Namaku Humaira Azzahra berumur 20 th. aku gadis biasa dari keluarga sederhana, karena perkenalan yang dicomblangin oleh adikku seorang pria mengajakku untuk ta'aruf. Sebenarnya ilmu agamaku juga tidak terlalu bagus tapi meskipun sedikit aku masih mengetahui tentang ta'aruf.
Suatu hari saat aku pulang kerja adikku menghubungiku.
" Hallo Assalamualaikum " salamku
" Wa'alaikum salam " jawabnya " gimana kabarnya mbak " lanjutnya.
" Alhamdulillah baik dek, kamu sendiri gimana kabarnya? ". Tanyaku balik.
" Aku baik juga mbak Alhamdulillah, oya mbak ada yang mau aku omongin nich sama mba Ira ".
" iya ada apa dek, mo ngomong apa, apa ada masalah serius? ". tanyaku
" Gini mbak temen kantornya mas Agus ada yang pengen kenal sama mbak Ira namany Haikal, boleh gak mb kalau q kasih no hp mbak Ira ke mas Haikal, soalny dia ngotot bgt minta no hp kamu mbak ". Jelasnya panjang kali lebar.
"............." aku diam berfikir.
" Hallo mbak Ira kamu masih disitu mbak? " tanyanya.
" Eh iya, emh iya boleh gak apa-apa buat nambah temen " ucapku
" oke deh nanti q kasih nomor hp mu ke mas Haikal ya mbak " jawabnya " Assalamualaikum mbak jaga diri baik-baik disana ya mbak! " serunya....
" Wa'alaikum salam u juga ya dek jaga diri kamu baik-baik disana ". Ucapku tak kalah perhatian darinya.
Ya aku hanya dua bersaudara perempuan semua dan adikku menikah lebih dulu sebelum aku karena jujur aku belum mau menikah mengingat tanggung jawab sebagai istri begitu banyak jadi dalam pikiranku aku masih mau menikmati masa mudaku bersama teman-temanku, ya itulah pikiran egoisku saat itu toh umurku juga masih terbilang muda jadi gak perlu buru-buru juga untuk segera menikah.
Keesokan paginy benar adanya mas Haikal menghubungiku untuk perkenalan awal.
" drrt drrt drrt...." hapeku bergetar aku lihat hanya nomornya saja yang tertera disana tidak ada namanya dan aku biarkan tidak berniat untuk mengangkatnya. Hingga untuk yang ke tiga kalinya akhirnya q mengangkatnya.
" Assalamualaikum " ucapku
" Wa'alaikum salam " jawabnya
" Maaf siapa ya...? " tanyaku
" Hai aku Haikal temen kantorny Agus, salam kenal bolehkah q tahu siapa namamu? " ucapnya memperkenalkan diri dan dengan to the point dia langsung menanyakan namaku dan ya dia bersikap seperti itu karena memang dia berpengalaman dalam hal pacaran.
" Oh hai salam kenal aku Humaira " jawabku memperkenalkan diri.
" Bagaimana kabarmu, sedang sibuk gak? " tanyanya
" Alhamdulillah aku baik mas, eh enggak kok lagi dirumah aja nih gak kerja " jawabku
" Loh kok g kerja inikan hari senin? "
" Eh iya mas hari ini aku libur"
" Oh memang kerja dimana dek kok senin-senin libur? " tanya mas Haikal penasaran
" Aku kerja di resort mas jadi dapat jatah liburnya hari senin "
" Oh..." dengan santainya mas Haikal ber oh ria kemudian dia mulai menceritakan segalanya tentang dirinya dr mulai sekolah sampai dia mendapatkan pekerjaan dikantor yang dia tempati sekarang.
Cukup lama kita mengobrol dan kami cepat akrab mungkin karena kita sama sama tipe orang ekstrovert jadi kita bisa cepat akrab...
Seminggu berlalu kita sudah sama sama merasa nyaman satu sama lain saat mengobrol, dan pada akhirnya hari ini mas Haikal mengutarakan niatnya padaku.
" Dek ada sesuatu hal yang ingin aku omongin sama kamu dek " dengan nada suara yang serak emang ciri khas suaranya mas Haikal yang serak serak gimana gitu.
