NovelToon NovelToon

System, I Don'T Wanna Be Last Human

Restart

Riki Hanz seorang pemuda miskin yang cerdas dan selalu inging tahu, dia melakukan sebuah tugas sekolah menengah tentang listrik induksi. Namun tanpa disengaja dia menciptakan sebuah portal teleportasi yang mengirimnya ke sebuah planet misterius.

Di planet misterius itu, Riki meminum serum super yang membuatnya mampu mewarisi system. Dengan System dia akhirnya bisa kembali ke tempat asalnya dan memulai kembali kehidupannya.

Dengan bantuan system Riki bisa mengubah nasib. Namun hidup selalu memberikan kejutan demi kejutan. Dunia mengalami bencana yang perlahan mengikis populasi manusia.

BDV (Blood Dead Virus) tersebar luas menciptakan serangan Zombie yang menyebar dan merusak tatanan umat manusia. Banyak negara dari belahan dunia yang runtuh dalam sekejap.

Dengan bantuan system Riki berhasil melewati bencana pertama dan menjadi lebih kuat. Riki pikir setelah bencana ini dia akan melewati kehidupannya dengan normal. Namun dia melupakan satu hal, sejak dia memiliki system dia bukan lagi manusia normal.

Babak baru umat manusia dimulai dengan datangnya lima malaikat yang menyebarkan sinar. Setelah kedatangan lima malaikat manusia mulai berevolusi. Satu persatu manusia mulai menumbuhkan kekuatan. Baik dari segi kekuatan, kecepatan, sihir, ataupun kultivasi.

Tapi bukan hanya manusia yang berkembang. BDV yang membunuh manusia justru membuat hewan-hewan menjadi lebih kuat dan ganas. pertempuran antara manusia dan hewan buas tidak bisa di hentikan. Mahluk hidup butuh makan, yang kuat akan memakan yang lemah.

Dan yang lebih mengerikan dari semua kejadian itu adalah keserakahan. Pembantaian manusia yang menginginkan kekuasaan adalah faktor yang membuat populasi manusia semakin sedikit. Riki adalah orang yang tidak perduli dengan lingkungannya. Setelah kematian orang-orang terdekatnya dan beberapa kali penghianatan. Riki lebih memilih menjadi kuat dan menutup diri dari orang lain.

Bencana kedua terlewati, menyisakan sebagian kecil populasi manusia. Manusia terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang berusaha mempertahankan wilayahnya. Sedangkan Riki menikmati kehidupan tenang dengan berpetualang keliling dunia. System sudah memberikannya kekuatan, kekayaan, dan segala skil yang menunjang kecerdasannya.

Namun suasana tenang itu tidak berlangsung lama. Suara memekakan telinga terdengar. Beragam kehidupan seperti tersapu badai. Ratusan pesawat menghujam tembakan  ke daratan. dari luar angkasa tampak permukaan planet yang dipenuhi titik-titik merah. Dunia di kelilingi pasukan dari ras misterius. Riki yang dibantu system bertarung mengunakan segala kemampuan yang dia miliki. Bertarung selama enam bulan tanpa istirahat Riki Hanz akhirnya berhasil mengalahkan invasi pasukan dari ras misterius.

[Ding]

[Selamat tuan berhasil menyelesaikan final misi. System akan mengabulkan satu permintaan tuan]

Riki bingung akan meminta apa. kehidupannya sudah tidak lagi memiliki warna.

"apakah saya bisa memikirkan terlebih dahulu permintaanku?" Riki bertanya pada System

[Ding]

[Silahkan tuan, hubungi saya jika sudah memutuskan apa keinginan tuan]

Riki memulihkan energinya namun prosesnya berjalan lambat. Energi dunia yang tersisa di tempatnya tinggal sangat sedikit akibat penyerangan dan pertempuran.

Setelah memulihkan diri Riki kembali berkeliling untuk mencari kehidupan lain yang selamat. Berbulan-bulan dia mengelilingi dunia. bahkan menyelami samudra terdalam namun tidak menemukan manusia.

