NovelToon NovelToon

I Am Supreme Teacher

1. Penghuni Gunung Tiandi (1)

Ah, seandainya Sistem masih berada di sini, aku rela bahkan jika dia memarahiku setiap hari. Sistem, apa kamu akan kembali lagi?

Di Tian menghirup udara dalam, hidungnya terasa masam ketika mengenang beberapa momen bersama Sistem di masa lalu. Di tangannya, ada sebuah lencana berbentuk lingkaran dengan kilau keemasan sebesar telapak tangan dan memiliki beberapa ukiran rune kuno di kedua sisinya. Di Tian secara alami memahami tulisan kuno tersebut, membuat dirinya tersenyum kemudian membacanya dengan suara pelan, "Dunia adalah seni."

Masih tercetak dengan jelas di ingatannya, dua puluh tahun yang lalu, dia bereinkarnasi ke dunia ini. Saat berpindah dunia, dia terikat dengan Sistem yang disebut Divine Art Book, sebuah Sistem tak tertandingi yang berjalan di jalur seni.

Melihat lencana itu Di Tian merasa rumit di dalam hati. Selama belasan tahun hidup bersama, dia sudah menganggap Divine Art Book seperti keluarga terkait darah. Lencana yang dipegangnya itu disebut Art Hermit Badge, sebuah bukti bahwa Di Tian telah menguasai berbagai jenis bidang seni. Di sisi lain, lencana tersebut juga merupakan salah satu dari dua hal terakhir yang diterimanya dari Sistem.

"Guru, makan siang sudah disiapkan."

Suara merdu seorang gadis muda memasuki telinga Di Tian, membangunkannya dari lamunan sentimental. Gadis itu bernama Xu Xianying, seorang iblis rubah yang didapatkannya dari Sistem sebagai hadiah kelulusan di bidang seni melukis. Bentuk manusia Xu Xianying berada di usia sembilan belas tahun. Kulitnya putih halus seperti salju, rambut hitam legam yang lurus hingga ke punggung, wajah cantik tiada tara yang selalu memasang ekspresi ramah, dan lekuk tubuh mempesona khas ras iblis rubah.

"Aku akan segera ke sana. Ah, Xianying, panggil Ye Shen juga, mari kita makan siang bersama."

"Baik," jawab Xu Xianying dari balik pintu kamar.

Menyimpan Art Hermit Badge ke dalam sakunya, Di Tian menghela napas. Meski ditinggalkan oleh Sistem yang juga dia anggap sebagai teman dan mentor, Di Tian tidak merasa sedih. Mungkin sedikit, namun sebagian besar adalah rasa sepi. Bagaimanapun juga Divine Art Book telah memberitahunya di awal bahwa dia akan melepaskan diri dari Host saat Host berhasil lulus semua bidang seni. Seni lukis, seni guqin (kecapi), seni pahat, seni sastra, seni bercocok tanam, seni kaligrafi, dan seterusnya dengan pengecualian seni vokal.

"Saatnya makan siang," gumamnya halus, kemudian beranjak menuju ruang makan.

Setelah kepergian Sistem, Di Tian bisa dikatakan cukup bisa menjalani hidup. Hari-harinya diisi dengan bercocok tanam, memancing, melukis, bermain guqin, atau bermain catur. Lama kelamaan Di Tian bosan akan rutinitas ini. Untungnya dia memiliki dua pelayan setia sehingga Di Tian tidak jarang bercanda dengan mereka untuk melewati waktu yang selalu luang.

Tiba di ruang makan, Di Tian melihat Xu Xianying sedang mengupas kulit buah dan begitu dia duduk, suara langkah kaki memasuki telinga Di Tian. Pemilik suara itu adalah Ye Shen, seorang iblis harimau yang juga didapatkan Di Tian dari Sistem. Ye Shen memiliki fitur manusia yang berada di usia awal dua puluhan. Fisiknya tegap dan sedikit lebih tinggi dari Di Tian. Wajahnya cukup tampan, namun yang paling menonjol di tubuhnya tentu otot kekar yang bersembunyi di balik jubahnya.

"Ada apa dengan raut wajahmu itu?" tanya Di Tian setelah melihat Ye Shen memasang muka masam.

