“Encore!”
“Encore!”
“Encore!”
Leo memejamkan mata sambil mengangguk-anggukan kepala mengikuti irama teriakan penonton. Tentu saja, dia juga tahu benar kalau nyaris semua yang melakukannya adalah para kaum hawa. Sebab itulah kini seringai manis tampak di wajahnya. Membuat jeritan yang terdengar semakin heboh memekakkan telinga.
Leo Arjuna atau lebih akrabnya disapa Leo merupakan vokalis dari sebuah rock band bernama Tol. Niat awal penamaannya sih agar karir mereka lancar seperti jalan tol Jakarta saat lebaran. Namun alih-alih menyebut ‘Tol’ saja, kebanyakan orang lebih sering memakai kata ‘band’ di depannya.
Sebenarnya hal tersebut patut disyukuri. Sebab apa jadinya kalau mereka justru lebih suka menambahkan awalan atau akhiran lain yang membuat arti kata ‘Tol’ semakin miris dan ambigu. Alhasil, begitulah sejarah singkat rock band Leo kini lebih dikenal dengan nama ‘Band Tol’.
Band Tol memiliki empat personil lainnya selain dari Leo. Ada si tinggi Virgo, sang pemain bas. Kemudian Aries, si pemetik gitar. Lalu Libra tukang penabuh drum dan yang terakhir … Bambang. Pemain keyboard sekaligus ketua Band Tol.
Sebenarnya perjalanan musik Band Tol bisa dibilang cukup baru. Namun nama Band Tol sudah sangat melejit di berbagai sosial media, apalagi di akun gosip ‘Mbek Tua’. Topiknya pun … hampir selalu sama. Skandal Leo Arjuna yang mencari cinta.
Yep. He eh. Benar. Seratus.
Band Tol bukan terkenal karena lagu-lagu mereka, melainkan afair Leo dengan banyak gadis lah penyebabnya. Berhubung Band Tol masih anak bau kencur dalam dunia hiburan, publisitas apa pun ya mereka terima saja. Sebab tak kenal maka tak sayang, kan. Jadi setidaknya ya taaruf dulu, siapa tahu nanti jadi cinta.
Setelah mendendangkan dua lagu terakhir yang sangat sulit diterima telinga penonton, akhirnya konser mereka pun usai. Kelima anggota Band Tol turun dari panggung dan bergegas bersiap pulang ke penginapan. Tak sabar untuk meregangkan seluruh otot di atas tempat tidur dan berleyeh-leyeh.
“Leo, jangan lewat pintu itu!”
Tiba-tiba seorang pria berseru dari belakang Leo. Namun peringatannya sudah terlambat. Ratusan kilatan cahaya kamera dan jepretan foto sudah mengelilingi pria tampan itu dalam sekejap. Sekaligus membutakan matanya untuk melihat ke depan.
“Bagaimana hubunganmu dengan Mawar, Leo?”
“Apa benar kamu sudah putus dengan Melati?”
“Bisa konfirmasikan kedekatanmu dengan Dahlia, Leo?”
Leo pun tersenyum kemudian mengenakan kaca mata hitamnya dengan lamban dan elegan. Memastikan para wartawan bisa mengambil setiap sudut ketampanannya tanpa menghasilkan gambar buram. Sekaligus tentu saja untuk melindungi kedua matanya dari cahaya yang menyilaukan.
“Maaf. No comment,” respon Leo dengan suara serak-serak beratnya.
Pria rupawan itu pun akhirnya pergi meninggalkan kerumunan wartawan dengan kawalan dari manajernya. Keduanya berjalan perlahan melawan arus, menuju mobil yang sudah diparkirkan di dekat mereka. Setelah semuanya masuk dan pintu mobil ditutup, kebisingan di luar seketika meredup.
Leo bersandar tepar pada kursi mobilnya. Meskipun dia cukup menikmati ketenarannya sekarang, ia juga tidak ingin hanya hal tersebut yang harum namanya. Sebagai seorang seniman, tentu saja dia mau karyanya yang lebih bersinar bukannya kelakuannya.
Tiba-tiba ponsel Leo bergetar, ia pun meraihnya dari saku celana. Rupanya seorang wanita bernama Cempaka baru saja mengirimkan pesan. Namun, pria tampan itu tak mengindahkannya. Bisa dilihat kotak masuk pada ponsel Leo sudah seperti sebuah kebun penuh dengan bunga. Mawar, Melati, semuanya indah pokoknya.
