Jesslyn Kimberly Gunawan, gadis cantik berwajah oriental usia 21 tahun yang sebenarnya berasal dari keluarga berada. Namun karena kecelakaan tragis yang merenggut ayah dan ibunya 3 tahun yang lalu, membuat hidupnya kini berbanding terbalik dengan sebelumnya. Ayah Jess, Frans Gunawan adalah seorang pengusaha sukses di bidang property yang mempunyai banyak anak perusahaan di berbagai daerah. Sedangkan ibunya Felicia Gunawan adalah sekretaris pribadi suaminya.
Ia dan Nyonya Feli istrinya mengalami kecelakaan saat akan menghadiri upacara kelulusan putri semata wayang mereka, Jess. Mobil yg dikendarai Frans menabrak truk kontainer yang melaju dari arah samping. Kecelakaan tragis pun tak bisa dihindarkan.
Jess yang saat itu sedang bersiap di sekolah menerima telepon dari rumah sakit.
"Hallo..apakah benar ini keluarga dari bapak Frans Gunawan?" kata pihak rumah sakit.
"Iya..saya Jess putrinya.ini siapa ya?"
"Kami dari Ganendra Medichal Center mengabarkan bahwa Bapak Frans Gunawan dan Ibu Felicia Gunawan mengalami kecelakaan. Mohon Anda segera datang ke rumah sakit kami.."
Jess yg mendengar kabar itu langsung panik. Seakan dia lupa jika bisa membawa mobilnya. Dia terus berlari menuju rumah sakit yang kebetulan tak jauh dari sekolahnya.
"Sus,dimana papa dan mama saya? mereka korban kecelakaan mobil." tanya Jess sesampai di depan UGD.
"Maaf Nona ayah dan ibu Anda telah meninggal di lokasi kejaadian. Silakan Anda ikut kami."kata perawat itu.
"Tidak...tidak mungkin..papa dan mama tidak mungkin meninggalkan Jess....kenapa papa sama mama tega sama Jess...?"
Jess pun langsung tak sadarkan diri.
Sejak saat itu,entah bagaimana semua harta yang dimiliki keluarga Gunawan berpindah tangan. Jess yang hnaya sebatang kara harus pergi dari rumah besar dan tinggal dirumah sederhana milik almarhum neneknya,ibu dari Felicia.
Setelah lulus SMA Jess langsung bekerja karena tk mungkin dia bisa meneruskan kuliah dengan kondisi yang sekarang ini. Keadaan Jess membuatnya menjadi seorang gadis yang lebih tangguh dan tegas. Dia bukan lagi gadis yang cengeng dan manja. Walaupun tidak menghilangkan sifat cerewetnya. Bahkan saat ini Jess juga menguasai beberapa ilmu bela diri untuk berjaga-jaga kalau dia harus pulang larut malam.
...****************...
Justin Stefen Ganendra, pria tampan yang berprofesi sebagai dokter bedah umum yang juga seorang pewaris tunggal Ganendra Medichal Center, adalah seseorang jenius yang mempunyai sifat dingin terhadap apapun bahkan teman temannya menjulukinya kulkas berjalan.
Dia menjadi dokter spesialis diusia yang masih sangat muda yaitu 27 tahun. Sangat muda untuk usia seorang dokter bedah. Itu berkat kejeniusan yang dia warisi dari ayahnya Michael Ganendra yang juga seorang dokter bedah ortopedi dan pemilik rumah sakit terkenal di kota ini. Sikap dinginnya ini berbanding terbalik dengan sifat ayahnya yang humoris dan hangat pada semua orang.
Justin kecil tumbuh tanpa seorang Ibu. ibunya meninggal beberapa saat setelah melahirkannya karena pendarahan hebat. Ayahnya pun tak berkeinginan untuk menikah lagi dan fokus untuk menguris Justin seorang diri. Karena itulah Justin tumbuh menjadi seorang yang pendiam. Tapi sebenarnya dia juga penyayang dengan keluarganya.
...----------...
maaf kalau ada persamaan nama,tempat,kejadian,gelar atau pekerjaan yg author sebut itu adalah murni ketidaksengajaan author..jadi ini murni halunya saya..
mohon saran dan kritikannya..tidak menerima bully lhow ya...
ini novel pertamaku..semoga kalian suka...
like and comment nya ya..
Jam sudah menunjukkan pukul 9.00, tapi pemilik kamar sederhana ini masih enggan untuk sekedar membuka mata. Hari ini memang hari minggu Jess tidak bekerja pagi ini. Dia berangkat kerja siang hari. Keinginannya untuk melanjutkan kuliah memaksa dia untuk mengambil pekerjaan paruh waktu di hari Minggu. Sejak kecil dia berkeinginan menjadi dokter. Mungkin jika saja kecelakaan itu tidak terjadi, Jess pasti sekarang sudah kuliah di fakultas kedokteran di universitas impiannya.
