NovelToon NovelToon

The Mafia'S Obsession

Chapter 1 (PROLOG)

.....Happy Reading.....🙏🏻📖

#Flash Back On.

MANSION ALENDRO.

Siang hari itu Marcus sudah berada di Mansion Alendro. Salah satu kerabat jauh dari garis keturunan sang Grandpa....

Terlihat seorang Pria yang sudah cukup berumur lebih tua dari Marcus berjalan menuruni tangga, sebari tersenyum ceria....

"Marcus,  how are you?"Ucap Pria itu, menjabat tangan Marcus.

"I am Fine Uncle...."Jawab Marcus, membalas jabatan tangan pria itu.

"Kau terlihat semakin tampan dan bugar nak...."Ucap Pria itu, duduk disofa depan Marcus.

Marcus pun hanya membalas dengan tersenyum tipis, sebari duduk disingle seat....

Tiba-tiba ada seorang remaja perempuan hanya mengenakan Celana pendek sepaha dan sebuah baju ketat. Marcus memperhatikan wanita itu masuk dari area taman Mansion....

"Shannon, sini dulu nak...."Ucap Uncle Alendro, memanggil perempuan itu, perempuan itupun berjalan mendekat kearah ruang tamu.

"Kenapa Papa?"Tanya Shannon, lembut.

"Ayo salam dulu sama Uncle Marcus, dia adalah keponakan Papa, tapi Uncle kamu...."Ucap Uncle Alendro.

Shannon pun mengangguk dia mencium tangan Marcus. Marcus terkejut saat tangannya disentuh hidung mancung wanita itu, tapi kulitnya sangat lembut.

"Greetings Uncle. My name is Shannon...."Ucap Shannon, memperkenalkan diri.

Marcus hanya diam tidak menjawab. Dia merasa sedikit baper karena perbuatan Shannon, padahal itu biasa saja menurut Shannon....

#Flash Back Of.

5 Tahun Kemudian.......

RUANG MEETING.

Terlihat seorang pria dengan wajah sangar, dia duduk dikursi utama, tatapannya tajam...

Meja Meeting membentuk lingkaran, jadi sang bossy dapat memperhatikan para perwakilan devisi..

Semua orang diruangan itu hanya berani menatap sedikit wajah Marcus tanpa berani menonggakan kepalanya, karena tatapan dari Marcus yang sangat menyeramkan...

"Kami sangat menyesal, tapi kami hanya bisa mendapatkan kembali 35% persen aset keluargamu, Untuk kedepannya, kami merekomendasikan investasi yang lebih heterogen."Ucap Seorang pria.

"Kau rekomendasikan?"Tanya Marcus, datar.

"Investasi ini juga sangat kau rekomendasikan...."Ucap Marcus, dingin tatapan tajam.

Semua diam, tidak ada yang menjawab, bahkan pria tadi yang berbicara pun diam seribu bahasa...

"Saya berfikir, bagaimana reaksi media dan pasar saham mengetahui hal ini..."Ucap Marcus, berdiri.

Semua tidak ada yang menjawab lagi, Marcus berdiri berjalan mendekati pria itu dan berbisik tepat ditelinga itu, yang membuat pria itu merinding ketakutan...

"Jika kau tidak bisa mengembalikan sepenuhnya asetku, nyawamu taruhannya..."Bisik Marcus, lalu berjalan kembali ke tempat duduknya.

"Jadi bagaimana uangku?"Tanya Marcus, datar.

"Tuan, akan kami usahakan, tapi kami mohon beri kami waktu..."Ucap Seseorang.

"Okay, Fine, bukankah sudah saya beri waktu 1 Tahun, tapi hasilnya apa? hanya 35% asetku kembali..."Ucap Marcus, tatapan tajam.

Semua kembali sunyi tidak ada pembicaraan lagi, para karyawan semua sedang berfikir bagaimana caranya agar sang boss mau memberikan waktu setidaknya 1 Tahun lagi. Sedangkan Marcus sedang berfikir caranya agar seluruh asetnya kembali dalam waktu 1 bulan....

