Goresan jingga telah terlukis di langit sore ini, kala siang akan berganti menjadi malam yang dihiasi dengan romansa indah di langit. Saat itu ada dua orang insan yang sedang mengendarai mobil dengan santai…
“Ay, lo tau ga di acara reuni kita nanti ada tamu spesial loh?! “ kata Andin salah satu dari mereka. Mereka berdua adalah sahabat sejak SMA dan kini keakraban keduanya langgeng sampai memasuki dunia kerja
“Penting banget ya tamu spesialnya? Dia artis? model? atau presiden? “ tanggap Aya sambil menyetir
“Yes, Dia seorang presiden“ sahut Andin dengan antusias
“Beneran ? Bapak Jokowi mau datang ke acara reuni kita ? Wah mimpi apa gue bisa ketemu sama Pak Presiden “ kata Aya kaget, dengan senyum mengambang dibibirnya membayangkan betapa bangganya dia bisa bertemu seorang Presiden
“Hahaha,,, Kenapa jadi ke Pak Jokowi sih Ay ? gak nyambung deh lo ! “ sahut Andin merasa Jawaban Aya hanya bercanda
“Katanya Presiden? “ jawab Aya agak kecewa
“Ya Presiden, Presiden Direktur sebuah perusahaan terkemuka maksudku. Itu looh Presdir Sanjaya grup, ternyata dia satu alumni dengan kita satu angkatan lagi ! Dia jurusan manajemen juga Ay, kayaknya sekelas deh sama lo? “ jelas Andin
Keduanya memang kuliah di Universitas yang sama namun berbeda jurusan. Andin yang mengambil jurusan kedokteran kini sudah menjadi seorang Dokter yang handal disalah satu rumah sakit swasta yang ada di Kotanya.
Mata Aya melirik ke atas, tanda dia sedang mengingat-ingat.
“Seorang Presdir perusahaan Sanjaya Grup?” Batin Aya sambil mengingat
”Sanjaya…. Siapa ya ada namanya Sanjaya waktu dikampus, banyak sihh seingatku ada 4 orang, ada Jaya Sanjaya, Galih Sanjaya, Gilang Sanjaya, dan…. Siapa lagi ya satunya aku lupa ? “ kata Aya
“Nanti ketemu pasti ingat namanya Ay” Ucap Andin menyudahi sahabatnya untuk berpikir keras
Oh ya perkenalkan Nama ku Aya Haiva Putri Alaric biasa dipanggil Aya. Umurku sekarang 25 tahun, berasal dari sebuah keluarga kalangan menengah atas. Ayahku bernama Baldrick Alaric yang berasal dari Jerman, Beliau memiliki sebuah perusahaan property yang sedang berkembang di Indonesia dan ibuku adalah seorang Chef Kondang yang sering masuk acara telivisi, Namanya adalah Rita Alaric. Chef Rita begitu orang biasa memanggilnya. Pekerjaanku saat ini adalah menikmati masa muda alias menganggur.
Setibanya di tempat reuni, sudah banyak dari teman-teman mereka ada disana…
“Oy Aya, sudah lama gak ketemu kita ? “ Sapa salah seorang temannya dulu Sinta
“Hay sinta, makin mulus aja kamu. Mulai perawatan ya…. “ goda Aya, sebab Sinta dulunya adalah seorang gadis yang tomboy dan gak bisa feminim.
“Ehehe, aku ngikutin saran kamu ya. Biar cepet nikah… “ jawab Sinta yang sekarang sedang kebelet buat nikah
“Hahaha,,, Good luck yah, padahal aku aja yang nyaranin kamu belum nikah… “ sahut Aya dengan tawa khasnya
“Ya kan kamu dari dulu udah cantik Aya, tinggal tutup mata terus pilih tuh mana cowok yang mau di nikahin, kan banyak yang ngantri sama kamu… “ kata Shinta
“Hahaha… gak tertarik aku mah nikah, nanti aja tunggu aku sukses dulu. Bangun perusahaan besar, terus beli pulau buat tempat tinggal dan bahagian orang tuaku dengan fasilitas mewah nanti dihari tua mereka… “ Ucap Aya sambil tersenyum membayangkan impiannya itu
“Mimpi lo ketinggian Ay, sekarang aja lo masih minta uang jajan sama orang tua lo…” ejek Andin sambil mendorong pelan kepala Aya
“Sebagai teman satu jurusan memang sih kita sebagai anak manajemen disuruh bermimpi setinggi-tingginya untuk memotivasi kita, tapi kalo nggak diiringi dengan usaha dan kerja keras itu semua cuma akan jadi angan belaka.” nasihat Sinta yang merupakan teman satu kelas dengan Aya ketika dikampus dulu, Kini dirinya sedang mulai merintis bisnis butik bersama dengan ibundanya.
