NovelToon NovelToon

Sopirku Ternyata Mafia

Perkenalan Karakter

Agnes Agatha Delano

Agnes adalah gadis yang sangat cantik, seksi, sangat pintar baik dalam segi mata pelajaran maupun dalam seni bela diri, pintar memasak, suka menolong orang yang membutuhkan pertolongan, rajin dan ramah terhadap semua orang.

Adrian Dominikus Epifanius

Adrian seorang pemuda yang sangat tampan, sangat pintar, angkuh, kejam, membunuh tanpa ampun dan paling benci dengan nama pengkhianat.

Adrian juga seorang CEO dan juga seorang mafia yang sangat ditakuti karena terkenal dengan kekejamannya. Tidak ada satupun musuh yang hidup jika berhadapan dengan Adrian walau musuh itu memohon ampun sekalipun.

Adrian menguasai ilmu bela diri dan juga berbagai senjata karena banyaknya musuh yang mengincar dirinya.

Claudia Adele Carolus

Sahabat Agnes dan Abigail, Claudia adalah gadis yang sangat cantik, baik hati, pintar dalam bidang mata pelajaran juga pintar memasak dan suka menolong orang lain. Claudia juga menguasai ilmu bela diri selain untuk melindungi dirinya juga bisa menolong orang lain dari kejahatan.

Johannes Storey Filemon

Asisten sekaligus wakil mafia Adrian, asisten yang sangat setia, jujur, membunuh tanpa ada rasa iba sedikitpun tidak perduli musuhnya memohon meminta ampun padanya.

Johannes menguasai seni bela diri karena selain untuk melindungi dirinya juga melindungi Adrian sebagai ketua mafia.

Abigail Agatha Adrienne

Sahabat dari Agnes dan Claudia, Abigail juga sangat cantik, baik dan ramah terhadap semua orang dirinya juga menguasai seni ilmu bela diri.

George Gersave Heribertus

Tangan kanan Adrian sangat pintar dalam bidang IT. George juga seorang anggota mafia suka membunuh orang tanpa ampun tidak perduli itu laki - laki ataupun perempuan. George sangat patuh dan setia kepada Adrian dan menjalankan semua apa yang diperintahkan dengan baik.

Awal Mula

Sepasang suami istri sudah menikah selama hampir sepuluh tahun tapi sampai sekarang belum di karuniai anak membuat sepasang suami istri itu menjadi sedih padahal dokter mengatakan kalau mereka berdua sehat dan bisa mempunyai keturunan.

" Ayah kata orang supaya ibu hamil kita buat pancingan dulu." ucap istrinya

" Pancingan? ayah juga punya pancingan dan setiap seminggu sekali ayah memancing ikan tapi ibu tidak hamil - hamil." Ucap suaminya dengan nada bingung sambil berpikir.

" Aduh ayah, maksud ibu kita mengadopsi anak di panti asuhan." ucap istrinya menjelaskan ke suaminya dengan nada kesal.

" Aduh ibu kalau bicara itu yang jelas kenapa." omel suaminya yang tidak mau kalah.

Istrinya hanya memutar bola matanya dengan malas betapa bodohnya suami yang dinikahinya itu. Jujur dulu dirinya sangat mencintai suaminya karena tampan dan kaya karena itulah dirinya mau di ajak untuk menikah walau suaminya sangat bodoh dan sering tidak naik kelas.

Tapi beriringnya waktu istrinya menyesal karena saking bodohnya usaha suaminya sering gulung tikar dan terkadang di tipu oleh sahabat atau teman sekolahnya yang dulu.

" Baiklah ayah setuju tapi ayah ingin mengabdosi bayi yang baru lahir atau bayi beberapa bulan." ucap suaminya.

" Baiklah." Ucap istrinya pasrah karena dirinya ingin sekali mempunyai anak.

Sepasang suami istri itupun akhirnya pergi ke tempat panti asuhan untuk melihat apakah ada bayi yang cocok dengan mereka berdua. Setelah lama melihat bayi - bayi yang sangat lucu dan menggemaskan, mereka melihat bayi mungil sangat cantik dan tersenyum menatap mereka membuat sepasang suami istri itu tertarik dan ingin mengangkat bayi tersebut.

Setelah melalui serangkaian surat - surat yang di tanda tangani oleh suami istri akhirnya bayi yang sangat cantik dan mungil kini resmi menjadi milik mereka.

