SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA
VOTE • COMMENT • FOLLOW
BAGI PEMBACA LAMA:
Harap jangan spoiler ya sayang-sayangku (•^3^•) nanti dicium sama manusia darat loh:v, ahaha becandaa yaaa
* | AXELLEON KASTILEO | *
Axelleon kastileo. Laki-laki berumur 17 tahun dengan tinggi 183 cm itu tengah tidur.
"Adik tampan..... Ikut kakak, ya?"
Gue umur 17 tahun dan gue gak bakal mau ikut cewek penuh belatung kayak Lo hiksss....
"Kamu sungguhlah murid yang berprestasi....bapak bangga punya murid sepertimu."
Hiksss.... makasih pak. Tapi saya nggak mau dipuji sama guru yang kepalanya hancur....
"Kakak mau nggak main lari-larian sama aku?"
NO! NO!!!! Gimana mau main lari-larian? Kaki lo aja nggak ada! Hiks....
"Hihihi...adik mau kan? nikah sama saya...?"
ENGGAK!!! OGAH BAT W NIKAH SAMA MAHLUK YANG NEMBUS!!!
Yap, axel bisa melihat hantu, bisa disebut anak indigo, masalahnya disini axel itu penakut.
Jam 07.45 axel sudah berada didalam kelas, wajah axel terlihat pucat, keringat dingin sudah membanjiri wajahnya. Tapi tak ada yang sadar karena Axel bersembunyi diantara tangannya yang menyilang di meja.
Semua murid fokus mendengarkan penjelasan guru, tapi tidak dengan Axel, axel terlihat tidur dan itu sudah biasa ia lakukan didalam kelas. Guru guru tidak mempermasalahkan hal itu karena semua nilai ujian dan praktek axel selalu bagus. Bahkan axel selalu masuk tiga besar di angkatannya.
Ditambah lagi. Axel berasal dari keluarga kastileo, keluarga yang menjabat sebagai salah satu donatur SMA TARUNA.
"Ax, ayo bolos," bisik siswa yang duduk di samping Axel, GHEVAN AVANEST, sahabat Axel dari jaman popok dan dot.
Axel tak bergeming membuat Ghevan terpaksa menepuk pundak Axel, "Axel?"
Ghevan mengangkat paksa kepala Axel dan matanya langsung membulat.
"Lo udah akting sakit? Gak bilang dari tadi!" Ghevan tersenyum dan dengan semangat mengangkat sebelah tangannya, "Ibu!"
Bu mela yang mengajar menoleh ke arah Ghevan, "iya, apa ada pertanyaan?"
"Axel sakit, Bu! Saya antar ke klinik ya?" Seru ghevan, dengan raut wajahnya yang khawatir, tapi cuma akting.
Bu Mela berjalan ke sudut kelas, tempat axel dan ghevan duduk, di sana ia pun melihat wajah Axel yang sudah pucat,
"Astaga, kenapa tidak bilang dari tadi kalau sakit? Ya udah, sana antar Axel ke klinik!"
Ghevan mencoba menahan senyumannya, ia berdiri seraya membantu Axel untuk berdiri juga.
Namun baru saja melangkah beberapa kali, Bu Mela kembali memanggil Ghevan.
"Ghevan!"
"Iya, Bu?"
Bu mela memicingkan matanya,
"Kamu duduk. Eros saja yang membawa Axel ke klinik."
"Lah kok gitu, Bu!?" Mata ghevan membulat kaget, padahal sebentar lagi ia sudah keluar kelas.
Bu Mela menyilangkan tangannya di depan dada, "Nilai kamu di pelajaran saya sangatlah kurang, jadi kamu tidak boleh pergi!"
Maka terjadilah sebuah perdebatan singkat sebelum akhirnya Ghevan duduk di bangkunya dengan wajah ngambek.
EROS DEVANO. Laki-laki yang juga teman masa kecil Ghevan dan Axel itu beranjak dari kursinya yang terletak di barisan terdepan, biasalah anak yang terpaksa ambis dan matanya rabun.
"Lo kenapa lagi sih, Ax?" Tanya Eros sembari berjalan di samping Axel, kedua tangannya ia masukkan ke kantongnya.