Leo menghela napas panjang lalu menatap pemandangan di sekitarnya melalui jendela mobil. Tetapi ponselnya kini bergetar lagi. Begitu ia cek pada layarnya tertera tulisan ‘Private Number’. Pria itu seketika menelan ludahnya. Kemudian menempelkan ponselnya ke telinga.
“Baik, aku mengerti.”
Usai menutup panggilan teleponnya, sinar mata Leo berubah. Kini raut wajahnya jadi lebih serius dan … bisa dibilang sedikit agak mengerikan. Dirinya pun hanya terdiam hingga mobilnya sampai di sebuah hotel mewah, tempat seluruh personil Band Tol dan para staf menginap.
Setelah berpamitan pada rekan-rekannya, Leo pun bergegas naik elevator menuju ke kamar. Kemudian ia mandi untuk meluruhkan semua sisa keringat saat konser. Tak lama, pria tampan itu pun tampak sedang membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan terlelap.
Leo begitu kelelahan hingga tak menyadari bahwa ada sosok lain yang berada di dalam kamarnya. Seseorang yang berpakaian serba hitam dan kini tengah berjalan menghampiri. Satu tangannya terangkat dan mengarahkan sebuah pistol pada dahi vokalis Band Tol itu.
Dor!
Dor!
Dua buah bunyi tembakan pun terdengar di dalam kamar hotel tersebut. Sayangnya, suaranya pelan karena senapannya telah diberi peredam suara. Dan lebih disayangkan lagi peredam suara tersebut bukan hanya membungkam suara pistol, namun juga suara Leo Arjuna untuk selama-lamanya ….
***
Curcol Author:
Salam kenal, Author Bawang di sini. Karya ini merupakan submisi untuk kontes ‘Mengubah Takdir’. Semoga pada betah-betah baca, ya :)
Ucapan terima kasihku juga untuk tim rumpi dan gabut mantan anak AG. Tanpa kalian aku bakal mojok sendirian ngemil cilok mengubur hobi menulis dalam-dalam #ehek.
Terus untuk Kisanak R & R, makasih banyak udah menghibahkan judul dan supportnya yang tak pernah kandas. Kisanak B yang selalu hadir. Kisanak L untuk tawa dan nama yang dipinjam. Serta Kisanak A-Z yang jasanya tak kan terlupakan <3
Leo037: Kayak lagi pidato nerima Piala Citra aje, Thor.
Author: Hush. Belum waktunya muncul kamuh.
Leo037: Ngung~ Yeyeye ngung~
Author: Raket listrik tadi taro mana, ya ….
Jangan lupa favorit, like, komen, hadiah, dan votenya ;D
Nuhun~
- Bawang
Alkisah, di sebuah kota bernama Halulo tapi mari kita sebut saja Kota H biar lebih singkat mengetiknya dan tetap dihitung satu kata. Ulang lagi ya, biar afdal. Ahem.
Pada suatu hari di Kota H, hiduplah seekor nyamuk jantan bernama Leo037. Entah mengapa seekor nyamuk memakai nama layaknya seekor singa tapi mohon diikhlaskan saja. Leo037 adalah seekor nyamuk muda yang baru beberapa hari lalu lulus dari stadium pupanya.
Kalau tidak salah hitung, usia Leo037 mungkin sekitar 13 hari sekarang. Itu juga sudah termasuk fase telur, larva, pupa, hingga kini nyamuk dewasa. Leo037 merupakan nyamuk spesies Culex sp. atau lebih keren dikenal dengan julukan ‘nyamuk rumah’. Namun alih-alih bersarang di gubuk warga, ia lebih memilih tinggal di hotel bintang lima.
Sebenarnya ada alasan lain juga mengapa ia lebih memilih menetap di kawasan elite tersebut. Sebab makanan yang disajikan di sana sangatlah enak. Sisa makanan para tamu dan tempat sampah dapur adalah dua spot favoritnya.
Sebagai seekor nyamuk jantan, Leo037 hanya ditakdirkan untuk mengkonsumsi nektar, sari buah, dan zat manis lainnya saja. Namun, tidak begitu kasusnya untuk kaum betina. Meskipun para nyamuk betina juga memakan nektar dan zat manis, mereka butuh darah manusia sebagai sumber protein untuk produksi telur.