"Saya beri waktu 5 bulan untuk mengembalikan seluruh asetku, jika lebih dari 5 bulan asetku belum kembali sepenuhnya, kalian semua saya pecat..."Ucap Marcus, tegas, dingin, datar.

"Meeting selesai...."Ucap Sekertary Marcus, Seluruh orang keluar dan hanya tersisa Marcus seorang diri.

Marcus tengah bergulat dengan fikirannya. Saat ini bukan lagi aset yang dia fikirkan, tetapi wanita yang sudah mengganggu fikirannya sejak 5 tahun lalu, mungkinkah wanita itu sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik...

Mobil Marcus.

Marcus duduk dijock belakang, sebari memejamkan matanya.....

Rasanya lelah sekali menjadi Marcus, sang pria dingin, tapi memiliki kesetiaan untuk wanita yang dia cintai, dan itu adalah gadis kecil 5 Tahun lalu.

Mungkinkah mereka berjodoh?

MANSION ALENDRO.

Malam itu di Mansion Alendro sedang sepi, Papa & Mama sedang pergi berdua, sedangkan para Pelayan sudah kembali ke paviliun.

Kamar Shannon.

Di kamar, Shannon sedang bermain ponselnya dia sedang berkirim pesan dengan sang kekasih, yaitu Alvin, seorang manager cafe.

Selama Pacaran Alvin selalu baik, tidak pernah menyentuh setitik pun tubuh Shannon, Tangan, bibir, kepala, tidak pernah Alvin sentuh, itulah yang membuat Shannon merasa nyaman dengan Alvin, karena dia menjaga...

Chat : Alvin

🗨Alvin : Malam Shannon, kamu sedang apa?

🗨Shannon : Malam vin, aku sedang nonton film, why?

🗨Alvin : Besok aku mau liburan ke Roma bareng teman-temanku, kamu mau ikut?

🗨Shannon : Mau sih, tapi tidak tahu mama sama papa izinin atau tidak?, nanti ya aku tanya dulu sama mama dan papa...

🗨Alvin : Iya sayang, Good Night....

🗨Shannon : Good Night too, mimpi indah...

Setelah berkirim pesan dengan Alvin, Shannon memutuskan untuk beristirahat dan tidur, sehingga keesokan harinya dia bisa meminta izin kepada mama & papanya yang posesif itu....

MARKAS MAFIA.

Marcus berjalan memasuki Markas diikuti asistennya, Wajah sangarnya itu begitu menyeramkan ketika mata tajamnya juga ikut melirik...

"Selamat datang Tuan Torricelli..."Sapa Levi, sang pengurus Markas kepercayaan Marcus.

"Levi! Bagaimana rencananya?"Tanya Marcus, datar.

"Semua sudah siap Tuan...."Jawab Levi, sopan.

Mereka bertiga pun memasuki Markas bersamaan....

Mereka bertiga duduk diruang tamu, atau ruangan utama, Marcus terlihat enggan memasuki Markas....

"Rencana sudah tersusun rapih Tuan, mungkin secepatnya bisa kita laksanakan..."Ucap Levi, serius.

"Levi, sepertinya kau perlu menjelaskan rencananya terlebih dahulu..."Ucap Marcus, dingin.

"Baik, rencananya......"Ucap Levi, menjelaskan rencana panjang lebar.

"Menarik, tapi mungkin itu kurang sadis...."Ucap Leo, asisten Marcus.

"Really?okay akan kutambahkan lagi..."Ucap Levi.

"Levi, thank you atas rencanamu, Leo ayo pulang..."Ucap Marcus, berdiri.

MANSION TORRICELLI.

Kamar Marcus.

Setelah pulang dari markas, Marcus langsung masuk ke kamarnya.

Dia duduk disofa, sebari memikirkan gadis kecilnya, setelah dia cari informasi, gadis itu sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik. Dan sudah memiliki kekasih....

Inilah awal mula kisah Marcus mengejar cinta wanitanya....

**Visual Marcus Torricelli**

**Visual Shannon Alendro**

To be continue.

Jangan lupa Like, comment, hadiah, dukungan and vote ya readers🙏🏻😊

Terimakasih🙏🏻

Chapter 2 (The beginning of the pursuit of love)

.....Happy Reading.....🙏🏻📖

ROMA, ITALIAN.

