NovelToon NovelToon

Istri Partner Ranjang

MALAM PERTAMA

Ayla memandangi sekelilingnya dengan seksama, sebuah kamar berukuran luas yang di taksir kira-kira ±12m² itu, kamar mewah modern dengan nuansa warna gelap, hitam dan abu-abu.

Terdapat AC, sofa, meja, TV berukuran besar sekitar 150 an inc lebih pikirnya.

Ada sebuah ruang dalam kamar itu yang di yakini Ayla itu adalah kamar mandi, dan satu ruang lagi yang ia belum yakin itu ruang apa.

Untuk beberapa saat Ayla merasa kagum dengan kamar mewah ini, jelas ini 180⁰ berbanding terbalik dengan kamarnya sebelumnya yang sangat sederhana.

Ayla berjalan menuju meja rias yang di atasnya lengkap dengan peralatan seorang pria, mulai krim wajah, handbody, deodorant, parfum, sisir dan beberapa jam tangan tergeletak yang Ayla yakini pasti semua itu barang mahal.

Ayla melihat dirinya sendiri di pantulan cermin, dengan balutan kebaya putih dan bunga-bunga melati menjuntai dari kerudung yang ia kenakan. ia tampak cantik dan manis, dengan make up soft yang terlihat cocok dan pas dengan wajah manisnya.

Iya, Ayla baru saja selesai melangsungkan pernikahan dadakannya dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal, namun ayahnya dengan ayah pria yang sekarang sudah sah menjadi suaminya itu adalah sahabat sejak dulu.

Tak terasa air mata Ayla jatuh tanpa permisi, dadanya terasa sesak, dan hatinya sangat sakit saat mengingat semua yang terjadi dalam hidupnya.

..." Ya Allah.!"...

Lirihnya dengan tangan nya memegang dada yang terasa nyeri.

Sampai akhirnya ia kaget dengan kedatangan seseorang yang membuka pintu kamarnya.

Ayla menoleh dengan kaget dan gugup. Pria itu, suaminya, seorang laki-laki dengan paras tampan di atas rata-rata, tingginya sekitar 175cm, dengan bahu lebar, dada bidang, rahang yang tegas, sorot mata yang tajam, hidung mancung, alis tebal, dan bibir yang sensual.

...'Subhanallah!' Sungguh indah ciptaan Tuhan yang satu ini....

Lagi dan lagi, Ayla terpesona setiap kali ia melihat Aryan, pria tampan kaya raya yang tiba-tiba menjadi Suaminya kini.

Karna gugup, Ayla tidak sengaja menyenggol botol parfum saat membalik kan badan tadi, dan,

..."cccyaaackkk,"...

Botol parfum itu jatuh dan pecah.

..."Em em em,,, ma maaf, sss saya tidak sengaja" ...

Aryan hanya diam dengan sorot mata yang dingin dan angkuh, untuk sekilas ia melihat ke arah botol parfum yang sudah pecah itu, lalu ia jalan menuju Ayla dan berhenti tepat di depan Ayla yang hanya berjarak kurang beberapa cm dengan tubuh yang hampir menempel sempurna.

..."Aku kaget, jadi, tidak sengaja menyenggolnya, akan, akan aku bersihkan." ...

Ayla membungkuk hendak mengemasi pecahan kaca parfum itu, sebelum akhirnya kedua bahu Ayla di tangkup oleh Aryan.

..."Biasakan dirimu, mulai sekarang kamu akan lebih sering melihatku, dan, lupakan itu, biarkan orang lain yang membersihkan nya....

...Sekarang kamu adalah Istriku, itu artinya, kamu adalah Nyonya di rumah ini."...

Aryan mengucapkan kalimat itu begitu tegas. Ada penekanan di sana yang mengatakan bahwa ia kini adalah Istrinya dan Nyonya di rumah ini, itu membuat hati Ayla merasa bahagia.

..."Bersihkan dirimu, di ruang itu sudah disiapkan barang-barang mu"...

Aryan menunjuk pada ruangan yang tadi sempat di lihat Ayla namun tak yakin itu ruang apa.

Tak ingin terjebak terlalu lama dengan Aryan dalam posisi ini, Ayla langsung mengangguk dan berhambur meninggalkan Aryan dengan sedikit mendorong dadanya.

