NovelToon NovelToon

Perjodohan Dari Kakek

perkenalan

" Zee bangun Zee" teriakan bunda yang membangunkan ku dari mimpi indah ku.

" Lima menit lagi Bun.." kataku yang masih melanjutkan tidurku.

" kamu ini anak gadis Zee,masak jam segini belum bangun.ayo bangun udah setengah 7 tuh." kata bunda yang membuatku tersadar.

" apa setengah 7.kenapa bunda gak bilang sih"kataku yang bangun dan langsung berlari ke kamar mandi.

"dasar Zee" kata bunda yang merapikan tempat tidurku.

setelah mandi aku siap siap memakai baju seragamku,dan berjalan menuju ke ruang makan, berkumpul dengan keluargaku.

" pagi semua" kataku yang kini duduk di kursi singgasanaku.,yaa duduk dekat ayah ku pastinya.

" hey bocah kamu bangun kesiangan lagi" kata abangku.

" enggak tu no baru jam 7 kurang 15" kataku yang melihat ke jam tangan yang ku pakai.

" sama aja bocah...dasar bocah tengil." kata abangku yang memukul kepalaku pakai sendok.

" ayah Abang jahat." kataku yang manja ke ayahku.

" Abang.jangan gitu sama adik" kata ayahku yang mengelus elus rambutku.

" dasar tukang ngadu." kata abangku kesal,dan aku hanya menjulurkan lidahku ke arah abangku.

" adik juga jangan bangun siang siang" kata bundaku yang memberiku susu di gelas.

" ah bunda,ni adik udah bangun pagi Lo." kataku yang melas,dan bunda hanya gelengp geleng melihat tingkahku

oh aku belum memperkenalkan diri namaku Yemima Zenie Damar biasa di panggil zee aku anak kedua dari pasangan Damar Zuni dan Nala Anggraini,dan termasuk anak bungsu.

aku punya kakak alias Abang,tapi bukan Abang tukang bakso.namanya Gabriel Zunie Damar biasa di panggil zuu.

aku dan abangku beda 5 tahun,umurku sekarang 18 tahun dan abangku 23 tahun.aku kini kelas 3 SMA,dan abangku di usia 23 tahun sudah bekerja sebagai polisi.

polisi tampan idaman para ibu ibu buat jadiin dia mantunya.meski abangku itu termasuk orang tampan,tapi dia sampai sekarang masih jomblo.yaa setelah di tinggal pacarnya 2 tahun lalu karena kecelakaan mobil,padahal mereka pacaran dari SMA Sampek abangku jadi polisi.dari situ si Abang zuu gak pernah mau berurusan sama cewek,kecuali sama aku dan bunda.

" ayo berangkat" kata abangku yang udah selesai makan dan berdiri dari duduknya.

" tapi aku baru dua sendok" kataku yang masih mengunyah makanan yang di mulutku.

" makanya jangan bangun siang siang" kata abangku yang kini sudah berpamitan dengan kedua orang tuaku.

" abang" kataku yang melihat Abang sudah jalan keluar meninggalkanku,aku langsung berdiri dari dudukku dan mencium tangan kedua orang tuaku, dan aku langsung berlari mengejar abangku yang sudah jalan duluan.

" ini" kata abang zuu yang memberikan helm ke aku.

" abang jahat banget sih." kataku yang menerima helm sambil manyun.

" makanya jangan bangun siang siang.ayo naik" kata abangku yang menyuruhku naik ke motor..aku langsung naik ke motor,dan abang zuu langsung menjalankan motornya.

yaa tiap hari aku berangkat sekolah selalu di antar Abang zuu.yaa karena jalan searah dan dari dulu Abang yang selelu mengantar jemput aku sekolah tapi sekarang dia cuma bisa nganter aja.soalnya dia udah jadi polisi,jadi gak bisa jemput aku kalau pulang sekolah.

sekitar 10 menit aku udah sampai di sekolah,kini aku turun dari motor.

