku. Aku masuk golongan gadis yang tidak terlalu tinggi (160cm) namun pekerjaan ku sehari hari yang harus berpakaian formal dan sepatu heels membuat tubuhku tampak proporsional.

Aku sangat mencintai pekerjaan yang sudah aku geluti selama 5 tahun ini, mulai dari magang.. menjadi asisten anchor dan dipercaya menjadi pembawa berita di malam hari.

Kisah cinta ku tidak se mulus pekerjaan ku saat ini, lelaki yang baru saja mencampakkan aku adalah lelaki ke tiga yang mengatakan hal yang sama. Putus.

Aku selalu fokus untuk mempertahankan hubungan meskipun merasa tidak nyaman. Namun lagi dan lagi.. aku tidak beruntung.

Dengan lesu aku berjalan dari cafe kembali ke kantor, untuk bersiap melakukan siaran berita malam.

Tidak dapat dipungkiri  bahwa sore ini mood ku sedang tidak baik, dan tentu saja sahabat seprofesi ku memahami ku.

" Semangat.. semangaatt.. Masih banyak yang lain nya. " Kata Nindi, sahabat ku yang mengetahui semua lika liku kisah cinta ku.

Ia dengan tanggap memberikan sebuah cup kopi hangat, untuk menyemangati ku yang terlihat tertunduk lesu.

" Hmmm... bahkan kamu pun sudah tau, ending dari hubungan ku ini. " Jawab ku semakin lesu.

Ingin sekali aku berteriak mengeluarkan semua sesak dalam dada, namun apa daya.. gedung pencakar langit yang menjadi tempat ku mencari nafkah begitu ramai dengan lalu lalang pekerja bahkan beberapa artis yang selesai mengisi acara di salah satu studio.

" Aku kan sudah bilang.. seharusnya kamu selangkah lebih cepat untuk mengatakan putus padanya. " Kata Nindi mulai geram kepadaku yang selalu menjadi pihak yang diputus.

" Aku juga ingin seperti itu.. tapi mulut ku tertutup rapat.. bahkan saat dia meminta putus, aku tidak bisa memaki nya.. bodooohh. " Jawab ku sambil memukul pelan ke kepala ku, berharap otak ku bisa bekerja dengan lebih tanggap lagi.

" Kamu selalu seperti itu. Hmmm.. apa hebatnya membacakan berita dengan lantang dan lugas di hadapan jutaan penonton, tapi di hadapan 1 orang saja tidak bisa. " Sindir Nindi semakin mengejek ku.

" Aahh.. sudahlah, aku tidak tau lagi. "

Ungkap ku putus asa, sambil berjalan kembali ke meja kerja untuk mengambil naskah berita malam ini.

Sejujurnya mood ku sudah benar benar rusak karena lelaki itu, atau tepat nya.. mantan kekasih ku.

Bahkan membaca skrip pun, harus ku ulang ulang karena sulit sekali merasuk di kepala ku.

Sedangkan para produser sudah memberikan isyarat kepada ku, untuk segera standby di studio siaran yang kurang 10 menit lagi.

Berita hari ini memiliki headlight yang asing bagi ku, setelah beberapa hari ini aku membahas berita seputar covid dan politik.

Malam ini, aku mendapatkan headlight berita tentang Pembatalan kerja sama Milyaran rupiah antara Group JJ dan Triple S karena pernikahan para penerus yang gagal di tengah jalan.

' Kenapa berita seperti ini ada headlight ku. ' Kata hati ku tidak mengerti.

" Pak, kenapa malam ini naskah nya seperti naskah infotainment. " Gumam ku protes karena merasa tidak ingin membicarakan masalah pribadi orang lain, terlebih lagi di tunjang dengan kejadian putus cinta ku beberapa jam yang lalu.

" Ya memang sekarang yang sedang hangat dibicarakan adalah hal itu. Baru beberapa jam berita itu di rilis, sudah trending nomor 3 di media sosial. " Jawab produser tanpa ragu.

