NovelToon NovelToon

LOVE FOR CHILDHOOD CRUSH

START

...PROLOG...

...Hai, aku Blyss. 100% murni perempuan....

...Blysstina Grysselda itu nama lengkapku:D...

...Ini perjalanan hidupku dari umur 21 tahun...

...Kenapa 21th?? Karena tahun yang sudah berlalu hidupku biasa-biasa saja menurutku....

...Aku masih kuliah diusia 21 tahun....

...Tapi sekarang aku berada disemester akhir di kelasku....

...Untuk perilaku nanti saja kalian tahu setelah membacanya;)...

...Keluarga? Aku baik-baik saja dengan mereka tak ada masalah sama sekali. Aku punya satu kakak laki-laki Bryan Grysselda, dia 7 tahun lebih tua dariku, dia sudah menikah dengan seorang perempuan yang bersamanya dari pertama kali mulai bersekolah, mereka sangat romantis, ya begitulah. Kakakku adalah calon ayah....

...Hemm, istrinya sedang mengandung anak mereka....

...Welsa Grysselda, itu nama kakak iparku....

...Mamaku seorang sekretaris, sekretaris pribadi papaku, Papaku sebagai pemilik kantor atau lebih tepatnya mantan CEO karena sudah diberikan ke kakakku. Tapi kali ini Papa yang sedang memegang...

...perusahaan karena si kakak Bryan yang tampan sedang mengurus istrinya, dan Mamaku sebagai sekretarisnya. Vera Grysselda atau nyonya Grys adalah Mamaku, dan Papaku Frans Grysselda atau tuan Grys....

...Papaku punya adik perempuan yang sekarang sudah menikah dan punya anak perempuan....

...Gerrenia dan Derrelia. Mereka sepupuku, anak dari bibiku....

...Frania Grysselda itu nama bibiku dan berikut anaknya....

...Gerrenia 2 tahun lebih tua dariku sedangkan Derrelia 1 tahun lebih muda dariku....

...Sedikit pemberitahuan, bibiku itu sudah bukan keluarga Grysselda lagi karena sudah menikah....

...Kujabarkan keluargaku yg lain sambil cerita....

Baiklah kembali ke masalahku.

Aku baru saja dipindahkan ke kampus lain oleh papaku.

Ke kampus yang lebih dekat dengan rumahku. Keluarga kecilku baru saja pindah, hanya pindah ke ibu kota. Sebenarnya aku ingin tinggal di rumah lama, yah tapi satu oknum yang paling mengkhawatirkanku tak mau kalah bicara dan selalu bilang kalau aku harus ikut pindah juga.

"MAMA"|| note : bukan MAMA Award. Dia sayang padaku, iya aku tahu itu, sangat tahu.

KILASAN MENGENAI KAMPUS BARU

07:00 AM. Ottawa, Apartemen keluarga Grysselda.

Pagi itu aku duduk di sofa setelah selesai sarapan, lalu mama datang membawa sebuah berkas dan duduk di sampingku pada sofa yang berbeda.

"Apa ini ma?" Tanyaku pada mama setelah mama memberiku berkas itu.

"Daftar kampus barumu, papa ingin memberimu kebebasan sekarang. Pilihlah kampus yang cocok menurutmu, tapi papa tetap menyarankan salah satu dari kelima nama kampus itu, papa menyarankan kampus yang paling bawah." Jelas mama.

"Baiklah, kapan terakhir aku bisa memberi tau papa tentang hal ini ma?" Tanyaku lagi.

"Besok." Singkat mama lalu pergi, aku rasa mama akan ke kamarnya untuk istirahat, kemarin ia belum sempat pulang.

"Mendadak. Tapi bagus." Gumamku sambil menyeringai lalu berjalan menuju kamarku.

Sampai di kamar aku mengambil laptop untuk menggali lebih dalam tentang nama kampus yang ada di kertas itu. Saran papa yang paling menonjol menurutku, jadi aku mencari informasi tentang kampus itu duluan.

"Papa sangat tahu selera anaknya yang sangat suka privasi. Hahaha." Gumamku dengan tertawa kecil setelah melihat informasi tentang kampus yang disarankan papa.

- Anak kampus hanya berasal dari keluarga terhormat dan terpandang.

- Aturan hanya dibuat oleh ketua yayasan.

- Tidak ada paparazi di kampus.

- Kampus tetap mengikuti olimpiade seperti kampus biasa.

"Haih haih. Menarik sekali kampus ini." Ucapku dengan aksen Jepang yang masih melekat walaupun aku tidak pindah dari Jepang ke Amerika Utara. "Bagaimana aku bisa menolak tawaran ini? Papa memang yang terbaik, pantas saja papa menyarankan aku di kampus ini, pemiliknya adalah Mrs. Alexssandro" Gumamku lagi.

