Hari hari ku berjalan seperti biasa, berangkat kerja pagi dan dan pulang setelah larut malam. Seperti itu hari demi harinya tanpa ada perubahan.
hari itu sebelum berangkat kerja aku dan mamah ku berbincang di dapur
" Ka kok mama mimpiin langit ya,??" Sambil menatap ke arahku sembari tersenyum
" Siapa,?"tanyaku sama mama " Langit,?"
" Iya langit ka, kok tiba tiba anak itu datang dalam mimpi mamah, dia datang ke rumah duduk dipojok taman tanpa berkata sepatah katapun"
" Ichhhhh mamah ini ada ada aja dech, dia itu udah seneng sama istrinya mah, mana mungkin dia inget sama aku," Ujarku sambil membawa tas yang tergeletak di meja " Sudah jangan dipikirin lagi, aku berangkat kerja dulu," Aku berlari kecil ke arah mobil jemputan kerja aku...
Langit
Mantan aku waktu SMA dulu, kita pacaran hampir 6 tahun waktu itu, cinta pertama aku. Seseorang yang cukup populer di kampusnya yang saat itu aku merasa beruntung karena dekat sama dia.
Mmmmmmmm ya sudahlah ya kita tinggalin dia sejenak, yang ga habis pikir itu kenapa mamah aku tiba tiba ngomongin soal dia dan mimpiin dia, udah gila apa,? Suami orang neng. Ahhhh aku tidak mau terjebak untuk kedua kalinya Deket sama suami orang. Walaupun dia cinta pertama aku sekalipun.
Menjauhlah kamu ga usah datang di kehidupan aku lagi, walaupun dalam hati kecil ini berkata kapan aku bisa bertemu kamu lagi....
Aku termenung disela perjalananku menuju kantor,aku liatin semua kontak di memory hp aku, tiba tiba saja dalam otak aku ini kepikiran untuk menghubungi bulan teman lamaku yang sekaligus adiknya Langit. O tuhan kenapa,???
"PING"
" Iya,, apa kamu pang ping pang ping," Jawab bulan seketika itu" Kirain udah mati, lama banget kamu ga ngontak aku"
" Hehehehe iya maaf aku terlalu sibuk" Dengan sombong nya aku ngomong
" Ada apa,? Kamu tiba tiba ngeWa itu biasanya kamu lagi galau ungee,hahhahaha"
" Jangan ngeledek aku terus ichhhh, jahat banget kamu sama temen sendiri juga,"
"Hahaha lahhhhh kan iya kalo lagi seneng aja kamu ga inget sama aku, kalo lagi sedihnya baru kamu inget sama aku,,kan gila,?"
Aku ceritain semua kejadian tadi pagi sama Bulan, kenapa mamah tiba tiba teringat sama Langit, bulan pun mendadak lama membalas wa dari aku. Apa yang sebenarnya telah terjadi,? Tuhan
Mendadak jantung ini berdegup sangat kencang, akhirnya bulan menceritakan semuanya. Langit sudah hampir 4 tahun terakhir pisah sama istrinya, hampir berbarengan sama aku yang ditinggalin Almarhum suami aku.
Tuhan
Apa ini jalannya,? Apa ada kemungkinan aku bisa bertemu sama dia lagi,? Mendadak pikiranku ini belanja kemana mana, apa aku harus senang,? apa aku harus sedih,? mendengar berita dia sudah berpisah sama istrinya.
Tak lama bulan mengirimkan no handphone Langit kepadaku, apa yang harus aku lakukan sama no ini,???gundah, galau, uuuuhhhhhhh semua penuh dalam otak ku.
Dikantor mendadak kerjaan ku banyak sekali, sampai-sampai aku lupa mau menghubungi Langit. Disela waktu istirahat aku menyempatkan diri dan memberanikan diri menghubungi dia untuk pertama kalinya.
" Assalamualaikum"
Chat pertama yang aku tulis dengan penuh keyakinan, walaupun dalam hati ini aku masih takut dia masih bersama istrinya.
Sudah hampir 1 jam berlalu, tapi chat aku belum dia balas, apa Bulan berbohong dia sudah pisah,? Apa dia cuma mau menghibur aku saja,? Tuhan..
Sudahlah ngapain juga aku terlalu berharap sama dia, Aku harus melanjutkan hidupku bersama Khytran anakku.
