NovelToon NovelToon

Status Di Atas Kertas

Gagal menikah

"Pa, ku mohon sadarlah..." seorang gadis yang masih mengunakan baju pernikahan terus menangis melihat papanya tidak sadarkan diri di atas tempat tidur.

"Sayang jangan menangis seperti ini... Kamu harus kuat sayang..." ucap seorang wanita yang dapat dilihat dari cara pakaiannya seperti orang berada.

"Hiks... Hiks... Tante Sarah tidak sanggup kalau papa pergi meninggalkan ku sendiri..." ucap gadis itu dengan tersedu. Gadis itu bernama Sarah.

Sarah adalah gadis yang sangat cantik sebenarnya, tapi dia menutupinya dengan kacamata nya yang bulat dan besar. Sehingga membuat Sarah gadis yang culun dan biasa saja. Hanya Para sahabatnya saja yang mengetahui hal itu. Papanya Sarah adalah sahabat dari wanita yang dari tadi terus menenangkannya. Wanita itu bernama Chelsea, Chelsea dan suaminya yang bernama Bryan Arseno adalah sahabat kecil papanya Sarah.

Kalau ditanya kemana mamanya nya Sarah, Sarah akan mengatakan kalau mamanya sudah meninggal. Baginya sejak mamanya meninggalkannya dan papanya dengan pria yang lebih kaya, membuat Sarah mengambil keputusan kalau mamanya sudah meninggal.

Sebenarnya hari ini adalah hari yang penting dalam hidupnya, yang akan mengubah statusnya dari seorang gadis menjadi seorang istri. Tapi semuanya berubah dalam sekejap, saat mendengar dari sahabatnya kalau pria yang seharusnya menikah dengannya kabur. Maka karena itu papanya Sarah mengalami serangan jantung.

"Tidak akan sayang. Papa mu pasti kuat, kenapa Alex lama sekali membawa dokter" gerutu wanita itu sambil memeluk Sarah.

Alex Adalah Putra satu-satunya dari Chelsea dan Bryan Arseno. Putra pengusaha nomor satu di dunia, nama Arseno sangat berpengaruh besar didalam dunia bisnis. Alex sebenarnya sahabat dari Sarah sejak kecil. Setiap hari Alex lah yang selalu menemani Sarah bermain dan belajar kalau papanya Sarah sibuk dengan jualan toko sepatunya. Chelsea meminta Jaya untuk membuat Sarah satu sekolah dengan putranya, karena dia ingin menjadikan putranya Alex menjadi pelindung bagi Sarah. Maka karena itu mereka selalu bersama sampai mereka beranjak remaja.

Papanya Sarah memiliki toko sepatu kecil, dari hasil toko itulah Sarah dapat bersekolah dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dari lingkungan sekitar mereka hanya rumah Sarah saja yang tampak sangat sederhana. Sedangkan yang lainnya rumahnya sudah tampak mewah.

"Ma, pa... Dokternya sudah datang..." tiba-tiba seorang pria masuk membawa seorang dokter.

"Maaf om, Tante saya tadi ada pasien..." ucap Dokter itu.

"Tidak apa-apa, Dik! Sekarang kamu periksa dulu sahabat om!" ucap Bryan.

"Baik, om..."

Dika salah satu sahabat Alex sejak dia melanjutkan kuliahnya di Amerika. Mereka ada tiga bersahabat, salah satunya Giant. Giant menjadi asisten pribadi Alex, sedangkan Dika yang dari awal memang kuliah kedokteran di Amerika menjadi seorang dokter disalah satu rumah sakit milik Arseno Grup.

"Bagaimana Dik?" tanya Bryan.

"Saya sarankan untuk membawa sahabat om ini untuk pemeriksaan lanjutan. Sahabat om, sepertinya sudah mengetahui hal ini, tapi dia sahabat om. bisa bertahan karena memiliki alasan yang menjadi semangat untuknya" ucap Dika.

Mendengar penjelasan dari dokter membuat Sarah menangis histeris dan memeluk papanya. Para tamu masih ada di rumah Sarah tampak sangat terkejut mendengar suara tangisnya Sarah yang sangat kencang.

"Em ....." Papanya Sarah mulai sadar, dan tampak sangat terkejut putrinya menangis dihadapannya.

"Papa sudah sadar?"

Chelsea dan yang lainnya tampak sangat lega karena papanya Sarah sadar.

