NovelToon NovelToon

Terjebak Cinta Mantan

Bab 1 Kembali bertemu

Brakkk

Seketika pintu kamar dibuka dengan kasar dari luar sehingga membuat pemilik kamar merasa kaget.

"Kakkk bantuin Icha bikin PR donk!" teriak seorang gadis cantik berusia 17 tahun bernama lengkap Farisha Yumna Danendra yang biasa dipanggil Icha.

"Ck! Kebiasaan kamu Cha kalau masuk kamar tidak pernah ketuk pintu" sungut sang pemilik kamar yang tak lain Farish Danendra. Kakak satu-satunya Icha karena mereka hanya dua bersaudara.

Sedangkan yang terkena omelan hanya cengengesan memasang muka tak bersalah.

"Udah deh kak nggak usah marah-marah gitu ntar jomblonya makin lama lho kak" rayu Icha yang malah bikin kakaknya makin dongkol karena dibilang jomblo.

"Cepetan sini yang mana yang belum ngertinya" ketus Farish

"Semuanya, heehehe..." sahut Icha dengan cengengesan.

"Ngapain aja kamu dek di sekolah. Tiap ada PR, tiap ada tugas pasti minta diajarin sama kakak terus" sungut Farish sambil mengerjakan PR adiknya di kertas kopehan sebelum kemudian dia menjelaskannya.

"Ya di sekolah waktunya bersosialisasi Kak. Kan katanya banyak teman banyak saudara, jadi Icha kalo ada guru pun ngajak ngobrol teman Icha yang ada di samping sama depan Icha" jawab Icha yang langsung mendapat toyoran dari kakaknya.

"Lu mah ogeb, itu namanya bukan bersosialisasi tapi lu gak merhatiin guru" Farish tidak habis pikir kenapa punya adik modelan kaya gitu, sebenarnya Icha anaknya pintar tapi seringnya dia malas . Ibarat kuda yang harus dipecut dulu baru dia mau mikir serius.

"Mamaaaa kakaknya ngatain Icha nih" teriak Icha mengadu pada mamanya yang sedang memasak didapur.

"Kakakkkk ngomongnya dijaga ya! Gak boleh ngatain adiknya" Mama pun ikut berteriak membuat kuping serasa ingin diservis setelah mendengar suara berkekuatan penuh.

Masih dengan perasaan dongkol, Farish tetap membantu mengerjakan PR Icha hingga selesai.

"Bang main ke taman komplek yuk tar sore, Icha pengen beli gulali nih" rengek Icha pada kakaknya saat sudah selesai mengerjakan PR.

"Boleh! Tapi kakak dijajanin ya! Itung-itung bayaran bantuin PR kamu" sahut Farish pada adiknya.

"Iya deh ntar Icha yang traktir" sahut Icha

Icha tersadar dari lamunannya saat sayup-sayup terdengar suara adzan magrib berkumandang dari mesjid yang tidak jauh dari rumah Om dan Tantenya.

Sudah 6 tahun berlalu namun bayang masa lalu itu masih membekas dalam ingatannya.

"Kakak, Icha kangen sama kakak. Semoga kakak selalu baik-baik saja" batin Icha

Andai semua itu tidak terjadi, mungkin sekarang dia masih bersama kedua orang tua dan kakaknya namun kebodohannya yang mengikuti permainan teman-temannya membawa Icha pada awal kehancurannya.

"Kakak ayo sholat berjamaah" ajak seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun, "Mama dan Papa sudah menunggu" sambungnya.

"Iya sayang, Kakak siap-siap dulu ya!" sahut Icha lembut sambil mengelus rambut hitam legam bocah kecil yang selalu dipanggil Dika

Icha pun langsung menuju kamar mandi yang ada di kamarnya untuk mengambil wudhu, namun saat keluar kamar mandi Icha dibuat kaget karena Dika masih menunggu di kamarnya.

"Bikin kaget kakak aja kamu Dik" sahut Icha

"Hehehe, Kakak kaget ya!" sahut bocah kecil itu sambil terkekeh

Keduanya pun keluar kamar untuk berangkat ke mesjid bersama-sama.

***

Pagi pun menjelang, Sang Surya begitu cerah menampakkan sinarnya. Terlihat sebuah keluarga sedang menikmati sarapannya dengan diselingi obrolan.

