NovelToon NovelToon

Balas Dendam Sang Raja Gangster

CH 1 : Masa Depan

PERKENALAN TOKOH UTAMA :

NAMA : DANNY

SIFAT : BUCIN ABIS TERHADAP PACAR, ASYIK TERHADAP TEMAN, NAMUN BENGIS TERHADAP LAWAN.

Dimasa lalu Danny adalah seorang yang sangat pengecut dan pecundang, setiap hari dia selalu dipalak oleh para teman-temannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Masa depan, tahun 2028 di kota Jakarta, tepatnya disebuah Bar yang penuh dengan hiburan duniawi.

Tampak Danny dengan kedua temannya yaitu Regi dan Bayu sedang asyik minum-minum bersama dengan para gangster lainnya, untuk merayakan atas kemenangan dan keberhasilan mereka karena telah mengalahkan Gangster terbesar kedua di Indonesia.

Namun ditengah kerumunan teman-temannya yang sedang asyik dan bersenang-senang, tampak Danny yang hanya diam dengan duduk bersandar disofa.

Melihat Danny yang hanya diam saja, Bayu yang berada disampingnya pun mencoba untuk menegur Danny.

"Hey Bro!, kenapa kamu diam saja?, kamu sebagai Bos Besar Geng Warior harus ikut merayakan kemenangan kita, ayo kita minum!" kata Bayu mengajak Danny.

Namun walau Bayu sudah membujuk Danny seperti apapun, Danny tetap saja duduk bersandar dengan diam sambil memandang sebuah foto yang ada dihandphone miliknya.

Melihat Danny yang tetap saja diam, kemudian Regi dengan kelembutannya pun mencoba bertanya.

"Danny kamu kenapa lagi?, apakah kamu merindukan teman-teman kamu dulu?" tanya Regi dengan suara lembut sambil tersenyum iba kepada Danny.

"Yah, aku sedang sangat merindukan teman-temanku yang dulu!" jawab Danny menjawab dengan suara lemah seakan ingin menangis sambil melihat sebuah foto saat dia dan teman-temannya sedang berkumpul.

Kemudian Danny menggeser foto tersebut hingga berganti ke sebuah foto gadis sma yang sangat amat cantik dan imut.

Namun kemudian Bayu yang penasaran mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang dilihat oleh Danny dihandphone, hingga bisa membuat Danny sang pemimpin Gangster nomor 1 di indonesia merasa sedih.

"Teman-teman apanya, jelas-jelas si Bila pacar kamu yang mati tujuh tahun yang lalu!" kata Bayu dengan lantangnya.

"PLAKK!" Regi seketika langsung mengeplak kepala Bayu.

"Aduuh sakit sekali bangs*t!, kenapa kamu tiba-tiba memukul kepalaku?" tanya Bayu yang merasa kesal pada Regi sambil mengusap-usap kepalanya.

"Kamu tidak bisa diam kah?, jika kamu bicara sembarangan sekali lagi, aku pasti akan langsung memotong bibir kamu!" ancam Regi dengan mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya.

Melihat ancaman Regi, Bayu pun seketika langsung diam dan tidak berbicara apapun lagi.

Namun Danny yang tidak tahan dengan suasana Bar yang penuh kebisingan dan keramaian pun akhirnya, langsung menyimpan Handphone miliknya dan segera bangkit berdiri.

"Semuannya Diam!" kata Danny dengan nada tegas dan arogan kepada semua orang ada di Bar tersebut.

Melihat itu Regi, Bayu dan semua orang yang ada di Bar pun seketika langsung diam mematung, hingga dalam sekejap suasana Bar yang tadinya ramai dan bising menjadi senyap dan hening.

Tampak semua orang merasa ketakutan hingga sampai menelan air liur mereka.

Regi yang tercengang dan juga ketakutan pun mencoba untuk memberanikan dirinya untuk bangkit berdiri dan berbicara kepada Danny.

"Dan, Danny, ada apa denganmu?" tanya Regi yang tampak menciut melihat Danny yang tampak sedang marah.

Namun seketika Danny yang emosi dan marah pun tersadar hingga akhirnya menundukan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa, maaf telah mengagetkan kalian semua, kalian lanjutlah bersenang-senang, aku ingin pergi untuk menenangkan diri sebentar!" ujar Danny sambil tersenyum lemah.

"Apakah perlu aku ikut pergi untuk menemanimu?" tanya Regi yang merasa khawatir kepada Danny.