"Sayang..." Pak Jaya, papanya Sarah meneteskan air matanya. Pak Jaya merasa bersalah karena telah membuat putrinya menderita.

"Maaf kan papa sayang..." ucap pak Jaya dengan sendu.

"Untuk apa, pa? Papa tidak salah..."

"Kalau saja papa tidak menjodohkan mu dengannya, mungkin kau tidak akan mengalami hal ini..."

"Tidak perlu papa pikirkan. Sekarang papa tenang dulu ya..." ucap Sarah.

"Bagaimana papa bisa tenang, nak? Papa sudah tua, papa ingin melihat mu menikah. Papa tidak ingin disaat papa pergi kamu masih sendiri..." ucap pak Jaya.

"Jay, tenang dulu... Untuk saat ini jangan pikirkan yang lain dulu" ucap Chelsea, pak Jaya hanya mengangguk kepalanya.

"Sarah, Alex dan kamu mas, ikut dengan ku keluar dulu" ucap Chelsea pada Sarah, Alex dan suaminya.

-

-

"Tante ada apa? Apa ada yang penting? Soalnya Sarah ingin memberi tahu pada tamu kalau acaranya dibatalkan." tanya Sarah saat mereka sudah berada di dalam kamar milik Sarah yang ada di lantai atas. Jadi kalau mereka mengobrol tidak akan ada yang mendengarnya. Lantai atas hanya ada dua kamar, kamar Sarah dan kamar kosong.

"Kenapa harus dibatalkan? Acaranya tetap terjadi, sayang..." tentu saja membuat Sarah dan Alex bingung, sedangkan Bryan mengerti apa yang dikatakan istrinya. Bryan tahu apa yang saat ini ada dalam pikiran istrinya.

"Ma, apa maksud mama? Mama lupa kalau calon suaminya Sarah kabur?" ucap Alex yang sangat kesal.

"Tentu saja tidak. Alex mama minta tolong pada mu, kamu mau kan jadi calon pengganti suaminya Sarah?" Chelsea menarik tangan Alex untuk digenggamannya.

Sarah yang mendengar ucapan Chelsea membuat dia sangat terkejut dan kakinya terasa lemas.

"Mama tahu ini tidak masuk akal bagimu. Tapi ini untuk kebaikan om Jaya, kamu lihat kan bagaimana terpukulnya om Jaya."

"Ma, tapi kami tidak saling cinta. Pernikahan itu bukan permainan" ucap Alex.

"Mama tahu! Kalau masalah cinta, mama yakin akan ada tumbuh cinta diantara kalian setelah kalian menjalaninya" setelah mengatakan hal itu, Chelsea langsung mendekati Sarah yang sudah duduk di pinggir tempat tidurnya.

"Sayang kamu mau, kan? Ini untuk kebaikan papa mu. Kalau dia tahu hal ini, Tante yakin kalau semangatnya akan kembali" ucap Chelsea

Mendengar ucapan Chelsea membuat Sarah terbayang dengan papanya yang tiba-tiba pingsan saat mendengar calon suaminya kabur dan diagnosis dokter yang mengatakan kalau selama ini papanya sudah mengetahui penyakitnya. Hanya saja mungkin selama ini papanya dapat bertahan, pasti ada alasannya yang menjadikan bisa semangat untuk menjalani semuanya.

"Sarah, kamu mau kan?" Sarah menatap sendu Chelsea, setelah itu dia menatap Alex yang tampak sangat kesal menatap Chelsea.

"Bisakah saya bicara dengan Alex sebentar saja Tante, om?" ucap Sarah sambil menatap Alex.

Alex yang mendengar ucapan Sarah langsung menatap Sarah dengan kebingungan.

"Baiklah, Tante dan om akan menunggu diluar." UF Chelsea. Setelah Chelsea dan Bryan keluar dari kamar Sarah, Alex duduk di samping Sarah.

"Sar, maaf kan mama ya. Kamu tenang saja aku akan meminta mama mengurungkan niatnya.." ucap Alex sambil mengelus rambut Sarah.

"Mari kita menikah..."

Alex langsung bangkit berdiri karena mendengar ucapan Sarah. Alex tidak menyangka kalau Sarah mengikuti apa yang dikatakan mamanya.

"Apa maksud mu?"