"Cha, jadi hari ini mulai kerja di Putra Group?" tanya Bu Mira pada Icha.

Meski Bu Mira dan Icha tidak mempunyai hubungan darah tetapi Bu Mira sangat sayang dan perhatian pada Icha apalagi dia tidak mempunyai keturunan sehingga kehadiran Icha seperti pengobat rindunya pada kehadiran sosok anak dalam rumah tangganya.

"Jadi Tan, Icha diterima di bagian keuangan" jawab Icha

"Berangkat bareng Om aja Cha, kantor kita searah" ajak Pak Bagas

"Ntar Om putar balik, kan Putra Group kesanaan lagi dari sekolah Om" sahut Icha

"Iya nggak papa Cha sedikit kho, sekalian anter Dika sekolah juga" sahut Pak Bagas sedikit memaksa

Akhirnya mereka berangkat bersama, setelah mengantar Dika dan Bu Mira ke sekolah TK, barulah Pak Bagas mengantar Icha ke perusahaan Putra Group.

***

Sebulan sudah Icha bekerja di Putra Group, dan hari ini dia mendapatkan gaji pertamanya sehingga teman-teman dekatnya yang satu bagian dengan Icha minta ditraktir di cafe depan kantor.

"Udah pada tahu belum?" tanya Vio yang bernama lengkap Viola Shaka Qatrunada saat mereka sedang asyik makan

"Belum" jawab Icha dan Kia datar

"Makanya aku mau kasih tahu, denger-denger nih Presdir kita mau pensiun dan katanya mau diganti sama cucunya. Dan katanya lagi cucunya itu gantengnya pake bingit. Dan katanya lagi cucunya itu masih jomblo. Dan katanya lagi nih yang paling penting, cucunya itu gak suka sama cewek" Vio mulai bergosip seperti emak-emak komplek yang kurang kerjaan.

"Iya Vi, dan katanya lagi cucunya Presdir itu mantan aku yang gagal move on" sahut Icha malas mendengar gosipan cucu Presdir yang tiap hari selalu dia dengar.

"Dih kamu mah Cha, mau ada cowok cakep tapi gak antusias kayak nggak doyan cowok aja" cebik Kia yang bernama lengkap Kiara Praweswari.

"Kalo aku doyan cowok abis dong cowok-cowok di dunia ini karena aku makanin tiap hari" sahut Icha

"Aldrich sini!" teriak seorang lelaki tampan dari meja sebelah

Deg

Icha seketika mengikuti arah pandang cowok di meja sebelahnya. Ada kelegaan di hatinya saat dia mendapati seseorang yang bernama Aldrich itu seorang laki-laki tampan bertubuh tegap atletis tinggi namun berwajah datar tanpa ekspresi.

Tap pandangan keduanya bertemu hingga beberapa detik karena seseorang yang bernama Aldrich langsung mengalihkan pandangannya.

"Cha sadar woyyy! bengong juga nih anak lihat cogan lewat" seru Vio mengguncang bahu Icha

"Gak mungkin dia kan, meski nama dan tatapan matanya sama dengan si culun tapi dia orang yang berbeda. Si culun gak mungkin menjelma jadi pangeran" batin Icha

"Napa sih Cha? Bengong gitu? Mau kenalan sama cowok sebelah gak?" tanya Kia yang memang punya stok pede di atas rata-rata, "Ayo aku temenin"

"Gak usah! Aku nggak tertarik." jawab Icha. "Kalau makannya pada udah, kita pulang yuk! Aku ditungguin nih sama si ganteng" ajak Icha kemudian.

"Ya udah ayok, tapi sono Cha kamu bayar bill dulu," Vio tak lupa mengingatkan Icha untuk membayar pesanan makanannya. Bisa gagal ditraktir kalau Icha sampai lupa bayar.

Setelah membayar pesanan makanan, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Sementara di cafe seseorang yang bernama Aldrich hanya menatap kepergian ketiga gadis cantik di sebelah mejanya.

"Kamu makin cantik aja Cha, tapi sayang kamu cewek yang harus aku jauhi" batin Aldrich

...*****...

...Happy reading...

...Jangan lupa like comment vote dan favorite ya!...