" Padahal juga bukan artis. " Gumam ku sekali lagi, dan tanpa sengaja terdengar oleh produser ku.

" Memang nya hanya artis saja yang bisa terkenal. Dua group ini merajai bisnis di tahun 2021, sudah beberapa bulan menjadi pusat perhatian. Apalagi semenjak keberhasilan penerus JJ Group memenangkan proyek besar di Amerika, namanya semakin terkenal bahkan melebihi artis. " Jawab produser sekali lagi dengan antusias, bahkan di mata ku.. dia terlihat seperti ketua fansclubnya.

" Morgan Ricardo " Kedua mata ku mulai semakin menelaah biografi lelaki tampan 30 tahun, CEO Group JJ yang baru saja di elu elukan oleh pak produser.

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Aku berusaha rileks dan memfokuskan pikiran serta mata ku ke arah 2 sudut kamera yang siap meliput ku malam ini, dengan setelan blous putih dan rok sepan coklat. Aku menegak kan tubuh ku dan mulai melebarkan senyuman untuk menyapa pemirsa di rumah selama 30 menit ke depan.

Nampak di layar yang tak tertangkap kamera, satu demi satu rundown berita yang harus kubaca.

Mulai dari berita viral seputar masyarakat

Perkembangan kasus covid,

Dan kriminalitas,

Dan kemudian masuk ke dalam berita inti yang memiliki durasi paling panjang sebanyak 12 menit lamanya.

" Berita selanjutnya, datang dari Morgan Ricardo.. CEO muda Group JJ yang membatalkan kerja sama dengan Group Triple S karena pernikahan yang tidak jadi diselenggarakan. Kabarnya.. Perjanjian kerja sama kedua perusahaan tersebut dipastikan tidak dapat berlanjut, estimasi kerugian nilai perjanjian kerja sama kedua perusahaan ekspor impor yang sangat berpengaruh di berbagai negara ini adalah sebesar puluhan milyaran rupiah... "

" Pernikahan yang tiba tiba dibatalkan, membuat masyarakat ber tanya tanya.. apakah perjodohan itu hanyalah sebuah kesepakatan bisnis yang tidak didasari oleh perasaan dan sekedar mengejar... materi saja.. merelakan.. masa depan pernikahan yang bu.. kan.. karena.. cinta.. "

Malam itu aku membaca naskah dengan suara yang semakin lirih karena aku merasa ada yang aneh dengan naskah yang ditampilkan asisten produser di layar.

Bahkan mereka semua tampak memasang ekspresi terkejut dan ber tanya tanya dengan arah berita yang semakin menggiring opini seperti infotainment selebriti.

Aku yang tersorot kamera, menjadi berdebar tidak mengerti dan ikut merasakan bahwa ada sesuatu yang salah hingga produser meng cut secara mendadak.

" CUT.. CUT.. APA YANG TERJADI. " Bentak pak produser setelah off air.

" Pak.. gawat, naskah yang kita tampilkan tertukar dengan naskah studio sebelah. "

Begitu terkejutnya aku mendengar kejadian tak terduga itu, mengapa hari ini aku begitu sial.

Kesalahan kecil tentu akan membawa dampak yang besar, terlebih lagi live berita yang sudah di lihat oleh jutaan masyarakat.

Pak produser pun langsung lemas tak berdaya melihat berita hari ini begitu kacau.

' Studio sebelah.. pantas saja.. studio sebelah kan acara infotainment. ' Ucap batin ku sudah menerka nerka semenjak aku merasa ragu untuk melanjutkan membaca naskah.

" Gimana pak? Kita live.. tidak mungkin di edit. Walau di edit pun, sudah terlanjur di lihat oleh jutaan orang. " Kata asisten produser yang sangat ketakutan.

