School With Ghost
Hari yang Menyakitkan
Dava anak kelas 10 C SMA "F" harus merasakan bagaimana Dibully
SMA "F" adalah SMA Swasta paling begensi dan paling Top di daerahnya.
Padahal kejadian Bully ini telah ia laporkan berkali-kali kepada guru namun tiada satu pun guru yang bertindak.
Mungkin karena anak yang membully Dava adalah anak dari Direktur Sekolah, jadi tidak ada guru yang berani.
Dava
Aku lagi gak punya jatah uang saku.
Rezo
Gak usah bohong lah lu.
Dava
Kan udah aku bilang aku gak bawa.
Rezo
Heh, lu pengen cari mati hah ?
Dava
Nggak sih. Tapi kan aku gak punya uang saku.
Rezo
Banyak alasan (meninju)
Satu sekolah langsung ribut melihat perkelahian mereka dari cendela.
Perkelahian mereka begitu sangat panas.
Hingga Guru pun datang untuk melerai.
Ibu Yuna
Ada apa ini ? kenapa kalian bertengkar ?
Rezo
Dia berusaha melukai saya duluan buk. (licik)
Dava
Apa ? itu tidak benar buk. Dia yang berusaha melukai saya buk. (membela diri)
Ibu Yuna
Sudah, kalian harus ke ruang BK sekarang
Mereka pun pergi ke ruang BK
Saat di ruang BK, Ibu Yuna mulai menanyai Apa masalah mereka.
Ibu Yuna
Ini sudah kesekian kalinya kalian bertengkar. Sekarang kalian harus jelaskan kenapa kalian bertengkar.
Rezo
Dia duluan buk. Orang gak ada salah malah di ajak bertengkar.
Ibu Yuna
Sudah Dava kamu gak usah menyangkal lagi.
Ibu Yuna
Sudah besok kalian berdua harus membawa orang tua kalian untuk menyelesaikan masalah ini.
Deva benar-benar sedih, bagaimana caranya dia harus memberi tahu tentang dirinya di sekolah ?
Dava
"Gimana ya ? Nanti reaksi ibu gimana ya ?" (bingung)
Tapi dia berusaha untuk tegar dan menerima bagaimana pun reaksi ibunya kepadanya.
Dava
Aku pulang (membuka pintu)
Ibunya Deva (Nifa)
Sudah pulang ? (bahagia)
Seketika muka ibunya Dava mendadak kaget melihat muka anaknya yang penuh lebam.
Ibunya Deva (Nifa)
Kenapa mukamu kayak gini ? (khawatir)
Dava
Tadi aku jatuh di sekolah.
Ibunya Deva (Nifa)
Kok bisa kayak gini ?
Ibunya Deva (Nifa)
Kamu berantem ya ?
Ibunya Deva (Nifa)
Gak usah bohong sama ibu.
Ibunya Deva (Nifa)
Kamu gak usah buat yang aneh-aneh nak. Ibu gak mau kamu bernasib sama kayak kakakmu. (sedih)
kakaknya Dava meninggal di sekolah karena ada suatu Insiden.
Dava
(memberikan kertas undangan)
Ibunya Deva (Nifa)
Apa ini ? 🤨
Ibunya Deva (Nifa)
(membuka kertas undangan)
Ibunya Deva (Nifa)
(kaget)
Betapa syoknya ibunya Dava melihat kertas berisi undangan ke sekolah tersebut.
Ibunya Deva (Nifa)
(duduk di sofa)
Ibunya Deva (Nifa)
Kenapa ? kenapa ? (menangis)
Ibunya Deva (Nifa)
Mama gak pernah mengajarkanmu cara berkelahi.
Setalah itu datanglah Ayahnya Dava memecah kesedihan
Ayah Dava (Def)
Ayah pulang.
Ayah Dava (Def)
Kenapa nangis (bingung)
Ayah Dava (Def)
Dava kenapa ibu nangis ?
Ibunya Deva (Nifa)
(menunjukkan surat)
Ayah Dava (Def)
Apa ? (kaget setelah membuka surat )
Ayah Dava (Def)
Apa yang terjadi ? sehingga Ayah sama Ibu dipanggil ke sekolah Dava ?
