tring!!!
jari-jari lentik Lyondri meraih smartphone violet yang terletak di depan nya ketika menyadari sebuah pesan masuk.
"sayang kangen" senyumnya mengembang membaca chat dari suami yang menikahinya 3 tahun yang lalu.
"aku juga yang" ibu jari Lyon segera menekan tombol send dan seketika pesan itu menunjukkan dua centang biru.
"ga sabar ketemu kamu, ga kuat nahan kangen" senyum manis kembali menghampiri bibir sensual milik Lyondri, ahh suaminya suka berlebihan. baru juga beberapa jam yang lalu mereka berpisah menuju tempat kerja masing-masing.
"hmm gombal. yaudah yang aku lanjut kerja. masih ada beberapa dokumen yg harus aku kerjain.jangan lupa makan" Lyondri meletakkan smarphone nya dan kembali sibuk dengan kegiatan nya.
Andra Gunawan, suami Lyondri adalah pria tampan yang berusia 30 tahun, 4 tahun lebih tua dari Lyondri. dia bekerja sebagai seorang manajer di perusahaan ternama di kotanya. sementara Lyondri juga seorang wanita karier yang menjadi sekretaris direktur di perusahaan yang juga merupakan perusahaan besar di kota mereka. Lyondri wanita yang cantik, tegas, dan pekerja keras. tidak heran jika kariernya cemerlang diusianya yang masih tergolong muda. meski gaji suaminya lebih dari cukup untuk membiayai kehidupan mereka tapi Lyondri tidak ingin bergantung penuh pada suaminya. dan suaminya pun tidak pernah melarang Lyondri untuk berkarier.
3 tahun perkawinan, romantisme keduanya tidak berkurang, masih sama seperti ketika mereka masih pacaran. meskipun mereka belum dikaruniai anak. tapi mereka tidak terlalu mempermasalahkannya. mereka tetap mensyukuri kebahagiaan yang tuhan berikan di dalam pernikahan mereka.
Andra sedang menatap foto istrinya ketika seorang gadis cantik menghampirinya.
"pak ini proposal proyek terbaru yang bapak minta" Malika sekertarisnya menyerahkan map tersebut kepada Andra
" Malika, kamu sudah makan" tidak heran karena Andra memang ramah dan perhatian kepada siapapun termasuk rekan dan bawahannya. dengan ketampanan wajah dan sifatnya tersebut sering kali rekan wanita nya menjadi tersanjung dan salah tanggapan terhadapnya. Malika tersenyum
"belum pak" jawabnya
"hmm ayo ikut saya, kita makan siang dulu. sekalian menemui Mr Brayen klien kita. saya sudah janjian untuk meeting membahas proyek pembangunan hotel di bali" Malika mengangguk
" baik pak" seraya mengikuti Andra yang telah menuju pintu keluar. Malika menatap punggung lebar Andra, dan menarik nafas perlahan. sosok di depan nya adalah laki-laki yang selalu dikaguminya. tampan, mapan, ramah dan sayang istri. benar-benar pria idaman.
*****
Lyondri masih disibukkan dengan laptop di depannya
"Lyon, ayo makan siang dulu" Risha mendekatinya.
"sebentar sedikit lagi" dengan mata masih menatap laptopnya. risha mendengus pelan
" aku uda laper banget wahai ibu Lyondri Clarissa yang terhormat!" Lyondri hanya tersenyum menanggapi sahabatnya tersebut.
" ga sabaran amat si rish. dasar tukang makan" Lyondri membereskan meja kerjanya kemudian langsung menarik tangan sahabatnya menuju tempat makan di depan kantor mereka.
waktu menunjukkan pukul 17.30 ketika tiba di rumah. Lyondri segera menghempaskan tubuhnya di sofa kamarnya. rasa penat menghampirinya. karena begitu banyak pekerjaan yang harus ia urus akhir-akhir ini. sebuah kecupan mendarat di kening nya, Lyondri tersenyum menatap pria tampan yang juga baru saja pulang
"kangen banget sayang"ujar Andra sambil memeluk istrinya
"uhh sayaaang" Lyondri menenggelamkan wajahnya di dada bidang suami tampannya. suara manja sang istri sungguh menggemaskan bagi Andra. ia segera menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya. kemudian ciuman lembut mendarat di bibir istrinya. semakin lama semakin bergairah. menyadari itu semua dengan lembut Lyondri menghentikan aktivitas suaminya
"sayang aku capek banget, aku mau mandi dulu ya" Andra menatap istrinya, ada perasaan menggantung di sorot matanya.
"tapi aku kangen yang, aku pengen" Lyondri terkekeh memandang wajah suaminya.
"nanti malam ya sayang. sekarang aku mau mandi dulu"
Lyondri berlari kecil menuju kamar mandi meninggalkan suaminya yang memandang nya dengan gemas.
Lyondri memeluk suaminya yang sedang berdiri di balkon kamar mereka.
