Wanita bermata bulat almond itu sedang duduk manis menunggu kepulangan Suaminya
" Sayang belum tidur??" Begitu pintu terbuka seorang Pria langsung menanyai istri nya dengan pertanyaan yang tak berarti, pasalnya jelas istrinya belum tidur, karena istri nyalah yang membukakan pintu untuk nya.
Rinjani tersenyum lembut kepada Akbar suaminya
" Mas mau makan dulu?? atau langsung mandi ??" Tanya nya halus
" Mas mandi dulu, lengket!!" Akbar menjawab seraya tersenyum.
Rinjani berjalan menaruh ransel Suaminya, Akbar Hanya bekerja sebagai guru SD, meski begitu tak membuat Rinjani merendahkan suaminya, Rinjani tak tinggi hati dengan status nya yang melebihi sang Suami.
Rinjani adalah seorang direktur di perusahaan Papa nya. Meski pekerjaan itu di rahasiakan hampir dua tahun ini dari Akbar . Sebab Rinjani tak ingin Akbar merasa tersaingi oleh dirinya.
Meskipun begitu Rinjani sesekali tetap menutupi kekurangan keuangan rumah tangga nya dengan uang pribadi nya.
Bagaimana tidak??
gaji Akbar sangat lah kecil , Rinjani sudah memanfaatkan uang dari Akbar dengan sebaik-baiknya tetapi terkadang tetap saja tidak cukup
Meskipun begitu tak pernah sekalipun Rinjani mengeluh.
Seberapa pun uang yang di berikan Akbar untuk nya selalu Rinjani syukuri.
Menurut Rinjani Akbar sudah capek banting tulang memenuhi kebutuhan mereka tak elok jika dirinya mengeluh
Akbar keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar
" Hmmmm____wanginya enak!!" komentar nya saat mendekati meja makan
Rinjani mengulum senyum, khusus hari ini Rinjani ingin memanjakan lidah suaminya, Rinjani begitu tak tega dengan Akbar Yang setiap hari hanya berlauk pauk, tempe, tahu atau kerupuk
Uang yang di berikan Akbar untuk nya hanya 1,5 jt untuk segala keperluan mereka setiap bulan, termasuk iuran listrik, air dan lainnya, beruntung mereka belum memiliki anak, jadi seberapa pun mepet nya Rinjani masih mampu mengatur nya.
Sering bahkan sangat sering Rinjani memakai uang pribadi nya untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka. Tentu nya tanpa sepengetahuan Akbar.
Akbar mengusap perutnya yang tampak membuncit " kenyangnya!!"
Rinjani tersenyum lebar, bagaimana tidak kenyang?? Akbar bahkan menghabiskan rendang daging sapi setengah kilogram sendiri
Rinjani mengambil bekas piring Akbar dan mengisi kan nasi untuk dirinya sendiri.
" Sayang kamu belum makan?? Ya Allah maaf sayang dagingnya mas habiskan sendiri!!" Akbar tampak menyesal karena lupa jikalau sang istri pun belum makan
Rinjani tertawa renyah
" Tidak apa-apa mas, Rinja kan gak suka daging!!" kilahnya padahal yang sebenarnya Rinjani mengalah asal Akbar puas dan bahagia.
" Mas tidur saja gih sudah malam!!"
Rinjani menyarankan.akbar agar segera beristirahat, karena seperti nya Akbar begitu menganguk. mungkin terlalu lelah dan faktor kekenyangan
" Ah iya mas sangat mengantuk" Akbar mencium puncak kepala Rinjani dan melangkah ke kamar
Menikah hampir 2th Rinjani mulai hafal Sifat Akbar. Tetapi untuk mengenali hati Akbar?? Rinjani masih belum mampu.
Akbar Pria yang penyayang dan lembut itu yang Rinjani tau.
Sebenarnya ada hal yang mengganjal di hati Rinjani.
Bukan kah Akbar seorang guru?? Mengapa setiap hari pulang malam??.