"Guru, belakangan ini situasi di seberang penghalang semakin ramai. Saya takut hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi Guru. Mohon izinkan Ye ini merawat mereka."

Mata Di Tian menyipit. Belakangan ini dia memang mendengar cerita dari kedua pelayannya bahwa banyak orang mulai mendatangi tirai penghalang dan beberapa diantaranya bahkan telah mencoba untuk menerobos secara paksa.

"Xianying, bagaimana menurutmu?"

Xu Xianying meletakkan pisau buahnya, "Guru, Xianying juga sependapat dengan kakak Ye. Setidaknya biarkan kakak menghampiri mereka, mengabarkan bahwa Gunung Tiandi telah memiliki pemilik dan orang luar yang dengan sengaja mencoba menerobos akan dihukum."

Mendengar pendapat kompak dari kedua pelayannya, Di Tian menggeleng tipis. Meskipun Divine Art Book tidak mengajarkan apapun mengenai teknik pertempuran, Di Tian tidak mengeluh karena gunung tempatnya tinggal merupakan sebuah dunia kecil yang terpisah dari dunia luar dan hanya penghuni asli gunung yang memiliki akses untuk keluar masuk dengan bebas. Gunung ini dia beri nama Gunung Tiandi.

Di Tian juga tidak takut akan ancaman dari luar selama dia tidak melangkah keluar dari Gunung Tiandi. Sistem telah memberitahu bahwa gunung ini tidak mudah terlacak oleh dunia luar. Namun seandainya ada beberapa tokoh tangguh yang mampu mendeteksi, mereka tetap tidak akan mampu untuk menerobos penghalang yang mengelilingi seluruh kaki gunung. Di Tian merasa lega setelah mendengar hal itu karena inilah yang dia inginkan, hari-hari penuh kedamaian.

Memang, selama tahun-tahun ini Di Tian beberapa kali turun gunung dan berhenti tepat di depan penghalang. Dia bisa mendengar dan melihat apa yang terjadi di luar penghalang yang berwujud seperti tirai plastik tembus pandang meskipun pemandangan di luar tidak begitu jelas karena pembiasan cahaya dari tirai tersebut. Sistem juga mengatakan bahwa penghalang tersebut memiliki ketinggian sembilan puluh ribu meter, hampir setinggi atmosfer lapis pertama di Nine Heavens.

Selama ini Di Tian tidak pernah meninggalkan Gunung Tiandi dan dia memiliki alasan bagus untuk itu. Nine Heavens merupakan dunia kultivasi, sebuah dunia yang dia ketahui bahwa yang kuat akan mendominasi yang lemah. Akan sedikit berbeda jika si lemah memiliki beberapa latar belakang menakjubkan atau memiliki lapisan koneksi yang kuat. Di Tian tidak memiliki kedua syarat itu. Dia hanyalah seorang seniman tanpa keahlian tempur sama sekali, apa yang bisa dilakukannya?

Selama acara makan siang, Di Tian yang sedari tadi memikirkan perkataan Xu Xianying akhirnya membuka pembicaraan, "Kalian berdua pasti mengetahui bahwa Nine Heavens adalah dunia yang penuh dengan kekerasan. Aku tahu kalian cukup kuat, namun bagaimana perbandingan antara kekuatan kalian dengan mereka yang berada di luar penghalang? Selanjutnya, kita tidak tahu apakah mereka termasuk pembudidaya lemah atau tidak. Lebih jauh lagi, bagaimana jika mereka memiliki latar belakang yang cukup mengesankan? Kita tidak boleh gegabah. Setidaknya di gunung ini kita tetap aman."

Setelah meletakkan sumpit dan menyeka bibirnya, Di Tian melanjutkan, "Akan tetapi jika mereka bersikeras untuk melakukannya, maka yakinlah bahwa Gunung Tiandi bukanlah tempat yang mudah untuk digertak!"

Saudaraku sesama rekan Taois, jangan lupa tinggalkan jejak Qi kalian di bawah ya.

Bersambung ....

2. Penghuni Gunung Tiandi (2)

Melihat reaksi Di Tian cukup keras, Ye Shen melirik Xu Xianying, mengirim pesan mental bahwa malam ini dia akan keluar untuk memeriksa keadaan karena secara alami, penghalang di sekitar gunung juga mengenali mereka berdua sebagai penghuni asli Gunung Tiandi.

