Putra Di Sekolah Putri S3
Eps 1
Di sebuah markas, Organisasi Pembunuh
Terdapat dua orang sedang beradu kemampuan bertarung mereka, mereka berdua sama" memakai katana sebagai senjata mereka
Suara dari dua katana yang saling beradu itu menggema di seluruh Ruangan itu, tampak kalau benturan dari katana itu membuat sedikit percikan api di sekitarnya
Mereka berdua sudah melakukan pertarungan selama hampir dua jam, dan tampak kalau saah satu dari pemilik katana itu sudah kewalahan menghadapi lawannya yang sedari tadi hanya menghindari serangannya
Tara
sampai kapan kau akan terus menghindar
Reza
ayo berusahalah, lagi pula aku tidak akan lari terlalu jauh kok
Tara
hahh... Hah.. kurasa aku butuh istirahat sebentar
Reza
Hm, baiklah kau duduk lah di sana
Reza
aku akan berlatih sedikit lagi
Gadis itu kemudian berjalan pergi meninggalkan laki" itu, dan duduk di kursi yang ada di ruangan itu untuk beristirahat
Laki" itu pun kemudian mengatur nafas nya kembali, bersiap untuk melakukan latihan lainnya
setelah selesai dia lalu mengeluarkan sebuah Remot dari balik sakunya, setelah itu menekan tombol yang bertuliskan 'start'
Dan tak lama Ruangan itu mulai mengeluarkan beberapa Robot berbentuk manusia yang berpakaian seperti ninja
Atribut yang di pakai oleh para robot" itu pun tampak lengkap seperti Ninja pada umumnya, melihat robot" itu laki" itu pun memasang posisi bersedia
Para Robot itu juga memasang posisi bersedia, kemudian mengunci laki" itu sebagai target mereka
Laki" itu memandang robot" yang ada di depannya dengan tatapan dingin yang menusuk, meski yang ada depannya itu adalah sebuah kerangka besi
Tapi atribut serta kemampuan robot" itu sudah di upgrade dan di buat semirip mungkin dengan kemampuan yang dimiliki oleh seorang Assasin profesional
Bahkan senjata yang di pegang mereka itu juga merupakan senjata asli, yang bisa mengiris kulit dan juga daging dalam sekali tebas
Mengumpulkan seluruh ketenangannya Dalam sekali tarikan nafas laki" itu memegang erat katana miliknya
Dia lalu sedikit menurunkan tinggi badannya, Memberikan tekanan pada kedua kakinya dan bersedia untuk menebas habis Robot" yang ada di depannya itu
Robot" itu melesat dengan cepat ke arah laki" itu, bersiap untuk menebasnya
Laki" itu hanya memandang robot" itu dengan tatapan dingin, sambil menunggu saat yang tepat untuk mendapat celah yang bagus untuk menyerang
Saat robot" itu melakukan formasi penyerangan mereka, laki" itu pun melihat beberapa celah yang bisa dia masuki
Dan tanpa berlengah dia pun langsung melesat dengan cepat, menggunakan kemampuannya yang dia sebut sebagai langkah kilat
Begitu dia menggunakan kemampuannya, langkahnya sama sekali tidak terlihat atau bahkan terdeteksi oleh radar robot" itu
Dia menghilang kemudian muncul kembali dengan sangat cepat, sebelum Robot" itu dapat melihat langkah nya laki" itu sudah terlebih dahulu memenggal kepala dari robot" itu
Gadis yang tadinya menjadi lawan dari laki" itu pun duduk di tepi Ruangan itu sambil melihat partner nya yang menghabisi robot" itu dengan brutal
Melihat kelakuan dari teman laki" nya itu, dia pun hanya menghela nafas berat sambil memegangi kepalanya
Tara
(huhh.. Raf bagaimana kau bisa menghancurkan chip" mahal itu dengan santai)
Tara
(.. profesor pasti akan memarahi kami lagi nantinya)
Saat sedang melihat partner nya berlatih, Gadis itu mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya dia pun menoleh ke asal suara itu untuk melihat orang nya
Dan terlihat lah dua orang laki" sedang berjalan ke arah nya, yang satu memliki penampilan sedikit compang camping bahkan rambutnya tampak seperti tidak pernah di sisir dan memiliki mata seperti zombie
Dan yang satu lagi dia memakai pakaian dengan cukup rapi, dia memakai kemeja berwarna putih membiarkan beberapa kancing bagian atas kemejanya terbuka sehingga memeprlihatkan tulang selangka nya, Dia juga memakai celana pensil memeperlihatkan lekuk tubuh serta pinggang nya yang ramping dia seringkali menyebut dirinya seksi
Tara
huhh... Rey, Juan, ada apa?