"Zo, pindai dunia ini, apakah ada manusia yang masih selamat?" Riki penasaran karena dia sama sekali tidak merasakan keberadaan manusia bahkan ras manusia ikan dan ras manusia beast. jadi dia memutuskan menggunakan System untuk memastikan.

[Ding]

[pemindaian dimulai]

[On Progres... 1%....]

Beberapa saat kemudian

[Ding]

[Progres Complate 100%]

[Ding]

[Terdeteksi 1 mahluk ras manusia, 0 ras manusia ikan, 0 ras manusia beast]

"Zo, Dimana lokasi keberadaan manusia tersebut." Riki bersemangat melihat ternyata masih ada manusia yang selamat. Dia ingin bergegas menemuinya untuk memberikan bantuan.

[Ding]

[kordinat lokasi 3587.67,-8956.32 Gunung Hampara]

Riki terkejut melihat lokasi tersebut. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Karena kordinat tersebut adalah tempat dia berada saat ini.

"A.. apa artinya ini? apakah tidak ada lagi manusia selain aku? apakah aku harus hidup sendiri di planet ini?" Riki murung memikirkan kenyataan hidupnya.

Selama beberapa hari Riki kembali memerintahkan System untuk memindai kehidupan selain dirinya. Riki juga menanyakan potensi mahluk hidup yang tersisa untuk berevolusi menjadi spesies cerdas.

[Ding]

[Aura dunia nyaris habis. kemungkinan evolusi selama 100 tahun 0%. kemungkinan evolusi selama 500 tahun 0%. kemungkinan evolusi selama 1000 tahun 0% ..... kemungkinan evolusi selama 100 juta tahun 2%]

Riki sangat kecewa mendapati analisis dari System. Bagaimana rasanya menjadi satu-satunya manusia selama 100 juta tahun? pasti sangat kesepian, bahkan mungkin dia lebih memilih mati daripada menjalani hari-hari kesepian seperti itu.

"Zo, apakah ada cara untuk mempercepat evolusi?" Riki mencoba memastikan.

[Ding]

[Ada tuan, pertama bisa menggunakan Pil evolusi. Namun dengan kondisi aura dunia saat ini hanya bisa mempercepat sebanyak 10%.]

[kedua, dengan menukar hadiah final misi. Dengan itu dapat mempercepat evolusi sebanyak 50%]

"Zo, apakah aku bisa menukar hadiahku dengan menghidupkan manusia yang meninggal akibat serangan kemarin?" Riki bertanya.

[Ding]

[Saya tidak bisa mengabulkan permintaan seperti itu. Saya hanya bisa mengabulkan permintaan yang bersifat ilmiah.]

Riki kembali berpikir, sebelumnya dia sudah bertanya apakah bisa mempercepat evolusi. Tiba-tiba ada satu ide dalam pikirannya.

"Zo, apakah memungkinkan memutar kembali waktu?" Riki bertanya

[Ding]

[Bisa tuan]

Riki langsung senang, akhirnya memiliki harapan lagi. Riki mulai mencari tahu apa saja yang akan terjadi jika dia memutar kembali waktu. System menjelaskan jika dia memutar kembali waktu. Dia hanya akan kehilangan semua kekuatan fisik yang ada saat ini. Namun ingatan, kecerdasan, dan juga System tidak akan hilang.

Selain itu karena System tidak memiliki misi lagi jadi Riki tidak bisa memanfaatkan hadiah dari system untuk mengembangkan diri seperti sebelumnya. Jadi Riki harus mengandalkan kecerdasannya sendiri untuk bertahan hidup setelah memutar waktu.

Riki adalah seorang yang sangat cerdas, dia mulai menimbang dan mengatur rencana. Bagaimanapun dia sudah memiliki keahlian. Artinya dia hanya harus melatih fisiknya agar bisa mengimbangi.

Setelah beberapa hari, Riki membulatkan tekadnya.

"Zo, saya akan mengambil hadiah final misi."

[Ding]

[permintaan apa yang tuan inginkan?]