👉next part

Bab 2 Apa Dika putramu?

"Woyyy malah bengong lu lihat cewek cantik" sahut Kevin teman Aldrich yang tadi memanggilnya.

"Hmm"

"Jadi gak kamu pegang perusahaan kakek?" tanya Kevin lagi

"Jadi"

"Kenapa sih Al makin kesini makin dingin aja gak kayak dulu, sebelum tinggal di kampung kamu masih bisa becanda, sekarang? datar abisss" Kevin mengeluarkan unek-uneknya dengan sikap sahabat kecilnya.

Dia tahu betul Aldrich kecil anaknya aktif banget suka bertanya apapun yang sekiranya dia ingin tahu tapi semenjak kematian kedua orang tuanya, dia jadi pendiam dan selalu bersikap waspada dengan orang yang baru dikenalnya.

Aldrich hanya mengendikkan bahunya mendengar protesan sahabatnya.

"Kamu jadi kan jadi aspriku?" tanya Al mengalihkan pembicaraan Kevin.

"Jadi, kakek udah ngomong jauh-jauh hari sebelum kamu balik kesini"

"Oke! persiapkan dirimu lusa, kita mulai ngantor" sahut Al masih dengan nada datar

"Oh iya mumpung inget, kalung yang waktu itu kamu pesan dengan inisial FYD kenapa tidak diambil? mama nanyain tuh" sahut Kevin, "nih mama titip aku agar dikasih ke kamu" sambungnya

Al pun mengambil kotak perhiasan yang didalamnya ada sebuah kalung dengan bandul huruf FYD yang bertabur berlian.

Al menghela nafas dalam, sesak dirasanya tiap kali mengingat orang yang dulu sangat dicintainya namun dia malah menorehkan luka yang sangat dalam.

Al menutup kembali kotak perhiasan itu kemudian memasukkannya ke dalam kantong jasnya.

"Aku pulang ya!" pamit Al pada kevin

"Baru juga bentar udah pulang aja Al," seru Kevin yang masih ingin bersama sahabat kecilnya.

"Aku ada urusan" sahut Al dan Al pun beranjak pergi meninggalkan Kevin sendiri.

"Al Al kenapa harus pendam sendiri kalau ada masalah, coba cerita mungkin aku bisa bantu" gumam Kevin pelan.

***

"Kenapa kamu dipanggilnya Dika bukannya Aldrich padahal aku suka dengan nama depan kamu" tanya seorang gadis remaja pada remaja laki-laki disampingnya.

"Karena hanya orang terdekatku yang panggil aku Al" jawab remaja laki-laki

"Tapi aku pengen panggil kamu Al, apa boleh?"

"Tentu saja! kamu kan orang yang paling dekat dihati aku"

Huft

Icha menghembuskan nafasnya kasar saat mengingat sekelebat bayangan di masa lalu.

"Sudahlah Cha lupakan dia! ingat dia tidak menginginkanmu lagi bahkan dia terus menghindarimu" gumam Icha pelan

"Kakak kakak lihat gambarku bagus kan" ucap Dika sambil memperlihatkan hasil gambarnya saat tadi di sekolah.

"Wah bagus banget Dik, mau hadiah apa dari kakak? kakak abis gajian lho!" sahut Icha

"Dika pengen main ke emol kak, pengen mandi bola"

"Jangan mandi bola deh, gimana kalau naik mobil-mobilan atau thomas aja"

"Boleh deh, ayo kak kita berangkat" ajak Dika sambil menarik tangan Icha.

"Kita ijin dulu ya sama mama papa"

Icha berangkat ke mall berdua dengan Dika karena Bu Mira dan Pak Bagas pergi ke kondangan di komplek sebelah.

Sesampainya di mall Icha langsung menuju pusat permainan sesuai permintaan Dika.

"Sayang udahan yuk! udah satu jam lho kamu main" Icha berusaha membujuk Dika agar mau pulang

"Kakak lapar" rengek Dika

"Ayo kita makan chicken"

"Asyikk makan chicken" Dika sangat girang diajak makan makanan kesukaannya.

Dika terus saja berceloteh kesana kemari mananyakan apapun yang ingin dia ketahui.

