Linlin adalah wanita yang dingin, kejam dan tak tersentuh dengan berbagai bakat dan kepintaran yang dia miliki menjadikannya wanita yang ditakuti oleh musuh-musuhnya.
Berbagai organisasi sering meminta bantuan kepada Linlin untuk menyelesaikan masalah mereka.
Seperti saat ini Linlin sedang membantu organisasi negara untuk menangkap mafia yang sedang menyelundupkan barang ilegal, namun sayang setelah misinya selesai dia malah ditembak mati oleh organisasi itu tepat di jantungnya membuat Linlin meninggal pada hari itu.
"Heh ternyata mereka menghianatiku, baiklah mungkin ini sudah menjadi takdirku" batin Linlin dan dia menutup matanya.
Suara tangisan membuat seseorang membuka matanya, namun sesaat kemudian ia merasakan rasa sakit yang luar biasa mendera kepalanya disertai potongan-potongan cerita seperti film yang berputar di otaknya.
Ya dia adalah Linlin, "auch, kepalaku sakit sekali !! " teriak Linlin.
Seseorang yang sedang menangis disampingnya pun terkejut, " Astaga tuan putri, anda hidup kembali ? benarkah ini ?" tanyanya disela-sela tangisnya.
Merasa ada yang berbicara Linlin pun menoleh dan mendapati wanita lebih muda darinya sedang menangis tersedu-sedu sambil berbicara.
Linlin yang merasa terganggu dengan tangisannya pun menyuruhnya diam, " Hey, berhentilah menangis kau semakin membuat kepalaku sakit ! " hardik Linlin.
Wanita itupun langsung terdiam dan menundukkan kepalanya, namun dia sedikit terkejut akan perilaku tuannya, " Apakah tuan putri baru saja membentakku ? baru kali ini aku mendengar suara keras dari tuan putri" batinnya.
Saat rasa sakit mulai menghilang dan kesadarannya mulai kembali barulah Linlin sadar bahwa dirinya masih hidup. Tapi yang membuatnya bingung adalah keberadaanya saat ini.
"Dimana ini, apakah rumah sakit ?, tapi kenapa kuno sekali dan apa ini kenapa aku memakai hanfu begitu juga wanita disampingku" batin Linlin.
Linlin memutuskan untuk bertanya kepada wanita disampingnya itu " Hey kau, angkat kepalamu" wanita itupun mengangkat kepalanya.
"Hamba tuan putri, apakah tuan putri membutuhkan sesuatu ? " tanya wanita itu.
"What tuan putri ? apa maksudnya kenapa dia memanggilku tuan putri" batin Linlin.
"Tolong ambilkan aku air, aku sangat haus" pinta Linlin sebelum dia mulai bertanya.
Wanita itu langsung berdiri dan mengambilkan air untuk tuannya.
"Ini tuan putri silahkan" kata wanita itu sambil memberikan air kepada Linlin.
"Terima kasih" jawab Linlin.
Setalah menghabiskan minumnya Linlin pun mulai bertanya " Dimana ini dan siapa kau ? " tanya Linlin.
Wanita itupun terkejut dan menatap tuannya, lalu lanjut menjawab "Apakah tuan putri lupa,apa karena racun itu membuat tuan putri hilang ingatan ? " tanya wanita itu.
"Ya aku sedikit lupa, sudahlah jangan kembali bertanya cukup jawab pertanyaanku ! " jawab Linlin.
Dengan sedikit takut wanita itupun menjawab " Ampuni hamba tuan putri, saat ini kita sedang ada di istana dingin dan hamba yue lan pelayan tuan putri" jawab yue lan.
Potongan cerita kembali hadir di kepala Linlin, yang menampilkan sepenggal kisah tubuh yang ditempati Linlin.
Dia adalah putri pertama di kekaisaran Ming yang kehilangan ibunya saat melahirkannya dan dicampakkan ayahnya karena hasutan selir agungnya, tetapi dia masih memiliki nenek dan kakak laki-laki yang sangat mencintai dan menyayanginya hingga suatu hari sang nenek diracuni selir agung ayahnya hingga meninggal dan kakak laki-lakinya yang dituduh bersenang-senang di rumah bordir hingga dijatuhi hukuman dikirim ke pengasingan. Hingga pada gilirannya selir agung ayahnya bersama ke dua anaknya memfitnah putri pertama telah menyiksa anak selir agung sehingga dijatuhi hukumun dikurung di istana dingin tapi tanpa sepengetahuan kaisar, mereka meracuni putri pertama hingga meninggal dan saat ini digantikan jiwanya oleh Linlin.