"Zo, putar kembali waktu kemasa sebelum bencana terjadi"

[Ding]

[Mengembalikan waktu kemasa sebelum terjadinya bencana siap di laksanakan]

[Proses dimulai]

Lingkungan sekitar Riki bergetar, cahaya emas berjalan cepat hingga mengelilingi seluruh planet. kemudian membungkus galaxy. Riki mulai merasakan tekanan yang kuat. waktu mulai berjalan mundur.

Riki mencoba menahan tekanan, namun semakin lama, semakin bertambah kuat hingga akhirnya Riki pingsan.

[Ding]

[Proses selesai]

[Selamat, tuan sudah berada di waktu sebelum bencana terjadi]

Riki yang mendengar suara system akhirnya bangun. Dia memandang lingkungan kiri dan kanan. Namun sebuah pengapus papan tulis meluncur cepat menuju kepalanya.

Tokk...

"Riki! kamu ini kerjanya hanya tidur saja. Cepat maju dan kerjakan tugas di depan. Jika kamu bisa mengerjakan soal di depan dengan benar kamu boleh pulang lebih dulu." Pak Siro memerintah.

Riki mengambil tasnya dan melangkah maju ke depan kelas. Dengan cepat dia mengerjakan 10 soal yang ada di papan tulis kemudian melangkah keluar kelas.

Pak Siro melotot dengan mulut terbuka lebar. Dia hanya menyuruh Riki mengerjakan salah satu soal namun Riki mengerjakan semua soal di papan tulis. Dia sengaja menyiapkan soal tersebut sebagai kuis. Siapa yang berani maju dan mampu menjawab dengan benar maka dia akan mengijinkan muridnya pulang lebih dulu. Jika tidak maka mereka harus membawanya untuk di kerjakan di rumah.

Dari beberapa kali pertemuan hanya ada beberapa murid yang bisa mengerjakan karena memang soal-soal tersebut untuk pertemuan berikutnya. jadi Pak Siro belum menjelaskan. Tapi Riki yang terkenal malas belajar tiba-tiba mampu menjawab 10 pertanyaan dengan benar. Tentu hal ini akan mengejutkannya.

Teman sekelasnya juga bereaksi sama namun dengan pikiran yang berbeda-beda. Teman sekelas yang termasuk golongan pintar terkejut dengan jawaban Riki yang benar semua. Teman yang termasuk golongan menengah terkejut karena Riki mengerjakan soal dengan cepat. Sedangkan dua sahabat Riki yang bodoh dan nakal berpikir sahabat mereka sedang membuat ulah.

Riki yang sudah keluar dari sekolah tidak langsung pulang. Dia bergegas menuju pantai yang berjarak tidak jauh dari sekolahnya. Riki masih memperhatikan dirinya. Dari mulai kakinya, tangannya, pakaiannya.

Riki menatap laut dan langit, menarik napas dalam dan berteriak. "Kenapa aku harus kembali ke jaman Bocahhhhh....."

Pencerahan pertama

Riki berjalan-jalan di pantai yang sedang surut. Dia membawa kayu sambil melihat-lihat biota laut yang bergerak. Dia mengingat kembali kehidupan sebelumnya saat virus BDV menyerang. Semua biota laut menjadi berbahaya. Tidak ada ketentraman lagi di lautan. Bahkan siput kecil yang terlihat lambat dan imut bisa membunuhmu dengan cepat.

Riki berjalan lambat sampai dirinya dikagetkan semburan kecil air yang membasahi kakinya. Riki menusukan kayu kecil di tangannya ke dekat lubang dan mencongkel. Sebuah kerang seukuran telapak tangan berada di balik pasir.

[Ding]

[Kerang Jingga, salah satu bahan pembuatan serum antivirus BDV]

Notifikasi sistem bergema di telingan Riki. Riki kembali mengingat masa lalunya. Antivirus BDV sebenarnya sudah ditemukan namun Sebuah insiden kecelakaan kapal minyak beberapa tahun mendatang membuat populasi kerang jingga menjadi langka.

