NovelToon NovelToon

Reinkarnasi Sang Mafia

Eps 01 • TELAH DI REVISI

"Br3ngsek! Aku tidak menyangka kalian mengkhianatiku!"

Keyla menatap tajam dan penuh kebencian pada wanita di hadapannya. Rasa sakit di tubuhnya tak seberapa dengan rasa sakit di khianati oleh orang yang dia percaya dan dia cintai.

Meryyan-wanita berpakaian seksi itu berjongkok di hadapan sahabatnya-Keyla.

"Key, lihatlah dirimu sekarang. Seorang ketua mafia yang mati di tangan sahabat dan tunangannya sendiri? Sungguh kasihan."

Meryyan tersenyum sinis melihat keadaan Keyla sekarang. Kemeja putih yang sudah penuh dengan d4rah, wajah cantik yang selalu terlihat dingin itu kini penuh say4tan. Dan pisau yang masih menancap di perut wanita itu.

Meryyan bangun berdiri, kemudian bergelantungan manja di lengan seorang pria di sampingnya.

"Sayang, ayo kita pulang. Aku tidak sabar berkencan denganmu."

Alfa-pria itu menatap lurus ke arah Keyla yang juga tengah menatapnya nyalang.

"Apa ini? Bahkan kau juga ikut mengkhianati ku?" Keyla tersenyum getir.

Sakit sekali rasanya di khianati oleh sahabat dan tunangannya sendiri.

"Jangan salahkan aku kejam, Key."

Kata-kata yang barusan keluar dari mulut Alfa, sukses membuat Keyla naik pitam. Wanita itu menggunakan sisa tenaganya untuk menarik jas pria di hadapannya.

"Kau br3ngsek! Kau b4jingan! Semua yang kau katakan adalah sampah!"

"Apa maksudmu berbuat seperti ini, Al?" Tubuh Keyla kembali terjatuh di atas tanah.

Alfa bungkam. Belum sempat bersuara, Meryyan sudah kembali menarik tangannya.

"Sudahlah sayang, ayo kita pulang. Biarkan sahabat baikku ini menikmati masa indah sebelum ajal."

Meryyan menarik tangan Alfa pergi dari hutan markas milik Keyla.

Tangan itu terkepal, manik tajamnya menatap mayat di sekelilingnya.

"Dasar pengkhianat! Aku bersumpah akan membalas kalian! Aku akan membalas setiap darah dan nyawa saudaraku yang telah kalian renggut!"

"Aku, Keyla Abraham, ketua mafia Roflein, bersumpah akan kembali untuk membalas dendam pada para pengkhianat dan membalas nyawa para saudara!"

Sumpah Keyla, sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

Di sisi lain. Seorang gadis berwajah buruk rupa tengah mengeluh kesakitan. Tubuhnya menggigil kedinginan, karena sekarang ia berada di dalam sumur tua.

"Di-dingin...." Bibirnya yang pucat terus menggigil seiring gigilan tubuh nya.

"Aku tidak menyangka, mereka begitu kejam padaku," gumam gadis itu setengah membuka matanya.

"Tuhan, aku tidak terima takdir ini! Aku tidak terima!" Gumamnya lagi.

"Nona! Nona!!" Samar-samar gadis di dalam sumur itu mendengar suara yang sangat ia kenal tengah memanggil namanya.

"Rere! Rere. Di mana kamu! Ini kakek, Re!"

Air mata itu kembali keluar dari pelupuk matanya, seiring dengan isak tangisnya.

"Kakek, maafkan Rere...,"

"Bahkan hingga detik ini, Rere belum bisa membuat kakek bangga. Tuhan, aku sungguh tidak menerima takdir ini...." Gumamnya, lalu semua berubah menjadi gelap.

...Keyla Pov-...

Aku tidak terima semua ini!

Di khianati Sahabat dan tunanganku sendiri? Aku sungguh tidak terima semua ini!

Tuhan, sejak kecil aku hidup mederita. Kedua orang tuaku membuang ku, dan sekarang aku mati ditangan sahabat dan tunanganku sendiri? takdir macam apa ini!

Tuhan! setidaknya biarkan aku hidup sekali lagi untuk bisa merasakan bahagia dan kasih sayang orang tua! Aku belum pernah merasakan itu....