Namun hujatan tiba tiba datang ke arah ku sebagai pelampiasan kemarahan produser.

" Sesil, seharusnya kamu peka dong. Kamu seharusnya langsung improv sendiri ketika mengetahui ada yang tidak pas. Jangan hanya terpaku pada naskah. " Bentak produser marah kepadaku.

" Maaf pak, saya sendiri juga speechless.. tidak tahu harus bagaimana. " Jawab ku yang saat itu juga sedang kacau terutama dalam suasana hati yang buruk.

Semua kru produser mencoba menyelesaikan masalah tak terduga dengan sibuknya.

Bahkan dalam beberapa menit banyak orang yang memberikan tanggapan negatif terhadap siaran berita ku malam ini, serta tak segan segan me mention akun media sosial ku.

' Tidak profesional. '

' Ini acara berita atau acara gosip sih mbak.'

' Berita tidak bonafit. '

' Pindah ke acara gosip aja mbak, cocok '

Dan seterusnya..

Hujatan netijen tentu membuatku sangat kesal, namun apa daya.. netijen maha benar..

Mereka terkadang hanya melihat dari luar, tanpa mempedulikan kesalahan teknis yang tidak disengaja.

" Aarrggghhg.. ini hari apa sih, sial banget. " Teriak ku melampiaskan frustasi setelah berhasil keluar dari gedung kantor ditemani Nindi yang sedari tadi, tidak berhenti menertawakan ku.

" Hahaha.. sorry, aku ga bisa berhenti ketawa. Mending buruan mandi bunga 7 rupa deh. " Ucap Nindi menertawai ku.

" Dan yang lebih mebyebalkan lagi.. pak produser nyalahin aku. Padahal jelas jelas tim dia yang salah ambil naskah. " Gumam ku tidak terima, namun lagi lagi.. aku tidak bisa menyampaikan secara langsung ke hadapan orang yang bersangkutan.

" Mending kamu ambil cuti dan liburan, sampai semua nya reda.. Nih, wajahmu lagi viral. " Saran Nindi sambil menunjukkan media sosialnya.

" Hmm.. Yaahh.. mungkin ini pertanda, karena aku belum ambil cuti sama sekali. " Jawab ku sambil menghela nafas panjang.

BERTUBI TUBI

Part 2 " Bertubi tubi "

Dua hari setelah kejadian mengenaskan itu, aku memutuskan untuk mengambil cuti selama 1 minggu penuh dan berlibur sendirian untuk melampiaskan rasa penat di kepala.. terutama di hati ku.

Sebuah pulau indah yang dikelilingi oleh lautan biru yang tenang dan dikunjungi berbagai wisatawan asing menjadi pilihan ku.

Dengan pakaian kasual ku, celana jeans pendek dan kaos putih.. aku menarik koper besar yang terisi penuh untuk mendapatkan antrian boarding pass pesawat.

Tentu saja tak lupa aku memakai kacamata hitam, karena bagaimana pun.. akan sangat memalukan jika orang orang disekitar menyadari penyiar berita ceroboh ini.

Sampai sampai kakak ku, membelikan tiket bussines clas untuk ku agar bisa aku bisa merasa nyaman dan aman karena tidak harus bersama banyak orang.

" Iya kak, aku udah di bandara. Nanti sampai disana, aku kabari. " Percapakan ku dengan kakak wanita ku satu satu nya yang sangat kusayangi.

" Iyaa.. Makasih ya kak. Bilangin makasih juga ke kak Arvi buat vila vvip nya.. hehehe. "

Begitu beryukurnya aku memiliki keluarga yang selalu mensupport setiap yang kukerjakan.

Bahkan ditengah viral nya kesalahan yang ku buat, yang banyak orang kira.. aku bekerja dengan tidak profesional, namun keluarga ku sangat memahami ku.

Bahkan mereka sangat mendukung ku untuk mengambil waktu libur sampai semua nya kondusif kembali sekaligus aku mendapat pencerahan dan kesegaran baru.