Riki akhirnya mendapat sebuah pencerahan, untuk mencegah kekacauan akibat virus BDV. Riki segera menyusun rencana untuk menanggulanginya.

Cara pertama, yaitu membudidayakan kerang jingga. Diseluruh dunia populasi kerang yang bisa di gunakan untuk serum antivirus BDV hanya 2, Pantai Moral di pulau Kall negara Nim yang juga tempat tinggal Riki. Tempat berikutnya adalah pantai crimson di negara bagian Flor negara Senns.

Saat bencana terjadi kedua pantai tersebut sudah mengalami musibah pencemaran lingkungan. Sehingga antivirus BDV hanya sedikit bisa diproduksi dan harganya sangat mahal.

"apakah Virus BDV sengaja disebarkan?" Tanda tanya besar terlintas di benak Riki.

Riki kemudian memikirkan cara kedua, yaitu mencegah pencemaran lingkungan yang akan terjadi. Kedua rencana itu harus dilakukan, namun tidak mungkin untuk dilakukan untuk saat ini. Dia menyadari saat ini siapa yang akan percaya dengan perkataan bocah sepertinya.

"Riki, kamu sudah pulang sekolah?" seorang pria paruh baya memudarkan pikiran Riki.

"Iya paman Biggi. Apa paman akan mencari kerang lagi?" tanya Riki.

"Iya, apakah kamu ingin belajar cara mencari kerang?" Paman Biggi

"Apakah paman mau mengajariku?" Riki bersemangat. sebenarnya dia bisa saja mencari tanpa bantuan paman Biggi namun akan terlalu mencolok jika dia yang tidak pernah belajar langsung bisa mencari kerang layaknya profesional.

"ayo kemarilah." ajak paman Biggi

Paman Biggi mulai mencari kerang sambil mengajari Riki tempat, dan cara menemukan kerang.

"terimakasih paman, saya akan mencoba mencari sendiri."

"Bagus. jika temuanmu banyak, paman akan mengajak kamu ke tempat pembeli." paman Biggi sambil tersenyum.

keluarga mereka miskin, jadi mereka masih membutuhkan usaha kecil seperti ini untuk menghasilkan uang untuk makan. Ayah Riki adalah seorang petani, uang yang dihasilkan tidak cukup untuk menghidupi Riki dan kedua kakaknya. jadi ibu Riki masih harus bekerja menjadi pembantu rumah tangga.

Riki akhirnya memutuskan misi pertamannya yaitu mencari uang. Riki memandang pasir yang menjadi habitat paling disukai kerang. Dengan skilnya sebagai ahli Biologi. Riki mampu mengumpulkan banyak kerang dalam waktu singkat.

Beberapa jam kemudian saat air mulai pasang Riki kembali dengan menyeret 1 karung kerang.

"Sial jika tubuhku yang dulu aku pasti bisa mengangkat ini dengan jari kelingkingku." guman Riki kesal, jika dia masih memiliki kekuatan fisik seperti kehidupan sebelumnya mungkin dia bisa mencari kerang lebih dari 3 karung.

Dengan badan kecilnya dia sudah kesusahan untuk menyeret 1 karung kerang apalagi harus mengangkatnya. Riki mencari beberapa tongkat kayu dan beberapa tali, dia membuat alat untuk membantunya membawa 1 karung kerang.

****

Riki menarik kereta kayu rakitannya, di atasnya terdapat 1 karung berisi kerang. Paman Biggi melihat Riki menarik kereta kayu mengira Riki sedang bermain-main. Namun saat Riki Sampai paman Biggi sangat terkejut karena Riki mendapat banyak kerang.

"Riki, kamu sangat beruntung bisa mendapat kerang sebanyak ini. jika sebanyak ini kamu pasti bisa mendapat uang yang lumayan. kamu bisa memakainya untuk membeli buku pelajaran atau pakaian sekolah."

"terimakasih paman, ini juga berkat paman yang mengajari saya." Riki berterimakasih.

