NovelToon NovelToon

My Boyfriend Is The King Of The Sea

Episode pertama _Berlibur

"Hey bangun dasar pemalas!"  Seorang wanita muda membangunkan sahabatnya, yang masih nyaman dalam tidurnya.

"Natasha ayo bangun  ini sudah siang!, Kita disini untuk merayakan ulang tahun ku, aku tidak mau hanya menghabiskan waktuku di hotel saja."

Gadis itu tidak juga bangun, hingga membuat kesal Aliana.

Aliana Welly, wanita muda berusia 27 tahun, dia gadis yang cantik dan mandiri ,karena sedari kecil sudah menjadi yatim piatu dan dia dibesarkan di sebuah panti asuhan,  di panti itulah dia bertemu dengan Natasha, yang kini sudah dianggap sebagai sahabat serta keluarganya. 

Aliana tinggal di panti dari usia 5 tahun , setelah sepeninggal orang tuanya.

 Setelah setahun barulah Natasha datang ke panti, dengan cerita yang tidak jauh berbeda dari nasib Aliana setahun yang lalu.

 Karena kisah hidup yang sama membuat mereka saling mengerti satu sama lain, itulah alasan mengapa mereka bisa hidup bersama sampai saat ini. 

Setelah lulus SMA , Aliana dan Natasha memutuskan untuk hidup mandiri dan keluar dari panti, dengan alasan ingin mandiri dan tidak mau terlalu lama menjadi beban ibu Merry. 

Merry roman , adalah pengurus panti yang telah dianggap sebagai ibu bagi Natasha dan Aliana.

 Bukan tanpa alasan ,semua itu karena mereka sudah dirawat dari kecil oleh Merry.

Awalnya Merry tidak setuju jika Aliana dan Natasha meninggalkan panti, tapi karena alasan karir dan masa depan akhirnya Merry pun mengizinkan, dengan syarat  mereka harus sering datang ke panti, untuk menemuinya dan adik- adik di panti.

Saat Aliana dan Natasha keluar dari panti , mereka melanjutkan kuliah, dengan beasiswa yang mereka dapatkan.

 Saat kuliah mereka mulai berpikir untuk mencari uang sendiri dan mulai membangun bisnis kecil, yang ternyata bisnis itulah yang membuat mereka sukses hingga saat ini.

 My Cafe and resto, itu adalah nama bisnis mereka yang bermula dari cafe kecil sekarang bisa menjadi resto, yang memiliki tiga  cabang, dan dari bisnis itu juga, mereka bisa sedikit meringankan beban ibu Merry , dengan membantu keuangan di panti.

Walaupun mereka telah menjadi sukses dan bisa membeli apapun yang mereka mau , tapi mereka tidak mau berpisah dan lebih memilih membeli rumah,

 untuk ditinggali bersama.****

Hari ini ulang tahun Aliana, mereka memutuskan untuk pergi berlibur ke pantai untuk merayakannya.

 Mereka merencanakan liburan selama seminggu, liburan kali ini memang lumayan lama,  karena ini adalah liburan pertama mereka dalam setahun Ini, mereka sangat jarang berlibur , karena sibuk bekerja dan liburan ini pun sengaja mereka lakukan, karena untuk merayakan ulang tahun Aliana, saat ulang tahun Natasha, mereka tidak bisa berlibur untuk merayakannya karena banyak pekerjaan yang harus diurus, saat ulang tahun Natasha mereka hanya bisa merayakannya di panti.

 Karena itulah mereka memutuskan untuk berlibur saat ulang tahun Aliana.

"Aku akan ke pantai duluan setelah kamu selesai mandi cepatlah menyusul!" Ungkap Aliana untuk ,memberitahu Natasha bahwa dia akan pergi lebih dahulu.

 "Oke baiklah aku akan segera bangun dan menyusul,"  Ungkap Natasha yang masih setengah tertidur.

Aliana tidak butuh waktu lama untuk menuju ke pantai, karena dia memang sudah bangun dari pagi dan sudah mandi, dia hanya perlu mengambil topi dan bergegas menuju pantai.

Cuaca pagi ini sangat cocok untuk berjemur, ditambah suara ombak yang sangat menenangkan. 