****

Pernikahan

Alex menatap Sarah dengan penuh kebingungan. Dia tidak menyangka kalau Sarah menyetujui permintaan mamanya. Sarah yang tahu kalau saat ini Alex bingung dengan ucapannya, langsung bersujud di hadapan Alex. Sarah menundukkan kepalanya sambil memejamkan matanya.

"Aku tahu kalau kamu sangat mencintai pacar mu. Aku tidak akan melarang mu untuk berhubungan dengannya dan aku tidak akan ikut campur dalam urusan pribadi mu. Aku janji apapun yang kau mau aku akan melakukannya. Tapi ku mohon tolong menikahlah denganku, apa yang dikatakan Tante Chelsea benar. Hanya ini yang membuat papa ku memiliki semangat lagi. Tolong bantu aku, Lex...." ucap Sarah yang kini sudah menegakkan kepalanya untuk menatap Alex.

"Ku mohon, bantu aku. Bantu aku sebagai sahabat mu, a...ku janji tidak akan melarang apapun yang kamu lakukan di luar sana. Memang permintaan ku sangat konyol, tapi hanya ini yang membuat papa ku kembali sehat. Hanya papa ku saja yang ku punya di dunia ini. Anggap saja kalau pernikahan kita ini pernikahan kontrak. Pernikahan kita akan berakhir setelah dua tahun, aku sangat yakin dalam dua tahun ini kesehatan papa ku akan kembali. Hiks... hiks hiks hiks.... Ku mohon tolong aku, Lex. Hanya kau saja yang bisa membantu ku saat ini." Ucap Sarah dengan lirih.

Alex masih saja diam membisu, karena dia sangat bingung apa yang harus dilakukannya. Satu sisi dia sangat ingin membantu sahabatnya Sarah, yang sudah seperti adiknya sendiri. Sedangkan sisi yang lain dia memikirkan pacarnya yang pastinya akan kecewa mengetahui hal ini. Apalagi sampai saat ini kedua orangtuanya tidak setuju dengan hubungan mereka, karena status pekerjaan pacarnya.

"Ku mohon tolong aku, Lex. Aku janji apapun yang kamu minta akan ku lakukan!" ucap Sara lagi.

"Baiklah!" mendengar itu Sarah langsung mendongakkan kepalanya menatap Alex.

"Tapi aku tidak ingin ada satupun yang tahu pernikahan kita ini. Aku ingin pernikahan kita ini dihadiri keluarga kita saja." ucap Alex.

"Aku tidak mempermasalahkan hal itu, karena aku juga setuju dengan hal itu. Tapi dengan kedua sahabat kita, kau tahu pasti mereka tidak akan mau pulang dari sini begitu saja."

"Kecuali mereka berdua. Biarkan mereka jadi saksinya dan kita harus menjelaskan apa yang kau rencanakan ini!" Sarah mengangguk kepalanya.

Sarah langsung bangkit berdiri dan langsung memeluk erat Alex. Sarah sangat senang karena Alex mau membantunya.

"Terimakasih, Lex. Aku janji kau akan tetap bebas melakukan apa yang ingin kau lakukan bersama pacar mu..." ucap Sarah, walaupun terasa berat mengatakan hal itu tapi Sarah hanya bisa pasrah saja melihat Alex yang akan menjadi suaminya berhubungan dengan wanita lain.

"Aku hanya ingin membantu sahabat ku saja. Kau tahu sendiri kan, kalau kau sudah seperti adikku sendiri..." ucap Alex sambil mengelus kepala Sarah.

Deg...

Mendengar hanya ingin membantu sahabat dan kata adik, membuat hatinya Sarah terasa sakit. Sarah langsung memejamkan matanya saat mendengar ucapan Alex padanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kini rumah Sarah hanya ada kedua orangtuanya Alex, kedua sahabat mereka, papanya Sarah, dokter Dika yang sudah seperti sahabat dan saudara bagi Alex, Giant dan Mario kepercayaan tuan Bryan dan penghulu.

Para tamu yang sempat hadir sudah pada berpulangan karena, permintaan dari kedua orangtuanya Alex.

Awalnya Alex tidak setuju dengan apa yang dikatakan papanya, kalau pernikahannya langsung diresmikan menurut hukum. Tapi karena Sarah membujuknya, akhirnya Alex mengalah.