“Ahh,,, kalian ini dukung dong mimpi teman kalian, siapa tau aja nanti ada ibu peri terus mengabulkan semua keinginanku dengan ajaib dan instan. Haha…” kata Aya meyahuti kedua temannya itu dengan senyum khayalnya
“Kalo mau yang instan, gih lo beli mi Instant tuh,,, Hahaha” canda Andin mendengar ucapan Aya
Aya mengubah ekspresi wajahnya menjadi cemberut dan memajukan bibir bawahnya…
“Udah yuk kita karaoke, kan disini ada tempat karaokenya…” Ajak Sinta kepada mereka
“Ayo! tapi lo Ay jangan nyanyi ya, suara lo jelek !” Ucap Andin meledek
“Eh kata siapa?!, suara ku ini udah kaya Rossa tau, yang pasti indah banget,,, “ kata Aya membela diri
“Kemaren waktu denger lo nyanyi di mobil gendang telinga gue mau pecah Ay!” sahut Andin sambil berjalan mendahului mereka
“Ishh, kau ini …” Susul Aya segera mencubit lengan Andin yang selalu saja menggodanya
Mereka berdua memang sudah biasa bercanda seperti itu, tidak akan ada yang tersinggung dan disinggung karena candaan tersebut.
Merekapun berjalan menuju tempat karaoke yang ada di resto tersebut, Karena restoran ini sudah dibooking semuanya untuk acara reuni mereka jadi mereka bisa dengan leluasa berkeliaran ditempat itu. Setibanya ditempat karaoke disana sudah ada beberapa teman angkatan mereka yang berbeda jurusan karena mereka tidak mengenal wajah dari mereka yang disitu.
“Hey, boleh kami minjam tempat ini untuk berkaraoke,,, “ kata Sinta pada mereka karena takut nantinya mengganggu mereka untuk mengobrol
“Iya silahkan pakai saja, kami juga mau cabut kok, mau makan dulu” ujar salah satu dari mereka berlima yang duduk disana.
“Ini Din, Ay. “ kata Sinta menyerahkan Mikrofon yang ada diatas meja
“Mau lagu apa nih kita Ay ? “ Tanya Sinta
“Rossa_ Ku Menunggu… “ ucap Aya dengan Menaikkan sedikit dagunya
“Kau ini Sinta, kan sudah kubilang jangan menyerahkan mikrofon pada Aya suaranya jelek! sini,, sini Ay mic nya, lo gak perlu nyanyiii….” kata Andin sambil berusaha merebut mic yang ada ditangan Aya
“Eitss,, Apa-apaan kau An,,, sudah cepat putar musiknya Sin, ku sudah tak sabar mengeluarkan Suara emasku Ini,,, “ kata Aya sambil mendorong tubuh Andin yang ingin mengambil mic di tangannya
“Let’s Singing….” Ucap Sinta sambil memutar lagu Rossa
“Ku menunggu.. Ku menunggu kau putus dengan kekasihmu,, tak akan ku ganggu kau dengan kekasihmu,, kulakukan semua itu agar kau cintaiku… “ mereka bertiga bernyanyi bersamaan dan benar saja suara Aya sangat melengking sehingga tidak pas dengan nada dari music tersebut.
“Next, Dance Monkey,,, Biar sama kaya suara Aya,, haha…” kata Andin setelah mereka menyanyikan lagu Rossa
“Let’s Play, Suara gua mah cocok terus sama semua lagu,,, “ Sahut Aya dengan percaya diri penuh
Alunan Musik Dance Monkey pun mulai terdengar, mereka bertiga sambil berjoget konyol dan tertawa ngakak saat menyanyikan lagu itu bersama-sama.
“The say oh my good I see the way you shine… “
Mereka sangat heboh dan asyik bernyanyi dan berjoget tanpa mereka sadari ada seseorang yang masuk kedalam resto tersebut.
“Silahkan Presdir anda mau duduk dimana ? “ Tanya seorang Asisten dengan sopan kepada tuannya.