Aliana memang sangat suka berlibur ke pantai, selain karena keindahannya ,juga karena setelah berlibur di pantai , dia akan merasa lebih segar dan bersemangat menjalani kehidupan.*

"Annaaa," teriak seorang gadis membuat Aliana terkejut ,yang tak lain adalah sahabatnya Natasha.

 " Bisa gak sih gak usah ngagetin!" ungkap Aliana kesal.

"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Natasha yang tidak menghiraukan kekesalan Aliana.

"Aku belum lapar,  kamu duluan aja! aku masih mau berjemur, menikmati matahari pagi."

" Kamu akan membiarkan aku makan sendiri ana?" tanya Natasha dengan nada sedikit kesal.

" Aku sangat malas untuk bergerak Tasya lagian aku belum lapar, kita makan bersamanya nanti siang aja ya!" Ungkap Aliana, yang semakin membuat Natasha kesal.

" Kamu yang mengajakku kesini tapi malah asik dengan kegiatanmu sendiri." Kesal Natasha, karena memang Aliana lah yang selalu memaksa untuk berlibur ke pantai, sedangkan Natasha tidak suka dengan pantai, karena dia tidak suka matahari dan takut kulit putihnya akan menghitam.

" Baiklah begini saja bagaimana kalau kamu sarapan sendiri, tapi  nanti malam aku janji akan mentraktirmu makan dan berbelanja ,kemudian kita berpesta sekalian merayakan ulang tahunku." Tawaran Aliana yang tidak bisa ditolak oleh Natasha ,karena dia sangat suka berbelanja.

" Ok aku sarapan sendiri kalau begitu,

"Apakah kamu mau aku bawakan sesuatu saat aku kembali?"

" Bawakan aku jus jeruk ya!" Pinta Aliana 

" Ok siap teman." Natasha pergi dengan hati gembira dan tidak sabar menunggu datangnya malam, karena sahabatnya telah berjanji untuk mentraktirnya.

Aliana pun melanjutkan kegiatan berjemurnya , dia sangat lega karena dia tidak harus meninggalkan pantai dengan cuaca yang sangat Indah ini .

Tanpa sadar Aliana pun tertidur, karena menikmati sinar matahari pagi yang menenangkan dan itu adalah surga bagi Aliana yang memang sangat menyukai  pantai.

Aliana tertidur cukup lama dan di tengah tidurnya pun dia bermimpi indah, tapi saat dia baru menikmati sebagian mimpinya , dia lagi-lagi diganggu dengan suara teriakan sahabatnya, yang tidak lain adalah Natasha.

"Lian bangun ini jus pesananmu."  Aliana yang kesal, mengomeli Natasya untuk kesekian kalinya.

" Sudah aku bilang jangan suka ngagetin bisa gak sih? mimpi indahku jadi hilangkan gara-gara terbangun." Kesal Aliana yang malah membuat tertawa Natasha, Karena wajah cantik Aliana yang menjadi cemberut, karena sedang kesal.

"Emang lagi mimpiin apa sih kamu?" tanya Natasya, sambil memberikan segelas jus untuk sahabatnya, berharap agar Lian tidak kesal lagi.

Aliana yang semula cemberut tiba-tiba saja tersenyum bahagia, saat sahabatnya mengingatnya dengan mimpinya tadi.

"Aku tadi mimpi ada laki-laki tampan ,yang ngeliatin aku dan waktu dia mau mendekat aku malah terbangun gara-gara teriakanmu."  Ungkap Aliana menjelaskan tentang mimpinya.

"Yah cuma mimpi cowok aja udah bahagia banget dasar jomblo."  Ejek Natasha yang langsung ditanggapi oleh Aliana.

" Kalo sama-sama jomblo gak usah ngomongin orang." Ungkap Aliana yang membalas ejekan Natasha.

" Aku gak punya pacar bukan karena aku gak laku ya, tapi aku bingung milihnya, soalnya banyak yang suka sama aku sih. Beda sama kamu, kalau kamu kan karena suka jutek sama orang ,makanya gak ada yang naksir." 

Alibi Natasha yang membuat Aliana tertawa.