Sepasang mata Xu Xianying berkelip saat dia melihat Ye Shen, kemudian berkata kepada Di Tian, "Guru tidak perlu terlalu khawatir. Meskipun kami tidak terlalu kuat, kami bisa menjaga diri. Namun karena Guru telah berkata demikian, kami akan patuh dan tidak gegabah dalam hal ini."

Di Tian mengangguk puas, kemudian beranjak menuju kebun belakang. Melewati ruangan tertentu, sebuah guqin tua yang tergeletak di meja batu memasuki pandangannya. Di Tian sekali lagi menghela napas ketika otaknya kembali ke masa lalu, mengenang momen ketika Sistem bercerita tentang banyak hal mengenai dunia ini. Di Tian merasa yakin bahwa ada banyak hal yang belum dia ketahui dan tanpa dia sadari, pemikirannya sama sekali tidak salah. Di antara sekian banyak ketidaktahuan Di Tian, salah satunya adalah aliran waktu di Gunung Tiandi sebenarnya seratus kali lebih cepat daripada dunia luar.

Sementara itu di luar penghalang.

Hari mulai gelap ketika beberapa sosok mendekati tirai penghalang. Seorang kakek tua berjubah ungu gelap berada di barisan paling depan, jelas dia bertindak sebagai pemimpin di sini. Selang beberapa saat, mereka berhenti beberapa langkah di depan tirai penghalang.

"Hampir dua ratus tahun. Sebenarnya array macam apa ini, mengapa begitu kuat?" gumamnya halus.

Kakek tua itu tidak habis pikir, dengan lingkar kaki gunung yang begitu luas, bagaimana bisa tirai penghalang mampu bertindak sebagai array pembatas yang tidak memiliki cacat. Selain kuat, penghalang itu juga mampu beregenerasi secara instan. Selama dua ratus tahun, tidak terhitung jumlah pembudidaya telah mencoba untuk menerobos atau berusaha untuk sekedar sedikit merobek lapisan penghalang agar yang lain bisa melanjutkan usahanya, namun tidak ada yang berhasil.

Kakek tua itu mendesah tanpa daya, kemudian menoleh ke belakang, "Hui'er, bagaimana perkembangan kelompok lain?"

Seorang pemuda tegap yang berdiri di belakangnya sedikit membungkuk, "Menjawab Guru, Sekte Taishang dan Blood Mist Valley akhirnya sepakat untuk menggabungkan kekuatan."

Kakek tua itu menggeleng tipis kemudian melepaskan komentar sinis, "Sebagai salah satu tanah suci kultivasi, Sekte Taishang sebenarnya cukup berani untuk membuang sebagian rasa malunya."

Feng Yanhui mengangguk. Sebagai satu-satunya murid kakek tua berjubah ungu, dia cukup tahu tentang reputasi Blood Mist Valley, sebuah organisasi pembunuh tingkat atas. Selama tujuh ratus tahun pembentukan organisasi, dapat dikatakan bahwa mereka tidak pernah sekalipun gagal dalam misi. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan Blood Mist Valley tidak bisa diremehkan.

"Penatua Zhao, lalu bagaimana dengan pihak kita?" tanya salah satu tetua mengutarakan pemikirannya kepada kakek tua yang memiliki nama Zhao Yu.

Meskipun tetua tersebut tampak cukup mengesankan di usia yang tak lagi muda, di depan orang tua Zhao Yu yang bertindak sebagai salah satu dari empat Grand Protector Medicine Mountain, dia terhitung sebagai junior belaka. Zhao Yu mendengus, kemudian mengibaskan lengan bajunya. Dia paham betul arah pertanyaan tersebut.

"Sekte Taishang memiliki Sword Immortal Fei Jiang dan Blood Mist Valley memiliki Old Man Ji Mo yang belum lama ini berhasil menerobos menjadi Array Master tingkat enam. Karena kedua pihak telah memiliki kesepakatan, maka tidak lama setelah ini, mereka akan datang ke tempat ini secara pribadi."