“Ay, kayaknya lo harus berhenti nyanyi deh!” ucap Andin sambil menepuk punggung sahabatnya
to be continue 😉
“Ay, kayaknya lo harus berhenti nyanyi deh!” ucap Andin sambil menepuk punggung sahabatnya
“Apaan sih, siapa emang. Presiden itu yah?” sahut Aya agak Kesal
Ya benar dia adalah tamu spesial yang dibilang Andin sebelumnya. Matanya yang sangat indah dengan bulu mata lentik tatapan tajam namun dingin, dengan hidung mancung, wajah putih berseri dengan postur tubuh ideal tinggi, gagah dan berotot.
Dia adalah seorang Presiden Direktur Sanjaya Group yang kali ini datang ke acara reuni. Dia sangat jarang sekali tampil dikhalayak umum, dia bahkan tidak pernah hadir diacara reuni tahunan ini. Tapi kali ini dia bisa hadir karena memang perusahaanya sudah sangat sukses sehingga memiliki waktu luang untuk bersantai dan mungkin ada alasan terselubung dibaliknya.
Presdir itu menoleh ke arah tempat karaoke disana hanya ada beberapa orang yang sedang bernyanyi. Orang itu adalah Aya dan teman-temannya. Sang asisten yang paham tanpa presidennya berucap segera menuju ke tempat itu dan membersihkan salah satu kursi dengan menyemprotkan disinfektan, dia tau bahwa presidernya ini sangat gila kebersihan (OCD) dan tidak suka keramaian.
Setibanya disana sang presider menatap kearah orang yang berkaraoke. Andin yang melihat tamu special tersebut duduk didekat mereka berhenti bernyanyi dan segera menepuk pundak Aya. Sinta pun yang menyadari dan berhenti bernyanyi, dia membulatkan matanya melihat sosok tampan yang ada disana.
Aya masih sibuk dengan nyanyiannya yang sekarang hampir menuju reff, Aya tidak menggubris tepukan Andin yang di punggungnya dia masih sibuk bernyanyi dan berjoget dengan riang.
“oohh, I see you, see you , see you every time. And oh my I, I, I like your style… “ suara Aya menyanyi dengan melengking sekali, kali ini nadanya pas karena memang lagunya seperti itu.
Sang presider melihat hal itu hanya tersenyum tipis. “wanita ini sungguh konyol” ucap presider dalam hati
“Ayyaa,,,, Stop jangan malu-maluin deh… “ ucap Andin nyaring sambil menarik mikrofon yang ada ditangan Aya
“Apaan sih An, lagi reff nih,,, lagi seru-serunya…” ucap Aya sambil bernyanyi walau tanpa mikrofon
Andin sangat kesal dengan Aya karena masih belum juga menyadari ada some one special tersebut diruangan ini, dia pun memegang bahu Aya dan memutar tubuhnya kearah belakang agar Aya melihat sosok tersebut.
“Lihat tuh, Tamu special yang gua bilang ada disini Ay,, “ ucap Andin sambil berbisik ditelinga Aya
Aya melihat dari atas sampai kebawah sosok tersebut, “Apanya yang special ??? ganteng sihh…. Tapi B aja menurut gue terlalu dingin “ ucap Aya dalam hati. Sosok pria yang ideal menurut Aya adalah dia yang pastinya baik, tampan, memiliki tatapan hangat dan Humoris, dia sangat suka dengan cowok seperti itu.
Kemudian Aya memalingkan badannya dan mengambil mikrofon ditangan Andin sambil meneruskan bernyanyi.
Kedua temannya hanya bisa melongo melihat kelakuan Aya yang tidak peduli dengan kedatangan tamu special tersebut. Mereka kemudian berjalan duduk ke sofa yang tak jauh dari presider dan sesekali melirik kearah presider yang tampan tersebut. Mereka sudah menyerah membujuk Aya untuk berhenti bernyanyi, membiarkan Aya yang masih asyik dengan lagunya sambil tetap berjoget konyol tersebut.
Sang presider sedang sibuk dengan ponselnya walau sesekali melirik Aya yang masih konyol
“Wanita terkonyol yang pernah aku temuin..” ucap presider dalam hati saat melihat Aya yang masih berjoget itu, dia agak sedikit heran dengan gadis yang satu ini.
Bagaimana tidak ? biasanya semua gadis yang melihatnya selalu memperbaiki tingkahnya tiba-tiba bertingkah fenimin dan sangat anggun untuk bisa merayu dia. Namun gadis ini, malah acuh tak acuh dengan kedatangan dirinya.
Aya telah selesai dengan lagunya dan berhenti bernyanyi karena kedua temannya tadi sudah berduduk disofa, Aya pun berjalan kearah mereka.