Dan, izinkan aku untuk membalas para pengkhianat itu, Tuhan!!

...Xia Re Pov-...

Tuhan, aku ikhlas jika harus meninggal di tangan saudari tiriku sendiri...

Tapi, Tuhan... Aku ingin menuntut keadilan atas takdirku yang begitu menyedihkan ini.

Semenjak kecil aku selalu menderita, bahkan sampai aku meninggal. Ayahku tidak peduli denganku, kakakku sangat membenciku, ibu tiri dan saudara saudari tiriku selalu menindas dan memfitnahku.

Tidak mengapa jika aku tidak ber-Reinkarnasi, Tuhan, dan aku rela jika harus bekerja di Neraka! aku hanya ingin seseorang membalaskan dendam atas kematian ibuku dan adikku! Aku ingin seseorang membalaskan dendamku! Tuhan, tolong bantu aku kali ini.

...Reinkarnasi Sang Mafia...

Seorang gadis terbaring lemah di atas kasur lusuh nya. Banyak luka di wajah gadis itu, membuat wajahnya yang buruk rupa, semakin tidak enak di pandang.

"Nona bangunlah, nona. Jangan tinggalkan Shuzu!" Tangis seorang pelayan wanita yang tidak tega dengan keadaan Nona nya yang masih belum sadar juga.

Pelayan wanita yang berdiri di samping pelayan wanita itu, menepuk pelan bahu saudarinya, lalu berkata.

"Sudahlah jangan menangis! Nona pasti Baik-baik saja!" Ucapnya dengan nada datar.

"Apa kau tidak khawatir dengan keadaan Nona, Zu!" Sarkas Shuzu sembari menatap tajam saudarinya- Shizu.

Shizu memutar malas bola matanya malas. Bagaimana bisa Shuzu mengatakan jika ia tidak khawatir dengan keadaan Nona-nya.

Meski ia di luar tampak dingin berwajah datar, tapi dalam hati, hatinya seakan teriris-iris melihat keadaan Nonanya.

"Uhhh... Sakit sekali...."

Shuzu dan Shizu yang mendengar lenguhan Nona-nya segera menatap ke arah Nona mereka. Mereka terkejut melihat jemari Nona mereka bergerak, dan bibir yang mengeluarkan lenguhan.

"Nona! Bangun, Nona!" Ujar Shuzu sembari menggoyangkan tangan Nonanya.

Mata yang sedari tadi terpejam itu, perlahan terbuka.

"Di mana aku?" gumamnya.

Gadis itu memegangi kepalanya yang terasa sakit. Matanya menatap sekitar.

"Aku masih hidup?" Gumamnya menyadari ia masih hidup.

'Bukankah aku sudah mati? Dan di mana aku ini? Kenapa pakaian mereka seperti orang zaman kuno? Dan suaraku kenapa lain?' Batinnya bingung.

"Nona apa Anda Baik-baik saja?" Tanya Shizu.

"Aku-eh!?"

Gadis itu memegangi kepalanya yang terasa di hantam batu besar. Kepingan-kepingan memori bagai beling, terbang menusuk kepalanya, dan berputar dalam kepalanya.

"Nona? Apa Anda baik-baik saja?" Tanya Shuzu khawatir.

Gadis itu menggeleng. "Tidak apa. Tolong, bawakan aku air untuk aku minum " pinta gadis itu.

"Baik, Nona." Shuzu segera pergi menuju dapur. Di ikuti Shizu.

Gadis itu kembali memegangi kepalanya. Tidak sesakit tadi, tapi memori entah milik siapa, terus berputar di kepalanya.

"Memori siapa sebenarnya ini?"

Keyla Abraham, seorang mafia kejam abad-21. Ia mati karena seorang pengkhianat. Saat sadar ia justru berada di tempat yang bahkan ia tidak ketahui. Tapi, tiba-tiba memori ingatan muncul begitu saja. Sekarang ia tahu kenapa ia bisa ada di zaman kuno ini.

"Hahaha.... jadi, pemilkk tubuh ini adalah Nona sampah keluarga menteri Xia?" Gumam Keyla.

