NovelToon NovelToon

Pelukan Hangat Polisi Tampan

Pertemuan

kring...kring...kring...

"Hallo.. " jawab Anna

"Hallo.. Saya Linda dari kantor perumahan Cempaka Putih, Apa benar ini dengan Ibu Anna? kata seorang wanita yang menelpon Anna..

" oh benar saya Anna.."

" iya.. saya hanya ingin memberitahu bahwa rumah dan perabotan yang ibu pesan sudah siap.

"benarkah? baiklah.. terimakasih informasinya"... kata Anna dengan senyum simpul di wajahnya..

Anna adalah seorang dokter bedah berparas cantik dan sangat ceria.. Ia bekerja di bagian Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Harapan. Anna salah satu dokter yang populer karena keterampilannya.. Ia sangat teliti dan cekatan dalam pekerjaannya.

Tap... tap.. tap..

langkah kaki Anna yang sedang tergesa-gesa ingin segera menemui dokter Leo.. Ia sudah tidak sabar lagi ingin memberi kabar bahagia ini.

Sesampainya di ruangan dokter Leo Anna membuka pintu tanpa mengetuknya.. Seketika tubuh Anna gemetar melihat pemandangan yang terpampang di hadapannya. Kekasihnya telah asyik berpeluk mesra dengan seorang perawat wanita yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.

Dokter Leo yang terkejut dengan kedatangan Anna pun sontak melepaskan pelukannya dan bergegas menghampiri gadis itu..

"Sayang, aku.. aku bisa jelasin.. ini nggak seperti yang kamu pikirkan. " bujuk dokter Leo

Anna masih terdiam dengan tubuh yang gemetar karena menahan amarah.

"Sayang, aku cuma sedang memeriksa bagian belakang tubuh Lulu." Leo masih beralasan.

Sementara Lulu hanya terdiam di tempat ia berdiri.

"Cukup Leo.. cukup.. hentikan ocehanmu.. pembelaanmu hanya memperjelas kesalahan yang kamu lakukan. Aku... aku tidak menyangka kamu akan melakukan hal menjijikkan ini. Terlebih itu kamu lakukan dengan Lulu.. Kamu kan tau bagaimana persahabatan ku dengannya. " Jawab Anna lantang

" dan kamu.. apa tidak ada lagi pria yang bisa kau jadikan pacar selain tunangan ku? ini kah arti persahabatan kita? sungguh kalian membuatku muak" timpal Anna sembari pergi meninggalkan ruangan itu.

***

Anna bergegas kembali ke IGD.. sesampainya di IGD Anna dikejutkan dengan kedatangan pasien dengan pisau yang masih menancap di sisi kiri perutnya dan bersimbah darah..

"Segera pindahkan pasiennya" perintahnya

setelah dipindahkan mereka segera memeriksa keadaan pasien tersebut.

Anna segera mencabut pisau di perut pasien lalu menutup lukanya dengan kapas.

" bagaiman tanda vitalnya ?" tanya Anna pada suster Mery

"Semua OK dok" jawab suster Mery

"Sepertinya tidak melukai organ dalam, segera siapkan perlengkapan jahit. aku akan melakukannya di sini"..

"baik dok"..

Anna mulai menyuntikkan bius dibagian perut dekat dengan luka pria itu. Kemudian dengan tenang ia mulai membersihkan lukanya dan menjahit nya dengan cekatan.

" wow.. dokter Anna!!! Kau sungguh hebat, hasil jahitanmu selalu luar biasa" Puji suster Mery

"baiklah.. sudah selesai.." kata Anna sembari menempelkan plaster pada luka pria itu..

Anna beranjak dari tempat pasien sambil berbisik dengan suster Mery

"Sebenarnya siap dia? apa yang terjadi? bagaimana pria itu bisa mendapatkan luka di perutnya?

" Namanya Jason, dia seorang polisi. Dia mendapatkan tusukan saat mencoba menangkap bandar narkoba" jelas suster Mery

"Oh.. Seperti itu.. ok, sudah waktunya pulang aku pergi dulu.."

***

Di depan ruangan Anna tampak seorang pria sedang menunggunya. Yah tentu saja dokter Leo masih berusaha mebujuknya. Namun Anna mengabaikannya, Ia masuk menaruh jas putihnya dan mengambil tasnya lalu bergegas pergi.

