Shilla seorang wanita berusia 26 tahun yang sudah menikah dengan seorang pengusaha terkenal di kota nya. Tapi sayangnya pernikahan mereka tidak berjalan mulus. Mengingat bahwa mereka menikah karena perjodohan. Membuat rumah tangganya tidak harmonis.
Sampai dimana pernikahan yang berjalan dua tahun. Hubungan mereka belum berkembang tapi mereka pernah melakukan hal itu. Sebulan yang lalu saat suaminya Revano sedang mabuk. Dan beberapa hari ini Shilla merasakan tidak enak badan mengingat kejadian beberapa Minggu yang lalu.
Karena memiliki rasa penasaran yang tinggi akhirnya Shilla mencoba cek dengan menggunakan testpack. Hasilnya tidak terduga bahwa sekarang dia sedang mengandung.
" Semoga dengan kehadiran mu hubungan mama dan papa akan membaik." Ucap Shilla sambil mengelus perutnya yang datar dengan senyuman yang lebar terbit di wajahnya. Menunjukkan bertapa dirinya sangat bahagia.
Shilla sudah tidak sabar memberitahukan kepada suaminya dengan riang ia bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Dia mengendarai mobilnya dengan penuh ceria sambil membayangkan ada suara anak kecil yang berlari ke arahnya dengan menyebut kata Mommy.
Saat tiba sampai di kantor Revano, Shilla langsung berjalan ke lift menuju ruang Revano. Sampai di sana Shilla mendengar suara aneh dari ruang kerja Revano dengan tangan gemetar ia membuka pintu yang tidak di kunci.
Brak....
Bertapa terkejutnya Shilla melihat Suaminya sedang melakukan hubungan badan dengan Sekretaris nya. Saking terkejutnya Shilla tidak menyadari bahwa kotak bekal tadi di bawanya jatuh berceceran di lantai.
Sedangkan Revano yang mendengar suara jatuh langsung menengok nya dan terkejut melihat Shilla yang sedang berdiri mematung di depan pintu dengan memandang nya kecewa.
" Shilla." Gumam Revano dengan pelan sambil memandang sendu Shilla.
Shilla mendengar Revano memanggil namanya berusaha untuk menahan air mata yang hampir keluar dari pelupuk matanya. Shilla berusaha tetap kuat.
" Jika Revano tidak pernah mencintai aku . lebih baik kita sekarang bercerai saja. Aku akan mengurus surat perceraian kita. Dan aku ingin mengucapkan selamat supaya hubungan kalian bertahan lebih lama." Ucap Shilla sambil tersenyum.
Membuat Revano yang mendengarnya terpaku melihat Shilla yang berusaha kuat. Setelah ia kecewakan. Setelah mengatakan itu Shilla langsung pergi dari ruangan Revano. Dirinya sudah tidak sanggup melihat kedekatan mereka berdua.
Shilla berlari kencang menuju mobilnya tanpa mempedulikan pandangan orang-orang yang memandangnya dengan aneh. Dia mengendarai mobilnya dengan kencang tanpa mempedulikan para pengemudi yang mengumpat kepadanya.
Sambil berkendara Shilla menangis menyayangkan kehidupan rumah tangganya yang hancur. Awalnya dia merasa senang karena dijodohkan dengan Revano mengingat mereka sudah berteman sejak kecil. Tapi ternyata Revano sama sekali tidak pernah memiliki perasaan kepada nya.
" Hiks...aku sangat membencimu...hiks Revano membenci mu hiks.... ARRGGHHHHH...." ucap Shilla sambil menangis dan berteriak frustasi.
Shilla mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sampai tidak menyadari bahwa ada sebuah truk yang melaju kencang ke arahnya. Shilla yang terkejut berusaha menghindar tapi sayangnya dia tidak sempat. Sampai mobilnya terjun ke jurang.
Dengan keadaan seluruh tubuhnya di penuhi luka apalagi perutnya yang merasa sakit. Shilla berusaha untuk meraih kesadarannya kembali meskipun itu sia-sia.
" Jika aku pergi, aku cuma berharap Revano akan selalu bahagia." Batin Shilla sebelum kehilangan kesadarannya.
Tidak beberapa lama kemudian mobilnya meledak dengan suara dentuman yang keras.
Revano yang baru saja bisa menyusul Shilla terkejut melihat mobil yang di kendarai isterinya terbakar.
" TIDAK SHILLA... ARRGGHHHHH..." ucap Revano sambil berteriak tidak jauh dari mobil Shilla.
Countine...
"Mama....bangun mama..."
Entah kenapa ia mendengar suara anak kecil menangis.
Siapa anak itu.
" Mama jangan tinggalkan Flora huaaa...Flora
janji akan bekerja mencari uang yang banyak Mama hiks...."
Mendengar suara tangisannya membuat perasaanku sakit.