LABASYA HOTEL'S.

Saat ini Shannon, Alvin dan ketiga teman Alvin sudah sampai di Pusat kota Italian. Mereka sangat senang karena pertama kali ke Ibu kota Italian.

Alvin tersenyum menatap wajah Shannon, dia hanya berani menatap Shannon, tanpa berani menyentuh apapun yang masih menjadi bagian tubuh Shannon....

"Vin, berapa per malam di hotel ini?"Tanya Anastasia, sahabat Alvin.

"500 Rb permalam...."Jawab Alvin.

Saat ini mereka sedang makan dan minum di restaurant hotel.....

"Vin, Kapan kau mau menikah dengan Shannon..."Tanya Bara, sahabat Alvin.

"Tidak tahu, aku masih mengumpulkan modal untuk menikahi anak orang kaya...."Jawab Alvin, nada bercanda.

"Alvin, kamu ini, lagian keluargaku bukan orang kaya, kami biasa-biasa saja kok..."Ucap Shannon.

"Bukan orang kaya, tapi punya hubungan kekeluargaan dengan Keluarga Torricelli, keluarga yang paling berkuasa di Italian, bagaimana mungkin kalian bukan orang kaya?"Tanya Alvin, meminum coffenya.

"Vin, tenang saja kok, Mama dan Papaku bukanlah orang yang menmentingkan harta, tapi kesetiaan untuk anaknya..."Ucap Shannon, meyakinkan Alvin, Alvin pun tersenyum tipis.

Mereka pun berpencar Alvin dan dua teman prianya memutuskan untuk bermain bola dipantai, sedangkan Shannon & Anastasia memutuskan untuk kembali kekamar dan tidur....

MANSION TORRICELLI.

Betapa terkejutnya Shannon saat terbangun dia berada di tempat lain, bukan di Hotel yang dia tempati saat datang ke Roma...

Shannon menuruni ranjang dengan perlahan, dia berjalan ke pintu, dia membuka pintu itu dan ternyata tidak dikunci, dia berjalan kedepan, betapa terkejutnya dia saat melihat fotonya tercetak didinding Ruangan itu....

Matanya sudah berkaca-kaca saking takutnya, hatinya merasa sedih, takut dan marah. Dia berfikir mungkinkah dia disekap mafia sisilia, tapi kenapa?

"Are you Lost Baby Girl..."Ucap Seorang pria dari belakangnya, sontak Shannon berbalik ke belakang.

Betapa terkejutnya dia, pria itu adalah, Uncle yang datang ke Mansionnya 5 Tahun lalu, Mata Shannon berkaca-kaca, air matanya menetes, dia sangat ketakutan.

"Kenapa kau menangis?"Tanya Marcus, datar.

"Dimana aku?kenapa aku disini?"Tanya Shannon, meneteskan air mata ketakutan.

"Jawab!....."Bentak Shannon, meneteskan air mata.

Shannon berdiri dan berjalan mendekat ke Marcus, sebari air matanya terus menetes membasahi pipi mulusnya itu.

"Jawab aku..."Ucap Shannon, berteriak.

Shannon memukul dada bidang pria itu sebari menangis...

Marcus, mendorong Shannon kekursi, dia menatap Shannon tajam dan berkata.

"Mau tahu kenapa kau disini?"Ucap Marcus, dingin.

Marcus menghempaskan tangan Shannon dengan kasar, dia duduk disofa depan Shannon dengan tatapan tajam. Shannon tidak henti-hentinya menangis karena takut dan khawatir....

"Pertemuan pertama kita yang membuatku tertarik pada dirimu, aku tahu kau memiliki kekasih tapi kau milikku..."Ucap Marcus, tegas, padat dan jelas.

Shannon menghapus air matanya, dia berdiri, berjalan mendekat Ke Marcus, dan memukul Marcus tiada henti...

"Aku bukan barang, yang memiliki pemilik, kau tidak bisa menyimpulkan jika aku milikmu..."Bentak Shannon, memukul Dada bidang Marcus.