Tak terasa hari berjalan begitu cepat, Sudah waktunya pulang, tak ku lihat lagi handphone ku dari tadi siang, aku merasa kecewa dia tidak membalas chat aku. Mungkin sudah saatnya aku bangun dan melupakan semua kenangan yang pernah terjadi bersamanya.
selang beberapa menit setelah aku naik mobil, aku melihat banyak sekali chat yang masuk dari no yang ga aku kenal. Apa ada dia salah satunya,? Mustahil pikirku dia mau membalas chatingan aku, dan ternyata... Oooo Tuhan ada dia, dia membalas sapaan ku, bahagia hatiku saat itu, sampai aku lupa kalo aku masih ada dalam mobil jemputan kerja.
Chatingan kita berlanjut terus, kita cerita masa lalu kita masing-masing yang sempat menghadapi masa masa pernikahan dulu. Pertemuan yang diawali sama mimpi seorang ibu.
Sudah hampir seminggu sejak kejadian itu, aku masih suka ketawa sendiri saat buka WhatsApp dari nya, masih kegirangan saat di vcall dia semuanya serasa kembali ke waktu itu, masa dimana aku baru pertama kali mengenal dia. Langit..
Semua terasa berubah, hari ku tidak lagi sekelam dulu. Hari ini rencananya kita akan bertemu untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun silam, rasanya bahagia sekali akhirnya aku bisa ketemu dia. Kita memutuskan untuk bertemu di tempat saat pertama kita bertemu dulu. Taman kota.
Sepulang kerja aku tak langsung pulang ke rumah, aku ijin pulang telat sama mamahku, malam itu malam pertama aku bertemu dia. Sekitar pukul 7 aku udah sampai ke taman kota aku langsung ke sudut taman, sambil melirik jam ditanganku trus aku melihat ke sekeliling mencari keberadaan dia dimana. Dan ga pernah berubah selalu telat kalo kita janjian...
" Maaf aku telat" ku dengar suaranya nyaris tak berubah walaupun kedengarannya ngos ngosan, perlahan aku melihat ke arahnya. Astaga beneran ini dia, oohh sungguh kah ini dia,?
" Kenapa bengong,?halooooo" Dia melambay lambaykan tangannya ke arah mukaku " bunga,?? Teriak dia memanggilku
" Apaan sich....." Ujarku sambil meninju ke arahnya
" Tuhkan kamu itu ga pernah berubah dari dulu" Kata Langit sambil meremas kepalaku
" Kamu juga ga pernah berubah, janjian jam berapa datang jam berapa,? kebiasaan jelek kamu dari dulu tuuu"
" Ichhhh aku itu sibuk, exmud" Jawab dia sambil menarikku duduk di sebelahnya " Tempat ini ga banyak berubah ya,?padahal udah lama banget aku ga kesini,"
Ya Tuhan sungguhkah yang duduk di sebelahku itu dia,? aku masih ga percaya, dalam hati ku terus berkata ini bukan mimpi mama kan,?? aku ga sedang bermimpi kan,??
Lama sekali kita berdua terdiam tanpa mengucap kan kata sepatahpun, melihat ke arah taman yang sedang ramai sama kerumunan orang. Sesekali kita saling menatap dan tersenyum kecil. Kita berdua masih belum percaya bisa bertemu kaya gini lagi.
" Aku turut berduka cita ya atas meninggalnya suami kamu," dia memandangku sembari memegang tanganku
" Iya terima kasih" jawabku sambil menunduk" Lalu kenapa kamu pisah sama dia,?" Langit menatapku dia terdiam, lama sekali dia menjawab pertanyaan ku " kenapa,?" Tanyaku untuk kedua kalinya
" Dia selingkuh," Jawabnya pendek, aku terdiam..
Noni,, istrinya yang sekaligus merebut Langit dari aku dulu, yang menghalalkan segala cara untuk merebut Langit dari aku, tapi kenapa dia melakukan hal itu sama Langit,? bukankah dia begitu mencintainya, sampai dia memohon padaku untuk meninggalkan Langit untuknya,? Langit menceritakan semua nya, dulu dia meninggalkan aku demi dia, demi wanita yang sekarang menyelingkuhi nya.