"Ibunya meninggal karena diracuni, ayahnya tidak mempedulikannya, saudara-saudarinya selalu menindasnya, tunangannya berselingkuh dengan saudari tirinya, mati karena saudari tirinya, di perlakukan bak hewan..."

"Sungguh miris." Miris Keyla.

Yah, jiwa ketua mafia itu menempati nona tidak berguna keluarga Xia.

"Jangan-jangan Xia Re ingin aku membalaskan dendamnya. Menarik!" Gumamnya sembari mengeluarkan smirknya.

"Tapi, berbicara tentang itu, Xia Re ini sangat bodoh. Memiliki kakek yang berkuasa dan sangat menyayanginya, ia malah membenci kakeknya." Keyla menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Dia juga memiliki wajah buruk rupa, tubuhnya sangat lemah, dia juga begitu murahan." Keyla menepuk keningnya frustasi.

"Tapi tenang saja, sayangku Xia Re. Mafia kejam ini akan membalaskan dendammu, membalaskan kematian ibumu dan adikmu."

"Siapa yang berani bermain-main denganku, harus mati." Ucap Xia Re di iringi senyum iblis nya.

"Tapi,... bagaimana caraku kembali ke zamanku untuk membalas dendam pada pengkhianat menjijikkan itu?"

Eps 02 • TELAH DI REVISI

Di dalam sebuah paviliun bernuansa pink. Seorang gadis dengan hanfu putih lusuh, tampak mondar mandir.

Dua pelayan gadis itu terus memperhatikan nona mereka yang sedari tadi sibuk mondar mandir.

"Shizu, ada apa dengan nona?" Bisik Shuzu pada saudarinya-Shizu.

Shizu menghendikkan bahunya. "Aku tidak tahu " jawabnya cuek.

Shuzu menghela nafas pelan. Kembali memperhatikan nonanya.

Keyla berhenti mondar mandir. Gadis itu berpose seperti seseorang yang sedang berpikir.

"Bagaimana caraku kembali ke abad dua puluh satu? Apakah aku harus menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu di zaman ini? Baru bisa kembali?' batin Keyla menerka.

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar masuk indra pendengarannya.

"Aku tahu!" Teriak suara itu.

Keyla mengerutkan keningnya. Kemudian menatap sekitar, mencari sumber suara.

"Siapa di sana?" Teriak Keyla.

Shuzu dan Shizu saling berpandangan.

"Nona, apa ada sesuatu?" Tanya Shuzu berjalan menghampiri nona-nya.

Keyla menatap dua pelayan pemilik asli tubuh. Kemudian mengibas tangannya di udara.

"Tidak ada. Sudahlah." Ucapnya sembari menghela nafas pelan.

Keyla kemudian duduk bersila. Manik bak elang nya menatap sekeliling nya. Paviliun ini menurutnya sangat tidak enak di pandang. Hampir keseluruhan nya berwarna pink.

Terlalu girl, pikir Keyla.

Keyla juga merasakan tubuh yang ia tempati terlalu lemah.

Tubuh ini terlalu lemah, wajahnya juga buruk rupa. Oh astaga, batin Keyla memijat pelipisnya.

Keyla kemudian menarik secarik kertas dan kuas. Kemudian mulai menulis sesuatu.

"Shuzu, aku ingin kau mencari barang yang aku tulis di kertas ini." Ke la memberikan selembar kertas itu pada Shuzu.

Shuzu menerima selembar kertas tersebut. Kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Baik, Nona. Pelayan ini mematuhi." Kata Shuzu, kemudian keluar dari paviliun Tuannya.

"Bereskan ini, Shizu." Perintah Keyla sembari bangun berdiri.

"Ya, Nona." Shizu kemudian membereskan kertas dan tinta di lantai.

Keyla memperhatikan Shizu yang membersihkan alat tulisnya.

'Dalam ingatan pemilik tubuh, Shuzu dan Shizu adalah pelayan yang setia. Keduanya menghormati dan menghargai pemilik asli tubuh.'

"Shizu, setelah selesai membereskan alat tulis. Aku ingin kau membuang semua barang berwarna pink ini. Ganti semua dengan barang yang aku pinta pada Shuzu."

Sungguh menggelikan barang-barang berwarna pink ini, pikir Keyla.