Rey
Hmm? tidak ada, kami hanya ingin memberi tahu
Rey
kalau kita berempat di minta untuk menemui profesor di ruang Briefing
Tara
oh baiklah, terima kasih sudah memberi tahu ku
Tara
tapi mungkin aku akan ke sana sebentar lagi
Tara
Emm.. harus menunggu nya sampai selesai
Tara
*memandang partner nya yang sedang berlatih*
Juan
hahh.. tidak perlu membuang waktu
Juan
kita di minta menemui profesor dengan segera
Laki" yang di sebut sebagai Juan itu lalu mengambil sebuah pistol Energy dari saku bagian belakang nya
Tara
hey, apa yang mau kau lakukan
Tanpa bidikan yang pasti, Juan langsung menarik pelatuk dari pistol miliknya membuat peluru berwarna biru cerah keluar dari moncong pistol itu
Laki" yang melihat adanya peluru" Renjatan pun berhenti dari latihannya, mengenali siapa pelakunya
Laki" itu lalu berbalik memandang orang yang berada jauh di belakangnya, tampak kalau dari kejauhan dia sedang meniup ujung pistol yang baru saja mengeluarkan amunisi nya
Reza
Tch! Dasar lalat pengganggu!!
Rey
Kita diminta untuk menghadap Profesor sekarang
Reza
Huh? apa itu cukup penting?
Reza
bagaimana kalau dia hanya menyuruh kita untuk membeli beberapa majalah dewasa lagi
Rey
Tapi kurasa apa pun itu, itu sesuatu yang akan mengisi dompet kita
Reza
heh.. kalau begitu aku ikut
Juan
kalau begitu ayo kita pergi
Reza
ck jangan memerintahku sialan, awas saja setelah ini aku akan menghabisi mu
Meski sempat beradu mulut Mereka semua pun akhirnya pergi bersama meninggalkan tempat latihan itu, dan berjalan pergi menuju ke ruang Briefing dimana ada seseorang yang telah menunggu mereka
Eps 2
Kini Mereka berempat sudah berdiri menghadap seorang pria, yang memakai jas labor tampak kalau pria itu sedang sibuk mengotak atik Tablet yang ada di tangannya
Menyalurkan data yang ada di tablet itu ke dalam monitor, kemudian menunculkan beberapa hologram terkait dengan data tsb
Profesor
Seperti yang kalian lihat, di sini ada beberapa gambar senjata" curian terbaru
Profesor
Senjata" ini sempat menjadi bahan rebutan bagi sekelompok Geng" besar
Profesor
Dan salah satu dari geng itu kalah dalam perebutan senjata itu
Profesor
Jadi mereka meminta kita untuk mengambil kembali senjata itu, sekaligus membunuh pemimpinnya
Rey
hmm.. lemah sekali, padahal mempunyai geng tapi tidak mampu membalas balik
Profesor
Mungkin masalah nya ada pada jumlah, tapi itu bukanlah urusan kita
Profesor
Tugas kita hanyalah melaksanakan perintah dari orang yang membayar kita
Profesor
Dan... mengambil benda berharga dari barang yang kita ambil
Juan
Apakah itu sesuatu yang berhubungan dengan chip?
