NovelToon NovelToon

Kamu Yang Mengundang Duri, Bernama Istri Kedua

Menikah

Clara sudah berada di rumah keluarga adnan.. calon suaminya. ara sangat bahagia akhirnya setelah menjalin kasih dengan teman kuliahnya yaitu adnan pradipta, mereka satu kampus tapi beda jurusan dulu.

Adnan mengambil jurusan bisnis, sedangkan ara adalah mahasiswa kedokteran. walaupun mia bukan dari keluarga sekaya adnan, tapi ara bisa menyelesaikan pendidikannya dengan bantuan beasiswa. ayah nya dan ibunya adalah pegawai negeri. Jadi ara butuh biaya besar selama kuliah, untung saja ada beasiswa.

Perkenalan ara dan adnan adalah saat mereka satu kelompok KKN. Cinta mulai tumbuh di antara mereka selama KKN di desa terpencil.

Adnan, adalah anak konglomerat, dia ke kampus membawa mobil mahal tentunya. Banyak yang menyukai adnan.. hampir semua mantannya adalah orang kaya juga.

Adnan jatuh hati pertama kali kepada ara, karena ara sangat natural. di kkn tempat mereka dulu, ara dengan mudah menyesuaikan dan berbaur dengan masyarakat yang terlihat masih kolot.

Selain itu, paras ara juga tidak perlu di ragukan. dia tak butuh baju mewah atau make up tebal menunjukkan kecantikannya. hanya dengan pakaian sederhana saja.. ada 3 teman kkn yang mencoba mendekati ara. tapi adnan memenangkannya.

Keluarga adnan.. awalnya penasaran latar belakang keluarga ara. tapi dengan status mia yang sudah sah menjadi seorang Dokter di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya, mereka tentu saja mau. belum lagi mia dengan mudah mengambil hati keluarga adnan dengan kelembutannya.

Semua berjalan lancar.. ara begitu di cintai adnan, dan adnan juga mencintai ara.

Besok adalah hari pernikahan mereka. Semua persiapan sudah di selesaikan.. pernikahan mewah impian semua wanita, ara sangat deg deg an menunggu hari esok.

"Clara, kamu kenapa nak?" tanya mama adnan melihat mia sedang merenung

"Tidak apa apa ma, ara hanya gugup saja untuk besok"

"Jangan terlalu gugup nak, semua pasti berjalan lancar"

"Makasih ma" mama dan papa adnan menerima ara dan keluarganya. walaupun awalnya ara ragu, tapi pelan pelan dia berusaha memantaskan diri.. supaya layak bersanding dengan kekasihnya. adnan pradipta.

***

Hari pernikahan. Mama dan papa ara berdiri dengan tatapan haru. akhirnya putri mereka resmi menjadi istri hari ini.. mama dan papa ara, tersenyum menyambut ara naik ke altar. di sana sudah ada ednan dengan gagahnya. sangat tampan bagi ara.

Adnan memiliki keluarga chinese. jadi dia terlihat tampan bersih dan muda.

Adnan menyambut mia dengan tatapan penuh cinta.

"Kamu cantik banget sayang" bisik adnan membuat mia malu.

"Kamu juga tampan" puji ara pada calon suaminya. usia mereka setara. dan mia biasanya memanggil adnan dengan panggilan nama.. walaupun mama sudah menyuruh ara memanggil mas atau semacamnya.. tapi ara belum terbiasa. nanti saja lah pikirnya.

Acara berlangsung meriah.. ada begitu banyak tamu undangan menyelamati mereka. Dari teman SMA dan teman Kuliah juga. belum lagi rekan kerja mereka. dan rekan bisnis mertua ara. sangat ramai.

Acara puncaknya sebenarnya nanti malam. Resepsi yang turut mengundang artis ternama indonesia.

Ucapan selamat tak henti henti nya. hingga adnan, melirik pacar yang baru sah jadi istrinya.

"Sayang.. duduk aja, ini masih lama. sebentar lagi kita ke atas ya.. karna nanti malam juga kita harus siap siap"

"Iya nan..." jawab ara lirih. kakinya terasa pegal.

"coba sini" adnan membuka heels milik ara supaya ara bisa sedikit longgar.

"Gausah nan.. gaenak di liat orang"

"Gak apa apa.. kamu kan istri aku. jadi tidak akan ada yang melarang" kekeh adnan. ara akhirnya membiarkan adnan melakukan sesukanya.