Maka dari itu, hanya dan cuma nyamuk betina saja yang mengisap darah manusia. Sebab bagaimanapun juga, tugas utama baik nyamuk jantan ataupun betina adalah melestarikan dan membudidayakan nyamuk ke seluruh jagad raya.
Baiklah, mari kembali lagi ke kisah hidup Leo037. Sejak sayapnya mengeras dan bisa terbang, ia tak pernah berhenti menjelajah. Dari lapangan parkir basemen sampai kolam renang rooftop hotel sudah ia singgahi. Intinya, Leo037 adalah seekor nyamuk yang penasaran.
Khususnya hari ini misalnya. Saat ia sedang mengamati sekelompok nyamuk betina yang baru pulang dengan selamat dari misi mulia mereka, tiba-tiba muncul pertanyaan dalam benaknya. Bagaimana sih sebenarnya rasa darah manusia?
Akhirnya tanpa banyak berpikir lagi, Leo037 memutuskan untuk langsung saja terjun ke lapangan. Bagaimanapun juga itulah cara tercepat untuk menemukan jawabannya. Tak lama, ia pun segera melesat terbang untuk mencari mangsanya.
Setelah berkelana ke sana kemari seharian, Leo037 mendapatkan targetnya. Seorang bartender yang bekerja di pinggir kolam renang. Ia memilihnya karena pria muda itu selalu sibuk melayani tamu yang memesan minuman. Jadi Leo037 berharap, si bartender tak akan menyadari saat ia meminum darahnya.
Misi rahasia Leo037 pun akhirnya dijalankan. Begitu pemuda tersebut tampak sedang membuat minuman yang rumit, dirinya langsung meluncur menuju bagian tubuh yang tidak tertutup dan hinggap di sana. Mengeluarkan mulut pengisapnya bersiap menembus kulit si bartender.
Seekor nyamuk memang boleh berencana tetapi Yang di Atas lah yang menentukan. Rupanya probosis atau mulut pengisap nyamuk jantan tak sekuat milik nyamuk betina. Meskipun ia bisa dengan mudah menyesap nektar dan sari buah, tidak begitu dengan darah manusia.
Leo037 pun mengurungkan niatnya saat itu, takut probosis miliknya hancur lantaran terlalu dipaksakan. Namun, bukan berarti ia menyerah. Ia hanya perlu mencari target yang lebih sesuai kelasnya. Misalnya seorang anak kecil yang kulitnya lebih halus dan kemungkinan tak sealot manusia dewasa.
Begitu ia mendapatkan target berikutnya, Leo037 pun melesat laju dan segera mendarat di lengan polos bocah tersebut. Tetapi belum ada sedetik, sebuah tangan besar sudah melayang ke arahnya. Membuat Leo037 nyaris saja kehilangan nyawa jika ia tak gesit menghindar.
Akhirnya, nyamuk jantan itu memutuskan untuk rehat sejenak. Ia terlalu syok dengan kejadian barusan. Hampir saja ia menjadi pepes nyamuk yang ‘kan terbawa bersama debu dan angin.
Selama ini dirinya hanya hinggap di sisa-sisa makanan tamu hotel dan sampah dapur sehingga hidupnya jarang sekali terancam. Bahkan kalau diingat-ingat lagi sepertinya tidak pernah. Makanya kini ia membatalkan misinya dan kembali mengincar makanan sisa saja.
Leo037 akhirnya terbang memasuki elevator untuk mengunjungi lorong-lorong yang menuju ke kamar tamu. Jika dirinya beruntung, biasanya akan ada baki-baki layanan kamar di depan pintu dengan piring yang masih tertinggal sedikit makanan.
Namun, tampaknya memang hari itu bukanlah hari keberuntungan Leo037. Setelah tadi gagal mencicipi darah manusia kini ia pun tak bisa menemukan santapan manisnya. Meskipun telah mengitari beberapa lantai, tetap saja tak ada piring kotor yang terlihat.
Dirinya sudah begitu lesu karena belum mengkonsumsi apa-apa sejak pagi. Mendadak ia tersentak, seorang pria muda baru saja membuka salah satu pintu kamar di dekatnya. Mungkin ia bisa masuk mengikuti pemuda itu. Siapa tahu di dalam kamar tersebut ada pasokan makanan manis dan buah-buahan segar.
