perkenalan karakter dan cerita
*
*
Mia putri agata,
seorang gadis baik hati dan penurut. yang baru saja lulus sekolah menengah atas.
ayah nya sudah meninggal dunia lima tahun lalu.
Mira agata
Ibu kandung Mia putri agata. sosok wanita 40 th yang tidak bisa lepas dari kata glamor dan sosialita dalam kehidupan nya.
Lima tahun yang lalu, Mira memutuskan untuk menikah lagi meskipun tanah makam suami nya masih basah.
Semenjak ibu mia menikah lagi dengan seorang pengusaha bernama Deri.
Yang sudah memiliki dua anak yang bernama rusdi dan fani. Mareka berdua tidak menyukai mia.
Dengan alasan karena mereka tidak ingin punya saudara tiri!'
Bukan nya membela Mia, mira malah menuruti permintaan kedua anak tiri nya. Demi menyelamatkan posisi nya sendiri sebagai nyonya Deri.
Membuat Mia mengalah dan tinggal di kampung dengan seorang nenek dari ibu ayah nya.
Nenek yang sudah berumur itu, mulai sakit -sakitan dan butuh banyak biaya untuk pengobatan.
Sehingga mau tidak mau, mia meminta bantuan ibu dan ayah tiri nya. untuk membantu pengobatan nenek yang selama ini menjadi orang tua buat Mia.
Deri dan Mira memang membantunya. Akan tetapi tak di sangka, semua bantuan itu hanyalah pinjaman yang harus di bayar beserta bunganya.
Tidak ada angin, tidak ada hujan, Mira dan Deri yang tidak pernah datang menengok putri nya itu.
Tiba-tiba datang. dan meminta Mia untuk berkorban balas budi sebagai anak yang sudah di lahirkan kedunia dan di besarkan atas bantuan Deri ayah tirinya
Mia yang sudah dibesarkan ibu dan juga ayah tiri nya. Dengan cara menutupi kebutuhan Mia dan juga pengobatan neneknya selama ini,
Sebagai balasan bantuan itu. Ibu dan Ayah tirinya, meminta Mia menerima pernikahan dengan seorang pria tunanetra.
Mia yang baru saja lulus sekolah itu. sangat kaget dan menatap ibu nya dalam diam, hanya sebuah anggukan yang bisa di berikan ibu nya,
Sebagai jawaban untuk menurut tanpa penolakan atas keputusan ayah tiri nya, yaitu Deri
Fani sebagai putri Deri, yang seharusnya menikah dengan pria itu, malah Mia yang harus menggantikan nya.
Karena fani hamil dengan pria lain untuk menghindari perjodohan yang selama ini mengikat nya.
membuat ayah pria yang bernama andre itu sangat murka dan menuntut seluruh kekayaan Deri yang selama di bantu oleh nya.
sebagai pengganti uang kompensasi karena merasa selama ini hanya di manfaatkan untuk keuntungan bisnis semata,
Deri yang sangat kaget mendengar itu. langsung berlutut dikaki tuan wijaya. agar tidak mengambil seluruh harta kekayaan.
Yang selama ini menjadi kebanggaan dan juga kehormatan Deri bersama keluarga,
Sebagai gantinya Deri menawarkan Putri tirinya yang tidak lain adalah mia putri agata, untuk menggantikan fani menikah.
sebuah poto yang di ambil dari hendpon istrinya, Deri tunjukkan di hadapan wijaya agar percaya.
Wijaya hanya mengerutkan alis menganalisis gambar seorang gadis yang masih remaja,
dengan wajah cantik tersenyum lepas di sebuah taman.
"Kau mau memberikan anak yang masih bau kencur itu pada ku?" tanya wijaya dingin.
"Bu.. bu..bukan begitu tuan wijaya aku hanya...?!" sahut deri ketakutan
" Rupanya kau semakin lancang terhadapku orang yang selama ini sudah mengangkat derajat mu!" ucap wijaya memotong perkataan Deri.