Axel berjalan sedikit cepat karena ia ingin secepatnya pergi ke atap sekolah. Axel sama sekali tidak ingin ke klinik, justru di klinik lebih ramai daripada di kelas.
"Biasa," Jawab Axel, nadanya datar seperti wajahnya yang sebelas dua belas sama papan, maklum lagi di kelilingi hantu jadi harus sedatar mungkin.
Eros menggeleng dan menepuk pundak Axel kasihan, "Lo masih takut? Padahal Lo udah kayak gini sekitar dua belas tahun, masih aja belum terbiasa..."
"Trauma, Eros. Yang buat trauma juga lo sama Ghevan, Lo mau gue buka mata batin Lo? Biar bisa lihat yang dikelas kayak mana," sewot Axel.
"Terimakasih tapi gue gak mau mata batin gue dibuka."
Memang salah Eros dan Ghevan mengurung Axel di sebuah gudang gelap yang terletak di dekat kuburan saat mereka berumur tujuh tahun.
Melihat parade hantu di tempat sesempit itu membuat Axel ingin saja mati ditempat.
Untung saja Eros dan Ghevan kembali walau kembalinya pas pukul tujuh malam.
Tak hanya itu, masih ada banyak kejadian masa kecil dimana Eros dan Ghevan mengerjai Axel.
Tapi mereka berhenti setelah Axel membawa Ghevan dan Eros ke dukun agar mata batin mereka dibuka.
Akhirnya, Ghevan dan Eros pun kapok. Sejak tau bagaimana bentuk para hantu, mereka tak lagi mengerjai Axel.
"Oh iya, gue denger bakal ada murid baru di kelas kita nanti, kawan shavira sama lexa."
"Teruss?"
"Ya mana tau nanti dia bakal jadi gebetan lo," celetuk Eros.
Axel mengernyitkan dahinya, "Maksud?"
"Kan shavira gebetan gue, habistu Lexa gebetan Ghevan, ya pas banget kalau kawannya satu lagi itu gebetan lo," jelas Eros, wajahnya serius.
Pletak!
Axel menempeleng kepala Eros dan berjalan lebih cepat menaiki tangga.
Saat sampai di atap sekolah, Axel langsung membaringkan dirinya di lantai, menghirup udara segar yang ada.
Tidak seperti tempat lain, atap sekolah lebih sepi penghuninya, ya mungkin karena atap sekolah ini cerahnya minta ampun dan juga terawat, terlihat ada beberapa tanaman hias menghias sudut atap.
Eros membaringkan dirinya di samping Axel, ikut menatap langit.
"Lo kapan bisa deket sama cewek?"
"Gak niat!"
"Gue capek dibilang pasangan gay lo, bahkan gue takut shavira malah ngira yang aneh-aneh habistu kabur dari gue," gerutu Eros.
"Gue, gay?"
"Lo gak tau ya? Sejak lo nolak surat cinta primadona kelas sepuluh, Lo itu langsung di cap gay sama banyak siswi!"
"Primadona yang mana, sih?" Tanya Axel bingung.
"Anjir lo udah lupa kah?" Ucap Eros sambil melirik Axel, dia menjadi sedikit curiga juga kalau kawannya ini gay, Bahkan cewek secantik Zahra aja bisa dilupakan Axel.
"Ax, lo beneran gay, ya?"
BUGH!!
"BANGSAT!" itu Eros.
"Iya, gue gay, gay sama Lo! Puas!?"
Axel tidak tau kalau di balik pintu atap ada seorang perempuan berkacamata yang mendengar ucapannya itu.
"Kak Axel... Gay?"
"OH MY GOOD KAK AXEL GAY" Teriak perempuan berkacamata yang mendengar ucapan mereka.
"Ini bisa jadi berita yang sangat bagus."
Dan setelah hari itu bisa dibilang, ini adalah hari patah hati bagi cewek-cewek yang menyukai Axel.
<^_^>
VOTE • COMMENT • FOLLOW
Author labil sekali. Sebentar upload cerita sebentar unpublished /_....
Semoga kali inu author gak unpublished lagi haha _(:3] (><)_
bantu support ya kawan-kawan...
pasti ga bakal rame
Udah ya gess ya, byeee, see you Next chapter...
:v
PUBLISHED ON!
<3