"Anna.. ku mohon dengarkan penjelasanku" pinta dokter Leo

"Sudah tidak perlu kamu jelaskan.. aku sudah tak perduli.." Anna terus berjalan

"Tak bisa kah kau memaafkan aku sekali ini saja? aku akui aku salah dan aku mohon maaf kan aku.. kali ini saja.. aku tidak akan mengulangi lagi kebodohan seperti ini.. aku bersumpah" Leo terus berusaha

" Kesempatan kedua diberikan hanya untuk kesalahan kecil Leo.. tapi kesalahanmu ini, oh.. aku tidak sanggup mengatakannya.. sebaiknya kita putus saja,, silahkan kamu lanjutkan hubungan mu dengan Lulu. Aku sudah muak dan aku sudah tidak perduli" Tegas Anna

"Apa kamu tidak memikirkan hubungan kita yang sudah terjalin 8 tahun ini Anna? "

"Apa?? Apa kau bilang? Harusnya kamu pikirkan itu sebelum kamu selingkuh dengan Lulu.. sudah cukup.. "

Anna masuk ke mobilnya dan meninggalkan Leo yang terlihat putus asa di parkiran.

keesokan harinya

waktunya Anna untuk memeriksa pasiennya. Tibalah ia di kamar Jason..

Terlihat pria itu sedang duduk memegang handphonenya.

"Selamat pagi tuan Jason, saya Anna. Bagaimana, apa lukamu ada masalah? Tanya Anna

Jason hanya diam saja. Ia terpukau melihat paras cantik dokter yang ada di hadapannya.

" Tuan Jason? Apa kau mendengar ku? Tanyanya lagi

namun Jason masih diam tanpa kata. Ia hanya menatap Anna..

"baiklah kalau begitu saya akan memeriksanya dulu. Permisi.. " kata Anna

Dokter cantik itu membuka perlahan sedikit kemeja Jason, terpampang lah otot-otot perut yang luar biasa.

"Ehm.. baiklah.. ini sangat baik. kemungkinan dua hari lagi anda sudah bisa pulang. Kalau begitu saya permisi.." kata Anna

Jason hanya menganggukan kepalanya.

Anna beranjak pergi dari kamar Jason, namun pria itu masih terus menatapnya. Jason terpesona dengan kecantikan Anna.

"Sangat cantik, kulit seputih salju dan sangat ramah. Dokter yang luar biasa" Katanya dalam hati.

"suster Mery, Apa tuan Jason punya masalah pada telinganya? tanya Anna

" tidak dokter. sepertinya dia hanya sedang terpesona melihatmu. " jawab suster Mery sambil tersenyum

"kamu ini.. " Anna tersipu..

***

Waktu menunjukkan pukul 4 sore. Anna kembali ke ruangannya.. Ia melihat ada seikat bunga mawar putih di atas mejanya.. Segera dibukanya kartu ucapan yang ada di bunga itu.

" Anna.. Aku sangat mencintaimu. sungguh selama delapan tahun ini hanya kamu yang aku cintai. ku mohon maaf kan aku. With Love.. Leo" bunyi pesan pada kartu ucapan tersebut.

Anna hanya bisa menghela nafas panjang.. seketika air matanya jatuh membasahi kartu ucapan itu. Ia berjalan ke taman rumah sakit untuk menenangkan pikiran. Setibanya di taman, Ia memilih duduk di kursi paling pojok taman. Ia mencoba menenangkan pikirannya.. namun, penghianatan Leo dan Lulu terus terbayang di matanya.. air matanya tak terbendung lagi.. Ia hanya mampu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Jason yang merasa bosan terus berada di kamarnya lalu pergi menghirup udara di taman. langkahnya terhenti saat terdengar suara seseorang yang menangis tersedu-sedu. ternyata asal suara itu dari tangisan seorang gadis yang tak lain adalah dokter cantik bernama Anna.. Ingin sekali dia menghampiri gadis itu, namun diurungkan nya niat hatinya karena takut Anna semakin merasa tidak nyaman. Ia hanya melihat Anna dari kejauhan. dalam benaknya berkata

"ada apa dengan gadis cantik ini? apa yang menyebabkan dia menangis sampai air mata membasahi wajah cantiknya? seberat apa masalah yang tengah ia hadapi? mengapa aku merasa ingin menguatkannya? Ah.. ada apa denganku. Ini tidak ada hubungannya dengan ku". Jason berlalu kembali ke kamarnya.