***

Selesai acara. Mama menyuruh adnan membawa ara istirahat. dan biar para tamu orangtuanya yang mengurus. karna nanti malam juga masih ada acara.. mereka harus istirahat.

Adnan membawa ara ke kamar yang di sediakan hotel.

"Kamu istirahat dulu ya.. biar aku mandi lebih dulu. nanti malam juga masih ada acara" ujar adnan melepaskan jas nya. ini kali pertama mereka tinggal berdua dalam satu kamar.. dengan status yang berbeda pula.

cup

Sebelum adnan berlalu, dia mencium kening ara lebih dulu. dia bisa melihat istrinya kelelahan.

saat adnan sedang di kamar mandi. datang orang yang di suruh mama.. membantu mia mengganti pakaian dan menghapus riasannya. supaya lebih nyaman.

karna nanti baju dan make up resepsi juga te tu berbeda..

Ara yang sudah ngantuk dan kelelahan terima terima saja saat orang orang MUA membantunya.

Adnan keluar dari kamar mandi, di lihatnya ada orang yang membantu ara. dia diam saja.. pasti mama yang menyuruh pikirnya.

karena merasa tak enak, staf MUA segera menyelesaikan kerjaannya. dan meninggalkan pengantin itu berdua.

"Kamu mau mandi dulu ra?"

"gak usah deh nan. entar aja sekalian. ngantuk banget" jawab mia ikut mendekati ranjang.

"Yaudah sini.."

ara ragu ragu naik ke ranjang. dia tentu saja malu.

Adnan tersenyum melihat tingkah lucu istrinya.

"Kau tidak menggigit ra.. kita istirahat, besok aja aku minta" goda adnan membuat ara mendelik.

"Mesuum" ara segera naik ke ranjang. toh mereka sudah sah.

"Sama istri sendiri biarin" adnan gemas melihat ara. dia membawa ara ke dalam pelukannya. dia sangat menyayangi ara..

ara juga tak bisa menahan kantuknya dia tidur dalam pelukan suaminya. apalagi tadi malam karna gugup dan deg degan, ara tidak tidur cukup.

***

"Ara.. ra.. bangun" adnan menepuk pelan pipi mia. karna mama masuk membangunkan mereka.

"hem.." gumam ara merasa sedikit terusik

"Ayo bangun ra, kamu mandi dulu, mama sama MUA udah nunggu di depan. kita juga harus makan sedikit"

Ara bangun.. dia melirik jam. astagaaa

Dia segera ke kamar mandi.

karna makeup nanti akan butuh waktu lama. dia harus segera bersiap.

Adnan terkekeh lucu melihat ara lari ke kamar mandi. ada ada saja tingkah ara yang membuat adnan gemas.

....

"Ibu dokter sangat cantik" puji mereka yang membantu ara ber rias dan ber salin.

"Kalian membuat aku malu" ucap mia menatap wajah nya di depan cermin.

"Kami tidak berbohong bu dokter.. pantas saja putra bungsu keluarga pradipta langsung klepek klepek" tambah mua yang satu..

mereka sambil bekerja sambil bercanda.. ara bisa mengimbangi lelucon mereka.

"Astagaaa mantu mama sangat cantik" mama adnan datang membawa satu nampan di tangannya. di belakangnya juga mengikut suami ara.

adnan terpaku melihat istrinya.. ara memang cantik, tapi baju resepsi dan konsep nya malam ini sangat cocok untuk ara.

"Tutup mulut mu nan.." decih mama adnan membuat mereka semua terkikik geli.

"Sini biar adnan yang supain istri adnan ma" adnan mengambil alih nampan dari tangan mama.

"Aku aja nan.. gak apa apa" ujar mia tak enak

"Aku aja ra, nanti riasanmu rusak" tolak adnan mengaduk aduk makanan di piringnya.

mereka merasa iri meihat ke uwuan sari pasangan pengantin di ruangan itu.

kebahagiaan terpancar jelas di wajah mereka.

Tidak tau ada hal besar sedang menunggu di depan mata.

BERSAMBUNG...

Resepsi

Acara puncak sedang berlangsung. semua tamu undangan tampak kagum dengan pemeran utama hari ini. ara memakai gaun yang sangat mewah... dan lagi adnan memakai pakaian dengan konsep kerajaan. mereka tampak begitu serasi.

orangtua adnan menerima banyak pujia dari tamu undangan.. menantu mereka sangat cantik. Dokter pula..