Setelah selesai dengan urusan mengenai informasi kampus, aku tidur siang.

Mohon dukungannya readers ( ꈍᴗꈍ)

Didaftarkan

.........

02:56 PM. Washington DC, Markas Dunia Bayangan keluarga Grysselda.

Aku langsung mengatakan aku mau didaftarkan di kampus yang di sarankan oleh Papa dengan senang hati jika itu mudah baginya, tapi jika itu sulit.. aku juga tidak apa. Papa mengiyakan, kata Papa. Papa sudah mendaftarkanku di sana dari kemarin dan sudah diterima.

"Jangan kecewakan keluarga Grysselda di sana Blyss," kata Papa sambil memberikan selembar kertas yang membuktikan kalau aku sudah didaftarkan oleh Papa di kampus itu dan sudah diterima.

"Iya pa." Jawabku singkat, setelah itu aku pergi ke ruang latihanku. Aku ditemani lima pistol dan satu loker berukuran 30 × 40 cm yang berisi peluru untuk menghabiskan waktuku karena sensei yang biasa mengajarkanku menembak tidak bisa datang, ada urusan keluarga katanya.

KILASAN KEMBALI SELESAI

"Kamu harus ikut pindah ke ibu kota tidak ada penolakan tidak ada alasan masa iya anak perempuan tinggal sendiri tidak-tidak mama tidak setuju pokoknya kamu harus ikut nanti masalah sekolah biar papa yang urus!!"

Ada kejanggalan sedikit, tidak ada tanda titik ataupun koma. Itu karena, mamaku suka seperti itu jika marah dan sesuatu tidak masuk akal di pikirannya.

Pagi ini hari terakhirku libur dan diam di rumah, mulai besok aku sudah lanjut sekolah disekolah baruku dan aku satu kampus dengan Derrelia, adik sepupuku.

"Nak, papa pergi dulu yah..jaga rumah baik-baik, kamu jangan lupa makan". Kata ayah sambil mengulurkan tangannya bermaksud untuk salam. Usual, child and father.

"Blyss, ingat besok kamu mulai sekolah jadi, siapkan peralatan sekolahmu dari sekarang, jangan lupa bersihkan rumah juga," kata mama yang sering terulang kudengar karena ini sudah kesekian kalinya aku pindah sekolah.

"Iya ma,"

"Yasudah ayah sama mama pergi dulu, jangan keluar rumah jika tidak ada BodyGuard (BG)".

"Iyaa papa." Hanya wacana.

BG bukan untuk memperlihatkan bahwa aku anak dari pemilik perusahaan besar. Tapi karena beberapa anggota ataupun suruhan dari beberapa perusahaan ada yang mengincarku, bisa dikatakan aku buronan:v. Menurut cerita mama ini sudah kualami banyak kali, saat umurku menginjak 17 tahun aku lebih sering mengalami hal ini...bahkan saat sekolah aku hampir diperkosa. Miris. Sungguh Miris.

Tetapi, sekarang ini aku tidak terlalu sering pergi dengan BG. Karena aku sendiri pergi tanpa izin, sekalian papa juga tidak terlalu khawatir.

Baik, mereka sudah pergi, haah membosankan, membersihkan rumah baru lagi:v. Lalu mempersiapkan keperluan ke kampus, lalu gabut lagi:/.

Setelah bersih-bersih aku sudah tahu tata'an dari rumah ini, oh ya, dan sudah kucoba naiki, panjat, dan lompati juga:D. Walaupun merepotkan aku tetap lakukan. Setelah ini aku hanya perlu menyiapkan keperluan kampus.

"Cepat sekali siangnya astaga, baru selesai satu tugas." Gumamku sambil berjalan menuju kamarku untuk mempersiapkan diri untuk ke kampus besok.

"Heh... terulang lagi ya? Ck, aku rasa aku harus membawa bom dan pistol ini lagi. Hahahha senang rasanya. Baiklah, beres-beres sedikit lalu makan siang dan menjalani hari ini dengan kebosanan yang mendalam."

07:00 PM. Washington DC, kediaman keluarga Grysselda

Mama dan papaku pulang dengan wajah lelah yang sangat.

"Mama sama papa cuci tangan dulu lalu makan, baru tidur ya," ucapku sambil meninggalkan dapur.

"Blyss, kamu sudah makan??"

"Sudah, Ma, aku ke kamar dulu, untuk mempersiapkan keperluan besok," jawabku.

"Ya sudah," sahut Mama.

......Holla Readers, mohon dukungannya ( ◜‿◝ )......