Di saat Weekday Jess bekerja sebagai cleaning service di Ganendra Medichal Center. sedangkan sabtu - minggu dia bekerja paruh waktu sebagai pelayan kafe milik teman SMAny, Dave. Jika ada waktu luang dia menyempatkan diri untuk membaca buku buku kedokteran di perpustakaan umum di kota ini.
Rencananya tahun ini Jess akan mulai mendaftar kuliah di universitas impiannya, karena uang tabungannya dirasa sudah cukup. jika dia sudah mulai kuliah mungkin jam kerjanya akan sedikit berkurang. Jadi Jess mempersiapkannya dari sekarang.
Kkkrrrriiiiinnnggggg.......
Dering ponsel Jess membuatnya membuka mata dengan malas.
"Hallo...??"
"Nona Jesslyn yang cantiiikkk...baangguuuunnnnn...udah siang masih aja molor..lupa ya kalau hari ini kamu janji temani aku ke toko kue..!!!"
teriak seseorang di seberang.
"Eh..sil...maaf..maaf..aku kesiangan..habis tadi malem lembur di kafe..soalnya di kafe rame banget..".
"Iya Tuan putri..hamba paham..udah udah cepetan mandi sana ..
15 menit aku jemput!!"
jawab sisil.
"Hah??15 menit...?? iya iya..aku mandi dulu.."
Jess masih setengan linglung.
Jess dan Sisil adalah teman akrab sejak mereka masih TK. Sisil adalah anak seorang pengusaha. Walaupun dengan keadaan Jess yang swkarang, itu tidak membuat mereka semakin jauh. Malah persahabatan mereka lebih erat.
3 tahun lalu saat Jess terpuruk setelah orang tuanya tiada, papi dan mami Sisil sempat mengajak Jess tinggal bersama mereka. Tapi Jess menolaknya karena tidak ingin menyusahkan mereka.
15 menit kemudian..
Suara mobil terdengar di halaman rumah Jess. Seorang gadis cantik bertubuh agak berisi turun dari mobil.
"Jess....kamu sudah siap belum?"panggil Sisil.
"Iya nih Sil sebentar aku sisir rambut dulu..lagian kamu ngasih waktu cuma 15 menit..mana cukup..?" jawab Jess sambil terburu-buru.
"Iya aku tungguin..tapi cepetan..kamu sih bangunnya siang banget.."
"Ciieee...yang mau ketemu calon mertua...semangat banget.."
Goda Jess
"Iya dong...orang tuanya Kenzo hari ini pulang dari Singapore makanya aku mau datang kesana sekalian bawain kue favoritnya tante Kayla.."jawab Sisil bersemangat.
Setelah Jess selesai bersiap-siap, merekapun segera berangkat menuju toko kue tujuan mereka.
......................
Di tempat lain di rumah mewah bergaya Eropa seorang pemuda tampan dan satu lagi seorang berusia paruh baya sedang berolahraga di ruang fitnes. Dia adalah Justin Stefen Ganendra dan ayahnya. Setiap akhir pekan mereka memang selalu menyempatkan diri untuk berolahraga. Profesinya sebagai seorang dokter menuntutnya harus selalu dalam stamina yang baik. Maka dari itu Justin selalu rutin olahraga dan menerapkan gaya hidup yang sehat.
Pagi itu seperti biasanya Tuan Michael ikut berolahraga bersama puteranya. Mereka sudah seperti teman kalau sedang berada di rumah. Tuan Michael yang seorang ayah tunggal selalu berusaha menjadi ibu sekaligus ayah untuk Justin. Namun walaupun begitu,tanpa hadirnya sosok ibu membuat Justin menjadi sosok yang lebih dingin dan keras kepala.Hal itu yg terkadang membuat Tuan Michael bersedih.
"Justin...sebenarnya ada yang perlu ayah sampaikan, Nak.."
kata Tuan Michael tiba-tiba.
"Apa itu Ayah..?kenapa kelihatannya serius sekali?" tanya Justin.
......................
kira kira apa ya..yang disampaikan ayah Justin??
moga aja kalian suka ya baca novelnya..
jangan lupa like,coment,vote juga...
makasih..
FLASHBACK ON
Sabtu siang sekitar pukul 11.00 Jess berangkat ke kafe tempatnya bekerja. Seperti biasa saat bekerja dia memakai kaos merah muda dan celana jeans hitam panjang dan sepatu kets,dengan rambut hitam panjangnya yg dikuncir ekor kuda tak mengurangi kecantikan wajah orientalnya. Tak lupa tas slempang kecil yang selalu dibawanya kemana mana.
Hari ini Jess sengaja berangkat lebih awal karena dia ingin mengunjungi makam kedua orang tuanya. Karena hari ini tepat 3 tahun yang lalu orang tuanya meninggal. Tak lupa Jess membeli karangan bunga untuk makam mereka.