***

Status Palsu

1 bulan kemudian

Awan hitam menyelimuti langit malam itu. Anna melaju dengan mobilnya. Ia berhenti di sebuah toko kue untuk membeli beberapa kudapan karena dia belum sempat makan malam. Tak lama kemudian turun hujan yang sangat lebat. karena tidak membawa payung Anna berlari menuju mobilnya setelah selesai membeli kudapan.

" Ya Tuhan, hujannya sangat deras. " keluh Anna

Anna mulai menghidupkan mesin dan mengendarai mobilnya dengan pelan dan sangat hati-hati karena lebatnya hujan sedikit menghalangi jarak pandang. Tak berapa lama tiba-tiba

Braakk..

seseorang berlari ke arah mobilnya dan terpental. Beruntung Anna mengendarai mobilnya dengan pelan. Anna segera menghentikan mobilnya dan turun dengan perlahan.

"apa itu tadi?" Anna masih bingung

terlihat seorang pria sedang terbaring tak bergerak.. hujan masih saja lebat. perlahan ia menghampiri pria itu.. Ternyata pria itu adalah polisi tampan yang dirawat nya bulan lalu. ya, itu Jason.. Ia mendapatkan luka di pelipis matanya.. segera Anna berusaha membangunkan Jason.

"Tuan Jason, apa kau mendengar ku? Tuan.. Tuan.. sadarlah.. " Anna memanggilnya sambil menepuk-nepuk pipi Jason. namun Jason belum jg sadar.

Gadis itu mencoba memapah Jason ke mobilnya. mereka basah kuyup karena hujan. sampai di dalam mobil Anna mencoba membangunkan Jason kembali.

"Tuan.. Tuan Jason.. sadarlah.. Aku harus mengantarmu kemana? dan kau memiliki luka yang harus secepatnya ditangani. "

Anna memutuskan untuk membawa Jason ke rumahnya. Dipapahnya Jason masuk dan dibaringkannya pria tampan itu di sofa. Ia segera mengambil P3K dari kamarnya dan mulai merawat luka Jason. Setelah selesai ia kembali membangunkan Jason..

"Tuan.. sadarlah tuan.. " panggil Anna

"ah.. di mana ini? siapa kamu? " Jason tersadar dan menatap sekeliling

"Aku Anna dan ini adalah rumahku. Maaf aku membawamu ke rumah ku karena aku bingung harus mengantarmu kemana. " jawab Anna.

"Oh.. kau dokter yang menolongku waktu di rumah sakit" Jason baru menyadari bahwa Anna adalah dokter cantik yang menolongnya.

"yah.. entah mengapa kita selalu bertemu saat kau sedang terluka? " jawab Anna sambil tersenyum

"Terima kasih dokter Anna"

"tidak masalah. bisa kamu ceritakan apa yang terjadi? mengapa kamu menabrak mobil ku? tanya Anna penasaran

" Aku seorang polisi, dan tadi aku sedang mengejar seorang bandar narkoba tanpa sengaja aku menabrak mobilmu" jelas Jason

"oh.. sepertinya pekerjaan mu sangat beresiko, apa kamu tidak ada rencana beralih profesi? tanya Anna yang sebenarnya tengah menggoda Jason.

" tidak. menjadi seorang polisi adalah impian ku, walaupun berbahaya aku sangat menikmatinya. karena bahaya itu juga aku bisa bertemu dengan dokter cantik dan baik hati seperti mu. " kata Jason sambil menatap Anna dengan lembut

"kamu terlalu memuji Jason."

"Sekali lagi terimakasih dokter Anna. kalau begitu aku pulang dulu"

"tapi sekarang kau sedang demam, cepatlah kau ganti pakaian mu. kebetulan ada beberapa pakaian pria aku akan mengambilnya untukmu. " kata Anna sambil berjalan ke kamarnya..

"ini kamu pakai.. " Anna memberikan satu stel pakaian pria pada Jason.

" ini.. apa ini pakaian pacarmu? apa boleh aku memakainya? tanya Jason

" bukan. ini milik ayahku. pakailah." jawab Anna

"kalau begitu baiklah. tapi di mana aku bisa menggantinya?