Hal yang sangat tak terduga pun kembali kualami di bandara.

Dengan sabar aku mengantri sambil membawa tiket busines class ku untuk melakukan boarding pas.

Ketika hendak melangkah maju, seorang anak kecil tiba tiba menerobos berlari di depan ku.

Dengan reflek aku melangkah mundur dan lagi lagi ceroboh, karena menginjak kaki seseorang yang berdiri di belakang ku.

Aroma tubuhnya sangat wangi, tubuh nya jauh lebih tinggi dari ku.

Ketika aku menoleh ke belakang, walaupun semua tampak gelap karena kacamata ku.. namun pesona lelaki itu begitu luar biasa.

Dengan setelan kemeja hitam yang 2 kancing atasnya terbuka, dan kacamata hitam.. lelaki itu tampak sangat maco dan tampan.

Dilengkapi dengan postur tubuh yang proporsional, tinggi, berotot dan satu tangan nya masuk ke saku celana.

Lamunan ku seketika itu hilang, saat memperhatikan nya semakin dekat.

" Morgan Ricardo. " Gumam ku kaget, seraya dengan reflek memalingkan wajah ku dan menutupi wajahku dengan kedua tangan ku yang sedang memegang tiket pesawat.

Sebisa mungkin aku menghindar dan menjauh, namun ia mulai menepuk bahu ku dan dengan suara berat nya.. ia berbicara kepadaku.

" Maaf, bukankah seharusnya.. anda minta maaf, sudah menginjak kaki ku. " Suara berat nya semakin membuat ku berdebar tak karuan karena takut bahwa ia akan menyadari penyiar ceroboh yang 2 hari lalu menghebohkan berita tentang dirinya.

" Sorry. " Secepat khilat aku memutar kepala ku untuk meminta maaf, tanpa melepas kacamata dan tangan ku untuk menutupi wajahku.

" Dasar tidak sopan. " Dia menggerutu kesal, dan tentu terdengar di telinga ku.

Penerbangan pun berlangsung,

Selama kurang lebih 4 jam.. aku menikmati kenyamanan di busines class yang dihadiahkan kakak untuk ku..

Sejenak aku bisa bernafas lega karena terpisah dari lelaki itu. Morgan Ricardo. Yang ternyata memang tampan di kehidupan nyata nya, pantas saja jika ia banyak di elu elu kan banyak orang termasuk pak produser.

" Selamat pagi pak Morgan. Saya tuangkan wine untuk anda. "

Terdengar suara pramugari begitu dekat di telinga ku, dan ternyata.. tempat duduk Morgan tepat berada di belakang ku.

Baru saja aku merasa bisa bernafas lega, namun itu tidak lebih dari 10 detik.

Dengan segera aku mengambil kacamata hitam ku dan memakai nya kembali.

Perlahan pramugari pun mendekati ku dan menawarkan minuman.

" Permisi, Bu Sesil.. Saya tuangkan minuman ya. " Sapa pramugari itu menyebutkan nama ku, nama yang memang harus dihafalkan oleh para pramugari yang melayani di busines class.

" Oh.. iya.. terimakasih. " Jawab ku pelan.

Namun pandangan pramugari itu pun mulai berubah ketika memperhatikan ku lebih dekat.

" Anda.. pembawa berita.. " Sahut pramugari itu berusaha ramah, namun itu sangat membahayakan bagi ku.

" Sstttt.. please.. " Kata ku dengan cepat melarangnya melanjutkan perkataan nya.

Tatapan nya pun menjadi aneh dan tidak senang terhadapku..

Yaahh.. memang, saat itu aku tampak kacau seperti penumpang ilegal..

Aku hanya berdoa supaya cepat sampai ke tujuan dan tidak bertemu dengan lelaki itu lagi.