Marcus membawa Shannon duduk didalam pangkuannya memeluk Shannon begitu erat, air mata Shannon mengalir deras, rasanya seperti dirinya adalah wanita murahan.

"Kau milikku dan selamanya kau milikku..."Ucap Marcus, tegas.

"Kau mengambil kesimpulan dan itu bukan atas keinginanku.."Lirih Shannon menangis.

"Aku akan memberikan dirimu waktu 100 days/3 bulan untuk kau mencintaiku..."Ucap Marcus, memeluk tubuh Shannon dengan begitu erat.

"Aku tidak mencintaimu, dan aku memiliki kekasih..."Tangis Shannon, turun dari pangkuan Marcus.

"Untuk itu aku memberikanmu waktu untuk mencintaiku..."Ucap Marcus berdiri.

Di berjalan mendekat ke Shannon, Shannon berjalan mundur hingga mentok didinding, Marcus menghentakan tangannya kasar didinding dan mengunci Shannon, menatap wajah gadis itu yang terlihat begitu sendu dan menyedihkan.

"Kau hanya perlu mencintaiku, do you understand?"Ucap Marcus, datar.

"Hiks.....hiks....hiks...."Tangis Shannon, dia menghapus air matanya.

"Okay, aku terima, jika lebih dari 100 days aku belum mencintaimu, kau harus melepaskan aku.."Ucap Shannon, kesal.

Marcus tersenyum puas, dia menatap wanitanya itu. Marcus menggendong tubuh Shannon ala bridal style membawanya kekamar.

Meletakan tubuh Shannon perlahan ke ranjang.

"Thank you..."Bisik Marcus, mengusap kepala Shannon lalu pergi.

"Dasar Kurang Ajar...."Teriak Shannon.

MARKAS MAFIA.

Ruang Meeting.

Marcus telah sampai di Markas, saat ini dia duduk dikursi kebesarannya degan raut sangarnya dan tatapan tajamnya, disebelah kanannya ada Leo berdiri dengan gagahnya, disebelah kirinya ada Levi yang sama berdiri gagahnya....

"Tuan, Senjata yang kita kirim ke Japan dicegat oleh Mafia disana..."Ucap Pria.

"Mereka mencari masalah dengan kita?"Tanya Marcus, datar.

"Benar Tuan...."Jawab Pria itu.

"Levi, urus mereka, selesaikan masalah ini..."Perintah Marcus, dingin.

"Baik Tuan, apa perlu kita serang markas mereka?"Tanya Levi, santai.

"Tidak perlu, Cukup selesaikan saja masalah ini..."Jawab Marcus mengangkat tangannya.

"Dan Leo, kau urus Asetku..."Ucap Marcus, datar.

"Baik Tuan, akan saya laksanakan..."Jawab Leo, sopan.

"Meeting selesai....."Ucap Marcus, berdiri.

Marcus berjalan keluar dari ruang Meeting, dan keluar dari Markas, diikuti Levi & Leo...

Marcus masuk kedalam mobil, diikuti Leo yang duduk dikursi pengemudi, sedangkan Levi kembali masuk kedalam Markas....

MANSION TORRICELLI.

Marcus berjalan memasuki Mansion, dia langsung menuju kekamar utama, saat memasuki kamar, pintu kamar tidak terkunci, dia masuk. Dan tidak melihat Shannon, tapi terdengar suara air shower mengucur, Marcus mengerti jika Shannon sedang mandi.

Marcus berjalan mendekati pintu kamar mandi, dan tidak terkunci, Dia membuka pintunya.

Betapa terkejutnya Shannon, sontak wanita itu segera mengambil handuk untuk menutup dirinya, Marcus tersenyum tipis, dia mencuci tangannya setelah itu keluar....

Shannon pun menyudahi mandinya dan keluar menggunakan baju yang dia pakai tadi...

Terlihat Marcus duduk disofa sebari membaca majalah bisnis...

"Kenapa kau menggunakan pakaian itu lagi, ganti, disana ada pakaian untukmu..."Ucap Marcus, menunjuk satu ruangan, Shannon pun berjalan memasuki ruangan itu.