" nanti pulang ati ati" kata abang ke aku

" iya bawel" kataku yang mencium tangan abang zuu.

"yaudah.Abang berangkat dulu" kata abang zuu,aku hanya menganggukkan kepalaku.

" dadah" kataku yang melalaikan tangan saat Abang zuu menjalankan motornya.

" cie di Anter cowok ganteng lagi nie ye" kata dua cewek yang mendekatiku aku hanya memutar bola mataku.yaa siapa lagi kalau bukan kedua temanku. Maya Rinjani putri dan Nola Amelia .yaa mereka sahabatku dari SMP hingga sekarang.

"itu Abang gua." kataku yang melihat ke arah Maya dan Amel.

"iya.gue tau dia Abang Lo,tapi siapa sih yang gak klepek klepek liat Abang zuu" kata Maya yang berkhayal.

" gue biasa aja tuh" kataku yang berjalan meninggalkan mereka berdua yang masih melihat jalan.

" hey tungguin" kata Maya yang berlari mengejarku.

"ya iyalah loe biasa liat kak zuu,kan dia Abang loe." kata Amel dan aku hanya senyum senyum,yaa aku menyadari jika kedua sahabatku itu tergila gila sama abangku.

**

sekarang udah waktunya istirahat. ya biasa aku dan sahabatku makan di kantin di tempat yang biasa Ki duduk di pojokan.

" gila fans loe tambah banyak aja Zee" kata Maya.yaa di sekolah aku juga jadi primadona,karena wajahku yang cantik,tinggi yang lumayan,bodi yang ramping.membuat para cowok cowok di sekolah pada terpesona,tapi gue cuek cuek aja.

” yaa semakin banyak,tapi pada di tolak" kata Amel yang memainkan ponselnya.

" iya Zee, kapan loe bisa buka hati loe.apa loe masih tetep belum bisa move on dari cowok brengsek itu" kata Maya. yaaa dulu gua punya pacar,tapi dia selingkuh dan ninggalin gua. katanya sih dia pindah ke luar negeri.

" sorry ya,gua udah move on" kataku.

" kalau udah move on,kenapa belum punya cowok."kata Maya.

" ya belum ada yang nempel di hati" kataku

" bukannya gak ada yang nempel di hati, tapi loe nolak Meraka terus" kata Maya.

" ah udah lah,gak usah di bahas.eh poni loe dari tadi liat hp senyum senyum sendiri"kataku yang melihat Amel yang fokus ke ponselnya.

" eh loe tau gak..pangeran gua udah pulang" kata Amel yang bahagia.

" pangeran siapa...?" kata Maya yang mulai kepo

" nie gua kasih tau" kata Amel yang nunjukin ponselnya ke arahku dan Maya.

" siapa dia,ganteng banget" kata Maya yang mulai girang.

" dia itu atlet lompat tinggi, dia itu baru menang di sea gemes.juara pokoknya" kata Amel yang antusias,aku hanya memutarkan bola mataku malas.

" wah ganteng banget" kata Maya yang melihat foto foto atlet yang di ponsel Amel.

" namanya itu Rakka hanyu Kurniawan.dia tu anak pengusaha no 1 di indonesia,tapi dia milih jadi atlit lompat tinggi. dia juga punya kakak namanya Arga danyi Kurniawan dia seorang pengacara terkenal di Indonesia.dia juga ganteng, tapi Rakka yang tetep paling ganteng" kata Amel.

" wah loe bisa tau banyak tentang dia" kata Maya.

" iya iyalah. siapa dulu Amel" kata Amel

" dia udah punya pacar belum" tanya Maya

" embt.. kalau itu aku belum tau.soalnya gak ada informasinya, tapi denger denger dia pernah kencan sama model ternama Indonesia" kata Amel.

" ah pupus dah." kata Maya yang lesu.

