NovelToon NovelToon

Istri Tuan Muda Danial ( Revisi)

Awalan

Danial Jodi Mulya adalah anak pertama dari pasangan Dani Mulya dan Winasih, berumur 25 tahun, seorang yang suka dunia seni walau memang bakat busnisnya tak diragukan lagi. Dia seorang jomblo akut karena memang dia malas dengan namanya wanita, bikin ribet dan juga karena pengalaman pribadi nya karena pengkhianatan sang kekasih.

Danial adalah pewaris dari Mulya Corp dia mempunyai sifat yang arrogant, dingin dan juga datar yang terkesan cuek.

Danial mempunyai adik bernama Tiara Andita Mulya yang berumur 18th.

Jodi mempunyai sahabat sejak kecil bernama Alvin Pratama, Bagas Syahputra mereka bertiga selalu bersama dari segi hobi pun sama namun selera dan sifat dasar mereka berbeda.

Alvin yang Playboy, Bagas yang Pengertian, Danial yang cuek dan cenderung Bossy.

Mereka setelah lulus SMA melanjutkan kuliah di Inggris " Oxford university" jurusan Philosophy,politics,and Economics ( PPE) .

*Paramita Ananda gadis manis berumur 19th biasa di panggil Mita,duduk di bangku SMA kelas 12.Gadis baik namun sifatnya konyol dan seorang tergolong Troublemaker sekolahnya, anak dari Gilang Pradana dan Santi

Dia mempunyai sahabat yaitu Yashinta dan juga Ratih Setyani.

Mereka bertiga adalah sahabat sejak kecil dan sifat sangat kompleks dan Yushita yang cerewet, Ratih yang tebar pesona namun lemot juga Mita yang seorang cenderung Tomboy dan mereka selalu ngomong apa adanya, biasa membuat pusing penjaga sekolah.

Namun disisi kenakalannya mereka adalah anak-anak dermawan.

Yuk Cuss... ikuti kisahnya... 🚀🚀🚀

" Mang Aseeepppp " teriak seorang siswi menghentikan si penjaga sekolah untuk menutup gerbang sekolah.

Mang Asep yang mendengar teriakan gadis itu berkacak pinggang di dalam gerbang sekolah.

" Naon.. Neng Mita, telat lagi?? " tegur penjaga sekolahan yang biasa di panggil Mang Asep.

Gadis yang bernama Mita mengangguk dan memasang muka melasnya.

" Hadeuhhh.. muka tuh jangan di bikin begitu, Mamang jadi kasihan "tutur mang Asep pada Mita.

" Makanya mang cepet buka in gerbangnya,please...??" ucap Mita masih memasang muka sedihnya.

( Drama)

Akhirnya mang Asep membuka gerbang sekolah untuk Mita masuk ke dalam sekolah.

Melihat pintu gerbang terbuka, wajah yang tadi terlihat sedih mendadak langsung ceria dan dia langsung berlari masuk ke dalam sekolah.

" Makasih mang Asep!!" seru Mita sambil menoleh ke Mang Asep dan nyengir kuda lantas saja dia berlari menyusuri koridor menuju kelasnya.

" Dasar bocah... aya aya wae.. " gumam mang Asep melihat tingkah Mita.

Sampai di dekat pintu masuk kelas ,Mita berhenti mendadak karena kehadirannya sudah di hadang oleh guru piket Bu Diah sekaligus guru BK sekolahnya.

" Eh.. bu Diah, kok disini? " ucap Mita dengan wajah tanpa rasa bersalah.

" Ikut saya ke ruang BK" ucap singkat bu Diah dan dengan terpaksa Mita mengikuti langkah bu Diah.

:

:

:

" Mita sudah berapa kali ibu ingatkan jangan telat.. jangan telat, kamu kenapa sih harus setiap hari buat ulah..?! " kata bu Diah mencoba bersabar.

" Maaf bu,tadi saya juga sudah berangkat pagi.. tapi, di jalan ada kucing nyemplung di selokan, kan kasihan bu.. saya jadinya nolongin kucing dulu lah ..kan saya masih punya prikehewanan bu.. " kilah Mita

" Kamu ada aja alasannya, pokoknya sekarang kamu bersihin semua toilet murid sekolah ini sampe bersih.. ngerti?!" perintah bu Diah dengan menatap Mita tajam.

