NovelToon NovelToon

Bertemu Jodoh Di Pesantren Kakek

1. Awal

Malam ini setelah makan malam Abi menyuruh kami semua berkumpul di ruang keluarga. kami semua bertanya-tanya apa yang ingin Abi sampaikan. perasaan diantara kami berempat tidak ada yang berbuat salah.

" pasti kalian bertanya-tanya kenapa Abi menyuruh kalian berkumpul disini" ucap Abi membuka obrolan.

kami hanya mengangguk.

" begini berapa hari yang lalu Tante kalian menelpon Abi. meminta Abi untuk membantu memegang pesantren milik kakek kalian. karena kondisi kakek kalian yang sudah mulai sakit-sakitan. Abi dan umi sudah sepakat akan membantu kakek memegang pesantren.

" bi bukannya sudah ada om Zidan yang bantu kakek." tanya Iqbal yang Bingung bukan selama ini adik abisnya yang bantu di pesantren.

" om Zidan kewalahan kalau harus pegang perusahaan dan juga pegang pesantren belum lagi dia juga harus ngajar. Abi juga kan bagaimanapun ada tanggung jawab Abi disitu." ucap Abi.

" terus kalau Abi sama umi pegang pesantren milik kakek terus kita gimana?." tanya khayra

" jadi gini untuk khayra, zafra dan Zahra kalian ikut Abi dan umi pindah ke Indonesia. sedangkan mas Iqbal tetap tinggal dan kuliah di sini. kamu nggak apa-apa kan mas." ucap Abi dengan nada sedikit sedih karena harus pisah dengan anak laki-laki nya.

" nggak apa-apa bi, toh ada om Bayu dan Tante maryam juga di sini." ucap Iqbal.

" bagus lah Abi juga sudah bilang ke om dan Tante kamu. kata mereka nanti Barry yang akan menemani kamu." ucap Abi.

" ya ilah bi rumah tante Maryam cuma di sebelah doang kalau aku bosan tinggal ke sana aja." ucap Iqbal

" terus kapan kita pindahnya bi." tanya zafra.

" bulan depan abi lagi urus surat pindah kalian. ya sudah karena sudah malam sebaiknya kalian tidur jangan lupa shalat malamnya." ucap Abi.

" iya bi." jawab kami serempak meninggalkan ruang keluarga menuju kamar masing-masing.

" sebaiknya kita juga tidur bi." ajak umi dan Abi pun mengikuti umi yang masuk kedalam kamar.

Abi POV

" hallo Assalamualaikum mas."

" walaikum salam dek ada apa?"

hari itu Abi di telpon oleh adik bungsunya yang bernama aisyah

" mas kondisi Abah drop lagi, Abah masuk rumah sakit lagi mas."

" innalilahi kok bisa dek sekarang keadaan Abah gimana dek?."

" Abah kecapean, Abah harus bed rest dan di rawat di rumah sakit. mas, mas gak bisa kembali ke sini dan bantu Abah ngurus pesantren."

" nanti mas bicarakan dulu dengan mbak mu ya. mas titip Abah ya dek."

" iya mas."

setelah mendapat telpon dari sang adik. Abi pun membicarakan tentang pesantren kepada umi beruntung umi setuju Abi membantu di sana."

POV off

kenalkan namaku hafiza khayra lubna biasa di panggil kai atau khayra. khayra anak kedua dari empat bersaudara, satu kakak laki-laki dan dua adik perempuan dan mereka kembar. khayra dan keluarganya kini tinggal di Australia. Muhammad Azam Ibrahim adalah Abi nya khayra beliau dosen di salah satu perguruan tinggi di Australia. sedangkan uminya bernama Siti Khodijah beliau seorang dokter umum. kakak pertama khayra bernama Muhammad Iqbal Ibrahim saat ini sang kakak sedang kuliah semester 3 di salah satu universitas di Australia.

dan adik kembarnya Hana zafra Maulida dan Hani Zahra Mecca. zafra dan Zahra saat ini duduk di bangku kelas dua SMP. sedangkan khayra sendiri saat ini duduk di bangku kelas 2 SMA.

2. pindah

hari ini om Bayu, Tante maryam dan mas Iqbal mengantar kami ke bandara. iya hari ini kami sekeluarga kecuali mas Iqbal akan berangkat ke Indonesia.