" Ayah kita kasih nama siapa anak kita?" tanya istrinya

" Agnes Agatha Delano." Ucap suaminya

" Nama yang sangat cantik, apakah itu nama mantan kekasihmu dulu?" tanya istrinya dengan nada curiga.

" Itukan dulu sayang tapikan ayah sangat mencintai ibu." Ucap suaminya sambil mengecup bibir istrinya singkat.

" Baiklah tapi ingat awas ya jika ayah selingkuh dengan Agnes Agatha Raymond." Ancam istrinya.

" Tidak sayang, ayah cinta mati dengan ibu." Rayu suaminya berbohong sambil mengecup pucuk kepala istrinya.

Istrinya tersenyum mendengar ucapan suaminya, kelemahan istrinya adalah dirinya sangat terbuai dengan kata - kata pujian dan perhatian dari suaminya terlebih apapun yang diinginkannya suaminya langsung memenuhinya tanpa banyak protes.

" Ibu, ayah lagi pengen nih." ucap suaminya tersenyum mesum

" Terus bayi ini?" tanya istrinya

" Kasih ke pelayan nanti kita sewa baby sister untuk merawat bayi itu." Ucap suaminya.

" Baiklah, pelayan." Panggil istrinya

" Iya nyonya." Jawab kepala pelayan

" Kamu urus bayi ini dan beli perlengkapan bayi ajak sopir." perintah nyonya itu sambil menyerahkan bayi mungil yang sangat lucu dan menggemaskan.

" Baik nyonya." Jawab kepala pelayan itu menerima bayi angkatnya sambil tersenyum karena bayinya sangat cantik dan menggemaskan.

" Ini kartuku untuk belanja apa yang dibutuhkan." ucap tuannya sambil memberikan kartu yang tadi di ambilnya dari dompet.

" Baik tuan." Ucap kepala pelayan.

Kepala pelayan itupun memerintahkan salah satu pelayan untuk membeli keperluan bayi dengan di antar sopir sedangkan sepasang suami istri itupun berjalan ke arah kamar mereka untuk melakukan kegiatan suami istri.

Lima Tahun Kemudian

Tidak terasa sudah lima tahun mereka mengangkat anak yang bernama Agnes Agatha Delano atau nama panggilannya Agnes. Orang tuanya memberikan kasih sayang hanya berupa materi semua yang dibutuhkan terpenuhi bukan kasih sayang sebagai seorang orang tua dengan anak.

Agnes hanya mendapatkan kasih sayang dari penghuni mansion karena sifatnya yang ramah dan menghargai orang lain membuat mereka sangat mencintai dan menyayangi nona mudanya.

" Kenapa aku belum hamil sih? padahal aku sudah mengangkat anak." omel istrinya sambil keluar dari mobil.

Istrinya habis pulang dari jalan - jalan bersama teman - temannya biasanya dirinya pulang larut malam tapi karena tiba - tiba tubuhnya terasa lemas membuat dirinya pulang cepat.

" Pelayan." Panggil nyonya nya.

" Iya nyonya ada apa?" tanya kepala pelayan

" Suamiku kemana?" tanya istrinya

" Ada di ruang kerja nyonya bersama sekretaris." ucap kepala pelayan

" Apa? sejak kapan?" tanya nyonya nya

" Sejak pagi nyonya." Jawab kepala pelayan

Istrinya langsung berjalan dengan cepat ke ruang kerja suaminya dan membuka pintunya secara paksa kebetulan tidak terkunci.

brak

Istrinya membulatkan matanya dengan sempurna melihat suaminya sedang melakukan hubungan suami istri bersama sekretarisnya dalam kondisi sama - sama tanpa sehelai benangpun. Mereka melakukan di meja kerja suaminya padahal sebentar lagi mereka berdua akan mendekati ******* nya tapi karena pintunya tiba - tiba di dobrak membuat mereka terkejut dan adik kecil suaminya langsung menarik dari tubuh sekretarisnya.

plak

plak

" Dasar wanita murahan mulai sekarang kamu di pecat." ucap istrinya sambil menampar sekretaris suaminya.

Suaminya hanya bisa diam karena dirinya tidak berani melawan istrinya karena entah kenapa dirinya sangat tunduk terhadap istrinya.