Awal -awal Rinjani pernah tanyakan hal itu. jawab Akbar beralasan kalau dirinya mengajarkan les di rumah Beberapa murid nya untuk mendapatkan uang tambahan
Tetapi hampir dua tahun uang nafkah yang di berikan Akbar tak pernah bertambah, Satu setelah juta hanya itu dan tetap segitu
Ingin Rinjani menanyakan kemana uang yang di dapat Akbar sebagai guru les, tetapi Rinjani tak enak, barang kali uang itu di pergunakan Akbar untuk beli bahan bakar motor dan pegangan nya sendiri
Sebenarnya uang yang di berikan Akbar itu terlalu kecil untuk Rinjani, kebutuhan mereka untuk satu bulan lebih dari itu. untuk makan sehari 25rb tak cukup, terkadang malahan lebih dari 30rb sedangkan untuk belanja sehari 30rb saja kali satu bulan sudah 900rb, tagihan air dan listrik kurang lebih 185rb belum lain-lain, seperti gas , sabun cuci dan sebagainya beruntung mereka tak menyewa rumah, untuk kebutuhan sehari-hari saja mepet apalagi untuk skincare??
Tetapi karena cintanya pada Akbar, Rinjani menjalaninya dengan iklas, bahkan tak di jadikannya beban fikiran
Seperti hari ini misalnya, Rinjani yang nelangsa melihat Akbar yang sehari-hari makan seandanya, pergi ke pasar untuk membeli daging.
1/2 kg daging sapi harganya sudah 62.000 bumbu rendang dan lainya 15.000, satu kilogram beras 11.000 minyak goreng 15.000 totalnya pengeluaran sudah 103.000, padahal jatahnya sehari hanya 30.000, jelas lagi-lagi Rinjani memakai uang pribadi nya
Tetapi lagi-lagi karena cintanya pada Akbar Rinjani tetap merasa ringan tanpa beban , mencintai tanpa menuntut itu yang Rinjani lakukan
Sampai saat ini sebenarnya diam-diam Rinjani mengkonsumsi pil pencegah kehamilan, karena Rinjani takut mengandung di saat kondisi ekonomi mereka yang masih serba kekurangan.
Pagi hari
Seperti biasa Akbar sudah duduk di meja makan
" Sayang tumben kopi' mas pake susu??" Komentar Akbar saat menatap gelas kopinya yang byasa nya hanya berwarna hitam pekat
"Rinja lupa beli gula, jadi di tambah susu biar manis!!" Jawab Rinjani sembari mengangsurkan nasi goreng dengan telur ceplok
" Wiiihh___ pake telur nih??" Lagi-lagi Akbar berseru senang
Mendengar ucapan Akbar senyum Rinjani terbit, wanita yang saat ini menguncir kuda rambutnya itu duduk di hadapan suaminya
" Kalau makanya enak-enak begini tambah naik berat badan mas Sayang!"
Rinjani terdiam. Bagaimana mau enak terus jika jatah uang makan sehari hanya 30rb??
Hanya senyum yang Rinjani berikan untuk Akbar
Usai sarapan Akbar yang masih asik ngopi mendapatkan telepon. setelah mengangkat panggilan telepon dari ponselnya tiba-tiba wajah Akbar berubah panik
" Sayang mas pergi dulu!!" pamit Akbar dan gegas mengendarai sepeda motor nya
Rinjani menatap nanar kepergian suaminya " yah padahal belum sempat nyucapin happy anniversary yang kedua!!" Monolog Rinjani lirih
_______________
Di rumah sakit
Seorang pria tergesa memasuki ruang rawat
" Anda??"
" Saya suaminya!" Jawab sang pria
" Mari keruangan saya Pak!!" Sang Dokter mengiring sang Pria memasuki ruangannya
" Begini pak, ini sangat beresiko, ini sudah ketiga kalinya istri anda mengalami pendarahan, jika sampai terjadi seperti ini lagi bisa sangat membahayakan nyawa Ibu dan janin yang dikandung. pasien tidak boleh letih dan stres, anda harus terus memantau keadaan nya, kalau bisa satu bulan ini Ibu harus bed rest di tempat tidur" Jelas sang Dokter
Pria yang tak lain adalah Akbar itu menyunggar rambutnya , jika keyra harus berdiam diri di atas tempat tidur lantas siapa yang akan mengurus via?? sedangkan dirinya harus bekerja.
Dengan langkah gontai Akbar masuk kedalam ruang rawat sang wanita
" Mas aku nggak mau terjadi sesuatu pada Anak kita!!"