Zhao Yu berhenti berbicara, kemudian sedikit menengadah, memandang puncak Gunung Tiandi yang secara samar terlihat di balik tirai penghalang, "Meskipun kekuatan kedua orang tua itu mampu membelah laut dan membalik gunung, saya percaya bahwa tingkat penghalang ini jauh melampaui apa yang bisa dicapai oleh makhluk di dunia kita. Tirai ini benar-benar di luar pemahaman Nine Heavens."

Feng Yanhui menggaruk kepalanya, merasa tersesat dalam pemikiran, jadi dia memberanikan diri untuk bertanya, "Guru, jika penghalang ini benar-benar seperti yang Guru katakan, bukankah kita sebaiknya bergabung bersama mereka? Guru jangan salah memahami maksud murid. Murid juga tidak menyukai Blood Mist Valley, namun kita bisa menyatakan bahwa kita bergabung dengan Sekte Tai ... Aww!"

Zhao Yu memukul kepala Feng Yanhui, namun Feng Yanhui hanya tersenyum kecut sambil mengelus kepalanya yang benjol. Zhao Yu mengedarkan pandangan ke yang lain. Terlihat dari wajah mereka bahwa sepertinya mereka sepemikiran dengan muridnya.

"Apa kalian masih belum mengerti? Jika perkiraan ini benar, bukankah secara logis, orang yang membuat penghalang ini kemungkinan besar berada di dalam? Di dunia ini, sejauh yang saya tahu, tidak ada catatan mengenai tingkat penghalang sekuat ini. Setingkat Martial Emperor dalam legenda pun belum tentu mampu mencapainya. Meskipun Medicine Mountain kita berfokus pada pengobatan dan pil, kita pernah memiliki seorang Martial Emperor. Dari apa yang saya pelajari dari buku lama, bahkan leluhur Martial Emperor kita belum mencapai tahap seperti menciptakan penghalang seperti ini."

Semua orang tersentak. Dalam pemikiran mereka, seorang Martial Emperor adalah sosok puncak dunia ini. Mereka yang berada di tingkat ini adalah sosok mahakuasa yang memandang rendah seluruh dunia. Namun penghalang ini berada di luar jangkauan kekuatan seperti itu? Berdasarkan cerita singkat Grand Protector Zhao Yu, mereka cukup memahami arti dari pernyataan tersebut. Jika tingkat penghalang ini berada di luar jangkauan seorang Martial Emperor, tentu saja penciptanya kemungkinan besar berada di dalam.

Lebih jauh lagi, jika benar bahwa pencipta penghalang ini berada di dalam gunung dan akhirnya merasa terganggu akan kehadiran orang-orang, bukankah mereka akan celaka? Selanjutnya, bagaimana jika pakar tersebut termasuk orang yang mudah menyimpan dendam dan akhirnya memutuskan untuk mengunjungi tempat asal mereka? Bukankah dunia akan menjadi kacau balau?

Kerumunan merinding!

Mendengar penjelasan Zhao Yu, semua orang merasa panik, termasuk Feng Yanhui, membuatnya bertanya dengan serius, "Guru ... lalu bukankah sebaiknya kita segera memperingatkan pihak lain?"

Saudaraku sesama rekan Taois, jangan lupa tinggalkan jejak Qi spiritual kalian di bawah ya.

Bersambung ....

3. Rencana Berbagai Pihak

Mendengar pertanyaan muridnya, sekali lagi Zhao Yu menggeleng.

"Seperti saya, pihak lain kemungkinan juga memiliki pemikiran yang sama, bahkan mungkin sedikit lebih dalam. Tetapi di hadapan peluang yang begitu besar, siapa yang tidak serakah? Bukankah Ketua mendorong kita kemari untuk tujuan yang sama? Namun Ketua cukup bijak untuk memberitahu saya bahwa kita tidak perlu terlalu berusaha di dalamnya."

Kerumunan mengangguk. Medicine Mountain telah mengalami hal seperti ini beberapa kali dengan perkecualian bahwa peluang-peluang sebelumnya berada jauh di bawah apa yang terjadi sekarang. Di masa lalu, Medicine Mountain hanya perlu mengamati dari samping, tetapi jika ada sesuatu yang bermanfaat berhasil keluar dari tempat peluang, maka Medicine Mountain bersedia berdagang untuk itu. Bagaimanapun juga, sebagai salah satu tanah suci pengobatan, Medicine Mountain memiliki perbendaharaan dan kekayaan yang lebih banyak dibandingkan tanah suci kultivasi.