" Di kamarku saja, itu.. kamar yang itu? " Anna menunjukkan kamarnya

Sementara Jason pergi mengganti pakaian ke kamar, gadis itu mengambil kudapan yang dibelinya dari dalam mobilnya.

***

Ketika Anna hendak memasuki rumahnya terdengar suara seorang pria memanggilnya.

"Anna.. tunggu Anna aku ingin bicara dengan mu" panggil pria itu yang tak lain adalah dokter Leo.

"aku rasa sudah tidak ada lagi yang harus dibicarakan." tolak Anna sembari ingin masuk ke rumahnya.

Dokter Leo mengikutinya masuk ke rumah, ia memegangi kedua tangan Anna sembari berkata " An.. dengarkan aku dulu, aku.. aku sangat rindu padamu, tak bisa kah kita mulai dari awal lagi? aku sangat mencintaimu, aku merasa tersiksa tanpa dirimu An. Aku akui aku melakukan kesalahan, tapi aku berjanji itu tidak akan terulang lagi. maafkan aku yah? " pinta dokter Leo

"Apa kamu sudah selesai bicara? jika sudah selesai maka pergilah dari rumah ku!! jawab Anna ketus

" Anna, aku sangat mencintaimu. maafkanlah aku. kembalilah padaku ya? " Leo terus memaksa sambil meremas lengan Anna dan membuat gadis itu kesakitan

Jason yang baru keluar dari kamar Anna segera melepaskan tangan dokter Leo

"Lepaskan tangan mu. Jangan sentuh dia lagi. Apa kamu sadar kamu telah menyakitinya?" bentak Jason sambil menarik Anna ke belakang nya.

"siapa kamu? Jangan ikut campur, ini adalah urusaku dengan Anna. Ini tidak ada hubungannya dengan mu. " bentak dokter Leo

"Dia pacarku. Sekarang apa kamu sudah paham? sekarang silahkan kau pergi dari sini!! Tegas Anna

Jason hanya terdiam mendengar perkataan Anna deng kedua bola matanya menatap Anna dengan penuh tanda tanya.

" Mana boleh kamu memperlakukan aku seperti itu Anna. Kita baru saja putus satu bulan yang lalu, sekarang kamu sudah punya pacar baru? Hebat sekali dirimu. Atau kamu sudah mulai berpacaran dengannya saat kamu masih jadi tunangan ku? Teriak dokter Leo

Plaakkk...

telapak tangan kecil Anna mendarat keras di wajah dokter Leo, setelah itu sambil menangis ia berkata " Jangan kamu samakan aku dengan dirimu Leo. Kita berbeda. aku tidak akan menjelaskan kapan dan bagaimana aku bisa bersama dengan Jason karena ku rasa tidak perlu menjelaskannya kepada orang luar seperti mu. sekarang pergilah.. pergi!! teriak Anna.

Dokter Leo pun pergi sambil memegang pipi kanannya sambil

berkata " tunggu saja Anna, aku akan membuat perhitungan dengan mu".

***

"Maafkan aku Jason, aku sudah melibatkan mu dalam urusan pribadiku. Terimakasih kamu sudah mau membantuku menghadapi pria itu. " suara lembut loitu terdengar lirih.

" Tidak masalah Anna. Kalau aku boleh tau, apa yang terjadi? apa yang membuat mu memutuskan hubungan kalian ? bukankah pria itu mengatakan bahwa dia sangat mencintaimu? Tanya Jason.

Anna terdiam sesaat. Ia sempat bingung apakah boleh menceritakan hal itu pada Jason. Tapi ia memutuskan untuk menceritakannya.

" Pria itu bernama Leo. Dia bekerja sebagai dokter spesialis saraf di rumah sakit tempat aku bekerja. Hubungan kami sudah dimulai pada saat kami duduk di bangku SMA. Baru saja 4 bulan yang lalu kami bertunangan, aku merasa kami pasangan yang serasi dan saling mencintai. sampai akhirnya aku mendapati bernya sedang bermesraan dengan sahabatku bulan lalu. Tepatnya saat kamu datang ke rumah sakit dengan pisau yang tertancap di perutmu. Saat itu langsung ku putuskan hubungan kami. " jelas Anna dengan air mata yg menetes di pipinya.