“Ah,,, kalian ini baru dua lagu udah pada cape. Gak seru Ah…” jawab Aya yang duduk dengan menjatuhkan badannya disofa ditengah mereka bedua.
“Lo gak lihat tuh ada siapa ? “ jawab sinta melirik kearah Presdir yang duduk tak jauh dari mereka
“Siapa sih dia ? “ Tanya Aya dengan santainya
“Dia itu Presdir Sanjaya Grup Ay, tamu spesial kali ini yang kata gua itu…” sahut Andin sambil setengah berbisik agar tidak terdengar oleh Rey
“Ohhh,,, “ Ucap aya sambil melihat sekilas Pria yang ada tak jauh dari mereka itu, Mengingat-ingat nama Sanjaya yang satu jurusan dengannya…
“Apa dia Rey Kim Sanjaya ?” Tanya Aya pada teman-temannya
“Nah itu lo tau namanya, Kenapa sih gak bisa bersikap anggun dan sopan gitu didepan dia..” ucap Andin lagi, padahal di mobil dia sudah ingin menyebutkan nama Rey Sanjaya, namun sepertinya Aya tidak terlalu peduli akan hal itu saat di mobil tadi.
“Ngapain harus bersikap sok anggun di depan dia, gua mah emang gini orangnya. Sok kecakepan banget sih dia, jadi semua cewek harus bersikap anggun gituh didepan diah,, ciihh….” sahut Aya ceplas ceplos sehingga suaranya terdengar oleh Rey.
“Shttt,,, kedengeran dia mampus lo..” sahut shinta sambil menutup mulut Aya dengan tangannya.
“Hmpphh… hmppphhhh !!!” Ayapun memberontak dan itu semakin menarik perhatian sang Presdir
“Aduh gawat, dia bagun. Dia kesini Ay! Gara-gara lo nih” ucap Andin semakin Cemas
Namun ternyata kekhawatiran Andin salah, Presdir itu cuma lewat didepan mereka dan kemudian berlalu menuju pintu keluar.
Acara reuni pun berjalan lancar di malam itu, semuanya bersenang- senang dan kemudian kembali pulang kerumah masing termasuk Aya dan Andin.
***
Setelah seminggu acara reuni Aya masih memikirkan tatapan dingin sang Presdir perusahaan tersebut. Teman sekelas dia, dia berusaha mengingat-ingat Rey Sanjaya, dulu perasaan tidak ada seorang yang dingin seperti itu dikelas manajemen.
Dia ingat dulu Rey sangat hangat dan Humoris… dia masih ingat dulu ketika melakukan survey ke Tempat pembuatan keripik apel di Malang. Saat itu kami berkelompok mendatangi pabrik tersebut dan juga tak lupa kami menuju perkebunan apel yang ada disana.
”Bantu bapak itu metik apel yuk !!! “ ajak Rey saat tiba di perkebunan apel
“Yuk,,, “ kami pun menyahut Rey hampir bersamaan, kelompok kali ini beranggotakan 3 orang yaitu Rey, Aya dan Rini. Kami pun mendekati bapak yang sedang menggendong sebuah keranjang di punggungnya
“Permisi pak, Kami dari Universitas X mendapatkan tugas untuk wawancarai mengenai pembuatan keripik Apel. Apakah kami boleh membantu sekalian mewawancari Bapak? “ Tanya Rey sambil tersenyum ramah saat kami sudah disamping bapak
“Oh iya boleh dek ? kalian ini yang kata bapak Tegar itu ya, yang mau penelitian disini. “ Tanya bapa itu balik
“Iya pak, betul. Perkenalkan nama saya Rey, Ini Aya dan satunya ini Rini. Apa boleh saya pinjam keranjangnya pak? “ Tanya Rey sopan.
Walaupun disini adalah kebun milik paman Rey dia tetap besikap ramah pada penjaga disana. Rey pun mengambil alih keranjang yang dibawa sang bapak, kemudian Rey mengenakannya dipunggung Aya
“Apaan sih Rey, Lo ini kan cowo, ya lo lah yang harusnya bawa ini, kok gue sih ? “ Tanya Aya kesal, pasalnya keranjang tersebut kini sudah terpasang di punggungnya
“Lo itu setengah Cowo Ay, gue yakin bawa keranjang gitu doang mah kecil buat lo ! hehe…” jawabnya sambil pergi menjauh melihat pohon apel lainnya
“ Yee,,, lo piker gua Sri Wahyu Agustiani atlet angkat besi itu ? Woyy Reyy,,.” Aya kesal sambil mengejar Rey
Rini dan bapak tadi hanya tertawa terkekeh saat melihat mereka berdua.
to be continue 😉
“Yee,,, lo piker gua Sri Wahyu Agustiani atlet angkat besi itu ? Woyy Reyy,,.” Aya kesal sambil mengejar Rey
Rini dan bapak tadi hanya tertawa terkekeh saat melihat mereka berdua.