" Tapi bu...

" Pokoknya nggak ada bantahan, sekarang kerjakan..!! " ucap Bu Diah memotong omongan Mita.

Akhirnya mau tidak mau Mita harus melakukan apa yang di katakan bu Diah.

Saat Mita melangkah bahkan sudah dekat dengan toilet, tiba-tiba dia mendengar suara dua orang yang sedang berada di dalam sebuah toilet dan itu suara laki-laki dan perempuan.

Mita dengan wajah penasaran akhirnya pun memastikan pendengaran nya berkerja dengan baik.memasang pendengarannya dengan seksama.

" Ahhhh..sudah Bas.. ahhh, sudah nanti ta.. kut ada.. yang.. dateng" suara itu terdengar memuakkan buat Mita

" Nggak ada yang... ahhh" suara lacknut terdengar di kuping Mita.

Terdengar suara pintu terbuka dan menampakkan dua orang yang berbeda jenis kelamin keluar dari bilik toilet yang sama.

"Hahh... Bastian sama Raya.. anjir.. kemaren Bastian nembak Ratih buat jadi cewek nya.. tapi, ternyata si lacknut sama si cewek sok kecantikan " batin Mita

Clontang..

" Shitt" umpat Mita dalam hati mengumpat dirinya sendiri.

" Siapa? "teriak Bastian mendengar suara benda jatuh.

" Meong" Mita menirukan suara kucing untuk mengelabui kedua orang yang masih dengan posisi intim.

Dan tak sampe situ Bastian dan Raya terlihat berci*man di depan toilet sebelum mereka kembali kekelas.

"Anjirrr... "Mita tak percaya apa yang dia lihat.

Setelah melihat dua orang yang telah berbuat mesu* itu pergi ,Mita baru keluar dari persembunyiannya.

" Wah... gue bersihin sisa mereka begituan " gumam Mita menggeleng gelengkan kepalanya.

Mau tak mau Mita melakukan apa yang di perintahkan bu Diah padanya.

Setelah tiga puluh menit menyelesaikan hukuman dari bu Diah dia kembali ke kelas dan kebetulan juga sudah ganti jam pelajaran.

Mita duduk di bangkunya dengan rasa lelah di tubuhnya " Mit... lo kenapa cemberut gitu? " tanya Yashinta melihat sang sahabat menampakkan wajah murungnya.

" Laper... " ucap Mita lemas

"Emang lo nggak sarapan? "tanya Ratih sahabatnya yang lain duduk di samping Mita.

" Sarapan tapi, udah kekuras habis tadi ,habis bersihin toilet karena di hukum Bu Diah.." jawab Mita meletakkan kepalanya ke atas meja.

" Sabar..bentar lagi istirahat kok" ujar Yashinta menepuk nepuk bahu Mita.

Sekian lama akhirnya waktu istirahat tiba dan kini ketiga sahabat itu menuju kantin sekolah ,terlihat kantin yang begitu ramai Mita,Yashinta dan Ratih pun memasuki kantin dengan langkah santai.

" Yas.. tolong pesenin gw yaa.. gw lemes nih, gw tunggu di sana " Mita menunjuk kearah meja kosong di pojok kantin.

" Iya.. sabar, bakso kan.. munumnya es jeruk? "tanya Yas memastikan pesanan sahabatnya.

" Iya.. " jawab singkat Mita melangkah menuju meja yang masih kosong di pojok kantin.

" Ratih lo ikut gw" ucap Yas menarik tangan Ratih sahabatnya

" Nggak Yas ..aku lagi cek instagram bambang Lee min Ho " tolak Ratih cuek langsung berjalan mendekati Mita yang akan duduk di pojok kantin.

" Dasar tukang halu lo!! gw kutuk lo jadi ikan lo..!!" ucap Yas dengan wajah kesal.

" Ikan Duyung kan Yas?? " seru Ratih sambil melangkah menjauhi Yashinta.