Profesor
Masing" senjata itu memiliki Chip dengan kategori yang berbeda
Profesor
Dan hanya ada satu yang menyimpan chip khusus di dalam nya
Reza
Bagaimana cara kami tau, mana senjata yang menyimpan chip khusus itu
Profesor
umm.. hahaha, kurasa itu harus kalian pikirkan sendiri
Rey
tch, dasar.. kau ini hanya ingin menerima hasil
Profesor
oii.. oii.. siapa bilang itu hanya untukku sendiri
Profesor
chip" yang kalian curi itu berguna untuk meng upgrade senjata kalian
Profesor
Dan jangan lupa... Sudah berapa banyak Chip" berharga yang sudah kalian hancurkan saat latihan
Profesor melirik tajam ke arah Reza, tapi Reza hanya membalas nya dengan tatapan acuh
Profesor
Padahal aku sudah berpesan pada kalian untuk tidak menyentuh barang" itu
Profesor
Apa kalian tau betapa susahnya untuk mendapatkan chip" itu
Rey
Ayolah profesor, bukan kah ada Paman Arga dia mahir dalam urusan mencuri
Juan
apakah ada informasi lainnya profesor
Profesor
Geng itu baru saja kembali dari perebutan mereka, dan kurasa mereka sedang berada di markas utama mereka
Profesor
Ada kemungkinan mereka akan membawa senjata" itu ke suatu tempat, jadi kuharap kalian bisa bergerak malam ini juga
Profesor
Jika ada hal lainnya , aku akan menghubungi kalian nanti
Rey
Apa kami bisa pergi sekarang?
Profesor
Ya kalian bisa pergi sekarang..
Reza
baiklah profesor, kami akan pergi untuk bersiap
Profesor
ya, semoga berhasil
Mereka semua pun pergi meninggalkan ruangan itu, tapi tidak dengan Reza yang langkahnya terhenti di pintu masuk
Profesor
Hm.. dia sedang ada urusan di Negara lain selama beberapa hari
Profesor
apa dia tidak menghubungi mu
Profesor
hahh.. mungkin dia lupa
Profesor
Sudah lah, lupakan dia lebih baik kau mengikuti mereka untuk bersiap
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Reza lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan itu, membuat Profesor menggelengkan kepalanya
Profesor
haihh.. mereka berdua benar" membuat ku pusing
Terdapat sekelompok orang sedang berkumpul di suatu Kamar, masing" mereka membawa sebuah kotak dengan ukuran yang berbeda. Orang" itu kemudian meletakkan kotak" itu di atas meja untuk membukanya
Setelah kotak itu di buka Terlihat kalau di dalam nya terdapat senjata" canggih, senjata" itu memiliki ukuran yang berbeda sesuai dengan wadah nya
Salah satu Orang yang tadinya membawa kotak" itu pun tertawa dengan keras, saat melihat isi dari kotak itu
Kepala Geng
Akhirnya aku mendapatkannya
Kepala Geng
Dengan senjata" ini, Geng kita bisa menjadi Geng terkuat di dunia
Suara cowo
Hahaha benar sekali boss, untung saja kita berhasil merebut senjata ini dari Mereka
Kepala Geng
ya, kita beruntung karena mendapatkan Si 'Cantik' ini
Kepala Geng
*mengangkat salah satu senjata*
Kepala Geng
woww... ini cukup berat
Suara cowo
oh ya boss, ngomong" apa yang akan kau lakukan dengan senjata" ini
Kepala Geng
Untuk sekarang mungkin aku akan menyimpannya terlebih dahulu
Kepala Geng
Sambil memikirkan hal" yang akan aku lakukan dengan senjata" ini
Suara cowo
Hmm.. lalu bos akan menyimpan senjata" ini dimana?
Kepala Geng
aku berencana untuk memindahkannya di markas kita yang lain
Suara cowo
Tapi bos bukankah terlalu berisiko bagi kita untuk keluar
Suara cowo
Setelah kita mencuri senjata" ini
Kepala Geng
Hmm.. kau benar
Kepala Geng
Ya sudah, kalian pergilag simpan senjata" ini di Brankas kita
Kepala Geng
Ingat simpan dengan Aman!
