Senja menyapa, hilir mudik lalu lalang manusia kembali beristirahat dari kegiatan hari yang melelahkan.
" Halo sayang, sekarang.?
"........
" Tapi aku udah di rumah, apa gak besok ajha?
"...........
" Iya aku ke sana.
Dengan langkah gontai Ayni keluar kembali dari kamarnya untuk menemui kekasihnya Digta yang sudah menjadi pacarnya selama dua tahun.
" Lho kok mau pergi lagi?
Tanya kak Bella yang baru kembali dari dapur.
"Iya kak, digta minta aku datang kerumahnya buat nyelesaiin laporan dia di kantornya.
" Ay bisa gak sih kamu bilang Gak sekali ajha sama pacar kamu yang childish itu? Ini tuh dah malem.
"Aku gak apa apa kok kak.
" Terserah kamu ajha deh. Gumam bella kesal.
Bella adalah sahabat ayni yang sudah sangat baik membantu ayni mulai dari awal dia pindah ke kota ini. Termasuk rumah yang sekarang ayni tempati adalah kontrakan keluarga bella dan berkat bella ayni cuma bayar separuh saja, sebenar nya bella sudah mengatakan untuk tidak usah memikir kan masalah biaya kontrakan tapi ayni yang merasa tidak enak karena bella sudah banyak membantu. Itu lah kenapa bella merasa sakit hati saat digta seenak nya saja pada ayni seperti sekarang ini karena dia sudah menganggap ayni seperti adik nya sendiri dan bella merasa ayni terus di bodohi oleh kekasih nya itu.
Entah kenapa setiap kali digta meminta apapun pada ayni, ayni selalu menuruti semua kemauannya, dia selalu merasa berhutang budi padanya karena saat dia dan keluarga nya dalam masalah finansial yang anjlok parah digta lah salah satu orang yang bertahan disissinya bahkan saat kedua orang tuanya meninggal digta selalu menemaninya dan hal itu lah yang membuat ayni tidak bisa menolak apapun yang digta minta padanya.
" Aku tunggu di depan ya dig.
" Maaf ya sayang bukan nya aku gak mau nganter kamu pulang tapi aku tuh capek banget seharian ngerjain laporan ini, aku pesenin taxi online ya.
********
Dengan langkah kecewa ayni memasuki taxi online yang sudah dipesan kan oleh digta dia tidak menyangka bahwa digta benar benar tega membiarkan dia pulang sendiri
" Kenapa sikap kamu berubah banget sih dig, kamu udah gak perhatian kayak dulu lagi." batin ayni sambil berurai air mata.
****
Hari ini adalah akhir pekan banyak dari para pekerja yang biasa nya sibuk beraktivitas di luar rumah lebih memilih bermalas malasan di tempat tidur begitu pula dengan ayni hari ini dia merasa kurang enak badan.
" Tok tok tok.
" Ay kak bella masuk ya.
" Masuk aja kak pintu nya gak di kunci kok.
" Kamu sakit? Tanya bella sambil menempelkan telapak tangan nya diatas dahi ayni.
" Gak kok kak cuma gak enak badan aja bentar lagi juga mendingan.
" Kakak buatin bubur ya buat kamu". Sambil keluar dari kamar ayni.
Setelah kurang dari satu jam akhirnya bella masuk kembali ke dalam kamar ayni sambil membawa nampan berisi bubur yang masih panas.
" Uuek Ueek... Ayni memuntahkan cairan dari dalam perut nya yang kosong
" Ayni kamu kenapa ay? Tanya bella panik sambil memperhatikan wajah ayni yang sudah pucat pasi.
" Kak tolong antar ayni k rumah sakit ya.
Dengan segera bella membatu ayni berdiri dan memapah nya masuk ke dalam mobil bella.
**********
Sesampainya di rumah sakit.
" Kamu tunggu di sini kakak mau ambil kursi roda dulu
" Gak usah kak aku masih kuat buat jalan kok.
" Ya udah ayok.