Selain itu, barang yang diperdagangkan akan sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan rumah lelang. Lebih jauh lagi, di rumah lelang, barang-barang tersebut hanya bisa ditukar dengan kekayaan fana atau barang yang senilai. Menimbang hal ini, entah siapa yang memulainya, banyak pihak terutama tanah suci kultivasi dan pengobatan berlomba-lomba untuk melakukan perdagangan di tempat peluang. Meski demikian, tanah suci pengobatan seringkali keluar sebagai pemenang dengan mengandalkan jaminan bantuan di masa depan kepada pemilik barang, tentu saja bantuan tersebut juga disertai barang yang sesuai untuk melengkapi pertukaran.

Di dunia yang penuh dengan pertikaian ini, siapa yang tidak akan terluka, sekarat, bahkan mati? Bantuan masa depan dari tanah suci pengobatan itu bernilai tambahan satu nyawa!

"Baiklah, jika perkiraan buruk ini benar-benar terjadi, mari kita berharap agar ahli tersebut tidak melampiaskan amarahnya kepada Medicine Mountain. Untuk saat ini, mari kita kembali ke tenda, saya akan mengirim kabar mengenai Sekte Taishang dan Blood Mist Valley kepada Ketua," lanjut Zhao Yu dengan tenang.

Kerumunan, "Baik."

Orang-orang Medicine Mountain pun pergi, tanpa mengetahui bahwa tidak jauh dari situ, tepatnya di bagian dalam tirai penghalang, Ye Shen mendengar seluruh percakapan mereka.

Di sisi lain, sepucuk berita mengenai kesepakatan Sekte Taishang dan Blood Mist Valley menyebar dengan kecepatan tinggi. Hampir semua pihak terkait mengantisipasinya dengan berbagai macam spekulasi. Entah baik atau buruk, para eselon atas yang berada di balik layar memberi perintah agar pihaknya berusaha untuk menuai keuntungan dalam kesempitan. Kesepakatan dalam gelap juga mulai terjadi di banyak tempat. Situasi di luar Gunung Tiandi semakin panas, tetapi itu tidak mempengaruhi Di Tian sama sekali.

Saat ini, Di Tian sedang melukis pemandangan danau Tianyuan di kaki gunung, tidak begitu jauh dari penghalang. Sudah hampir setahun berlalu sejak dia terakhir melukis. Ditemani kecantikan Xu Xianying yang sedang menggiling tinta dengan anggun, Di Tian benar-benar merasa santai, membuatnya melontarkan pujian halus, "Xianying, pemandangan di sekitar sini begitu indah, tetapi kamu sama sekali tidak kalah dengannya. Jika ada kesempatan, apa kamu bersedia menjadi model lukisanku?"

Di Tian menoleh ke arah Xu Xianying. Dia sama sekali tidak bermaksud untuk merayu atau maksud terselubung lainnya dan hanya murni untuk mengagumi kecantikan gadis rubah itu. Namun bagi Xu Xianying, perkataan Di Tian menyebabkan pipinya memerah tipis, entah apa yang dipikirkannya. Sambil terus menggiling tinta, saat Xu Xianying hendak menjawab pertanyaan itu, tiba-tiba sesosok bayangan muncul dari ketiadaan. Siapa lagi kalau bukan Ye Shen.

"Guru ... Anda sangat bias terhadap saya. Saya juga ingin dilukis. Adik rubah, lihatlah, bukankah kakakmu ini terlihat tampan?" timpal Ye Shen begitu dia muncul di sebelah Xu Xianying. Dengan tingkat kultivasinya, wajar Ye Shen mampu mendengarnya dari kejauhan.

Di Tian tertawa, "Ye Shen, ini tidak seperti dirimu. Lagipula, menjadi model lukisan mewajibkanmu untuk diam dan tidak bergerak seharian. Apa bahkan kamu mampu menanggungnya?"