Baru masuk Akbar sudah di sambut rengekan dari wanita yang berbaring di atas brangkar itu.
" Kita fikirkan nanti ya sayang, sekarang kamu istirahat biar Via mas bawa ke sekolah, hari ini ada ulangan !!"
Akbar mencium wanita yang sangat di cintai nya itu.
Ya ___ keyra adalah istri pertama Akbar, Akbar menikah dengan keyra 5 tahun yang lalu, pernikahan diam-diam. karena dari kedua pihak keluarga tak ada yang menyetujui.
Baik dari keluarga keyra maupun Akbar sendiri, pernikahan itu menghadirkan Via dan kini keyra tengah hamil anak kedua mereka
Bagaimana dengan Rinjani??
Kala itu Akbar masih sangat labil, menurut nya cinta adalah segala nya, keluarga dan orang tua bisa difikirkan belakangan, tetapi siapa sangka kedua orang tua nya membawa seorang wanita yang di klaim adalah calon istri nya, wanita cantik dengan mata bulat almond yang kala itu baru saja berduka atas kepergian Papa nya, Akbar sempat menolak karena dirinya sudah menikah dan mempunyai anak, terapi karena orang tuanya terus memaksa dan menanyakan alasannya Akbar menolak, akhirnya Akbar menerima perjodohan itu karena takut rahasia pernikahan diam-diam nya terbongkar
Karena menutupi pernikahan pertama nya, akhirnya pernikahan keduanya pun terjadi. awalnya Akbar akan bertekad membuat istri keduanya itu tak betah menjadi istrinya, merencanakan agar Rinjani lah yang menggugat cerai dirinya.
Akbar merencanakan itu bersama Keyra. dari gaji 6,5jt yang Akbar berikan untuk Rinjani hanya 1,5jt itupun sudah termasuk segala kebutuhan lainnya, sedangkan sebenarnya kerjaan sampingan Akbar cukup banyak, total pendapatan nya hampir 15jt per bulan bahkan lebih. berarti Akbar hanya memberikan Rinjani kurang lebih 10 persen dari 100 persen gaji nya, 90 persen di berikan Akbar untuk keyra.
Tetapi Akbar cukup heran hingga hampir dua tahun pernikahan mereka, permintaan pisah itu belum juga terucap dari istri keduanya itu
Yang ada semakin hari Rinjani semakin memanjakan nya, menjadikan nya seorang yang sangat berharga
Untuk sikap lembutnya terhadap Rinjani, itu bukanlah kebohongan. Akbar tulus bersikap lembut terhadap Rinjani, biar bagaimanapun ia lah Pria pertama untuk Rinjani
Kenyataan itu membuat Akbar tak tega berlaku kasar, Rinjani wanita lembut dan keibuan, tidak banyak menuntut dan juga penurut, jadi jika Ingin bersikap kasar Akbar tak memiliki alasan dasar.
__________
Ternyata permasalahan rumah tangga nya, membuat Akbar tak bisa fokus mengajar, akhirnya Akbar izin pulang lebih awal
Buru-buru melangkah keruang rawat setelah sampai di rumah sakit
" Mas sudah kembali??" Keyra bertanya lemah
Akbar mengelus lembut puncak kepala istrinya
" Kapan boleh pulang kata Dokter??"
" Hari ini juga sudah boleh pulang" jawab keyra dengan sedih
" Kenapa wajah nya begitu??" Akbar bertanya seraya mengecup kening Istri yang begitu di cintai nya.
" Kita pulang ke rumah mas sama Rinjani saja ya mas?? biar Via ada yang urus kan aku harus bad rest!!"