Kepala Geng itu kemudian meletakkan kembali senjata yang tadi dia pegang ke wadah nya, setelah itu menutup kotak itu dan menguncinya
Para anak buah dari kepala geng itu pun hanya mengangguk, setelah itu mengambil kotak" yang berada di meja berniat untuk membawanya keluar
Namun baru saja para anak buah itu berbalik, tiba" Kepala Geng di kejutkan saat melihat salah satu anak buahnya yang ambruk ke lantai beserta dengan kotak yang dia pegang
Melihat temannya yang tiba" ambruk, para anak buah yang lain pun ikut terkejut dan segera memeriksa kondisi dari temannya
Tapi, sebelum mereka bisa mendekati tubuh dari temannya, mereka di kagetkan dengan cairan yang menggenangi tubuh dari teman mereka
Dan karena hal itu mereka pun tau kalau tubuh dari teman mereka sudah di lubangi oleh peluru
Kepala Geng
SIALAN?!! SIAPA?!?
Kepala Geng yang melihat hal itu pun menjadi marah dan juga panik, dia pun langsung melihat ke sekeliling nya dan menyuruh para anak buahnya untuk bersiap
Kepala Geng
Kalian siapkan senjata kalian, kita di se---
Belum sempat kepala Geng itu menghabiskan perkataan nya, dia di kagetkan lagi dengan sebuah rentetan peluru yang menembus ke ruangan itu melalui kaca jendela dan mendarat tepat di masing" kepala anak buahnya
Tubuh dari anak buah nya pun langsung ambruk ke lantai dengan genangan darah di sekitarnya,
Melihat hal itu Kepala Geng itu pun langsung panik dan berlari ke pintu untuk menekan bel, agar seluruh anak buah nya berkumpul
Tapi belum sempat tangan dari Kepala Geng itu menekan tombol yang ada di pintu, tiba" saja dia terhenti saat merasakan rasa sakit yang luar biasa yang berasal dari kaki miliknya
Kepala Geng
agh!! arrgghh?!!!
Kepala Geng itu ambruk ke lantai sambil memegangi kedua kakinya yang berlumuran dengan darah
Kepala Geng
TOLOOONGG!!!! ARGHH
Kepala Geng itu pun berteriak semampu yang dia bisa, menahan rasa sakit di kaki nya dia pun perlahan berjalan ngesot untuk sampai ke pintu
Tapi.... baru saja Kepala Geng itu sampai di pintu, tiba" kepala Geng itu terpental ke belakang saat Pintu yang tadinya tertutup itu di dobrak dari luar oleh seseorang
Rey
(seharusnya aku mengetuk pintu, terlebih dahulu)
Sambil memgangi kepalanya yang benjut Kepala geng itu pun mendongak untuk melihat siapa orang yang berani menyerang kediamannya
Dan tampaklah 3 orang yang memakai topeng dengan pakaian mereka yang berwarna hitam, Dalam sekali lihat kepala Geng itu pun langsung tau kalau yang di hadapannya kini adalah para pencuri sekaligus pembunuh bayaran
Kepala Geng
(sialan berapa harga yang mereka bayar untuk para setan sialan ini?!!)
Kepala Geng
(dan di mana satu lagi--)
Kepala Geng itu pun menoleh ke belakang saat ada yang melempar kepalanya dengan sebuah kerikil
Dan di sana dia melihat seorang lagi orang yang memakai topeng, sedang duduk di jendela ruangan itu
Kepala Geng
hargh! apa yang kalian mau dari ku..
Reza
*memandang kotak" yang berserakan di lantai*
Kepala Geng
Tunggu jangan itu?!!!