"Baik ayo kita bawa ke rumah makan langganan paman." Paman Biggi lalu membantu mengangkat kerang yang di dapatkan Riki ke atas gerobak. Di atas gerobak sudah ada 2 karung berisi kerang milik paman Biggi.

Riki ikut dengan paman Biggi dengan menaiki gerobak yang di tarik oleh paman Biggi. Paman Biggi merasa Riki sedikit aneh. sebelumnya jika menaiki gerobak pasti dia akan heboh dan bersemangat. Namun saat ini sikap Riki justru diam senyap sambil memperhatikan setiap jalan yang mereka lewati.

Riki memikirkan tahap selanjutnya dari rencananya. jika ingin rencananya berjalan dengan baik, tidak mungkin hanya mengandalkan hasil penjualan kerang. Dia butuh rencana lain yang memungkinkannya mendapatkan uang lebih banyak dalan jangka waktu yang singkat.

Riki terus memikirkan rencna selanjutny. Di sepanjang jalan Riki melihat ruko dengan nama Suzuran Net. Riki langsung mendapatkan pencerahan.

Riki mendapatkan 100 Ri dari penjualan 1 karung kerang. Bagi anak seusia Riki 100 Ri sudah sangat banyak. Setelah menerima hasil penjualan kerang Riki pulang dengan menaiki gerobak yang ditarik paman Biggi.

note: mata uang negara Nim adalah Ri, pecahan kecilnya adalah Se. 1 Ri \= 100 Se.

Riki bangun saat cahaya matahari belum sepenuhnya muncul. Fisiknya saat ini sangat lemah, dia harus meningkatkan kekuatannya secepat mungkin. Dia harus olah raga setiap hari. Seperti misi dari system di sebelumnya. Dia mulai lari 100 meter, push up 10 kali, sit up 10 kali, squat 10 kali.

Setelah olahraga Riki kembali ke rumah. Orang tuanya sudah sedang mencari keberadaan Riki. Tidak biasanya Riki sudah menghilang jam segini.

"Pak, Riki beneran tidur di rumah kan semalam? Bapak kan masih nonton sepak bola semalam." Ibu Sumi Brozi

"Ibu kan lihat sendiri Riki sudah tidur lebih dulu dari Renz dan Werz." Pak Lemz Hanz

"Terus kenapa Riki tidak ada?apa ja..." Ibu Sumi tersenti saat seseorang membuka pintu.

"Pagi Ayah, pagi Ibu." Riki menyapa kedua orang tuanya.

"Riki! pergi kemana kamu tadi?" tanya ibu Sumi

"Riki pergi olahraga Bu, udah nanti Riki jelasin, Riki mau mandi dulu ya." Riki kemudian pergi mandi.

Setelah mandi dan bersiap-siap, Riki segera duduk di kursi untuk menyantap sarapannya. Saat menyantap sarapanya dia menatap kedua orang tuanya yang masih tertegun dengan sikap Riki. Sedangkan perasaan Riki berkecamuk. Di kehidupan sebelumnya kedua orang tuanya meninggal karena sakit. Sakit itu adalah hasil dari orang tuanya yang bekerja keras hingga tidak memperhatikan kesehatannya.

Sedangkan kedua kakaknya dia tidak tahu bagaimana kondisinya. Terakhir kali saat wabah virus BDV Riki berada di luar kota. Riki melihat kaleder dan mengingat-ingat sesuatu. Seharusnya 7 bulan lagi dia akan mendapatkan adik perempuan yang cantik. Artinya mungkin saat ini ibunya sedang hamil.

"ibu harus jaga kesehatan, jangan kerja terlalu capek. kan kata ibu mau kasih Riki adek." Riki berkata sebelum pergi ke sekolah.

Ibu Susi teringat sesuatu mendengar kata-kata anaknya. Dia bergegas melihat kalender dan benar saja jadwal tamu bulanannya sudah terlewat.