"Kakak kata teman-temanku, aku tidak mirip sama mama papa. Mereka bilang aku bukan anak mama papa" Dika bercerita tentang candaan teman-temannya.

"Mereka cuma iri bilang gitu karena Dika cakep pake bingit, kakak jadi pengen cium Dika. Boleh?" ucap Icha agar Dika tidak terus menanyakan apa yang dikatakan teman-temannya.

"Boleh!" Dika pun langsung mencium pipi Icha kiri dan kanan begitupun Icha melakukan hal yang sama seperti Dika lakukan.

"Loh Icha kan?" tanya seorang pemuda tampan bersama seorang gadis

Icha yang disapa langsung menoleh ke arah sumber suara

Deg

"Abizar" lirih Icha

"Iya ini aku Abizar, kamu kemana aja Cha? abis kelulusan seperti ditelan bumi" tanya Abizar

"Aku langsung nyusul ka Farish ke kota, oh iya ini siapa kenalin dong Bi" Icha pun mengalihkan pembicaraan agar Abizar tidak terus bertanya tentang dirinya.

"Akh iya Cha kenalin ini Aisha pacarku" ucap Abizar

Aisha dan Icha pun bersalaman sebagai tanda perkenalan

"Icha"

"Aisha"

"Ini siapa Cha? gemesin banget dek" sahut Abizar sambil mencubit pipi Dika gemas.

"Om jangan cubit pipiku, sakit tahu!" seru Dika kesal karena dicubit oleh Abizar

"Sayang kenalin ini teman kakak, kak Abizar" sahut Icha

Abizar terus menelisik melihat Dika karena dia merasa mirip dengan seseorang.

Deg

Abizar langsung kaget saat teringat dengan seseorang.

"Cha bisa minta no handpone kamu gak, biar kita bisa kontek-kontekan" sahut Abizar

"Ah iya boleh" Icha pun langsung bertukar no handphone dengan Abizar yang merupakan teman masa kecilnya bahkan rumah mereka pun berseberangan.

Setelah mendapatkan no kontak Icha, Abizar langsung pamit.

***

Keesokan harinya Abizar meminta bertemu dengan Icha setelah sebelumnya mereka saling kontek satu sama lain.

Dan disinilah sekarang Abizar bersama Icha, disebuah cafe dekat dengan kantor Icha dan juga Abizar karena ternyata Abizar pun bekerja di kantor yang sama dengan Icha cuma mereka berbeda bagian. Icha di bagian keuangan sedangkan Abizar dibagian marketing.

"Cha aku kho kangen ya sama Dika" ucap Abizar saat mereka sedang menunggu pesanan

"Main aja Bi ke rumah, tapi kamu jangan jembil lagi pipinya soalnya dia akan marah" sahut Icha

"Cha boleh aku tanya sesuatu?"

"Tanya aja Bi, minta ijin segala"

"Apa Dika putramu bersama si culun?" tanya Abizar to the point

Deg

Seketika jantung Icha bergetar lebih cepat dari biasanya, dia kaget dia khawatir rahasia besarnya diketahui banyak orang.

"Kenapa kamu berpikir begitu? tanya Icha berusaha tenang

"Cha kita berteman dari orok dan aku ngerti banget ekspresi kamu saat berbohong ataupun gugup meski kamu berusaha menutupinya." sahut Abizar

Icha hanya menunduk sambil meremat jari jemarinya. Dia bingung, apa dia harus terus terang pada Abizar atau tetap merahasiakannya seperti selama ini dilakukannya.

"Bi, bisa kan kamu pegang rahasia? aku gak mau sampai ada orang yang tahu tentang Dika" ucap Icha sambil menatap dalam manik mata Abizar

"Kalau kamu percaya sama aku, aku pasti pegang rahasiamu Cha" sahut Abizar

Icha menghela nafas dalam sebelum akhirnya dia menceritakan yang sebenarnya.

"Kamu ingat kan tentang kejadian di villa setelah kita ujian akhir? dia tahu semua tentang rencana kalian, dan dan dan aku yang menjadi sasaran kekesalannya karena dia merasa dipermainkan oleh kita" ucap Icha dengan tangan terus saling meremas satu sama lain.

"Berarti si culun benar-benar melakukannya sama kamu Cha? kenapa kamu tidak bilang sama aku?" Abizar mulai tersulut mendengar penuturan icha

"Iya, dan Dika hasil perbuatannya"

...*****...