" Bukan... ikan Asin !!" kata Yas juga Mita bersamaan

" Ihhh... nyebelin " Ratih belagak ngambek

" Udah nggak usah ngambek - ngambekan, nggak mempan buat gw" ucap Yas menuju stand makanan yang akan dia pesan.

Tak lama Yashinta pun mendekati dua sahabatnya yang sudah duduk di meja mereka dengan membawa tiga gelas es jeruk.

" Mana baksonya Yas? "tanyaRatih tanpa dosa.

" Lo pikir tangan gw gurita yang banyak cabangnya" seloroh Yas yang langsung menoyor kepala Ratih.

" Yass.... jangan nayor juga kalee" ucap Ratih dengan wajah sengit.

" Udah drama mulu nih.. "ucap Mita tanpa melirik kedua sahabatnya dia yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Lo liat apa sih di hp lo kayaknya fokus banget sama tuh hp" ucap Yass mengagetkan Mita.

Mita mendengar teguran Yas, langsung reflek mengantongi Ponselnya dan memakan baksonya yang dia pesan.

" Bukan apa-apa, cuma liat kang Jimin "ucap Mita asal.

" Ehh... ada Ratih rupanya, gimana Ra.. soal kemarin ? "Bastian the genk mendekati meja tempat Mita Cs berada.

" Uhuk uhuk uhuk"

Mita tersedak kuah baksonya , melihat Bastian yang ada disana buat dia ingat kejadian yang beberapa waktu lalu dia lihat.

" Minum dulu Mit, lo kenapa sih..? "kata Yas dan memberikan minum pada Mita

"Shittt....Sial kenapa gw jadi inget waktu di toilet yaa ..akkkkhhhh mama...!!"batin Mita menjerit

" Lo nggak papa Mit? "tanya Bayu sahabat Bastian melihat Mita yang sempat tersedak.

" Ohhh.. nggak papa Yu, tenang.. cuma keselek bakso bukan keselek tet*" canda Mita namun penuh sindiran pada Bastian

Bastian yang mendengar penuturan Mita langsung melihat kearah Mita dan menyipitkan Matanya

" Kenapa Mita lihat gw kayak gitu.. ? batin Bastian melihat Mita yang melirik kearahnya dengan sinis.

" Lo ada-ada aja Mit, becandanya ampun dah.. hahaha" ucap Bayu merespon kata -kata Mita

Tettt... tetttt...

Bel tanda masuk sudah bunyi dan dalam hati Mita terselamatkan.

Bersambung

Haiii... para readers yang author sayangi,ketemu lagi sama cerita aku yang kesekian... semoga kalian selalu mendukung semua cerita Author...

terima Kasih 🙏

# Kedatangan Tuan Besar Pradana(Revisi)

" Mamaaaa... Mita pulang....!!! " teriak Mita dari depan rumah.

"Nggak usah teriak-teriak.. emang kata ini hutan, kayak tarzan aja... manggil temennya..!! " protes sang mama dari samping rumah yang sedang sibuk membersihkan tamannya.

" Yeeyy.. mama anaknya sendiri di kata tarzan,bisanya ngomong.. Auooooo... hahahaha" seloroh Mita pada sang mama.

" Bener-bener nih anak... hadeuhhh,gimana nanti kalau kamu punya suami neng.. kasian atuh sama suami kamu.. hadepin istri macam kamu.. " keluh Mama Santi pada sang putri.

" Kok jadi ke suami sih Ma.. kan Mita masih sekolah,malah udah bilang kalau Mita punya suami... masih jauh mama ku sayang..., mungkin calon suami Mita lagi berjuang disebrang lautan sana" ujar Mita yang masih setia jadi mandor mamanya yang sedang bersihin rumput ditanam kecilnya.

" Sudah sana... kamu kedalam bersih-bersih badan,emang enak apah.. bau matahari gitu..? " ujar mama Santi mengalihkan pandangannya pada anak gadisnya

" Ihhh.. mama, ya udah.. Mita kedalam mah." Mita melangkah masuk kedalam rumah dan langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan dirinya karena tubuhnya terasa lengket karena panas matahari.