Saat memasuki ruang yang di tunjuk Aryan tadi, Ayla kembali terperangah kagum dengan seisi ruangan ini.

Ruangan yang masih luas dengan dua buah lemari besar yang terbuat dari kaca, sehingga isi dalam lemari itu hampir terlihat jelas seluruh isinya.

Nampak jelas satu lemari ber isi baju dan barang-barang pria, yang sudah pasti itu lemari Aryan, dan satu lagi lemari berisi baju dengan barang-barang perempuan, dan semua itu baru.

...'Apa ini lemari ku?'...

Dalam ruangan itu juga terdapat rak sepatu, rak tas, dan barang-barang lainya.

Setelah beberapa saat, Ayla keluar dengan membawa baju ganti satu setel pakaian kaos lengan panjang dan celana panjang yang juga berbahan sama dengan kaosnya. Ia lalu lari ke kamar mandi dan mengganti baju di sana.

Ayla keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap, ia menutup rambutnya dengan handuk, karna ia pun memang selesai keramas. Selain itu, ia masih merasa malu jika Aryan melihat rambutnya yang sebelumnya selalu ia tutup dengan kerudung, meski sekarang Aryan sudah sah menjadi suaminya, dan halal baginya untuk melihat rambut bahkan seluruh bagian tubuh Ayla, namun Ayla jelas masih merasa belum terbiasa.

Di lihatnya Aryan yang duduk di sofa sambil bermain hp, mengetahui Ayla yang sudah keluar dari kamar mandi, Aryan pun beranjak ke kamar mandi.

Ayla mencoba mencari kerudung atau jilbab di lemarinya, namun sama sekali ia tak menemukan ada sebuah kerudung disana. Dengan terpaksa ia kembali mengenakan jilbab putih yang tadi ia kenakan saat prosesi pernikahan.

Ayla kembali melihat dirinya dalam pantulan cermin, kini ia terlihat lebih segar dengan wajah alaminya tanpa segores make up,

...'Aku tak secantik engkau, ibu,'...

Ayla menangis teringat ibunya yang bahkan belum pernah ia temui, ia hanya tahu wajah ibunya dari selembar foto yang di berikan ayah padanya.

..."Aku tidak tahu produk Skin Care apa yang kamu gunakan, kamu bisa menyuruh orang rumah untuk membelikan mu besok, atau ingin membelinya onlin, terserah kamu"...

Ayla yang sedang menunduk menangis di depan cermin, seketika mendongak kaget.

..."Ahhhhh tidak,,, tidak perlu, aku,"...

Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya Aryan kembali mengatakan sesuatu yang membuatnya tambah kaget.

..."Bukan kah seharusnya kamu melepas kerudung mu itu? ini di kamar, dan sudah larut malam. Kita akan tidur, tapi, terserah kamu, jika kamu tidak nyaman, kamu bisa menggunakannya. Besok akan ku suruh orang untuk melengkapi lemari mu dengan kerudung."...

Aryan berjalan menuju arah cermin.

Aryan menggunakan krim di wajah, handbody di tangan dan sedikit mengacak rambutnya yang basah dengan tangannya.

Ayla baru sadar jika Aryan hanya mengenakan celana pendek seperti bokser, dan kaus dalam tanpa lengan berwarna hitam.

Karna merasa aneh Ayla memalingkan wajahnya.

..."Ini adalah malam pertama kita, kita sudah sama-sama dewasa, jadi,aku yakin kamu juga pasti mengerti apa maksudku"...

Aryan masih mengacak rambutnya tanpa menoleh kearah Ayla.

Ayla membelalakkan mata karna kaget.

..."Tapi aku sangat lelah sekarang, jadi kamu bisa pergi istirahat dengan nyaman, tapi aku tidak yakin, jika besok tidak terjadi apa-apa di kamar ini"...

Aryan menghentikan aksi mengacak rambutnya dan menatap Ayla dengan tatapan sedikit nakal.

Senyum tipis yang hanya mengangkat sebelah bibirnya keatas, namun tetap terlihat sangat manis dan menawan.

Aryan merebahkan tubuhnya di atas kasur, menarik selimut dan mulai memejamkan mata. Sedangkan Ayla dengan pertimbangan ia melepas kerudungnya karna sudah tidak nyaman di pakai seharian, dan memilih tidur di atas sofa.