" apa sih kalian berdua, pangeran apaan cobak.pangeran kodok" kataku yang malas melihat kedua sahabatku lesu

" loe lihat deh.ganteng banget tau gak, masak loe gak tertarik sama sekali." kata Amel yang melihatkan foto di ponselnya.

" biasa ajaa" kataku

" bener bener ya,mata loe mulai Rabun" kata Amel

"ah udah lah gak usah bahas dia,gimana kalau nanti pulang sekolah kita ngemall" kataku.

"boleh boleh" kata Maya.

" tapi gue lagi bokek" kata Amel

" tenang aja,gue traktir" kataku

" oke.gue setuju" kata Amel

dan tidak berapa lama bel berbunyi.menandakan waktu istirahat udah usai. aku dan kedua sahabatku masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

....SK....

pertemuan

setelah pulang aku dan dia sahabatku langsung meluncur ke mall ternama di kota.

" jadi di traktir gak nih" kata Amel

" jadi,mau makan apa?" kata ku yang berjalan mendahului mereka berdua.

" cuss kesitu aja" kata Maya yang menunjuk restauran Nusantara.

" oke.." kataku

setelah tiba di restauran,aku dan kedua sahabatku memesan kesukaan kita. yaa apalagi kalau bukan ayam geprek..

" loe tau gak" tanya Amel

" tau apa?" kataku

" denger denger mall ini juga milik keluarga pangeran ku Lo." kata Amel yang antusias,aku langsung memutar bola mataku malas.

" pangeran loe yang mana." kata maya

"ya pangeran Rakka ku lah." kata Amel..

" beneran" tanya Maya.

" iyaa." kata Amel.

" wah tajir bener" kata Maya, tidak berapa lama pesanan yang kami pesen Dateng.

" eh loe berdua mau makan apa mau ngrumpi" kataku

" makanlah,mumpung gratis." kata Maya dan Amel menganggukkan kepalanya.

kami menikmati makanan yang kami pesan,dan berbincang bincang banyak hal.

" gue ke toilet dulu ya.ni loe bayar sekalia.." kataku yang menaruh uang 100rb di meja dan mereka mengangguk.

**

brukkk ....

saat aku keluar dari toilet tiba tiba aku langsung jatuh,karena ada orang yang menabrakku.

" hey loe jalan pakek mata dong" kataku yang kesal sambil berdiri karena jatuh, ku lihat wajah orang yang menabrakku. dia hanya diam gak bantuin aku berdiri,jadi terpaksa aku berdiri sendiri.

" hah makanya gak lihat pakek kacamata kuda toh" kataku yang kesel dan cowok tu melepas kacamata hitamnya.

" makanya kalau jalan tu lihat depan,jangan liat ke bawah" kata cowok aneh itu.

" eh loe tu yang jalan gak pakek mata,gak minta maaf lagi" kataku yang kesel.

" loe nyuruh gue minta maaf.ogah" kata cowok kacamata kuda.

" loe" kataku yang nujuk kerarah dia..

" Zee" Maya dan Amel memanggilku,aku langsung melihat ke arah mereka.

" loe kenapa" tanya Maya ke aku.

" nih gue habis jatuh gara gara dia" kataku yang nunjuk ke arah cowok itu,kedua temenku langsung melihat.

" pangeran ku" kata Amel yang sudah terpesona dan cowok itu langsung memakai kacamatanya lagi dan berjalan pergi meninggalkan kami.

" eh loe jangan pergi minta maaf dulu." teriakku.

" udahlah Zee,lupain aja.ni ada yang lebih penting." kata Maya yang memberikan ponselku.

" apa?" kataku yang menerima ponsel yang di kasih Maya.

" bunda loe dari tadi telpon." kata Maya dan ya gak berapa lama ada panggilan telpon dari bunda,aku langsung mengangkatnya..

" hallo Bun" kataku

" anak nakal,kamu sekarang dimana"teriak suara bunda di ujung sana, aku langsung menjauhkan ponsel dari telingaku.