Setelah selesai membersihkan diri Mita keluar kamar dan melangkah kan kaki ke dapur dan membuka tudung saji, karena rasa lapar yang melanda perutnya saat ini.

" Mit... minggu depan kakek akan kesini "ucap mama Santi menghentikan pergerakan Mita yang akan mengambil makanan untuk dia makan.

" Ngapain mah? cari kesalahan papa lagi? "ucap Mita asal.

" Huss.. bukan gitu, mama mau kamu bersikap baik dan juga sopan sama tante kamu, soalnya kemungkinan dia yang akan anter kakek kesini" jelas mama Santi duduk di kursi dekat sang putri.

" Mau ngapain sih mah,tumben kakek kesini pake bilang dulu ke kita.. biasanya kan tinggal dateng dan pergi sesuka hatimu... oh kejamnya dikau kejam nya di kau pada kuuuu.. ...kok malah nyanyi sih mah...hehehe "tingkah Mita tanpa bersalah

" pletak... "

"Aduhhhhh..Mama,kenapa di sentil sih..sakit tahu.."keluh Mita saat mama Santi menyentil kening Mita,reflek Mita mengusap keningnya yang sakit.

" Kamu tuh.. kalau diajak ngomong bisanya bercanda aja sih? " protes mama Santi kesel dengan tingkah anaknya yang nggak ada akhlak kalau bercanda.

" Udah lah mah, nggak usah dipikirin.. paling kakek kesini cuma mau bilang kangen kangenan sama papa.. " ucap Mita mencoba untuk menghibur sang mama

Gilang Pradana adalah salah satu anak kembar dari Tuan Pradana.Dia menikahi Santi karena menghindari perjodohan yang diatur oleh Tuan Pradana ayah Gilang Pradana, Jadi saat itu Gilang nekad menikah dengan Santi yang hanya seorang karyawan pabrik dan Tuan Pradana tidak menerima Santi,karena cinta Gilang pada Santi begitu besar maka Gilang rela mengorbankan dirinya yang tak akan pernah mendapatkan warisan dari Keluarga Pradana.

Gilang dan Santi sejak menikah tinggal di Bandung tempat asal Santi dan juga pengelola perkebunan teh dan kebun buah dan sayur yang mereka kelola dari nol.

Seiring berjalannya waktu Tuan Pradana mencari keberadaan Gilang dan Santi meminta untuk pindah ke Jakarta karena Kakak dari Gilang yaitu Galang telah meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung.

Galang Pradana kakak Gilang menikah dengan Perempuan yang tadinya akan di jodohkan dengan Gilang.

Mira sampai saat ini masih menyimpan cintanya pada Gilang.

Mita tahu kisah masalalu keluarga nya maka dari itu Mita selalu membentengi dirinya dengan keluarga sang papa.

.

.

.

Waktu berganti dan saat ini hari Sabtu dan menurut orang tua Mita sang kakek akan datang sore hari.

Mita hari ini merasa malas untuk bangun dan ingin bermalas malasan di dalam kamarnya

📨Trio Syantik..

📩Yas Bawel

Beib... nanti malam kalian di undang ke acara si Maya nggak?

📩Ratih Centil

Diundang, kenapa mang? kalian dateng kan?

📩Yas Bawel

Taulah.. terserah si Bobrok tuh.

📩Ratih Centil

Mana sih dia, woiii... bobrok keluar kalee loh..!! "

📩Mita Lucknat

Apaan sih, gw sebenarnya pengen dateng cuma Tuan Pradana mau dateng ke rumah.

📩Yas Bawel

Gitu-gitu dia kakek lo tau... yang sopan dong kalau ngomong sama yang tuaan.

📩Mita Lucknat

Gw tau dia kakek gw, cuma gw nggak terima aja kalau mama gw disalahin sama kakek karena papa sampe ninggalin keluarga nya demi mama.

📩Yas Bawel

Sekarang mendingan lo netral aja deh, gw rasa perlu juga kakek lo kenal sama nyokap lo.Kakek Lo juga bisa lihat kehidupan keluarga lo, biar dia tahu seperti apa bahagianya keluarga kalian.