Mata Akbar terbelalak mendengar ucapan Istrinya
" Sayang mana bisa begitu??" Tanya Akbar terkejut
" Kenapa ngak bisa?? Via anak mu, Dia istri mu berarti dia harus menerima Via sebagai anaknya juga!!" Bantah karya
" Bukan begitu!! Tetapi mas belum menjelaskan kebenaran bahwa kita______
" Ini sudah saatnya Rinjani tau, bahwa Dia sudah merebut mas dari Aku!!" Bentak keyra memotong penjelasan Akbar
" Sayang tapi____
" Mas kenapa kamu seperti tidak ingin istri kedua mu itu tahu kalau ada wanita lain yang tersakiti karena kehadiran nya!! aku ini istri pertama tetapi sama sekali tak mendapat tempat layaknya istri sesungguhnya, aku seperti istri simpanan"
Akbar terdiam mendengar ucapan keyra, kebenaran nya memang mereka menyembunyikan kebenaran itu, sehingga akhirnya menyeret wanita sebaik Rinjani untuk masuk kedalam rumahtangga mereka
" Ya mas___?? kasian Via, Aku yakin Rinjani mau mengerti, seperti aku yang rela kamu menikah lagi" Rengek keyra
Akbar mengusap wajah nya kasar. Untuk berkata tidak Akbar tak mampu, terlebih ini adalah permintaan wanita yang teramat ia cintai, Ibu dari anak-anak nya
" Baiklah, kita bersiap pulang kerumah Rinjani!!" Putus Akbar yang membuat Keyra tersenyum manis
Di rumah
Rinjani sedang menyiapkan kejutan untuk Akbar, sengaja Rinjani berdandan secantik mungkin, untuk menyambut kepulangan suaminya, meja makan sudah terisi hidangan istimewa bahkan ada kue tart bertuliskan happy anniversary 2th dengan hiasan berbentuk dua hati, belum lagi pernak pernik dan juga lilin-lilin kecil yang membuat momen mereka nanti tampak begitu romantis.
" Selesai!!" Seru Rinjani dengan senyum kepuasan
" Semoga mas Akbar suka dengan kejutan yang ku berikan"
"Setelah ini Aku akan meninggalkan pil penunda kehamilan, aku siap menyambut buah cinta kita mas!!" Rinjani bermonolog gembira
Pukul 9 malam
Rinjani sudah bersiap dengan segala kejutan nya, rambutnya yang biasanya di kuncir ekor kuda kini digerai Indah, wajah nya yang manis di sapu mek-up tipis , Wanita dengan mata bulat almond itu mengenakan gaun malam yang indah
Gaun yang sengaja Rinjani beli untuk kejutan malam ini, malam perayaan hari pernikahan mereka yang kedua
Suara ketukan pintu membuat semangat Rinjani membuncah, dengan debaran dada yang berdetum kencang Rinjani melangkah
Ceklek'
Senyum merekah Rinjani berikan untuk menyambut kedatangan Suami tercinta nya, Rinjani hampir mencium Akbar andai saja seorang anak kecil tak menanyakan siapa dirinya di tambah lagi, Seorang wanita hamil yang muncul dari balik punggung Suami nya
" Mas!!" hanya gumam kecil yang keluar dari bibir Rinjani
Akbar sebenarnya terkejut dengan sambutan Rinjani, wanita yang dua tahun menjadi istrinya itu tampak berbeda malam ini
Bibir indah yang selalu tersenyum itu kini berwarna nud, membuat Akbar ingin sekali mengecup meski hanya sekilas, tetapi Akbar sadar saat ini bukan waktu yang tepat.
" Kok gelap Rinjani??" Tanya Akbar
Rinjani menyergit, Akbar menanggalkan kata Sayang, dan memanggil namanya saja
Ada setitik rasa tak nyaman, tetapi Rinjani abaikan, barang kali karena ada tamu yang datang bersama suaminya, lantas siapa mereka??
" Siapa mas??" Rinjani bertanya lembut
Ini malam hari, rasanya bukan waktu yang tepat untuk bertamu, terlebih untuk seorang wanita hamil yang membawa anak kecil. Apa mereka sodara Akbar?? Mengapa Rinjani belum pernah melihatnya??
" Rinjani ini____
Akbar meneguk salivanya yang tiba-tiba seperti seonggok duri, menatap mata almond yang menuntut Jawaban, sedangkan keyra sudah bergelayut di lengan nya.
" Rinjani ini keyra istri pertama ku dan ini Via anak ku!"
'Jedheeer'
Tidak ada sesuatu yang menghantam dadanya tetapi dada Rinjani terasa teramat sangat sakit
seolah baru saja di bidik puluhan anak panah dan tepat menghantam jantung nya.
Ini mimpi?? ini pasti mimpi'?? Tetapi mengapa rasa sakit ini nyata??