Penerbangan berjalan dengan aman dan nyaman, sesampainya di bandara.. pihak villa yang sudah dipesan oleh kakak ipar ku, sudah menyiapkan mobil suttle untuk menjemputku.

Udara yang begitu sejuk, pepohonan hijau di kanan kiri ku.. begitu menyegarkan..

Aku serasa masuk ke kehidupan baru dimana aku bisa bebas dan tidak seorang pun akan mengenal ku disini..

Untuk sampai ke pulau itu, aku harus menempuh perjalanan 2 jam lagi sampai di tempat speed boat, kemudian menyeberang ke pulau kecil nan indah itu selama 30 menit.

Aku mendapatkan pelayanan yang begitu memuaskan, terlebih lagi villa yang akan menjadi tempat tinggal ku selama seminggu begitu menakjubkan.

Setiap bangun tidur, aku akan di suguhkan dengan pemandangan laut biru yang membentang begitu indah.

" Waaahhhhh.. kak Arvi memang the best. " Ucap ku merasa sangat senang dengan hadiah yang diberikan oleh kakak ipar ku.

Dengan segera aku membuka koper dan menata beberapa pakaian di lemari, tak lupa juga peralatan kecantikan serta pakaian minimalis untuk bermain di tepi pantai.

Aku bertekad memanfaatkan waktu libur sebaik mungkin, terutama menyembuhkan hati ku yang dicampakkan tanpa alasan yang jelas oleh mantan kekasih ku.

Ketika aku memandang ke villa di sebelah villa ku, tampak beberapa orang memakai pakaian rapi masuk ke villa sebelah. Mereka tampak seperti akan membicarakan bisnis karena peralatan seperti laptop, buku catatan semua ada di genggaman salah seorang yang mengikuti mereka.

" Ckckck.. Orang gila mana yang datang jauh jauh kesini untuk bekerja. " Gumam ku tidak habis pikir dengan orang orang yang baru saja masuk ke villa sebelah.

Matahari mulai terbenam, aku yang sudah bersiap untuk menikmati udara malam.. dengan segera merapikan rambut dan mengambil jaket rajut untuk menutupi bahu ku yang hanya terkait seutas tali dress panjang berwarna merah jambu.

Aku berjalan menyusuri suasana malam yang ramai dengan canda tawa wisatawan lain, sesekali aku menikmati streetfood yang ada disana dan sangat puas dengan rasa nya yang enak.

Setelah kenyang, hari pun semakin gelap.. aku berjalan menyusuri tepi pantai yang angin nya dengan kencang menerpa rambutku.

Jari jemari kaki ku sesekali dibasahi oleh desiran ombak malam itu.

Sejenak aku terdiam, saat dimana aku sendiri.. tidak ada yang mengenal ku dan tidak ada yang akan mempedulikan apapun yang akan aku lakukan.

Aku menarik nafas dalam dalam dan mulai melampiaskan rasa sesak yang selama ini kutahan.

" Aaaaaaaaaa..... " Teriakan yang begitu nyaring, membuat beban ku terangkat.

Namun air mata yang tiba tiba menetes tidak bisa ku pungkiri, bahwa sebenarnya.. dalam hati ku yang paling tersembunyi, aku merasa sedih meratapi kisah cinta ku yang lagi lagi gagal.

Pria ketiga yang memutuskan ku, disaat aku berjuang untuk mempertahankan hubungan dan berdoa.. Semoga dia orang nya.

Beberapa bayangan disaat kami makan bersama, bergandengan tangan bersama, memakai satu payung yang sama di tengah hujan.. masih jelas tergambar di benak ku..

Namun itu semua hancur hanya karena satu kata. Putus.

" Brengsek. " Umpat ku sekali lagi sambil membayangkan wajah mantan kekasih ku.

" Aku berdoa, semoga kamu memdapat balasan yang sama.. diputuskan oleh wanita lain tanpa alasan. " Gumam ku mendendam tanpa sadar.