📩Mita Lucknat

Ada benernya juga sih, doain yah.. semoga dia nggak macem-macem sama keluarga gw. "

📩Yas Bawel , Ratih Centil

Aminn.....

📩Mita Lucknat

Nanti gw kabarin lagi bisa atau nggaknya gw dateng.

📩Yas Bawel, Ratih Centil

Oke...!!

Jam Lima sore benar saja Kakek Pradana dan juga Mira datang ke kediaman Gilang dan keluarga nya. Sebelum nya mama Santi sudah memberikan khotbah nya pada anaknya yang super aktif bukan pecicilan atau apa tapi mulut Mita yang kadang tak terkontrol alias nggak ada remnya alias blong.

Flash back On

Saat ini Mama sama papa Mita sedang duduk santai di ruang tamu dan Papa Gilang sedang menikmati teh dan sambil mengerjakan pembukuan hasil perkebunan.

" Mita... ingat pesan mama, kamu harus sopan sama keluarga papa loh !!" ucap Mama Santi memperingatkan Mita sang putri.

" Iya mah.. apa harus Mita cium tangan sampe cium kaki, Kakek Pradana? " tanya Mita tanpa rasa takut.

Papa Gilang pun menghentikan kegiatan nya menatap sang putri " Mit, kamu sudah besar dan bisa diandalkan dalam setiap keputusan menyangkut dalam hidup kamu, kamu ngerti yang papa maksud? " ucap Gilang papa Mita.

" Iya pah.. Mita tahu dan semua yang Mita putuskan harus bisa Mita pertanggung jawabkan.. iya kan pah?

ucap Mita dan papa Gilang mengangguk dan tersenyum mengusap lembut rambut sang putri penuh kasih sayang.

.

.

Flash back Off

Mobil mewah yang membawa kakek Pradana dan juga Mira terparkir di depan rumah sederhana milik Gilang dan Santi.

Mereka turun dari mobil dan melangkah menuju pintu rumah Gilang disana sudah ada keluarga Gilang yang menyambut kedatangan mereka.

"Assalamualaikum " salam dari kakek Pradana dan juga Mira

" Wa'alaikumsalam" sahut mereka bertiga menyambut kedatangan tuan Pradana dan Mira .

" Silahkan Yah..,mba Mira masuk " ucap mama Santi ramah pada mertua dan juga iparnya.

" Hmmm.. " jawab singkat kakek Pradana

" Selalu saja seperti itu" gumam Mita melihat sikap sang kakek yang angkuh.

" Mita.. ssttt!! " bisik mama Santi pada putrinya.

" Bagaimana kabar ayah?" tanya papa Gilang pada sang ayah menyalami sang ayah di ikuti Santi juga Mita.

" Baik.. ayah akan selalu baik jika kamu selalu ada buat ayah" ucap Kekek Pradana menatap sang putra.

Mereka duduk berkumpul di ruang tamu,sementara Santi kebelakang untuk membuatkan minum untuk ayah mertua nya juga kakak iparnya.

Santi pun keluar dengan membawa nampan berisi beberapa cangkir minum dan ada juga kue " Apa kabar Santi, kamu masih jualan

kue?" tanya Mira dengan senyum mengejek.

" Alhamdulillah mbak baik, saya masih suka buat cuma kalau lagi ada pesenan saja" jawab Santi ramah tak tersinggung dengan sindiran kakak iparnya.

" Enak banget dong sekarang , hanya di rumah nunggu suami pulang kerja" ucap Mira yang memandang sinis Santi.

" Maksud tante apa yah, mama saya juga kerja bantu usaha papa di perkebunan.. bukan cuma ongkang-ongkang kaki cuma terima jatah uang warisan.. " bukannya Santi yang menjawab tetapi Mita yang langsung menampar telak omongan sang tante.

" Mita..!! " bentak papa Gilang " Minta maaf sekarang!! " ucap papa lagi menatap tajam sang putri.

" Begini didikan kalian, tidak tahu sopan santun " ucap Mira sinis.