"Tidak perlu!, kamu tetap disini saja temani yang lainnya, aku titip Geng Warior kepadamu, Regi!" kata Danny sembari tersenyum kepada Regi.

Mendengar permintaan itu dari Danny, Regi pun terpaksa dan pasrah menuruti permintaan Danny tersebut.

"Baiklah, kamu harus berhati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya!" ujar Regi mengingatkan Danny supaya berhati-hati.

"Iyah Iyah, kamu tenang saja, dasar tukang cerewet!" kata Danny sambil tersenyum senang.

Setelah itu kemudian Danny pun langsung keluar pergi dari Bar, setelah keluar dari Bar, Danny pun langsung pergi menuju ke tempat parkir.

Namun Danny tidak menghiraukan peringatan dari Regi sebelumnya, setelah Danny masuk ke jalan raya, Danny pun langsung menginjak pedal gas mobilnya dan menancap hingga kecepatannya melebihi dari 100 km/jam.

Dengan mengendarai mobil dengan kebut-kebutan, Danny pun melaju ke arah sebuah bukit terdekat dari kota Jakarta.

Dalam waktu yang singkat Danny pun akhirnya tiba di daerah kabupaten Bogor, dengan mengendarai mobil dengan sangat cepat, Danny pun pergi menuju ke gunung terdekat dari lokasinya sekarang.

Beberapa saat kemudian akhirnya Danny pun sampai di sebuah pinggir tebing gunung yang telah di aspal.

Kemudian dalam kondisi hujan deras, Danny pun keluar dari mobilnya dan kemudian duduk berselonjor didepan mobilnya.

Sambil menangis Danny pun mengeluarkan Handphone miliknya dan membuka galeri foto, yang mana foto yang dilihatnya adalah foto sang gadis tercintanya.

Hujan deras membasahi seluruh pakaian dan tubuh Danny, Hujan deras juga menambah kesedihan yang ada dihati Danny.

"Bila sayangku, apa kamu sudah lihat?, sekarang aku sudah menjadi kuat seperti yang kamu minta, kamu bahagiakan?" kata Danny melihat foto Bila sambil menangis meneteskan air matanya ditengah guyuran hujan deras.

"Seandainya saja saat itu aku kuat dan bukan pecundang, aku pasti bisa melindungimu!....., dan kamu tidak mungkin akan di perkosa oleh para Bangsat-bangsat itu!... AAAAAAAAA!!!" teriak Danny merasa sangat geram sambil memegang dan *******-***** rambutnya, dan dengan mata yang terus menangis sedih.

"Andai saat itu aku kuat, kamu pasti tidak mungkin di perkosa dan bunuh diri!, Bila, mengapa kamu meninggalkan aku sendirian?" kata Danny sambil meneteskan air mata dan memeluk foto Bila (handphone miliknya).

"Andai saja waktu bisa diulang kembali, aku pasti akan menjaga dan melindungi kamu dengan baik, tetapi mengapa?, mengapa tidak bisa?" kata Danny sambil mendongak ke langit dan terus manangis sambil memeluk foto Bila.

"Tuhan mengapa engkau sangat tidak adil padaku!?, sekarang aku mempunyai segalanya, kekuasaan dan harta!, tetapi mengapa tidak dengan wanita yang paling aku cintai?, mengapa tidak dengan keluarga dan teman-temanku?, mengapa kamu mengambil semua orang yang paling aku sayangi dan cintai?, mengapa begitu?" ujar Danny terus menangis tersedu sambil menatap langit dan memeluk foto Bila.

"Tuhan, aku hanya ingin orang-orang yang aku cintai dan sayangi, tetapi mengapa yang engkau berikan berbeda?. Aku tidak menginginkan semua yang aku miliki sekarang, mau itu harta atau pun kekuasaan, aku hanya menginginan orang-orang yang aku cintai dan sayangi!" pinta Danny kepada sang Tuhan.

"Aku hanya ingin cinta, tetapi mengapa yang engaku berikan berbeda?, mengapa tuhan sangat tidak adil kepadaku?" pikir Danny sambil menangis tersedu.

"Tuhan, Kau Sangat Tidak Adil!, Aku hanya ingin orang-orang yang aku cintai!, tetapi Mengapa Mengapa MENGAPA YANG ENGKAU BERIKAN BERBEDA!!!?" teriak Danny dengan sangat kencang.

Tiba-tiba saat Danny berteriak terjadilah sebuah longsor yang menghantam dan menimpa dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...****************...