“Mari pak, bapa bisa ajarkan kami bagaimana caranya memetik apel yang benar dan memilih apel yang bagus,,”kata Rini pada sang bapak sambil berjalan menuju mereka berdua yang sepertinya tengah terjadi perang dingin disana
“Nah begini dek untuk apel yang bagus itu adek bisa merasakan tekstur apel dulu, bisa adek pencet lembut buahnya dan pastikan tekstur buahnya keras ya dek, setelah itu adek juga bisa mengetuk buah apelnya pakai jari seperti ini,,, “ kata sang bapa sambil mencontohkan memuat keduanya yang sedang perang dingin ikut menyimak
“Nah jika bunyinya agak nyaring, itu tandanya buahnya segar, dan juga cara mudah lainnya adek bisa melihat dari kulit buahnya, bisa dilihat dari kulit buah yang mulus serta adek bisa mencium aroma khas apel dari buahnya itu juga menandakan bahwa buah apel ini segar dek, apalagi langsung dari pohonnya seperti ini, Nah untuk memetiknya adek bisa memutar saja buah apel seperti ini…” kata bapaknya sambil memetik salah satu buah apel yang ada di pohon tersebut
Rini dan Aya sibuk memperhatikan bapak dan sesekali Aya mencatat apa yang diterangkan oleh si bapak… Sedangkan Rey sibuk memilih apel yang ingin dia petik.
“Pak, apakah apel ini segar pak ?” Tanya Roy
“Iya dek, itu sepertinya segar adek bisa langsung memetiknya…” jawab Bapak tadi saat melihat buah apel yang dipegang Rey
“Haappp…” tanpa memetik buah tersebut Rey malah langsung menggigitnya dari pohon
“Ihh Reyy, gak sopan tau !!!” teriak Aya yang melihat kelakuan Rey
“Hehehe,,, begini lebih seger Ay rasanya. Cobain deh… “ kata Rey sambil tersenyum lucu.
Rey segera menarik tangan Aya dan mendekatkan sebuah Apel yang masih dipohon dan mengarahkannya ke mulut Aya, Aya hanya terdiam dan dengan reflex menggigit apel yang sudah ada didepan mulutnya.
“Hmmm, Enak ya manisss… iya seger banget apelnya… “ kata Aya setelah menggigit apel tersebut
“Makanya Enak kan ? “ kata Rey masih memakan Apel yang tadi digigitnya, kali ini apel itu sudah dipetiknya
“Jangan lupa dipetik apelnya ai, nanti dikira ada binatang apa gitu yang gigit sebesar ini, hahaha…” ledek Rini saat melihat Aya yang masih sibuk mengunyah apel yang tersisa dimulutnya
“Yeee,,, lo pikir gue kalong!!! ” sahut Aya agak kesal
Sambil bercanda mereka melanjukan penelitian mereka, sambil sesekali bertanya pada bapak yang mengikuti mereka…
Aya tersenyum saat memikirkan hal tersebut, Rey yang dulunya sangat Hangat dan humoris kok kenapa tiba-tiba dia berubah ya? saat pertemuan eruni kemarin dia sangat dingin. Entahlah apa yang terjadi setelah kelulusan sehingga membuat Rey berubah seperti itu.
***
Hari ini Aya mau shopping bareng Andin dan Sinta, daripada dia tambah sumpek memikirkan masalah orang lain jadi lebih baik dia jalan-jalan keluar dan menghibur diri.
