Nama Ku Jesie dan suamiku bernama Jesen. Aku dan Jesen telah menikah selama 5 tahun Seperti hari hari biasanya setelah lelah bekerja kami pulang dan makan bersama, seusai makan kami menikmati sinetron kesukaan kami dan sambil bercanda gurau..
tak terasa siang berganti malam, saat suamiku Jasen mandi aku masih asik dengan sinetron di televisi tiba -tiba Ting.... Hp aku berbunyi seperti ada pesan WhatsApp masuk, aku pikir itu hanya sebuah chat di grup WhatsApp setelah ku buka tubuhku bagai disambar petir, memegang handphone pun aku rasanya tak mampu badanku gemetar keringat dingin bercucuran antara percaya dan tidak dengan apa yang aku liat dari pesan WhatsApp dari nomor baru itu yang berisi foto suami aku memeluk wanita lain, di foto itu terlihat seorang lelaki yaitu Jasen suamiku sedang menenangkan seorang wanita yang menangis wanita itu terlihat sedang hamil besar bergaun merah maron yang indah wanita itu berambut panjang sepinggang yg terurai indah dan lelaki itu memakai setelan jaz hitam dan dasi yang senada dengan gaun wanita itu mereka terlihat sangat serasi dan saling berpelukan dengan erat bagaikan pasangan suami istri.
Pikiranku berkecamuk akankah ku tanyakan langsung kepada suamiku apa yang telah aku terima atau aku lihat dari pesan whatsapp itu. foto itu nyata atau editan dan kenapa ada nomor baru sengaja mengirim foto itu ke nomor handphone aku ataukah semua ini sudah direncanakan oleh seseorang untuk menghancurkan rumah tanggaku,
Tunggu dulu dalam hatiku berkata, Tidak tidak aku tau persis sifat suami ku kalau ku tanyakan langsung bukan mencari jawaban dari pertanyaan ku tapi akan memicu api pertengkaran saja aku harus selidiki sendiri dan membuktikannya dengan mata kepalaku
apakah suamiku berselingkuh atau hanya sebuah salah paham yang sengaja dibuat untuk memicu api di dalam rumah tanggaku yang selama ini adem ayem tanpa ada satupun masalah.
Aku harus percaya dan berpikiran positif kepada suamiku aku tidak boleh berburuk sangka kepada sesuatu yang belum pasti kebenarannya.
Setengah jam berlalu suami ku telah keluar dari kamar mandi, aku berusaha bersikap seperti biasa tak terjadi masalah apapun.
aku bertanya kepada suamiku " Sayank kok lama banget mandix hmmmmnn ya udah aku mandi dulu yaa setelah mandi bolehkah temani aku belanja?"
dan suami ku menjawab " Maaf ya sayang aku agak lama.. Cepatlah mandi habis itu aku temani kamu belanja (sambil mencium Keningku)".
Seketika masalah pesan WhatsApp tadi hilang dari benakku dan aku merasa itu hanya ulah dari seseorang yang iri dengki dengan kehidupan kami.
Aku langsung mandi seletah selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan melihat Jason sudah mengenalkan baju santai berwarna hitam kemudian aku duduk didepan kaca seperti biasa jesen membantuku mengeringkan rambutku yang basah sehabis mandi. setelah rambutku kering Jason mengambilkan setelan baju santai berwarna hitam dan celana jeans pendek yang senada dengan warna baju santai yang iya kenakan. setelah selesai berdandan aku mengambil tas aku di lemari dan kami bersiap berangkat berbelanja bulanan.
Meski sudah lima tahun menikah saya belum ada tanda tanda kehamilan kami belum di karuniai seorang anak tapi sikap jesen kepadaku tidak berubah sedikitpun dia malah makin sayang dan memanjakan aku. meski aku merasa sedikit takut jesen akan berpindah haluan kami sering melakukan pengobatan dan program hamil namun hasilnya sama aku belum juga hamil, dari pemeriksaan dokter mengatakan aku dan suamiku sehat hanya saja ada penebalan dinding rahim membuat seperma sulit membuahi sel telur. setengh tahun belakangan aku sudah putus asa kami berdu menghentikan program hamilnya dan hanya berserah kepada yang kuasa saja.