Kesedihan Agnes

Wanita itu langsung memunguti pakaiannya dan buru - buru memakai pakaian.

plak

" Dasar wanita murahan cepat pergi!!" usir wanita itu sambil menampar kembali sekretaris suaminya.

Sekretaris sambil memakai pakaiannya menatap bosnya seakan meminta pertolongan tapi bosnya hanya bisa menggelengkan kepalanya tanda dirinya tidak bisa berkutik. Bosnya mengambil cela boxernya yang berada di lantai kemudian memakainya.

Selesai memakai pakaian sekretaris itupun pergi meninggalkan pasangan suami istri dengan dendam membara.

" Bagus ya, selama aku tidak ada kamu selingkuh, aku sudah empat kali memergokimu selingkuh. Itu yang ketahuan bagaimana yang tidak ketahuan." Ucap istrinya

" Maafkan aku bu, sekretarisku selalu menggodaku jadi sebagai pria normal melihat tubuh mulus aku tidak bisa menolaknya." ucap suaminya tanpa dosa

" Alex, aku sangat membencimu!!" teriak istrinya

" Ssttt... yang penting akukan setia padamu walau aku suka bermain dengan wanita." ucap Alex sambil memeluk istrinya agar istrinya tidak marah lagi.

Istrinya mendorong tubuh suaminya dan pergi meninggalkan suaminya yang masih berada di ruang kerjanya. Istrinya berlari menuju ke kamarnya dan tidak memperdulikan panggilan suaminya. Sampai di kamarnya istrinya langsung mengunci kamarnya sambil menangis karena sangat kecewa dengan suaminya yang tidak mempunyai rasa bersalah sedikitpun.

" Wanita murahan itu harus aku bunuh karena suamiku akan terus seperti itu dan aku juga akan membalas perselingkuhanmu. Jangan salahkan jika aku selingkuh karena dirimu yang memulainya. Sudah cukup aku memberikanmu sampai empat kali kesempatan." ucap istrinya dengan penuh amarah dan dendam.

Wanita itupun menghubungi seseorang untuk membunuh sekretaris suaminya selesai menghubungi dirinya sangat lelah dan ingin istirahat tanpa memperdulikan ketukan dari suaminya.

xxxxx

Malam menjelang pagi wanita itu masih tertidur lelap hingga menjelang siang hari wanita itu baru terbangun dan berjalan ke arah kamar mandi.

Selesai mandi dan berpakaian wanita itu berjalan keluar kamarnya menuju ke meja makan.

" Ibu." Panggil Agnes kecil baru pulang dari sekolah taman kanak - kanak kelas B.

" Ada apa?" tanyanya dengan nada ketus sambil duduk di meja makan

" Aku dapat juara pertama." Ucap Agnes sambil memperlihatkan pialanya.

Umur Agnes kini lima tahun tapi Agnes sangat pintar di usianya yang masih kecil sudah bisa membaca dan berhitung. Banyak piala yang diperoleh Agnes tapi ke dua orang tuanya tidak pernah memperdulikan hanya penghuni mansion yang selalu memperdulikan Agnes.

" Lalu." ucap ibunya dengan santai

" Apakah ibu tidak memelukku dan mengucapkan selamat?" tanya Agnes kecil

" Tidak, sudah diam ibu sangat lapar." Ucap ibunya sambil memakan makanan yang terhidang di meja makan.

Agnes kecil membalikkan badannya dan berjalan ke kamarnya dengan wajah lesu.

" Ada apa nona muda?" tanya kepala pelayan

" Hiks.. hiks.. ibu tidak memelukku padahal aku juara pertama dan mendapatkan piala." Ucap Agnes kecil sambil menangis

Kepala pelayan itupun langsung memeluk tubuj mungil Agnes dan tidak berapa lama langsung menggendongnya.

" Kan sudah bibi peluk sekarang nona muda ganti pakaian ya." ucap kepala pelayan dengan nada lembut.

" Iya bibi." Jawab Agnes sambil tersenyum

" Bibi!!!" teriak wanita itu

" Iya nyonya." Jawab kepala pelayan

" Nona muda maaf bibi tinggal ya? nyonya memanggil nama bibi." ucap kepala pelayan sambil menurunkan Agnes.

" Baik bi." Jawab Agnes

Agnes berjalan ke arah kamarnya dan langsung mengganti pakaian tanpa meminta bantuan walau banyak pelayan tapi Agnes sangat mandiri dan tidak ingin merepotkan orang lain.