Pak Jaya tampak sangat bahagia melihat putrinya menikah dengan seorang pria yang sangat dia kenal dengan baik. Pria yang selalu ada untuk putrinya sejak kecil. Pak Jaya tidak menyangka sahabatnya yang sudah jadi pengusaha sukses mau besan dengan dirinya tidak ada apa-apanya.

Kini acara ijab qobul pun dimulai, Sarah yang tadi dalam kamarnya dibawa keluar dengan didampingi Chelsea dan sisil sahabatnya Sarah.

Melihat kehadiran Sarah yang tampak sangat berbeda membuat Alex sangat terkejut. Alex jadi sangat gugup karena tampilan Sarah, tidak hanya Alex saja yang terpesona. Seluruh kaum pria yang ada dalam ruangan itu tampak sangat terpesona dengan kecantikan Sarah, sangat berbeda dengan penampilan Sarah yang awalnya. Meskipun tadi Sarah sudah berdandan dan memakai baju pengantinnya, tapi kali ini sangat berbeda karena Chelsea dan Sisil yang mengubah tatanan rias wajah Sarah.

"Apa kita sudah bisa mulai?" tanya penghulu itu pada mereka semua.

"Sudah, pak!" ucap Bryan. Acara pernikahan Sarah dan Alex pun dimulai. Sarah hanya bisa termenung saat acara dimulai, tidak ada yang tahu kalau kemana pikiran Sarah saat ini.

"Bagaimana saksi Sah?" ucap penghulu.

Semua yang hadir langsung mengatakan SAH, mendengar hal itu membuat Sarah langsung sadar dari lamunannya. Dia tidak menyangka akan menikah dengan cara yang seperti ini. Calon suaminya pergi meninggalkannya begitu saja tanpa bicara apapun dan kini menikah dengan pria yang akan tetap menjalin hubungan dengan wanita lain setelah mereka menikah.

Sungguh miris nasib Sarah, Sarah meneteskan air matanya setelah mendengar ucapan kata SAH dari semua orang.

Sarah langsung mencium tangan Alex, yang kini sudah sah menjadi suaminya. Saat Alex mengecup kening Sarah, debaran jantungnya Sarah berdegup kencang.

"Selamat ya Sarah sayang... Akhirnya kamu menjadi menantu mama...." ucap Chelsea saat Sarah dan Alex meminta doa pada Chelsea.

Setelah mendapat doa dari orang tua mereka, para sahabat mereka memberikan ucapan selamat dan doa untuk mereka. Chelsea yang tidak ingin kehilangan momen istimewa putranya, langsung mengajak putra dan menantunya untuk berfoto.

-

-

Kedua orangtuanya Alex mengajak Pak Jaya untuk tinggal bersama mereka satu malam di kediaman mereka. Karena ingin merayakan pernikahan anak-anak mereka dengan makan malam bersama. Sedangkan Sarah dan Alex ke hotel yang sudah dipersiapkan Bryan untuk mereka.

Sesampainya di hotel, Sarah langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Alex tampak sibuk mengubungi seseorang. Sarah sangat tahu siapa yang sedang dihubungi Alex.

Setelah setengah jam membersihkan tubuhnya, Sarah keluar dari dalam kamar mandi dengan memakai juba mandinya karena baju ganti yang disediakan mama Mertuanya sangat tidak layak untuk dijadikan baju tidurnya.

"Lex, apa bisa kau membantuku?" tanya Sarah dengan canggung, karena ini pertama kalinya dia memakai jubah mandinya dihadapan seorang pria.

"Apa itu? Katakan saja" ucap Alex sambil menatap Sarah dengan canggung.

"Bisakah kau membeli kan baju yang bisa ku pakai? Baju yang dikasih mama Chelsea tidak bisa aku pakai"

"Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan meminta Giant untuk membawanya"

"Terimakasih."

"Oh, ya aku akan pergi dulu. Karena papanya Mayra saat ini sedang masuk rumah sakit. Kamu bisa sendirian di sini kan?"

"Bisa. Apa kau pikir aku anak kecil?" ucap Sarah dengan mengerucutkan bibirnya karena dia merasa kalau Alex memperlakukannya seperti anak kecil.

Sarah melakukan hal itu untuk menghilangkan rasa canggung mereka, karena Sarah sangat yakin kalau saat ini Alex juga merasakan hal yang sama. Alex yang merasa kalau saat ini Sarah sudah bersikap seperti biasanya langsung mendekati Sarah lalu mengacak rambutnya Sarah.