" Aaaaaaaaa.... MENYEBALKAAAAAN. " Sekali lagi aku berteriak tanpa ragu.

" Berisik. "

Aku terjingkat kaget ketika suara seorang lelaki yang tidak asing terdengar di telinga ku.

Dengan segera aku membalikkan badan dan melihat ke arah sumber suara, tampak lelaki berpakaian kasual dan menyilangkan tangan nya di dada sudah berada tepat di belakang ku.

" Mor.. Morgan Ricardo. " Sahut ku tergagap.

" Sudah kuduga, kamu orang nya. " Kata Morgan dengan senyum sinisnya.

Aku pun secara reflek melangkahkan kaki untuk mundur menjauh, namun aku lupa jika di belakang ku beberapa langkah semakin mendekat ke air laut.

Dimana pasir nya dapat menyerap hingga menghilangkan keseimbangan ku.

Benar saja, tubuhku yang terkejut dan kehilangan keseimbangan.. hampir saja membuatku jatuh dan basah kuyup.. namun lelaki itu, entah mengapa dengan cepat meraih pinggang ku dengan tangan kanan nya.. dan menopang ku mendekat ke arah nya.

Dan dia terus menatap ku dengan senyuman yang sinis.

Deg deg deg deg deg.. begitulah debaran jantung ku saat ini.

MORGAN DAN AKU

Part 3 " Morgan dan Aku "

Morgan Ricardo.

Lelaki tampan namun arogan berusia 30 tahun.

Penerus Group JJ yang nama nya belakangan ini mencuri banyak perhatian karena rencana pernikahan nya yang gagal bersama putri Group Triple S bernama Rosa.

Pengusaha yang tergolong muda ini, menguasai banyak bidang bisnis seperti ekspor impor yang membesarkan namanya kemudian merambah ke department store Kingdom dan beberapa resort di pelosok negeri.

Seperti mimpi di malam yang dingin, tangan hangat lelaki itu saat ini sedang melingkar di pinggang ku dan menopang tubuh ku yang kehilangan keseimbangan.

Namun ekspektasi ku terlalu tinggi dan hancur dalam 3 detik ketika Morgan dengan sengaja melepaskan tangan nya dan membiarkan aku terjatuh di saat ombak air laut sudah menepi.

Byuuurrr

Pakaian ku sebagian besar basah karena air laut, penampilan feminim ku malam ini jadi kacau karena sentuhan lelaki itu yang hanya diam tersenyum puas melihat ku seperti orang bodoh.

" Apa apa an kamu ini?? Aku jadi basah. " Bentak ku emosional.

Suasana belum membaik tapi nasib buruk kembali datang menemui ku.

" Siapa tau air laut bisa membersihkan diri mu yang suka ikut campur dan mendramatisir berita murahan. " Sindir Morgan tanpa segan.

Mendengar itu, rasa tidak enak hati ku pun muncul kembali. Karena sepatah dua patah kata berita yang ku baca dari naskah yang salah membuat nama nya otomatis juga ikut dirugikan.

Aku dengan segera berdiri dan memeras bagian bawah pakaian ku yang basah.

" Jadi, dia.. mengenali ku. " Gumam ku sendirian.

" Tentu aku mengenal mu. Sangat mengenal mu. Wanita yang menginjak kaki ku di airport, wanita yang duduk di depan ku, dan wanita yang tinggal di sebelah villa ku. " Kata Morgan rinci mengetahui semuanya.

" Apa?? Villa kita.. bersebelahan? " Ucapku semakin panik.

" tiga kali secara kebetulan aku harus bertemu dengan mu. Bukan kah, sudah saatnya kamu menebus kesalahan mu? " Tiba tiba perkataan dan ekspresi Morgan menjadi sangat serius dan penuh penekanan pada setiap kata nya.

" S E S I L I A D E A N A P U T R I. " Morgan mengeja nama ku tanpa ragu, dan membuat ku merasa terancam.