" Hay___ Aku Keyra Istri pertama mas Akbar!!" Wanita bernama keyra itu menyodorkan tangannya
Rinjani menatap nanar tangan itu, tanpa ada pergerakan apapun. mata nya terasa kian buram, air asin itu saling berdesakan ingin keluar, bibir yang di hiasi lipstik itu bergetar.
Rinjani menatap Akbar, ingin mencari kebenaran.
Mata nya berjibobok dengan mata coklat milik Akbar, netra Akbar mengambarkan pancaran prihatin, ada binar penyesalan di mata Pria yang di cintai nya itu.
Itu berarti semua benar.
Tanpa kata Rinjani berlari kencang kedalam kamar nya, Suami yang begitu di cintai telah membohongi nya habis-habisan
Pantas saja Rinjani sering merasa ganjil akan nafkah Suami nya, ternyata nafkah itu terbagi, bahkan tubuh Akbar pun terbagi
" Rinjani!!" Rinjani bergeming, gedoran pintu tak membuatnya beranjak.
Lara hatinya membekas bagaikan Totto
" Rinjani Tolong buka pintu nya!!" Suara Akbar masih terus terdengar, mencoba membujuk Rinjani agar mau membuka pintu
Demi apapun Akbar lupa jika hari ini hari Anniversary kedua nya bersama Rinjani, Akbar baru mengetahui saat via memekik kegirangan karena melihat kue dengan lilin menyala di atas meja
" Udah gih mas, biarin ajah!! mungkin istri muda mu butuh waktu untuk sendiri dulu. Yuk kita tidur Aku Udah ngantuk, Atau kita makan dulu banyak masakan enak tu di meja" Ucapan Keyra masih bisa di dengar oleh Rinjani, ternyata ada wanita setega itu?? bagaimana mungkin istri pertama suaminya mau memakan makanan yang harus nya untuk kebahagiaan orang lain??
"Udah gih mas, biarin ajah!! mungkin istri muda mu butuh waktu untuk sendiri dulu. Yuk kita tidur aku Udah ngantuk, atau kita makan dulu banyak masakan enak tu di meja" Ucapan Keyra masih bisa di dengar oleh Rinjani, ternyata ada wanita setega itu?? bagaimana mungkin istri pertama suaminya mau memakan makanan yang harus nya untuk kebahagiaan orang lain??
Bukannya tidak boleh! Tetapi bukankah itu sangat tidak etis?? mereka belum kenal, bahkan rasanya Rinjani Engan mengenal lebih istri pertama Suaminya itu.
Di dengar dari cara bicaranya, Istri pertama Suaminya itu bukan sosok wanita lembut
Semakin larut , perasaan Rinjani kian nelangsa, terlebih mendengar suara tidak menyesakkan dada dari sebelah kamarnya
Air mata menjadi teman sepanjang malam, Rinjani terduduk memeluk lututnya.
Rinjani POV
Kepala ku terasa berdenyut Begitu mata ini terbuka. Berjam-jam aku tidur dalam kondisi duduk di lantai yang dingin.
" Rinjani!!"
Aku menatap nanar pintu kamar yang terus di ketuk, jika dulu suara mas Akbar begitu ingin selalu ku dengar, tidak demikian untuk saat ini
kini hidup ku tak lagi sama.
Ku lirik jam dinding yang sengaja ku pasang di kamar ku, ada rasa miris menyebut ini adalah kamar kami, rasanya aku sudah tak Sudi
Biasanya di jam seperti ini aku sudah berjibaku dengan rutinitas dapur, melaksanakan tugasku sebagai seorang istri, tetapi untuk sekarang?? hasrat itu tak ada lagi.
Hati ku sesak, tanpa rasa iba mas Akbar membawa istrinya kerumah. membuat ku terpuruk di hari yang seharusnya membahagiakan untuk ku
Ingatan saat mas Akbar memperkenalkan wanita bernama Keyra itu tak mampu ku lupakan. Hatiku sakit aku merasa telah di tipu.
" Rinjani Tolong buka pintu nya mas mau bicara!"
Suara mas Akbar tak ku hiraukan, Aku lebih memilih melangkah ke kamar mandi ketimbang membukakan pintu Pria yang telah menggoreskan luka menganga di hatiku
Tuhan, jika mas Akbar bisa merasa baik-baik saja setelah apa yang dilakukan nya padaku mengapa Aku tidak??