"Makasih sayang... akhirnya kamu sudah sah jadi istri aku, rasanya masih seperti mimpi" ujar adnan memeluk ara saat sedang acara dansa ..

"Aku yang lebih makasih nan.. kamu menemani aku dan sabar menunggu aku walaupun jarang bertemu saat koas dulu" jawab ara tulus pada suaminya.

"aku bahagia sekali" adnan snagat mencintai ara.. dia tidak mau melepaskan ara.

"Aku juga"

Di sudut ruangan yang begitu luas itu. banyak orang sangat bersuka cita.. tirut merasakan kebahagiaan dari keluarga pradipta.

Satu mata menatap tajam pada ara dan adnan yang tampak mesra berdansa di sana. semua sorot mata memuja mereka.

Wanita itu menyesap minuman di tangannya dengan senyum misterius.

"Nikmatilah malam ini sayang" gumamnya meletakkan gelas lalu meninggalkan gedung megah itu.

***

"Aaah.. pegal sekali" ujar mia saat semua rangkaian acara selesai. mereka tadi di ajak minum dulu lalu menyapa keluarga besar pradipta dan kerabat lainnya. hingga keluarga ara juga akhirnya sudah kembali ke rumah..

Ara dan adnan sedang dalam kamar pengantin mereka.

"Mau aku pijitin ra?" tawar adnan mendekati ara

"Gak usah deh nan.. aku mau berendam air hangat aja"

"Mau mandi bareng?" goda adnan mengedipkan mata nya sebelah.

"Iih mesuuum" ara langsung bangkit berlalu..

adnan tidak mau memaksa ara. yang penting ara selalu di sisi nya.. dia tau pasti ara akan menyerahkannya padanya.

Ara menetralkan jantungnya di dalam kamar mandi. dia sangat gugup.. apakah dia akan menyerahkan mahkotanya untuk adnan sekarang?

Entah kenapa hati ara sedikit ragu. tidak tau karna apa.

Ara berendam air hangat, merilekskan tubuhnya.. selama satu hari ini menggunakan gaun yang megah dan berat. dia juga banyak gerak hari ini. dia ingin segera tidur.

20 menit kemudian ara sudah keluar dari kamar mandi.

di lihatnya adnan sedang duduk si tepi ranjang. wajahnya sedikit di tekuk.

"Nan.. kenapa? ada masalah?" tanya ara heran, karena adnan seperti memiliki beban menatap ponselnya.

adnan segera menutup ponselnya.. dia tersenyum pada ara.

"Enggal kok.. aku mandi dulu yaa" adnan mengelus kepala ara sebelum berlalu. meninggalkan mia yang kebingungan... tapi ara juga tidak mau lancang mengganggu privasi adnan. mungkin masalah pekerjaan, pikir ara.

Ara merapikan barang barang mereka karena besok pagi mereka akan segera kembali dan pulang ke rumah pradipta.

Ara menunggu adnan selesai.rasanya tidak sopan meninggalkan suaminya di malam pertama.

malam pertama? seketika wajah mia memerah.. apakah sekarang saat nya?

Ceklek!

"Loh.. belum tidur ra?"

"Nungguin kamu nan.." jawab ara mebuat senyum di wajah adnan terbit.

"Kamu pasti ketagihan bobo di pelukanku kan" goda adnan membuat ara mendengus geli.

"Ayo segera tidur, besok kita harus ke rumah papa dulu baru ke rumah mu kan?" tanya mia

"Rumah kita sayang.. sekarang semua milik aku adalah milik kamu"

Adnan membawa mia dalam pelukannya.

Cup

adnan mencium bibir ara sekilas.

"Nan..."

"Tenang aja.. aku tau kamu lelah, kita hanya tidur" bisik adnan mwngeratkan pelukannya pada istrinya.

Adnan berusaha memejamkan mata walau susah.. otaknya saat ini memutar cara, barusan dia menerima pesan dari wanita yang sangat dia hindari.. tapi tidak bisa. karna dia terikat tanggung jawab. adnan bingung bagaimana menjelaskannya pada ara.

Makanya adnan segera mengikat ara dalam pernikahan.. supaya ara tetap jadi miliknya. ara tidak boleh pergi dari nya. katakanlah dia egois.. menginginkan ara tapi juga menginginkan bayi alias calon bayi itu.

.

.

.