"tidak tuan, putri tiriku berbeda, sipat nya sangat dewasa dan juga penurut.
dia sangat mandiri dan pintar merawat nenek nya yang sudah lanjut usia," ujar Deri panjang lebar memuji Mia di depan Wijaya.
"baiklah kalau begitu, aku akan menerima nya, tapi jangan harap dirimu mencari keuntungan dari pernikahan ini!" tukas wijaya penuh ketegasan.
"baik tuan, saya mengerti!"
"karena aku sudah terlalu banyak di rugikan dari pihak kalian," sahut wijaya penuh penekanan.
"Terima kasih banyak tuan atas pengertiannya. saya berjanji tidak akan mengecewakan anda, " ucap deri antusias.
*
*
Andre Hermawan wijaya
sosok pria dingin dan penyendiri yang jarang keluar rumah karena dia seorang tunanetra,
membuat diri selalu jadi cemoohan orang-orang sebagai pria buta.
kabar dan gosip yang terus beredar tentang andre yang buta dan juga buruk rupa. Membuat orang benar-benar menghinanya.
Tanpa mereka tahu sebenarnya andre seperti apa tentang pisik nya.
Dulu ada sosok wanita yang pernah mengisi hati Andre yang begitu mencintainya,
namun kesetiaan wanita itu semua hanya palsu. begitu juga para sahabat nya, yang hanya memanfaatkan andre.
Untuk kepentingan pribadi mereka sendiri menghabiskan banyak uang dan materi lainnya yang dimiliki andre dan keluarga.
Membuat andre semakin trauma dan menutup diri sendiri.
untuk tidak percaya lagi pada siapa pun, menjadi sosok pria dingin dan tak suka di ganggu
20th yang lalu, sebuah kecelakaan mobil yang merenggut penglihatan Andre dan nyawa ibu kandung nya saat usia nya baru 7 tahun itu pun
membuat hidup andre berubah total,
tidak ada kehidupan yang bisa membuat impian di masa depan apa lagi kebahagiaan.
wijaya sebagai ayah tidak ingin melihat putra satu-satu nya terus terkurung sebuah penyesalan di masa lalu.
wijaya terus mencari cara untuk membantu Andre agar hidup normal. salah satunya meminta Andre menikahi seorang wanita pilihan nya.
agar wijaya bisa memiliki penerus di masa depan.
Di bantu bayu seorang sahabat sekaligus pelayan pribadi yang mempersiapkan semua kebutuhan Andre.
Bayu akan melakukan apa pun demi menjaga kebahagiaan dan juga kelancaran andre.
di sebuah ruangan
" plakkk... berani-beraninya kau masih berhubungan dengan laki-laki tidak jelas itu dan menolak pernikahan dengan keluarga wijaya, kau itu sudah bertunangan?," teriak Deri dengan rasa marah.
sebuah tamparan keras dan makian yang terus di lontar kan untuk fani.
sampai perempuan itu terjatuh di lantai karena keras nya tamparan.
"aku mencintai nya ayah? "ucap fani membela selingkuhan nya.
"cinta!! jelas-jelas kau akan segera menikah dengan putra tuan wijaya, tapi kau malah diam-diam berhubungan dengan laki-laki tidak jelas itu," ujar deri mengingatkan.
"aku mohon ayah, aku tidak mau menikah dengan putra keluarga wijaya, apa lagi punya suami cacad seperti andre putra wijaya." tukas fani tak mau kalah.
"kamu hanya perlu memainkan sandiwara sebagai menantu wijaya dami menyelamatkan kita semua!' bukan malah hamil dengan laki-laki gelandang yang tidak jelas itu."
"Dasar anak bodoh...!!! apa kau tau, kemewahan yang kita dapat selama ini, semua nya berasal dari tuan wijaya" sambung Deri menjelaskan sambil menatap tajam putri yang masih terduduk di lantai.