" Mo ngomong apa mas? " tanyaku dengan santai
" Dek kamu mau gak jadi istriku? " pertanyaan dari mas Haikal yang sontak membuatku sangat terkejut.
Lama aku terdiam dan dia mengulangi pertanyaannya itu.
" Maaf mas tapi kita kan belum saling mengenal satu sama lain, apa tidak sebaiknya kita saling mengenal lebih dulu untuk bisa memahami masing masing dari sifat dan karakter kita mas..." ucapku menolak secara halus.
" Iya dek kamu benar bagaimana kalau
ta'aruf terlebih dahulu " pintanya
" Beri aku waktu untuk mempertimbangkannya mas! " ucapku dengan nada sedikit memohon
" Baiklah dek mas tunggu jawabanmu semoga kamu bisa memberi kabar baik buat mas " ucapnya... " Assalamualaikum " lanjutnya
" Wa'alaikumsalam wr wb " jawabku setelah itu kututup telfonku.
Setelah telfonku mati, aku berpikir sejenak dan kemudian aku teringat oleh ibuku, tak butuh waktu lama aku langsung menghubungi ibuku dan memberi tahukan apa yang baru saja mas Haikal niatkan padaku..
" Hallo Assalamualaikum " jawab ibuku
" Wa'alaikumsalam wr wb gimana kabar ibu? baikkan! " ucapku.
" Alhamdulillah nduk ibu baik, kamu sendiri gimana kabarnya nduk? " tanya ibuku
" Aku juga baik bu Alhamdulillah, oya bu ada yang mau saya ceritain ke ibu ". Aku mulai menceritakan dari awal adikku mengatakan tentang mas Haikal sampai tadi pagi niat mas Haikal yang ingin menikahiku. Dan dibalik seberang sana ada nada gembira dari suara ibu.
" Alhamdulillah nduk malah bagus dong kalau ada orang yang niat baik seharusnya jangan lagi kamu tolak " ucap ibuku sangat antusias dengar kabar ini.
" Tapi bu " ada keraguan dalam nada suaraku.
" Tidak ada tapi-tapian, untuk kali ini kamu harus mau menerimanya " ucapnya penuh dengan penekanan.
" Nduk kamu itu sudah dilangkahin sama adikmu tidak baik seorang kaka nikahnya didahului adiknya kalau mumpung ada yang punya niatan baik, sebaiknya segera kamu terima. Ibu hanya tidak ingin kamu sampai lama jodohnya jika sampai kamu menolaknya kali ini, ingat sudah tiga pria yang mau melamar kamu dari sebelum adikmu menikah sampai dia sudah menikah selalu saja kamu tolak, sebenarnya kamu itu mencari laki-laki yang seperti apa jika semua laki-laki yang melamar kamu malah kamu tolak semua " lanjutnya panjang lebar.
" .............." aku masih terdiam karena bingung disatu sisi perkataan ibuku ada benarnya tapi disisi lain aku masih belum siap mental untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan kaum adam.
" Nduk kamu masih dengar ibu nggak? " tanyanya
" Oh iya bu Ira masih mendengarkan ibu kok ".
" Ya sudah nduk ibu minta kamu pikirkan baik-baik saran ibu tapi ibu minta kamu harus menerima nak Haikal ibu hanya nggak mau kamu nanti jadi perawan tua karena kamu sudah didahului menikah oleh adikmu dan seringnya kamu menolak pinangan dari seseorang " ucap ibuku yang memaksa
" Baiklah bu nanti Ira pikirkan lagi ya bu, sekarang Ira tutup dulu ya bu, Assalamualaikum " pamitku
" Waalaikum salam " ucap ibu dan langsung kumatikan telfonnya
" Huft " helaan nafasku dengan pikiran yang rumit antara diterima dan tidak, jika aku terima aku tidak mencintainya tapi jika aku tolak kata-kata ibuku membuatku harus menerimanya. Lama ku melamun memikirkan semua itu. Akhirnya sampai berhari-hari aku masih belum mau membahas apa yang diniatkan mas Haikal ke aku.
Meskipun setiap hari mas Haikal menanyakan jawaban dariku tapi aku enggan menjawabnya dan langsung mengalihkan pembicaraan, aku masih bingung akan keputusanku. Dan pada akhirnya aku memutuskan jawaban apa yang harus aku berikan kepada mas Haikal.
