NovelToon NovelToon

Aethelfrith

Bab 1. Kemunculan Iblis

Prolog

Ada banyak ras fantasi di benua Icacia.

Manusia, kurcaci, elf, roh, raksasa, naga dan lain sebagainya. Ras-ras ini hidup berdampingan dengan damai di daratan, namun ada ras lain yang menjadi musuh mereka semua. Ras itu adalah ras iblis.

Mereka akan membunuh siapa saja yang menghalangi, membakar ladang, menghancurkan rumah, mencuri ternak, dan bahkan memperkosa wanita.

Tentu saja, dalam pertempuran para pahlawan seribu tahun yang lalu, para pahlawan dari ras-ras ini berhasil mengusir invasi iblis, memusnahkan mereka, dan membawa mereka ke tanah kematian di mana lingkungannya keras dan tidak dapat bertahan hidup. Atau sering disebut dengan Abyss.

Namun baru-baru ini, rumor kembalinya iblis mulai beredar di daratan. Rumor itu dipercaya oleh masyarakat, karena sudah banyak tanda-tanda bahwa iblis telah bangkit.

Kota Linion, sebuah kota kecil yang tenang dan asri. Sudah ratusan tahun penduduk menetap di sini, dan Kota Linion selalu tenang dan damai. Ethel hidup sebagai putra bangsawan di sana, kehidupannya mewah, tidak banyak beban dan memiliki hak waris juga.

Namun siapa sangka, kalau kota yang indah ini akan di bumi hanguskan oleh iblis. Mereka membakar, memusnahkan, bahkan membunuh rakyat Kota Linion, sampai membuat Ethel kehilangan segalanya. Namun dia berhasil melarikan diri dan diselamatkan oleh seorang pahlawan yang akan menjadi gurunya untuk membalaskan dendam keluarganya.

......................

Sebuah desa yang cukup luas, di mana di sana terdapat berbagai bahan bahan makanan yang cukup melimpah. Namun saat ini dalam kondisi yang tidak baik, sekumpulan iblis tiba-tiba saja menyerang desa itu dan memerlukan sebuah bantuan. Sampai muncullah seorang pengembara yang memakai jubah berwarna biru cerah, rambut hitam dan warna putih di beberapa helainya, bola matanya berwarna biru, dan memiliki kekuatan yang misterius.

Dengan cepatnya, pengembara itu langsung menunggangi kuda dengan kecepatan yang tinggi sampai jubahnya berkibaran menuju ke desa itu. Sesampainya di sana, dia langsung turun dan mulai memburu iblis yang terlihat di dekatnya.

Dia tidak membawa senjata seperti busur panah ataupun pedang, melainkan menggunakan sihir. Sihir yang dia gunakan cukup unik dan misterius, semua serangan sihir yang dia gunakan, semuanya mengenai tepat pada sasaran walaupun, iblis menggunakan atribut pelindung sihir.

Satu persatu, iblis yang berada di desa itu di bunuh dengan sihir unik miliknya. Dia membuat petualang yang sedang menjaga desa terkejut, karena sihir milik pengembara itu.

''Terimakasih atas bantuannya, kalau boleh tau, siapa namamu wahai pengembara?'' tanya petualang itu.

''Namaku... Ethel, Ethel Cyrus.''

...

3 tahun sebelum peristiwa itu, Ethel masih berusia 17 tahun, dia lemah, dan tidak bisa menggunakan sihir. Lingkungan Ethel cukup mewah, sehingga Ethel tidak mengira kalau semua kekayaan dari orang tuanya itu, akan dibumihanguskan oleh iblis.

Para iblis itu membakar pepohonan dan bunga bunga yang tersusun rapi di halaman rumah, mereka mendobrak pintu, dan membunuh para pelayan. Tidak hanya itu, mereka juga menculik pelayan wanita dan bahkan ada juga yang diperkosa.

Ethel berlari menuju kamar bersama ibunya, di kamar itu terdapat sebuah lemari yang cukup besar sehingga hanya muat untuk satu orang bersembunyi di sana. Tapi, Ethel berada di kamar itu bersama ibunya, sehingga salah satu dari mereka harus berada di luar.

''Tidak ada waktu lagi, Ethel! cepat masuk!'' seru ibunya.

Ethel menolak untuk masuk, karena dia juga tidak ingin ibunya kenapa-napa. Tapi, ibunya masih tetap menyuruh anaknya untuk masuk kedalam lemari. Seorang ibu memberanikan diri untuk mengorbankan dirinya, agar anaknya selamat.

