Anaya Meisya, Wanita berumur 20 tahun yang bekerja sebagai penjaga toko buku ini memiliki tubuh yang sangat gemuk
dan karena itu pacar nya berselingkuh dengan sahabat nya sendiri
Anaya gadis yang begitu polos dan baik hati ini selalu mempercayai apa kata sahabat dan pacarnya
tidak pernah menaruh curiga pada pacar dan sahabat nya itu
Sampai malam itu tiba
"Anaya, malam ini jangan lupa ulang tahun ku" Ucap pacarnya Glen di seberang telepon
"Te... tentu saja aku tidak akan melupakan nya" Ucap Anaya terlihat menantikan acara nanti malam
"Sopir ku akan menjemput mu dan Stella di apartemen kalian" Ucap Glen lagi
"Baiklah, aku mengerti" Ucap Anaya
"Aku menanti kedatangan mu sayang, sampai bertemu nanti malam" Ucap Glen sebelum menutup telepon nya
"Sampai bertemu nanti malam" Ucap anaya
Anaya memeluk HP miliknya, dia amat bersyukur memiliki pacar seperti Glen di mata Anaya Glen adalah laki-laki yang sempurna, meski badannya kini telah berubah menjadi lebih gemuk Glen selalu ada untuk nya
Anaya menyimpan HP nya lalu menyudahi pekerjaan nya, hari ini dia pulang lebih cepat untuk mempersiapkan ulang tahun pacarnya
Anaya bergegas ke toko untuk membelikan hadiah untuk kekasihnya itu
segera melihat-lihat berang apa yang cocok untuk Glen
Anaya melihat sebuah jam tangan di toko di hadapan nya
Anaya bergegas masuk
"A.. apa kah saya bisa melihat jam tangan ini? " Tanya Anaya sopan pada sang pramuniaga
"Tentu saja kak, silahkan" Ucap pramuniaga itu sopan
Anaya menutup matanya membayangkan Glen memakai jam tangan yang dia pilihkan untuk nya itu
"Ini akan terlihat bagus untuk nya" Ucap anaya lirih sembari tersenyum
"Bagaimana kak apakah kakak tertarik membelinya? " Tanya pramuniaga itu
"Be.. berapa harganya? " Tanya Anaya
"20 kak" Ucap pramuniaga itu
"Du...duapuluh juta" Ucap Anaya terkejut dengan harga jam tangan yang iya pegang itu
*Ini akan menghabiskan tabungan ku tapi ini hari spesial untuk Glen, ak.. aku tidak mungkin mengecewakan nya bukan" Ucap Anaya pada dirinya sendiri
"Kak bagaimana? " Tanya pramuniaga itu
"Ba.. baiklah aku mau" Ucap Anaya yang mengeluarkan kartu miliknya
Anaya membayar jam tangan itu dengan seluruh tabungan nya
"Ini kak, terimakasih " Ucap pramuniaga itu memberikan kartu Anaya dan Papaerbag kecil yang berisikan jam tangan mahal itu
"Te.. terimakasih kembali kak" Ucap Anaya tersenyum
Wajahnya kini terlihat gembira dia memeluk erat hadiah nya untuk Glen itu
"Semoga kamu menyukai nya" Ucap lirih Anaya
Anaya sudah sampai di apartemen miliknya, meski yang membayar sewa apartemen ini Anaya tapi karena kebaikan Anaya ini Stella bisa tinggal gratis di apartemen milik Anaya ini
"Anaya kau sudah pulang" Ucap stella sembari memberikan senyum palsu pada Anaya
"Aku pulang" Ucap Anaya sembari membalas senyuman tulusnya pada Stella
"Apa itu hadiah untuk Glen? " Tanya Stella
"Benar ini hadiah untuk nya " Ucap Anaya
"Bolehkah aku melihat nya? " Tanya Stella
"Tentu, lihat saja" Ucap anaya
*Ini, Jam tangan yang Glen ingin kan waktu itu, haruskah aku menukar kan hadiah si bodoh ini dengan hadiah yang ku beli" Ucap Stella dalam hati
"Ini sangat bagus, pasti sangat cocok untuk Glen" Ucap Stella
"Benar aku juga berfikir seperti itu" Ucap anaya
"Anaya kau segera bersiaplah! bersihkan dirimu sebentar lagi sopir Glen akan menjemput kita" Ucap Stella
"Baiklah, aku akan mandi dan bersiap" Ucap Anaya segera pergi ke kamarnya
"Aku juga akan bersiap" Ucap Stella yang segera menukar hadiah nya dengan hadiah Anaya setelah Anaya masuk kedalam kamarnya
Supir Glen kini sudah menunggu mereka berdua
Mereka segera Turun dan bergegas masuk kedalam mobil Glen
Sesampainya di kapal pesiar yang Glen sewa semua orang menatap Stella yang begitu cantik, wajah yang tirus bibir yang kecil badan yang begitu menggoda membuat semua wanita iri padanya