...****************...

......................

......................

CH 2 : Kembali Ke Masa Lalu

Di Rumah Sakit, tampak Danny yang sedang terbaring di atas temoat tidur pasien dengan wajah dan tubuh penuh dengan luka lebam.

Tak lama kemudian Danny pun terbangun. "Aduduhduh... Aaah sakit sekali!" rintih Danny bangkit duduk di atas tempat tidur.

Namun seketika Danny merasa heran dan aneh pada tubuh dan suaranya, Danny kemudian melihat ke tangannya yang tampak berubah menjadi tangan seorang anak remaja.

Karena merasa heran Danny pun segera langsung melihat ke arah sebuah kaca yang ada di dekat tempat tidur, dan betapa terkejut dan tercengangnya Danny ketika melihat bahwa tubuhnya kembali kecil seperti waktu dia Sma.

"AAAAAAAAAA!!!" teriak Danny dengan sangat kencang hingga kemudian seorang suster cantik dan bohay datang ke kamar pasiennya.

"Adik, kenapa kamu berteriak?" tanya Suster cantik tersebut yang merasa heran dan terkejut melihat Danny yang tiba-tiba berteriak tak jelas.

"Suster!, ada apa dengan tubuhku?, kenapa jadi lecil seperti ini?" tanya Danny sambil melihat ke arah wajah cantik Suster tersebut.

Mendengar pertanyaan Danny, si Suster cantik pun merasa heran dan bingung.

"Adik kenapa pertanyaan kamu sangat aneh?, badan kamu memang seperti ini, memang badan kamu sebelumnya seperti apa?" ujar si Suster cantik menanggapi Danny dengan candaan.

Namun Danny yang emosi sudah meluap seketika langsung bertanya dengan nada dingin dan tatapan mata ingin membunuh.

"Suster jangan bercanda denganku!, aku adalah pria berumur 25 tahun, kenapa wajahku berubah menjadi seperti anak-anak?" tanya Danny dengan tatapan tajam dan aura membunuh yang kuat.

Melihat tatapan dan ekspresi Danny, si Suster cantik sempat terkejut, akan tetapi beberapa detik kemudian seketika langsung tertawa.

"Hihihi Adik tampan kenapa perkataan kamu aneh sekali?, kamu tidak demam bukan?, apakah kepala kamu dipukul hingga kamu menjadi amnesia?" ujar si Suster Cantik yang masih tidak serius.

Danny yang melihat ekspresi si Suster tampak tidak berbohong pun merasa heran dan bingung.

"Suster ini sepertinya tidak sedang berbohong, tetapi mengapa tubuhku berubah kembali menjadi kecil seperti ini?" batin Danny merasa sangat bingung dan heran.

Kemudian Danny pun mencoba untuk bertanya dengan baik-baik kepada si Suster cantik.

"Suster sebenarnya kenapa dengan tubuhku?, kenapa bisa menjadi seperti ini?, atau jangan-jangan rumah sakit kalian sedang melakukan eksperimen ilegal kepadaku?" tanya Danny merasa curiga dengan sedikit candaan kepada si Suster cantik.

"Apa yang kamu katakan?, Rumah sakit kami mana mungkin melakukan eksperimen ilegal kepada kamu adik tampan?" ujar si Suster cantik yang terus saja memuji wajah Danny.

"Jadi?, kenapa tubuh aku menjadi kecil seperti ini?" tanya Danny kepada Si Suster Cantik.

"Adik, tubuh kamu memang sudah seperti itu sejak kamu diantarkan ke rumah sakit ini!" ujar si Suster cantik menjawab dengan lembut kepada Danny.

"Tidak!, tubuhku tidak mungkin bisa mengecil saja!, kamu pasti berbohong!" kata Danny yang tidak percaya dengan jawabannya si Suster cantik.

"Emang tubuh kamu bisa sebesar apa?, bukankah rata-rata tubuh anak 'SMA' itu sama seperti kamu?, kamu itu harusnya senang punya tubuh yang bagus dan ideal, apa lagi wajah tampan seperti kamu!" ujar si Suster cantik dengan tersenyum ramah sambil sedikit memiringkan kepalanya.

Mendengar kata 'SMA' seketika Danny langsung sontak merasa terkejut.

"A Anak SMA?!" tanya Danny sedikit gagap.

"Yups!, kamu memang anak sma, kenapa kamu begitu terkejut?" tanya Suster cantik merasa heran.