"ada apa ini?," ucap mira datang dan langsung membantu fani untuk berdiri,
" aku sudah bilang pada mu untuk mengantarkan fani kerumah sakit waktu itu, dan menggugurkan kandungannya" Deri kembali mengingatkan Mira yang kini menjadi istri nya.
"maaf mas aku tidak tega." mira menunduk tak berani melawan.
" ini semua gara-gara kalian yang tidak mendengarkan perintahku dan juga tidak hati-hati,"
"aku benar-benar minta maaf" sahut Mira semakin takut.
"sekarang Tuan wijaya sudah tau kalau fani sedang hamil, dia sangat marah dan hampir saja menyita seluru harta yang kita punya." ujar Deri mengeluh.
Dan membuat dua wanita itu sangat kaget,
deri mulai menceritakan semua ketakutan nya
bahkan dia sampai berlutut di kaki wijaya. Memohon agar tidak melakukan semua itu.
Dengan terpaksa ia menawarkan Putri tirinya untuk menggantikan fani.
membuat mira terkejut atas keputusan yang Deri ambil demi menyelamatkan kehormatan dan kekayaannya.
Tangan Mira yang tadi memeluk Fani dengan lembut. mulai gemetar karena terkejut.
ada rasa tak percaya saat putri kandungnya yang harus menjadi korban. fani yang mulai menyadari raut wajah mira yang sedang sedih.
fani pun segera memeluk mira yang masih terdiam seperti patung karena keterkejutan. iya segera memeluk dan merangkul wanita tua itu.
sebuah senyum tipis terlukis diwajah fani tiba-tiba.
*
*
*
sudah satu minggu berlalu, acara pernikahan itu pun semakin dekat. akhirnya mira mencoba memberanikan diri untuk menelepon Mia.
Mira berkata akan datang esok pagi untuk berkunjung dan menengoknya.
mia pun sangat senang mendengarnya. Dan mulai mempersiapkan kedatangan ibu yang sangat Mia rindukan.
matahari pagi belum terbit. namun mia sudah sangat sibuk di dapur membuat kue tradisional.
untuk ibu dan ayah tiri nya. seorang nenek yang baru bangun tidur.
segera bangun dan berjalan perlahan sambil berpegangan dinding.
Untuk melihat kamar mia yang ternyata sudah kosong.
Lalu nenek yang sudah lanjut usia itu langsung berjalan menuju dapur.
Nenek yang sudah tua renta itu sampai mengedipkan mata beberapa kali mencari keberadaan cucunya yaitu mia. karena penglihatannya sudah mulai berkurang.
Mia yang melihat nenek nya itu. dengan cepat menghampiri neneknya lalu memapah.
mengantarkan nenek yang sudah lanjut usia itu ke sebuah bangku kayu.
mia begitu menjaganya, sosok orang tua lasia yang selama ini sudah menggantikan ayah, dan juga ibunya. yang kurang perhatian,
pagi itu begitu hangat mia bersama neneknya berbagai tugas mempersiapkan hidangan.
waktu yang di tunggu-tunggu itu pun tiba. sebuah mobil berwarna putih mengkilap memasuki jalan perkampungan.
membuat siapaun yang melihat nya kagum dan bertanya-tanya
sepasang suami istri dengan penampilan modis turun dari dalam mobil. lalu melambai kan tangan kearah mia dan juga nenek nya,
sebuah senyum bahagia terpancar di wajah mia. Mia pun sangat antusias segera berjalan menghampiri ibu dan juga ayah tirinya.
.
Mia segera langsung memeluk ibu yang telah melahirkan nya.
tidak lupa mia menyapa Deri sebagai ayah tirinya dengan ramah,
Ini pertama kalinya Deri dan mira datang ke kampung menengok mia.
karena biasa nya mia hanya bertukar kabar lewat handphone dengan ibu nya.
disebuah ruang tamu mira begitu kagum melihat hidangan yang di buat Putrinya itu.