" Sudahlah, aku tidak mau membahas dia lagi, saat ini yang penting aku bisa ketemu lagi, itu bisa membuatku bahagia" Ujarnya sambil menggenggam tanganku.
Apa apaan sich nich anak,,bahagia katanya,?? Pikirku sambil tersenyum kecil.
" Aku juga bahagia"
Malam ini kita berdua lewati dengan indahnya bintang yang bertaburan di langit, semoga hari hari kita akan terus seperti ini, terus berjalan indah seperti ini, karena aku tidak mau kehilangan dia untuk kedua kalinya dalam hidup aku.
" Apa kamu tidak akan mengajakku pulang,? tanyaku
langit menoleh jam tangannya dan tersenyum
" Masih berlaku jam malam emangnya,??"
" Hahhaha engga juga sich, sudahlah kita flashback nya ditempat ini, aku belum makan tau, kamu ga ngajak aku makan ga ngasi aku minum juga, kan jahat banget," Aku merengek sedikit manjalah sedikit, ga apa apa kan,?
Langit tertawa sambil menarik lenganku, dia mengajakku ke arah tukang sate.
" Aku tau apa yang kamu mau," ujarnya " Bang sate ayamnya dua porsi yang satu bumbu kecap pake lontong acarnya yang banyak " aku tersenyum, dia masih inget aja makanan kesenangan aku. Tuhan terima kasih banyak telah mempertemukan dia denganku lagi.
Seiring berjalannya waktu, aku dengan Langit memutuskan untuk menjalin hubungan kita kembali. Kita memulai semuanya dari awal bukan untuk flashback dan bukan juga untuk balikan. Tapi kita berdua komitmen dari awal seperti orang yang baru kenal dan memulai hubungan baru. Kita tidak ingin suatu saat kita bertengkar kita saling menyalahkan kejadian terdahulu.
Masa sulit yang aku alami dulu sedikit demi sedikit mulai mengalami pencerahan, karena secara Finansial Langit sangat membantu kehidupan aku dan putraku, dia begitu sangat menyangi putraku karena mungkin dia juga sudah waktunya mempunyai keturunan. Aku lihat semua yang ada di dirinya begitu sempurna untukku tidak ada sedikitpun kekurangan dari dalam dirinya dimataku. Entahlah ini yang dinamakan bucin kata kata orang terhadapku.
hari ini tepat sudah 3 bulan aku menjalin hubungan dengan Langit, hari ini dia berjanji mau mengajakku pergi menemui orang tuanya. Senang sekali rasanya pada akhirnya aku bisa bertemu orangtua nya. Pagi sekali aku bangun setelah beres semua kerjaan rumah dan mengantarkan Khytran ke sekolah aku bergegas menemui Langit, dia sudah menunggu aku di toko bunga. Tapi kenapa di toko bunga,?? entahlah mungkin dia mau ngasih bunga ke aku,? padahal nama aku aja udah bunga, ngapain juga dikasi bunga pikir ku dalam hati.
"Kenapa ngajak aku kesini,?" tanyaku padanya
"Kita cari bunga buat ayah, bukan buat kamu" ujar dia sambil mencibir ke arahku, kok Ayah,?? Ayah Langit maksudnya atau bagaimana aku tidak mengerti. " Nanti kamu tau sendiri" ujar dia lagi. Ni orang hobinya bikin orang penasaran saja.
Usai mencari bunga yang cocok dia mengajakku ke pemakaman, apa yang telah terjadi sebenarnya, Bulan tidak pernah menceritakan ayahnya kepadaku, dia tidak pernah memberitahuku keadaan keluarganya seperti apa. Aku menggelengkan kepalaku dan mengerutkan kening.
"Kamu tau kan kita dimana sekarang,?" tanya dia padaku
"Di pemakaman" jawabku pendek sambil melihat ke sekeliling aku yang penuh dengan kuburan.. "Ada apa sich sebenernya,?kamu tuuu bikin penasaran saja dari tadi, udah ke toko bunga trus beli bunga nya juga bukan buat aku, sekarang kamu ajak aku kesini,?buat apa coba,? " Langit tersenyum dan mengajakku ke sebuah kuburan
Astaga Tuhan benarkah ini,?? aku terdiam dan melihat ke arahnya, Langit menceritakan semuanya kepadaku. Ayahnya meninggal saat mendengar Langit sama Noni berpisah. Tidak lama saat mereka berpisah ayahnya kena serangan jantung dan sampai saat ini Langit merasa sangat bersalah sama ayahnya.