"Baik, Nona. Pelayan ini mendengar kan."

Setelah selesai membereskan alat tulis, Shizu mulai membawa barang-barang tuannya keluar dari paviliun.

Menghela nafas pelan, Keyla kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur lusuh yang sama sekali tidak se empuk kasurnya.

"Sepertinya aku harus mulai melatih tubuh ini..." Gumam Keyla memejamkan matanya.

Namun, Keyla tiba-tiba mengingat memori pemilik tubuh. Sorot mata bak elang itu berubah dingin.

"Aku tidak menyangka, kehidupan antara aku dan Xia Re, sebelas dua belas." Gumamnya.

"Dan itu membuatku tidak senang. Sepertinya aku bisa bermain-main sebentar dengan mereka, sembari mencari cara untuk kembali ke zamanku, dan membalas dendam pada para pengkhianat,"

"Tapi, bagaimana caranya?"

"Aku tahu!" Keyla bangun duduk di atas ranjang nya. Menatap tajam sekitar nya.

"Siapa itu?" Teriaknya.

"Shuzu? Shizu?"

"Aku di sini." Ucap seseorang itu.

Keyla bangkit dari ranjang nya, ia merasa seseorang mendekat ke arahnya. Tapi, tiba-tiba sebuah kipas lipat keluar dari lengan bajunya.

"Eh? Zhang Fang Ku?!" Keyla terkejut mendapati kipas nya itu.

"Aku tidak menyangka, Zhang Fang ku juga ikut ke zaman menyebalkan ini." Gumam Keyla tersenyum tipis. Kemudian membuka kipas Zhang Fang nya itu.

Kipas Zhang Fang adalah senjata yang Keyla buat sendiri. Berat kipas tersebut mencapai 575 kg. Sebuah senjata terhebat yang pernah Keyla buat.

"Tuan, apa kau ingin kembali?" Suara itu kembali terdengar. Keyla kembali waspada.

"Keluar lah! Siapa sebenarnya kau?!" Teriak Keyla lagi.

Tiba-tiba sesosok makhluk kecil muncul tiba-tiba.

Keyla menatap terkejut makhluk kecil itu. "Siapa kau, makhluk kecil?!"

Sesosok makhluk kecil tersebut terlihat kesal. "Siapa yang Anda panggil mahkluk kecil?" Teriak makhluk kecil itu.

"Aku adalah sistem yang terhubung denganmu, namaku Tong Tong!" Kata makhluk kecil itu memperkenalkan diri.

"Gentong?" Gymam Xia Re yang masih bisa di dengar Tong Tong.

Tong Tong yang mendengar nya. Melotot ke arah Keyla.

"Apa Anda bilang!? Namaku Tong Tong lah!" Teriaknya tidak terima.

"Yah... Yah... Tong Tong. Jadi, ada apa?" Tanya Keyla serius.

"Tuan, saya adalah sistem imut Anda, saya akan membantu Anda kembali ke zaman Anda." Jelas Tong Tong.

Keyla melebarkan pupil matanya. "Benarkah?!"

Tong Tong mengangguk. "Benar, Tuan. Saya bisa membantu Anda kembali ke zaman Anda."

"Bagaimana caranya?" Tanya Keyla.

"Anda bisa kembali ke zaman Anda jika Anda bisa menyelesaikan misi-misi Anda dengan baik." Kata Tong Tong menjelaskan.

"Misi? pasti salah satu misi tersebut adalah membalaskan dendam pemilik tubuh, mengungkap kematian ibu dan adik pemilik tubuh, bukan?" Tong Tong tertegun mendengarnya. Bagaimana tuannya ini bisa tau?

Sistem imut itu kemudian berdehem. "Tuan, Anda sangat bijak."

Keyla tersenyum bangga mendengar pujian Tong Tong.

"Hahaha... Tentu saja aku bijak. Aku adalah Keyla Abraham! Ketua mafia Roflein." Kata Keyla berbangga diri.

Tong Tong yang mendengar nya. Sontak tertawa. Membuat Keyla menatap nya tajam.

"Apa yang kau tertawakan, Tong Tong!"

"Lucu saja, Tuan. Seorang ketua mafia yang m4ti di tangan sahabat dan tunangan nya sendiri? Hahaha!" Tong Tong kembali tertawa mengejek.