Beruntung selama ini aku meminum pil pencegah kehamilan. jika tidak?? dan aku mengandung?? alangkah lebih menyedihkan nya hidup ku.
Ku basuh wajah ini dengan air dingin. tidak butuh waktu lama, aku menuju meja rias yang masih tergeletak alat mek-up yang ku kenakan semalam, untuk menyambut suamiku, memberikannya sebuah kejutan, tetapi justru akulah yang terkejut dengan kado yang ia bawa.
Bibir ini tersenyum pedih.
2th pengabdian ku ternyata sia-sia, Pria yang ku cintai ternyata memiliki wanita idaman lain, sesak hati ini mengetahui Ternyata Aku Istri Kedua suami ku
" Rinjani Mas mau bicara!!" Gedoran pintu semakin kuat .
Ku hembuskan nafas untuk mendapat sedikit kelegaan.
Aku pasti bisa!! kusemangati diri ku sendiri. jika Pria yang ku percaya selama ini begitu hebat bersandiwara, mengapa aku harus terpuruk sendirian??
Aku lah yang di permainkan oleh mereka.
aku yakin sedari awal istri pertama nya tahu tentang pernikahan ku bersama mas Akbar. entahlah!!
" Rinjani kamu buka pintu nya atau ku dobrak??" tidak ada nada lembut dari perkataan mas Akbar, lebih terdengar seperti bentakan untuk ku
Ku pejamkan mata ini sebelum melangkah, membukakan pintu Dia Sumber sakit hatiku
" Ceklek"
Begitu pintu ku buka tubuh ku di dorong oleh mas Akbar hingga kembali terduduk di tempat tidur
" Rinjani Tolong bantu aku, ini sangat mendesak, keyra tidak boleh kelelahan. aku meminta bantuan mu untuk mengurus Via, keyra harus bad rest, kumohon kamu mengerti kesulitan ku, tak ada salahnya membantu Kayra, karena dia sudah berbesar hati mengizinkan ku menikahi mu!!"
Ucapan Mas Akbar bagaikan segenggam garam yang di taburkan di atas luka ku yang masih basah. peeeriiiiiiiiiiihhhh sekali hati ini mendengar sederet kalimat nya, bahkan tak ada kata maaf untuk luka yang di torehkan untuk ku
Apa katanya??
Mengerti dirinya??
Lantas siapa yang akan mengerti sakit ku??
Bagaimana dengan perasaan ku??
Sungguh permintaan Mas Akbar kian membuktikan bahwa Aku sama sekali tidak berharga, Aku yang masih terluka karena kebohongan nya, malah di minta menjaga Anak dan Istri nya, dimana hati dan perasaan nya??
Ku kira air mata ini telah habis, setelah mengalir semalaman, tetapi nyatanya Aku salah, bahkan kini wajah ku telah basah oleh air mata.
Tuhan! Mengapa begitu sakit.
" Harusnya kamu bisa mengerti!, Keyra saja bisa menerima mu kenapa kamu tidak??'
Ingin rasanya aku berteriak di depan wajah Pria yang tak berperasaan ini, jika seandainya Aku tau jika aku akan dijadikan istri kedua, aku tak Sudi menerimanya, tetapi apakah dengan meneriakinya aku bisa mengobati luka yang sudah Ia torehkan?? Tentu saja tidak!
" Keyra , Aku dan Via sudah sarapan sisa makanan semalam! tolong ingatkan Keyra untuk meminum vitamin dan makan siang nanti, untuk Via biar hari ini ikut Aku ke sekolah!"
Aku sama sekali tak berhasrat untuk menjawab ucapan mas Akbar, sungguh ternyata Pria yang ku banggakan selama ini sama sekali tak memikirkan perasaan ku
Yang ku sesalkan adalah mengapa air mata ini terus saja mengalir?? Membuat ku tampak kian menyediakan di mata Pria pembohong ini.
" Rinjani kuenya enak! Semalam aku sudah memakan nya. Apa kamu buat sendiri?? bahkan Keyra sampai makan beberapa potong"
Ku pejamkan mata ini rapat-rapat, mendengar ucapan Pria ini kian membuatku muak.