Ibunya Deva (Nifa)
Dava membuat masalah di sekolah.
Ayah Dava (Def)
Apa ? kok bisa ?
Ibunya Deva (Nifa)
Entahlah.
Ayah Dava (Def)
Dava, ayah dan ibu gak pernah mendidik kamu buat berantem nak.
Dava
Itu kesalahpahaman ayah.
Ayah Dava (Def)
Kesalahpahaman ?
Ibunya Deva (Nifa)
Apa maksudnya ?
Dava
Aku tidak memulai perkelahiannya lebih dulu Ayah.
Ibunya Deva (Nifa)
Jadi yang mulai bukan kamu ?
Ayah Dava (Def)
Dia anak direktur sekolahmu ya ?
Ayah Dava (Def)
Lihat aja tuh anak itu. (kesal)
Ayah Dava (Def)
Ayah pernah melihat anak itu. Anak Direktur gak pernah di didik itu (marah)
Ayah Dava (Def)
Direktur sekolahmu itu musuh ayah paling menjengkelkan.
Ayah Dava (Def)
Besok ayah akan urus.
Ayah Dava (Def)
Tenang aja.
Ayah Dava (Def)
Ayah gak akan biarkan hal yang terjadi dengan kakakmu akan terulang kepadamu. Ayah Janji....
Ayo dukung Author dengan cara like dan Comment ya
Inikah Yang disebut Sekolah ?
Ayahnya Dava pergi ke sekolah.
Untuk menghadiri undangan dari sekolah
Ibu Yuna
Selamat Pagi pak.
Ayah Dava (Def)
Selamat Pagi.
Direktur sekolah
Hei, Selamat Pagi semua.
Ibu Yuna
Begini ya pak, Anak kalian berdua bertengkar kemari oleh karena itu Kalian saya undang kemari.
Direktur sekolah
O... begitu. Pantas saja anak saya pulang-pulang babak belur begitu.
Ayah Dava (Def)
Jangan mengada-ada ya kamu. Anak saya yang babak belur lebih parah daripada anak kamu.
Direktur sekolah
cih, bohong.
Direktur sekolah
Jadi siapa yang salah buk ?
Ayah Dava (Def)
Yang benar saja. Dava gak mungkin melakukan hal itu.
Ibu Yuna
Tapi kata Rezo begitu
Ayah Dava (Def)
Inikah yang dinamakan sekolah ? Kenapa ibuk sepertinya memihak salah satu anak.
Ibu Yuna
Nggak pak. Saya juga melihatnya kok.
Ayah Dava (Def)
Sekolah ini ada CCTV gak ?
Direktur sekolah
Kenapa Kamu tanya begitu soal sekolahku sih ?
Ayah Dava (Def)
kenapa ? Aku cuma tanya sekolah ini ada CCTV gak ? Setidaknya dilorong-lorong sekolah untuk memantau aktivitas siswa.
Direktur sekolah
Gak usah komentar. Kalau gak ada emang kenapa ?
Ibu Yuna
Bukannya ada ya pak ? (keceplosan)
Direktur sekolah
(Menatap tajam Buk Yuna)
Ayah Dava (Def)
Ya sudah ayo kita lihat sekarang CCTV nya.
Direktur sekolah
Tidak boleh.
Ayah Dava (Def)
Kenapa ? takut ?
Direktur sekolah
Ini sekolah milik saya.
Direktur sekolah
Jadi tak boleh .
Ayah Dava (Def)
Ayo cepat bawa rekaman CCTV itu kesini.
Ayah Dava (Def)
Kita buktikan anak siapa yang bersalah.
Direktur sekolah
Yaaudah, buk Yuna cepat bawa rekaman CCTV itu kemari.
Ibu Yuna
(meninggalkan Ruangan)
Setelah Buk Yuna pergi meninggalkan ruangan, Ayahnya Deva dan Pak direktur berdebat.
Direktur sekolah
Heh, kalau punya anak dijaga dong sifatnya jangan ngajarin kayak berandalan dong.
Ayah Dava (Def)
huh, bukannya kamu ya yang ngajarin anak kamu kayak berandalan ?
Direktur sekolah
Gak mungkin lah.
Ayah Dava (Def)
Emang benar ya yang pepatah bilang kalau Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Direktur sekolah
Apa maksud kamu ?