Cklek

Ibunya mengunci lemari itu dan berkata, ''Tenang saja nak, kamu pasti baik baik saja, kamu diam saja dan jangan banyak bergerak ya.''

''Ibu...''

Jdor!

Pintu kamar itu di jebol oleh para iblis itu, melihat bola mata iblis itu yang membuka sempurna, air liur yang terus menerus mengalir keluar, membuat ibu Ethel merasa ketakutan.

Seketika, iblis itu langsung menyerang ibu Ethel, memukulinya dan memperkosanya. Ethel yang melihat kejadian yang menimpa ibunya lewat celah pintu lemari, merasa kecewa dan putus asa, karena dia tidak mampu menyelamatkan ibunya.

Bayangkan saja, melihat ibunya di aniaya oleh iblis di depan matanya, itu adalah hal yang tidak boleh di lihat oleh anak di bawah umur. Di sela-sela kejadian yang di timpa ibunya, Ethel mendengar sebuah kata-kata dari ibunya.

''Teruslah hidup... Ethel.''

...

Setelah dianiaya oleh iblis itu, ibu Ethel pun pingsan dan di bawa pergi oleh iblis itu bersama pelayan wanita yang lain.

''Ibu...''

''Baaa... kaaarrr!'' seru iblis itu.

Iblis-iblis itu membakar rumah Ethel yang begitu besarnya. Ethel yang terkunci di dalam lemari itu berusaha untuk keluar agar selamat dari kebakaran.

Jdar!!

Akhirnya Ethel berhasil membuka pintu lemari itu dan secepatnya keluar dari rumah. Berbagai macam benda yang terbakar dilewati oleh Ethel dengan paniknya, Asap yang tebal membuat penglihatan Ethel terhalang, tapi untungnya Ethel sudah hafal dengan jalur keluar dari rumahnya.

Setelah keluar dari rumahnya, Ethel melihat kobaran api yang begitu besar melahap rumah yang ia tinggali selama 17 tahun ini. Ethel bertekuk lutut dan menangis melihat segalanya yang ia miliki hilang seketika.

Mendengar kata-kata ibunya pada saat terakhir itu, membuat Ethel tetap berusaha dan tidak menyerah untuk hidup. Ethel pun pergi meninggalkan rumahnya menuju hutan yang berada di perbatasan kota.

Ethel berjalan dari malam sampai pagi, dia tidak menemukan makanan sama sekali. Ini sangat berbahaya, Ethel sudah tidak memiliki tenaga untuk berjalan, dia lapar dan haus, tidak ada harapan untuk Ethel bertahan hidup.

Srk srkk

Kawanan serigala perak yang menghuni hutan itu menemukan Ethel dan mengepungnya. Ethel yang sudah tidak kuasa menahan lapar dan harus bertahan melawan kawanan serigala ini merasa akan sia-sia saja.

''Mungkin ini akhir dariku...''

Graaa!!

Salah satu kawanan serigala itu melompat untuk menerkam Ethel. Penglihatan Ethel yang mulai memburam, membuat Ethel tidak dapat melihat dengan jelas pergerakan serigala itu.

Jdar!

Sebuah petir menyerang serigala yang melompat, petir itu cukup kuat, sampai membuat serigala itu jatuh tak berdaya di tanah. Setelah salah satu dari mereka tersambar petir, mereka pun kabur dan meninggalkan temannya.

Tapi, hari ini langit sangatlah cerah, tidak ada hujan bahkan mendung, dari manakah petir itu berasal?

''Apa kau baik baik saja?''

Ternyata petir itu terbuat dari sihir, dan berasal dari seorang kakek-kakek yang membawa sebuah tongkat kayu yang terdapat sebuah batu kristal di ujungnya.

Ethel yang sudah tidak kuat menahan kesadarannya, dia pun terjatuh dan membuat kakek itu khawatir. Kakek itu secepatnya membawa Ethel ke rumahnya dan merawatnya di sana.

''Dia seperti belum makan selama sehari ini.''

Kakek itu seperti sudah tau apa yang akan dia lakukan, dari membuat obat sampai terapi akupunktur. Dia sangat profesional, entah kenapa Ethel yang tadinya berwajah pucat dan kesakitan, secara perlahan kembali normal dan terlihat pulih kembali.

''Apa ini! k-kekuatan apa ini?''

