NovelToon NovelToon

Mr. Edzard, I Want You!

Pengenalan Karakter Utama

Alvaro Edzard :

Generasi ketiga Pewaris tunggal Edzardians Group. Lelaki berumur 28 tahun, yang memiliki perawakan yang super tampan. Namun sikapnya begitu dingin, angkuh, arogan dan kasar. Dia sering dijuluki sebagai "Iblis Tampan"

Selita Permatasari :

Gadis cantik berumur 25 tahun yang memiliki keahlian bela diri. Karena keahlianya itu dia di pekerjakan sebagai pengawal presdir Edzardians Group. Seli memiliki sifat mandiri, ceria, kocak, loading dan super kepo.

*Next 😊

BAB 1 : Kepulangan Al

"Siapkan semuanya! Aku ingin mengadakan pesta penyambutan untuk cucuku," ujar Julian terhadap sekretarisnya.

"Baik Tuan besar," menundukan kepala dan bergegas meninggalkan ruang kerja Julian.

Pagi hari yang cerah ketika matahari mulai memancarkan cahaya di jendela ruang kerja, pria tua itu menatap lekat foto yang ada di meja kerjanya.

"Roland Anakku, hari ini adalah hari kepulangan anakmu Alvaro. Tidak lama lagi Al akan menggantikanku menjadi presdir. Andai saja kau masih hidup, pasti kau akan sangat bangga dengan anakmu." Julian menatap gambar yang ada di meja kerja dengan raut wajah yang sedih sambil meneteskan cairan bening di pupil matanya.

***

Kabar kepulangan Al dari Kanada, tempat studinya menggemparkan media. Bagaimana tidak, seorang pewaris tunggal Edzardians Group akan muncul setelah 16 tahun menghilang dari publik. banyak sekali postingan-postingan di media cetak dan media online yang mengapdate berita kepulangan Al. wajah Al yang tampan dan bentuk tubuhnya yang sekarang, belum diketahui oleh media bahkan pun seluruh negeri. Ketika Al dikirim Julian, kakeknya untuk menyelesaikan studi di Kanada Al masih berumur 12 tahun, dan sekarang Al sudah berumur 28 tahun.

16 tahun lamanya bukanlah waktu yang singkat bagi Al untuk menyelesaikan studi dan mengasingkan diri dari publik setelah kepergian kedua orangtuanya. sifat Al yang dulunya periang dan hangat, kini berubah 180 derajat akibat luka batin yang ditinggalkan kedua orang yang sangat dia sayangi. Kini Al tumbuh tanpa Ayah dan Ibu di sisinya membuat dia menjadi dingin dan arogan. Bagi Al, hal yang paling utama di dalam hidupnya adalah membahagiakan Julian yang adalah satu-satunya keluarga yang tersisa. Al rela melakukan apa saja demi kebahagiaan sang kakek.

***

Setibanya Al di Jakarta, beberapa pengawal yang berbadan kekar di tambah juga salah seorang wanita mengenakkan pakaian hitam dan kaca mata hitam, berbaris rapi di bandara untuk menyambut Alvaro. Mereka tidak mengetahui perawakan Al yang berumur 28 tahun.

"Maaf, anda tidak boleh lewat di area ini, karena area ini khusus untuk Tuan muda kami!" merentangkan tangan, para pengawal tidak mengijinkan seorang pria yang mengenakkan pakaian seadanya untuk melewati jalur tersebut.

"Lancang sekali kau menyentuh saya! Kau tidak tahu siapa saya?" Pria itu mengepalkan tangan dengan raut wajah yang kesal menghadapi pengawal-pengawal itu.

"Kami memang tidak tahu siapa anda! Tetapi yang jelas anda tidak boleh melewati area ini. Jika anda melanggar, maka terpaksa kami akan menyeret anda keluar dengan kasar dari tempat ini!"

"Wahh, hebat sekali kalian," tersenyum tipis namun terlihat mematikan, pria itu bertepuk tangan kemudian mengeluarkan benda kecil, seukuran logam berwarna bening dengan logo yang sangat dikenal oleh siapa saja yang mengetahui perusahaan ternama itu.

"Sepertinya benda ini tidak berguna, dan tidak ada artinya bagi kalian!" Pria itu merasa puas dengan apa yang baru saja dia tunjukkan kepada orang-orang yang mengenakkan setelan hitam di depannya.

Tamatlah aku! Kenapa aku tidak kepikiran sampai di situ tadi. Ahhh sial, bodohnya diriku yang tidak mengenal pria ini yang ternyata adalah generasi ketiga Edzardians Group. Batin seorang pria yang merupakan orang suruhan Julian.