Sambil mendengarkan mia bercerita tentang kehidupan di kampung dan kelulusan nya.
yang baru selesai Sekolah Menengah Atas.
hati mira terasa sakit saat mengingat kedatangan nya hanya membawa luka. yang semakin Dalam untuk putri nya,
ibunya itu sangat takut dan bingung harus mulai dari mana menceritakan pernikahan yang tidak wajar ini.
"apa ada lagi yang kau butuhkan Mia? " ucap Deri menanyakan kebutuhan mia.
" tidak perlu ayah, mia sangat berterimakasih, karena selama ini ayah sudah membiayai kebutuhan mia dan juga pengobatan nenek," ucap mia
"tidak Apa-apa karena kau juga putri ayah sudah sewajarnya, bukan kah begitu sayang " ucap Deri sambil menepuk bahu istrinya memberi isyarat.
mira hanya tersenyum kaku, lalu menarik lengan Mia agar duduk lebih dekat.
"ada hal yang serius yang mau ibu sampai ke kamu?" ucap mira sambil tertunduk.
"Apa bu?katakan saja," sahut mia yang ingin tau.
"sebenarnya ibu dan ayah datang ke sini karena ingin meminta bantuanmu," ujar mira.
memberanikan diri dan mulai menceritakan maksud kedatangan ketempat mia.
"ingin batuan?"
" iya, ibu ingin kau menerima pernikahan yang sudah di sepakati kedua pihak keluarga, yaitu ayahmu dan tuan wijaya." jelas mira memberi tau.
"pernikahan? kenapa harus aku?" tanya mia heran.
lalu menatap ibu dan juga ayah tirinya. namun mereka tidak bisa menjawab.
"bukannya ada kak fani. yang lebih dewasa dan lebih pantas untuk menikah," ujar mia kembali mencoba mencari tau yang sebenarnya.
"keluarga wijaya menolak fani, karena anakku itu sudah membuat malu keluarga mereka!" jelas Deri sambil menarik nafas dengan berat.
"jadi karena itu?" sahut Mia tidak meneruskan , karena mia sudah tahu akan seperti apa.
"iya!' ayah ingin kamu menikah untuk menggantikan fani, kalau kamu menolak, keluarga mereka akan menuntut ibu dan juga ayah" jelas Deri dengan raut wajah sedih.
"menuntut?" tanya mia singkat.
"iya mia, karena selama ini tuan wijaya sudah banyak membatu perusahaan ayah tirimu, sebagai balasannya wijaya ingin fani menikah dengan putra nya yang seorang pria tunanetra," sahut Mira ikut menjelaskan.
Mia masih terdiam mencerna semua perkataan ibu dan juga ayahnya.
"asalkan kamu menerima pernikahan ini sebagai pengganti fani, seluruh kehidupanmu akan bergelimang harta, dengan uang kamu bisa melakukan apa saja!' ujar Deri
demi ibumu yang sudah melahirkan mu. Dan juga merawat mu. selama ini ayah juga membantu memenuhi kebutuhan mu, berkorbanlah sedikit saja, ayah mohon!" sambung Deri.
panjang lebar sambil mengingatkan siapa diri Mia sebenarnya.
sontak tubuh mia mulai gemetar menahan rasa sakit yang menusuk hati nya.
ternyata kehidupan mia didunia ini. Dan bantuan yang selama ini mia terima tidaklah gratis.
Melainkankan hutang yang harus di bayar beserta bunga nya,
mia mulai menatap mira yang menjadi ibu kandungnya. Hanya sebuah anggukan yang bisa Mira berikan sebagai jawaban.
untuk tidak menolak permintaan Deri, ayah tiri yang sudah membiayai dirinya selama lima tahun.
bersambung....
tinggal jejak setelah membaca ya... 🙏🙏😁😁 terima kasih
Di sebuah rumah besar bak istana. Sebuah alunan musik piano membuat beberapa pelayan yang sedang bekerja merasa senang.
sosok laki-laki bertubuh tinggi bertampang serius dan tatapan kosong lurus ke depan.
