Halo semua apa kabar semoga sehat yah,
hari ini hari dimana aku mau membuat satu karya nih untuk nemenin hiburan kalian di rumah nih semoga suka yahh hehe.happy reading.. Btw dukung author terus yah biar semangka hehe semangat maksudnya.
Yu mulai yu ceritanya
Halo
Nama ku Alena putri drama biasa dipanggil alen, umurku 20 tahun aku dari keluarga drama. Aku tinggal bersama Bibi ku dan Paman ku orang tuaku wafat ketika aku SD kelas 6. Aku dari keluarga yang sederhana atau bisa dibilang cukup.
Aku hanya tinggal bertiga dalam 1 rumah yang lumayan cukup untuk kita tinggalin.
pada awalnya aku pernah kuliah. tetapi, dikarenakan uang nya yang hanya setiap hari untuk makan saja aku masih susah dengan berat hati aku harus berhenti untuk sementara.
"Alena kamu yakin ingin pergi ke kota" kata Bibi Alena dengan rasa cemas.
"Iya Bibi Alena sudah yakin ko dan Alena pun bisa jaga diri jadi bibi tidak usah khawatirkan Alena ya lagi pula alen kan ke kota bareng nurul" jawab alen sambil tersenyum meyakinkan.
Iya Nurul,nurul adalah teman sekaligus sahabat. Dia baik cantik lucu dan pelawak pula, kita 1 desa dan dia anak Pak Lurah kami memang ingin pergi ke kota untuk mencari kerja ya walaupun bukan kerja kantoran si tapi kami usaha semaksimal mungkin agar dapat pekerjaan terbaik di sana.
"Apakah kamu punya uang nak untuk bekal ke kota, di sana tuh mahal mahal" bertanya dengan rasa penasaran.
"Bibi Alena punya tabungan kok ya walaupun ngga banyak tapi Alena yakin bakal cukup untuk sampai kota nanti." jawab alen sambil memegang tangan bibinya.
"Ya sudah kamu siapkan baju dan bekal mu yah besok pagi kan kamu pergi ke kota maafkan Bibi yah Len Bibi belum bisa jaga kamu" dengan suara yang lembut nan sedih.
"Bibi jangan lah menangis Alena tidak apa apa kok bibi Bibi itu orang tua Alena Bibi selalu bikin Alena bahagia" sambil membereskan baju dan memasukan ke koper dengan rasa sedih.
"Ya sudah kamu istirahat ya, bibi juga mau tidur " berdiri dan mengusap Alena.
"Ah iya baik Bibi terimakasih banyak Bibi" memeluk Bibi sambil tersenyum bahagia.
Selepas Bibi pergi dan menutup pintu Alena pun duduk dipinggir kasur lalu menangis menahan betapa sakitnya harus meninggalkan 2 orang baik itu yaitu paman dan bibinya sesekali Alena berdoa dalam tangisannya itu.
"Ya rabb berikanlah Alena kekuatan dan kesabaran atas apa yang engkau berikan kepada hamba dan keluarga hamba ampunilah kesalahan Bibi dan Pamanku... aamiin" sambil menahan suara tangis kesedihan itu.
Selesai menangis Alena pun masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu memang Alena itu rajin berwudhu saat akan tidur mungkin karena kebiasaan yang diajarkan oleh Bibinya karena mereka dari keluarga yang dekat dengan agamanya itu
"Syukur deh Bibi dan Paman sudah tidur jadi mereka tidak mendengar aku menangis hmm yasudah lah Alena pegel mau tidur aja semoga Alena besok berangkat Dengan selamat aamiin. " Ucap Alena sambil membersihkan tempat tidurnya dan mematikan lampu.
Nanti author lanjut yah gimana suka ga kalau suka author terusin nih.
Hehehe kalian ikut melow ga.. jujur aku sedih nihh jangan lupa dukungan nya ya semua biar aku semangat terimakasih dear...
Pagi pun datang dan yang seperti kalian baca di episode awal itu Alena mau pergi ke kota iya Alena dengan bergegas bangun dan tak lupa beribadah subuh sudah menjadi kewajiban dan rutinitas Alena dan keluarganya itu.
📳
Bunyi alarm pun berbunyi
tidak lama Alena mematikan dan bangun dari ranjang yang kecil itu yang hanya cukup 1 badan saja...
"Jam 4 huh Alena tidak telat kan" sambil memandang jam di mejanya.
Alena pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu untuk melaksanakan ibadah sholat subuh nya itu.
"Alhamdulillah sudah selesai Alena harus buatkan sarapan dulu untuk bibi dan paman sekalian untuk bekel Alena juga" sambil membereskan mukena yang Dikenakannya tadi.