Leo037 pun diam-diam terbang melayang masuk ke dalam. Rupanya ruangan yang ia masuki cukup besar. Ia pun hinggap ke sana kemari mencari sesedot nektar. Tetapi sayangnya, takdir berkata lain. Tak ada apapun di dalam kamar ini selain dari furnitur hotel dan pakaian milik tamu.
Tiba-tiba Leo037 mendengar suara bersitan angin kencang. Lalu seketika bau manis dan gurih darah semerbak memenuhi ruangan. Tentu saja dia langsung tancap gas menuju tempat lokasi. Sebab apa yang sedari tadi dicarinya kini malah tersaji begitu saja di hadapannya. Secara cuma-cuma pula.
Leo037 bisa melihat kolam-kolam darah terbentuk di atas sebuah tempat tidur. Pemiliknya tampaknya juga sedang tertidur lelap. Meskipun cukup aneh, karena ia tak lagi bisa mendeteksi karbon dioksida yang seharusnya dikeluarkan oleh manusia tersebut.
Namun, Leo037 sudah kepalang senang. Ia tak lagi memedulikan apa yang telah terjadi pada pemuda di hadapannya. Lagipula urusan manusia tak ada sangkut pautnya dengan urusan nyamuk. Yang ia tahu hanyalah ada bufet darah yang siap untuk disantap.
Si nyamuk pun mendarat di salah satu kubangan kecil cairan merah tersebut. Kini tak ada lagi kulit kenyal yang perlu ditembus. Ataupun ketakutan akan tepukan mematikan yang mengincar hidupnya.
Leo037 mengeluarkan probosis miliknya dengan bersemangat dan antusias. Akhirnya setelah hari melelahkan dan penuh perjuangan, ia bisa menyesap dan merasakan darah manusia. Namun setelah berulang kali mencecap dan mencari keunikan pada sel-sel merah tersebut, ia masih tak dapat menemukannya.
Rupanya rasa darah manusia tidak seistimewa yang ia bayangkan. Yah, paling tidak kini rasa penasarannya sudah terjawab. Ia pun memutuskan akan tetap mengkonsumsi nektar dan zat manis saja. Biarkan para nyamuk betina yang menjadi penikmat cairan merah tersebut.
Ditambah lagi, risikonya jauh lebih besar dibandingkan dengan yang didapat. Setelah memenuhi perutnya, Leo037 pun berencana terbang kembali ke sarang untuk beristirahat. Namun entah mengapa, tiba-tiba saja ia merasakan kantuk yang teramat sangat.
Tubuhnya bahkan sampai terkulai lemas tak berdaya di atas tempat tidur manusia tersebut. Setelah beberapa detik berusaha melawan, akhirnya Leo037 menyerah. Dirinya pun terlelap di atas seprai putih bernoda darah itu.
Dalam tidurnya, Leo037 merasa tidak tenang. Ia seperti bisa mendengar ada sesuatu yang terus bergerak dan membuat kegaduhan di dekatnya. Namun, tubuhnya terlalu lemah dan terasa sakit semua untuk bangun dan memeriksanya.
Hingga akhirnya malam pun semakin larut. Leo037 masih tampak tergeletak di posisi yang sama. Namun, ada perbedaan yang begitu signifikan pada si nyamuk. Entah mengapa dan bagaimana, tubuh Leo037 terus tumbuh kian membesar dan berubah bentuk sepanjang malam hingga menjelang pagi.
Menjadi sesuatu yang takkan pernah bisa diduganya ….
***
Curcol Author:
Maaf ya, narasi semua ....
Soalnya nyamuk 'kan enggak bisa ngomong ....
Atau lebih tepatnya Author enggak pernah denger nyamuk ngomong. (Kabooooor~)
Jadi ... Author mau mengaku. Sebenarnya Author pun baru tahu setelah menulis novel ini kalau rupanya yang mengisap darah manusia itu hanyalah nyamuk betina, ahahaa xD
####### ####### #######
Jangan lupa terus dukung Author dengan memberi love, komen, jempol, hadiah, dan votemu, ya ;D
Nuhun~
- Bawang
Brak!
Pintu kamar hotel tiba-tiba saja dibuka. Suara hentakan keras tersebut juga langsung membangunkan Leo037 dari tidurnya. Ia pun tersentak kaget dan berusaha untuk kabur terbang namun entah mengapa tubuhnya terasa berat dan tak mau mengikuti kemauannya.