" mas jaga diri kamu baik-baik ya. dan selalu ingat batasan-batasan seorang muslim. jangan macam-macam." ucap Abi memeluk sang putra.

" iya bi Iqbal bakal ingat selalu bi."

kini mas Iqbal memeluk sang umi.

" mas jaga kesehatan jangan suka begadang, makan jangan telat sering-sering hubungi umi."

" siap mi."

kini mas Iqbal memeluk adiknya satu persatu.

" kai, titip umi sama Abi ya."

" iya mas juga jaga kesehatan di sini."

" siap."

setelah pamitan kami pun masuk kedalam Bandara. karena pesawat yang akan kami tumpangi bakal segera take off. tak lama pesawat pun landing di bandara Soekarno Hatta. Setelah ngurus imigrasi dan bagasi. setelah itu kami pun menghampiri orang yang menjemput kami. Setelah itu kami akan menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam.

tepat adzan Magrib kami pun sampai, mobil yang kami tumpangi memasuki gerbang pesantren modern Al hikmah. mobil melaju memasuki halaman pesantren dan berhenti di depan rumah kakek dan nenek. karena kami sampai pas magrib jadi sedikit sepi karena para santri masih melaksanakan shalat magrib. kami pun masuk kedalam rumah kebetulan Tante ais sedang tidak shalat jadi dia yang menyambut kami.

" assalamualaikum."

" walaikum salam." ucap Tante ais

" lebih baik kita shalat magrib dulu." abi pun mengajak kami untuk shalat magrib di mushola yang ada didalam rumah kakek dan nenek.

setelah shalat magrib kami menemui Tante ais di ruang keluarga.

" ayo di minum dulu. pasti kalian capek kan perjalanan jauh." ucap Tante ais

" dek gimana kabarnya?." tanya umi ke Tante ais

" baik mbak, mbak gimana kabarnya?."

" Alhamdulillah baik."

" kalau keponakan Tante gimana nih kabarnya?."

" kami baik Tan." jawab khayra.

" kalau Zahra yang paling cantik dan imut ini. Alhamdulillah sangat-sangat baik."

" aduh keponakan Tante makin narsis aja. kalian jadi mau kapan mulai sekolah di sini."

" besok juga kami siap Tan."

" baiklah besok tante antar. "

" ok." jawab kami serempak.

tak lama adzan isya berkumandang Abi memilih shalat di masjid pesantren sedangkan kami memilih shalat di mushola.

kakek, nenek dan Abi pulang dari masjid dan bergabung dengan kami di meja makan. umi, aku, zafra dan Zahra pun langsung mencium tangan kakek dan nenek.

" ayo kita makan dulu baru nanti kita ngobrol." ucap nenek.

" sudah pasti nek, orang makan kesukaan Zahra." ucap Zahra.

" Zahra." Zahra langsung diam mendengar Abi memanggilnya.

suasana di meja makan hening tidak ada yang bersuara. selesai makan kami pun semua berkumpul di ruang keluarga.

" kakek gak nanya kabar Zahra? emang kakek nggak kangen Zahra?, kakek gak tanya kenapa Zahra mau sekolah disini." Zahra memberikan serentetan pertanyaan ke kakeknya. Zahra memang anak yang manja, cerewet, sering ngambek dan paling ramai.

" buat apa kakek tanya kabar kamu orang kakek sudah lihat kamu sehat Wal Afiat." ledek kakek.

aku dan zafra tertawa tertahan.

" ih kakek mah gak bisa buat cucunya senang gitu. kan aku sudah kepedean kakek bakal nanyain aku ternyata nggak." ucap Zahra sambil memanyunkan bibirnya

" iya kakek cuma becanda, sudah pasti kakek kangen cucu kakek cantik-cantik begini kok." ucap kakek sambil memeluk Zahra.

3. mulai sekolah

" gimana kalian kapan siap sekolah?" tanya kakek.

" besok kami siap kek." lagi-lagi si cerewet Zahra yang jawab.

" Ais, sudah di urus untuk seragam dan lain-lain." tanya kakek ke Tante Aisyah.

" sudah bah Ais sudah taruh di rumah mas Azam."

" bagus."

" oh iya zam, kamu nggak apa-apa kan ngurus pesantren ini."