Dengan jemarinya yang lentur menyentuh dan menekan tuts papan piano. alat musik yang berukuran cukup besar,
Dia adalah Andre hermawan wijaya. pria dingin yang suka menyendiri.
Tak ada yang mengerti diri nya atau pun paham tentang hati nya,
Sebuah nada indah yang di mainkan beberapa menit itu pun berakhir.
karena mendengar suara langkah kaki dengan sepatu datang ke arah nya.
"aku sudah bilang jangan mengganggu ku, " tegur Andre dengan tegas yang tak ingin di ganggu.
" maaf, tapi papah mu menyuruh aku menjemput mu, ke ruangan tengah," pinta seorang pria.
Yang menjadi satu-satunya yang berani mengganggu Andre. selain wijaya.
"untuk apa?" ucap Andre bertanya.
" papah mu ingin kau bertemu calon istri mu?" sahut Bayu seorang asisten pribadi sekaligus sahabat Andre.
" jangan bilang dia akan tetap menyuruh ku, menikahi wanita itu. aku tidak mau menemuinya," sahut Andre dingin.
"seperti nya tidak, karena wanita angkuh itu tidak datang," ucap bayu memberi tau.
"apa maksudmu?"
"papah mu hampir membunuh calon mertua mu, karena putri yang menjadi tunanganmu itu, sedang mengandung anak pria lain," jelas bayu menceritakan kepada andre.
" lalu apa lagi yang akan di rencanakan mereka terhadap ku?" ujar andre penasaran.
"Entahlah! papah mu hanya ingin, memberikan mu binatang peliharaan berupa anak kucing, " ucap bayu menggoda.
Bayu mengingat seorang anak perempuan. sedang berdiri dengan tatapan sedih tak berdaya. seperti anak kucing yang di buang induk nya.
"bilang padanya aku tak mau bertemu dengan siapa pun," tukas andre tegas.
"Ayolah bos aku mohon, kalau tidak papah mu akan menghukum ku!" ujar bayu membujuk Andre. Bukannya di jawab.
Andre hanya diam. lalu hedak pergi ke kamar pribadinya.
saat dia mulai pergi bayu pun segera memberi tahu sebuah kebenaran.
"nama nya Mia, usia nya baru 18 th, mereka menjaminkan gadis itu untuk mu!' agar keluarga Deri bisa lolos dari kerugian besar yang menyangkut seluruh hartanya," ucap bayu memberi tau,
Membuat andre berhenti dan terdiam.
*
*
di ruangan lain. sesosok laki-laki yang sedang duduk angkuh mendominasi ruang itu.
Dengan pandangan menatap tajam. membuat gadis remaja itu menundukkan kepala tak berkutik. sampai tidak berani menoleh sedikit pun.
"apa kau tau? kenapa kau bisa di sini?" tanya wijaya pelan tapi tegas.
Mia hanya mengangguk dengan wajah yang masih tertunduk.
hatinya terasa sakit saat Deri dan Mira tidak memberikan waktu untuk Mia.
Tanpa memikirkan perasaan Mia. Deri dan mira langsung meminta Mia.
untuk bertemu langsung dengan laki-laki yang akan menjadi ayah mertua nya itu.
"esok lusa hari pernikahan mu dan putra ku, yang sudah di rencanakan sangat lama, jadi jangan coba-coba merusak apa pun." titah wijaya menggema di telinga Mia
jadi mulai sekarang seluruh kehidupan mu milik keluarga ini, tak ada pembelaan atau pun penolakan, apa kau paham " ucap wijaya memberi tau
"Paham tuan, aku berjanji akan menuruti semua peraturan yang tuan buat," ucap mia dengan bibir bergetar.