...Happy Reading...

...Jangan lupa ya like comment vote dan favorite!...

👉next part

Bab 3. Anak baru

"Semua gara-gara Marco yang kekeh untuk melanjutkan taruhan" geram Abizar

Flashback on

Suasana riuh terlihat di kelas XII IPS 3, kelas legend yang terkenal langganan BK itu sedang mengisi jam kosongnya dengan berbagai cara ala mereka. Ada yang mendadak membuka beauty class, ada yang heboh membicarakan para idol negeri ginseng, ada yang mabar game online, ada yang sibuk berselancar di dunia maya dan ada juga sekelompok anak cowok sedang bergerumul di pojokan kelas sedang main dadu dengan taruhan uang.

Terlihat seorang guru yang selalu dimusuhi oleh para biang rusuh, siapa lagi kalau bukan Pak Hendri sang guru BK yang terkenal killer seantero sekolah memasuki kelas dengan di belakangnya seorang anak lelaki yang terlihat rapi dimata para guru namun terlihat culun dimata anak kelas XII IPS 3 dengan rambut yang klimis disisir rapi, kacamata bertengger di hidung macungnya, kawat gigi yang menghiasi gigi putihnya, dan celananya yang terlihat cungkring.

"Kalian yang dibelakang sedang apa?" tegur Pak Hendri saat melihat ada sepuluh orang anak yang bergerumul di pojokan kelas.

"Eh bapak, kita lagi mabar pak" sahut Marco sang ketua brandals geng dengan mengacungkan handphonenya

"Ayo kembali duduk dibangku masing-masing" ucap Pak Hendri

Setelah melihat seisi kelas ternyata ada dua bangku kosong disana.

"Itu siapa yang tidak masuk" tanya Pak Hendri

"Itu Icha sama Kinan sedang ke toilet pak" sahut Abizar yang duduk dibelakang kursi Icha.

"Baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru dari Jakarta."ucap Pak Hendri, "ayo perkenalkan dirimu!" sambungnya

"Namaku Aldrich Marchdika Putra, panggil saja Dika" ucap si anak baru dengan nada datarnya tanpa ekspresi apalagi senyuman.

Tiba-tiba dari belakang terdengar seorang anak nyelutuk.

"Jangan panggil aku anak kecil paman, panggil saja aku Dika" seru Zaki menirukan seorang anak yang ada di film kartun.

Hahahaha

Sontak seisi kelas tertawa riuh, sedang si anak baru yang bernama Dika diam tanpa ekspresi

"Hai guys gorengannya belum mateng, aku beli cemilan aja sama roti" teriak seorang siswi yang baru datang dengan membawa satu kantong besar berisi makanan.

"Upps! ada bapak hehehe" sahut siswi itu yang bernama lengkap Farisha Yumna Danendra namun teman-temannya memanggilnya Icha.

"Icha, Kinan darimana kalian?" tanya Pak Hendri

"Kita dari toilet Pak, tapi karena lapar jadi sekalian mampir ke kantin" jawab Icha

"Kamu tuh ketua kelas bukannya menertibkan teman-temannya malah jadi biang kerok" sewot Pak Hendri

"Emang harus ditertibkan ya pak, kan mereka udah gede" tanya Icha dengan polosnya

"Kalau tidak menertibkan kelas terus tugas kamu apa sebagai ketua kelas?" tanya Pak Hendri sewot

"Aku kan suka nyimpenin buku tugas anak-anak ke ruang guru pak" sahut Icha

Tanpa orang-orang sadari Dika menarik sudut bibirnya keatas membentuk senyuman melihat kepolosan Icha.

"Kamu tuh jadi ketua kelas tapi tidak mengerti apa tugasnya, sudah nih bapak titip teman baru kamu. Jangan digalakin dan jangan dibawa gak bener" seru Pak Hendri berlalu pergi.

"Pak tunggu sebentar!" seru Icha

"Ada apalagi?" tanya Pak Hendri mengerutkan keningnya.

Icha langsung mengambil sebungkus roti dan satu cup minuman di kantong yang dibawa Kinan.