Selesai mengganti pakaian Agnes berjalan ke arah meja makan untuk mengisi perutnya yang sudah lumayan lapar.

" Bi, ibu mana?" tanya Agnes

" Ibu pergi non." Jawab kepala pelayan

" Bi, temani Agnes makan ya." Pinta Agnes

" Tapi saya tidak berani non." Jawab kepala pelayan.

" Agnes kesepian bi setiap hari makan selalu sendiri sedangkan teman - teman Agnes kalau makan selalu ditemani ibunya." Ucap Agnes

" Baiklah tapi bibi berdiri ya non karena jujur bibi takut dimarahi." ucap kepala pelayan merasa tidak tega melihat kesedihan Agnes.

" Baik bi, tidak apa - apa." Jawab Agnes

Kepala pelayan mengambil nasi, lauk pauk dan sayur untuk Agnes.

" Terima kasih bi." Jawab Agnes

" Sama - sama non." Jawab kepala pelayan

Agnes hanya tersenyum kemudian memakan dengan agak cepat karena tidak tega melihat kepala pelayan kelamaan berdiri.

" Nona kalau makan pelan - pelan nanti tersendak." Ucap kepala pelayan.

Agnes hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti karena mulut Agnes penuh dengan makanan. Tidak berapa lama Agnes sudah selesai makan dan turun dari kursi makan.

" Bibi, Agnes sudah selesai makan dan minum sekarang Agnes mau mengerjakan pekerjaan sekolah dulu." Ucap Agnes

" Baik non." Ucap kepala pelayan

Agnes berjalan ke arah kamarnya dan mengerjakan tugas sekolah setelah selesai Agnes berbaring di ranjang dan tidak membutuhkan waktu lama Agnes sudah terlelap.

Sore harinya Agnes bangun dari tidur dan langsung mandi. Selesai mandi dan berpakaian Agnes keluar dari kamarnya bertepatan kedatangan ayahnya.

" Ayah, Agnes dapat juara pertama dan mendapatkan piala." ucap Agnes

" Maafkan ayah, ayah hari sangat lelah mau istirahat." Ucap ayahnya sambil berjalan menaiki anak tangga.

Agnes hanya memandangi ayahnya dengan sendu. Semua pelayan termasuk kepala pelayan merasa sedih melihat Agnes yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Agnes yang sedih berjalan dengan lesu untuk kembali ke kamarnya.

" Kasihan nona Agnes, kalau tidak mau mengangkat anak lebih baik biarkan Agnes di panti asuhan biar orang lain yang mengasuhnya." Ucap pelayan.

" Iya benar kasihan nona Agnes anaknya sangat cantik, menggemaskan, pintar dan tidak sombong." Ucap pelayan satunya.

" Betul, aku saja ingin mempunyai anak seperti Agnes." Ucap pelayan yang satunya lagi.

" Ssttt sudah kita tidak boleh bicara macam - macam nanti kita di pecat." Ucap kepala pelayan memperingatkan ke pelayan yang membicarakan majikannya.

Akhirnya merekapun bubar dan melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena membicarakan majikannya.

Malam harinya Alex dan Agnes sudah duduk di meja makan sedangkan istrinya belum juga pulang. Mereka makan dalam diam tanpa ada bicara sama sekali. Selesai makan barulah istrinya datang tanpa memperdulikan suami dan anak angkatnya istrinya menaiki anak tangga. Suaminya hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

( " Bagaimana aku tidak selingkuh kamu selalu cuek dan tidak pernah memperhatikanku. Apakah aku salah mencari seseorang yang memperdulikan aku." Ucap Alex dalam hati ).

" Ayah, Agnes mau ke kamar." Ucap Agnes.

Alex hanya menganggukkan kepalanya, Agnes turun dari kursi makan dan berjalan ke arah kamarnya begitu pula dengan Alex berjalan ke arah kamarnya di mana istrinya sedang istirahat.

ceklek

Alex membuka pintu kamarnya dan melihat istrinya sedang mengobrol di ponselnya. Alex mendengar istrinya sedang mengobrol mesra tanpa memperdulikan keberadaan suaminya.

brak

Alex membanting ponsel milik istrinya ke dinding hingga hancur berkeping - keping kemudian menatap nyalang ke arah istrinya.