Tiba tiba ia meraih tangan ku dan menarik ku, Morgan membawa ku masuk ke dalam villa nya dan mendorong ku paksa duduk di ruang tengah nya.

Ia mengeluarkan ipad miliknya seperti sedang menyiapkan senjata untuk menyerangku.

Bahkan ia tidak peduli dengan ku yang basah kuyup dan kedinginan.

" Lihat ini.. karena gosip mendadak mu, nama ku jadi ada di setiap platform mana pun. Hubungan asmara ku jadi perhatian publik yang penasaran. "

Kedua mata ku pun langsung tertuju dan men scroll berbagai web media yang menjadi berlebihan dalam memberitakan tentang kehidupan Morgan karena sepenggal berita salah yang aku bawakan malam itu.

" Gagal menikah, rugi milyaran. "

" Azab menikah tanpa cinta. "

" Menikah karena uang, jadi trend Morgan Ricardo. "

Dan lain sebagai nya.. masih banyak artikel yang memberitakan headlight seputar nama Morgan Ricardo, dan yang lebih parah lagi adalah.. " Harga Saham Group JJ mengalami penurunan karena skandal pribadi Morgan Ricardo. "

Dampak yang begitu luar biasa karena sepenggal kalimat yang tidak sengaja ku ucapkan, membuat ku semakin takut bahkan untuk melihatnya sekalipun.

" Morgan.. biar aku jelaskan.. Hatchiiiing.. " Dan tubuhku mulai bereaksi dengan dingin nya udara, namun itu bukan lah hal penting saat ini.

" Waktu itu aku benar benar tidak berniat membawakan berita tentang mu seperti itu.. tapi ada kesalahan pada kru produser yang memberiku naskah yang salah.. "

Tiba tiba, belum selesai aku bicara.. dia dengan tidak sopan meninggalkan ku sebentar.

Kemudian ia melempar sebuah handuk ke tubuh ku dengan tidak sopan.

" Keringkan dulu tubuh mu, aku tidak sudi kalau ingus mu mengotori tempat ku. " Sindirnya dengam kejam, membuatku sangat malu.

" Maafkan aku. " Dengan rendah hati aku memberanikan diri meminta maaf kepada lelaki arogan ini.

" Maaf mu tidak akan bisa menghentikan ratusan berita berlebihan yang sudah tersebar." Balas Morgan yang masih saja ketus.

" Lalu aku harus bagaimana? Mau meluruskan pun aku tidak bisa.. para fansclub mu sudah menjadi haters ku. Banyak dari mereka menggunakan wajah ku menjadi bahan candaan. " Ungkap ku melampiaskan kekesalan selama 2 hari ini hidup penuh hujatan.

" Ya kamu siap siap saja terima tuntutan hukum dari ku. Karena kamu sudah merasa bersalah dan meminta maaf, jadi kamu tidak perlu di jemput paksa. " Jawaban menakutkan Morgan sontak membuat kedua mata ku terbelalak.

Dengan secepat khilat aku meraih tangan nya yang hangat dan mencoba mengajak nya berdamai.

" Jangan. Please. " Sahut ku memohon pada Morgan dengan tatapan seperti seekor anak anjing yang lucu.. tapi tidak mempan.

" Lakukan apapun, asal jangan menuntutku. Masa depan ku masih panjang, aku masih ingin berkarier. " Perkataan putus asa yang mengalir begitu saja dari bibir ku.

" Aku akan memikirkan nya, siapa tahu kamu ada guna nya. " Jawab Morgan licik sambil melepaskan tangan nya dan meninggalkan ku sendirian seperti orang bodoh.

Perasaan ku jadi kacau, tubuh ku jadi terasa lebih lelah daripada bekerja.

Yang ada dalam benak ku, liburan macam apa ini..