"aku lagi di mall Bun sama Amel dan Maya" kataku

" cepet pulang sekarang" kata bunda.

" tapi Bun" kataku yang belum selesai,bunda langsung mematikan telponnya.

" kenapa?" tanya Maya

"gue di suruh pulang" kataku malas.

"yaudah ayok gue anter" kata Maya.

"eh loe poni pulang gak" kataku yang melihat Amel masih melamun senyum senyum sendiri

"hey tungguin" kata Amel yang melihat aku dan Maya berjalan meninggalkan Amel.

***

pukul setengah 7 aku baru sampai rumah,aku melihat bunda yang sibuk menyiapkan makan malam

" bunda" kataku yang langsung memeluk bunda

" kok baru pulang,tadi bunda suruh kamu langsung pulang kan" kata bunda

" tadi macet" kataku bohong,padahal jalan jalan dulu.

" masak macet Sampek 2 jam" kata bunda yang tau kalau aku bohong,aku hanya cengir cengir.

" wah bunda masak banyak banget" kataku yang melihat banyak makanan di meja..

" nanti mau ada tamu" kata bunda

" o.." kataku

"udah.mandi sana,siap siap" kata bunda..

" oke..." kataku yang berjalan ke kamarku.

****

pukul set 8 malam,aku udah siap siap.tapi rasa malasku muncul

tok tok tok.... ketukan suara pintu

"hey bocah ayo turun,udah pada nunggu semua tuh" kata abang zuu

" Abang selalu manggil kayak gitu." kataku yang memanyunkan bibirku.

" kamu memang masih bocah,bikin ulah lagi" kata abang zuu yang kini menyentil bibirku dengan jarinya.

" Abang sakit" kataku yang kesal.

" makanya ayo turun,udah pada nunggu semua tuh" kata Abang zuu aku hanya diam mematung

" ayo..." kata abang zuu.

" emang siapa sih yang Dateng" kataku lagi yang masih duduk di ranjang.

" nanti juga kamu tau sendiri " kata Abang zuu yang berjalan meninggalkanku dan aku berjalan mengikuti Abang zuu.

sesampainya di ruang tamu,aku melihat begitu banyak orang,ada sekitar 6 orang tamu.

" ayah" kata Abang zuu yang memanggil ayah.

" nah ni mereka sudah pada disini" kata ayah

" kenali mas mbak,ini putra ku zuu dan putriku Zee" kata ayah yang memperkenalkan aku dan Abang

" hallo Om Tante,aku Zee" kataku yang menyalami mereka dan abangku hanya diam aja, tau sendirilah yaa dia itu orang yang cuek banget.

" ini om Danu, dan istrinya Tante ana dan ini kedua anak om Danu" kata ayahku yang memperkenalkan mereka.

" haloo aku Zee." kataku yang memberi salam ke satu cowok yang tampan,mungkin umurnya lebih tua dari Abang zuu.

" Arga" kata cowok itu.

" dan yang ini anak kedua Tante, Rakka..." kata Tante ana dan aku mencoba menyalami yang namanya Rakka itu,sedari tadi diam melihat ponsel.

"*kayak pernah lihat" batin Zee yang melihat Rakka masih memainkan ponselnya.

" Rakka" kata Tante ana, dia langsung melihat ke arahku.

" loe" kataku dan Rakka bersamaan dan aku menunjukan jariku kearahnya.

" kalian sudah saling kenal,bagus dong." kata Tante ana yang melihat kami saling menatap,tatapan membunuh pastinya.

" gak saling kenal" kata kami bersamaan.

" wah sudah ngumpul semua,mari kita makan mas dan" kata ayahku mencairkan suasana dan kami berjalan menuju meja makan.

jangan lupa tinggalkan jejak yaa kakak kakak semua🤗

perjodohan

Author POV

di meja makan semua keluarga sedang menikmati makanan.

" Zuu sekarang bertugas di mana? " tanya Danu..

" di polres kota om" kata zuu

" wah kalau aku punya anak perempuan bakalan aku jodohin sama Zuu" kata ana.