sedangkan Anaya yang berbanding terbalik dengan Stella hanya mendapatkan cibiran dari mereka semua
"Bagaimana mungkin Glen bisa bertahan dengan wanita gemuk dan jelek itu, benar-benar Glen sudah buta" Cibir semua orang yang hadir di sana
Anaya hanya bisa menunduk malu
"Anaya kau sudah datang" Ucap Glen yang menghampiri anaya
"Selamat ulang tahun Glen" Ucap Anaya tulus sembari memberikan kadonya untuk Glen
"Terimakasih kau tidak perlu repot-repot memberikan ku hadiah" Ucap Glen
"Glen buka hadiah Anaya, coba kita lihat apa yang anaya berikan padamu" Ucap salah satu teman Glen
"Apa kau tidak keberatan" Ucap Glen
"Tidak, bukalah" Ucap Anaya
"Baiklah" Ucap Glen sembari membuka hadiah anaya
Mata Anaya membulat sempurna karena isi hadiahnya bukan apa yang dia beli
"Cieh!!! hanya sebuah dasi, apa kau anggap kau seorang pacar membelikan barang semurah itu" Ucap teman Glen
"Ini juga bagus" Ucap Glen
*Wanita ini yang benar saja memberikan ku hadiah sejelek ini" Gumam Glen dalam hati
"Glen selamat ulang tahun" Ucap Stella memberikan kado darinya
"Terimakasih" Ucap Glen
"Glen bagaimana jika kau buga kado dari gadis cantik kita ini" Ucap teman Glen memprovokasi
"Bolehkah aku buka" Ucap Glen
"Tentu, aku harap kau menyukai nya" Ucap Stella
"Ini jam tangan ini aku menyukai nya, terimakasih Stella" Ucap Glen memberikan pelukan pada Stella
"Tunggu jam... jam ini ak.. aku yang membelinya" Ucap anaya
"Anaya apa yang kau katakan? apa kau malu hadiah mu begitu jelek sehingga mengakui hadiah ku milik mu" Ucap Stella dengan wajah memelas
"Ta.. tapi Stella kau tau aku yang membeli jam itu!! apa hadiah kita tertukar" Anaya masih bersikap baik pada Stella
"A.. anaya aku tau kau sangat tidak puas dengan hadiah milik mu tapi jangan bersikap begini padaku, kau mana mampu membelinya anaya lebih baik jangan mengarang cerita di sini" Ucap Stella
"Benar Anaya hanya pegawai Toko buku, meski toko nya sangat besar tidak mungkin mampu membeli jam tangan mahal ini bukan" Ucapan beberapa orang yang sedang bergunjing
"Stella aku menghabiskan seluruh tabungan ku untuk membelikan hadiah ini untuk Glen, k
k.. kau pun mengetahui nya" Ucap Anaya yang menahan air matanya
"Sudah Anaya jangan berbohong lagi, kita memang teman tapi jangan berbohong seperti ini!! hentikan Anaya" Ucap Stella
"Anaya sudahlah dasi itu juga tidak buruk, jangan berbohong dan memfitnah Stella" Ucap Glen
perkataan Glen membuat hati anaya hancur, kekasihnya sendiri tidak mempercayai nya
Anaya berlari meninggalkan mereka semua yang menatap jijik padanya
"A... aku tidak berbohong hadiah itu aku yang membelinya" Ucap anaya pelan sembari menekan dadanya yang sesak
Anaya duduk di atas kapal pesiar menatap langit malam yang begitu indah
"Apa ini, dia tidak mengejar ku, apa pacar? status yang hanya aku saja yang menganggap nya" Ucap Anaya
"Kau sangat menyedihkan anaya kau tidak memiliki siapapun" Ucap Anaya lagi mengejek kehidupan nya
Malam semakin larut semuanya sedang berpesta di sana
Anaya berkeliling di kapal pesiar itu
Melihat sesuatu yang tak harus dia lihat
dia menyembunyikan dirinya untuk mendengar percakapan mereka
"Glen! kapan kau memutuskan gadis bodoh itu?? " Tanya Stella pada Glen
"Tenang saja, aku akan putus dengannya setelah dia berumur 21 mendapatkan warisan dari orang tuanya" Ucap Glen
perkataan Glen membuat Anaya menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dia dengar
"Apa kau yakin dia akan mendapatkan nya? " Tanya Stella
"Tentu saja, jika tidak mendapatkan nya akan ku buat dia mengemis untuk warisan nya" Ucap Glen
"Baiklah aku akan menunggu mu" Ucap Stella
"Sayang, berhenti membicarakan gadis gemuk itu lebih baik kita nikmati malam ini" Ucap Glen yang meraba paha mulus Stella yang terbuka itu
"Kau nakal" Ucap Stella memukul-mukul pelan dada Glen
Anaya yang mendengar semua itu hatinya terasa sakit, benar-benar sakit dua orang yang dia percaya ternyata mengkhianati nya