Ayah Dava (Def)
Dulu Ayahnya seorang berandalan, sekarang anaknya.
Direktur sekolah
Heh, jangan fitnah ya.
Ayah Dava (Def)
Ngapain saya fitnah pak direktur ?
Direktur sekolah
Heh, kamu itu sebenarnya siapa sih ? hah ?
Ayah Dava (Def)
Benar sekali.
Direktur sekolah
Hah pantas sekali. Akhirnya aku bertemu dengan musuh masa laluku. (tertawa)
Ayah Dava (Def)
Hah, Dasar. (kesal)
Beberapa menit kemudian Buk Yuna datang membawa Laptop berisi rekaman CCTV.
Ibu Yuna
Ayo kita saksikan bersama-sama kejaidan kronologisnya.
Direktur sekolah
OKE, Ayo.
Mereka pun menyaksikan CCTV itu. tapi itu memang tidak merekam jelas tentang kejadian. karena anak-anak lainnya yang mengerubungi kelas 10 C untuk melihat pertengkaran Dava dan Rezo.
Ayah Dava (Def)
Kejadian tidak nampak terlalu jelas.
Direktur sekolah
Gak ada gunanya kan kita melihat CCTV ini.
Direktur sekolah
Anakmu pasti yang melakukannya duluan terhadap anak saya.
Ibu Yuna
Iya itu kemungkinan besar.
Tiba-tiba Pak kepala sekolah pun datang ke ruangan Mereka.
Pak kepala Sekolah.
Maaf, ada apa ini ?
Direktur sekolah
Kemarilah.
Pak kepala Sekolah.
Ada apa pak ?
Direktur sekolah
Cepat urus pengeluaran Anak bernama Dava yang telah melukai anak saya.
Ayah Dava (Def)
Apa ? Perdebatan ini belum selesai tapi anda telah membuat anak saya untuk keluar dari sekolah ini ?
Direktur sekolah
Aku punya kekuasaan terbesar di sekolah ini. jadi tidak masalah aku mau mengeluarkan anak itu dong.
Ayah Dava (Def)
Orang licik !
Direktur sekolah
Pindahkan anak kamu dari sini apa susahnya ?
Ayah Dava (Def)
Tentu saja susah. Karena anak saya tidak bersalah menjadi bersalah karena anda.
Direktur sekolah
Aku punya 3 pilihan untuk kamu.
1. anak kamu dikeluarkan dari sekolah dengan catatan membuat masalah.
2. Akan saya laporkan anak kamu ke polisi karena telah melakukan penyerangan terhadap anak saya.
atau 3. Kamu pindahkan anak kamu dari sekolah ini, maka tidak ada masalah. Gimana ?
Ayah Dava (Def)
Kamu ini ! (marah)
Direktur sekolah
Pilih lah.
Ayah Dava (Def)
Oke, karena gak ada bukti maka aku akan memindahkan anakku ke sekolh yang lebih baik dari sini.
Direktur sekolah
Silahkan. (tersenyum licik)
Ayah Dava (Def)
Huh (kesal)
Direktur sekolah
Pak, cepat urus surat pindah anak yang bernama Dava.
Pak kepala Sekolah.
Baik pak.
Akhirnya perdebatan itu di menangkan oleh Pak Direktur.
Dan akhirnya Dava harus pindah dari sekolahnya.
Ayo dukung Author dengan Cara like dan Comment ya
Pindah Sekolah
Ayah Dava pulang larut karena dia kekantor setelah rapat di sekolah.
Ibunya Deva (Nifa)
Gimana yah Tadi ?
Ayah Dava (Def)
Maaf yah. Aku benar-benar minta maaf.
Ibunya Deva (Nifa)
Kenapa ?
Ayah Dava (Def)
Dava harus pindah sekolah besok.
Dava yang mendengarkannya dari atas tangga merasa terkejut dengan pernyataan ayahnya tersebut.
Ayah Dava (Def)
Dava ? (terkejut)
Dava pun langsung menuruni tangga karena kaget mendengar perkataan dari Ayahnya.
Dava
Jadi maksud ayah aku harus pindah sekolah besok.
Dava
Ya sudah deh, gak apa-apa. Aku pindah aja.