Disana banyak barang-barang wanita, mulai dari Baju, Mini dress, Long dress, tas, high heels, Kalung, cincin, anting, gelang bahkan lingerie pun ada...

'Cih, pasti Uncle-uncle tua itu punya wanita ******...'Batin Shannon, Shannon memilih baju tidur berwarna putih dan menggantinya di walk in closet itu.

Setelah berganti pakaian, Shannon keluar dengan wajah malasnya...

"Sini...."Ucap Marcus, menepuk sofa disebelahnya.

Shannon hanya berani duduk disofa depan Marcus, dia merasa enggan duduk tepat disebelah Marcus..

Marcus tersenyum tipis, lalu berkata....

"Apa kau begitu jijik untuk duduk disebelahku..."Tanya Marcus, terdengar biasa saja namun memiliki arti yang dalam.

"Tidak Uncle! aku hanya merasa enggan duduk disebelahmu, lagi pula aku masih menjadi pacar Alvin..."Ucap Shannon, yang menganggu telinga Marcus.

"Baiklah putuskan Pria itu malam ini juga..."Ucap Marcus, tegas.

'Bagaimana mungkin aku putuskan pria baik seperti Alvin, demi seorang pria tua seperti ini...'Batin Shannon.

"Kau putuskan dia malam ini, atau Aku akan melakukan suatu hal yang akan membekas ditubuhmu..."Ucap Marcus, santai, Sontak Shannon membelakan matanya, dia tidak ingin 2-2nya.

"Okay Uncle, aku akan putuskan dia malam ini..."Ucap Shannon, tegas.

"Good, ini Ponselmu, speker...."Ucap Marcus, memberikan Ponsel Shannon, Shannon menerimanya dengan senang hati, tapi ternyata sudah langsung ada dan tinggal memencet Star.

Call too : Alvin

📳Alvin : Hello, Sayang, kamu dimana, aku khawatir dengan kondisimu, apa kau baik-baik saja?kenapa menghilang?

📳Shannon : Hello Alvin, aku baik-baik saja, aku mau K-kita Putus...

📳Alvin : Sayang, kenapa tiba-tiba, bukankah tadi siang kau membicarakan ingin segera menikah denganku, kenapa kamu minta putus, ada apa?

📳Shannon : Tidak ada apa-apa, kita putus...

📳Alvin : Tidak! aku mencintaimu, aku menyayangimu sayang, bahkan aku tidak pernah menyentuh sedikit pun yang masih berhubungan dengan tubuhmu, kenapa Sayang...

Prang......

Marcus membanting Ponsel Shannon, wajahnya terlihat marah, Shannon pun sontak langsung berdiri saking terkejutnya, badannya merinding ketakutan...

"Aku muak mendengar pria itu memanggilmu dengan sebutan Sayang..."Ucap Marcus, marah.

"A...Uncle tenang, Ini sudah biasa...."Ucap Shannon, gugup.

"Sudah biasa katamu, Okay..."Ucap Marcus, tersenyum sinis, lalu kembali duduk dengan wajah datar dan tatapan tajam, Shannon pun kembali duduk sebari bingung harus melakukan apa.

"Ini sudah malam, sebaiknya tidurlah, besok kita harus membeli sesuatu..."Ucap Marcus, walau wajahnya datar tapi perhatiannya tetap ada.

"Baiklah....."Jawab Shannon, Shannon pun beranjak dan berbaring di ranjang dan memejamkan matanya.

**Visual Alvin Alexsander**

**Visual Leo Barack**

**Visual Levi Samuel Lee**

To be continue.

Jangan lupa Like, comment, hadiah, dukungan and vote ya readers🙏🏻😊

Terimakasih🙏🏻

Chapter 3 (Walking together)

.....Happy Reading.....🙏🏻📖

H-1

MANSION TORRICELLI.

Kamar Marcus.

Marcus dan Shannon masih tidur dengan pulas diranjang, Marcus terlihat tidur sebari memeluk tubuh Shannon, Marcus tidur tanpa menggunakan baju, sebenarnya itu sudah biasa saja...