Riki mengatakan hal tersebut karena dulu mereka baru tahu ibunya mengandung ketika ibunya pingsan akibat kelelahan dan hampir kehilangan bayinya. dan efek dari itu juga adiknya terlahir dengan sakit jantung bawaan. Riki berharap hal itu tidak lagi terjadi di kehidupannya saat ini.

Seperti biasa Riki yang sampai di sekolah sudah disambut kedua sahabatnya Moris Xern dan Sier Douz. Keluarga Xern adalah keluarga kaya dari pulau Jiu namun keluarga Moris Xern di usir dari keluarga utama karena orang tua Moris terlalu jujur. Sedangkan keluarga Douz adalah keluarga yang menguasai setengah pulau Kall.

Pulau Kall dibagi menjadi 4 provinsi, Kall utara dan Barat dikuasai oleh keluarga Foxt dan Kall selatan dan Timur dikuasai oleh keluarga Douz. Riki tinggal di kota Magir, Kall Timur dan ayah Sier adalah walikota Magir, sedangkan Paman Sier adalah pemimpin gangster.

Sesampainya di kelas Riki dan kawan-kawan disambut dengan teriakan seorang anak perempuan gemuk dengan pipi cubi. "Riki, Sier, Moris cepat kumpulkan PR kalian."

"????" Riki, Sier, dan Moris mendengar suara itu dengan merinding. Mereka memang preman nakal yang bodoh, tapi satu orang yang tidak bisa mereka sentuh. Orang itu adalah Elsa Douz

Maaf aku butuh uang

Namanya adalah Elsa Douz murid terpintar di kelas yang juga sepupu Sier. Tidak ada yang berani dengan Elsa karena dia anak gangster yang menguasai kota. Elsa saat ini masih Elsa yang gemuk dan cubi, tapi Riki tahu beberapa tahun lagi Elsa akan menjadi salah satu primadona cantik di kota

"PR???" Riki bingung. Karena fokus memikirkan cara mencegah virus BDV dia sampai melupakan kalau dia masih bocah sekolah dasar yang memiliki kewajiban mengerjakan pekerjaan rumah.

Riki segera duduk dan mengeluarkan buku tugasnya. untungnya bukan soal matematika. Tugas yang diberikan hanya berupa pilihan ganda. dengan cepat dia mengerjakan tugas. Dalam 2 menit tugas selesai dan segera dia mengumpulkan tugas pada Elsa.

"Cepat sekali, apa kamu yakin kamu sudah menjawabnya dengan benar?" tanya Moris

"Aku juga tidak yakin. yang penting aku mengumpulkan tugas." Riki menjawab dengan santai

Riki duduk dengan setelan baju lusuh namun masih layak di pakai. Negara Nim tidak mewajibkan adanya seragam sekolah. Sekolah tempat Riki belajar adalah sekolah elite. Mayoritas adalah anak orang kaya jadi bisa di lihat murid kaya akan memakai pakaian yang bagus dan modis. Sedangkan murid seperti Riki akan memakai pakaian asal rapih. Riki bisa masuk ke sekolah ini karena paman Sier punya utang budi dengan kakeknya Riki. Dan juga Kakeknya Sier dan kakeknya Riki adalah sahabat.

Elsa sangat membenci Riki karena pernah mendengar candaan kakeknya bahwa Elsa dan Riki itu sudah dijodohkan sejak bayi. Bagi kakek dan keluarga besar Douz expresi Elsa saat mendengar dijidohkan sangat lucu sehingga semua tertawa bahagia.

Namun bagi Elsa yang menganggap serius berbeda apalagi saat tahu Riki salah satu murid bodoh di sekolah. Elsa akan segera menjaga jarak dari Riki. Saat Riki melihat reaksi Elsa dia akhirnya paham kalau Elsa saat ini masih menggap serius ucapan kakeknya.

Riki hanya tersenyum sesaat kemudian berbalik ke kursinya. Dia ingin melanjutkan membuat rencana yang telah di susunnya kemarin. Namun dia mengingat sesuatu yang menyedihkan di masa lampau. Hal itu berkaitan dengan Elsa.