"Buruan mandi sayang" bisiknya lembut. Andra menoleh kemudian mencium bibir wanita pujaan nya
"lanjutin yang tadi dulu boleh?" tanya Andra dengan tatapan penuh harap. Lyondri tersenyum, tetapi ada yang berbeda dalam senyuman Lyon kali ini
"maaf yang, ternyata aku datang bulan" Lyon menunduk. pasti suaminya kecewa
"ahh sayaaang" Andra bergumam sambil menatap Lyondri. ada sorot kekecewaan di mata Andra. menambah rasa bersalah di hati Lyondri.
"maaf"
hanya itu yang terucap dari bibir nya. ada raut kesedihan yang berhasil Andra tangkap di wajah istri yang sangat dicintainya. perlahan ada perasaan bersalah menyeruak di dalam hatinya
"sayang, kok sedih? aku gak marah kok, walaupun harus menahan beberapa hari" Andra memeluk istrinya
"bukan itu yang, tapi entah kenapa aku sedih. sebenarnya aku uda telat 2 hari. aq berharapnya si bulan ini aku ga dapet lagi. aku harap aku hamil"
ada raut kesedihan di wajah Lyondri. tidak biasanya dia seperti ini.
"kenapa sayang? biasanya kamu tidak pernah mempermasalahkan ini? aku juga."
Andra mengelus puncak kepala istrinya
"iya sich sayang. tapi entah kenapa aku jadi kefikiran. kita udah 3 tahun menikah. aku ingin merasakan menjadi wanita seutuhnya yang bisa memberikan kamu keturunan"
perlahan bulir air mata itu menyeruak dari kelopak mata indah Lyondri. Andra semakin mempererat pelukan nya.
"kok jadi mellow sayang, siapa si yang nggak mau punya anak. tapi semua itu haknya Tuhan yang tidak bisa kita campuri. tugas kita hanya berusaha. tapi hasil akhirnya tetap Tuhan yang menentukan. jangan sedih yang, semua sudah ada porsinya masing-masing. ketika waktunya tiba tidak akan pernah ada yang bisa menghalangi, sebaliknya kalau memang belum saatnya, sekuat apapun kita berusaha kita tetap tidak akan mampu mempercepatnya"
Lyondri membuang nafasnya perlahan. kemudian tersenyum
"makasih sayang, kamu selalu bisa membuat aku tenang"
Lyondri menatap suaminya penuh cinta.
"ya uda, aku mandi dulu. abis itu aku mau ajak kamu makan di luar" Andra mencium kening Lyondri kemudia berjalan menuju kamar mandi.
****
"sayang, aku beruntung memiliki kamu"
ucap Lyondri sambil menatap suaminya yang tengah lahap menyantap makan malam di kafe langganan mereka.
" Aku juga" Andra tersenyum dan mengelus pipi istrinya. Andra tau istrinya masih bersedih, mungkin Lyondri sudah mulai jengah dengan pertanyaan-pertanyaan dari keluarga dan kerabat setiap kali kumpul keluarga yang menanyakan perihal anak. seperti biasa ketika ada pasangan yang sulit memiliki keturunan maka pihak wanitalah yang paling terpojokkan.
ketika sedang asyik menyantap makan malam mereka,
"hai Lyon, ga nyangka kita bisa ketemu di sini"
Lyondri menoleh ke arah suara itu. tidak salah lagi itu suara Risha. ia bergelayut manja di lengan suaminya.
" hai Rish" Lyon tersenyum seraya memeluk sahabatnya. Andra menyalami Orion suami Risha.
"mau gabung di sini?" tanya Lyon pada Risha.
"hmm ga usah dech. kami lagi pengen berduaan. ga mau ganggu kamu juga" ujar Risha centil
"Daven nggak diajak?" tanya Lyon.
"iya Daven dititipin ke neneknya. mama papa nya mau pacaran dulu" Risha tertawa.
"hmm dasar!" Lyondri mendengus. Andra dan Orion hanya tersenyum menyaksikan keduanya. meskipun Risha dan Lyondri sahabat sejak kecil, tapi Lyondri tidak begitu akrab dengan Orion. mungkin karena mereka jarang bertemu.
" ya udah ya kami ke meja sana dulu bye " Risha berlalu bersama suaminya. Lyondri dan Andra melanjutkan obrolan mereka yang sempat terjeda.
****
"sayang, kita ke dokter ya" ucap Lyon
"kenapa? kamu sakit" Andra membelai rambut istrinya yang tidur di dalam pelukannya.
"enggak yang, aku mau mulai program hamil" Lyon berbalik memeluk suaminya.
"kita nikmatin masa-masa berdua dulu yang. nggak usah buru-buru" Andra mencium kening istrinya
"tapi yang-"
"udah yang, ga usah bahas ini dulu. aku ga mau ini jadi beban kamu. kita jalani aja apa yang udah Tuhan kasih ke kita. yuk tidur. udah malam" andra memeluk istrinya erat. Meski masih terus kefikiran, Lyon menuruti kata suaminya. dia tidak mau membantah.