"Kenapa suster bisa tahu kalau aku adalah anak sma?" tanya Danny.

"Semalam saat pacar kamu membawa kamu kerumah sakit, kamu memakai seragam sma, dan tubuh kamu juga penuh luka lebam seperti habis dipukuli, pacar kamu sangat khawatir loh!" ujar Suster cantik menjawab Danny.

Mendengar kata pacar, Danny pun semakin terkejut dan heran, kemudian Danny pun memeriksa seluruh tubuhnya yang memang benar apa yang dikatakan oleh si Suster Cantik, tubuh Danny penuh dengan luka lebam.

Danny merasa heran karena seingatnya adalah bahwa tadi malam dia terkena longsor bukan dipukuli, Danny yang keheranan pun mencoba bertanya kepada si Suster Cantik.

"Bukankah aku terkena longsor?, kenapa lukanya malah luka lebam karena dipukuli?" tanya Danny kepada si Suster Cantik.

"Tidak, pacar kamu bilang, kalau kamu habis dikeroyok dan setelah itu pingsan, dan pacar kamu itu yang bawa kamu kesini sendiri, dia sangat perhatian sama kamu!" kata si Suster cantik merasa kagum kepada Bila.

Mendengar itu Danny pun diam dan berpikir sejenak.

"Aku dikeroyok?, ini aneh sekali, atau apakah aku telah kembali ke masa lalu?, tetapi hal seperti itu sangat tidak mungkin terjadi!" pikir Danny dalam hatinya yang merasa bingung.

Untuk memastikan apakah dia kembali ke masa lalu atau tidak, Danny pun mencoba bertanya lagi kepada si Suster Cantik.

"Suster, sekarang ini tahun berapa?" tanya Danny kepada si Suster Cantik.

"Apakah adik tampan ini amnesia?" batin si Suster cantik merasa heran dan bingung dengan pertanyaan Danny.

"Sekarang tahun 2021" jawab si Suster cantik.

"2021!?" Danny merasa sangat heran dan bingung mendengar jawaban si Suster Cantik.

"Kenapa kamu terkejut?, kamu tidak benar-benar amnesia kan?" tanya si Suster cantik kepada Danny.

"Aah maaf, suster bisa tinggalin aku sendiri?, aku ingin istirahat!" pinta Danny kepada si Suster Cantik.

"Baiklah, jika adik tampan butuh sesuatu tekan saja bel yang ada di samping tempat tidur kamu!" ujar Si Suster Cantik.

Kemudian si Suster cantik pun pergi meninggalkan Danny dan pergi keluar dari kamar pasien tersebut.

Setelah si Suster cantik pergi Danny pun kini berada sendiri di kamar pasien tersebut, sambil duduk diam Danny pun mencoba berpikir.

"Apakah aku benar-benar sudah kembali ke masa lalu?, atau apakah ini mimpi?" pikir Danny dalam hatinya.

Kemudian Danny melihat ke arah cermin lagi. "Tetapi ini terasa sangat nyata!"

"AUWW!" rintih Danny kesakitan mencubit tangannya sendiri.

"Ini nyata!, aku benar-benar kembali ke masa lalu!" kata Danny merasa sangat senang dan gembira.

Namun kemudian Danny tersadar kembali. "Tetapi ini tidak mungkin!, aku tidak mungkin kembali ke masa lalu!, ini pasti adalah mimpi!" pikir Danny dalam hatinya merasa tidak percaya.

Danny merasa sangat bimbang dan bingung dengan apa yang dia alami dan rasakan saat itu, kebimbangan dan kebingungan Danny pun akhirnya berakhir tidak percaya dengan apa yang ia alami dan rasakan.

Danny menghela nafas kecewa. "Haahh.., mungkin ini adalah sebuah mimpi, mimpi yang terasa seperti kenyataan!" pikir Danny merasa sangat kecewa.

"Lebih baik aku menutup mataku saja, mungkin saat aku bangun nanti aku pasti akan keluar dari mimpi ini!" pikir Danny dalam hatinya.

Kemudian Danny pun kembali berbaring dan menarik selimutnya, dan perlahan menutup matanya.

Namun baru saja Danny menutup matanya tiba-tiba seseorang gadis membuka pintu kamar pasien tempat Danny berada.

Danny yang sudah memejamkan mata mendengar kedatangan gadis tersebut, Danny yang mengetahui ada yang datang pun segera membuka matanya kembali.