“Mom, Dad,,, Aya berangkat dulu ya mau hangout bareng Andin dan Sinta” Pamit Aya dengan kedua orang tuanya yang sedang ada di meja makan saat itu
“Kamu gak mau makan siang bareng Ay, sama Mom and Dad ? “ Tanya Mommy
“Enggak ah ma, nanti aja pas diluar…” Kata Aya mendekat kearah mereka dan mencium tangan keduanya
“Pamit yaah…” ucapnya lalu pergi
“Tuh lihat kelakuan anak kesayangan Daddy, pasti mau shopping lagi…” kata Mommy ke Daddy
“Gitu-gitu anak kesayangan Mommy juga kan ? “ Tanya balik Daddy sambil tersenyum
“Ya,,, dia memang anak kesayangan kita. Aya kan anak satu-satunya kita Dad, Mommy gak bayangin gimana jadinya dia kalo gak ada kita sekarang, padahalkan seharusnya diumur dia sekarang dia sudah hidup mandiri bersama keluarga kecilnya“ kata Mommy sambil memikirkan masa depan anaknya
“Nanti kalo sudah bertemu jodohnya pasti berkeluarga kok mom atau kita jodohkan saja ya Mom ? “ Tanya Daddy mengusulkan perjodohan
“Dengan siapa Dad ? Mommy gak ada calon nih,,, Kalo Mommy sih setuju aja kalo Aya kita jodohkan, asalkan calonnya baik dan bisa menjaga Aya.” Kata Mommy setuju
“Adalah Mom sama anaknya temen Dafdy, nanti bisa kita atur…” sahut Daddy.
Ya begitulah perbincangan kedua orang tua yang sedang khawatir dengan anak gadisnya yang belum kunjung berkeluarga.
Sedangkan Aya sudah didalam mobil bersama kedua temannya itu. Kali ini Sinta menjemput mereka dan mereka pun segera meluncur menuju ke sebuah Mall besar yang ada di kota tersebut. Seharian mereka berkeliling di Mall masuk kesatu toko dan keluar dengan sepuluh paper bag yang berisi belanjaan mereka, masuk lagi ke toko lain dan selalu keluar dengan paper bag terus bertambah.
Setelah lelah berbelanja dan menyempatkan makan siang disalah satu resto yang ada disana mereka pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri acar shopping hari ini.
“Ay gue minta maaf nih, gue harus buru-buru kerumah sakit soalnya ada pasien darurat dan tenaga dokter yang tersedia dirumah sakit kurang karena juga ada beberapa yang cuti, jadi aku harus segera kesana ya, gak bisa nemenin balik “ ucap Andin setelah melihat pesan yang masuk diponselnya
“Iya gak papa Bu Dokter, tugas anda telah memanggil….” Jawaban Aya sambil Hormat grak, gak ada hubungannya bukan seorang dokter dengan hormat seperti itu, memang dia orang yang sangat lucu.
“Ada-ada aja kamu pengangguran… “ jawab Andin membalas candaan Aya
“Yeee,, walaupun gue pengangguran tapi hidup gue enakk,, wleekk” balas Aya sambil menjulurkan sedikit lidahnya
“Ya sudah by… Btw, thanks traktirannya“ Andin segera masuk mobil online yang baru saja datang
“ Hallo…. Iya pah aku segera kesana…” kata Sinta saat sedang mengangkat telepon dengan wajah panik
“Ada apa Sin ? apa ada masalah ? “ Tanya Aya khawatir
“Iya nih, Mama aku tiba-tiba pingsan Ay di butik. Aku harus segera kerumah untuk menjemput adik ku yang tak berhenti menangis, sedangkan papa sudah dirumah sakit menemani mama …” jawab Sinta, terlihat jelas rasa khawatir dari raut wajah Sinta
“Iya, kamu pergi aja sin, Apa perlu aku temani ? “ tawar Aya
“Gak perlu Ay, makasih nanti ngerepotin kamu. Tapi kamu pulang sama siapa ? “ Tanya Sinta, pasalnya mereka berangkat ke Mall dengan mobil Sinta
“Santai aja Sin, Aku bisa pesan mobil Online kok,,, gih sana kasian adik kamu …” jawab Aya kemudian sebenarnya dia memang sangat lelah setelah berbelanja seharian.
“Ya udah kalo gitu aku pergi dulu ya, makasih traktiran shoppingnya. By…” Sinta pun segera pergi ke parkiran
“Baiklah sekarang tinggal aku sendiri, aku pesan mobil online dulu ah,,, “ Ucap Aya sambil memencet handphonenya.
Tiba-tiba saja seseorang sedang berlari tergopoh-gopoh dihadapannya…
“Dor,,dor,,!!!” terdengar suara tembakan tepat hampir mengenai Aya
Seketika Aya lemas dan hampir saja terjatuh saat menemui kejadian yang begitu mengejutkan didepannya, untung saja ada seseorang yang menangkap Aya dan menariknya kepelukan Pria tersebut.
to be continue 😉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!