Ya dialah putri pertama Mei Lin, pemilik tubuh yang saat ini ditempati oleh Linlin.
Setelah potongan cerita itu menghilang, Linlinpun tersenyum miring " Akan aku balaskan semua untukmu " ucap Linlin.
Linlin
" Takdir macam apa ini sehingga aku harus berada di dunia antah berantah ini. Mau bagaimana lagi aku sudah diberi kesempatan kedua untuk hidup dan aku akan balasakan perbuatan mereka untuk mu Mei Lin dan mulai hari ini aku akan menjadi putri Mei Lin. "
Lelah memikirkan takdir hidupnya Linlin pun memilih untuk beristirahat.
" Baiklah aku lelah, aku ingin tidur Yue Lan dan kau juga tidurlah " kata Linlin.
" Baik tuan putri silahkan beristirahat, hamba undur diri " jawab Yue Lan.
Yue lan sudah kembali ke kamarnya dan Linlin sudah siap memejamkan matanya, namun sebelum ia tidur dia berkata " Baiklah mari kita mulai bermain besok Mei Lin " kata Linlin.
(mulai bab ini kita pakai nama Mei Lin ya)
Pagi menyapa suara kicauan burung membangunkan sang putri dari tidur nyenyaknya.
Mei Lin bangun kemudian meregangkan ototnya dan duduk diatas tempat tidur, sebelum sesaat kemudian masuklah pelayan setia Mei Lin.
" Selamat pagi tuan putri, saya sudah menyiapkan air untuk mandi tuan putri " kata Yue Lan.
" Pagi Yue Lan, baiklah terima kasih aku akan mandi " jawab Mei Lin.
" Mari saya bantu tuan putri " kata Yue Lan mengikuti Mei Lin menuju ke pemandian. Namun Mei Lin menolak bantuan pelayannya itu.
" Tidak perlu aku akan mandi sendiri " tolak Mei Lin.
Yue Lan yang merasa aneh dengan tingkah tuannya ingin menjawab tapi di urungkan karena Mei Lin sudah menatapnya dengan dingin. Yue Lan hanya bisa berkata " Baikklah tuan putri " jawab Yue Lan dengan kepala menunduk.
Sambil menunggu tuannya mandi Yue Lan berfikir dia merasa setelah terbangun dari kematian tuan putri berubah menjadi sosok yang dingin dan tegas. Tidak seperti tuan putri Mei Lin yang lembut dan takut melawan bahkan melihat selir agung dan anak-anaknya saja putri Mei Lin tidak berani.
Yue Lan yang masih dalam lamunannya dikejutkan oleh suara tuannya yang tiba-tiba sudah ada didalam kamar.
" Apa yang sedang kau pikirkan sampai kau tak merasakan kedatanganku " tanya Mei Lin.
Yue Lan yang terkejut gelagapan menjawab pertanyaan tuannya.
" Ma- maafkan hamba tuan putri, hamba bersalah " jawab Yue Lan sambil bersujud di depan Mei Lin.
Mei Lin yang merasa risih melihat orang bersujud didepannya pun lantas berkata " Bangunlah, tidak perlu sampai bersujud seperti itu kau tidak melakukan sebuah kesalahan. Hanya orang yang bersalah lah yang harus bersujud di hadapanku ! " kata Mei Lin dingin.
" Baik tuan putri " Yue Lan langsung berdiri setelah mendengar perkataan tuannya.
Sebelum Yue Lan membuka mulut lagi Mei Lin berkata " Yue Lan mulai sekarang jangan memanggilku tuan putri lagi, aku tidak nyaman " kata Mei Lan.
Yue Lan pun terkejut dengan perkataan tuan putrinya " Ham-hamba tidak berani tuan putri " jawab Yue Lan.
" Jika kau tidak mau silahkan pergi dan jangan ikut denganku lagi " tegas Mei Lin.
Yue Lan yang sudah berjanji pada ibu suri untuk selali berada disisi tuan putri Mei Lin pun menuruti keinginan tuan putri.
" Ba-baiklah tuan putri, la-lalu saya harus memanggil apa tuan putri ? " tanya Yue Lan.
" Panggil aku nona saja " jawab Mei Lin singkat.