Melihat mereka bercumbu di depannya membuat Anaya tak tahan dan berjalan ke arah mereka
"Glen" Ucap Anaya lirih
"A.. anaya kau " Ucap Glen segera mendorong Stella
"Ka.. kau jangan salah paham" Ucap Glen panik
"Salah paham! aku sudah mendengar semuanya" Ucap Anaya dengan air mata menetes di pipinya
"Bagus kalau kau sudah mendengarkan semuanya! aku dan Glen memang sudah lama bersama! kau hanya jadi benalu untuk kami!!, Lagi pula dari dirimu apa yang bisa Glen dapatkan dasar wanita jelek" Ucap Stella
"Glen " Ucap Anaya berharap Glen kembali padanya
"Hah!! sialan usahaku sia-sia selama ini bertahan dengan gadis jelek ini dan tidak mendapatkan apapun benar-benar rugi besar" Ucap Glen memperlihatkan wajah aslinya
"kita bisa mendapatkan sesuatu" Ucap Stella
"Bagaimana jika kita menjual semua organ di tubuhnya, itu sangat di Black Market" Ucap Stella
"Ti.. tidak apa kalian ingin membunuh ku? " Ucap panik Anaya tubuhnya gemetar
"Bukan ide buruk, lagi pula aku ada Arga si dokter mata duitan itu" Ucap Glen
"Bagus kalau begitu kita lakukan sekarang" Ucap Stella
Glen menelpon anak buahnya dan Arga untuk menemuinya
Anaya berusaha lari dan kabur dari Glen
"Glen kau tidak mengejarnya? " Tanya Stella
"Bisa lari kemana dia di kapal pesiar ku ini" Ucap Sombong Glen
"Hei kenapa memanggil ku kesini" Tanya Arga yang datang lebih dulu dari pada anak buah Glen
"Aku ingin berbisnis mu" Ucap Glen
"Bisnis apa? " Ucap Arga
"Kau bisa mengoperasi bukan" Ucap Glen
"Tentu" Ucap Arga
"Aku ingin kau mengambil semua organ Anaya, uang yang kita hasilkan kita bagi dua bagaimana?" Ucap Glen
"Hahaha, tidak masalah itu urusan mudah asal dia tidak melawan aku akan dengan mudah mengoperasi nya" Ucap Arga
"Bagus" Ucap Glen
"Tuan" Ucap anak buah Glen
"Temukan Anaya dan bawa dia ke kabin kapal" Ucap Glen menatap anak buahnya
"Baik Tuan" Ucap Glen
Anaya tengah bersembunyi di sebuah ruangan di dalam kapal
"Ak.. aku tidak ingin mati" Ucap anaya ketakutan dia hanya meringkuk dan menangis
Tak... tak... tak suara langkah kaki mulai mendekat ke arah kamar tempatnya bersembunyi
"Hei kamar ini terkunci mungkin saja dia ada di dalam" Ucap anak buah Glen satu
"Benar dia pasti bersembunyi di sini, dengan tubuhnya yang besar itu di mana lagi dia bisa bersembunyi hahaha" Ucap anak buah Glen menertawakan anaya
Anaya menutup mulutnya
*Di mana aku bisa bersembunyi " Ucap anaya ketakutan
Br aaakkk kkkk pintu kamar itu di paksa untuk terbuka, dua anak buah Glen masuk tidak menemukan Anaya
di dalam kamar
"Dimana gadis gemuk itu!!! " Ucap anaya buah Glen satu
"Mungkin dia berada di kamar mandi" Ucap anak buah Glen dua
"Ah ya kau benar " Ucap Anak buah Glen yang mendobrak paksa kamar mandi di dalam ruangan itu dan benar saja Anaya berada di sana
"Hahaha gadis jelek kau mau bersembunyi!! kau tidak sadar diri dengan tubuh yang sebesar ini bagaimana kau bisa bersembunyi hah!! " Ledek Anak buah Glen satu yang melihat anaya meringkuk ketakutan
"Ja.. jangan bunuh aku... aku mohon jangan bunuh aku" Ucap anaya
"Bangun!! kau cepat bangun" Ucap anak buah Glen dua
Anaya tak bergerak dia tetap meringkuk di tempat nya
"Jangan paksa aku untuk berbuat kasar berdiri" Ucap anak buah Glen satu
Namun anaya tetap kekeh dan meringkuk tanpa bergerak meski dengan usaha yang sangat sulit untuk orang segemuk anaya bertahan di posisi seperti itu
"Jangan memancing kesabaran ku" Ucap kedua anak buah Glen itu yang menarik paksa Anaya untuk berdiri
Dengan susah payah anaya berdiri dan mendorong kuat kedua anak buah Glen dengan sekuat tenaga nya dan berusaha untuk lari
*Bodoh kau anaya harusnya kau berada di ruang pesta kenapa malah bersembunyi di ruangan sepi bodoh kau" Ucap anaya
"Mau lari kemana kau tidak akan bisa" Ucap anak buah Glen satu yang membidikkan pistol ke arah Anaya
DOOOOORRRRR...