Keguguran dan Kematian Celine

" Alex kenapa membanting ponselku!!!" bentak istrinya

plak

plak

bruk

Untuk pertama kalinya dalam pacaran hingga menikah baru kali ini dirinya menampar istrinya karena semakin lama semakin membuatnya kesal sehingga kesabarannya menjadi habis sedangkan istrinya memegangi ke dua pipinya karena bekas tamparan suaminya yang terasa sangat perih.

Tamparan yang diberikan Alex membuat Celine jatuh duduk ke lantai. Celine merasakan kram diperutnya tapi berusaha menahannya.

" Selama ini aku selalu diam tapi semakin lama kamu semakin berani padaku padahal apapun keinginanmu aku selalu memenuhimu tapi apa yang kudapatkan darimu hah!!!" bentak suaminya.

" Kau berani memukulku hah!!!" bentak istrinya tidak mau kalah.

" Kenapa tidak berani perempuan seperti dirimu pantas di tampar." Ucap Alex dengan nada satu oktaf

" Aku sangat membencimu aku akan pergi dari rumah ini." Ucap istrinya sambil keluar dari kamarnya.

" Kau tidak boleh pergi karena aku belum puas memukulmu, Celine berhenti!!!" teriak Alex memanggil nama istrinya.

Celine tidak memperdulikan teriakkan suaminya dirinya melangkahkan kakinya dengan cepat hingga Celine hendak menuruni anak tangga.

" Jika kamu lari bersiaplah keluargamu akan hancur dalam waktu singkat." Ancam Alex

Celline menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya sambil menatap tajam ke arah Alex.

" Apa maksudmu Alex?" tanya Celine

Kamu tidak dengar aku akan membuat keluargamu hancur dalam waktu singkat." Ucap Alex mengulangi perkataannya

" Sekarang kembali ke kamarmu dan bersiaplah menerima hukuman dariku." Ucap Alex sambil tersenyum menyeringai dan berjalan mendekati Celine.

Celine menatap senyuman suaminya membuat dirinya ketakutan dan membuat Celine memundurkan langkahnya tapi karena Celine lupa bahwa di belakangnya adalah anak tangga membuat tubuhnya terguling - guling.

akhhhhh

bruk

Dari mulut, kepala, hidung dan di tengah - tengah paha Celine mengeluarkan darah segar membuat Celine tidak sadarkan diri. Alex terdiam dirinya menyesali atas apa yang dilakukan tadi setelah beberapa saat kemudian dirinya baru tersadar dan cepat - cepat menuruni anak tangga.

" Ibu!!!" Teriak Agnes

Agnes yang tadi berniat ingin mengambil minuman di kulkas terkejut ibunya terguling - guling di anak tangga hingga ke lantai dasar.

" Agnes kamu sama bibi biar ayah anter ibu ke rumah sakit." Ucap ayah Alex

" Baik ayah." Jawab Agnes patuh air mata tidak berhenti keluar walau ibunya tidak sayang padanya tapi dirinya sangat sayang sama ibunya.

Alex menggendong Celline ala bridal style sambil berteriak memanggil sopir pribadinya. Singkat cerita kini Celine sedang ditangani oleh dokter sedangkan Alex duduk dengan lesu di ruang UGD.

Belum ada dua belas menit pintu ruang UGD terbuka tampak dokter berjalan dengan lesu.

" Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Alex

" Saya sudah berusaha tapi Tuhan yang menentukan istri tuan meninggal dan janin yang dikandungnya ikut meninggal akibat terjatuh dari tangga." ucap dokter tersebut.

" Apa dokter? istriku hamil dan istriku meninggal." Ucap Alex tidak percaya.

" Benar tuan, sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang jenasah." Ucap dokter tersebut.

Alex hanya diam mematung menyesali perbuatannya seandainya tadi tidak emosi istrinya pasti masih hidup.

( " Ini akibat aku memelihara anak tidak jelas siapa ke dua orang tuanya. Aku membencimu Agnes aku akan membalasmu dengan mengambil mahkota berhargamu karena itu hukuman yang cocok buatmu. Aku akan menunggumu sampai umurmu tujuh belas tahun." ucap Alex dalam hati penuh dendam terhadap Agnes yang tidak tahu apa - apa ).

Keguguran dan kematian Celine membuat Alex gelap mata dan menyalahkan Agnes gadis kecil yang tidak tahu salahnya apa.