Shannon sedikit menggeliat dan terbangun, betapa terkejutnya dia saat dirinya tidur dalam pelukan Marcus, dia mencoba melepaskan pelukan pria itu, lalu menuruni ranjang dan langsung mandi...

Setelah mandi, dia tidak melihat ada sosok Marcus diranjang, Shannon berfikir mungkin pria itu sedang mandi dikamar lain, tapi dia menemukan Bunga diatas ranjang, dia mengambil bunga itu membaca tulisan dikertas bertulis 'For my beloved'.

Shannon yang membaca itu tersenyum senang...

Tok......tok.....tok....

"Nona, anda diminta Tuan untuk turun dan sarapan..."Ucap Seorang Maid dari luar pintu.

"Iya....."Jawab Shannon meletakan bunga kembali diranjang dan keluar kamar.

Kolam Renang.

Saat Shannon turun, kata Maid pagi iSni mereka berdua akan sarapan di area kolam renang. Memang benar disitu ada meja panjang, ada dua kursi.

Shannon berjalan keluar dan duduk dikursi didepan Marcus, Wajah Shannon tidak seperti kemarin yang terlihat marah, kesal dan sedih. Wajahnya sekarang terlihat bahagia dan berseri-seri..

Marcus yang melihat itu hanya tersenyum....

"Good Morning My Girl..."Ucap Marcus, tersenyum.

"Good Morning too...."Jawab Shannon, tersenyum.

"So beautiful..."Puji Marcus.

"Thank you...."Jawab Shannon, tersenyum.

Mereka pun mulai memakan sarapan mereka, Shannon terlihat makan dengan lahap...

"Uncle, bolehkah aku tahu, apa tujuanmu memberikan aku waktu 100 day untuk Mencintaimu, padahal kau tahu jika aku memiliki pacar...."Tanya Shannon, lemah lembut.

Marcus berdiri, dia berjalan mendekati Shannon berbisik ditelinga Shannon...

"Aku ingin kau ajarkan aku arti cinta...."Bisik Marcus, lembut.

Shannon terdiam, wajahnya menampilkan senyum, dia cukup merasa baper dengan perlakuan Marcus hari ini, mulai dari memberikan bunga sampai memberikan perlakukan romantis yang selama ini tidak didapatkannya selama bersama Alvin....

"Baiklah, akan kuajarkan..."Jawab Shannon, tersenyum manis.

Sarapan pagi di lanjutkan dengan senyum dari masing-masing pihak.

Setelah acara sarapan selesai, Shannon diajak pergi oleh Marcus, Shannon pun menurut dan ikut saja...

MALL DE PARADA ELISA.

Marcus memegang tangan Shannon dengan lembutnya, mata para wanita menatap tajam Shannon, Marcus banyak disukai wanita karena tampangnya yang mmmm aduhai, Tapi karena dirinya memang hanya mencintai dan tertarik dengan satu wanita, semuanya tidak ada yang bisa memiliki Marcus.

Sebenarnya Marcus kurang suka melihat mata para wanita rasanya ingin menerkam Shannon hidup-hidup, entah Marcus seolah mengerti apa yang dirasakan oleh Shannon, Marcus memerintahkan kepada Leo untuk mengosongkan Mall itu, seketika mall itu pun kosong....

Mereka mendatangi satu toko yang menjual Ponsel, Saat memasuki Mall, para karyawan toko terlihat senang melihat kedatangan Marcus ke toko mereka....

"Selamat datang Tuan Torricelli, mau Ponsel yang mana?"Tanya Karyawan wanita.

"Pilihlah Ponsel yang kau mau..."Ucap Marcus, memegang pinggang Shannon agar mendekat ke dirinya.

"Mmmm, Aku mau model seperti ponsel lamaku, Mmm Iphone 12 Pro Max...."Ucap Shannon, santai.

"Baik Nona, ditunggu...."Ucap Karyawan Wanita itu, dia mengambil Ponsel itu dan meletakannya diatas etalase.

"Ini Nona, Silahkan diperiksa terlebih dahulu..."Ucap Karyawan wanita itu.

Shannon mengambil Ponsel itu memerikasanya dan mengangguk-nganggukan kepalanya, lalu meletakan kembali Ponsel itu ke etalase itu....