"Ini pak buat bapak, takut lapar tadi habis marah-marah dikelas Icha"

"Ya sudah terima kasih, kebetulan bapak belum sarapan" sahut Pak Hendri sambil mengambil makanan dari tangan Icha kemudian berlalu pergi.

Icha pun kembali ke kelas dan terlihat teman-temannya sedang berebut makanan.

Sedang teman barunya yang tadi dititipkan oleh Pak Hendri masih diam mematung.

"Nama kamu siapa?" tanya Icha sambil menelisik penampilan Dika

"Dika"

"Kamu duduk sama Abizar aja biar gak terlalu terkontaminasi" sahut Icha dan Dika hanya mengangguk menanggapi ucapan Icha.

"Dika kenapa gigi kamu dipagerin, kamu kan anak cowok" sahut Icha yang malah kepo.

Dika yang mendengar pertanyaan Icha hanya cuek tidak menanggapi.

***

Sebulan telah berlalu, semuanya berjalan seperti biasanya, Icha dengan kepolosannya, Dika dengan keterdiamannya dan Marco the genk dengan segala tingkah absurdnya.

"Woy cewek-cewek ada yang mau duit gak?" Tanya Marco saat Dika sedang pergi ke perpustakaan.

"Mauuu" kompak anak cewek pada girang kalau sudah mendengar duit.

Marco pun mengeluarkan uang selembar bergambar soekarno-hatta di dompetnya.

"Nih dengerin! siapa aja yang bisa deketin si culun(panggilan untuk Dika dari anak IPS3) dan minta no hape, maka dia berhak ambil duit ini" seru Marco sambil mengipas-ipas uang berwarna pink itu.

Semua anak cewek pun berebut mendekati Dika namun tak satu orangpun yang bisa mendapatkan no handphonenya

"Ck! kalian payah tidak ada yang bisa dapetin no handphone si culun" decih Marco

Lagi-lagi mereka membicarakan soal taruhan saat Dika tidak ada di kelas.

Anak-anak cewek pun hanya masa bodoh tidak peduli, "gak penting juga dapetin no handphone si culun" pikir mereka

"Dia gak normal kali Co makanya gak tertarik sama cewek" sahut Deni teman satu genk Marco

"Eh tapi ada satu orang lagi yang belum, Icha belum nyobain Co" sahut Zaki yang sedari tadi terus mengingat-ingat

"Akh iya lo bener Zak, si imut belum nyobain." sahut Marco.

Marco pun langsung mendekati Icha yang sedang asyik baca novel online.

"Cha mau duit gak" tanya Marco

Icha yang sedang asyik baca novel langsung menghentikan bacanya saat mendengar kata duit.

"Mau lah, kenapa mau ngasih?" tanya Icha

"Nih 100rb buat kamu tapi kamu harus bisa dapetin no handphone si culun" sahut Marco

"Cuma 100rb? gak mau akh kekecilan" sahut Icha

Marco mengerutkan keningnya sejenak sebelum akhirnya dia menyetujui keinginan Icha, "emang kamu mau berapa Cha" tanya Marco

"Kalau cuma dapetin no handphone 300rb kayaknya cukup" jawab Icha enteng

Marco tersenyum smirk mendengar jawaban Icha.

"Oke! dapetin no handphone kasih 300rb, kalau kamu pacaran sama si culun sampai lulus, aku kasih kamu 5 juta. Gimana mau gak?" tanya Marco

Icha menimang-nimang sebelum menjawabnya.

"Oke siapa takut, tapi kamu jangan boong ya mau kasih 5jt kalau pacaran sama si culun.

"Mana mungkin aku bohong" seru Marco meyakinkan Icha

Abizar yang mendengar rencana itu langsung mengingatkan Icha untuk tidak ikut taruhan itu.

"Lumayan Bi dapet 5,3 juta kalau aku bisa jadi pacar si culun. Kan lumayan buat nambah-nambah tabungan Icha untuk biaya kuliah nanti" sahut Icha

"Tapi kan papa kamu ngelarang pacaran Cha" sahut Abizar

"Ya kamu harus tutup mulut jangan sampai papa tahu oke!"

"Terserah deh tapi kamu tanggung sendiri resikonya."

...*****...

...Happy Reading!...

...Jangan lupa like comment vote dan favorite ya!...

👉next part

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!