Saat BDV menyerang. Riki, Seir, Moris, serta Elsa adalah satu kelompok. Hingga suatu hari mereka dikepung ratusan zombie. Mereka akhirnya bisa melewati kepungan tersebut namun Elsa terjangkit virus. Dia ingat kata-kata terakhir Elsa sebelum Riki terpaksa harus menikam jantung Elsa dengan tangannya sendiri.

"Jika waktu bisa kembali, aku ingin ucapan kakek bukan hanya candaan."

Awalnya Riki tidak tahu artinya sampai Seir menceritakan candaan Kakeknya. Riki juga tidak tahu harus bersikap seperti apa karena Elsa sudah tiada saat itu.

"Waktu sudah kembali, haruskah ku buat hal itu bukan sekedar candaan?" pikir Riki sambil memperhatikan Elsa yang ada di barisan paling depan.

Pelajaran sekolah sudah selesai, Riki pergi ke pantai untuk mencari kerang. Namun sebelum itu, Riki mencari beberapa bahan yang bisa di gunakan untuk mengangkut kerang nantinya. Riki setelah 1 jam mencari bahan, Riki segera merakit alat pengangkutnya. Setelah beberapa saat Riki segera mencari kerrang dengan menenteng gerobak sederhana miliknya.

menjelang air pasang, Riki mengangkut 3 karung kerang ke pinggir pantai. Paman Biggi terkejut dengan hasil yang di dapat Riki. Segera Paman Biggi membantu Riki menarik gerobak rakitannya.

"Wahh..., hari ini kamu beruntung sekali bisa mendapatkan hasil sebanyak ini." Ucap paman Biggi sambil mengusap kepala Riki

Seperti biasa Riki ikut bersama paman Biggi untuk menjual kerang. Setelah sampai rumah makan paman Biggi segera mengurus proses penjualan.

"Hasil yang kamu dapat hari ini 350 Ri, Simpan baik-baik jangan sampai diketahui orang jahat. jangan lupa kamu tabung untuk keperluan sekolahmu." ucap paman Biggi menyerahkan uang pada Riki.

*****

Disore hari Riki beralasan pergi ke rumah Moris agar mendapat izin dari kedua orang tuanya. Wajah kedua orang tuanya nampak berseri-seri terutama ayahnya. sepertinya mereka sudah menyadari Ibu Riki sedang mengandung.

Riki keluar rumah menyusuri jalan yang berlawanan arah dengan rumah Moris. tidak lama kemudian Riki sudah sampai di depan sebuah ruko dengan tulisan Suzuran Net. Riki bergegas memasuki warnet menuju meja penjaga.

"Bang berapa harga perjam?" tanya Riki, sedangkan tangan lentik itu hanga menunjuk list yang ada di meja, sedangkan dia tetap fokus menatap layar monitornya.

"Bang, apa ruang VIP masih ada yang kosong?" tanya Riki sambil melihat list ruang VIP.

Riki memperhatikan penyusunan komputer terbuka yang ada sedikit sekat di kiri dan kanan. itu bukan tempat yang cocok untuk Riki gunakan karena mengganggu privasi. jadi dia ingin menanyakan ruangan VIP.

Dukk....

penjaga warnet memukul meja dan menatap Riki dengan marah. "Bang... Beng... Bang... Beng... Siapa yang abang mu?"

Riki menatap wanita cantik dengan rambut pendek seperti laki-laki di depannya dengan tercengang. Jika bukan karena dua gudukan yang lumayan besar itu, siapapun akan mengira dia laki-laki berwajah cantik.

"Ehh... kamu Bocil mau apa kesini?" tanya wanita itu

"Meimei... kenapa kamu teriak-teriak?" terdengar suara dari dalam warnet.

"ini ada bocil yang manggil saya abang kak!" Meimei menyahut

"makanya kalau gak mau di panggil abang panjangin tuh rambut." balas kakak Meimei lagi.

"Kakak ini jahat loh, masa ade sendiri gak di bela" Meimei kesal lalu menatap Riki. "Eh.. Bocil mau ngapain kamu? kamu sudah izin belum sama mama mu?" tanya Meimei.