Seorang manusia lalu berjalan mendekat, kemudian membuka lebar tirai kamar hotel yang berada tepat di sisi samping. Membuat seluruh ruangan seketika menjadi terang-benderang. Sinar matahari pun ikut menghantam menyilaukan mata.
“Leo! Sudah kubilang untuk bersiap-siap dari jam 9:00. Kenapa kamu masih tidur?!”
Leo037 terdiam terpaku. Merasa bingung mengapa manusia di depannya sepertinya sedang berbicara padanya. Terlebih lagi, kenapa ukuran manusia ini kecil sekali. Memangnya ada manusia yang sebesar nyamuk, ya ….
“Leo! Kenapa kamu hanya bengang-bengong saja. Jadwal kita padat!” teriaknya lagi.
Kemudian pria itu membuka selimut yang menutupi tubuh Leo037 dan menarik kedua tangannya sampai ia berdiri. Lalu menatapnya dari atas ke bawah dan mengernyitkan dahi. Ekspresinya tampak bingung.
“Sejak kapan kau punya kebiasaan tidur telanjang?” tanyanya. “Ah, sudahlah. Kita benar-benar tak punya waktu lagi.”
Manusia mini itu lalu mendorongnya menuju ke kamar mandi dan menutup pintunya. Meninggalkan Leo037 sendirian di dalam. Benaknya penuh dengan berjuta pertanyaan.
“Kuberikan waktu sepuluh menit!” seru pria tadi dari luar. “Pakaianmu akan kuletakkan di atas tempat tidur. Bergegaslah!”
Leo037 masih mematung. Sebenarnya apa yang baru saja terjadi. Apakah dirinya sedang bermimpi. Atau mungkin ini merupakan salah satu efek yang ditimbulkan dari meminum darah manusia untuk pertama kalinya ….
Tiba-tiba kedua mata Leo037 membelalak. Ia baru saja melihat rupanya pada cermin kamar mandi. Namun bukan dengan dua mata tampan kehijauan, yang terdiri dari ratusan bola lensa, yang selama ini dikenalnya. Melainkan, dua mata membosankan berwarna putih dengan bulatan cokelat tua di tengahnya.
Leo037 pun mendadak merasa lemas. Dua antena berbulunya yang rupawan kita telah terganti dengan rambut hitam kelam berantakan. Abdomen yang dulu bergaris-garis elok telah menghilang menjadi kulit kenyal kotak-kotak. Enam kaki langsingnya sekarang berubah menjadi dua tangan dan dua kaki berotot.
Mulut pengisapnya yang indah dan tajam kini hanya tinggal kenangan. Menjadi tumpul dan bantat. Berwarna kemerahan dan merekah terbagi dua. Leo037 menghela napas panjang. Mengapa rupanya buruk sekali ….
Sebagai seekor nyamuk jantan, Leo037 sebenarnya tergolong kaum rupawan. Terbukti dengan dirinya yang cukup populer di kalangan nyamuk betina. Hanya saja, ada rumor populer mengatakan bahwa hidup nyamuk jantan tak akan lama setelah melakukan perkawinan. Alhasil, dirinya pun memutuskan untuk melajang dulu.
Ya. Leo037 adalah seekor nyamuk perjaka. Jika tahu dirinya akan bernasib sial begini, ia tidak akan jual mahal dulunya. Lebih baik mati sebagai seorang nyamuk daripada seekor manusia ….
“Leo! Kau masih belum selesai?”
Sebuah suara familier terdengar dari balik pintu kamar mandi. Suara yang sama dengan pria kecil sebelumnya. Tunggu sebentar ….
Berarti bukan pria itu yang seukuran nyamuk. Melainkan dirinya yang menjadi sebesar manusia. Ralat, ralat. Dirinya justru yang telah menjadi seorang manusia.
Deg!
Tiba-tiba saja kenyataan itu menghantam keras kesadaran Leo037. Otaknya baru mencerna fakta tersebut sekarang. Dia bukanlah lagi seekor nyamuk.
Melainkan seorang anak manusia ….
Manusia ….
MANUSIA.
Tubuh tanpa busana Leo037 seketika terjatuh ke lantai. Kepalanya terasa berputar dan kedua matanya terpejam. Tampaknya ia baru saja mengalami pingsan pertamanya sebagai seorang manusia.