Kakek itu mencoba untuk melihat apakah Ethel ini berbakat dalam sihir atau tidak, dan ternyata benar, Ethel memiliki sebuah kekuatan sihir yang tidak biasa, atau bisa di sebut dengan sihir kuno yang paling langka.

Sihir yang pasti akan dapat menghentikan para iblis, dan memusnahkan mereka. True Magical, sihir yang sangat langka, serangannya dapat menembus apapun yang dia lewati, sampai mengenai target.

''Uh,'' Ethel mulai sadar dari tidurnya.

''Hey nak, siapa namamu?'' tanya kakek itu.

''Ethel, Ethel Cyrus.''

''Ethel Cyrus, mulai hari ini kau akan ku jadikan murid ku!''

...Bersambung.......

...----------------...

......................

 

Bab 2. Sang Ahli Sihir

‘’Di mana aku? Apa aku sudah mati?’’

Ethel berada di sebuah padang rumput dan ada sebuah pohon besar di dekatnya, ada seorang wanita berambut pirang panjang sedang duduk bersandar di pohon itu.

‘’Aku akan selalu menunggu mu... Khun.’’

Ethel tidak tau apa yang wanita itu maksud. Ini sangat aneh, Ethel tidak dapat bergerak dan sekelilingnya mulai memudar dan menghilang.

‘’T-tunggu, siapa kamu sebenarnya?’’

..........

.........

........

.......

‘’Uh... sial mimpi itu lagi.’’

Sudah seminggu sejak kejadian itu. Ethel berlatih sihir dengan sang kakek, kakek juga melatih Ethel bagaikan melatih cucunya sendiri. Dari teori dasar sampai tingkat lanjut, kakek selalu mengajari Ethel dengan baik. Hari demi hari, kemampuan Ethel semakin hebat. Sampai pada hari ini, Ethel mencoba untuk berburu hewan liar, untuk dimakan.

‘’Sudah seminggu aku tidak ke hutan ini.’’

Ethel pergi ke hutan yang di mana, pada saat itu Ethel di selamatkan oleh kakek dari kawanan serigala perak. Dia pergi sendirian, mencari seekor domba liar untuk dimakan hari ini. Tak berselang lama setelah Ethel masuk, akhirnya dia menemukan apa yang dia incar, dan domba itu berlari tanpa arah tujuan. Ethel yang membawa busur panah, langsung mengincar domba liar itu.

‘’Kena kau!’’

Jleb

Ethel berhasil mengenai domba liar itu dengan panahnya. Tapi ada yang aneh, kenapa domba ini berlarian? Padahal Ethel tidak merasa kalau dirinya telah mengganggu domba itu tadi.

Srkk srkk.

Suara langkah kaki yang menginjak semak-semak terdengar di telinga Ethel. Secepatnya, Ethel langsung bersembunyi di belakang pohon setelah mendengar suara itu. Ternyata suara itu berasal dari iblis, jumlah mereka ada 4 dan masing-masing memakai senjata.

‘’Jika ini sesuai dengan apa yang di katakan oleh kakek, mereka itu adalah iblis kecil yang sering di sebut dengan Goblin.’’

Tiga hari yang lalu, kakek menerangkan sebuah ringkasan dari iblis, Iblis memiliki banyak jenis, diantaranya : Goblin, Sucubus, Org, Vampir, Dll. Iblis berbeda dengan monster, bedanya adalah iblis memiliki akal untuk berpikir, sedangkan monster tidak memiliki akal atau bisa dibilang tidak pernah berpikir sebelum bertindak.

Seperti yang di temui oleh Ethel saat ini, Goblin memiliki tubuh kecil, bentuk mata bulat berwarna kuning, warna tubuh mereka hijau tua, telinga lancip, botak dan mengincar hal hal yang berkilau.

Kalau yang menyerang rumah Ethel bukanlah Goblin, melainkan Orc. Orc rata rata bertubuh besar dan kuat, mereka sering membawa senjata berupa palu dari batu, memiliki bulu yang berwarna coklat kemerahan dan lebih mengutamakan gairah seksual.

‘’Jadi, yang memperkosa ibu ku adalah Orc?’’ tanya Ethel pada waktu itu.

‘’Ya, kemungkinan itu benar, karena tidak mungkin kalau Goblin membawa wanita sebagai barang rampasan,’’ jawab kakek.