KEPERGIAN AYAH

Sudah hampir satu bulan Ayla menjalani kehidupan rumah tangganya dengan Aryan, dan semua normal tanpa ada yang istimewa.

Aryan pulang kerumah dari aktifitasnya seringkali tengah malam, atau jam sepuluh malam, dan saat Aryan pulang, Ayla sudah dalam keadaan tertidur, pernah juga hanya pura-pura tidur.

Pagi nya mereka sarapan bersama, dan saat jam menunjukkan pukul 8 Aryan pergi lagi kekantor, atau entah lah pastinya, Ayla tidak tahu dan tidak pernah menanyakannya.

Hubungan mereka hanya sebatas saling menghormati, dan belum pernah bersatu layaknya pasangan suami istri. Meski kini mereka sudah tidur satu ranjang yang Sama.

Seperginya Aryan dari rumah, Ayla pergi kerumah sakit, untuk menemani ayahnya yang sedang sakit parah dan harus di rawat inap secara intensif di rumah sakit. Inilah yang juga menjadi salah satu alasan Ayla setuju menikah dadakan dengan Aryan, pria yang sama sekali tidak ia kenal sebelumnya.

..."Ayah, bagaimana kabar ayah hari ini,? Ayla bawain manggis kesukaan ayah, Ayla kupasin dulu ya, rasanya manis banget lho yah, tadi Ayla udah cobain di rumah."...

Ayla terkesan cerewet jika bersama dengan orang-orang terdekatnya. Jelas berbeda jauh saat bersama dengan Aryan yang selalu gugup dan kikuk.

..."Ayah mau pulang sayang, ayah sudah sehat sekarang."...

Ayah bangkit dari berbaring nya dan duduk di tepi ranjang.

..."Iya ayah, kita akan pulang, tapi setelah dokter yang memintanya ya .!!"...

Ayla tersenyum manis pada ayah.

Hari ini ayah Ayla memang terlihat lebih segar dan sehat, makanan yang di konsumsinya bisa dicerna dengan baik, tidak lagi di muntah kan.

Tekanan darah normal, dan rasa nyeri yang sering kali datang di area perutnya tak lagi di rasakan. Bahkan sudah bisa berbaring dan bangun dengan sendirinya.

Sejak Ayla menikah, ayahnya menunjukkan perubahan yang lebih baik. Tiba-tiba pintu ruang ayah di rawat di buka oleh seseorang.

Tampak beberapa orang datang memasuki ruangan itu. Dokter, Suster, Papah mertua Ayla, dan Aryan, Suaminya, yang tak di sangka sama sekali akan datang kemari hari ini.

..."Papa, Mas Aryan.!"...

..."Apa kabar sayang."...

Papa mertuanya yakni papa nya Aryan mengecup pucuk keningnya.

..."Alhamdulillah pah, baik, papah sendiri bagaimana? kok bisa kesini bareng mas Aryan.?"...

..."Papah baik sayang, iya, tadi papah ke perusahaan Aryan, ingin meninjau, kebetulan, ayah mu pagi tadi menelfon papah, dia merengek mau pulang, jadi, papah kemari dulu memastikan kondisi ayah mu kalau dia memang benar-benar sudah baik."...

Papa memukul bahu ayah dengan pukulan yang tidak keras tentunya.

..."Jadi yaaaaa, sekalian ajak anak nakal ini. "...

Papa merangkul bahu mas Aryan yang lebih tinggi darinya.

..."Maaf nak, ayah jadi merepotkan semua orang," ...

Pria dingin itu hanya tersenyum tipis tanpa mengatakan sepatah kata pun.

..." Ehem."...

Doker berdehem memecah kehangatan.

..."Baiklah, karna semuanya sudah membaik sekarang, Bapak sudah boleh pergi meninggalkan rumah sakit ini, tapi, tentunya masih dalam pengawasan suster kami. Demi mengontrol kondisi Bapak"...

..."Iya pak dokter, terimakasih."...

Diwaktu pagi menjelang siang itu kami semua terlihat bahagia, sesekali candaan papah membuat kami semua tertawa lepas, bahkan ayah sampai terpingkal-pingkal, hanya mas Aryan yang tersenyum kecut, tanpa terdengar gelak tawanya, ya, mungkin memang sudah seperti itu bawaannya.

Ayah di bawa pulang ke apartment papah, disana papah hanya tinggal sendiri.