"mungkin ini semua gara gara aku juga, ayah meninggal karena tidak kuat melihat kelakuan menantunya," aku mengusap bahunya" orang yang aku pertahankan, aku udah bela belain semua demi dia tapi ternyata dia malah mengkhianatiku"
"Sudahlah, ga usah kamu menyesali semuanya. Memang seharusnya ini terjadi. Semoga ada hikmah dari semua kejadian ini"
"Terima kasih"
Ujar dia pelan, matanya sedikit sembab karena mungkin dia menahan air matanya.
Ayah...
Orang yang paling dekat sama aku dulu, yang lebih banyak ngebela aku dibandingkan langit anaknya sendiri, aku dan Bulan udah kaya Kaka beradik. Kalau aku kerumah orangtua langit mereka memperlakukan aku seperti anak mereka sendiri. Aku tak menyangka ayah akan pergi secepat ini.
Sepulang dari pemakaman kita berdua tidak langsung pulang ke rumah, ada tempat yang ingin Langit kunjungi saat ini, aku juga tidak tau dia mau mengajakku kemana. Aku juga tidak bertanya mau dibawa kemana aku sebenarnya. Teka teki lagi..
"Mau kemana kita,?" tanyaku sambil melihat story WhatsApp di hp ku
"Kita pulang,"
"Pulang,?sungguhkah dia mengajak ku pulang ke rumah,? ini bukan jalan menuju rumahku tak juga rumah dia "Pulang kemana,?" tanyaku sedikit membentak, mulai aneh kelakuan dia hari ini
" Pokoknya kamu ikut aku aja, ga bakalan aku culik juga kan,?" ujar dia sambil tertawa kecil, aku ikut tertawa sambil sesekali membenahi rambutku yang tertiup angin.
Tadaaaaaaa.....aku di bawa pulang kerumahnya, ada perasaan senang sedih terharu semua bercampur menjadi satu, banyak perubahan di rumah ini. Aku dibawanya bertemu ibu..
"Assalamualaikum"sapaku sama ibu, ibu sedikit terkejut mendengar suaraku, beliau menoleh perlahan ke arahku dia tersenyum kecil
"Bunga,??sungguhlah ini kamu nak,? kemana saja,? kamu ga kangen sama ibu apa,?" beliau mendekap ku erat sekali sembari sedikit menyeka air matanya, sama yang dirasakan sama ibunya langit aku juga merindukan nya.
Aku langsung dibawa ibu ke dapur beliau memang suka memasak, dan sering mengajari memasak. Banyak yang diceritakan ibu padaku soal ayah dan soal Noni mantan istri nya Langit, ibu menceritakan semua penyesalannya,,
"Kenapa dulu kamu ga nikah sama langit aja toh nak,?" ujar ibu sambil menggenggam tanganku, aku tersenyum kecil "Kalau kamu nikah sama dia kan semua ini ga akan terjadi nak, mana cucu ibu,?" tanya ibu sambil melirik
"Ada di rumah sama mamah Bu," jawabku
"Jaga anakmu baik baik, didik dia yang baik juga, ibu yakin kamu bisa melakukannya,"
"Iya Bu"jawabku pendek
"Kalian ini kalo udah ngobrol pasti asyik berdua sampai lupa ada aku juga," tiba-tiba tiba Langit datang menghampiri sambil membawa secangkir late, dia tersenyum dan menyodorkan gelasnya kepadaku" ibuku ga nawarin minum kan,?tenggorokanmu pasti kering banget itu dari tadi ngomong terus"
"Hahhaha iya ibu sampai lupa ngasi minum ke kamu, habisnya ibu kangen banget sama kamu lama sekali kita tidak jumpa kan,?"
Ibu...
Wanita paruh baya yang melahirkan Langit dan Bulan. Wanita yang sangat tangguh beliau masih tegar menghadapi hidup ini tanpa seorang suami, sama halnya denganku yang harus kerja keras untuk menghidupi khytran putra semata wayangku. Karena bukan tidak mungkin ibu dan aku bisa berjuang perlahan untuk bisa mewujudkan apa yang anak anaknya cita citakan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!