Kembali ke Ethel yang bersembunyi di balik pohon. Di sana Ethel berencana untuk membunuh mereka dengan anak panah yang sudah dilapisi dengan sihir. Ethel berpikir kalau ini mungkin tidak mempan terhadap Goblin itu. Jadi, Ethel mau tidak mau harus melakukan sesuatu jika tidak, Ethel akan mati dibunuh oleh kawanan Goblin itu.

‘’Semoga saja berhasil.’’

Sruuth

Jleb jleb jleb!!!

Dalam satu anak panah, Ethel berhasil membunuh 3 Goblin dari kawanan itu. Anak panah yang menembus tubuh Goblin, benar benar sangat ajaib.

‘’Kalau begitu tinggal satu lagi.’’

Goblin yang terakhir itu langsung berlari kembali melewati jalan yang baru saja mereka lewati. Dan Ethel mengarahkan anak panahnya ke Goblin itu, dan berhasil mengenainya tepat di kepalanya.

Ethel tidak berpikir kalau dia dapat mengalahkan kawanan Goblin dengan mudah, tapi ada yang masih menjadi misteri. Kalau terdapat sebuah kawanan Goblin di sini, itu berarti ada sarang iblis di sekitar sini.

Karena merasa aneh, Ethel menelusuri jejak jalan yang Goblin tadi lewati. Dan ternyata benar, setelah beberapa menit mengikuti jejak Goblin tadi, Ethel berhasil menemukan sarang iblis.

‘’Kejam sekali mereka.’’

Ethel yang melihat mereka dari atas bukit benar benar ingin membunuh para iblis itu karena tidak hanya memperkosa, mereka juga mencambuk, memutilasi para wanita yang mereka culik, bahkan sampai dibunuh dengan cara dibakar.

‘’Ibu, di mana ibu?’’

Sihir mata elang, Ethel menggunakan sihir ini untuk mencari keberadaan ibunya. Dan ternyata, ibunya berada di dalam sarang, terdapat beberapa wanita juga di sana.

‘’Apakah aku bisa menyelamatkan ibuku?’’

Ethel masih tidak yakin untuk menyelamatkan ibunya. Tapi, karena sangking khawatir nya, Ethel langsung turun dari bukit dan mendarat dengan memanfaatkan sihir api di kakinya, untuk menyebabkan ledakan yang cukup besar saat mengenai tanah.

‘’Aku minta maaf, kakek... aku tidak bisa membiarkan ibuku di lecehkan seperti ini!’’ ucap Ethel dalam hatinya.

Sang kakek yang sedang bercocok tanam, tiba tiba merasakan firasat yang buruk. Kakek langsung mencari Ethel di dalam rumah, tapi Ethel tidak ada. Setelah itu, Kakek pergi ke mana-mana untuk mencari Ethel, tapi jarak antara sarang iblis dengan rumah kakek sangat jauh sekitar 10 km. Ethel yang menyerang sarang iblis itu sendirian tanpa rencana, cukup beresiko untuknya.

‘’Ethel, semoga kau baik baik saja.’

...

Duar!

Suara getaran yang Ethel akibatkan, membuat para Orc yang memperkosa ibunya berhenti dan memeriksa keluar. Mereka meninggalkan ibu Ethel yang sudah tidak sadarkan diri di dalam sarang.

‘’Aku tidak punya banyak waktu!’’

Ethel langsung menyerang kearah mulut goa, yang di mana tempat itu adalah jalan menuju ibunya. Dari Orc, Goblin, bahkan sampai monster sekalipun, Ethel melawannya tanpa ada pikiran untuk mundur.

Dan apa yang terjadi, semua serangan yang Ethel berikan, semuanya menembus artefak yang mereka bawa untuk melindungi tubuh mereka. Sihir yang tidak bisa dihentikan oleh hal apapun, True Magical.

Secepatnya, Ethel menghabisi seluruh iblis yang menghalangi jalannya. Sampai pada saat Ethel masuk kedalam goa, dia melihat banyaknya mayat wanita yang tergeletak di sana sini, bahkan mereka tidak memiliki penutup tubuh sehingga suhu yang dingin di dalam goa itu membuat tubuh mereka beku.

‘’Ibu!’’

Ethel terkejut, melihat ibunya yang tersungkur tak berdaya, kedinginan dan tidak ada harapan. Ethel langsung memeluk ibunya, lalu Ibunya memanggil Ethel dengan lirihnya, ‘’Ethel.’’