Aku ingin sekali membuka mataku dan menenangkan anak tadi.
Tapi tidak bisa
Setelah berusaha lebih lama akhirnya mata itu terbuka menampakkan sepasang mata cokelat yang cantik. Ia memandang sekitar dan tatapannya tertuju kepada sepasang mata emas milik seorang gadis kecil yang memiliki rambut cokelat. Tapi yang menjadi masalahnya mengapa pakaian gadis itu sangat jelek seperti gelandang dan wajahnya kotor tidak terurus. Melihat itu membuat hati kecil Shilla merasa sakit.
"Apa dirinya di selamatkan olehnya." Batin Shilla yang menatap gadis itu dengan bingung.
Gadis kecil itu menatapnya dengan berbinar melihat dirinya bangun.
" Mama." Ucapnya sambil tersenyum senang.
Membuat alis Shilla mengerut mendengarnya. Mengapa gadis kecil itu memanggilnya Mama.
" Mengapa kau memanggilku Mama, gadis kecil?" Tanya Shilla yang bertanya dengan tubuh masih berbaring dan tenggorakan nya sedikit kering.
Gadis kecil itu hanya terdiam dan seakan tahu apa yang dibutuhkan Shilla ia langsung menyerahkan segelas air putih kepadanya.
Shilla menerima itu sambil tersenyum senang membuat Gadis kecil itu terkejut melihat Mamanya tersenyum pertama kali kepadanya. Karena selama ini Mamanya sering menampilkan wajah benci kepadanya.
" Apa mama sudah baik-baik?" Ucap nya dengan khawatir.
" Tunggu siapa mama mu? Aku bukan ARRGGH...." Ucap Shilla yang tiba-tiba saja memegang kepalanya merasakan sakit yang luar biasa.
Karena tidak bisa menahannya akhirnya Shilla kembali jatuh pingsan. Membuat Gadis kecil itu kembali menangis.
Setelah beberapa jam berlalu akhirnya Shilla kembali membuka matanya. Dan ketika membuka matanya ia melihat matahari yang sudah hampir tenggelam. Menunjukkan bahwa sebentar lagi malam.
Pandangan Shilla tertuju kepada sebuah tangan kecil yang menggenggam tangan nya. Membuat Shilla yang melihatnya merasa perasaannya menghangat ia langsung membalas genggaman tangan gadis kecil itu.
Sekarang Shilla baru sadar bahwa Jiwanya bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita muda miskin yang tinggal di sebuah gubuk kecil di dekat hutan. Ia bisa mengingat bagaimana ingatannya yang menyiksa gadis kecil itu sebab karena kehadirannya membuat hidup wanita itu merasa hancur.
Nama nya di dunia adalah
Aliesa Alexandra
Nama yang cukup cantik tapi sayangnya takdir wanita tidak seindah namanya. Mengingat sepanjang hidup wanita pemilik tubuh ini selalu mengalami penderitaan.
Diawali dengan tuduhannya yang membunuh ibunya saat berusia 7 tahun, kemudian di buang ke tempat kotor sampai akhirnya di perkosa oleh seorang pria asing. Sampai hasil perbuatan itu terlahirlah seorang gadis mungil berusia 5 tahun yang di beri nama
Flora Alexandra
Gadis mungil ini selalu di siksa oleh ibunya karena masih tidak terima atas kehadirannya yang membuat semua kehidupan nya hancur. Keluarga dan semua orang meninggalkan nya.
Mengingat itu semua membuat setitik air mata meluncur di manik cokelat itu. Ia merasa kehidupannya tidak berbeda jauh dari Alissa ini. Bahkan jika karena dirinya tidak mengunjungi kantor suaminya. Pastinya dia akan terus menjadi orang bodoh karena mudah di tipu oleh pria yang tidak mau sebutkan namanya lagi, dan karena kejadian ini juga dirinya kehilangan calon bayinya yang baru saja berkembang sekitar 4 Minggu.
Tapi sepertinya di beri kesempatan kedua tidak buruk juga. Karena disini dirinya tidak sendirian ada seorang gadis kecil yang merupakan anaknya sebagai prioritas nya. Dirinya tidak peduli siapa ayah dari anak ini. Shilla akan terus berusaha membahagiakannya seperti ia dapatkan saat masih kecil.
Dengan lembut Shilla mengelus rambut cokelat anak gadis ini Flora nama yang indah. Flora merupakan cahayanya sekarang.
" Mama akan berusaha menjadi ibu yang baik bagi Flora. Selamat tidur Puteriku." Ucap Shilla sambil mencium kening Flora dan kemudian memejamkan matanya memeluk Flora sambil tertidur.
Tanpa di sadari oleh Shilla, Flora tertidur sambil meninttikan air mata seolah ia mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan.
Countine...