Dengan sangat hati hati bella memapah ayni menuju kursi tunggu yang ada di depan ruang periksa dokter.
" Masih bisa tahan kan ay? Dokter lagi ada pasien.
" Iya kak.
Setelah tiga puluh menit menunggu akhirnya suster memanggil ayni untuk di periksa.
" Ibu Ruayni Elfiza.
Dengan di temani bella ayni masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
" Ayni tolong perhatikan lagi pola makan mu, magg kamu udah semakin parah kamu gak mau kan sampai jadi asam lambung? Kata dokter tampan itu dengan nada serius.
" Iya dok akhir akhir ini aku lagi banyak kerjaan jadi makan aku gak teratur.
" Saya harap kamu jangan anggap remeh penyakit mu ini,ini resepnya silahkan tebus di apotik.
" Baik dok terima kasih.
Setelah bella menebus obat untuk ayni, mereka pun pulang.
" Kakak tuh gak habis pikir deh ay sama kamu, coba sekali aja kamu bilang gak bisa sama si digta itu, kakak ngerasa dia itu cuma manfaatin kebaikan kamu. Kamu sampai gak merhatiin pola makan kamu. Gumam bella sedikit kesal
" Kak.... Ini tuh bukan salah digta, aku yang salah karena selalu telat makan. Ucap ayni masih membela kekasih nya.
" Terserah kamu deh ay tapi kalau sampai kamu sakit lagi kakak gak akan segan segan ama tuh cowok. Biar kakak kasih perhitungan.
" Iya kak ayni janji bakal jaga makan ayni. Ucap ayni masih dengan suara yang sedikit lemas.
" Kita mampir sebentar di mini Market ya kakak mau beliin buah buat kamu soal nya stok buah di rumah udah habis.
" Iya kak.
Setelah sampai di mini market bella segera turun dari mobil sementara ayni memilih menunggu di mobil saja dia masih tidak punya tenaga untuk berjalan terlalu lama.
Ayni merasa sangat bersyukur karena masih ada bella yang sangat perhatian dan sangat sayang pada nya meskipun mereka tidak ada hubungan darah.
Setelah seminggu berlalu akhirnya ayni bisa beraktivitas kembali, hari ini dia berencana ke makam orang tua nya setelah pulang dari kantor.
" Nanti aku jemput ya" . Kata digta sambil menatap ayni.
"Tapi aku mau ke makam orang tua aku dulu".ayni merasa nggak enak hati menerima tawaran digta.
"Iya aku temenin." janji digta.
" Ya udah masuk sana nanti telat lagi.
" Aku masuk ya assalamualaikum.
"Waalaikumsalam.
Semenjak ayni sakit digta menjadi sedikit perhatian, karena dia merasa kambuhnya sakit magg ayni juga di sebabkan karena dia.
Digta terus memaksa ayni buat ngerjain laporan deadline yang dia terima dari kantor nya.
*******
Hari ini cuaca kurang bersahabat, hujan mengguyur kota J begitu deras.
Ayni merasa badan nya semakin bergetar karena kedinginan setelah hampir dua jam menunggu digta di halte depan kantor nya.
" Kalau memang enggak bisa datang jemput kenapa gak ngabarin sih dig kamu tega banget ngabiarin aku berdiri kedinginan disini " Batin ayni sambil mengusap bahu nya dengan tangan nya sendiri untuk menetralisir tubuhnya yang semakin menggigil.
Hingga sampai pukul 7 malam hujan belum juga reda ayni menunggu taxi tapi tidak ada satupun yang lewat hingga dia merasa kepalanya sangat berat dan pandangan nya semakin gelap.
" Bruuk "
Ayni tak sadarkan diri di tangan kokoh seorang laki laki yang tanpa sengaja memperhatikan ayni dari jarak jauh.
Dia merasa wajah ayni sedikit familiar di pandangan nya.
" Cepat buka pinta nya do. " titah Rendra kepada supir sekaligus asinten pribadinya aldo.