Kepala Geng yang mengerti pun langsung berusaha untuk menahan Reza dengan mengesot ke arahnya kemudian memgangi kakinya
Namun Reza tidak memperdulikan Kepala Geng yang menahannya itu, dan malah menendang kepala nya sehingga membuatnya terpental lagi ke belakang
Mengabaikan Kepala Geng yang terduduk kesakitan, Reza pun membuka satu persatu kotak yang berisikan senjata" canggih itu
Memastikan kalau di dalam senjata itu terdapat Chip yang sedang mereka incar, Tara lalu mendekat ke arah Reza untuk membantu mengecek nya
Dan tak butuh waktu lama mereka pun akhirnya menemukan barang yang mereka cari, Reza lalu mengambil Chip khusus itu kemudian menggantinya dengan yang palsu
Setelah selesai dia pun mengambalikan senjata itu ke kotak kembali, dan menguncinya
Kepala Geng
Sialan kalian?!!
Kepala Geng
Kembalikan, senjata" itu padak--
Kepala dari Pria itu terpisah dari tubuhnya, menggelinding dengan bebas di lantai membiarkan darah bercucuran keluar dari lehernya
Juan
Okeyy misi kita sudah selesai, bagaimana kalau sekarang kita pulang
Rey
Ya, itu ide yang bagus tapi sebelum itu ada satu hal yang harus kita lakukan
Rey lalu berjalan menghampiri kepala yang ada di lantai itu, kemudian mengambilnya
Juan
Tara, ayo fotokan kami bertiga dengan kepala ini..
Tara
hahh.. kalian ini benar" aneh
Rey
sudah lah hanya sebentar
Mengikuti kemauan dari para partner nya, Reza pun berkumpul bersama dengan mereka dengan kepala dari Pemilik Geng itu berada di tangan mereka
Setelah selesai dengan sesi berfoto mereka, mereka pun memutuskan untuk kembali pulang ke markas mereka dan tak lupa membawa Kotak" yang berisikan senjata" berharga itu
Eps 3
Terlihat sesosok bayangan hitam sedang berlari dan melompat dari atap satu bangunan ke bangunan yang lain
Setelah berlari melompati beberapa atap bangunan Reza lalu duduk di pinggiran atap bangunan itu, membiarkan angin malam menerpa wajahnya dengan pelan
Reza lalu mendongak melihat indahnya bulan purnama pada malam itu
Reza
malam ini bulan purnama ya..
Entah kenapa saat Reza melihat bulan purnama itu, terlintas beberapa kilasan bayangan di pikiran nya
Namun karena bayangan itu buram, Reza pun hanya menggelengkan kepalanya dan membuat bayangan itu berlalu
Reza
hahh... bayangan ini lagi
Saat sedang melamun Reza lalu merasakan kalau kedua matanya di tutup oleh sesuatu, Reza pun hanya tersenyum saat mengetahui siapa orang yang melakukan itu
dia lalu memegang tangan yang menutupi matanya, kemudian menurunkannya perlahan
Tara
kupikir kau akan langsung menyerang ku sama seperti dulu
Reza
hehehe.. apakah aku sekasar itu
Tara
emm entah lah, oh ya ngomong" apa yang sedang kau lamunkan malam" begini?
Tara
*duduk di sebelah Reza*
Reza
aku hanya mencari angin saja
Reza
bukankah kau tadi sudah tidur ?
Tara
hmm.. aku tidak bisa tidur
Reza
apa karena misi tadi?
Tara
tidak juga, mungkin aku juga ingin mencari angin seperti mu
Reza pun hanya mengangguk, lalu mengalihkan perhatiannya kembali ke bulan purnama yang sedang bersinar dengan indah pada malam itu
Dan tanpa sadar dia melamun kembali, Tara yang melihat kalau Reza kembali melamun itu pun berusaha untuk menyadarkan nya
Namun ekspresi wajahnya berubah menjadi terkejut saat melihat sesuatu yang mengalir di pipi Reza
Reza tampak nya belum sadar kalau dia sedang menangis, dan masih melamun sambil memandangi bulan melihat hal itu pun membuag tara menjadi penasaran
Tara
(aku penasaran apa yang membuatnya sampai menangis sampai seperti ini..)