"Baiklah. Hati-hati..." Sarah mengangguk kepalanya.

****

Ditinggalkan

Sarah hanya bisa menangis meratapi nasibnya saat ini, dimalam pertamanya suaminya pergi untuk bertemu dengan seorang wanita. Entah sudah berapa lama dia menangis, sejak Alex pergi sampai kini waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi. Ingin sekali dia berlari memeluk papanya, tapi dia tidak bisa melakukannya. Sarah tidak ingin membuat papanya Sakit lagi, karena memikirkan nasibnya.

Kini Sarah merasakan kalau kepalanya sangat sakit dan seluruh tenaganya tidak ada. Mungkin karena dia tidak tidur itulah yang membuatnya menjadi lemah.

"Sebaiknya aku tidur, mungkin saat aku terbangun nanti aku sudah memiliki tenaga" gumam Sarah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di saat Sarah lagi istirahat karena satu malam menangis, suaminya baru saja selesai olahraga panas dengan seorang wanita yang tidak lain kekasih Alex.

"Sayang apa kamu tidak apa-apa kalau kita hanya menikah sirih saja dulu kan?" ucap Alex sambil mendekap Mayra yang rupanya sudah menjadi istrinya Alex.

Ternyata semalam saat Alex meminta ijin pada Sarah untuk melihat orang tuanya Mayra yang sedang sakit, papanya Mayra meminta Alex untuk menikahi Mayra sebelum papanya Mayra dioperasi.

Tentu saja Alex menyanggupinya, tapi dia meminta maaf pada papanya Mayra untuk sementara mereka menikah sirih. Awalnya papanya Mayra tidak setuju tapi saat Mayra mengatakan kalau saat ini dia juga belum boleh ada yang tahu tentang pernikahan mereka karena tuntutan pekerjaannya membuatnya papanya Mayra tidak mempermasalahkannya lagi.

Akhirnya dimana seharusnya malam itu malam pertama pengantinnya dengan Sarah, Alex malah menikah dengan kekasihnya. Dia menyanggupinya karena dia berpikir kalau Sarah tidak akan mempermasalahkannya.

Saat operasi papanya Mayra berhasil, Alex membawa istrinya sang pujaan hatinya ke hotel yang tidak jauh dari rumah sakit dimana mertuanya dirawat. Mereka pun melakukan malam pengantin mereka di hotel.

Sebenarnya saat penyatuannya dengan istrinya Alex ada sedikit Kecewa karena bukan karena dia yang pertama bagi Istrinya. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun karena dia teringat saat dia menjalani hubungan dengan Mayra, Mayra pernah mengatakan apa yang dialaminya saat Mayra duduk di bangku SMA. Mayra pernah diperkosa oleh orang yang tidak dikenalnya saat pulang les dari sekolah. Papanya Mayra juga mengatakan hal yang sama, mereka tidak bisa terlalu menuntut pada orang yang memperkosa Mayra karena mereka tidak tahu siapa yang melakukannya. Alex sangat mempercayai apa yang dikatakan Mayra dan Mertuanya.

"Aku tidak mempersoalkannya sayang. Yang penting kau hanya mencintai ku dan milikku. Tapi ingat aku tidak ingin ada yang tahu kalau kau sudah menikah dan aku ingin kita tiga tinggal bersama. Satu hal lagi aku tidak ingin kau satu kamar dengan wanita itu, kau hanya tidur dengan ku!" ucap Mayra sambil mengelus dada bidang Alex.

"Tentu saja sayang. Kau tenang saja dia tidak akan menghalangi kita, lagian Sarah sendiri yang mengatakan kalau dia tidak akan ikut campur dalam urusan ku." ucap Alex.

"Baguslah kalau begitu... Sekarang aku akan yang memimpin nya..." ucap Mayra yang kini sudah berada di atas tubuh Alex.

Akhirnya mereka melakukannya lagi, Alex tampak sangat bahagia karena istrinya dapat memanjakan dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam sudah menunjukkan jam sebelas, Sarah mulai membuka matanya perlahan-lahan. Rasa sakit kepalanya sudah mulai berkurang dan dia merasakan tenaganya mulai pulih.

Ting...

Sarah melihat ada pesan masuk dari Alex untuknya.