" Baik tu eh nona " kata Yue Lan.
Setelah perdebatan tentang panggilan sekarang Yue Lan sedang membantu Mei Lin berdandan tapi alangkah kagetnya Mei Lin melihat wajahnya yang penuh jerawat dan kusam.
"Hais kenapa wajahnya jelek sekali, ini pasti karena racun-racun yang mereka berikan, heh lihat saja aku akan membuat kalian menyesal" batin Mei Lin.
"Yue Lan ambilakn aku telur dan air hangat dan lakukan itu setiap pagi" pinta Mei Lin.
Yue Lan yang bingung akan permintaan nonanya pun bertanya " Maaf nona untuk apa itu semua ? " tanya Yue Lan.
"Sudahlah lakukan saja" tegas Mei Lin.
Yue Lan pun langsung melakukan permintaan nonanya tanpa bertanya lagi.
"Lihat saja kalian tikus-tikus aku akan mulai permainannya" kata Mei Lin dingin.
Sudah 1 bulan berlalu dan besok pagi hukuman Mei Lin berakhir, ia akan kembali lagi ke istana.
Disis lain di istana selir agung sedang terjadi perdebatan anatar ibu dan kedua anaknya.
Putra kedua Bian Xi dan putri kedua Sian Xi merasa marah karena ternyata rencana mereka untuk membunuh putri Mei Lin gagal dan ternyata sampai hari ini putri Mei Lin baik-baik saja. "Bagaimana ini ibu, kenapa putri sialan itu masih hidup ? " tanya Sian Xi.
"Benar ibu bahkan besok dia akan keluar dari istana dingin " sarkas Bian Xi.
Selir agung yang merasa geram pun menjawab dengan emosi "Diamlah kalian berdua !! ibu pun juga pusing memikirkannya " jawab selir agung Guan Xi sambil memijat keningnya.
"Padahal ibu sudah memberikan racun yang sama seperti yang ibu berikan kepada nenek tua itu tapi kenapa anak sialan itu masih hidup sampai saat ini" geram selir Guan Xi.
Sedangkan di istana dingin Mei Lin sedang diributkan dengan pertanyaan dari pelayannya Yue Lan. "Nona bagaimana bisa anda menjadi begitu cantik seperti saat ini, apa yang terjadi nona ? " tanya Yue Lan.
Mei Lin yang merasa pusing dengan berbagai pertanyaan Yue Lan pun menjawab dengan emosi "Hais kenapa kau begitu berisik Yue Lan , aku tidak bisa berkultivasi dengan tenang !! " sarkas Mei Lin.
Mendengar nonanya marah membuat Yue Lan bungkam dan menunduk " Ma-maafkan hamba nona, hamba tidak bermaksud mengganggu meditasi anda " jawab Yue Lan pelan.
Mei Lin yang tau bahwa Yue Lan ketakutan langsung merubah ekpresinya "Sudahlah Yue Lan lebih baik kau istirahat karena besok kita akan menjalani hari baru yang menyenangkan dan persiapkan dirimu" jawab Mei Lin lembut disertai seringaian dibibirnya yang membuat Yue Lan bergidik ngeri.
Yue Lan yang tidak mengerti maksud nonanya hanya bisa mengangguk tanpa berani bertanya "Baiklah nona hamba undur diri, selamat malam" jawab Yue Lan sambil menunduk memberi hormat.
"Hmm" singkat Mei Lin, lalu melanjutkan meditasinya.
Ya Mei Lin sempat mendapat mimpi berjumpa dengan ibu suri dan dalam pertemuannya ibu suri menceritakan siapa dia sebenarnya juga memberikan sebuah kalung dimensi dan memberitahu Mei Lin untuk masuk ke ruang dimensi untuk mandi di air suci agar semua racun yang ada ditubuhnya hilang dan dia dapat berkultivasi agar bisa meningkatkan kultivasinya juga membuka segel ilahi yang akan membuka siapa dia sebenarnya.
Tempat tengah malam kultivasi yang di lakukan Mei Lin telah usai dan dia telah mencapai tingkat imortal.
Ya tingkat imortal, kenapa begitu cepat karena ini berhubungan dengan jati dirinya yang membuat kultivasinya dengan mudah mencapai tingkat imortal.
Pagi menjelang dan tepat hari ini Mei Lin akan keluar dari istana dingin.