Keyla menatap kesal Tong Tong.

"Sudah selesai tertawanya!?" Ucapnya dingin. Tong Tong pun berhenti tertawa.

"Baiklah, Tuan. Apa yang Anda katakan memang benar, Tuanku. Salah satu misi Anda adalah membalaskan dendam Xia Re, pemilik asli tubuh dan mengungkap kematian ibu dan adik Xia Re."

"Lalu?"

"Untuk misi lainnya tidak bisa di beri tahukan. Harus menyelesaikan misi ini terlebih dahulu." Jelas Tong Tong.

Keyla yang mendengar penjelasan Tong Tong hanya berdecak kesal.

"Jika begitu-" belum sempat Xia Re berucap, Shuzu masuk begitu saja.

"Ma-maaf, Nona. Shuzu tidak bermaksud lancang. Shuzu tidak akan mengulanginya lagi." Kata Shuzu, kemudian bersujud.

Xia Re menghela nafas panjang, lalu berkata. "Bangunlah, Zu. Bagaimana? apa kau sudah membawa barang yang aku pinta?"

"Sudah, Nona."

"Bagus. Kau kerjakan kembali tugasmu!"

"Baik, Nona. Tapi, bolehkah pelayan ini bertanya? Maaf telah lancang Nona." Ucap Shuzu kembali bersujud.

Keyla mengerutkan keningnya. "Ada apa, Shuzu?"

"Sebelumnya pelayan ini meminta maaf bukan ingin bermaksud lancang. Namun, dengan siapa Nona berbicara?"

Eps 03 • TELAH DI REVISI

"Maaf, Nona. Pelayan ini telah lancang bertanya."

Keyla memutar bola matanya malas. Menurutnya, seseorang seperti Shuzu terlalu berlebihan.

"Bangunlah, Shuzu," ucapnya.

"Aku tidak berbicara dengan siapa-siapa. Kelak, jika kau melihat ku berbicara sendiri, maka abaikan saja. Apa kau paham, Shuzu?"

Shuzu bangun berdiri, kemudian mengangguk antusias."Pelayan ini mengerti, Nona."

Keyla tersenyum tipis. "Bagus. Oh ya, bisa kah kau ambilkan aku air minum? Lalu, jangan lupa menata barang-barang yang tadi aku pesan."

"Itu, Nona. Aku tidak membeli semua barang yang Anda pinta. Uang kita tidak cukup." Ucap Shuzu pelan.

"Uang bulanan Anda semakin lama semakin sedikit."

Keyla terdiam. Dia lupa, jika tubuh yang dia tempati adalah putri tidak berguna menteri Xia.

Menghela nafas pelan. Keyla memijat pelipisnya pelan.

"Tidak apa, Shuzu. Sudah, ambilkan aku air."

"Baik, Nona. Pelayan ini pamit undur diri." Shuzu kemudian melenggang pergi.

Tong Tong terbang ke arah Tuannya. Sembari bertanya.

"Tuanku, lalu bagaimana strategi mu selanjutnya?"

Keyla menatap Tong Tong. "Kau ingin tahu?" Tong Tong mengangguk.

"Ya, apa itu Tuan?"

Keyla berbisik di telinga kecil Tong Tong.

"Itu...."

"Rahasia."

Tong Tong yang sudah di buat penasaran. Kenapa datar Tuan nya.

"Huh, dasar Tuan." Kesalnya.

Keyla tersenyum tipis melihat mimik kesal makhluk di depan nya. Tapi, tawa itu tak berlangsung lama, ketika sebuah keributan terdengar dari luar paviliun nya.

"Minggir kalian! Biarkan aku masuk!!"

"Suara ribut apa itu?" gumam Keyla mengerutkan keningnya.

Namun, pintu kamarnya di buka paksa. Seorang gadis cantik berhanfu pink bermotif bunga, menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Wajahnya terlihat marah. Tatapannya menatap tidak suka dan benci Keyla.

Keyla menatap dingin wanita di depannya. Rahang nya mengeras, tangannya terkepal.

dia?!

Gadis itu menatap tidak Keyla. Tangan nya ia lipat di depan dada.