"Hehehe..., saya mau kerjain tugas kak. Kakak cantik maaf ya. tadi gak perhatikan saya kira yang jaga abang-abangan." Riki berlagak sepolos mungkin.

"kenapa gak pakai ajah kompi yang kosong?" tanya Meimei curiga

"gak bisa kak, saya mau cari tugas sama download anime. Nanti saya gak bisa konsentrasi cari tugas." ucap Riki beralasan

"Tugas? atau mau nonton bokep?" tanya Meimei.

"Bokep itu apa kak? apa itu film yang bagus kok aku gak tau film anime yang judulnya itu?" Riki berpura-pura polos.

"Gak... gak... itu bukan film. kamu jangan cari soal itu di internet, ok? sana pergi kelantai 2 ruang nomor 5." Memei akhirnya yakin bocah di depannya masih polos.

Riki segera bergegas menuju lantai 2 tidak lupa dia berteriak "ngeenggg..." dengan pelan agar terlihat polos.

Sesampainya di ruangan nomor 5, Riki segera melakukan aksinya. Dia ingin menyamarkan lokasi dan IP perangkatnya dengan Software buatannya yang tersimpan di ruang penyimpanan system.

"Ahhh... softwarenya perlu modifikasi." Riki berucap dan menepuk jidatnya. dia harusnya membuat perangkat lunaknya 6 tahun lagi. jelas perangakt lunaknya belum bisa di gunakan saat ini.

Riki terpakasa membuat ulang semua perangkat lunak. Riki berpikir hanya butuh waktu kurang dari 1 jam dia bisa menyelesaikan semuanya. Namun karena harus membuat ulang perangkat lunak pasti membutuhkan waktu lebih lama.

1 jam kemudian semua perangkat lunak pendukung selesai. Riki mulai menjelajah sebuah situs informasi hacker. Sampai dia menemukan sebuah tantangan dari sebuah perusahaan penyedia jasa keamanan digital.

"Hemm... menarik... Mino Security lima ratus ribu Ri. harusnya aku membobol ini 6 tahun lagi. Tapi sekarang aku butuh uang jadi terpaksa aku harus membobolmu sekarang." ucap Riki

Riki memulai aksinya, pertama dia membuka akun bank digital. Riki berkonsentrasi dan mulai mengetik code dengan sangat cepat. "Haahhh... masih terlalu lamban. Harusnya aku bisa melakukannya lebih cepat lagi." Riki merasa tidak puas. Jika ada yang mendengar keluhan Riki mungkin mereka akan memukul kepala Riki dengan batu.

Setelah beberapa waktu, Riki keluar dan membayar 30 Ri 50 Se untuk pemakaian 2 jam ruang VIP. 15 Ri biaya per jam, 50 Se untuk air mineral.

"Tidakkkk.... bagaimana mungkin itu bisa selesai????" Kakak Meimei berteriak histeris sambil menatap monitor PCnya.

"Kenapa sih kak kok teriak-teriak?" Meimei bergegas masuk setelah mendengar teriakan kakaknya.

Tampak Ruangan kakaknya yang berantakan, sedang kakaknya menatapi informasi pada salah satu layar monitornya. Tampak wajah kakak Meimei yang berantakan. Dia sudah menyusun rencana selama 1 tahun untuk mencoba tantangan Mino Security. Namun dia terkejut saat melihat informasi dari Mino Security di halaman web Hacker dunia gelap.

Dengan wajah tampan namun rambutnya panjang hingga punggung. jika bukan karena ada kumis dan jenggot tipis di wajahnya. mungkin banyak yang mengira dia wanita. Dengan wajah kusutnya dia menatap adiknya sambil meneteskan air mata.

Meimei mendekat dan membaca informasi yang ada di layar monitor. "Tantangan Mino Security selesai. Selamat kepada Rik-Rich." dalam informasi tersebut juga ada Screen Shoot halaman tantangan Mino Security yang bertuliskan "Maaf aku butuh uang by Rik-Rich"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!