Saat ini Mei Lin sedang bersiap "Wah nona anda sangat cantik bahkan mengalahkan kecantikan dewi dan dapat menggemparkan kekaisaran nona" ucap Yue Lan yang terpesona dengan kecantikan nonanya.
"Ya dan mulai hari ini bukan hanya kecantikan ku yang akan menggemparkan kekaisaran ini tapi juga mereka akan melihat Mei Lin yang sesungguhnya" kata Mei Lin diiringi seringaian yang membuat orang bergidik ngeri.
Saat Mei Lin selesai dengan ucapannya, masuklah kasim dan juga pengawal dengan tidak sopannya langsung menendang pintu, tapi mereka terkejut dengan penampakan putri Mei Lin yang sangat berbeda, wajahnya yang sangat cantik dan anggun. Tapi mereka menepis itu dan malah mengejek putri Mei Lin.
"Hei kau putri yang tidak berguna cepat berdiri dan keluar, hukumanmu sudah usai ! " ucap kasim dengan angkuhnya.
"Maaf kasim Hong seharusnya putri Mei Lin dibiarkan disini saja atau biarkan dia di pengasingan seperti pangeran pertama" ucap pengawal 1 mengejek Mei Lin.
"Ya benar kasim Hong untuk apa mereka berada di istana utama, sangat tidak berguna". timpal pengawal 2.
Mei Lin beranjak dari duduknya dan memdekati kasim Hong beserta kedua pengawal yang baru saja menghinanya.
"Hah begitukah cara kalian berbicara kepada putri pertama kekaisaran Ming ? " tanya Mei Lin dengan santai.
"Ya, kenapa apa kau merasa terhina putri tidak berguna ? " jawab kasim Hong.
"Benar kau putri tidak berguna dan lemah apa yang kau bisa, kau hanyalah sampah ? " timpal pengawal.
Mei Lin yang merasa jengah mengeluarkan aura pembunuhnya dan langsung memukul pengawal yang baru saja menghinanya hingga terpental ke dinding dan langsung mengeluarkan darah dari mulutnya seketika itupun pengawal itu mati.
"Jika yang kalian maksud adalah putri Mei Lin yang lemah dan sampah, kalian salah karena yang ada dihadapan kalian saat ini adalah aku Mei Lin yang berbeda yang tidak akan pernah tersentuh oleh siapapun termasuk kalian para tikus kecil" ucap Mei Lin dingin.
Aura yang dikeluarkan Mei Lin sangat kuat dan menekan orang-orang disekitarnya termasuk kasim Hong, satu pengawal dan Yue Lan. Mereka langsung terduduk tak mampu untu berdiri dan memandang Mei Lin.
"A-apa ini kenapa putri Mei Lin berubah, aura yang dikeluarkan putri sangat kuat melebihi kaisar" batin kasim Hong yang sudah terduduk lemas.
"Be-benarkah itu putri Mei Lin, kenapa putri sekarang menjadi memyeramkan bahkan dengan mudahnya putri membunuh pengawal" batin pengawal yang sudah sangat ketakutan melihat temannya mati dengan mudahnya ditangan putri yang mereka anggap lemah.
"No-nona semakin berubah setelah kembalinya nona dari kematian tapi itu membuatku lega karena sekarang nona tidak akan ditindas oleh mereka" batin Yue Lan.
Mei Lin yang mendengar batin merekapun hanya tersenyum sinis "Aku Mei Lin akan menghancurkan siapapun yang menggangguku dan mulai saat ini jika kalian tidak bisa bersikap sopan padaku dan Yue Lan, kalian akan berakhir seperti tikus itu" ucap Mei Lin tegas dan Mei Lin menghilangkan aura pembunuhnya sehingga mereka bertiga bisa bernafas lega.
Dengan rasa takut yang teramat kasim Hong dan pengawal itu bersujud di depan Mei Lin "Mo-mohon ampun putri, maafkan kesalahan hamba, hamba tidak akan berani bersikap tidak sopan lagi kepada yang mulia" ucap kasim Hong.
"Ham-hamba ju-juga mohon ampun putri, ja-jangan bu-bunuh hamba putri" ucap pengawal dengan gemetar.
Mei Lin yang mendengar permohonan maaf dari mereka pun mengampuni mereka.
"Baiklah sekarang berdirilah dan ayo kita segera keluar dari sini" ucap Mei Lin.
"Ba-baik putri silahkan" jawab mereka serempak.
Mei Lin pun melangkah meninggalkan istana dingin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!