Ayah Dava (Def)
Gak apa-apa ?
Dava
Iya. aku malah senang kok bisa keluar dari sekolah itu. 😊
Dava
Iya. Sebenarnya aku memang mau keluar dari sekolah itu sejak lama. Tapi aku takut karena itu kan Ayah yang memasukkan aku ke sekolah itu. Jadi aku takut ayah sedih aku keluar dari sekolah itu.
Ayah Dava (Def)
Ya sudah. Sekarang Kamu pilih aja sekolah yang kamu mau. Gimana ?
Dava benar-benar senang karena ia bisa keluar dari sekolah yang menyiksanya itu.
Dava pun masuk ke kamar dan mulai Serching sekolah-sekolah yang akan cocok dengannya.
Dan akhirnya ia menemukan sekolah yang cocok dengannya walaupun bangunanmya sedikit menyeramkan.
Dava
"Sekolah ini bagus. Aku suka sama Visi dan misinya yang membrantas bullying. Tapi bangunanya aga seram."
Dava
"Gak apa-apa mungkin ya. Kan cuma bangunanya yang seram yang penting itu sikap dari murid-murid dan gurunya."
Dava
"Oke. Aku akan bilang sama Ayah."
Setelah itu ia pun cepat-cepat bertemu dengan Ayah dan Ibunya yang ada di ruang keluarga sambil membawa laptopnya yang digunakan untuk Searching tadin
Ayah Dava (Def)
Kenapa ? Mukamu kok Berseri-seri kayak gitu sih ? 🤔
Dava
Aku sudah menemukan sekolah yang cocok untukku.
Ayah Dava (Def)
Cepat sekali. Kamu Serchingnya cuma 3 Jam. dari jam 8 sampai jam 11 malam.
Ayah Dava (Def)
Iya lah. biasanya orang-orang searching aja sampai berhari-hari baru ketemu.
Ibunya Deva (Nifa)
Semangat banget mungkin jadi cepat carinya.
Ayah Dava (Def)
Sini coba Ayah lihat dulu.
Dava
Ini ayah (memberikan laptopnya.)
Ayah Dava (Def)
Kenapa kamu menyukai sekolah ini ?
Dava
Karena Visi dan misinya yang akan membrantas tindak Bullying di sekolah.
Ayah Dava (Def)
Tapi bangunannya kok nampak tua sih ?
Dava
Biarlah yah. Yang penting kan karekter dari seluruh Warga sekolahnya.
Ayah Dava (Def)
Oke deh. Gak apa-apa karena kamu merasa cocok jadi gak apa-apa.
Ayah Dava (Def)
Sama-sama.
Ibunya Deva (Nifa)
So sweet banget sih ?😙
Keesokan harinya Dava dan Ayahnya mengurus Kepindahan Dava.
Setelah selesai Dava dan Ayahnya pun keluar. Namun sebelum itu Dava melihat Sekeliling sekolahnya sebelum pulang.
Ayah Dava (Def)
Ngapain kamu ?
Dava
Cuma lihat sekolah sebentar yah.
Ayah Dava (Def)
Cepat. Terus kita pulang.
setelah Selesai ia pun langsung masuk ke dalam mobil bersama ayahnya.
Dava
Kita mau kemana ayah ?
Ayah Dava (Def)
Pulang dulu yuk !
Dava
Ayah gak ke kantor ya ?
Ayah Dava (Def)
Ayah lagi gak terlalu sibuk. Jadi lebih baik pulang dulu aja.
Ayah Dava (Def)
O... iya Kata Ibu mau masakin kita makanan yang enak lho.
Dava
Beneran ? Emang makanan apa ?
Ayah Dava (Def)
Entahlah, Katanya kejutan.
Dava
Biasanya Ibu memasak makanan Enak pas ada acara keluarga aja dan hari yang harus diperingati saja.
Ayah Dava (Def)
memang iya.
Dava
Emang ada peringatan apa yah ?
Ayah Dava (Def)
Peringatan kamu pindah sekolah hari ini.
Dava
Apa ? Pindah sekolah kok diperingati ?
Ayah Dava (Def)
Ya iyalah.
ayo dukung author dengan Cara Like dan comment ya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!