Setelah rendra berhasil memasuk kan ayni kedalam mobil,mobil pun melaju memecah jalanan yang banyak air dimana mana.
" Antarkan aku ke apartment do. "
"Baik pak.
******
" Gimana caranya mengganti pakaian gadis ini? Kalau aku biarkan nanti dia tambah masuk angin, udah badan nya panas banget lagi,nyusahin banget sih. " Keluh rendra masih berfikir cara mengganti pakaian untuk ayni.
" Ah tidak ada pilihan lain ". Dengan mata tertutup rendra perlahan membuka satu persatu baju yang menempel di badan ayni.
" Akhirnya selesai juga, untung ada bajunya Reyna tertinggal disini jadi gak usah repot repot beli.
Setelahnya Rendra mencoba untuk mengistirahatkan badan nya yang seharian lelah beraktivitas setelah memastikan panas ayni turun, mata nya tak lepas memandangi wajah cantik nan teduh milik ayni dia merasa baru kali ini merasa tenang memandang wajah gadis yang belum dia kenal sebelum nya.
*****
Ayni mencoba membuka mata nya sambil menahan kepala nya yang sedikit berat. Dia merasa berada di tempat yang asing, ayni mencoba mengingat kembali kejadian kemarin saat dia menunggu digta di halte di depan kantornya, hingga ayni sadar bahwa dia sudah tidak memakai baju yang kemarin dia pakai.
" Siapa yang sudah baik hati menolong ku? Monolog ayni bertanya pada dirinya sendiri.
Ayni merasa keronkongan nya sangat kering dia ingin bangun untuk mengambil minum tapi tiba tiba sebuah suara bariton mengaget kan nya.
" Sudah bangun? " Tanya rendra yang baru masuk sambil membawa nampan berisi semangkok bubur dan segelas air putih.
" Kamu siapa?"
" Kemarin aku gak sengaja lihat kamun pingsan di tepi jalan jadi aku bawa kamu ke apartment ku ini.
" Kamu juga yang ganti baju aku? Tanya ayni dengan muka resah.
" Iya. " Jawab Rendra santai.
Plak.
Ayni memukul lengan kokoh rendra yang sudah duduk di depan ayni di pinggir ranjang.
" Kamu sengaja kan? Mau ambil kesempatan dalam kesempitan. " Marah ayni sangat kesal.
" Gak ada pilihan lain aku terpaksa, kalau aku biarkan demam kamu gak sembuh sembuh nanti.
" Bilang aja kamu memang suka,aku benci tau gak sama kamu,. " Tanpa sadar air mata ayni sudah lolos di pipi nya.
" Aku minta maaf tapi aku berani sumpah aku gak liat apapun. Rendra yang melihat ayni menangis merasa bersalah dan kasihan.
" Kamu bohong hiks, aku benci sama kamu selama ini aku begitu menjaga nya tapi kenapa tega banget sama aku hiks.
Ayni semakin menangis se jadi jadi nya.
" Ok aku minta maaf, sekarang kamu makan dulu nanti aku antar kamu pulang, " Ucap rendra sambil lalu keluar dari kamar nya.
***
🙏Hi semua terima kasih sudah mampir jangan lupa tinggalkan jejak kalian di karya receh author ini.
Thank you all😍
Kini sebulan telah berlalu, Digta bagai manusia yang di telan bumi dia menghilang dari kehidulan ayni sudah berpuluh puluh kali telphone dan pesan singkat yang dia kirim k handphone digta namun tak juga ada jawaban, Ayni merasa bingung karena dia tidak melakukan kesalahan malah yang harus nya marah dia karena digta sudah ingkar janji untuk menemani dia ke makam orang tua nya hingga dia harus menunggu lama di halte dan berujung pingsan di pinggir jalan dan harus bertemu pria aneh yang dengan sengaja melihat dia naked.