Ibunya mengelus-elus pipi Ethel dengan tangannya yang penuh luka, Ethel menangis karena melihat apa yang telah ibunya derita. Namun, kegilaan ini belum berakhir, salah satu Goblin melempar sebuah tombak dan menusuk tepat di punggung ibunya.

‘’aarh!!’’

Tombak itu menancap dan membuat Ibunya kesakitan. Dengan cepatnya, Ethel mencabut tombak itu dan melemparkannya mengarah tepat ke Goblin yang melempar tadi. Golbin itu pun mati, tapi bukan berarti keadaan semakin membaik, Ibu Ethel yang tadi tertusuk muntah darah dan memberikan sebuah kata-kata terakhir untuk Ethel.

‘’Ethel... ingatlah! Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kau pasti dapat mengehentikan para iblis.’’

‘’Ibu, jangan berbicara yang aneh aneh!’’

‘’Aku yakin, uhuk uhuk! Kau memiliki kekuatan, yang dapat mengembalikan kedamaian. Dan jangan lupa... menikah lah dengan wanita yang kau cintai!’’

Dengan senyum yang berlumuran darah di wajahnya yang pucat, itu membuat Ethel semakin khawatir terhadap ibunya, dia tidak ingin kehilangan ibunya untuk selamanya. Tapi, itu adalah kali terakhirnya dia berbicara dengan ibunya, ibunya menghembuskan nafas terakhir dalam kondisi yang mengerikan, tapi beliau merasa senang, karena anaknya masih selamat.

‘’Ibu... IBU!!!!’’

Wuuhh

Ethel mengeluarkan sebuah aura yang sangat kuat, para iblis yang berdatangan ke dalam goa tidak dapat bergerak setelah Ethel mengeluarkan aura itu.

Bruss!!

Sebuah energi yang sangat besar meluap luap dalam diri Ethel, ini sangat berbahaya, goa itu dapat runtuh jika Ethel tidak dapat mengendalikan kekuatannya.

‘’Beraninya, beraninya kalian! ... mau itu Goblin, Orc atau apapun itu, AKAN KU MUSNAHKAN KALIAN DARI DUNIA INI!!!’’

Duar!!!

Ethel kehilangan kendali dalam kekuatannya yang begitu besar, sebuah ledakan pun terjadi dari dalam tubuh Ethel. Sang Kakek yang melihat ledakan itu, langsung pergi ke sana karena dia sudah menduga kalau itu adalah ledakan dari Ethel.

Ledakan itu mengakibatkan yang awalnya goa, menjadi tanah yang datar. Radius dari ledakan itu berjarak sekitar 2 km, benar benar kekuatan yang besar. Bahkan, setelah ledakan itu terjadi, energi yang berasal dari Ethel masih meluap seperti memproduksi kembali.

Kakek yang akhirnya sampai di area ledakan, langsung pergi ke arah Ethel untuk segera menyegel kekuatannya.

‘’HYSONE!!”

Segel pertama, kekuatan yang keluar dari Ethel masih sangat besar.

‘’FRYDOU!!”

Segel kedua, kekuatan Ethel mulai menurun.

“PYATRY!!’’

Segel ketiga, Kekuatan yang tadinya meluap luap, sekarang sudah menjadi normal.

Ethel pun pingsan dan terjatuh di tanah, dan ibunya yang dari tadi ia dekap telah di perlakuan dengan baik oleh sang Kakek. Dari menutupkan mata, dan menutupi tubuh Ibunya.

''Padahal dia diperlakukan seperti ini, tapi dia tersenyum sebelum mati... semoga kau bahagia,'' ujar kakek.

Kakek pun menggendong Ethel dan jasad ibunya ke rumah, dan segera menguburkan jenazah ibu Ethel.

''Kematian hanyalah awal dari kehancuran, semoga kau tenang di alam sana."

Kakek tidak habis pikir, dahsyatnya kekuatan yang Ethel keluarkan sangat berbahaya, bahkan dapat meratakan sebuah bukit yang cukup besar.

‘’Mungkin sudah saatnya, aku memberitahu makhluk seperti apa yang bersemayam di dalam tubuh Ethel.’’

...Bersambung......

......................

Bab 3. Seorang Pahlawan

Pada zaman dahulu, iblis dan manusia memang saling berselisih. Oleh karena itu, mereka bertarung dari masa ke masa, sampai jumlah manusia berkurang drastis. Maka dari itu, para leluhur melakukan ritual, untuk memanggil pahlawan dari dunia lain. Ritual itupun berhasil dan mereka mendapatkan 3 pahlawan yang turun dari langit.