Benda yang ditunjukkan oleh Alvaro, mampu menghebohkan segerombolan pengawal yang sedari tadi menghalangi jalannya. Saking terkejutnya, sampai-sampai kaki mereka terlihat tidak mampu menopang badan mereka yang bergetar hebat karena ketakutan.

"Ma..maafkan kami Tuan muda, kami mohon maafkan kelancangan kami yang tidak mengenal anda Tuan muda. Jangan pecat kami akibat kecerobohan kami. Berikan kami kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kami tuan," dengan raut wajah yang terlihat pucat dan bibir yang gemetar, pengawal-pengawal itu langsung berlutut dan memohon kepada Alvaro yang ternyata adalah cucu dari Julian Edzard pewaris tunggal Edzardians Group.

"Rupanya kalian belum mengenal saya dengan baik. Saya tidak ingin melihat wajah kalian lagi. Kalian dipecat!"

Amarah memuncak Al tidak dapat terbantahkan lagi, Al memecat semua orang suruhan Julian karena melakukan kesalahan yang dianggapnya tak termaafkan. Ketika Al mengucapkan kata-kata yang tajam seperti pisau yang baru di asa, Al berjalan beberapa langkah ke depan tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahunya dengan sedikit kuat.

"Hei Tuan muda yang arogan! Apa anda tidak bisa menarik kata-kata anda itu? Apa anda tidak memiliki hati nurani sehingga tanpa berpikir panjang memecat kami, hanya karena kesalahpahaman? Apa otoritas anda? Toh yang punya kuasa adalah tuan besar yang adalah kakek anda yang bisa mengeluarkan titah untuk memecat kami!" ketus seorang pengawal perempuan.

Yaa Tuhan apa aku sudah gila? Berani sekali aku mengucapkan kalimat-kalimat yang dapat membunuh diriku sendiri. Aduhhh bodoh...bodoh...bodoh. Jangan sampai aku di bikin daging cincang akibat mulut ini yang asal ceplos. Batin Seli.

"Besar juga nyalimu. Siapa kau? Dan apa hakmu untuk protes? Lancang sekali kamu berkata seperti itu!" emosi Al mulai memuncak. Raut wajah Al yang mulai berubah bagaikan serigala yang siap menerkam mangsanya.

"Apa kau tahu, bahwa kata-katamu itu dapat mematahkahkan tulang-tulangmu yang mungil?" memasang senyum licik.

Seli bahkan tidak mengerti kalimat yang diucapkan Al,

tetapi jantung Seli bedegup sangat kencang karena ketakutan. Kaki dan tangannya pun gemetar karena melihat ekspresi licik dari Al. Namun Seli pandai ber-acting sehingga tingkahnya dapat menutupi ketakutannya itu.

"Memang anda bisa apa dengan tubuh saya? Hahaha, rupanya anda akan mematahkan tulang-tulang saya karena kelancangan saya. Ehh tunggu dulu, itu bukan lancang Tuan muda yang angkuh! Tapi itu memang kenyataannya!".

Gila gila gilaaa, kali ini aku memang akan tamat. Mana sorot matanya tajam banget lagi, kayak pisau. ibuuuuu tolong Seli. Batin seli yang merontah karena keberaniannya yang melampaui batas.

"Kau...!!" menatap gadis itu dengan tajam seakan-akan ingin berkata habis kau kali ini.

"Ikut saya!!" menarik kecil ujung kerak pakaian gadis itu, seperti jijik untuk menyentuhnya.

Apapaan orang ini! kayak jijik banget menyentuh bajuku. Ehh, btw aku mau dibawa kemana. Jangan-jangan dia mau mencabik-cabik isi perutku.. aaaaaaa tidakkkkk.

Berhentilah mereka di tempat yang sunyi tanpa suara langkah kaki orang-orang yang lalu lalang. Hanya ada mereka berdua di tempat itu. Kemudian Al melepaskan tangannya dari kerak pakaian Seli dan mulai menginterogasi Seli, seolah gadis itu telah melakukan kesalahan yang fatal dan tidak termaafkan.

Bibir Seli mulai gemetar sehingga dia mengatupkan bibirnya dengan sangat kuat supaya tidak terlihat bahwa wanita itu sedang ketakutan. Sedangkan Al masih dengan wajahnya yang licik dan ganas menatap lekat ke arah Seli dari ujung kaki sampai kepala.

"Tampang jelek, dekil dan kampungan. Hahaha. Tapi masih berani saja melawan saya dengan kata-kata yang tidak berfaedah. Apa yang membuat kau begitu percaya diri membantah perintah saya? Apa kau sudah bosan hidup?"

Tatapan Al yang seperti pembunuh membuat Seli terdiam dan menundukkan kepala. Terlihat jelas Seli sangat ketakutan dan sakit hati mendengar perkataan pedas yang di keluarkan Al majikannya. Dia tidak menyangka bahwa Al yang dipuji-puji oleh seluruh negeri ternyata adalah iblis yang tinggal di neraka.