"Bagus, aku mau itu.."Ucap Shannon.

"Okay, bungkuskan lah...."Ucap Marcus pada Karyawan itu, Karyawan itu pun memasukan Ponsel itu kedalam bungkusan.

"Berapa..?"Tanya Marcus, mengeluarkan kartu on-limited miliknya.

Shannon yang bagaimana pun tetaplah wanita matre, merasa tergiur melihat Marcus memiliki itu. Ternyata pria yang mencintainya itu bukanlah pria biasa, Shannon pun mengulum senyum penuh arti....

"$1.538 dolar American..."Ucap Karyawan wanita itu.

Marcus mulai menggesek kartu on-limitednya itu, setelah mebayar belanjaan pertama, mereka berjalan lagi ketempat lain dan mulai berbelanja berbagai macam barang lagi....

3 Jam Kemudian.......

Setelah belanja selama 3 jam, Marcus dan Shannon pun keluar dari Mall dan makan disalah satu cafe dekat mall itu....

Saat memasuki Cafe itu, tidak ada ruang VVIP, Marcus berdesah kesal. Akhirnya mereka duduk diujung, Mereka duduk berdua, sebari para bodygurd dan Leo berada di masing-masing  meja Cafe...

"Selamat datang Tuan Torricelli, Silahkan dipesan..."Ucap seorang Waiter, memberikan buku menu.

"Saya mau Salad buah 2, Spaghetti Salmon 2, dan Coffe latte 2..."Ucap Marcus pada waiter itu.

Shannon pun tidak mempermasalahkan hal itu...

"Sepertinya kamu sangat terkenal..."Ucap Shannon, santai.

"Maybe...."Jawab Marcus, datar.

Setelah lama berdiaman tanpa ada pembicaraan, Makanan yang mereka pesan pun sudah datang, Shannon pun memulai makannya, diikuti Marcus....

Ternyata sedari tadi mereka makan, disitu ada Alvin dan ketiga temannya menyaksikan Shannon makan bersama seorang Mafia Sisilia yang sangat berkuasa. Disitu Alvin tahu jika pria itu masih memiliki hubungan keluarga dengan Shannon.

Tapi bagaimanapun, Alvin tetaplah seorang pria, dia cemburu, mana semalam Shannon memutuskan hubungan mereka lewat Telephone, Alvin berdiri dan menghampiri mereka...

"Shannon, ini maksudnya apa?"Tanya Alvin.

Shannon menolah dan betapa terkejutnya dia melihat Alvin, mantan kekasihnya, Shannon berdiri dan mentap Alvin, Alvin terkejut karena sebelumnya Shannon tidak pernah menggunakan baju sesexy itu, tapi ini dia memakai baju sangat sexy didepan pria lain....

"Alvin, a-aku bisa jelaskan..."Ucap Shannon, bingung.

"Jelaskan apa?aku fikir kau adalah wanita baik-baik yang menjaga kehormatanmu, tapi kau cih sungguh menjijikan, kau tidak lebih dari seorang wanita murahan..."Ucap Alvin, meludah disamping Shannon, dan mengatai Shannon.

Shannon pun meneteskan air matanya, Alvin yang baik kini berubah jijik kepada dirinya dan mengatai dirinya wanita murahan, rasanya sakit...

"Apa, kau mau menangis, cih, air matamu adalah air mata buaya..."Teriak Alvin, menatap jijik Shannon.

Shannon yang sudah tidak sanggup, mengambil tasnya dan langsung pergi sebari masih menangis, bayangkanlah kalian berada diposisi Shannon, kalian mamiliki pacar, tiba-tiba kalian harus putus dengan pacar kalian...

Marcus yang sudah marah, karena air mata wanitanya mengalir karena pria didepannya pun berdiri dan meninju pipi Alvin hingga Alvin terjatuh kelantai.

Sahabat Alvin yang melihat itu dari kejauhan hanya bisa diam tanpa bisa membantu...

"Brengsek, Kau sudah berani membuat wanitaku menangis..."Bentak Marcus, wajahnya berubah menjadi sangat sangar, mata tajamnya menatap Alvin yang ketakutan.