Xu Xianying juga ikut terkekeh kemudian menepuk pundak Ye Shen. Gadis rubah itu dapat merasakan bahwa kulit Ye Shen merinding dan dia tahu penyebabnya. Ye Shen sangatlah aktif dan sepanjang waktu, Ye Shen hampir tidak pernah diam kecuali saat tidur dan makan bersama. Sebagai iblis tingkat tinggi, mereka berdua sebenarnya tidak begitu membutuhkan makanan fana atau tidur, namun karena Di Tian mengatakan bahwa dengan cukup tidur akan menjaga penampilan seseorang dan mencegah penuaan dini, mereka dengan senang hati mengikuti saran itu. Mengenai makanan, mereka malah menantikan setiap sesi makan bersama.

Mereka berdua sadar bahwa semua hal yang ada di gunung ini dapat membantu kultivasi seseorang, termasuk apapun yang bisa dimakan. Bahkan perkataan tertentu yang diucapkan Di Tian berisi pencerahan. Selama bertahun-tahun ini, Xu Xianying dan Ye Shen bahkan tidak bisa mengingat berapa kali mereka menembus batasan tingkat dalam kultivasi. Itu benar-benar terlalu banyak!

"Kakak Ye, jika Anda ingin menjadi model lukisan, maka setidaknya bersihkan dulu diri Anda. Lihatlah, Anda begitu berkeringat, juga ada banyak noda tanah yang menempel di baju. Jadi katakan pada saya, ada tujuan apa Kakak kemari. Tidak biasanya Kakak mengganggu Guru di waktu ini," ucap Xu Xianying lembut.

Ye Shen merasa sedikit malu karena sebelum ini dia sedang membuat pupuk kandang dan tidak sempat membersihkan diri sebelum datang menghadap tuannya. Setelah menghela napas pendek, Ye Shen kembali menghadap ke arah Di Tian lalu sedikit membungkuk. Dia berniat untuk langsung mengutarakan inti pemikirannya agar dia cepat pergi karena takut mengganggu aktivitas tuannya.

"Guru, di sisi timur gunung, tirai penghalang mengalami sedikit fluktuasi energi spiritual. Saya tidak takut akan kemungkinan penghalang itu bocor, namun sapi-sapi perah kita terlihat tidak merasa nyaman sehingga produksi susu mengalami penurunan. Orang-orang itu makin berani. Jika kita berdiam diri, bukankah kita akan dianggap remeh? Guru, bagaimana kita menanggapi ini?"

Di Tian mengangguk kecil. Dia tahu bahwa sebagai ras harimau, Ye Shen memiliki insting bawaan untuk membenci diremehkan dan memiliki rasa teritorial yang kuat. Itulah sebabnya Ye Shen cukup mengantisipasi beberapa peristiwa terakhir. Setelah beberapa pertimbangan, Di Tian memandang ke kejauhan, ke arah sisi timur Gunung Tiandi.

"Ketidaktahuan dapat menyebabkan banyak hal. Rasa takut, rasa ingin tahu, rasa aman, bahkan hidup dan mati itu sendiri, namun beberapa orang lebih memilih jalan keserakahan. Sebelum ini, aku tidak pernah berencana untuk keluar dari gunung dan mengalami kehidupan dunia luar."

Di Tian menaruh kuasnya lalu mendekati Ye Shen, "Harimau kecil, kali ini aku akan merepotkanmu untuk membawa satu orang untuk mengunjungiku. Pastikan untuk mencari orang yang lemah dalam kultivasi agar dia tidak bisa mengacau di lingkungan kita," lanjut Di Tian, kemudian berjalan kembali ke rumah.

Dia tidak lagi memiliki mood untuk melukis. Ye Shen hanya membungkuk dalam diam. Matanya berkilat penuh antisipasi, lalu sosoknya menghilang dalam sekejap. Xu Xianying menyusul Di Tian, berjalan dengan anggun, tetapi otaknya penuh dengan pemikiran berliku.

Nine Heavens, entah ini berkah atau kutukan, bersiaplah karena Guru akan muncul ke permukaan.

Saudaraku sesama rekan Taois, jangan lupa tinggalkan jejak Qi spiritual kalian di bawah ya.

Bersambung ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!