 "Hahaha jangan kepedean deh kamu, lagian aku bukan jutek ,tapi aku hanya tidak mau cinta membuat aku melupakan pekerjaan dan  kita juga  masih harus membantu adik-adik di panti kan," jawaban Aliana yang langsung dimengerti oleh Natasha.

" Baiklah gak usah mikirin cinta dulu kalau begitu, mending kita mikirin nanti mau berbelanja apa?" membuat senyum sinis di bibir ana.

 " Dasar kamu, emangnya kalo gak berbelanja dalam seminggu, apakah kamu akan mati?" 

"Belanja adalah candu buatku, apakah kamu tidak mengerti?" jawaban Natasha yang tidak mau lagi dibantah oleh Aliana , karena jika itu terjadi, ini akan menjadi perdebatan yang panjang.

" Baiklah terserah kamu saja." Ungkapan setuju Aliana untuk Natasha.

" Ini sudah mulai panas Aliana, lebih baik kita kembali ke kamar, dan kamu pun belum sarapan pagi ini."

" Yasudah ayo pergi." Ajakan Aliana setelah menghabiskan jusnya.***

Episode kedua_Merayakan ulang tahun

Malam sudah tiba, waktunya mereka untuk berpesta, sesuai janji Aliana yang akan mentraktir sahabatnya.

"Aliana ayo cepat kita harus segera pergi, karena malam ini akan menjadi malam yang sangat menyenangkan!" rengek Natasha agar Aliana cepat bersiap-siap.

"Tunggu sebentar Nat! aku masih harus merapikan rambutku, apakah kamu tidak sesabar itu untuk pergi?" tanya Aliana.

"Tentu saja aku tidak sabar, aku sangat ingin cepat-cepat berbelanja, aku akan membeli semua yang aku mau."

"Apakah kamu akan merampok dariku Nat? bukankah seharusnya kamu yang mentraktir ku karena aku sedang ulang tahun"

Ungkap Aliana dengan menaikkan ujung bibirnya.

" Tentu saja aku akan merampok mu , lagian kan kamu sudah berjanji, kalau kamu akan mentraktirku belanja dan makan sepuasnya malam ini" 

Jawaban Natasha yang tidak terlalu membuat Aliana terkejut, karena dia sudah tau bagaimana sahabatnya jika sudah berbelanja. 

Walaupun mereka bersahabat , tapi mereka memiliki sifat yang sedikit berbeda.

 Aliana lebih hemat dan hanya mengeluarkan uang untuk hal yang penting saja, bukan tanpa alasan hal itu juga karena dia harus menyekolahkan dan membantu adik-adiknya di panti, dua hal yang dapat membuatnya  bahagia adalah saat bisa berlibur ke pantai, seperti saat ini dan saat dia bermain dengan keluarga pantinya.

Berbeda dengan Natasya dia terbilang lebih boros dari Aliana, dia lebih suka ke mall untuk shopping, dia sangat suka ke mall karena disana tempatnya tidak ada panas matahari yang dapat merusak kulitnya yang sangat dia jaga, itulah kenapa dia tidak terlalu menyukai pantai. Walaupun Natasha suka berbelanja tapi dia tidak pernah melupakan kewajibannya untuk adiknya di panti asuhan.*

Tujuan pertama adalah untuk mengantarkan Natasha berbelanja, walaupun bukan di mall tapi di sekitar pantai banyak penjual oleh-oleh, dari baju, aksesoris hingga makanan semua tersedia.

Seperti biasa Natasha akan membeli apa yang menurutnya bagus, walaupun terkadang banyak barang yang tidak pernah dipakainya, karena dia hanya membeli apa yang bagus di matanya walaupun barangnya tidak berguna.

" Nat aku sudah capek, kita sudah berkeliling dari tadi, apakah belum cukup belanjaan sebanyak ini?" Tanya Aliana sambil menunjukkan semua belanjaan yang sudah di beli Natasha.

"Bukankah kamu sudah berjanji akan membelikan apapun yang aku mau?"

Tatapan serius Natasha mengingatkan sahabatnya tentang janjinya tadi pagi.

"Tapi ini sudah sangat banyak, barang apa lagi yang ingin kamu beli? Kita juga belum makan malam, aku sudah sangat lapar."