Keputusan yang aku ambil banyak sedikitny karena ibuku yang penuh dengan penekanan dan pagi itu ibuku menghubungiku...
" Assalamualaikum nduk " salam dari ibuku
" Wa'alaikum salam bu "
" Bagaimana kabarmu nduk? " tanya ibu
" Alhamdulillah baik bu, ibu sendiri gimana bu, sehatkan bu " ujarku
" Alhamdulillah sehat nduk, gimana keputusanmu nduk tentang nak Haikal? " tanya ibuku begitu antusias
" Gimana ya bu aku tidak mencintainya bu " jawabku datar
" Nduk cinta itu bisa tumbuh seiring berjalanny waktu apa kamu ingat pepatah jawa ( tresno jalaran seko kulino ) cinta datang karena terbiasa, ibu gak mau kalau kamu sampai jadi perawan tua, mumpung setelah adikmu menikah kamu sudah langsung ada yang melamar harus kamu terima karena menurut mitos kalau sampai menolak itu bisa buat kamu jadi perawan tua dan ibu gak mau hal itu sampai terjadi sama kamu nduk..., kamu ngerti kan maksud ibu dan kekhawatiran ibu ini! " ujarnya panjang lebar kepadaku agar aku bisa memahami isi hati ibuku, memang wajar jika seorang ibu terlalu mengkhawatirkan putrinya apa lagi posisinya seperti aku sekarang ini yang pasti membuat hati orang tuanya takut akan hal hal yang tidak diinginkan.
" Bissmillah iya bu mungkin aku akan terima lamarannya mas Haikal bu" akhirnya keputusan ku sampaikan pada ibuku walau hati tetap masih ada sedikit keraguan dengan hubungan yang tanpa didasari cinta.
" Alhamdulillah ya sudah jangan lupa kamu sampaikan kabar baik ini kepada nak Haikal secepatnya ya...! " perintah ibu telak.
" iya bu " jawabku dengan suara lirih
" ya sudah ibu tutup telefonnya ya Assalamualaikum " ujarnya
" Wa'alaikum salam " Panggilanpun berakhir
Aku masih saja berpikir tapi pada akhirnya ku mantapkan hatiku untuk menerima pinangan dari mas Haikal toh benar kata ibu kalau cinta akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu selain itu aku berpikir mungkin ini bisa menjadi salah satu baktiku kepada ibuku mengingat selama ini aku selalu merepotkan dan menyusahkannya beliau, belum pernah sekalipun aku bisa membuat ibuku bahagia, mungkin dengan aku cepat menikah bisa membuat ibuku tenang hati dan pikirannya.
Besok sore seperti biasa sepulang kerja mas Haikal menghubungiku dan ku utarakan maksudku untuk menerima pinangannya
" hallo Assalamualaikum " jawabku
" wa'alaikum salam dek..." ujarnya membalas salamku " lagi apa sekarang dek? " lanjutnya...
" baru pulang kerja mas ni mo mulai masak buat makan malam " jawabku santai
" Emang mo masak apa malam-malam begini jangan masak yang terlalu berat karena sudah capek pulang kerja" ucapnya yang perhatian entah itu tulus atau hanya pura-pura untuk menarik hatiku entahlah.
" Aku hanya mau bikin nasi goreng aja kok mas karena hari ini emang capek bgt terlalu banyak tamu di resort biasa weekend jadi capeknya ya bisa dua kali lipat dari biasanya " jawabku sedikit berkeluh kesah agar merasa lebih rileks
" Ya Allah kasian banget kamu dek coba kamu mau jadi istriku gak bakalan aku bolehin kamu kerja biar kamu mengurus aku dan anakku saja 😊😊 ". ucapny sedikit ketawa
" iya mas aku mau menyampaikan sesuatu soal niat mas waktu itu " akhirnya kuberanikan untuk mengatakan kepada mas Haikal keputusanku itu
" semoga keputusanmu merupakan kabar baik untukku ya dek eh maksud mas untuk kita " ucapnya sedikit tegang
" Aku menerima kamu mas untuk jadi suamiku " jawabku
" Alhamdulillah akhirnya doaku terkabulkan terima kasih banyak ya dek, mas bahagia banget " katanya yang terdengar begitu senang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!