" Sudahlah An.. jangan kamu buang sia-sia air mata mu untuk pria seperti itu. keputusan yang kamu pilih ini sudah tepat An." kata Jason sambil menenangkan Anna dengan menepuk-nepuk punggungnya. Namun Anna yang merasa pusing langsung pingsan jatuh ke pelukan Jason.

"Anna.. Anna.. " Jason memanggilnya

setelah tidak ada respon dari Anna, Jason langsung menggendong gadis itu dan merebahkan nya di sofa. Dipandanginya wajah gadis itu sambil terus memanggil nama Anna.

Setelah beberapa saat, Anna terbangun dan menangis. Jason yg berada di dekatnya kembali memenangkan gadis itu. Anna pun menghentikan air matanya. Ia mulai merasa tenang, ia merasa terlindungi dengan adanya Jason di dekatnya.

"Apa kamu lapar? aku ingin makan kudapan yang ku beli di jaln pulang tadi. apa kamu mau makan bersama ku? Ajak Anna.

" Boleh juga" Jason segera mengikuti Anna yang mulai menyiapkan makanan di meja makan. kemudian makan kudapan lezat itu bersama.

***

"baiklah.. sudah saatnya aku pulang. Apa kamu baik-baik saja sendiri di sini? tanya Jason.

" aku hanya sedikit merasa pusing. tapi ku rasa tidak masalah. kamu pulanglah." kata Anna

"mana handphone mu? " tanya Jason

Anna memberikan Handphone miliknya pada Jason. Pria tampan itu langsung mengambilnya dan menyimpan no handphonenya di handphone Anna.

"ini.. kalau kamu merasa takut atau terjadi sesuatu, silahkan hubungi aku." kata Jason sambil mengembalikan handphone Anna.

Anna hanya mengangguk. Kemudian Jason pun pergi.

Benih Cinta

2 Hari telah berlalu, namun tidak ada kabar dari Anna. Dengan wajah sendu Jason terus berputar di atas kursi yang didudukinya.

" Jason, apa kamu sudah buat surat persetujuan penangguhan penahan tersangka JH?" tanya Miko salah seorang polisi rekan kerja Jason

Namun Jason terus melamun. Segala hal tentang Anna terus saja mengisi pikiran Jason. Ia menghawatirkan gadis itu.

"Jason! Apa yang kamu pikirkan? dari tadi aku perhatikan kamu melamun saja. Apa ada masalah? " tanya Miko lagi

"Oh ya.. Ada apa Miko? tanya Jason

" tadi aku tanya, apa kamu sudah buat surat persetujuan penangguhan penahanan tersangka JH? tapi kamu terus melamun. " tukas Miko.

"tentu saja sudah.. aku sudah meletakkannya di meja pak Sony" jawab Jason

"Baiklah. Tapi apa kamu sedang ada masalah? apa yang bisa aku bantu? " Tanya Miko penasaran melihat tingkah laku Jason belakangan terasa aneh. Pria yang selalu fokus bekerja sekarang sering melamun dan kurang bersemangat.

"Eh Miko, menurutmu apa yang terjadi kalau ada pria yang terus merasa khawatir pada seorang gadis? pria itu resah ingin tau kabar gadis itu, dan gadis itu selalu muncul di pikirannya? tanya Jason

" Siapa pria yang kamu maksud?" Miko penasaran

"ada seorang temanku" jawab Jason sambil menundukkan kepalanya

"menurutku pria itu sangat menyukai gadis itu, bahkan sepertinya dia sedang jatuh cinta pada gadis itu. " terang Miko

"jatuh cinta? " tanya Jason dengan wajah polosnya

"Ya.. pasti dia sedang jatuh cinta. Apa dia merasa ingin selalu melihat gadis itu, merasa rindu?" tanya Miko lagi

"Ya." jawab Jason bersemangat

"Kalu begitu tidak salah lagi, pasti dia sudah jatuh cinta pada gadis itu. Tapi apa benar pria ini adalah temanmu? Tanya Miko masih merasa penasaran

" ten.. tentu saja temanku" Jawab Jason gugup

"oh ya? kenapa aku merasa ini seperti tentang dirimu ya? goda Miko

" bukan, ini tentang temanku. Apa kamu tidak percaya? " Jason mulai salah tingkah

"baiklah-baiklah.. mau dipikirkan bagaimana pun memang tidak mungkin kamu. Kamu kan pria super cuek dan dingin terhadap wanita. nanti kalau kamu sudah mulai berlaku hangat terhadap seorang gadis barulah itu berarti kamu sedang jatuh cinta. seperti yang temanmu lakukan. " Miko mengakhiri percakapan mereka sambil berjalan keluar.