" Maaf, orang tua saya sangat baik dalam mendidik anak tapi, saya tau mana yang harus di hormati dan tidak perlu dihormati, jadi jika kedatangan anda cuma untuk jadi pengacau lebih baik tidak usah datang kemari" ucapan pedas Mita sungguh membuat kedua orang tuanya tak dapat mencegah mulut pedas Mita

" Mita, jaga sikap kamu.. mama malu kalau kamu selalu bersikap seperti ini" bentak mama Santi mencekal lengan putrinya.

"Mama lebih malu mana punya orang tua yang tega buang anak karena ke egoisannya atau anak yang membela harga diri orang tuanya." sindir Mita tanpa rasa takut sedikitpun.

"Paramita Ananda !! " Bentak Papa Gilang membuat seketika Mita terdiam dan tercengang melihat sang papa membentaknya.Mita paling takut jika sang papa yang sudah memanggil nama lengkap nya.

Tanpa aba-aba air mata Mita meluncur dengan deras dari dua mata bulatnya membasahi pipinya.

Papa Gilang beranjak dari tempat duduknya dan melangkah maju mendekati sang putri namun dengan cepat Mita mundurkan dirinya dan berbalik, melangkah meninggalkan ruang tamu dan masuk ke dalam kamarnya.

" Kamu seharusnya jangan terlalu keras pada anak kamu Gilang" ucap tuan Pradana

Seketika raut wajah Mira berubah saat ayah mertuanya yang tiba-tiba membela anak Gilang dengan Santi.

Bersambung

# Cucu dan Menantu Bar-bar (Revisi)

Gilang merasa bersalah dengan tindakan nya membuat hati Mita terluka,Santi menangis sedih melihat sang putri di perlakukan seperti itu oleh suaminya.

" Kenapa mas bentak Mita, kamu keterlaluan !!" ucap Santi dan meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya.

"San... Santi...Sayanggg. " panggil Gilang pada sang istri.

Tuan Pradana melihat kejadian itu tetap memasang wajah datarnya.

" Kenapa sih kamu mengusik keluarga ini Mira , sebaiknya anda keluar dari rumah saya,kalau nggak ada lagi kepentingan dan terima kasih sudah mengantar ayah saya. Jangan coba-coba mengacau di sini...Ingat itu..!! " ucap Gilang menunjuk kearah wajah Mira dengan tatapan tajamnya.

" Mira, tolong kembali ke Jakarta sama Ujang, nanti jika saya akan kembali ke Jakarta saya hubungi Ujang supaya kesini" ucap Tuan Pradana tegas pada Mira.

" Tapi....

" Pergi atau saya hentikan pendanaan atas kamu dan putri mu" ancam kakek Pradana membuat Mira terpaku dan menatap tak percaya pada ayah mertuanya itu.

Tanpa sepatah katapun Mira akhirnya keluar dari kediaman Gilang dengan perasaan kesal karena sikap Gilang yang tak pernah manis padanya dan ancaman Tuan Pradana padanya.

Saat sampai di halaman rumah Gilang terlihat pak Ujang yang duduk santai di bangku teras sambil menikmati kopi.

" Pak Ujang kita kembali ke Jakarta, sekarang!! ucap Mira pada pak Ujang.

Pak Ujang yang mendengar penuturan Mira bingung " Tuan besar gimana,nyonya?" tanya pak Ujang memikirkan sang majikan.

" Kata Tuan Besar nanti kalau dia mau pulang akan kasih tahu pak Ujang" jawab Mira dan masuk kedalam mobil.

Ujang akhirnya mengikuti kata kata Mira untuk kembali ke Jakarta.

Dalam kamar Mita sangat kesal dengan apa yang papanya lakukan padanya. Baru kali ini Mita di bentak oleh sang papa.

" Sialll... kenapa sih, tante Mira selalu buat kacau hidup keluarga ini...nggak puas apa dari dulu dia nggak terima mama jadi bagian keluarga Pradana, dan sekarang seenaknya komentar soal kehidupan kita padahal dia belum tentu sehebat mama " gerutu Mita yang berdiri di depan jendela kamar nya.

Kesal dengan sikap Mira tadi ,membuat Mita mengumpat habis wanita itu,Mita memandang luar kamarnya dan pandangannya terpaku pada Mira yang masuk ke dalam mobil Tuan Pradana.