Di rumah pradipta.

"Kalian kenapa cepat sekali sih nan? kenapa gak nginap di sini aja beberapa hari sebeum pindah ke rumah mu?" mama adnan protes karna ara dan adnan hanya singgah..

"Maaf ma.. kami akan sering berkunjung, lagian kan kita udah membahas ini jauh jauh hari kalau adnan ingin mendiri dan keluarga kecil adnan" jelas adnan pelan pelan memahamkan sang mama

sedangkan ara hanya diam saja.. dia mengikut kemana suami nya pergi.

"Ma.. biarkan mereka pengantin, butuh waktu berdua" pradipta akhirnya menengahi membuat mama mengalah.

"Yaudah deh.. ara, kamu cuti dulu beberapa hari ini ya.. mama ingin punya banyak cucu" ujar mama tanpa sensor membuat mia malu.

Ara dan adnan akhirnya bisa pindah dengan lancar dari rumah pradipta dengan embel embel cucu.. tentu saja adnan akan menyanggupi itu. dia akan sangat bahagia.

"Ayo turun sayang"

Ara menatap se keliling rumah adnan.. yang juga rumahnya sekarang.

"Waaaah"

"Kamu suka rumahnya?" tanya adnan melihat wajah istrinya.

"Suka nan... ini sangat bagus" ara mengagumi rumah adnan yang minimalis tapi terlihat mewah. tertata rapi dan megah.

Mereka masuk ternyata adnan juga sudah menyiapkan semua termasuk para pelayan dan petugas lainnya. mereka segera membantu membawa barang barang ara dan adnan.

"Taruh di kamar saya pak, nanti biar istri sayang yang susun"

"Baik pak, selamat atas pernikahan bapak dan ibu" ujar mang ali di angguki oleh para pelayan yang menyambut mereka.

"Terimakasih mang.. terima kasih juga semua. tolong jaga istri saja dengan baik" mia malu karna adnan memeluknya di depan semua orang di rumah itu.

"Nan..." adnan hanya tersenyum melirik istrinya

"Perkenalkan saya clara pak buk, panggil saya ara.. tidak perlu terlalu formal. semoga kita bisa cocok yaa" ara yang memang aslinya ramah, membuat orang orang di rumah adnan salut. menjadi istri orang kaya pun.. ara tetap rendah hati dan hangat kepada mereka.

"Kami sudah makan tadi bi dari rumah papa sebelum ke sini.. masaknya untuk nanti saja ya" adnan membawa ara ke kamar nya yang akan menjadi kamar mereka berdua.

"Ayo sayang"

Ceklek!

Ara lagi lagi takjub.. desain kamar adnan tak kalah mewah walaupun warna nya terlalu pria. dan monoton. tapi tak apa.

Ara meneliti tiap sudut.. sepertinya adnan sudah menyediakan semua untuk mereka.. ada meja rias juga dan perlengkapan untuk mereka. semua lengkap.

Ara seakan tak ada lelahnya . dia segera berlalu menuju kamar mandi.

bahkan kamar mandi nya juga seperti kamar mandi hotel, bathup besar dan shower jugaa.

Ini seperti menginap di hotel menurut ara.

Adnan membiarkan istrinya melihat apa saja yang ingin dia lihat.. karna ini kali pertama baginya ke sini.

"Waaaah" ara bahkan tak kalah senangnya saat kaur dari balkon. udara di sana sangat sejuk dan pemandangannya terlihat bagus.

"Udah selesai nyonya lihat lihat nya??"

"Kita mending istirahat sayang, kita butuh energi untuk nanti malam" ujar adnan ambigu.

"Nanti malam??" pekik ara tiba tiba. oiya dia kan belum itu itu.

"Hem.. siapkan diri mu sayang" bisik adnan membuat ara malu.. dia mau tau mau memang harus menyerahkannya untuk adnan. lagi pula ara adalah istrinya. dan. lagi mereka saling mencintai.

"Barang barang kita?" tanya ara teringat barang mereka masih utuh belum di urus

"Nanti saja.. kamu akan di bantu bibi sayang" gemas adnan meraih bibir ara. dia mencium ara lalu memeluknya kembali.

Mereka istirahat. tadi pagi ara bangun cepat karna tak enak membuat keluarga menunggu mereka..

Dua orang pengantin baru itu menyelami mimpi.. saling memeluk di bawah sejuknya suhu AC yang menemani hari ini.