Sesampainya di dapur Alena melihat sekeliling tempat yang hanya ada makanan 3 bahan saja yaitu telor, kecap dan tentunya nasi.
"Alhamdulillah masih ada telur dan kecap ah Alena masak nasi goreng aja cukup simpel dan enak tentunya apalagi bikinnya pakai cinta hehe." Ucap Alena bahagia atas apa yang dipegang ditangannya itu yaitu telur dan kecap.
Alena pun mulai memasak dengan sangat pandai dan lihat sesekali Alena sambil menyanyi dengan lagu kesukaan Alena itu.
Ya seperti itulah hiburan buat Alena hanya sekedar nyanyi saja Alena merasa bahagia
Alena perempuan yang cantik pintar manis kalem cengeng dan manja tentunya soalnya Alena anak tunggal dari mamah dan Ayah-nya
cewe yang cantik nan pintar ini tidak memiliki Seseorang yang istimewa selain Bibi dan Paman nya karena Alena yang Tidak dekat dengan teman cowok.
"Selesai juga Hem enak banget nih kayanya buatan Alena. " Sambil melihat jam yang menunjukan pukul 06.00 wib.
Memasukan nasi ketempat bekal dan bekel itu dimasukin ke dalam tas kecil itu. Dia membawa 2 tas saja hanya tas selempang dan baju yang berada di kopernya.
"Beres tinggal Alena ganti baju dan berangkat. "Sambil mengangkat tas selempang itu.
Oh iya yang menanyakan Bibi dimana tentunya Bibi dan Paman nya pun sudah bangun hanya saja Bibi tidak pernah keluar sebelum jam 06.00 mungkin Bibi selepas ibadah sholat subuh berjamaah dengan paman bibi selalu mengaji yang dipimpin oleh pamannya.
"Karena aku tidak enak masuk kamar bibi dan paman aku titip surat saja untuk mereka agar mereka tau bahwa jam segini aku telah pergi ke kota. " Ucap Alena dengan nada pelan dan menaruh kertas di atas meja makan.
"Alena kamu kuat yah demi bibi dan paman kamu harus menjadi wanita yang berhasil dan membahagiakan bibi dan paman. " Dalam hati Alena sambil berdoa untuk keselamatan dirinya
Sesampainya Alena diluar rumah dan menunggu temen ya yaitu Nurul,Alena sambil menatap HP yang hanya bisa menelpon saja agar memastikan ada kabar dari Nurul.
Getaran 📳 *suara HP dari kontak nurul*
Ah akhirnya nurul menelpon juga.
"Alena kamu udah siap? " tanya nurul sambil jalan menuju rumah alen
"Iya Nurul Alena sudah siap Alena sekarang ada di depan rumah yah
" Baik Alena nurul juga lagi dijalan nih sabar yah hehehe" jawab nurul sambil ketawa kecil gitu
"Siap Nurul Alena tunggu." dibales dengan nada yang sama.
Sesampainya Nurul ditempat Alena Nurul dan Alena pun berjalan sambil berbicara soal kota sesekali Alena dan Nurul sedih karena sama sama harus meninggalkan orang-orang yang berharga itu.
"Sudahlah Len kita tidak usah berbicara soal kesedihan itu,kita kan mau bangkit bareng-bareng Len jadi harus kuat dan sabar tentunya ya. " Jawab dengan membahagiakan Alena yang ingat dengan kedua orang tuanya dan Paman dan Bibinya.
"Haha iya Nurul maafin Alena ya jadi curhat dan membagi kesedihan. " Sambil menghapus air matanya.
"Gapapa dong kita kan temenan eh BESTie eh sahabat" canda Nurul sambil kebingungan.
"Hahaha bisa aja nurul nih balikin mood aku"
Mereka pun sambil tertawa dan menunggu bus kota lewat.
Btw dia sudah ada di halte yah semua jadi tinggal naik 2 kali bus dah sampai kota deh.
Bus pun datang dan kedua BESTie itu pun naik dan duduk sambil memakan makanan bekal mereka karena mereka pun hanya membawa uang untuk ongkos saja.
Bus pertama sudah mereka lalui tinggal menunggu bus kedua yaitu yang menuju kota
"Nah itu dia busnya len yu naik" nunjuk bus dan pegang tangan Alena.
"Ah iyaa mari nurul" dengan bergegas.
mereka pun duduk dan tidak lama kemudian tertidur dan sampai bergandeng tangan sesekali bangun untuk mengecek tempat apakah sudah sampai atau belum.
Dukung aku yah dear semoga kalian suka! sama novel perdana aku ini huhu thanks.