" Mau kemana nenek lampir itu..,bagus deh.. kalau dia pergi dari sini.. setidaknya dia nggak bisa sembarangan lagi bicara soal mama " gumam Mita menyunggingkan senyum miring saat melihat Mira pergi meninggalkan rumah nya.

Sementara di ruang tamu Papa Gilang dan Tuan Pradana sedang bicara hal yang terlihat penting.

" Ayah kesini mau bicara sesuatu sama kamu juga Santi ,ini soal kelangsungan keluarga Pradana kedepannya" ucap Kakek Pradana terlihat serius pada putranya .

" Maksud nya, maaf Ayah.. Gilang menghormati Ayah dan sangat sayang sama ayah, namun jika Gilang suruh meninggalkan keluarga Gilang itu nggak akan terjadi.. " ucap Papa Gilang memperingatkan sang ayah.

" Kamu dengar dulu apa yang ingin ayah bicarakan pada kalian berdua ,tapi..Ayah ingin minta ijin untuk menginap disini untuk beberapa hari kedepan" ucap Kakek Pradana melihat kearah sang putra

" Kenapa mesti ijin yah, ayah bisa nginep di sini sampai kapanpun dan sekarang Lebih baik Ayah istirahat, Gilang rasa ayah butuh istirahat saat ini..nanti kita bicarakan apa yang ayah maksud tadi ,biar Gilang antar kekamar tamu.. " ucap Papa Gilang yang diangguki Kakek Pradana

Papa Gilang membawa koper yang di bawa Kakek Pradana ke dalam kamar tamu.

Setelah mengantarkan Kakek Pradana istirahat dan menempatkan air minum di nakas kamar, papa Gilang melangkah ke kamarnya dan ingin bersiap untuk sholat Magrib.

Papa Gilang melihat sang istri yang sedang duduk dengan memainkan ponselnya.dengan perlahan Papa Gilang mendekiti sang istri dan duduk di sampingnya.

" Mah... maafin Mira yaa,trus maafin Mas kalau mas kelepasan membentak Mita, nanti jika Mita sudah mulai tenang ,papa yang akan bicara sama Mita, sekarang kita sholat jamaah ..sudah masuk waktu sholat Magrib, tolong ajak Mita yaa.. " kata Papa Gilang bicara dengan lembut pada istrinya.

Pada dasarnya Santi adalah wanita penyabar dan pemaaf itulah yang membuat Gilang jatuh hati pada Santi.

" Iya mas, ayah masih disini kan? "tanya Santi dengan senyumnya.

" Masih, Ayah istirahat di kamar tamu.. " jawab Papa Gilang dan melangkah kedalam kamar mandi

Setelah menyiapkan keperluan sang suami mama Santi keluar kamar dan menuju kamar sang putri.

Tok tok tok

" Mit... Mita... Paramita Ananda..!! " teriak Mama Santi memanggil nama sang putri

Clek

" Mama apa-apaan sih, magrib maaa.. ada apa teriak teriak gitu? "kata Mita yang membuka pintu kamarnya karena mendengar teriakan sang mama.

Santi dan Mita punya sifat yang mirip yaitu, mereka tak gampang mendendam jika sudah meluapkan apa yang dalam benak mereka, setelah itu selesai.

Walaupun hati Mita masih sakit karena bentakan sang papa, Mita juga sadar jika dia pun salah karena bersikap tidak sopan pada sang sang tante yang umurnya lebih tua.

" Sholat jamaah yaa... papa sudah nunggu di mushola" ucap mama Santi dengan lembut membelai rambut sang putri

Mita mengangguk mengiyakan perkataan sang mama.

Tak butuh waktu lama Mita sudah turun ke Mushola kecil yang ada di dalam rumahnya.

Sudah ada sang papa yang sedang berzikir dan sudah memposisikan dirinya sebagai imam.

Mereka bertiga akhinya melaksanakan sholat magrib dengan khusuk dan berdoa bersama.

Setelah selesai dengan sholat Papa Gilang menghentikan Mita saat selesai menyalami tangan sang papa.