Hari ini ayni sudah memutuskan untuk mendatangi rumah digta lagi ini sudah yang kesekian kali nya bahkan dia bertekad untuk menunggu nya sampai digta datang untuk memberi penjelasan tentang nasib hubungan nya yang tak tahu mau di bawa ke mana, sebulan terakhir rumah digta nampak sunyi sepi dan tak berpenghuni tapi dia tetap akan datang hari ini entah mengapa hati nya begitu yakin kalau sekarang digta ada di rumah nya.
Setelah pulang dari kantor ayni terus menuju rumah pria yang kini masih menjadi kekasih nya walaupun hubungan nya masih ambigu.
" Ternyata kata hati ku benar, " Ayni tersenyum puas saat melihat pintu rumah yang terbuka lebar tanpa ayni ragu dia melangkah masuk kedalam rumah yang lumayan sederhana itu tapi tiba tiba langkah ayni terhenti dan badan nya terasa bergetar saat ayni mendengar suara des**han dari dalam kamar digta air mata ayni lolos begitu saja saat dia yakin bahwa pemilik suara itu adalah kekasih nya.
" Digta Sayang aku udah gak kuat lagi tolong jangan siksa aku begini" terdengar suara perempuan khas orang yang tengah menikmati percintaan panas di atas ranjang.
Ayni begitu rapuh tubuhnya seakan tertusuk ribuan kilo paku, dia tidak menyangka kekasih nya akan mengkhianati cinta yang begitu tulus.
Satu jam berlalu.
Terdengar suara pintu kamar di buka, ayni masih dengan posisi nya duduk termenung di sofa menghadap ke arah pintu kamar.
" Ayni Sejak kapan kamu disini? Tanya digta sambil menelan saliva nya kasar.
" Gimana rasanya bercinta? Karena aku tidak bisa memuaskan n*fsu mu jadi kamu memilih mengkhianati ku.
Jadi ini alasan kamu mengabaikan aku sebulan ini?kamu mencari kesenangan dengan wanita lain?seharusnya aku tidak bodoh karena terus mengkhawatirkan mu, seharusnya aku berpikir kalau pria seperti kamu tak pantas untuk aku tangisi, apa salah aku digta? Aku selalu melakukan apapun untuk kamu bahkan aku sampai mengabaikan kesehatan ku karena kamu? Demi janji kamu mengantarkan aku ke makam orang tua ku aku rela menunggu kamu berjam jam di halte sampai aku tak perduli hujan petir yang seakan mencabik cabik tubuh ku, kalau kamu memang gak bisa tepati janji kamu seharusnya kamu bilang apa susahnya hanya untuk mengirim pesan?
Kali ini air mata ayni benar benar tumpah dia mengatakan semua uneg uneg yang ada dalam hatinya yang selama ini dia pendam.
" Aku minta maaf ayni tapi aku harus jujur kalau aku sudah tidak cinta lagi sama kamu perasaan aku sudah hilang sejak lama aku hanya iba sama kamu.
Duaaarrrr
Bagai petir yang menyambar ayni di siang bolong dia begitu terpukul dengan apa yang di katakan digta baru saja.
" Lalu kenapa kamu tidak akhiri saja hubungan ini?kenapa harus berkhianat?kamu tinggal bilang putus saja digta Dan mungkin aku tidak akan se sakit ini, bagaimana jijik nya aku mendengar des**an kenikmatan kalian saat ini.
Mendengar ratapan ayni yang semakin menyayat membuat digta merasa bersalah, digta akhirnya menjelaskan bahwa perempuan yang tadi bercinta dengan nya adalah tunangan nya.
Dengan kekuatan yang tersisa akhir nya ayni melangkah pergi dari tempat neraka tersebut dia bersumpah tidak akan pernah menginjak kan kaki nya di tempat ini lagi.
Ayni melangkah gontai dia seperti hilang arah dan tujuan lelaki yang selama ini begitu di cintai dan di sayangi mengkhianati nya tanpa perasaan sekarang ayni merasa bahwa dunia benar benar tidak adil pada nya kini dia merasa sendirian dia benar benar tidak punya siapa siapa lagi hidupnya berada dalam titik paling terendah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!