Seharusnya aku bisa bersantai, menikmati hari hari ku disini.. namun kenapa sialnya harus bertemu dengan lelaki arogan itu.

Sesampai nya di kamar, aku membersihkan diri dan segera merebahkan tubuh ku ke ranjang. Tanpa terasa aku tidur terlelap malam itu dengan segala beban pikiran akibat bertemu Morgan.

Tepat dini hari, dimana matahari masih menampakkan sedikit cahaya nya, terdengar seseorang mengetuk berkali kali pintu di kamar villa ku.

Begitu berisik dan membangunkan tidur ku yang masih ingin kulanjutkan sampai siang.

Dengan penampilan berantakan mengandalkan piyama, kuberjalan sempoyongan membukakan pintu tanpa bertanya lebih dulu.

Firasat buruk ku kembali mengikuti ketika, pemandangan pagi pertama yang kulihat adalah Morgan yang sudah berdiri dengan kaos putih dan celana training dark grey lengkap dengan sepatu olahraga.

Ia melemparkan sebuah handuk kecil dan botol minuman ke arah ku yang masih belum bangun sepenuhnya.

" Aku beri 5 menit untuk bersiap. " Katanya tiba tiba.

" Hah? Buat apa.. masih pagi begini. "

" Kamu bilang mau melakukan apapun, berarti kamu setuju menjadi pembantu ku. " Ucap nya santai dengan suara berat dan senyum licik.

Perkataan Morgan pun membuat ku tersadar dan teringat tentang pembicaraan kami semalam, tentang rencananya yang akan mengambil jalur hukum.

Tanpa banyak perlawanan, aku berlari untuk mencuci muka dan menyikat gigi ku. Aku mengambil legging dan kaos serta sepatu dengan buru buru.

Karena aku tidak pernah tahu apa yang akan dilakukan lelaki arogan ini kepadaku setelah 5 menit.

Kali ini liburan ku benar benar hancur, ekspektasi ku untuk bersantai gagal setelah bertemu dengan Morgan.

Aku berlari kecil mengikuti tiap langkah nya sambil membawa botol minum dan sebuah handuk miliknya.

Dari belakang aku bisa melihat otot punggung nya yang lumayan kekar dan bentuk tubuh proporsionalnya yang memang semakin menunjang penampilannya.

Hosh.. hosh.. hosh..

Nafasku ter engah engah karena jarang sekali berolahraga, berbeda dengan Morgan yang terlihat cukup ber stamina walau sudah berlari memutari pulau sebanyak 3 kali.

" Aku.. tidak bisa.. berlari lagi.. Hosh..hosh.. " Sahut ku menyerah dan mengambil nafas beristirahat, di ikuti dengan matahari yang semakin menampak kan diri begitu indah.

Kedua mata kami sejenak melihat ke arah yang sama, yaitu ke arah matahari terbit di tengah lautan biru yang seperti bertabur kilauan kristal.

Morgan mengambil botol minuman nya, dan meneguk nya hingga terlihat leher dan jakun yang seksi di kedua mata ku.

Menyadari itu, membuat diri ku sendiri geli.. bagaimana bisa di pagi pagi buta aku terlena dengan pemandangan seorang lelaki bahkan sempat memikirkan sesuatu yang seksi.

Kedua mata ku kembali ku arahkan ke pemandangan laut yang terbentang dan menjernihkan pikiran ku.

Walaupun hari pertama ku berlibur tidak sesuai ekspektasi, namun aku sama sekali tidak menyesal memilih pulau ini sebagai tujuan berlibur ku.

Pulau yang pernah menjadi tujuan ku bersama mantan kekasihku untuk berlibur merayakan anniversary kami yang ketiga tahun.

Namun itulah kehidupan, tidak ada yang bisa menebak jalan ceritanya..

Siapa yang menyangka bahwa kami harus putus tanpa kejelasan, dan saat ini aku berdiri memandang sunrise bersama orang asing yang membenci ku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!