" Mita.. " panggil sang papa dengan lembut.

" Yah..ada apa pah? "jawab singkat Mita memandang sang papa.

Papa Gilang menarik lembut tangan sang putri untuk mendekat padanya.

" Papa minta maaf atas kejadian tadi yaa.. pasti kamu marah kan sama papa?" tanya Papa Gilang mengusap kepala putrinya yang masih terbungkus mukena.

" Sedikit lah, abis papa kan nggak pernah ngomong kasar ke Mita atau bentak Mita sebelum nya kan, jadi.. Mita kaget aja papa bisa begitu" ungkap Mita yang masih kesal dengan sang papa

" Oke.. buat anak papa gembira lagi,apa yang bisa papa lakukan buat kamu nggak marah lagi ke papa? "rayu papa Gilang dengan senyuman manisnya menangkupkan kedua telapak tangan nya pada sisi pipi sang putri.

Mita mendengar ucapan sang papa sontak membuat hati Mita bersorak

" Beneran papa mau ngabulin permintaan Mita?" tanya Mita lagi memastikan perkataan sang papa.

" Iya sayang ,apa yang kamu ingin kan? " tanya Papa Gilang sambil memicingkan matanya.Melihat gelagat aneh sang putri.

"Bau baunya bakal ada yang memanfaatkan momment nih?? "sindir mama Santi melirik sang putri,tahu betul akal bulus sang putri.

Namun dasarnya Mita yang anak yang lucknat tak mengindahkan sindiran sang mama

" Aku mau minta ijin sama papa buat ke pesta ulang tahun temen Mita sebentar saja, jam delapan acaranya gimana? " ucap Mita dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"Sama siapa kamu pergi? "tanya papa Serius memandang wajah sang putri.

"Papa kayak nggak tau aja ... nggak jauh dari Yash sama Ratih lah pah,kayak nggak tahu anak papa aja..soalnya Mita juga punya misi buat Ratih pah..takut terlambat kalau Mita belum bilang ke Ratih kalau sebenarnya orang yang nembak dia ternyata sudah punya cewe lain.. gitu pah,Mita janji sebelum jam 12 malam Mita sudah di rumah.. gimana?? "terang Mita menerangkan tujuan dia datang.

" Oke, tapi harus tetap hati-hati. " Ucap Sang papa dengan membelai sayang sang putri.

" Oke pah... Mita sayang papa...!! " seru Mita memeluk sang papa dan mencium pipi sang papa membuat Gilang terkekeh dengan kelakuan sang putri.

" Tuh kan mama bilang apa, dasar Markonah lucknat!! "umpat sang mama melihat kelakuan sang putri yang super ajaib baginya

" Aduh mama Markonah.. alias ibu tiri yang kejam, sirik aja... kalau Tuanku Angling Darma sudah mengeluarkan sabdanya, apa boleh buat.. " ucap Mita dengan tanpa dosa membuat sang mama menyentil kening sang putri

Pletak

" Auwwsss... bener-bener deh, Mak Tiri kalau udah jeles sama Markonah begitu..papa lebih baik papa cari istri lagi.. " Mita mengusap keningnya yang terasa sakit dengan perilaku sang mama dan berceloteh ria tetang sang mama, sang papa hanya bisa mengeleng dengan tepok jidat atas ke bar baran dua wanita yang berarti dalam hidupnya

" Enak aja kamu,nyuruh papa yang enggak-enggak,mau mama masukin lagi kamu keperut mama hahh...?!!" teriak Santi dengan menatap tajam putrinya yang sedang mencari perlindungan di balik tubuh sang papa.

Sementara di balik tembok Kakek Pradana mengintip kegaduhan yang disebabkan oleh sang cucu juga sang menantu, senyum simpulnya pun terbit kala melihat interaksi keluarga kecil itu. Sungguh bahagia keluarga kecil itu,ada rasa lega saat melihat kebahagiaan keluarga putranya yang awalnya dia tentang habis-habisan.

Berasambung

Author bukan orang hebat karena itu othor perlu penyemangat dari kalian para readers berikan tanda cinta kalian

like

Vote

Share

Terima Kasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!