Dan betapa terkejutnya Danny ketika melihat bahwa gadis tersebut adalah sang gadis pujaan hatinya yang paling dia cintai.

"BILA!??" sebut Danny yang merasa sangat terkejut melihat gadis tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...****************...

...****************...

......................

CH 3 : Bila Sang Gadis Tercinta

"Kenapa kamu begitu terkejut melihat aku datang!?" tanya Bila yang merasa heran dengan Danny.

Danny yang melihat kedatangan Bila pun merasa sangat bahagia hingga tertawa dan menangis.

"Hahahaha...., mimpi ini sangat membuatku bahagia!" tawa Danny sembari menangis karena merasa sangat bahagia.

Bila yang melihat sikap Danny yang sangat aneh pun merasa heran.

Kemudian Bila menghampiri dan mendekati Danny.

"Puk Puk Puk!, Hei hei hei bangun!, apakah kamu masih tertidur?" ujar Bila mencoba menyadarkan Danny dengan menepuk pipi Danny dengan perlahan.

Namun bukannya tersadar tetapi Danny malah menangis dan merengek semakin kencang.

"Huwaaaa.., mimpi ini tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku, mimpi ini benar-benar sangat nyata!, Huwaaaa!...." kata Danny sambil menangis dan merengek.

"Apa yang kamu bicarakan?, apakah kami masih belum bangun?, sadar oi sadar!" kata Bila sambil menepuk-nepuk pipi Danny dengan pelan.

Danny yang merasa sangat bahagia pun seketika langsung memeluk Bila dengan sangat erat.

"Huwaaaa.., mimpi ini benar-benar terasa sangat nyata!, aku tidak ingin bangun!" kata Danny yang menangis sambil memeluk Bila dengan sangat erat.

"Kamu tidak sedang bermimpi!, kamu cepat lepaskan aku!" ujar Bila yang sambil mencoba melepas pelukan Danny yang begitu erat.

Mendengar itu Danny pun tersadar dan mencoba berpikir lagi.

"Aku tidak sedang bermimpi?, apa ini benar-benar nyata?" tanya Danny kepada Bila.

"Ya iyalah sayangku, kenapa kamu berpikir kalau kamu sedang bermimpi?, coba kamu pegang wajahku apakah ini tidak nyata?" ujar Bila memegang tangan Danny yang menyetuh pipi Bila.

Namun Danny yang masih merasa tidak percaya pun meminta Bila untuk menampar wajahnya sekali.

"Coba kamu tampar wajahku sekali, biar aku tahu apakah aku sedang bermimpi atau tidak!" ujar Danny meminta kepada Bila untuk menampar wajahnya.

"Oooh..., kalau begitu aku tidak akan pelan loh namparnya, jika nanti sakit jangan salahkan aku!" ujar Bila.

Kemudian tanpa sungkan atau pun segan Bila pun langsung mengayunkan tangannya ke wajah Danny.

"PLAAAKK!!" Bila benar-benar menampar wajah Danny yang sangat kuat hingga bekas tamparaannya membekas di wajah Danny.

"Auww sakit sekali, apa kamu tidak bisa jika tidak menampar dengan sangat kuat?" ujar Danny sambil memegang wajahnya yang terasa sangat sakit hingga memerah.

"Tadi minta ditampar, setelah ditampar kok malah marah?" ujar Bila yang merasa senang menjahili Danny.

"Tetapikan bisa tidak usah memakai terlalu banyak tenaga, kamu lihat wajah tampan aku jadi rusak gara-gara tamparan kamu!" ujar Danny sambil menunjukkan wajahnya yang terdapat bejas telapak tangan kepada Bila.

"Apa kamu bilang?, tampan?, wajah babak belur dan banyak lebam kok tampan, seperti babi baru betul!" ujar Bila mengejek Danny.

"Lah.., pacar sendiri malah dikatain babi!" ujar Danny merasa kurang senang sambil mengusap-usap wajahnya yang masih terasa sakit.

Namun kemudian tiba-tiba Bila merasa sedih. "Sayang, kenapa kamu bisa dipukuli oleh mereka lagi?" tanya Bila dengan sangat lembut dan penuh perhatian sambil duduk disamping tempat tidur Danny (pasien).

Danny seketika tertegun Melihat Bila yang tampak sangat mengkhawatirkan dirinya.