***

"Ada beberapa obat yang masih harus diteruskan, jadi aku meresepkannya kembali. Minumlah obatnya secara teratur, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup dan berolahraga ringan 3 kali seminggu. " Kata Anna yang sedang meresepkan obat untuk pasiennya.

" Terimakasih dokter Anna. Kalau begitu kami permisi dulu" kata pasien yang bersiap pergi.

"Sama-sama. Semoga lekas sembuh. " jawab Anna sambil tersenyum.

setelah pasiennya pergi Anna memijat pelan lehernya, ya.. dokter cantik itu sedikit lelah karena melayani banyak pasien hari ini.

"Suster Revi, apa masih ada pasien?" tanya Anna

"tidak ada lagi dok." jawab suster Revi

"kalau begitu aku akan pulang. Serahkan semua data di mejaku ke bagian administrasi ya. " pinta Anna

Baru saja berjalan keluar langkahnya terhenti oleh seseorang yang meraih lengannya.

"Jason kamu? Ada apa?" tanya Anna sedikit kaget

"Dokter Anna, bisa kah kamu membantuku? Luka di perutku terasa sedikit sakit. Apa ada masalah dengan jahitan nya? " pinta Jason

"Tidak mungkin, aku yang menjahit nya dan tidak pernah terjadi hal seperti ini sebelumnya. " Anna bingung

"tapi ini sungguh terasa sakit. coba.. coba kau periksalah dulu. " Rengek Jason

"Hah.. baiklah, silahkan ke ruangan ku" jawab Anna sambil menghela nafas.

Jason mengikuti langkah Anna sambil tersenyum. Ia merasa senang, ternyata alasan yang dibuatnya berhasil. Yah.. Jason hanya membuat alasan untuk bisa bertemu dengan Anna. Ia merasa tertarik dengan dokter cantik itu. Para perawat merasa bingung mengapa Anna kembali ke ruangannya.

"dokter Anna kenapa balik lg ya Mer?" kata suster Revi

"ya mana aku tau. tapi sama siapa dia? ya ampun tampan sekali. " suster Mery terperangah

"Apa itu pacar barunya dokter Anna? suster Revi penasaran

" Oh iya.. aku baru ingat, itu pasien yang datang dengan tusukan pisau di perutnya, siapa namanya ya.. aduh.. ehm.. oh iya Jason.. itu uan Jason" suster Mery baru mengingat Jason

"lalu, ada apa dengan mereka? apa kamu tidak penasaran? " Suster Revi mengajak Suster Mery untuk mengamati dari pintu.

"berbaringlah." kata Anna

kemudian Jason berbaring dengan menyembunyikan senyum di wajahnya.

"ehm.. sepertinya ini baik-baik saja, tidak ada masalah. Apa kamu yakin ini terasa sakit? seharusnya sudah tidak ada gejala apapun. ini sudah sembuh. " Jelas Anna sambil meraba bekas jahitan luka di perut Jason.

"aku yakin An. sakitnya berasal dari sini. " Jason beralasan

Anna terdiam sejenak. lalu "baiklah, aku akan memberimu obat anti nyeri, silahkan kamu minum dan kalau sudah tidak terasa nyeri segera hentikan mengkonsumsi nya. " Anna berjalan mengambil obat anti nyeri di kabinetnya.

"Baiklah, Terima kasih Anna" ucap Jason sambil tersenyum.

"pasti ada sesuatu yang terjadi dengan mereka". suster Revi menyimpulkan

" iya, kamu benar sekali. sangat terlihat jelas di raut wajah tuan Jason kalau dia memang menyukai dokter Anna. Ah, mereka keluar ayo kita pergi" kata Suster Mery sambil mengajak suster Revi berlari dari pintu.

Anna dan Jason berjalan beriringan sampai di pintu masuk rumah sakit.