Mereka bertiga memiliki kemampuan masing masing yang sangat hebat. Jean yang memiliki kemampuan penyembuhan, Ginon yang sangat berbakat dalam sihir, dan Nort yang ahli dalam seni pedang.

Perjalanan mereka pun dimulai dari mempelajari dunia seperti apa yang mereka tempati saat ini, mereka juga mengajak kerjasama dengan ras ras yang lain, untuk ikut dalam perjalanan mereka dan membunuh raja iblis yang di mana, dia adalah sesosok yang memimpin pasukan iblis.

Masing-masing pahlawan mendapatkan senjata dari kerajaan, tiga senjata suci yang di semayami oleh roh agung. Jean dengan cincin Casia, Ginon dengan buku Grimore, dan Nort yang mendapatkan pedang suci Aie.

Mereka bertiga bersama kesatria dari ras lain bertarung melawan raja iblis yang kejam. Tentu saja, waktu yang diperlukan tidaklah sedikit, mereka bertarung selama tiga hari tiga malam, dan itu benar-benar pertarungan yang sengit.

Raja iblis yang dapat meregenerasi luka, dan Jean yang dapat menyembuhkan luka, mereka bertarung tidak ada habis habisnya. Semua luka pulih kembali setelah di sembuhkan, dan Jean sang penyembuh pun selalu di incar oleh raja iblis. Tapi, rencana itu selalu di cegah oleh Nort yang membawa pedang suci Aie, pedang itu dibuat khusus untuk mengalahkan raja iblis.

Sampai pada saat itu tiba, Nort berhasil menusukkan pedang sucinya tepat di jantung raja iblis. Tapi, itu bukanlah akhir dari segalanya, raja iblis telah membuat titisan darahnya agar dapat bereinkarnasi kembali di masa mendatang.

‘’1000 tahun lagi, aku... akan menguasai dunia, jadi... sayonara,’’ ujar raja iblis.

Raja iblis pun menghilang dan itu telah dianggap sebagai kekalahan bagi raja iblis. Karena hasil dari usaha yang mereka miliki untuk mengalahkan raja iblis, mereka bertiga pun mendapatkan anugrah berupa keabadian.

Mereka bertiga dapat hidup dengan umur yang panjang dan ini dapat membuat mereka melatih para generasi, agar dapat membagikan ilmu mereka kepada generasi muda ataupun tua.

......................

‘’Kematian hanyalah awal dari kehancuran, semoga kau tenang di alam sana.’’

.........

........

.......

‘’Uh... langit-langit itu, rumah kakek.’’

Ethel tidak dapat bergerak, mungkin saja, ini karena Mana Ethel telah terkuras sekian banyaknya saat kejadian di dalam goa waktu itu.

Karena Ethel sudah mengeluarkan kekuatan yang begitu besarnya, sehingga membuat Ethel kaku karena Mana yang dimilikinya terkuras banyak. Di samping itu, Ethel juga merasa kalau ada yang berbeda dari sebelumnya, seperti ada dinding pembatas yang membuat Ethel tidak bisa menggunakan kekuatannya.

Cklek

Suara ketika kakek membuka pintu untuk masuk menjenguk Ethel. Dan betapa terkejutnya ia, Ethel sudah bangun dari tidurnya selama 2 minggu. Tapi, Ethel tidak menghiraukan berapa lama Ethel tertidur, melainkan bertanya tentang ibunya.

Ethel bertanya kepada kakek tentang ibunya, dan kakek pun menjawab, ‘’ibumu sudah meninggal, dia sudah ku makamkan, dan makan lah ini.’’

‘’Terimakasih,’’ seketika, Ethel mengeluarkan air mata setelah gigitan pertamanya pada roti itu, Ethel tiba tiba teringat semua kenangan bersama ibunya, salah satunya adalah roti ini, dulu Ethel sering dibelikan roti oleh Ibunya di pasar.

‘’Sudahlah, jangan bersedih terlalu dalam, karena itu dapat membuat roh ibumu tidak tenang!’’ seru kakek.

‘’Baik.’’

...

Sore harinya, Ethel sudah dapat menggerakkan tubuhnya, Ethel berencana untuk mengunjungi makam ibunya. Di sana, Ethel menahan tangisannya agar air matanya tidak menetes di makam ibunya.

Kepala yang balut oleh perban, dan pakaian Ethel yang apa adanya, serta cahaya langit sore, membuat kakek yang melihat hal itu teringat saat kejadian pertama dia kehilangan keluarganya.