(Selita)

Bersambung...

**Hayyyy gaessss 😊

Semoga kalian tetap sehat 💕

Jangan lupa LIKE, KOMEN dan VOTE yahh, biar author semangat untuk menulisnya.

Ohyaaa kalau ada kritikan, sanggahan maupun saran yang membangun, jangan sungkan beritahu author, agar bisa memperbaikinya 🤗

Follow ig : @stivaniquinzel ❤️❤️❤️**

BAB 2 : Selamat dari Iblis

Para pelayan yang lalu lalang membuat rumah bak istana itu menjadi ramai. Pesta penyambutan yang sangat megah itu dibuat Julian menjadi pesta pengumuman ahli waris. Banyak sekali pejabat-pejabat kelas atas yang di undang untuk menghadiri pesta penyambutan itu. Mereka juga mengirimi bunga, tanda ucapan selamat datang untuk Generasi ketiga penerus Edzardians Group.

Julian mulai panik karena sedari tadi menunggu kedatangan cucu kesayangannya, tetapi tak kunjung datang. Julian tidak mengetahui bahwa cucunya telah bertingkah dan sudah memecat semua pengawal yang di utusnya.

"Vera!" memanggil Vera sekretarisnya.

"Iya Tuan," sahut Vera.

"Cepat hubungi Al, dan tanya keberadaannya."

"Baik Tuan." Wanita paruh baya itu segera menelepon Al.

***

Sementara itu di lokasi Al saat ini terjadi ketegangan antara gadis yang merupakan pengawal dan generasi ketiga pewaris Edzardians Group.

"Tampang jelek, dekil dan kampungan. Hahaha. Tapi masih berani saja melawan saya dengan kata-kata yang tidak berfaedah. Apa yang membuat kau begitu percaya diri membantah perintah saya? apa kau sudah bosan hidup?"

Tatapan yang seperti pembunuh membuat Seli terdiam dan menundukkan kepala. Terlihat jelas Seli sangat ketakutan dan sakit hati mendengar perkataan pedas yang dikeluarkan Al majikannya. Dia tidak menyangka bahwa Al yang dipuji-puji oleh seluruh negeri ternyata adalah iblis mengerikan yang tinggal di neraka.

Gadis itu tidak dapat berkata-kata lagi dan masih menundukkan kepalanya ketakutan. Tiba-tiba telepon genggam Al berbunyi.

"Ada apa? sedikit lagi aku tiba!" menutup telepon genggamnya dan mulai lagi mengarahkan matanya kepada gadis itu. "Urusan kita belum selesai! karena mulutmu yang asal bicara itu maka kau harus terima akibatnya."

Seli semakin ketakutan dan mulai kehilangan nafas.

Yaaa Tuhan situasi macam apa ini? kenapa wajah tampannya ditutupi dengan sifat yang seperti iblis! Aku tidak menyangka bahwa orang yang sangat di segani ini adalah serigala yang menakutkan.

"Sepertinya saya belum akan membunuhmu! Kau selamat kali ini. Ohyaa bukannya kau pengawal yang ditugaskan kakek untuk menjemput saya? Kamu batal saya pecat. Cepat antarkan saya!" ketus Al.

Selita Seperti mendengar kata-kata yang penuh ancaman mematikan, tetapi juga kata-kata yang penuh dengan harapan.

"Apa kau tuli! Kau tidak dengar ucapan saya tadi?"

Dengan sigap dan cekatan Seli melonjak seperti dibangunkan dari antara orang mati. "Ba..baikkk tuan." Seli langsung berjalan mendahului Al dan menuntunya ke mobil.

Tolonggggg aku Tuhan. Rasa pengen mati saja. Gak nyangka akan berurusan dengan pria iblis ini. Seliiiii makanya mulutnya dijaga biar gak ceplas ceplos begini, kan ribet jadinya.

Dengan langkah yang cepat, Seli berjalan dengan penuh ketakutan dan penasaran. Dia masih tidak habis pikir apa yang akan dilakukan pria iblis itu ketika selesai mengantarkannya. Dia berpikir yang tidak-tidak sehingga membuatnya refleks berteriak.

"Aaaaaaaa tolongg, jangan sakiti aku!!" Al mendengar teriakan Seli, dan tersenyum puas setelah membuat gadis itu ketakutan.

"Cihhh, dasar perempuan tidak waras!" gumam Al sembari berjalan mengikuti langkah Seli didepannya.

Lebih baik tidak waras dari pada, waras tapi berkelakuan layaknya hewan! Omayygattt dosa apa yang dibuat nenek moyangku sehingga aku terjerat ikatan iblis!