Aku merasa iba dengan diriku sendiri, Di kamar aku menangis semalaman, Sedangkan Pria yang ku tangisi malah menikmati hidangan yang ku buat dengan jerih payah dan menguras tenaga ini
STOP. Aku tak ingin menangis lagi, luka ini harus impas, Kesetiaan, Kepatuhan, Kesabaran ku sudah di permainkan.
Aku tak terima____
Aku tak Iklas___
Tuhaaaaaan Tolong kuatkan hati ku
" PRANKGGGH!!
Entah suara apa itu?? Mas Akbar lari tergopoh-gopoh menuju dapur
" Viaaaa_________!!"
" Oh Anak itu" Aku bergumam.
Ingatan ku berputar pada kejadian semalam
mengetahui keberadaan
Seorang anak kecil bermata bulat yang tampak mengemaskan, tetapi tak ku pungkiri ada rasa sakit karena kenyataan bahwa Dia Putri suami ku
Lagi-lagi air mata ini mengalir mengingat ternyata tubuh Suami ku adalah milik Wanita lain , Aku merasa terpuruk, kenapa hidup begitu tidak adil??
kini dengan Tanpa perasaan Mas Akbar membawa istri dan anaknya kerumah kami, meminta aku untuk merawatnya.
Aku harus Bangkit! Aku Tak akan mengemis cinta dari Pria pembohong seperti Mas Akbar
Cukup. Sudah Cukup mereka mempermainkan hati ku, Kebenaran ini membuatku sadar Wajah polos tak menjamin hati elok, perhatian dan kelembutan Mas Akbar ternyata hanya kamuflase untuk menutupi kebohongan nya.
" Ayah sakit!!" Suara kecil itu membuat ku menoleh, Kulihat mata kecil itu berkaca-kaca, gadis kecil itu berada di dalam gendongan Mas Akbar
" Rinjani mana Betadine??"
Aku membuka laci meja rias, Ku ulurkan botol kecil berwarna kuning terang itu pada Mas Akbar
Gadis kecil itu begitu Mirip dengan Mas Akbar. Oh bodoh nya Aku, jelas-jelas Mas Akbar memang mengatakan bahwa ia adalah Anaknya
" Ayah sakit!" Rintihan kecil itu membuat ku bergeming beberapa saat
Saat mata ini menatap nya, Bersama dengan netra kecil itu yang tengah menatap ku.
Ada rasa tak tega saat Mas Akbar hendak meneteskan cairan merah itu ke tangan mungil yang saat ini mengeluarkan darah.
" Mas jangan begitu!!" Aku mendekati mereka, Ku abaikan luka hatiku, biar bagaimanapun gadis kecil ini tak tahu apa-apa, tetapi belum sempat tubuh ini berjongkok, suara dari kamar sebelah terdengar.
" Mas Akbar!!"
Kulirik Pria yang berstatus sebagai suami ku itu, mendengar suara dari kamar sebelah dirinya terlihat terperanjat dan langsung bergegas menghampiri di pemanggil, meninggalkan Gadis kecil yang belum sempat dirinya obati.
Aku menatap tak percaya punggung Pria yang berstatus Suami ku itu, bagaimana bisa Mas Akbar meninggalkan putrinya yang sedang terluka dan memilih menghampiri istrinya yang bahkan hanya memanggil nya sekali.
Seperduli itukah Mas Akbar pada istrinya yang sedang hamil??
Sampai-sampai langsung meninggalkan putri nya yang masih membutuhkan dirinya.
Gadis kecil di hadapan ku menangis. Mungkin takut dengan ku , ataupun karena tangannya yang terluka, atau bahkan menangis karena di tinggalkan begitu saja oleh Mas Akbar
Aku menarik lembut tangannya
" Kenapa bisa berdarah??" Tanya ku lembut, Ku tiup lukanya beberapa kali. Semoga bisa mengurangi rasa sakitnya
Bibir kecil itu tampak bergetar terbata berkata lirih
" V- Via Haus !!" Ucapnya dengan terisak.
Aku mengelus lembut pipi tembem nya dengan hati Gamang, Aku terluka tapi itu bukan berarti Aku mengabaikan luka Anak kecil yang tak berdosa
" Kamu Apakan Putri Ku??"
Aku terkejut saat Suara Wanita mengagetkan ku dari belakang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!