Derrel, Lexa & Yugra

06:00 AM

"Pagi Mama dan Papa tercinta!!" Teriakku sambil menuruni anak tangga.

"Pagi juga," jawab mereka berdua dengan bersamaan dan biasa saja terhadap aku yang berteriak.

"Waw, mengesankan," gumamku sambil duduk.

Baru saja akan memoles selai ke roti tiba-tiba dari luar terdengar suara. "Blyss!!!!" Aku kenal suara itu.

"Ma, biar aku saja yang buka pintunya." Mama hanya mengangguk.

"Pagi Derrel," ucapku sambil buka pintu.

"Aaaaaaa pagi juga Blyss, astaga lama sekali kita sudah tidak bertemu," seru Derrel sambil memelukku.

"Hemm. Oh ya kamu kenapa di sini??"

"Paman mau kita ke kampus bareng.. kata paman dia tidak sempat mengantarmu," jawab Derrel.

"Baiklah, ayo ikut ke dalam," ajakku sambil menarik tangannya.

"Hey Derrel, Paman kira Blyss harus pergi ke kampus sendirinya hari ini," kata Papa ketika melihat Derrel dan aku datang.

"Ya begitulah~"

"Beruntungnya aku sudah datang," sahut Derrel tersenyum ke arah Pamannya itu.

"Derrel makin cantik saja, apa kabar? Mama dan Papa juga apa kabar?" Tanya Mama bertubi-tubi.

"Makasi Tante, syukur Mama dan Papaku baik-baik saja belakangan ini," jawab Derrel sambil duduk di sebelahku.

"Sudah basa-basi nya? Ayo kita makan," ajakku.

Mama, papa, dan Derrel tertawa. Lalu kami berempat sarapan bersama.

"Paman, Tante, kita berdua pergi dulu ya, nanti telat lagi," ucap Derrel sambil berpamitan (biasa salim, anak soleh).

"Hati-hati di jalan yah," sahut Papa

"Iya, Pa," jawabku

07:00 AM

Aku dan Derrel sampai di kampus. Kampusnya lebih besar dari kampusku yang dulu.

"Ehh Lexaaa!! Sini!" teriak Derrel di sampingku dan aku sedikit kaget.

"Ada apa?" Tanya perempuan yang datang.

"Ini Blyss, yang aku ceritakan beberapa hari yang lalu. Ajak dia ke manapun seharusnya. Selamat tinggal semua," ucap Derrel sambil pergi.

"Ringan sekali manusia itu meninggalkanku dengan orang yang belum pernah kutemui sebelumnya," batinku judging so hard.

"Hai.." sapa Lexa

"Halo," jawabku.

"Kita perlu mengecek kunci lokermu, ayo kita ke ruangan tata usaha," ajak Lexa sopan. Sedangkan aku hanya mengangguk.

Aku dan Lexa pergi ke ruangan tata usaha, lalu pergi mencari loker. Tidak ada yang istimewa sejauh ini, aku juga tidak berharap lebih. Di pikiranku sekarang adalah cepat-cepat pergi ke kelas lalu pulang.

Setelah dari loker aku dan Lexa pergi ke kelas. Sampai di kelas, aku duduk di bangku tepat depan Lexa, di depanku ada seorang laki-laki.

FYI. Di sini, dosen yang datang ke ruang kelas untuk mengajar. Bukan mahasiswa yang mendatangi kelas dosen.

"Hai, aku Yugra, salam kenal, kau yang bernama Blyss?" Tanyanya.

"Iya aku Blyss," ucapku sambil mengangguk.

"Kalau ada sesuatu yang mengganjal, jangan malu untuk berdiskusi. Denganku atau dengan Lexa."

"Baiklah. By the way, kau dari mana?" Tanyaku.

"Bagus. Aku bukan dari sini. Aku dari Bangladesh," ucapnya lalu membalik badan menghadap ke depan. Aku hanya mengangguk.

02:00 AM

Jam istirahat aku dan Lexa ke kantin kampus, sebenarnya Lexa sudah menolaknya, tapi aku memaksanya supaya aku tau kantinya seperti apa. Kantinnya bagus, bersih, luas, rapi..tapi sepertinya ada pengganggu disini. Ada orang yang berkumpul di satu titik, agak mengganggu pemandangan, tapi aku sedikit cuek karena aku kesini untuk makan bukan meratakan manusia yang berkumpul.

"Ini daftar makanannya Lex??" Tanyaku pada Lexa yang dari tadi seperti orang ketakutan akan digertak orang.

"Eh. Iya. Cepatlah sedikit," jawabnya gugup.

"Kamu kenapa Lex?? Aku semenakutkan itu ya??"

TBC

Mohon dukungannya readers (◍•ᴗ•◍)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!