Bersiaplah, jam dua belas nanti Giant akan datang menjemput mu ke rumah mu. Ambil saja beberapa baju yang kau perlu, biarkan Giant yang membantu mu untuk mengangkat barang mu. Giant akan membawa mu ke rumah pribadi ku. Kita akan tinggal di sana mulai sekarang.

"Sarah-sarah sungguh malang nasibmu. Dosa apa yang kau lakukan di masa lalu sehingga kau harus menjalani hidup seperti ini..." gumam Sarah setelah membaca pesan dari Alex.

"Semangat Sarah, kau lah yang meminta Alex untuk menikahi mu. Jadi jangan salahkan Alex yang pergi begitu saja" Gumam Sarah lagi.

Sarah langsung bangun dari tidurnya dan bersiap-siap. Hanya butuh lima belas menit saja, Sarah sudah siap. Melihat waktu masih ada setengah jam lagi menunggu Giant, Sarah memutuskan untuk melihat suasana kota J yang begitu sangat ramai.

Sudah setengah jam lebih dia termenung menatap langit, sampai-sampai Sarah tidak menyadari kalau pintu kamarnya di dobrak.

"Nona Sarah anda ada dimana?" teriak Giant setelah masuk kedalam kamar Sarah.

Sudah lima belas menit dia menggedor pintu kamar Sarah, tapi Sarah tidak juga bersuara atau membuka pintu. Giant juga menghubungi Sarah, tapi Sarah tidak juga menjawab teleponnya. Karena cemas, Giant meminta pihak hotel untuk mengambil kunci cadangan. Saat dia masuk kedalam kamar Sarah dia melihat pintu balkon kamar Sarah terbuka. Giant merasa lega karena Sarah tampak baik-baik saja.

Giant mengerutkan keningnya karena saat dia memanggil Sarah, Sarah tidak juga menjawabnya.

"Nona apa anda baik-baik saja?" tanya Giant sambil menyentuh pundak Sarah.

Sarah yang merasakan sentuhan langsung menoleh ke belakang. Sarah sangat terkejut karena Giant sudah ada di belakangnya.

"Pak Giant, kau sudah datang?" tanya Sarah terkejut.

"Maaf nona saya masuk tanpa permisi, dari tadi saya terus memanggil nona. Tapi nona tidak juga menjawab panggilan saya"

"Oh, maaf kan saya. Saya tadi lagi termenung, jadi saya tidak mendengar panggilan pak Giant. Karena anda sudah datang lebih baik kita bergerak sekarang." ucap Sarah dengan tersenyum. Dia tidak ingin ada yang tahu kalau suasana hatinya sedang sedih, dia ingin menunjukkan kepada semua orang kalau dia bahagia.

"Baik, nona."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sepanjang perjalanan kerumahnya, Sarah memilih menonton video dari hp nya supaya menutup kesedihannya. Karena dia ketawa terus, Giant tidak menyadari kalau saat ini dibalik ketawanya Sarah adalah tangisan Sarah.

"Nona kita sudah sampai..." ucap Giant. Sarah sebenarnya sudah mengenal sosok Giant, tapi Giant tetaplah Giant.

Giant hanya akan sikap formal kalau dia sedang melakukan tugas yang diberikan Alex padanya. Jadi kalau dia bertemu dengan Sarah tanpa sengaja atau diluar jam kerjanya, maka dia akan memanggil Sarah dengan nama.

"Baiklah. Kau tunggu saja disini, aku bisa Melakukannya sendiri. Sepertinya papa ku belum balik dari rumah papa Bryan." ucap Sarah saat melihat keadaan rumahnya masih sama seperti dia tinggalkan.

"Sarah mengambil beberapa baju yang akan dipakainya dan barang-barang pentingnya. Tidak terlalu cukup banyak apa yang dibawanya karena dia tahu kalau dia tidak akan tinggal di sana selamanya.

"Nona mari saya bantu..." ucap Giant.

Setelah memasuki barang-barangnya Sarah kembali masuk kedalam mobil dan meminta Giant mengantarkan dirinya ke salah satu restoran yang ada di dekat rumahnya karena dirinya sudah sangat lapar.

"Apa tidak sebaiknya nona makan di rumah pak Alex saja nona? Pak Alex sudah menunggu anda disana dan ada yang ingin disampaikan pak Alex katanya."

*****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!