***
Leo037 membuka kedua matanya. Entah apa, siapa, kapan, mengapa, di mana, dan bagaimana, namun dirinya sudah duduk manis di dalam sebuah mobil dengan pakaian dan riasan lengkap. Dan … tentu saja masih berwujud seorang manusia.
“Leo, kau baik-baik saja? Kudengar tadi kau pingsan di kamar mandi,” ujar seseorang yang duduk di sebelahnya. Raut wajahnya tampak khawatir.
Namun, Leo037 hanya diam saja. Sama sekali tak mengindahkan pemuda di sampingnya. Ia malah kembali lagi memejamkan mata, tak mau menerima kenyataan pahit yang sedang dialaminya.
“Biarkan saja Leo dulu, Lib. Tampaknya dia masih kelelahan,” tutur pemuda lainnya dari kursi belakang.
“Baiklah.”
Perjalanan pun berlanjut tanpa percakapan. Hanya terdengar suara radio yang melantunkan lagu-lagu populer. Sesekali beberapa pria muda di dalam mobil bernyanyi mengikuti iramanya.
Sejujurnya saat masih menjadi seekor nyamuk, Leo037 punya sebuah rahasia. Ia tak pernah mengatakannya lantaran tak yakin bagaimana para rekan sejawatnya akan bereaksi jika mereka tahu. Yakni, bahwa dirinya bisa mengerti bahasa manusia.
Leo037 juga tidak tahu bagaimana ia bisa memiliki kemampuan tersebut, namun begitulah adanya. Jadi sejak awal, ia bukannya tidak tahu apa yang dibicarakan orang-orang itu. Dianya saja yang tak mau merespon.
Tiba-tiba pria yang duduk di kursi depan menurunkan volume radio. Kemudian ia berbalik menghadap ke belakang. Rupanya pria itu yang membangunkan Leo037 pagi ini.
“Oke. Seperti yang kalian tahu, harusnya ada sound check sebelumnya,” jelas pria itu.
“Namun karena waktunya mepet dan acara ini merupakan siaran langsung, jadi Band Tol takkan sempat melakukannya.”
“Tenang aja, Mas Rama. Band Tol akan tampil dengan baik,” ucap pemuda yang tadi menanyakan keadaan Leo037 di mobil.
“Good.”
Kemudian Rama kembali sibuk dengan ponselnya. Tampaknya sedang membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan penampilan mereka nanti. Tentu saja Leo037 tak peduli. Ia hanya memandang keluar jendela. Tiba-tiba sebuah tangan dari belakang menyodorkan pisang padanya.
“Kau belum makan dari pagi, ‘kan?” tanya pemuda berwajah ramah yang duduk di belakang. “Setidaknya makan ini dulu.”
Awalnya Leo037 tidak mau menerima buah tersebut demi mempertahankan harga diri ke-nyamuk-annya, namun perutnya betul-betul minta diisi sekarang. Ia pun menyisihkan keangkuhannya sejenak lalu mengambil pisang itu.
Namun ada satu masalah lagi sekarang. Bagaimana cara dia mengkonsumsi buah kuning ini. Sebagai nyamuk ia hanya perlu menggunakan probosisnya untuk menyesap sari buah tersebut. Tetapi sebagai manusia ….
Leo037 pun diam-diam memperhatikan pria di belakangnya yang sedang mengupas kulit pisang satu demi satu lalu melahap isinya. Ia pun berusaha menyontek apa yang ia lihat. Merobek lapisan kuning terang dengan perlahan hingga muncul isian kuning pucat.
Mulut Leo037 pun siap membuka dan menggigit pisang tersebut. Seketika tekstur asing dan sensasi manis yang akrab memenuhi seluruh lapisan mulutnya. Semakin ia kunyah semakin terasa pula kekentalan manisnya. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Ia pun menyantap habis pisang tersebut dengan cepat.
Baru kali ini Leo037 akhirnya berpikir bahwa ada baiknya juga menjadi seorang manusia ….
“Oke, Band Tol. Kita sudah sampai,” ujar Rama dari kursi depan.
Leo037 bersama dengan keempat pemuda lainnya pun turun dari mobil. Seorang perempuan muda memakai headset menjemput mereka. Kemudian bergegas menggiring Rama dan kelimanya ke belakang panggung.