Tara
(entah itu kejadian maupun seseorang yang dia Rindukan?)
Tara
(tapi Reza terlalu tertutup untuk menceritakan salah satu nya kepadaku)
bingung dengan ssitutasi itu tara lalu dengan malu" menarik kepala Reza yang sedang menangis itu lebih dekat ke arahnya, kemudian menyandarkannya di pundaknya
Reza pun tersadar ketika Tara melakukan itu, dan dengan cepat menarik kepalanya kembali dan memandang Tara dengan bingung
Tara
(ish! dia ini benar" tidak mengerti suasana)
_Awokawok tidak semudah itu santoso 🗿
Tara
seharusnya aku yang bertanya seperti itu
Reza lalu dengan cepat memastikan apa dia benar" menangis, dan saat dia merasakan kalau matanya basah pun dengan cepat menyeka nya menggunakan lengan baju miliknya
Reza
m-maaf.. aku tidak menyadari nya
Tara
Huhh.. iya tidak masalah
Tara
sebenarnya ada apa raf?
Tara
Apakah ada sesuatu yang mengganggu mu?
Reza
aku juga tidak tau, kenapa aku menangis
Reza
Aku hanya merasa bingung dengan bayangan" buram yang muncul di kepalaku...
Tara hanya bisa terdiam saat Reza mengatakan hal itu, Tara lalu menduga kalau bayangan yang di maksud Reza adalah masa lalu nya
Karena dulu saat Reza pertama kali masuk menjadi anggota di organisasi pembunuh, Profesor tidak memberitahukan masa lalu Reza dengan jelas
Dan karena hal itu Tara pun menduga kalau Laki" yang ada di depannya ini telah mengalami hilang ingatan pada masa lalu nya
Tara
(hahh.. aku benar" prihatin padanya)
Tara
(dan.. aku juga penasaran bayangan seperti apa yang membuat dia sampai seperti ini)
Reza
emm.. kelihatannya ini sudah sangat larut
Reza
bagaimana kalau kita kembali
Karena malam yang semakin larut mereka pun memutuskan untuk kembali ke markas mereka, agar bisa beristirahat
Namun tidak dengan Reza yang masih saja terjaga di malam hari itu karena bayangan masa lalu nya yang tidak jelas selalu saja muncul di kepalanya
Di sebuah Perguruan Bela Diri
Terdapat dua orang yang sedang beradu kemampuan bertarung mereka dengan menggunakan tangan kosong
Keduanya tampak lincah dalam menyerang maupun dalam bertahan, namun bisa dilihat kalau salah satu dari mereka ada yang lebih mendominasi dalam pertarungan
Ridoi
*terpental beberapa meter, usah terkena pukulan*
Orang yang tadinya memberikan pukulan itu pun berjalan menghampiri lawannya kemudian mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri
Ryco
hehehe.. sorry Doi, kelepasan
Ridoi
uhuk... seenak jidat aja lu bilang kelepasan
Ridoi
Lu mau gua mati muda
Ridoi
*menyambut huluran tangan*
Ridoi
Kebiasaan lu setiap latihan pasti begini
Ryco
Bukan tanpa alasan gua kaya gini doi
Ryco lalu berbalik membelakangi Ridoi, setelah itu mendongak untuk melihat bulan purnama yang sedang bersinar dengan indah pada malam itu
Ridoi lalu memperhatikan bagaimana sahabatnya yang sedang termenung melihat ke arah bulan itu, Ridoi bisa merasakan kalau udara di sekitarnya menjadi sangat dingin namun terdapat kehangatan di setiap terpaan nya
Ridoi lalu melihat kalau Ryco berbalik lagi ke arahnya, bisa di lihat kalau mata emas Ryco yang mati itu sedikit bercahaya karena terkena sinar bulan pada malam itu
Ryco
Gua cuman bersiap buat ngadepin lawan yang lebih kuat dari kita..
Ryco
Dan lawan itu adalah sahabat kita sendiri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!