"Yah, aku dulu memanglah seorang yang sangat amat pengecut, setiap hari aku selalu diremehkan dan menjadi bahan bullyan temaan-teman dan kakak kelasku!. tetapi aku yang sekarang sudah tidak sama seperti waktu sebelumnya, kali ini aku pasti akan melindungi semua orang yang aku cintai dan membalas dendam kepada orang-orang yang pernah melukai orang-orang yang aku cintai!" batin Danny dalam hatinya.

"Haha mungkin karena aku terlalu lemah!, tapi kamu tenang saja, mulai detik ini aku sudah bukan Danny pengecut seperti sebelumnya!, mulai sekarang aku pasti akan melindungi kamu, aku janji!" kata Danny sambil tersenyum bahagia kepada Bila.

"Hihihi..., sejak kapan kamu jadi pinter ngegombal kayak gini?, siapa yang ajarin kamu?" tanya Bila merasa gembira sambil mencubit kedua pipi Danny.

"Belajar sendiri dong!" jawab Danny yang ikuf merasa gembira dan bahagia melihat Bila tersenyum gembira.

Kemudian Bila yang gemas pun melepas cubitannya kepada Danny.

"Kata dokter mulai hari ini kamu sudah boleh pulang!" kata Bila menyampaikan kepada Danny.

"Benarkah?, bagus deh kalau gitu!" kata Danny merasa senang.

Singkat cerita di suatu kos-kosan tempat Danny tinggal, tampak Bila yang telah membantu Danny pulang ke kos-kosan tempat tinggal Danny tersebut.

Di depan pintu kamar kos-kosan Danny.

"Aku antar kamu sampai disini saja yah?" ujar Bila yang ingin pamit pergi.

Mendengar Bila ingin pergi, Danny yang merasa sangat rindu pun merasa tidak rela.

"Apakah kamu ingin pergi?, tidak mau tinggal disini sebentar?" ujar Danny yang ingin menahan Bila agar tidak pergi.

"Maaf sayang aku tidak bisa, Dio (adikku) pasti sudah menunggu aku pulang dirumah!" ujar Bila menolak tawaran Danny.

Danny yang merasa sangat tidak rela Bila pergi pun, tiba-tiba langsung memeluk erat dan mencium Bila.

Seketika Bila pun sontak terkejut dengan sikap Danny yang begitu agresif dan tidak normal tersebut.

Bila mencoba mendorong Danny, namun pelukan Danny yang begitu erat membuat Bila tidak sanggup untuk mendorong Danny.

Melihat Danny yang seperti itu, Bila pun membiarkan Danny memeluk dan mencium dirinya sampai puas.

Tidak lama kemudian Danny yang sudah melepas kerinduannya pun, akhirnya melepaskan ciumannya dan melonggarkan pelukanya kepada Bila.

"Bila, aku sangat merindukan kamu, aku sangat mencintai kamu, aku mohon jangan pergi lagi, kamu disini saja temani aku!" pinta Danny merengek sambil memeluk dan mendekap Bila dengan hangat dan penuh kerinduan.

"Sayang, aku harus pulang, Dio pasti sedang menungguku dirumah, kamu jangan seperti ini, bukankah besok kita juga masih bertemu?" ujar Bila yang juga memeluk Danny dengan hangat.

"Hemmm..., yasudahlah, tetapi kamu harus berjanji padaku kalau kita akan bertemu lagi besok!" ujar Danny.

"Iyah iyah, kita pasyi akan bertemu lagi besok, kamu masuklah dalam kamarmu dan beristirahat, tidur dan jangan kemana-mana!" ujar Bila mengingatkan sambil tersenyum.

Kemudian Danny dan Bila pun saling melepaskan pelukan mereka.

"Baiklah aku pulang, Byee!..." kata Bila berbalik badan dan melambaikan tangannya dengan perlahan.

Bila pun berjalan pergi meninggalkan kos-kosan tempat Danny tinggal, Danny yang merasa tidak rela hanya menghela nafasnya saja.

Kemudian setelah melihat Bila pergi, Danny pun berbalik badan menghadap ke pintu kamar kosannya.

"Ceklek!" Danny dengan perlahan membuka pintu kamar kosannya, dan kemudian tampaklah kosan Danny yang begitu bersih dan rapi.

"Bila Bila, kebiasaan kamu membuat aku semakin mencintaimu, kamu memang wanita terbaik dan tak pernah tergantikan di dalam hatiku!" batin Danny merasa sangat bahagia melihat kos-kosannya yang telah dibersihkan oleh Bila.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...****************...

...****************...

......................

......................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!