Dua BESTie itu sudah sampai di kota nih yang mana mereka tuju tapi mereka belum menemukan alamat yang tepat untuk bekerja.
"Huh hari ini rasanya melelahkan yah len seperti ingin pingsan. " Ucap Nurul dengan nada ngantuk.
Alena yang masi mencari tempat untuk ia berkerja dan mencari tempat untuk ia istirahat sejenak dengan temannya itu.
"Sabar yah Nurul kamu kuat kok nanti kita cari tempat yah untuk istirahat dulu " jawab Alena sambil tersenyum menyemangati Nurul.
"Baiklah Alena " ucap Nurul yang seperti anak kecil yang merengek
Pukul 12.00 siang mereka tiba di kota mereka merasa haus dan capek karena mereka tidak bisa membeli minum dikarenakan uang hanya cukup untuk ongkos berangkat.
Mereka mencari alamat dan menanyakan kepada warga yang berada di kota itu sambil menunjukkan kertas rumah yang sedang membutuhkan pegawai.
Mungkin ada kali 20 orang mereka tanya tapi jawabannya masih sama yaitu kurang tau.
"Nurul lebih baik kita ibadah sholat dzuhur dulu yu waktunya takut habis lagian ini sudah pukul 01.20 wib .
" Baiklah Alena ayo kita cari masjid atau majelis sekitar sini.
Mereka pun menemukan masjid di kota yang tak jauh dari tempat mereka istirahat
"Alhamdulillah akhirnya kita menemukan masjid. "Ucap mereka berdua dengan berbarengan.
Mereka pun berwudhu dan beribadah berjamaah yah tentunya Alena sebagai imam dan Nurul sebagai makmum.
Selesainya mereka beribadah mereka pun pergi dan lanjut menanyakan alamat ini tersebut.
"Pak saya mau nanya alamat ini ada di mana yah " ucap Alena dengan sopan
Oh ini yah coba ade jalan lurus sampai ada pertigaan adik belok kiri dan ada perumahan ade liat aja dan samakan nomor rumah itu dengan yang ada di kartu ini
"Oh iya iya baik Pak saya faham terimakasih banyak pak" jawab nurul dengan cepat dan sopan
"terimakasih banyak yah pak" ucap Alena sambil membungkukkan badannya agar lebih sopan.
"Iya sama sama saya senang bisa membantu hati hati de" Ucap Bapa satpam dengan baik hati.
Alena dan nurul pun bergegas berjalan menuju alamat yang mereka tuju dan akhirnya alena dan nurul jalan begitu cepat sambil tersenyum bahagia karena menemukan rumah yang mereka akan berkerja di sana.
"Wah rumahnya besar sekali yah Len" ucap nurul sambil bengong menatap semua perumahan itu
" Ah iya bener Nurul rumah ini seperti macam istana yah kalau di desa sudah pasti jadi raja nih hehe. " Ucap Alena dengan takjub dan ketawa kecil.
"Tapi yang mana rumahnya yah Len ini besar besar sekali bagaimana mau melihat nomor rumah pintu nya saja besar. "Ucap nurul dengan menatap rumah satu persatu.
"Mari kita jalan dulu dan kita tanya mungkin mereka kenal si pemilik alamat ini yah. " Kata Alena dengan ide yang bagus.
"Ada Ibu Ibu dan satpam tuh diluar gerbang rumah apa kita tanya aja yah Len" Ucap Nurul dengan gembira
"Ah iyaa ada orang di sana ayo ayo mari Nurul kita tanya.
" Permisi Ibu Bapa saya mau nanya alamat bisa dilihat. "Kata Nurul dengan tersenyum dan sopan.
"Boleh saya lihat dulu yah wah sepertinya ini alamat rumah ini dek kamu pasti yang ingin bekerja di alamat ini yah yang dari desa itu kan. " Tanya Bibi Gita sambil memegang kartu alamat .
"Wah bener sekali bu kita dari desa yang mencari alamat untuk berkerja di kota,, seneng sekali bisa bertemu akhirnya" ucap Alena dan Nurul
"Saya dan Pak satpam memang sedang menunggu gadis dari desa yang ingin bekerja disini takutnya mereka tidak bertemu rumahnya jadi saya dan bapa satpam ini menunggu diluar." ucap bibi gita dengan baik
"Wah syukur alhamdulillah kita bisa menemukan alamat nya terimakasih banyak bu pak. " Ucap Alena dengan membukukan badan
" Baiklah yu masuk saya sudah siapkan tempat istirahat untuk kalian karena nyonya besar akan interview kalian jadi kalian mandi dan istirahat lah dulu. "Sambil berjalan dan menunjukkan kamar di belakang.
Jangan lupa dukung aku yah dear semoga kalian suka thanks.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!