" sayangnya anak kita laki laki semua" kata Danu yang tertawa.

" iya,tapi gak papa.kan masih ada Zee" kata ana yang melihat Zee

Zee yang tak mengerti apa yang di bicarakan para orang tua,dia lebih menikmati makanannya.

" tapi anak mas udah sukses semua loo" kata ayah damar

" iya,yang satu bergulat sama hukum dan yang satu olahraga.gak ada yang ngikutin jejak ku" kata Danu

" sama kaya Zuu,gak ngikutin jejak ku juga. tapi gak tau kalau Zee nanti" kata ayah damar.

" emang Zee cita citanya mau jadi apa sayang?" tanya ana

"pengacara Tante" kata Zee yang membuat Arga melihat ke arahnya..

" wah kayak Arga dong,Arga juga pengacara lho Zee" kata ana..

" bukan pengacara hukum Tante" kata Zee dan membuat semua orang melihatnya.

" lalu" tanya ana kebingungan

" pengangguran banyak acara" kata Zee yang meringis membuat ana tertawa

" dasar bodoh" kata Rakka membuat Zee menatap ke arahnya.

" Zee" kata bunda Nala.

" kamu bisa ngelawak juga ya Zee " kata ana.

" habisnya Zee belum kepikiran cita citanya mau jadi apa?" kata Zee

" kakek bener bener gak salah mengatur ini semua" kata Danu

" iya mas" kata damar..

" emang kakek mengatur apa?" tanya Zee

" yaa perjodohan,keluarga om sama keluarga ayah Zee" kata Danu

" ohh" Zee hanya menganggukkan kepalanya

" apa?" tambah Zee yang sudah mencernah kata kata om Danu

" perjodohan apa? siapa yang di jodohin? Abang zuu? " pertanyaan Zee yang begitu banyak.

" perjodohan yang di buat kakekmu sama kakeknya Rakka.anak om laki laki semua,jadi gak mungkin dong Abang zuu yang mau di jodohin" kata om Danu

" terus siapa yang mau di jodohin kalau bukan Abang zuu" tanya Zee

" kamu sama Rakka" kata om Danu

" apa?" kata Zee yang sudah mengebrak meja,membuat semua orang kaget dan melihatnya.

" ayah apa ini ?" tanya Zee ke ayah damar

" apa kalian belum memberitahu ke Zee" tanya Tante ana.

" belum mbak" kata bunda Nala

" ayah ?" tanya Zee ke ayahnya dengan tatapan tajamnya.

" duduk dulu" kata zuu yang menyuruh Zee agar duduk, zee duduk dan masih melihat ke arah ayahnya.

" kakek kamu sama kakeknya Rakka berteman,mereka sangat akrab.sudah seperti saudara,jadi mereka ingin menjodohkan keturunan mereka,agar seperti keluarga sungguhan" kata ayah damar.

" ayah ini bukan jaman Siti Nurbaya,lagian Zee juga masih sekolah " kata Zee.

" ayah tau,tapi ini keinginan kakek" kata ayah yang tegas.

" oke Zee ngerti sekarang.Zee mau di jodohin sama siapa? mas Arga? mas Arga sama Zee umurnya jauh banget loo." kata Zee, membuat semua orang melihat ke arahnya...

" bukan Arga sayang,tapi Rakka" kata Tante ana..membuat Zee kaget.

" apa?, sama si kacamata kuda ini" kata Zee yang nunjuk Rakka dan Rakka menatap Zee dengan tatapan tajam.

" kacamata kuda?" kata Tante ana.

" yaa dia.kacamata kuda,yang salah tapi gak mau minta maaf" kata Zee yang emosi.

" mending Zee nikah sama mas Arga dari pada sama dia" kata Zee yang berbicara tanpa berpikir.

" emang gue mau nikah sama loe" kata Rakka.

" udah udah.Zee diam" kata bunda Nala.