"Aku tidak menyangka bahwa kau bisa selamat ka-kak." Ucap nya sembari menekankan kata 'kakak'.

"Tuanku, dia adalah Xia Rong. Adik tiri Xia Re. Ayah Xia Re adala Xia Fang. Sementara ibu kandung Xia Re adalah Ai Xia Re." Tong Tong mulai menjelaskan.

"Posisi Nyonya pertama telah digantikan ole, Gong Rong, yakni adalah ibu tiri Xia Re. Atau, ibu kandung Xia Rong,"

"Xia Jensung, adalah putra pertama. Merupakan kakak kandung Xia Re. Xia Mo Jensong, Putra kedua. Juga merupakan kakak kandung Xia Re.

Kemudian Xia Fui, putri ketiga. merupakan kakak tiri Xia Re. Adalah anak Selir Fui Fang.

Lalu Xia Rang, Putri keempat. merupakan kakak tiri Xia Re. Anak Selir Gong Rong. Kakak kandung Xia Rong.

Lalu tubuh yang kini Anda tempati, Xia Re, Putri kelima. Putri sah keluarga Xia.

Xia Rong, putri keenam. Adik tiri Xia Re. Putri yang sangat di sayangi Xia Fang dan kedua kakak kandung Xia Re. Dia nak Selir Gong Rong.

Kemudian Xia Ge, Putra ketujuh. Adik tiri Xia Re. Anak Selir Gong Rong. Dan terakhir, Xia Hui, adik kandung pemilik tubuh. Yang m4ti." Jelas Tong Tong

'Baik, Tong Tong. Terima kasih, aku sudah paham.' ucap Keyla melalui telepati, yang dapat di dengar oleh Tong Tong saja.

Keyla kemudian menatap Xia Rong. "Adik Rong. Sepertinya kau terlihat kecewa mengetahui bahwa aku masih hidup."

Xia Rong menatap kesal Keyla.

"Kenapa kau tidak mati saja! Kau hanya sampah keluarga Xia!" bentak perempuan itu.

Keyla tertawa. Kemudian raut wajahnya kembali dingin.

"Apa kau tidak punya sopan santun, Adik Rong?" ujar Keyla dingin.

Xia Rong tertawa mendengarnya. "Hahaha... Untuk apa aku harus sopan dengan mu!? Kau hanyalah sampah. Sementara aku adalah putri kesayangan Ayah!" Teriaknya lantang.

Keyla hanya menatap dingin Xia Rong. Tapi, tangannya terkepal.

'Cih, ternyata sama saja busuk! Jika begitu aku tidak akan segan untuk membunvhnya. Entah itu kau, Merryan atau Xia Rong!' Pikir Keyla.

Yah... Sahabat yang tega mengkhianati Keyla adalah-Merryan. Tidak menyangka ternyata wajah dan kelakuan Merryan dan Xia Rong sangat sama.

"Seharusnya kau m4ti di dalam sumur, dasar sampah!" Terima Xia Rong.

'plakk'

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Xia Rong. Tentu saja membuat Xia Rong terkejut bukan main.

Bukan hanya Xia Rong yang terkejut, para pengawal dan pelayan yang melihatnya juga terkejut. Shuzu dan kedua pengawal yang baru datang juga terkejut.

Xia Rong memegangi pipinya yang terasa panas, lalu menatap tajam Keyla.

"Beraninya kau!! Beraninya kau menampar ku!!" Teriak nya sembari melayangkan tangannya hendak menampar Keyla, tapi dengan cepat Keyla menepis tangan itu.

'plakk'

Keyla kembali menampar pipi Xia Rong.

"Apa kau tidak mempunyai sopan santun!? Aku adalah kakakmu, putri sah keluarga Xia!" Teriak Xia Re dengan lantang.

Xia Rong terdiam sejenak, lalu tiba-tiba tertawa seperti orang gila.

"Hahahaha... Kau hanyalah anak yang di abaikan, kau hanya sampah, Xia Re!" Ucap nya.

Namun, tiba-tiba seseorang bersuara.

"Ada apa ini?" suara berat itu menghentikan tawa Xia Rong.

Mereka pun menatap kesumber suara dan memberi hormat, kecuali Keyla.

"Ada apa ini?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!