"Aku mencintaimu ara" gumam adnan menghela nafas nya. lalu ikut tertidur.

BERSAMBUNG....

Kedatangan Raina

Ara bangun pertama kali, dia tersenyum mengingat saat ini dia sudah jadi istri adnan..

Mia meraba wajah tampan suaminya.. rasanya masih seperti mimpi. Mereka berpacaran dari zaman KKN kuliah walaupun mia sangat sibuk mengurus koas dan praktek meyelesaikan study dokternya . adnan selalu ada di sampingnya.

ara bergerak pelan.. supaya tidak membangunkan suaminya. dia mandi terlebih dahulu.

Mia turun..

"Nyonya.."

"Panggil ara saja bi, apa yang bisa ara bantu?"

"Jangan nyonya.. nanti tuan marah, ini memang tugas kami" jawab bibi

"Tidak apa apa.. ara bantu saja bi, ara suka memasak.. lagian ara bosan" ara tetap mendekat dan membantu apa yang bisa dia kerjakan.

"Nyonya sangat ramah dan baik" batin bibi tersenyum.

Ara membantu bibi sambil mereka bercerita cerita ringan..

"Jadi nyonya dokter?" tanya bibi baru tau

"Iya bi.. gak keliatan ya" canda mia membuat bibi salah tingkah.

"Bukan begitu nyonya.. bibi kira nyonya model atau bintang iklan.. nyonya sangat cantik" jawab bibi jujur.

ara tergelak mendengar jawaban polos bibi. memang mia memiliki postur tubuh san perawakan yang cantik.. padahal di keluarganya tak ada keturunan campuran.. tapi ara memang sangat cantik khas oriental.

"Bibi bisa saja.." ara kembali membantu bibi mecuci bahan untuk makanan mereka.

***

Ara masih memakain celemek di tubuhnya.. dia masih di dapur.

tapi

Teng nong.. teng mong!

suara bell rumah mengalihkan atensi mereka.

"Biar bibi buka nyonya.."

"Ara saja bi, bibi bisa lanjut.. sebentar yaa" ara membersihkan tangannya dengan masih memakai celemek.

Ara mendekat karna bell tetap berbunyi.

"Iya.. sebentar" jawab ara membuka pintu.

"Mohon maaf dengan siapa yaa?" tanya ara sopan.. perempuan yang terlihat memakai baju ngepas sehingga perutnya sedikit kelihatan buncit.. tepatnya hamil. tapi belum besar.

ara melihat penampilan perempuan itu dari atas sampai bawah.. itu bukan keluarga adnan.. kemarin tidak ada. pikir ara.

"Cari siapa ya mbak?" tanya ara lagi tak kalah sopan.

Perempuan itu menatap sinis ke arah ara yang memakai celemek.

"Kamu cocok memakai itu" sindirnya membuat ara bingung. apa maksudnya.

"Saya mau ketemu adnan.." ucapnya sombong, dia langsung berjalan masuk tanpa di suruh.

"Mbak siapa nya adnan..?" tanya ara masih lembut walaupun dia kesal karna tamu ini tidak ada sopannya langsung duduk bak seorang nyonya.

"Adnan belum cerita kalau aku kekasihnya?" sinis perempuan itu santai

Deg!

Ara hampir terjatuh mendengarnya.. tapi ara berusaha tenang.. adnan belum turun. dia harus memastikannya.

"Jangan bercanda mbak" jawab ara terkekeh.. dia kira perempuan itu bercanda.

"Saya tidak bercanda.. kau kira aku begini karna siapa?? aku hamil anak adnan!" pekik nya.

Prang!

Ara syok.. tak sengaja dia menyenggol vas bunga karna gerakannya yang kaget. hingga menimbulkan atensi seisi rumah.

Ara merasakan jantungnya sakit.. dia tidak percaya. adnan tidak mungkin mengkhianatinya. dia percaya pada adnan.

"Kalau tidak percaya tanya saja.. kalau bukan karna kamu aku yang harusnya istri pertama. tapi gara gara kamu, adnan hanya menjanjikan aku jadi istri kedua" gerutu Raina kesal.

Nafas ara hampir copot. dia tak bisa berfikir jernih sekarang. dia tidak tau akan ada hal gila seperti ini di depan matanya.

Raina..

adalah perempuan yang menjadi pelampiasan adnan karna selama berpacaran ara sama sekali membatasi dirinya hanya berpelukan dan berciuman saja.. itu pun jarang karena jadwal koas dan prakteknya sangat padat.