Semenjak mama mertua meninggal, ia lebih memilih untuk tinggal sendiri di apartment, dan mas Aryan di rumah yang kini juga di tempati Ayla.

Di apartment papah mbak yang bersih bersih datang saat jam 9 pagi, saat papah sudah keluar dari apartment untuk bekerja, dan pulang saat jam 4 sore, karna papah tidak suka ada orang lain di apartment nya saat dia pulang.

Tapi kini justru mengajak ayah untuk tinggal bersamanya, tentu sudah bisa di bayangkan seperti apa kedekatan ikatan persahabatan mereka.

Selama seminggu tinggal di rumah papah, ayah selalu terlihat bahagia, ada suster yang menjaganya hampir 24 jam. dan seperti biasa, saat mas Aryan berangkat ke kantor, aku pergi menemui ayah yang kini tinggal di apartment papah.

Saat Ayla menyalami tangan ayahnya, ia merasa bahwa tangan ayahnya terasa sangat dingin, wajahnya berseri, bahkan terlihat lebih cerah, dan entah kenapa sejak datang Ayla terus bergelayut manja dalam pelukan ayahnya.

Mendekati waktu makan siang, Ayla memasak, karna papah juga mengabari kalau dia akan datang untuk ikut makan siang bersama.

Sebelum makan siang bersama mereka memutuskan untuk shalat berjamaah, papah mertua yang menjadi imam, sedangkan ayah berada di samping kanannya lebih mundur, dan Ayla dengan mbak suster berada di belakang nya lagi.

Saat rakat yang ke empat, dalam posisi ruku', tiba-tiba ayah jatuh. Jelas Ayla kaget, tapi tak sampai membatalkan shalat, sedangkan mbak suster shalatnya telah batal karna dia berteriak.

..."Bapak,"...

Mbak Suster berhambur ke arah ayah.

Papah masih melanjutkan shalat nya begitu pun dengan Ayla yang sudah tidak fokus dan merasa takut.

Setelah salam yang Ter akhir, papah dan Ayla langsung menghampiri ayah yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Matanya tertutup sempurna, dan badannya memang terasa dingin.

Mbak suster mencoba me ngecek kondisi ayah dengan menyentuh nadinya, memeriksa tekanan jantung, nafas. Dan akhirnya ia mengucapkan satu kalimat yang membuta Ayla teriak dan menangis histeris.

..."innaalillaahi wa Inna ilaihi rooji'un." Ucap mbak suster....

"Ayah,"

Teriakan Ayla terdengar memekik. Menyayat hati telinga yang mendengar jeritan kehilangannya.

Apa yang lebih menyakitkan dari pada kita kehilangan orang-orang yang sangat kita cintai dan mencintai kita. Perpisahan selalu meninggalkan luka. Dan waktu selalu menjadi alasan untuk harus terbiasa.

...----------------...

Saat keluar dari masjid setelah di shalat kan, papah dan mas Aryan berada di depan memikul keranda ayah, berjalan menuju ke TPU di sana untuk mengantarkan ayah ke peristirahatan terakhirnya.

Kebetulan ini memasuki musim penghujan. Langit yang mendung, udara yang dingin, dengan angin sepoi menambah rasa dingin menjalar ke seluruh tubuh.

Suasana duka yang sangat terasa, Ayla terus menangis dalam diamnya, suaranya serak jika berbicara karna sudah terlalu lama ia menangis tanpa henti, wajahnya terlihat sendu dan pilu.

Prosesi pemakaman berjalan dengan lancar, saat para pelayat meninggalkan tempat per istirahatkan Ter akhir ayah, Ayla, Papah, dan Mas Aryan masih tinggal untuk kembali mendoakan almarhum.

Hingga datang seorang pria, yang mungkin sampai saat ini masih singgah dalam lubuk hati Ayla yang paling dalam.

Dia adalah Kak Aaron, pria tampan, cinta Ayla, yang terpaksa harus di tinggalkan, karna se amin mereka tidaklah se iman.

DIA YANG TAK BISA KUMILIKI

..."Saya turut berduka, Ayla,"...

kak Aaron meletakkan buket bunga Lily putih yang dibawanya.

Ayla hanya bisa mengangguk menanggapi, karna selain suaranya yang sudah serak, Ayla juga terpaku dengan kedatangan kak Aaron yang sama sekali tidak terpikirkan olehnya.