" iya nggak apa-apa bah, toh Azam masih bisa jadi dosen di kampus milik yayasan ini." ucap Abi.

pesantren milik kakek adalah pesantren modern untuk sekolah formalnya dari paud sampai universitas. cuma paud, Tk dan universitas berada di luar lingkungan pesantren tapi tidak jauh dari pesantren. paud dan TK berada di depan pesantren karena paud dan TK di gratiskan untuk warga sekitar. sedangkan universitasnya sekitar 1 km dari pesantren.

dan untuk kualitas pendidikannya sama dengan sekolah bagus lainnya. memang pesantren kakek lumayan mahal karena kualitas dan fasilitas nya bagus. tapi tidak sedikit pula kakek akan menggratiskan untuk anak yatim-piatu dan anak yang kurang mampu.

pesantren juga punya rumah sakit kecil dengan fasilitas lengkap. pihak pesantren sengaja membangun rumah sakit karena kasihan masyarakat desa kalau mau berobat harus ke kota sekitar sejam perjalanan. begitu ada rumah sakit masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kota.

pesantren modern Al hikmah memang jauh dari kota. walaupun di desa akses jalannya sudah bagus dan juga suasana yang masih Astri juga pemandangan yang bagus kalau di lihat dari atas pesantren.

" untuk Khodijah, Abah sudah bilang sama pihak rumah sakit nanti kamu gabung dengan mereka."

" iya Abah."

" oh iya kek, kok nggak lihat om Zidan. jangan-jangan om Zidan nggak tahu kalau kita datang." ucap zafra

" om Zidan sedang pulang kampung ke kampungnya Tante Mala. seminggu yang lalu ayahnya Tante Mala meninggal jadi om Zidan, Tante Mala, nadifa dan juga Haikal berangkat ke sana. tapi tadi siang mereka bilang besok sudah pulang." ujar nenek.

" kirain om Zidan lupa, kalau lupa Zahra gak kasih oleh-oleh."

" Tante ais dapat ga?."

" karena Zahra yang baik hati dan tidak sombong ini. semuanya Zahra kasih oleh-oleh tapi nanti ya masih ada di koper he..he..he."

semua tertawa dengan tingkah Zahra.

" sudah-sudah lebih baik kalian istirahat." ucap kakek.

kami pun pulang ke rumah, kakek memang membangun rumah untuk anak-anaknya di sebelah rumahnya. kalau rumah kakek berada di samping masjid pesantren sedangkan rumah Abi di sebelah tapi agak kebelakang tapi masih terlihat masjid dari rumah.

malam telah berganti sudah dari jam tiga suasana pesantren sudah ramai dengan segala aktifitas dari shalat tahajjud, shalat subuh, lanjut ngaji setelah subuh, terus mereka sarapan pagi baru mereka berangkat sekolah.

pagi ini karena di rumah kami belum ada persediaan makanan jadi kami semua numpang sarapan di rumah kakek. setelah sarapan Tante ais pun mengajak kami ke sekolah karena sekolah sudah masuk. jadi Tante ais membawa kami ke ruang guru dan kami masuk ke ruang guru SMP setelah zafra dan Zahra di titipkan ke wali kelasnya untuk di antar ke kelas. baru Tante ais membawa aku ke ruang guru SMA hanya ada dua ustadz dan tiga ustadzah setelah memperkenalkan aku Tante ais mengajak aku ke kelas yang aku tempati.

tok..tok..

" assalamualaikum."

" walaikum salam."

" ada apa Ning." ucap ustadz yang sedang mengajar di kelas itu.

" maaf ustad Alif saya mau mengantar keponakan saya yang mulai hari ini gabung di kelas ini." ucap Tante ais.

suasana kelas tiba-tiba sedikit ramai karena saling berbisik mendengar bahwa yang masuk kelas mereka adalah cucu kyai nya. di tambah khayra yang berwajah cantik, putih, dan hidung mancung jadi pusat perhatian mereka.

" oh iya Ning Ais." ucap ustad Alif.

" kai sini masuk, sudah ya Tante tinggal." aku hanya mengangguk." kalau begitu ustad saya permisi dulu. assalamualaikum." Tante ais pun meninggalkan kelas itu.

" walaikum salam."

" silahkan Ning memperkenalkan diri dulu." ucap ustad Alif.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!