Lyondri memandangi wajah suaminya yang telah jatuh dalam lelap. Setelah lelah dengan fikiran nya kantuk mulai menyerang dan keduanya pun terlelap.
Lyondri tengah duduk sendiri di coffee shop ketika jam makan siang. Risha sedang mengerjakan proyek di luar kota selama 2 hari, biasanya mereka selalu makan berdua.
Lyondri masih asyik dengan lamunanya, tangannya mengaduk2 minuman di depannya. akhir-akhir ini Lyon mulai kefikiran soal buah hati. ada kekosongan di sudut hatinya.
Lyon tidak menyadari sebuah langkah yang semakin mendekatinya.
"boleh duduk di sini" pria tampan itu menyapa Lyon, mendengar ada yang menyapanya Lyondri mengangkat wajah nya
"oh hai, silahkan"
Lyondri sedikit terkejut ketika menyadari kehadiran Orion di hadapannya.
pria itu melemparkan senyum nya
"kamu sendirian? " ucap Orion.
"Iya, biasanya berdua Risha" jawab Lyon
"kamu keberatan aku duduk di sini?" tanya Orion lagi
"nggak kok"
meski sebenarnya Lyon agak heran. karena tidak pernah ada interaksi keduanya meskipun ketika tidak sengaja bertemu. Lyondri bersahabat dengan Risha. tapi ketika mereka berumah tangga Lyon dan Risha jarang sekali bertemu di luar jam kerja.
"Mas Rion ga pesan makan? " tanya Lyondri ketika menyadari Orion tak kunjung memesan makanan nya.
" Mas uda makan di seberang sana, tadi ga sengaja lihat kamu. mas lihat kamu sendirian makanya mas ke sini" matanya masih sibuk menatap smartphone di tangannya. mungkin sedang berkirim pesan dengan Risha istrinya.
mereka tidak banyak berbicara, pria itu memang kaku dan dingin.
'mas Rion ngapain ke sini, ngobrol juga enggak' gumam Lyon merasa heran dengan pria di depannya.
"mas, jam makan siang uda habis. aku duluan ya" Orion menatap Lyon,
"mas antar ya? " tanya Orion.
"gak usah mas, Lyon bawa mobil kok" jawab Lyondri.
"oh ya udah"
kedua nya berjalan bersama menuju mobil mereka masing-masing. Lyondri masih heran dengan suami sahabatnya. kenapa tiba-tiba menghampiri dirinya.
Orion masih berdiri di samping mobil Lyondri. Lyondri menurunkan kaca mobilnya
"Mas, Lyon duluan" hanya dijawab dengan anggukan kepala dan lambaian tangan dari Orion.
"pelit banget sama suara" gumam Lyon sambil melajukan mobilnya.
Orion menatap mobil Lyon hingga hilang dari pandangan matanya. kemudian masuk ke dalam mobil nya. ada hal yang tidak Orion mengerti. kenapa tiba-tiba kaki nya melangkah membawanya menghampiri Lyondri. tak ingin hatinya terus diserang pertanyaan-pertanyaan yang juga tidak ia mengerti Orion langsung melajukan mobilnya kembali ke kantornya. kembali menyibukkan diri dengan pekerjaan yang seakan tidak pernah habisnya.
sementara Andra dan Malika masih terlibat dalam obrolan seru di sela-sela makan siang berdua.
"kamu kenapa belum menikah" pertanyaan Yang terdengar kurang nyaman di telinga Malika
"belum ada yang mau pak" jawab Malika sekenanya
"masa si gadis secantik kamu nggak ada yang mau. pasti kamu yang pemilih" goda Andra.
ada guratan merah di pipi Malika mendengar ucapan Andra. desiran bahagia tiba-tiba menghampiri hatinya mendengar Andra memuji kecantikan nya.
"beneran belum ada yang mau pak" Malika menjawab dengan senyum manis yang memabukkan bagi yang menatap nya. gadis itu memang sangat cantik. dengan rambut kemerahan bergelombang, berkulit putih, hidung yang tidak terlalu mancung tetapi terlihat sangat sempurna di wajahnya. bibir tipis dan mungil serta mata yang indah. Laki-laki yang melihatnya pasti jatuh cinta.
"hmm, kamu sudah selesai makannya? kalo sudah kita kembali ke kantor" ucapan Andra Membuyarkan lamunan Malika. mereka segera menuju kantor.
"sayang uda makan? " terdengar suara Andra sepertinya sedang menelfon Lyondri istrinya.
...
"uda di kantor lagi?"
....
"iya sayang, aku juga uda mau lanjut kerja. baru selesai makan"
....
"sampe jumpa di rumah sayang, i love you"
...
mendengar itu Malika sedikit meringis. ada nyeri di sudut hatinya. andai saja Ia yang menjadi istri Andra, ia akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!