Srrk

Ethel mendengar suara langkah kaki, dari suaranya saja sudah jelas jika itu adalah langkah kaki manusia. Ethel menyadarinya walaupun berjarak sekitar 1 kilometer.

Tapi, Ethel tidak ingin menolehkan kepalanya ke arah orang itu, karena bisa jadi, nanti dia malah maju dan menyerang Ethel.

‘’Ethel, bisa kemari sebentar?’’

Ethel pun pergi meninggalkan makam ibunya dan mendekati Kakek. Ethel tidak tau, ini tidak seperti biasanya, Kakek yang selalu memakai pakaian yang apa adanya, dan sekarang memakai pakaian layaknya seorang pahlawan.

‘’Ethel, kau tau legenda tentang kisah 3 pahlawan kerajaan 1000 tahun yang lalu, kan?’’ seketika ada 2 orang yang terjun dari langit dan mendarat di dekat Kakek, ‘’Sebenarnya aku adalah salah satunya.’’

Suara langkah kaki yang jauh tadi tiba-tiba saja menghilang, ‘’I-iya, kakek pernah menceritakannya, dan itu berarti... kalian.’’

‘’Kau benar, kami adalah 3 pahlawan itu,’’ saut Kakek.

Kakek yang menjaga Ethel adalah Pahlawan Sihir Ginon, sedangkan yang berada di samping Kakek adalah Pahlawan Jean dan Pahlawan Nort. Mereka bertiga berkumpul di depan Ethel dan mengatakan kalau mereka ingin mengajari Ethel cara mengalahkan raja iblis.

Ethel masih tidak percaya kalau mereka bertiga adalah pahlawan legendaris yang mengalahkan raja iblis. Tapi, karena aura sihir yang begitu besar, sangat kuat sampai membuat Ethel tidak dapat menggerakkan tubuhnya.

‘’Ethel, perlu kau ketahui, di dalam dirimu itu ada sesosok makhluk yang bersemayam, jika kau kehilangan kendali seperti waktu itu, tubuh mu bisa saja di ambil alih oleh-nya,’’ ujar Pahlawan Ginon.

‘’Ada yang bersemayam di dalam tubuh ku?’’

Itu benar, oleh karena itu, kakek Ginon memanggil teman lamanya, untuk mengajari Ethel agar tidak mudah terpengaruh oleh makhluk yang berada di dalam diri Ethel.

Mereka bertiga sudah siap untuk menjadikan Ethel muridnya. Dan mereka pun menunggu keputusan dari Ethel, apakah dia mau menerimanya atau tidak.

‘’Demi menghapuskan iblis dari dunia ini dan balas dendam ibu, Aku menerimanya.’’

...

Hari demi hari, Ethel dilatih oleh mereka bertiga. Pahlawan Ginon yang melatih ilmu sihir, Pahlawan Nort yang melatih ilmu pedang, dan Pahlawan Jean yang melatih ilmu penyembuhan dan kehidupan.

Pahlawan Ginon memulai latihan dari cara membuka segel. Di segel pertama membatasi kekuatan Ethel sebesar 20%, di segel ke-dua sebesar 50%, sedangkan segel ke-tiga 100%.

Ethel juga mempelajari berbagai macam sihir dari Pahlawan Ginon, dari sihir tingkat rendah, sampai sihir tingkat tinggi.

Selain itu, ilmu seni pedang juga dia pelajari dari Pahlawan Nort, walaupun tubuhnya terlihat sudah tua, tapi pergerakannya sangat lincah bagaikan orang yang masih muda. Dengan menggunakan pedang kayu yang terbuat dari pohon ek, Ethel mempelajarinya dengan serius sampai bisa.

Tidak hanya mengajari Ethel sihir penyembuhan, Ethel juga diajari cara hidup mandiri oleh Pahlawan Jean. Dari cara mencuci baju, membuat makanan, sampai menyirami tanaman. Ethel memang belum pernah melakukan hal seperti itu, karena para pelayan sering mengerjakan pekerjaan rumah.

Dari ketiga pengajaran yang mereka berikan kepada Ethel, semuanya diterima dengan baik, bahkan Ethel dapat menguasai semuanya dalam waktu hanya sekitar 1 bulan.

...

Sebulan kemudian, Ethel dan ketiga pahlawan sedang makan bersama di rumah Pahlawan Ginon. Mereka membicarakan tentang kisah mereka pada masa lalu, setelah mengalahkan raja iblis.