Setelah sampai di tempat perbelanjaan kami berdua belanja kebutuhan sehari hari untuk satu bulan ke depan dan tidak lupa juga aku mengajak Jesen belanja pakaian kemudian jesen ijin k toilet. setelah menunggu beberapa saat pandanganku tertuju pada handphone jasen yang di tinggalnya di atas meja tunggu di depan ku, entah kenapa hatiku ingin sekali membuka handphone nya jasen aku pun langsung membukanya namun aku buka2 tidak ada sesuatu yang mencurigakan, Jasen sudah sudah terlihat keluar dari toilet aku tidak sengaja kepencet panggilan aq melihat ada bekas panggilan masuk beberapa kali dari seseorang yang bernama Liona entah itu siapa karena Jasen sudah keluar dari toilet aku buru buru menaruh hp nya balik ke tempat semula Jasen pun berbicara padaku dari tempat yang lumayan jauh beberapa meter dari ku" sayang kamu sudah selesai belanjanya habis ini kita k mana? apa perlu kita makan malam?"
dan akupun langsung menjawab" emmmnn kayaknya dah lama kita gak makan di luar ayo kita makan di luar saja malam ini" Jesen mengiyakan dan merangkulku dan langsung membawaku keluar dari mall itu dan langsung menuju tempat makan favorit kami berdua.
di Sela makan makanan favorit kami tiba tiba handphone jasen berdering aku sempat melirik ke arah handphone ja jasen meskipun aku percaya ya sama jasen tapi yang namanya hati perempuan kadang ada rada rada keponya ku lihat itu panggilan dari Liona. Jasen langsung menarik Handphonenya dan mematikan telpon dari seseorang tersebut.."Ahh maaf sayang biasa telpon dari kantor, aku capek mengangkat telpon mereka pasti urusan kantor lagi dan lagi tapi aku masih ingin berduaan sama kamu" Jasen langsung berbicara begitu kepadaku dan aku menjawab "Ya sayang mari kita habiskan makanan kita yaa" tapi telponnya terus berdering "emmmn kamu angkat aja dulu sayang siapa tau penting" aku berkata begitu karena handphone Jasen terus berbunyi rasanya aku makanpun jadi tak enak " Baik lah sayang aku ijin angkat dulu yaa" Jasen langsung pergi membawa handphonenya dia mengangkat telpon itu jauh dari tempat duduk ku, aku merasa heran aja padahal aku minta dia mengangkat di depan aku kenapa harus menghindari aku rasanya ada yang aneh dan tidak seperti jasen biasanya kalo ada urusan kantor dia segera menjawab mau di depan siapa pun itu.
Aku jadi teringat sama foto yang di kirim seseorang itu entah kenapa aku kepikiran ke situ tapi aku berusaha menutupi pikiranku dan bersikap biasa saja.
Jasen kembali dari mengangkat telpon itu wajahnya terlihat cemas" Sayang maaf ya ada kerjaan di kantor yang harus segera aku tangani bisakah nanti kamu pulang naik taksi dulu" jasen berkata begitu dengan ekspresi begitu cemas, melihatnya begitu aku pun bertanya "Emang ada masalah apa yank kok kamu terlihat begitu cemas tapi ya udah lah aku bisa manggil taksi nanti, yukk kita habiskan makanan kita dulu baru pergi" ... " Tidak sayang aku buru buru kamu habiskan makananmu ya aku segera ke kantor" melihatnya yang begitu cemas aku hanya mengiyakan dia mencium keningku dan langsung pergi begitu saja tanpa menghabiskan makanannya, tapi ya sudahlah mungkin dia benar benar sibuk pikirku.
Akupun menghabiskan makananku karna sayang mubajir sudah ku pesan tapi pikiran ku terus teringat akan foto yang di kirim oleh seseorang itu.