Setelah beberapa jam berlalu akhirnya Shilla atau bisa sekarang di panggil Aliesa terbangun. Pandangannya tertuju kepada Flora yang sekarang menjadi anaknya. Salah satu penguatnya.
Aliesa mencium kening lembut Flora sambil membenarkan selimut yang sedikit tersingkap. Setelah itu dia keluar dari kamar menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan ketika ia berada di depan cermin bertapa takjubnya dirinya melihat wajahnya di tubuhnya sekarang.
Sungguh wanita ini sangat cantik dengan rambut dan matanya yang cokelat keemasan dan Pipinya yang tirus. Jika dia ada di zamannya mungkin wanita ini sudah terkenal.
Aliesa menghela nafasnya sambil memandang wajahnya di cermin. Dirinya mengingat bagaimana tubuhnya yang sakit akibat kecelakaan apalagi karena kecerobohannya dirinya harus kehilangan calon anaknya.
" Ingat sekarang namamu adalah Aliesa Alexandra yang berarti Shilla sudah mati. dan seharusnya aku berterimakasih kepada Tuhan yang telah diberi kesempatan kedua untuk membesarkan anak itu dengan baik. Sekarang aku harus membuatkannya makan malam pasti sekarang Flora sudah lapar." ucap Alissa sambil tersenyum tipis.
Melupakannya kehidupannya sebelumnya dengan Penghianatan dari suaminya. Aliesa berjalan menuju dapur dirinya sedikit meringis.
Sebab dapur ini sangat kotor Aliesa tidak habis pikir mengapa pemilik tubuh ini sama sekali tidak mau mengurus rumah. Apa karena dia dilahirkan di keluarga bangsawan.
Tapi dengan cepat Aliesa menepis pemikiran tersebut. Karena sekarang dia sudah menjadi pemilik tubuh ini dia harus membuat makan malam untuk anak gadisnya. Sayangnya ketika Aliesa melihat tempat beras sama sekali tidak ada yang tersisa dia hanya bisa mendesah pelan. Mungkin besok dirinya harus mencari pekerjaan untuk membeli beras dan bahan makan.
Setelah itu Aliesa mencari di tempat penyimpanan makanan dia tersenyum lega. Ketika menemukan dua butir telur dan akhirnya memutuskan untuk membuat Omelette. Dengan perlahan Aliesa menyalakan api yang berada di atas tungku mengingat zaman ini para manusia belum mengetahui gas dan kompor listrik.
Sedangkan disisi lain Flora yang baru saja membuka matanya dibuat terkejut tidak melihat keberadaan ibunya. Flora langsung panik mencari ibunya karena dirinya tidak ingin di tinggalkan olehnya. Meskipun Ibunya tidak pernah memperlakukan nya dengan baik. Tapi Flora bersyukur setidaknya ibunya tidak meninggalkan nya sendirian.
Saat Flora berjalan menuju dapur dia mencium bau enak dan dengan perlahan dia berjalan kearah dapur. Bertapa terkejutnya Flora melihat ibunya memasak di dapur karena selama ini ibunya tidak pernah sekalipun menyentuh dapur.
Masalah makanan Flora selalu membelinya di toko kecil setelah bekerja.
" Mama." ucap Flora yang memanggil Aliesa dengan lirih.
Aliesa yang sedang menaruh Omelette di atas piring langsung mengalihkan pandangannya ketika melihat Flora memanggilnya.
" Flora, ayo kita makan malam." ucap Aliesa sambil tersenyum lembut.
Membuat Flora lagi-lagi terkejut melihat senyuman yang selama ini ia inginkan. Apalagi Flora melihat Ibunya membuat makanan untuknya langsung saja dirinya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
Melihat Flora yang sudah duduk di atas meja makan langsung saja Aliesa meletakan dua piring Omelette di atasnya. Memang meja makan di rumah ini di satu dengan dapur.
" Silahkan makan Flora dan maaf jika masakan Mama tidak sesuai selera Flora." ucap Aliesa sambil meringis malu sebab tidak bisa memasak lebih banyak lagi karena kehabisan bahan makanan.
Flora yang mendengarnya langsung menyendokan sesuap Omelette ke dalam mulutnya dan bertapa enaknya masakan Mama. Langsung saja Flora dengan lahap menghabisi makan malam nya. Dalam hati dirinya berharap semoga Ibunya akan selalu bersikap baik kepadanya.
Aliesa yang melihat Flora makan dengan lahap tidak bisa menghentikan senyumannya dirinya merasakan perasaan lega. Melihat anaknya menyukai masakannya.
Sekarang Aliesa harus berjuang keras dalam menjalani kehidupan di zaman keras ini. Tapi yang satu pasti dirinya di dunia ini tidak sendirian. Karena ada Flora yang selalu menemani nya dan dirinya.
Countine...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!