***

Pesta penyambutan pun sementara berlangsung. Para undangan sementara mencicipi makanan-makanan yang telah tersedia. Tinggal menunggu kedatangan Tuan muda mereka sebagai pewaris generasi ketiga Perusahaan Edzardians Group. Kurang lebih 45 menit mobil yang di tumpangi Al pun tiba di gerbang utama.

"Selamat datang Tuan muda." Sapa seorang Penjaga gerbang utama, membungkukkan badan.

Hanya Seli yang membuka jendela kaca dan membalas salam dari penjaga gerbang itu. Sedangkan Al hanya duduk menyandarkan kepalanya di jendela kaca.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, karena akan memasuki tempat parkir khusus yang telah disediakan.

"Tuan muda, kita sudah sampai," ucap Seli hati-hati.

"Saya sudah tahu! Buka pintunya dan bawakan koper saya ke dalam!"

"Baik Tuan."

Seli Segera turun, dan membuka pintu untuk Al. Yaelahh manja banget, kan dia bisa buka pintu sendiri. Dasar gila! kau kira aku pembantu apa? Pake acara suruh bawa-bawa koper lagi! Kau tak punya tangan? Menyebalkan! gumamnya dalam hati.

Al berjalan memasuki pintu, dan di belakang ada Seli yang mengikutinya sambil membawakan koper. Terdengar riuh pesta di dalam rumah yang bergema menutupi tembok-tembok rumah itu. Vera menyambut Al di depan pintu dengan rasa hormat. Wajah wanita yang mulai mengeriput itu sontak kaget melihat perubahan Al yang sangat pesat. Rasanya wanita itu ingin sekali memeluk Al karena sangat merindukan lelaki itu.

"Selamat datang Tuan muda" membungkukan badan, belum berani menghadap ke wajah Al. Dia berusaha menahan cairan bening yang hendak jatuh membasahi pipinya.

"Bibi sama sekali tidak berubah," ucap Al sembari tersenyum kecil.

"Mari Tuan, saya antarkan di dalam. Semuanya telah menunggu kedatangan Tuan muda, apalagi tuan besar yang sedari tadi menunggu dengan tidak sabar ingin melihat Tuan muda," mengangkat kedua tangannya sebatas pinggang, tanda mempersilahkan.

Tuan, rupanya anda hidup dengan baik di sana. Aku sangat merindukanmu. Tapi aku menahan diri untuk melepaskan kerinduanku terhadap dirimu.

Sementara itu dibelakang Al, berdiri seorang gadis yang dari tadi memperhatikan percakapan singkat antara sekretaris Vera dan Tuan muda.

Kelihatannya sekretaris Vera sangat merindukan Tuan, dari tatapan matanya saja sudah tergambar kalimat bahwa sekretaris Vera ingin membelai Tuan muda yang arogan itu. Tapi apa memang begitu sifat Tuan muda, dingin pada semua orang? Entahlah, terserah dia saja!

Al berjalan memasuki pintu, tentunya sambil diantar sekretaris Vera, dan di belakang Al masih ada Seli yang dengan setia membawakan kopernya. Semua mata tertuju memperhatikan langkah demi langkah Alvaro Edzard, tubuhnya yang tinggi, kekar dan putih itu menjadi pusat perhatian para undangan, di tambah lagi dengan parasnya yang kelewatan tampan membuat semua tamu undangan ibu-ibu maupun wanita-wanita muda, melongong sambil termanga-manga melihat rupa seorang pewaris tunggal Edzardians Group.

"Ini benaran Al kan? Ya ampun bibi hampir tidak dapat mengenali kalau kau Alvaro. Rupanya kau tumbuh dengan baik yah Nak? menyentuh lengan Al dan mengusap pelan.

"Siapa anda? Jangan menyentuh saya sembarangan!" Al melemparkan tangan yang menyentuhnya dan memberikan tatapan tajam yang langsung menyambar wajah wanita paruh baya itu.

"Maafkan saya Tuan, saya tidak bermaksud menyentuh Tuan." Wanita itu mundur dan membungkuk, wajahnya berubah menjadi pucat seperti ketakutan.

Semua orang dibuat kaget dengan tingkah Al yang arogan. Peristiwa ini membuat semua orang merasa takut dan tidak berani menyapa Al. Mereka semua memalingkan wajah ketika sorot mata Al bertemu dengan bola mata orang-orang yang ada di rumah itu.

Bersambung...

**Hayyyy readersssss 😊

Semoga kalian tetap sehat 💕

Jangan lupa LIKE, KOMEN dan VOTE yahh, biar author semangat untuk menulis.

Author sayang kalian 😘😘😘**

.

.

.

.

Follow ig : @stivaniquinzel ❤️❤️❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!