Raina,

perempuan yang hanya ingin memanfaatkan adnan karna adnan kaya.. dan dia juga beruntung bisa hamil anak adnan.. jadi dia bisa menggunakan kehamilannya sebagai jaminan kehidupannya.

Raina pernah menemui adnan mengatakan bahwa dia hamil anak adnan.

"Apa kau gila? itu pasti bukan anakku" tolak adnan saat itu.

"Ini anakmu.. hanya kamu yang melakukannya dengan ku" ucap raina tinggi

"Aku mau nikahi aku.. aku tidak mau menanggung malu. atau kamu mau aku mengumumkan kepada semua orang bahwa aku hamil anakmu?" ancam raina

"Jangan gila?" teriak adnan frustasi selama ini dia hanya main main dengan raina. karna raina memang bisa memuaskannya.

"Atau kau mau aku mengugurkannya?"

"Diamlah.. aku akan memikirkannya. kau pulang sekarang. aku sedang pusing" usir adnan.

"Aku malu pulang ke rumahku jika belum menikah" kekeh raina semakin mmebuat adnan kesal.

"pergilah. itu alamat apartemnku. aku akan menemui mu. jangan berulah atau aku akan membunuhmu" ucap adnan dingin dan marah pada raina.

Raina tersenyum puas.. dia bisa menikmati fasilitas kekayaan adnan. dia pergi ke apartemen adnan.

.

.

.

"Bi.. tolong panggilkan adnan.." ucap ara lemah. dia bahkan tak punya kekuatan menopang tubuhnya sekarang.

Bibi segera menaiki tangga.. bibi juga kaget dan tak percaya. Padahal tuan dan nyonya nya baru tiba tadi pagi dengan raut bahagia.

tok

tok

tok

"Tuan.. ini saya"

bibi mengetuk ngetuk pintu sampai terdengar suara adnan dari dalam.

Ceklek!

"Ada apa bi?"

"A anu tuan.. di bawah ada tamu tuan" ucap bibi gugup. bibi segera turun karena bingung juga menjelaskannya.

adnan heran ada apa dengan bibi, pikirnya.

Tapi adnan tetap turun ke bawah setelah merapikan dirinya.

adnan turun mencari sosok istrinya dan siapa gerangan tamu nya sore sore begini.

"Sayang.." ucapan adnan terpotong saat dia melihat raina duduk berseberangan dengan ara.

Adnan merasa takut, dan khawatir.. di lihatnya ara yang menatap datar dan kosong padanya. dia tidak tau apa saja yang sudah di ucapkan perempuan di seberang istrinya.

Raina tersenyum menyambut adnan.

"Kenapa kau di sini?" ucap adnan marah ke arah raina.

"Nan.. bisa kau jelaskan semua?" ucap ara menatap adnan penuh kecewa.

"Ra.."

"Aku hamil anaknya" potong raina dengan senyum kemenangan.

"Raina!!!" pekik adnan kesal.

Adnan belum mencari kata kata untuk menjelaskan pada istrinya. lidahnya begitu kelu.. perempuan hamil itu datang tiba tiba ke rumahnya. dan membuat semua hancur.

"Nan.. " ara tak melanjutkan kata katanya dia segera menunduk dan meneteskan airmata.. dia sudah menahan dari tadi. dia ingin mendengar dari suaminya. tapi adnan sama sekali tidak menyanggah bahwa janin di dalam perut perempuan itu adalah miliknya. ara tak berdaya.. semua terasa remuk. badan juga batinnya.

"Ara..." adnan ingi mendekati ara. dia menyentuh ara berusaha menenangkan ara.

"Nan.. tolong jawab jujur, apa benar itu anakmu?" tanya mia melap pipinya dan menepis tangan adnan di lengannya.

"Adnan pradiptaaa!!!" ara untuk pertama kalinya berteriak kencang dan semarah itu pada adnan.

"Ara.."

"Jawab?"

"Maafkan aku ra.. maafkan aku" adnan ingin mendekati ara tapi ara segera menjauh. ara tidak menyangka akan sesakit itu mendengar jawaban singkat dan menjijikkan dari suami yang dia cintai.

suami yang baru menikah dengannya..

Ara tertawa tapi air matanya terus menetes. dia menertawakan dirinya dan takdirnya.

BERSAMBUNG....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!