satu tembakan mengenai kaki Anaya
membuat anaya kesulitan berjalan namun masih berusaha kabur
"Masih tidak mau menyerah" Ucap anak buah Glen
terdengar dua peluru di tembakkan
dua peluru yang tepat mengenai tubuh Anaya
Anaya tak lagi bisa bertahan tubuhnya terjatuh berlumuran darah
Anaya merasakan sakit di tempat di mana ia tertembak kesadaran nya hampir hilang
Tubuhnya di seret dengan tak berperasaan oleh dua anak buah Glen itu, darahnya bercucuran menetes kemana-mana dia hanya pasaran tubuhnya di seret paksa
"Tuan, aku menemukan nya" Ucap Anak buah satu Glen
"Bagus!!!, Arga kau bisa melakukan operasi nya sekarang" Ucap Glen
"Tentu saja, bawa di ketempat tidur aku akan melakukan nya dengan cepat" Ucap Arga sudah dengan perlengkapan siap
"Bagaimana kau bisa membawa benda seperti itu" Ucap Glen
"Kebetulan sebelum ke pesta mu aku juga baru saja membantu seorang klan mendapatkan ginjal seorang wanita" Ucap Arga bangga
"Cieh!! membual!!! cepat ambil semua organ miliknya " Ucap Glen
Sreeetttt satu goresan pisau bedah mengenai tubuhnya
Anaya merasa kesakitan tapi dia tak bisa berteriak air mata nya hanya air matanya yang bisa berbicara air maya nya menetes begitu saja
Sebelum kehilangan kesadaran nya anaya sempat berucap
*Jika aku bisa hidup kembali aku tidak akan menjadi wanita bodoh dan selemah ini!!! " Ucap Anaya yang kemudian menutup mata
Sebelum kehilangan kesadaran nya anaya sempat berucap
*Jika aku bisa hidup kembali aku tidak akan menjadi wanita bodoh dan selemah ini!!! " Ucap Anaya yang kemudian menutup mata
Haaaahhhh... haaa ahhh... haaa ahhh....
Anaya membuka matanya
Anaya melihat sekeliling nya
*Apa aku masih hidup" Ucap Anaya mengangkat tangannya tak percaya
"Haaaahhh.... ha aaaahhh... haaa ahhh benar aku masih hidup" Ucap Anaya memastikan nya
Tok... tok... tok...