Lima Tahun kemudian

Kini umur Agnes sudah sepuluh tahun, Agnes tumbuh menjadi gadis belia yang sangat cantik membuat Alex dengan sabar menanti tujuh tahun lagi. Walau umur Agnes masih belia tapi Agnes sangat pintar membuat Agnes masuk sekolah menengah pertama kelas satu.

Alex yang melihat bentuk tubuh Agnes membuat dirinya menahan hasratnya tapi karena tidak bisa menahan hasratnya lagi terlebih dirinya sudah lima tahun menduda membuat Alex bermain dengan sekretaris barunya.

" Kapan kamu akan menikahiku?" tanya sekretaris barunya.

" Sabarlah Valen aku pasti akan menikahimu." Ucap Alex

" Aku hamil Alex." Ucap Valen

" Apa??" tanya Alex dengan nada terkejut

" Ya benar karena itulah aku ingin kamu secepatnya menikahiku." Ucap Valen

" Baiklah seminggu lagi kita akan menikah, sekarang kita main dua ronde lagi." Pinta Alex sambil tersenyum mesum.

( " ***Biarlah aku menikah dengan sekretaris ku janda beranak satu nanti jika aku bosan dengan ibunya aku bisa bermain dengan anaknya toh tidak ada hubungan anak dengan orang tua jadi aku bisa bebas bermain kapan saja. Sambil menunggu tujuh tahun aku bisa membalaskan dendamku pada Agnes." Ucap Alex dalam hati ).

( " Baguslah dia mau bertanggung jawab padahal anak yang ku kandung adalah bukan anak kandungmu karena anak yang ku kandung adalah anakku dengan kekasihku yang tidak mau bertanggung jawab. Aku bisa hidup enak tanpa perlu bekerja keras dan aku bisa memanjakan putriku." Ucap Valen dalam hati*** ).

Merekapun melakukan kegiatan suami istri di hotel bintang lima milik Alex. Setelah lelah bermain mereka memejamkan matanya untuk istirahat.

xxxxxxx

Di tempat yang berbeda Agnes hendak pulang sekolah dan sopir yang biasanya menjemput belum datang membuatnya menunggu di luar gerbang sekolah. Agnes melihat sekelilingnya hingga matanya menangkap seorang pemuda selisih lima tahun sedang terluka parah. Agnes yang baik hati tidak tega melihatnya membuat Agnes mendekati pemuda tersebut.

" Kakak, aku bantu berdiri ya." Ucap Agnes dengan nada lembut sambil tersenyum.

Pemuda itu menatap wajah cantik Agnes dirinya sangat terharu semua orang hanya melihat dirinya yang terluka parah tanpa melakukan apa - apa tapi ada seorang gadis masih belia mau menolongnya. Pemuda itupun hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Agnes mendekati pemuda itu dan memeluknya dari arah samping bau harum tubuh Agnes membuat pemuda itu membuatnya nyaman dan mengurangi rasa sakit ditubuhnya.

" Nona Agnes, siapa dia?" tanya pria paruh baya

" Pak, tolong bantu Agnes, kakak ini terluka parah kita bawa ke rumah sakit." Ucap Agnes dengan nada ramah

" Baik nona." Jawab pria paruh baya.

Pria paruh baya itupun mengangkat tubuh pemuda itu sedangkan Agnes membuka pintu mobil belakang agar pria paruh baya itu membaringkan tubuh pemuda itu ke jok mobil.

Setelah dibaringkan Agnes menutup pintu mobil belakang pengemudi kemudian memutari mobilnya.

" Pak biar Agnes yang membuka pintu mobil belakang pengemudi, bapak masuk saja ke kursi pengemudi." Ucap Agnes ketika hendak menutup pintu belakang pengemudi.

" Baik nona Agnes." Jawab pria paruh baya tersebut.

Agnes duduk di kursi belakang pengemudi dan mengangkat perlahan kepala pemuda itu agar bersandar di ke dua paha milik Agnes.

" Kakak yang kuat ya." Ucap Agnes sambil membelai rambut pemuda itu dengan lembut.

Lagi - lagi laki - laki itu hanya menganggukkan kepalanya kemudian memaksakan tersenyum karena wajahnya masih terasa nyeri.

" Nona Agnes maaf, tadi bapak lama menjemput nona karena tadi anak bapak sakit jadi mengantar anak bapak dulu ke klinik." Ucap pria paruh baya yang ternyata sopir pribadi keluarga.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!