Alasan kenapa Pahlawan Ginon sang ahli sihir berada di tempat yang sangat tertutup seperti ini, dan kenapa Pahlawan Nort dan Pahlawan Jean sering bersama. Itu semua mereka ceritakan kepada Ethel.

‘’Apa? Jadi, kalian menikah!?’’ terkejut Ethel.

Nort dan Jean menikah setelah mengalahkan raja iblis. Mereka bahagia di saat pernikahan mereka, tapi...

‘’Maaf, sepertinya kalian tidak bisa membuat keturunan.’’

Jean menangis karena tidak bisa mendapatkan keturunan, tidak hanya Jean, Nort juga tidak kuasa menahan kesedihan ini. Lalu demi melupakan kejadian bahwa Nort dan Jean tidak bisa membuat keturunan, Nort ingin melawan Ginon agar dapat melepaskan semua kekuatannya untuk melupakan peristiwa itu.

‘’Jadi, kalian bertarung hanya demi menghilangkan kesedihan?’’ tanya Ethel.

‘’Itu benar, aku menerima permintaan Nort dan bertarung sampai membuat danau dekat kerajaan menjadi surut,’’ jawab Pahlawan Ginon.

‘’Hahaha, bukannya itu terjadi karena kau menggunakan sihir tingkat tinggi?’’ sahut tanya Pahlawan Nort.

‘’Tidak, itu karena kau yang membelah airnya dengan pedang mu sampai membuat ombak yang menerjang hutan di dekatnya,'’ jawab Pahlawan Ginon.

Mereka berdua awalnya diam setelah Pahlawan Ginon menjawab pertanyaan Pahlawan Nort, namun setelah itu mereka memasang wajah yang menandakan kalau mereka mau bertarung.

‘’Kalian berdua, cepat hentikan! Dan lanjutkan ceritanya,” seru Pahlawan Jean.

“Baik,” jawab mereka berdua secara bersamaan.

Danau dekat kerajaan itu adalah danau terbesar di benua ini, bahkan sangking besarnya jika berlayar sampai di tengah-tengah danau, akan terlihat seperti lautan. Ethel merasa kalau dirinya belum bisa untuk menjadi lebih kuat dari mereka, pertarungan itu pasti lebih sengit dari saat mereka melawan raja iblis.

‘’Lalu, siapa yang menang?'' tanya Ethel.

''Tidak ada yang menang, Jean menghentikan kami berdua dan kami pun jatuh karena kehabisan tenaga,'' sahut Pahlawan Nort.

Pertarungan antar Pahlawan yang begitu sengit, tapi dapat dihentikan oleh Pahlawan Jean yang hanya memiliki keahlian penyembuhan. Kejadian ini pun di maafkan oleh sang raja pada masa itu, karena mereka sudah menyelamatkan dunia, tapi tidak bisa membuat keturunan. Pasti merasa kalau apa yang mereka lakukan, tidak ada gunanya.

''Setelah itu, aku pergi meninggalkan kerajaan, hanya untuk menjelajahi dunia ini dan meneliti berbagai macam sihir, sampai akhirnya aku menemukan rumah ini,'' sahut Pahlawan Ginon.

Sudah sekitar 900 tahun mereka berpisah, keabadian ini hanya membuat mereka sengsara, mereka berkali kali melihat kematian orang yang disayang. Oleh karena itu, Pahlawan Ginon pergi agar tidak terlalu banyak merasakan sakitnya kehilangan.

''Lalu, apa yang kalian berdua lakukan selama ini?'' tanya Ethel.

Nort menjadi pelatih ilmu pedang kerajaan, sedangkan Jean menjadi guru di akademi kerajaan. Jean juga menulis sejarah yang mereka lalui, jadi tidak ada sejarah yang dapat dilencengkan dari aslinya.

''Karena kami sudah menceritakan kisah kehidupan kami, sekarang... bagaimana kisah hidup mu, Ethel?'' tanya Jean.

Ethel menundukkan kepalanya, dan secara perlahan menceritakan tentang kisah hidupnya saat dunia masih damai, dan saat kehilangan segalanya.

...

''Astaga, maaf mungkin ini mengingatkan mu pada kenangan yang buruk.''

''Tidak apa apa, lagipula, aku tidak ingin melupakan kejadian itu untuk membalas dendam kematian ibuku.''

...Bersambung......

...----------------...

......................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!