"Anaya kau sudah bangun" Ucap Seseorang di balik pintu
"Suara ini, apakah dia" Ucap Anaya yang segera bangun dari tidurnya dan melihat keluar benar saja dia menemukan Stella yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya
"Anaya, aku sudah menyiapkan minuman dan makan untuk mu, ambillah" Ucap Stella dengan senyum terpaksa nya
Anaya mengepalkan tangannya, bayangan Stella bercumbu dengan Glen terlintas di benaknya namun dia menahannya dan mengambil makanan dari tangan Stella
"Lain kali tidak usah repot begini" Ucap Anaya
"Ti.. tidak repo" Ucap Stella terhenti setelah dengan keras anaya menutup pintu
Baaaaammmmmm
*Cieh!! beraninya kau!! jika bukan karena Glen aku tidak sudi untuk satu Apartemen dengan mu" Ucap Anaya
"Jika aku di masa lalu aku akan segera memakan dan meminum makanan yang iblis wanita itu berikan!! tapi kehidupan ini aku tidak akan mengulangi hal yang sama!! Glen, Stella lihat bagaimana di kehidupan ini aku akan membalas kalian berdua!! " Ucap Anaya sembari membuang makanan dan minuman yang Stella berikan
Anaya menatap dirinya di depan kaca
"Bagaimana di masa lalu kau bisa hidup seperti ini Anaya" Ucap Anaya menatap tubuhnya yang bulat muka nya yang kusam
"Benar-benar mengerikan, aku di masala lalu yang selalu menerima minuman dan makanan dari wanita sialan itu tanpa sadar tubuhku mulai berubah membulat seperti ini,
Dasar!! Kebodohan apa yang aku lakukan di kehidupan sebelum nya" Ucap Anaya pada dirinya sendiri
"Anaya malam ini aku tidak pulang, aku akan melakukan pemotretan setelah syuting mungkin aku tidak akan pulang" Ucap Stella basa-basi
"Ya" Ucap anaya singkat tanpa keluar dari kamarnya
*Ada apa dengan gadis bodoh itu, tidak mungkin dia menyadari kalau aku akan bersama Glen bukan" Ucap Stella dalam hati
Anaya mencubit semua tubuhnya yang di penuhi lemak itu
"Ahh bagaimana aku membersihkan lemak ini!! " Ucap Anaya
Anaya mengetik sesuatu di internet dan menemukan sesuatu yang dia inginkan
"Bagus, pelatihan bela diri ini akan membuat ku lebih kurus dan bonus badan dan stamina yang bagus" Ucap Anaya
Anaya mengemasi barangnya
dan memberikan sepucuk surat pada Stella
"Aku akan pergi satu bulan ini! " Tulis Anaya
"Dalam satu bulan ini aku akan memberikan waktu bermain untuk mu, setelah itu jangan harap kau bisa hidup dengan tenang" Ucap Anaya mengepalkan tangannya
Anaya keluar dari apartemen nya dengan koper di tangannya, memasuki taksi yang dia pesan
Anaya menuju tempat yang lumayan terpencil di negara itu
"Nona, mobil hanya bisa mengantar nona sampai sini" Ucap sopir taksi itu
"Ah baiklah, itu tidak masalah terimakasih pak" Ucap Anaya sembari memberikan uangnya pada supir taksi itu
"Apa aku harus menaikki tangga setinggi ini, ini bisa membunuhku bukan" Ucap anaya mendongak ke atas
Tuk seseorang dari belakang memukul kepala Anaya
"Bodoh! ini tidak akan membunuhmu! ini baik untuk membakar lemak mu" Ucap laki-laki tampan di hadapan anaya
Laki-laki itu menaiki tangga dengan koper anaya di tangan nya
"Hei koper ku" Ucap Anaya
"Cepat naik Atau kau akan kehilangan koper mu" Ucap laki-laki itu
"Hei tu.. tunggu" Ucap anaya mengikuti laki-laki itu
Haaah haaahh haaahh suara nafas anaya terengah-engah
Mata anaya membulat melihat banyak pelatihan di sini
"Kapten? siapa wanita di belakang mu" Ucap anak buah kapten itu
"Seseorang yang ingin menguruskan badannya, mengira camp latihan seperti tempat bermain" Ucap Kapten itu yang membuat semua orang tertawa
"Cieh!! jika tidak ingin menerima alasan ku kenapa menyuruhku kemari" Ucap ketus Anaya
"Camp pelatihan ini bukan untuk seorang yang biasa!! apa kau tau, siapapun yang sudah masuk ke camp pelatihan ini tidak bisa keluar tanpa seizin ku" Ucap Kapten itu
"Cieh!! kalau begitu aku salah tempat" Ucap Anaya ingin mengambil kopernya
"Kau tidak bisa pergi begitu saja jika sudah masuk kesini!! kau harus menjalani pelatihan selama satu bulan jika kau berhasil dengan latihan dasar camp ini kau boleh pergi atau memilih melanjutkan latihan" Ucap Kapten
"Baiklah hanya satu bulan saja, itu tidak akan sulit" Ucap Anaya
"Begitu meremehkan kan, jika kau tidak sanggup kau akan mati" Bisik Kapten itu menakuti
"Sudah pernah mati untuk apa takut mati" Ucap Anaya
Membuat kapten itu menatap ke arah anaya menatap matanya yang terlihat tidak ada kebohongan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!