"Ehm.. Anna, sebagai ucapan terimakasih mau tidak aku traktir makan malam?" ajak Jason

"Jason, aku rasa itu tidak perlu. Aku senang bisa membantumu. " tolak Anna

"Aku merasa tidak enak kamu selalu menolongku tapi aku tak pernah membalas kebaikan mu. Ayolah, aku traktir kamu makan malam yah? " Jason masih berusaha

"ehm.. Baiklah, malam ini jam 7. bagaimana? " Anna mengiyakan ajakan Jason

"ok!! kalau begitu aku akan menjemputmu jam 7." Jawab Jason bersemangat.

"ok.. sampai ketemu nanti malam. "

***

Ting tong.. Ting tong..

Anna bergegas membukakan pintu karena mengira Jason telah datang menjemputnya. namun kekecewaan datang setelah melihat seseorang di balik pintu. Ternyata dokter Leo yang datang.

"kamu!!! Mau apa lagi kamu datang ke rumah ku? " tanya Anna

"An.. Kamu berdandan rapi sekali, apa kamu mau pergi keluar? " Tanya Leo

"Iya, tentu saja kami akan pergi." seru pria yang baru saja tiba di depan rumah Anna.

Ternyata Jason datang dengan setelan jas rapi. Dia terlihat sangat berbeda dari biasanya. Tampan dan berkharisma layaknya seorang pangeran. Anna pun tak berhenti menatap pria berhidung mancung itu.

"ah, Jason kau sudah datang." Kata Anna dengan mata berbinar-binar

"ya, mari kita pergi. " Jawab Jason sambil memegang tangan Anna

Mereka pergi meninggalkan dokter Leo yang terpaku di depan pintu rumah Anna.

Sepanjang jalan menuju restauran dengan wajah murung Anna diam tanpa berkata sepatah kata pun.

"Apa dia menyakiti mu lagi?" tanya Jason

"tidak, belum lama dia datang lalu kamu datang. " Jawab Anna singkat

Jason mencari cara untuk membuat Anna tersenyum.

"An, Apa kamu tau bedanya cincin sama kamu?" Tanya Jason

"Hah. Apa bedanya? " tanya Anna penasaran

"Kalau cincin melekat di jari, kalau kamu melekat di hatiku." Jawab Jason sambil tersenyum

"Jason.. ternyata kamu juga bisa ngegombal ya. " Anna tersenyum ke arah Jason

"ya kamu murung terus sih. aku bingung harus bagaimana, jadi hanya ini yang bisa aku lakukan agar kamu tersenyum. " terang Jason.

"Terima kasih Jason,, tapi kita akan makan di mana? " tanya Anna

"Oh iya, kamu mau makan apa? " tanya Jason

"aku sih terserah kamu. " jawab Anna

"kalau begitu kita makan masakan Jepang apa tidak masalah? " tanya Jason lagi

"oh.. its ok.. aku suka shushi. " Anna setuju.

"silahkan di sebelah sini tuan" kata seorang pelayan restoran menunjukkan meja untuk Jason dan Anna

Jason mempersilahkan Anna duduk dengan menarikkan kursinya.

setelah pesanannya tiba, mereka makan sambil berbincang.

"oh iya Jason, sudah berapa lama kamu bekerja sebagai polisi?" tanya Anna

"sekitar tiga tahunan ini An. bagaimana dengan mu? Jason balik bertanya

" sama seperti mu. aku juga bekerja sebagai dokter sudah 3 tahun." jawab Anna

mereka berbincang sambil bercanda. Suasana hati Anna pun menjadi lebih baik. Anna mulai menyadari Jason membuatnya melupakan masalahnya dengan dokter Leo. setelah selesai makan Jason mengantar Anna pulang.

"Terima kasih Jason, aku sangat senang bisa makan malam denganmu. " ucap Anna

"Sama-sama An. tapi, apa boleh aku minum secangkir teh di sini? " tanya Jason

"Boleh saja, tapi aku ingin menanyakan sesuatu hal padamu. " kata Anna

"katakanlah. Apa yang mau kamu tanyakan? " tanya Jason

"ehm.. apa kamu sudah punya pacar? aku takut kalau kamu punya pacar, pacar mu bisa salah paham padaku. " tanya Anna.

"heh.. pacar? kamu gadis pertama yang makan malam denganku An. Aku tidak punya pacar. " jawab Jason.

"kalau begitu, silakan masuk. aku akan buatkan teh Chamomile untukmu. " ucap Anna.

***

bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!