Aku teringat si Jasen hanya memakai setelan baju santai ke kantor aku terpikir untuk pulang dan mengantarkan baju kerjanya ke kantor.
Setelah makan aku pun pulang naik taksi, sesampainya di rumah aku langsung membuka lemari baju di kamar kami dan mengambil pakaian kerja suamiku dan tidak lupa juga aku minta tolong bibi Ira menyiapkan bekal makan malam buat ku bawa ke tempat kerja Jasen karna dia hanya makan sedikit sudah langsung pergi ke kantor. setelah semua apa yang mau aku bawa selesai aku langsung pergi ke kantor Jasen setelah setengah jam perjalanan dari rumah ke kantor Jasen akhirnya aku sampai juga di kantornya aku segera mengeluarkan keperluan Jasen dan membawanya masuk kantor namun di luar kantor aku di hampiri Satpam dan dia bertanya " Selamat malam ibu ada yang bisa saya bantu?" dan aku langsung Jawab" Ohh enggak pak aku cuman mau ke ruangan Jasen mengantarkan bekal makan malam buat dia tadi dia buru buru pergi ada urusan mendadak di kantor jadi lupa makan sama pakaian kerjanya" ....." Maaf ibu di kantor tidak ada orang semua karyawan sudah pulang tidak ada yang lembur kalau ibu tidak percaya bisa kita cek ke atas" Kata satpam itu sambil membuka pintu kantor dan membawa saya menuju ruangan Jasen memang di kantor sepi banget sepertinya memang tidak ada orang aku merasa khawatir sebenarnya Jasen kemana apa aku perlu menelponnya tapi aku teringat lagi pada foto yang di kirim seseorang ke wahatsap ku. setelah sampai di ruang Jasen benar tidak ada orang kami pun langsung turun dan aku langsung mengendarai mobil pribadi ku sendiri karna aku jarang sekali memakai sopir aku lebih suka menyetir mobil sendiri, sambil menyetir aku kepikiran Jasen tiba tiba hp aku berbunyi Ting seperti ada pesan WhatsApp masuk aku pikir itu Jasen jadi aku langsung buka tiba tiba nomor yang kemarin mengirim foto Jasen memapah seorang perempuan menuju ruang bersalin di rumah sakit A yang ada di kota itu. Aku kaget dan langsung menginjak rem mobil dan menghentikan mobil secara mendadak untungnya itu sudah larut malam jalan tidak terlalu ramai.
aku menyetir mobil ku ke tepi jalan dan mencari tempat parkir sementara. setelah memarkirkan mobil aku langsung membuka handphone ku dan memperhatikan foto itu ya benar itu perempuan yang sama dalam hati ku apakah ini Liona yang tadi menelpon suamiku atau bukan pikiranku bertanya tanya. ya benar ini rumah sakit di kota A ini aku langsung mengendarai mobilku menuju rumah sakit A aku ingin memastikn yang ada di foto itu kenapa perempuan yang sama berarti di foto kemarin bukanlah suatu kebetulan. diriku langsung di liputi antara kemarahan dan ketidak percayaan.
Kurang lebih 25 menit aku tiba di lokasi yg ada di foto aku langsung masuk dan berjalan sambil berlari tapi juga sambil waspada aku coba berkeliling keliling mencari ruangan yang di tempati perempuan itu aku memandangi orang orang di luar ruang tunggu namun tidak ku temukan suamiku setelah beberapa menit akhirnya aku menuju ruangan yang belum aku datangi atau blum aku selidiki tapi di depan tidak ada satu pun org yang menunggu akhirnya aku diam diam mengintip di pintu yang sedikit terbuka apakah benar benar suamiku berada di sana dan siapa perempuan itu kenapa suamiku berbohong padaku dengan alasan pekerjaan yang mendesak apakah perempuan itu begitu spesial baginya ada apa sebenarnya tubuhku gemetar dan langsung seketika meriang padahal aku belum memastikan siapa org yang berada di dalam ruangan itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!