" gak bisa sama Arga sayang, Arga udah punya tunangan" kata Tante ana.

" Zee gak mau nikah sama dia" kata Zee lagi

" gue juga ogah" kata Rakka.

" Rakka" kata om Danu yang melihat ke Rakka, membuat Rakka langsung diam.

" Zee bunda mau bicara sama kamu" kata bunda Nala yang berjalan ke arah teras belakang dan Zee mengikuti bunda Nala.

bunda yang sudah berdiri di teras belakang sambil menatap ke arah langit dan Zee yang sudah berdiri di samping bundanya.

" Zee. terimalah perjodohan ini ndok ( panggilan Jawa untuk anak perempuan)" kata bunda Nala,membuat Zee menatap ke arah bunda.

" kenapa bunda juga pengen Zee nikah sama dia" kata Zee

" itu keinginan kakek Zee" kata bunda.melihat ke arah Zee...

" kamu tau sendiri ayah itu anak tunggal. apalagi ayah sangat berbakti sama kakek, jadi terima saja Zee" kata bunda Nala yang memegang pipi Zee.

" tapi Bun,Zee gak cinta sama dia" kata Zee.

"bunda tau ndok. Bunda dan ayah dulu juga di jodohin, bunda juga tau yang kamu rasain sekarang ndok.tapi ada pepatah Jawa yang bilang,witing tresno jalaran Soko kulino ( cinta tumbuh karena terbiasa..).bunda awalannya juga gak cinta sama ayahmu,tapi lama kelamaan cinta itu tumbuh sendirinya" kata bunda Nala.

" tapi Bun" kata Zee

" Zee bunda gak pernah minta apa apa ke Zee kan.bunda sekarang ingin minta sesuatu ke Zee,terima perjodohan ini yaa ndok" kata bunda Nala yang memegang tangan Zee.

Zee menyadari selama ini bundanya tak pernah meminta apapun ke dia,semua keinginan Zee di turuti oleh bundanya.

" baiklah.Zee terima" kata Zee dan bunda langsung memeluknya.

***

kini bunda Nala dan Zee udah kembali ke ruang tamu.yaa saat Zee dan bunda berbicara di teras belakang,yang lain memutuskan buat duduk di ruang tamu.

" duduk ndok" kata bunda Nala yang melihat Zee masih berdiri, lalu Zee duduk di dekat zuu

" gimana Zee " tanya Tante ana,tapi Zee masih diam.

" Zee" kata bunda Nala,membuat Zee berbicara.

" yaa Zee terima" kata Zee membuat kedua orang tua itu tersenyum dan para anak anak cuma diam.

" tapi Zee ada permintaan" kata Zee membuat semua melihatnya.

" apa sayang ?" tanya Tante ana.

" aku masih pengen sekolah,jadi jangan nikah sekarang.apalagi sekarang aku kelas 3 dan bentar lagi ujian" kata Zee

" baiklah.tapi kalian Minggu depan tunangan.." kata om Danu.

" apa ?" kata Zee dan Rakka bersamaan

" iya.kalian Minggu depan tunangan dan menikah setelah Zee selesai ujian" kata om Danu.

" pa. jangan buru buru lah" kata Rakka.

" gak ada penolakan" kata om Danu

" baiklah.tapi Rakka punya syarat" kata Rakka..

" apa...?" kata om Danu menatap ke arah anak bungsunya itu

" pertunangannya tertutup ajagak usah banyak ngundang tamu,apalagi media.papa tau sendiri profesiku apa" kata Rakka

" baiklah papa setuju " kata Danu

" gimana dek damar" tanya om Danu ke ayah damar..

" aku setuju saja mas" kata ayah damar

" baiklah,satu Minggu lagi mereka tunangan" kata om Danu bahagia dan kedua orang tua juga bahagia,tapi anak anak mereka diam tanpa ekspresi.

jangan lupa tinggalkan jejak yaa kakak...biar author sangat buat nulis🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!