"Bawa dia ke Markas...."Ucap Marcus, pada para Bodygurdnya.

Marcus, Leo & beberapa Bodygurd keluar dari cafe dan mencari Shannon keseluruh tempat, Marcus terlihat mengusap wajahnya kasar...

"Tuan! Nona Shannon berada ditaman tidak jauh dari sini...."Ucap Salah satu Bodygurd berlari kearah mereka, Marcus dan yang lain berjalan menuju taman yang di Maksud.

Taman Roseanne.

Memang benar disitu terlihat Shannon duduk disebuah kursi sebari menangis dan menutup wajahnya. Hati Marcus bagaikan diremuk-remuk melihat Shannon menangis terisak....

"Hiks.....hiks.....hiks.....aku murahan..."Tangis Shannon, terisak.

Marcus berjalan menghampiri Shannon dan duduk disebelahnya, lalu berkata...

"Tidak usah difikirkan kata laki-laki brengsek itu, kau bukanlah wanita murahan, kau adalah wanita berharga dihidupku..."Ucap Marcus, datar.

Mendengar ucapan Unclenya, Shannon melepaskan tangannya yang menutupi wajahnya, terlihat wajah Shannon sembab, wajah cantiknya basah penuh dengan air mata, matanya sendu...

Bukannya merasa senang, Shannon malah menjawab kata-kata itu dengan sebuah kalimat kasar...

"Alvin tidak brengsek, tapi kaulah yang brengsek, memisahkan hubungan antara pasangan, membuat semuanya rumit, membuat kami berpisah, kaulah yang brengsek..."Ucap Shannon, terisak.

Bukannya marah, Marcus malah tersenyum miring lalu berkata membalas kaliamt tidak pantas dari Shannon....

"What can you be proud of about him? he is poor, he has no power And what if it turns out he is cheating on you..."Ucap Marcus, tegas dan penuh penekanan.

"What? You want to incite me to hate Alvin, no, that won't work..."Ucap Shannon, tidak kalah tegas.

"Akan kuberikan buktinya..."Jawab Marcus.

Setelah Masalah ini, mereka berdua kembali pulang ke Mansion....

MANSION TORRICELLI.

Shannon memasuki Mansion tanpa memperdulikan Marcus, rasanya dia marah dengan semua yang dilakukan Marcus, This is the world, tapi kenapa harus hadir Marcus....

Shannon memasuki lift menuju lantai dimana ada kamarnya, Setelah sampai dilantai itu, Dia memasuki kamar dan menutup kasar pintu....

Kamar Marcus.

"Hiks......hiksssssssss........Kenapa, kenapa..."Tangis Shannon, hiseteris.

"Ini semua karena kau Marcus...."Lirih Shannon.

"Karena kau, aku benci, aku benci dirimu, semua karenamu..."Tangis Shannon, melemah.

Shannon terus menangis dan mengumpat Marcus, sedangkan Marcus sedang memperhatikan Shannon dari ruang CCTV....

Marcus tidak rela wanitanya menangisi Pria lain dan mengumpat dirinya. Dia marah, tentu saja, bagaimana mungkin tidak, Marcus berjanji akan pergi ke Markas dan membunuh Alvin....

Dia benar-benar muak dengan semua ini, dia akan memberikan suatu kejutan untuk Alvin sebelum Alvin meninggal dunia ditangannya....

Saking lelahnya dia menangis, Shannon tertidur di lantai, Marcus yang melihat itu tidak tega. Dia keluar dari ruang CCTV Menuju kamarnya....

Digendongnya Shannon ala Bridal Style diletakannya diranjang, dia menciumi pipi kening dan bibir wanita cantik itu lalu berbisik...

"Mimpi Indah sayang, I Love you...."Bisik Marcus,

Waktu semakin berlalu saat ini sudah pagi kembali...

**Penampilan hari ini Kesayangannya Uncle Marcus nih**

**Senyum Uncle Marcus yang bisa bikin 1 dunia meleleh nih**

To be continue.

Jangan Lupa Like, comment, hadiah, dukungan and vote ya readers🙏🏻😊

Terimakasih🙏🏻

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!