“Beberapa performer akan datang terlambat karena masih terjebak macet sehingga pertunjukan kalian akan dimajukan,” jelasnya dengan cepat sambil berjalan. “Apa itu akan menjadi masalah, Manajer?”
“No problem,” jawab Rama.
“Bagus. Mohon tunggu di sini sebentar.”
Begitu anggota kru itu pergi, Rama pun segera mengalihkan pandangannya pada Band Tol. Wajahnya tampak begitu tegang, namun ia berusaha menyembunyikannya.
“Aku tahu ini bukan situasi yang ideal,” ucap Rama. “Tapi kita membutuhkan acara ini untuk semakin mendongkrak popularitas Band Tol.”
“Pentas Pemuda disiarkan langsung ke seluruh negeri dan inilah saatnya membuktikan kemampuan Band Tol yang sebenarnya.”
Kemudian pria yang tadi memberikan pisang pada Leo037 menelungkupkan tangannya ke depan. Lalu disusul oleh ketiga pemuda lainnya dan Rama. Hanya tinggal si mantan nyamuk saja yang belum bergabung.
“Leo?” panggil si pemuda penyedia pisang.
Berhubung Leo037 merasa sangat bersyukur dengan pisang tadi. Ia pun mau tak mau ikut melakukan pose yang sama saat diminta. Perlahan ia pun menyodorkan tangannya ke tumpukan telapak di hadapannya.
“Ok. Ready?”
“Band Tol, Band Tol, Band Tol, Band Tol, Band Tol! Ouch!” seru kelima orang laki-laki di sekeliling Leo073 sambil menaikkan tangan mereka bersama-sama ke atas.
Si manusia nyamuk tidak mengerti apa yang terjadi, tapi setidaknya ia sudah berusaha lip sync mengikuti irama dan gerakan para manusia tadi. Kemudian kru perempuan yang sebelumnya menjemput mereka datang kembali.
“Kalian selanjutnya,” ujarnya cepat.
Leo037 bisa melihat bahwa kelima pemuda di depannya begitu tegang. Tampak jelas sekali dari banyaknya karbon dioksida yang mereka hasilkan. Selain itu, ia pun juga bisa mencium aroma keringat dingin para laki-laki di dekatnya.
Tak lama, suara MC memanggil Band Tol untuk menuju ke atas panggung. Semuanya pun berjalan keluar dari balik backstage terkecuali Rama. Pria itu tetap berada di posisinya sambil memberikan semangatnya yang terakhir. Menepuk pelan satu per satu punggung personil Band Tol.
Sejujurnya, Leo037 tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Namun motif anyaman pada kepala mikrofon mengingatkannya pada bentuk mata nyamuknya yang dulu. Sehingga ia pun jadi tertarik ke sana.
Saat Leo037 sedang melepas kerinduannya mengagumi pengeras suara tersebut, mendadak musik di belakangnya berbunyi keras. Memainkan sebuah lagu yang terasa asing dan begitu memekakkan telinga. Sampai-sampai ia berharap tidak membuang kulit pisangnya tadi agar bisa menyumpal kupingnya sekarang.
“Ssst … Leo,” desis si pemuda pisang. “Ayo, nyanyi.”
Leo037 mengernyitkan dahinya. Meskipun ia mendengar jelas ucapan si donatur buahnya, dirinya tidak pernah bernyanyi sebelumnya. Lagipula kalaupun ia mencobanya hanya satu lagu yang ia tahu.
“Sssst ... Leo!” desisnya lagi.
Jika mereka benar-benar ingin memaksanya bernyanyi ya apa boleh buat. Untuk sekali ini saja Leo037 akan memenuhi permintaannya. Tak ada lagi kali berikutnya. Sebab dirinya sangat membenci tembang anak tersebut.
“Erm … mh.” Leo37 mengetes suaranya yang rupanya langsung terdengar membahana ke seluruh venue. Seketika musik di belakangnya pun terdiam mengikuti arahan suaranya.
Kemudian Leo037 menarik napas panjang dan akhirnya bernyanyi lantang.
“CICAK-CICAK DI DINDING ….”
***
Curcol Author:
♫ Diam-diam merayap ♫
♫ Datang seekor nyamuk ♫
♫ Hap! ♫
♫ Lalu ditangkap ♫
####### ####### #######
Jangan lupa love, komen, jempol, hadiah, dan vote kalian, ya ;D
Nuhun~
- Bawang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!