" Dan satu lagi, mulai sekarang panggil aku papah karena sebentar lagi aku akan jadi papah mertua mu," pinta wijaya memerintahkan mia.
wanita itu sangat gugup tak bisa bicara.
"Kenapa begitu lambat, hanya untuk menjawab satu kata!?" tegur Andre yang menyinggung Mia.
Mia sangat kaget dan menengok sumber suara. Mia tertegun dengan laki-laki yang berjalan ke arah nya.
"Dia putra ku nama nya Andre hermawan yang akan menjadi suamimu," ucap wijaya mengenalkan,
Membuat Mia tersadar dari perhatiannya terhadap Andre.
Sosok pria berkaca mata hitam. Dengan tangan yang sedang memegang tongkat bantu yang di julurkan kelantai.
namun tidak mengurangi sedikit pun aura ke tampanan nya. dengan setelan jas berwarna abu-abu.
ia berjalan dengan tegap menghampiri wijaya bersama Mia. lalu duduk di sebelah Mia begitu saja.
sontak mia segera menggeser pantat nya ke ujung sofa.
karena fanik melihat andre dekatnya. Namun tak disangka. sofa di sebelahnya dengan cepat di tempati bayu.
sehingga tubuh mia yang kecil itu. harus duduk ditengah tak bisa gerak. karena terjepit Andre dan Bayu
Mia semakin gugup. karena ini pertama kalinya Mia duduk bersama dua pria di satu sofa. meski berukuran panjang.
"bisah kah hentikan lelucon ini," ucap andre tegas, meminta ayah nya membatalkan pernikahannya.
"hentikan, bukannya kamu yang minta pilihan kedua di bandingkan pilihan pertama." ucap wijaya mengingatkan.
subuah perjanjian yang hanya dia dan putra nya yang tau.
"aku tau, tapi kenapa harus berhubungan dengan si penjilat Deri, bahkan demi keserakahan nya saja, mereka sampai memberikan anak kecil ini untuk menikah dengan ku," ucap andre yang tidak terima.
"sekarang keputusan ku sudah bulat, tidak ada penolakan apa pun termasuk dirimu andre!"
"esok lusa kalian sudah harus menikah dan menjalani semua kewajiban suami istri sebagai mana mestinya." perintah wijaya tegas
Dan juga penuh penekanan. setelah itu tuan wijaya melirik bayu yang sedang duduk di sebelah mia.
"Bayu. kau mulai ajari Mia mengurus semua keperluan andre yang selama ini menjadi tugas mu." perintah wijaya kepada bayu.
"Baik Tuan sesuai perintah." sahut bayu singkat.
"Dan kau Mia jangan lupakan satu katapun, apa yang tadi kita bicarakan." ucap wijaya.
Mengingatkan Mia tentang seluruh peraturan dan hidupnya untuk keluarga wijaya.
"baik, Mia mengerti" jawab mia singkat.
Setelah pembicaraan selesai mereka bertiga keluar dari dalam ruangan itu, dengan rasa masing-masing yang tidak menentu.
"jangan ganggu aku," pinta andre dingin lalu pergi.
Mia yang masih terus terdiam dan juga bingung.
Membuat bayu menghela nafas lalu mengajak Mia untuk pergi berkeliling rumah keluarga wijaya.
Mia yang berjalan santai. Dengan bayu yang sibuk memberi tahu bayak tentang keadaan di lingkungan itu.
Rumah itu begitu besar lengkap dengan lift yang memudahkan andre dan keluarga nya untuk melakukan aktivitas di ruangan lain.
setelah Mia berkeliling dengan bayu. tiba-tiba seorang pelayan datang sambil membawa sebuah mah besar, yang berisikan beberapa peraturan untuk Mia
" Baiklah semua peraturan sudah ada di kertas ini, kau hanya perlu mempelajari nya saja." seloroh bayu lalu memberikan sebuah mav berwarna cokelat,
"baik!" sahut Mia singkat.