"Pa..Ma...hari ini hari kalian meninggalkan Jesslyn sendirian..Jesslyn sudah tak punya siapa siapa lagi Ma..Pa..."
"Ini berat untuk Jess bisa melewati waktu tanpa kalian..tapi Jess janji Jess akan membuat kalian bangga dari atas sana..istirahat yang tenang ya Pa...Ma.."
Dibagian makam yang lain terlihat seorang laki-laki paruh baya sedang mengunjungi makam istrinya. Dia begitu merindukan sosok istri yang paling dicintainya. Michael bahkan tak ingin menikah lagi setelah istrinya meninggal. Mungkin karena dia ingin begitu menjaga janji suci yang mereka ucapkan 28 tahun yang lalu.
Setelah dari makam kedua orang tuanya Jess segera bergegas untuk pergi bekerja karena waktu sudah menujukkan pukul 12.30. Sambil menunggu ojek yang dia pesan,Jess memutuskan untuk duduk di bangku panjang pinggir jalan.
10 menit kemudian ojek yang dipesanny datang. Belum sampai Jess naik ke atas motor Jess melihat bapak bapak yang menyeberang jalan. Tapi dari arah samping ada mobil yang melaju kencang, nampaknya orang itu tidak menyadarinya.
Jess segera berlari untuk menyambar tubuh orang itu, dan...
Brruukkk.....
Jess berhasil menarik tubuh laki-laki itu,sehingga tak sampai terjadi kecelakaan.
"Bapak tidak apa apa?", tanya Jess memastikan orang itu tidak terluka.
"Bapak tidak apa apa nak...untung tadi ada kamu..bapak mau jalan ke mobil bapak yang ada di seberang tapi bapak nggak lihat kalau ada mobil..makasih ya,Nak..kalau nggak ada kamu mungkin bapak sudah tertabrak mobil tadi...". Jawab orang itu.
"Iya Pak..sama sama..ya sudah pak saya mau berangkat kerja dulu,bapak hati-hati di jalan..".
"Oh ya Nak nama kamu siapa?",
"Saya Jesslyn, Pak".
"Jesslyn kamu sekalian bareng bapak ya..sepertinya kita searah". ajak laki laki itu.
"Wah pak nggak usah..terimakasih..lagian saya sudah pesan ojek online tadi.."tolak Jess
"Nggak papa Jesslyn..ini sebagai ungkapan terimakasih saya karena kamu sudah nolong bapak tadi..oh ya..perkenalkan saya Michael..panggil saja Om Mike".
"Hhmm..baiklah kalau begitu Om..saya bareng Om...",
Setelah Jess membayar ongkos ojek, Jess berangkat menuju kafe bersama Mike. Mereka pun bertukar nomor telepon.
FLASHBACK OFF
"Justin...apa kamu sudah punya pacar Nak?"tanya Michael kepada anaknya.
"Belum Yah.."jawab Justin singkat.
Michael pun menceritakan kejadian yang menimpanya kemarin siang kepada puteranya. Justin terlihat terkejut khawatir mendengar cerita dari ayahnya.
"Justin..Ayah ingin memperkenalkan gadis itu padamu, Nak.."
"Maksud ayah?".tanya Justin tak mengerti.
"Dia kelihatannya gadis yang baik, cantik pula...namanya Jesslyn..lagi pula kamu belum punya pacar kan..?". tanya Michael.
"Ayah..aku belum mengenalnya..lagipula masa ayah langsung tau dia baik atau tidak.."protes Justin.
"Ayah sudah tua,Nak..tak tau sampai kapan usia ayah..".jawab Michael memelas.
"Ayah juga sudah punya nomor telepon nya.."
"Tidak Ayah..kalau ayah suka sama dia ya nikahi saja dia..Justin nggak akan nikah sama orang yang gak Justin kenal.Titik.".
"Hmmm...terserah kamu deh..".kata ayah sambil berlalu.
"Iya.."
"Benar, kamu nggak mau?", tanya ayahnya lagi.
"Nggak, ayah..".jawab Justin.
Michael pun keluar ruangan tapi belum semenit...
"Justin..apa kamu yakin?".ayah nya kembali lagi dengan tatapan "puppy eyes".
":Ayaaaaahhhh...."Justin berteriak kesal.
Michael adalah orang yang selalu bertindak tegas dan disiplin dalam pekerjaannya. Tapi diluar jam kerja dia tetaplah seorang ayah seklaigus seorang ibu bagi putera semata wayangnya. Tingkahnya pun terkadang membuat Justin geleng geleng kepala. Mungkin kalau orang luar yang tidak mengenalnya, tidak akan percaya kalu Michael seorang dokter senior yang memiliki rumah sakit terbesar.
...**********...
Sejujurnya aku nulis bab ini nahan nangis..karena karakter ayah nya Justin aku buat sama seperti karakter alm. ayah aku..itung2 buat obat kangen papa...
miss you pa..🥲🥲
semoga kalian suka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!