..."Maaf, anda,??"...

..."Saya teman nya Ayla, Aaron"...

Kak Aaron mengulurkan tangan pada mas Aryan, mas Aryan menymbutnya.

..."Dulu kami satu organisasi sosial"...

Mas Aryan hanya mengangguk menanggapi.

..."Sayang, langitnya sudah sangat mendung, sebaiknya, kita pulang sekarang"...

Papah mengajak Ayla untuk pulang, Ayla masih menangis sesenggukan di atas pusara ayahnya.

..."Sebentar lagi pah, Ayla ingin membaca sesuatu dulu, papah bisa balik lebih dulu, Ayla masih ingin disini sebentar lagi"...

Suara Ayla terdengar serak. dan papah pun akhirnya balik terlebih dulu.

Hati Aaron terasa sakit melihat Ayla dengan kondisi seperti ini, wanita yang sangat di dicintainya, yang selalu membuatnya bahagia, kini ia dalam keadaan kehilangan. Jelas itu membuat Aaron merasa sangat sedih dan menjatuhkan air mata.

Aryan melihat Aaron yang terus menatap Ayla dengan pandangan yang tidak sewajarnya seorang teman, bahkan orang lain pasti bisa langsung memahami arti pandangan seperti apa itu. Cinta, itu adalah tatapan untuk seseorang yang di cintai.

..."Ayla, sebaiknya kita pulang sekarang."...

Jelas terdengar dari nada bicaranya Mas Aryan tidak mau di bantah.

Ayla mengusap air matanya yang membanjir, dan bangkit dari duduknya yang berjongkok sedari tadi.

Ayla hendak berjalan meninggalkan makam sang ayah. Sampai Aaron menghentikan langkahnya.

..."Ayla,"...

Kak Aaron tiba-tiba meraih tangan Ayla. Sontak itu membuat Mas Aryan menatap tajam ke arahnya.

..."Iya kak,"...

Ayla berusaha melepaskan tangan Aaron, namun Aaron segera memberikan sebuah kotak kecil berwarna navy ke genggaman Ayla.

..."Aku tidak berhak dengan ini, ini adalah hak mu, jika setelah ini kau ingin membuangnya, maka itu terserah kamu. Maaf, karna aku tidak pernah datang menjenguk ayah, aku tahu itu lebih baik."...

..."Apa-apa an ini,? saya adalah suaminya, apa anda tidak tau tata krama dan tidak tau cara menghargai orang lain? Apa anda tidak tahu malu?"...

Dengan paksa Mas Aryan melepas tangan Kak Aaron yang masih menggenggam tangan Ayla.

Jelas saja Aryan marah, istrinya yang berkerudung bahkan belum pernah ia sentuh, dengan lancangnya di depan mata nya seorang pria memegang tangan istrinya.

Dengan sekali tarikan kasar Aryan membawa pergi Ayla keluar dari pemakaman meninggalkan Aaron yang masih terus memandangi Ayla dari balik punggungnya.

...--------------------------------------------...

...- - - - - - - - - - - - - - -...

Sesampainya di dalam kamar, Aryan langsung menghimpit tubuh Ayla ke tembok, ia mengunci tubuh Ayla dengan kedua lengan nya yang kokoh.

..."Siapa dia?"...

Aryan menatap Ayla dengan tatapan membunuh.

Jelas Ayla merasa takut, karna sebelumnya ia tidak pernah melihat Aryan yang seperti ini.

Memang tidak ada kedekatan di antara mereka, tapi sejauh ini, Aryan selalu bersikap baik pada Ayla.

..."Dia,"...

Seperti biasa, Aryan memotong kalimat Ayla yang belum sempat selesai di ucapkan.

..."Pikirkan baik-baik jawabanmu, jangan sampai ada kesalahan, karna aku tidak akan bisa mentolerir nya"...

Aryan tersenyum yang justru membuat Ayla merasa lebih takut lagi. Senyuman Devil.

..."Dia, dia adalah kak Aaron, kami dulu satu organisasi sosial, yang biasa membantu kaum bawah, anak-anak Yatim, dan,,,,,"...

Kembali Aryan memutus pembicaraan Ayla.

..."Bukan itu maksudku sayang, tapi apa hubungan mu dengannya.!"...

Kata sayang dari mulut Aryan terdengar begitu ngeri di telinga Ayla.