"apa kau mau pulang dulu menemui ayah dan ibumu?" tanya bayu yang menawarkan mia untuk pulang
"*pulang, apa aku punya rumah? bahkan orang tuaku tidak pernah memintaku untuk pulang, hanya nenek tempat ku untuk pulang, tapi kalau Mia ke kampung, nenek akan semakin bertanya-tanya," ucap Mia dalam hati.
Mia benar-benar bingung tidak tahu harus apa, perasaan sedih.
merasa kesepian dan kurang perhatian. membuat wanita itu hanya bengong dan juga pikiran kosong.
bayu yang berdiri sambil menunggu jawaban Mia.
mulai menghela nafas karena seharusnya bayu tidak menanyakan itu. sebuah kabar keluarga mereka memang tidak rukun.
"tinggallah disini, kamar mu sementara ada di sebelah kanan dekat dengan kamar calon suami mu." ucap bayu lalu melangkah menunjukkan arah.
Mia hanya mengangguk dan pergi membawa mav berisi beberapa aturan.
*
*
*
*
Hari pernikahan itu pun tiba
di ruang tunggu. Mia yang sudah selesai berhias. ia berdiri dekat jendela melihat pemandangan dari atas.
Sebuah taman yang di penuhi rangkaian bunga terlihat begitu indah. tapi tetap saja tidak membuat hatinya lebih baik.
Tiba-tiba seorang wanita berambut pendek di atas bahu masuk dan berjalan mendekati Mia.
" tidak kusangka, penampilan mu hari ini luar biasa." seloroh fani yang datang dengan angkuh.
sontak membuat Mia terkejut. mia segera memutar tubuh nya lalu melihat siapa yang sudah mendatanginya.
"kak fani!" sapa Mia kaget.
"seharusnya sejak awal aku menerima mu sebagai adikku Mia, jadi aku tidak perlu susah payah untuk meminta ayah menggantikan aku menikah, cukup dirimu dengan andre." seloroh fani dengan santai
"tapi kenapa ka?" tanya Mia penasaran.
"karena aku membencinya, bagaimana bisa aku menikah dengan seorang pria buta dan juga buruk rupa!" tukas fani mulai menghina.
"jadi kak fani menolak pernikahan ini, karena tidak suka dengan pisik tuan andar yang tidak biasa?" tanya Mia dengan polos nya.
"iya, sejak awal andre terus bersembunyi karena wajah nya menakutkan"
"mungkin saja itu hanya gosip?" seloroh Mia yang sudah melihat andre sebelum nya.
aku yang sudah lama bertunangan dengan nya, tetapi tidak pernah melihat atau bertemu dengan nya karena dia itu buruk rupa, ujar fani terus menghina.
lagi pula tidak ada yang mau menikah dengan pria buta, karena itu aku lebih memilih hamil dengan pria tidak jelas di banding harus menikah dengan andre putra wijaya itu." sambung fani menjelaskan,
bukanya marah terhadap fani. Mia hanya menatap wanita angkuh itu dengan santai.
" *begitu tidak inginnya kakak menikah dengan tuan andre, sampai menjual kerhomatan nya sendiri, bukannya itu sama saja, rendah nya seperti perempuan malan yang mejual diri *" seloroh Mia dalam hati.
"bisa kah kakak tidak menghina nya lagi?" pinta Mia pelan tapi tegas.
ia tidak ingin mendengar fani terus menghina andre. yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.
"ha... ha... ha.... jangan bilang kau mulai menyukainy, kalau begitu selamat ya!' kalian memang pasangan yang cocok gadis kampung dan pria buta." sahut fani semakin mengejek,
Mia hanya terdiam melihat fani keluar dengan bahagia ,
bersambung.....
tinggalkan jejak setelah membaca ya... terima kasih 🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!