..."Aaaa Aaaa, Aku, kami, kami pernah berpacaran!"...

Ayla menunduk, ia merasa tak kuasa menatap mata Aryan.

Aryan melepaskan Kungkungan nya, ia berjalan memutar dan duduk di sofa, menyenderkan punggung nya dengan kedua tangannya di rentangkan, kaki kanan bersila di atas kaki kiri.

..."Ceritakan semuanya Ayla,"...

Aryan menyalakan sebatang rokok.

...----------------------------------...

...FLASHBACK ON...

..."Sejak lulus SD, ayah memasuk kan ku ke pesantren, aku sekolah dan menimba ilmu agama di pesantren, hingga lulus Aliah/SMA....

..."Lalu aku kuliah fakultas hukum, aku dan teman-teman kampus membuat organisasi sosial, dan dari organisasi itu, aku bertemu dengan kak Aaron, seorang dosen dan juga aktifis sosial, dia pria yang baik, pintar, kalem, juga care....

..."Semakin hari kami semakin dekat, hingga suatu hari kak Aaron menyatakan perasaanya padaku, ia mencintaiku....

..."Awalnya aku ragu, karna kenyataanya, kami berbeda keyakinan, aku yang memeluk agama Islam, dan kak Aaron yang ber agama Kristen, tapi karna tak dapat di pungkiri bahwa aku juga sangat mencintainya....

..."Akhirnya aku menerimanya, dan kami menjalin hubungan, sering kali kami di juluki pasangan se Amin tapi tak se iman. Dan jelas, dalam agama kami masing-masing, kami tidak akan pernah bisa bersatu....

..."Kami masih terus menjalani hubungan kami meski kami sama-sama tahu tidak akan ada ujung bahagia dalam hubungan kami, yang kami tahu, kami hanyalah saling mencintai, hati kami, perasaan kami, tidak bisa di bohongi. Kami seakan tak rela jika harus berpisah....

..."Sampai pada akhirnya ayah tahu, dan beliau sangat marah, ayah jatuh sakit sejak mengetahui hubungan ku dengan kak Aaron, hingga semua terasa cepat, dan di malam itu, kita berdua akhirnya dinikahkan. Dialah kak Aaron, pria yang tak bisa kumiliki."...

...FLASHBACK OFF...

Aryan tersenyum sinis, Ia meminum segelas air yang terletak di atas meja.

..."Apa kau masih mencintainya sekarang?"...

Aryan menghampiri Ayla dan mendudukkan nya di tepi ranjang.

..."Aaaa Aaaa Aku tidak tahu, Aku tidak yakin."...

Ayla menangis semakin deras.

..."Apa saja yang sudah kamu lakukan dengan nya?"...

Aryan bersikap seperti seorang psikopat dalam film.

Kini tangan Aryan melepaskan kerudung nude yang Ayla kenakan.

..."Apa maksudmu?"...

..."Jangan berpura-pura bodoh Ayla, kalian menjalin hubungan di saat usia kalian sudah dewasa, tidak mungkin tidak terjadi sesuatu bukan?"...

Aryan membelai rambut Ayla.

Seketika bulu kuduk Ayla merinding. Ia seperti sedang menemui sosok Aryan yang berbeda.

..."Aku, aku tidak mengerti maksud ucapan mu Mas,"...

..."Baiklah, akan ku perjelas, apa saja yang sudah pernah kalian lakukan, selain yang seperti tadi, dia menatapmu dalam, dan memegang tangan mu dengan penuh kasih sayang," ...

Tangan aryan mengusap dan mengelus-elus tangan Ayla, Aryan seakan menghapus bekas tangan Aaron yang tadi menyentuhnya.

..."Mas,"...

..."Apa kalian sudah pernah melakukanya?" ...

Sontak pertanyaan Aryan itu membuat Ayla kaget dan marah saat mendengarnya, dan secara tidak sadar menarik tangannya dari genggaman Aryan.

..."Jaga ucapan mu mas, aku bukan wanita yang seperti itu"...

Kini Aryan bangkit dan membuka kancing atas bajunya, menampakkan dada bidangnya, dan juga kancing lengan tangannya, lalu menariknya keatas.

..."Kalau begitu ceritakan padaku bagaiman kalian menjalani hubungan kalian. Ayla,!!!"...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!