"Baiklah satu barang lagi, kemudian kita pergi untuk makan malam, kamu juga haru membeli sesuatu ana, belilah satu barang! dan aku akan membeli barang terakhir"

Natasha akhirnya menyerah dengan rengekan sahabat itu ,tapi tentu saja dia akan pergi setelah  membeli satu barang terakhir.

Setelah Aliana dan Natasha membeli barang yang mereka mau, kemudian mereka menuju restoran untuk makan malam.

"Aaahhh,,"

Teriak Aliana saat dia terjatuh karena seseorang tiba-tiba menabraknya.

Belum sempat dia mengetahui siapa yang menabraknya, orang itu pun sudah pergi dengan cepat.

"Kamu tidak apa-apa Lian?"

Tanya Natasha sembari membantu Aliana berdiri dan membereskan barang belanjaan yang terjatuh.

" Punya mata gak sih itu orang, jalanya kok sembarangan banget, gak tau apa ada kita lewat"

Ucap Natasya dengan nada kesal.

"Udahlah gak usah dibahas lagi, mungkin dia lagi buru-buru," ungkap Aliana yang ingin menghentikan ocehan sahabatnya itu. 

Mereka Pun sampai di resto, seperti biasa Natasha yang akan memesan makanannya, dia tau makanan apa yang disukai sahabatnya dan bahkan  biasanya mereka akan memesan satu makanan yang akan di makan bersama. Makan malam berjalan lancar ,saatnya mereka untuk berpesta ,tapi sebelum menuju tempat pesta ,mereka akan kembali ke kamar hotel lebih dulu untuk menaruh barang belanjaan ,sebelum melanjutkan ke tempat pesta.

Di hotel ada club'  tempat tujuan mereka untuk berpesta.

Aliana memasuki club' hanya saat tertentu saja, karena dia juga tidak terlalu suka musik yang terlalu keras dia pergi ke club' hanya saat ada undangan dari teman atau saat di ajak sahabatnya itu.

"Ana ini minum mu, aku akan pergi berdansa untuk mencari teman baru"

Natasha mengambilkan minuman untuk Aliana, sebelum dia meninggalkannya untuk berdansa dan mencari teman lelaki di sana. Sebenarnya ini bukan pesta untuk merayakan ulang tahunnya Aliana tapi lebih tepatnya Aliana sedang menemani Natasha untuk mencari teman lelaki.

Seperti biasa Aliana hanya akan duduk, menikmati minuman yang dibawakan oleh Natasha, sembari Natasha mencari teman satu malamnya.

Tidak lama kemudian Natasya mendekati Aliana.

" Ana aku ada urusan sebentar kamu mau menunggu di sini atau mau pulang lebih dulu?"

Aliana sudah hafal dengan kebiasaan Natasha dan dia sudah tau apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya itu. 

"Baiklah kalau begitu lebih baik aku kembali ke kamar saja,"

Aliana lebih memilih kembali ke kamar daripada menunggu di club', dia tidak mau bosan menunggu sahabatnya itu.

Sesampainya di kamar dia tidak bisa tidur karena kesepian, biasanya dia akan bercerita dengan sahabatnya  sampai tertidur, tapi malam ini sahabatnya mungkin sedang asik dengan laki-laki yang baru dikenalnya.

Sampai tengah malam dia pun tidak bisa tidur, akhirnya dia memutuskan untuk merapikan belanjaan yang sudah dibelinya bersama sahabatnya tadi.

"Dasar perampok."

Gumam Aliana Saat melihat tumpukan barang belanjaan yang sangat banyak.

" Kklutakk,"

Tiba-tiba ada sesuatu terjatuh saat Aliana sedang membereskan barang belanjaan. Aliana terkejut melihat benda yang sangat indah dan berkilau itu.

" Apakah Natasha yang membeli barang seindah ini? bukankah ini harusnya sangat mahal? tetapi tadi aku tidak mengeluarkan uang untuk membeli barang semahal ini, apa mungkin Natasha membelinya dengan uangnya sendiri?"

Banyak pertanyaan yang ada di benaknya.

Jam menunjukkan pukul satu dini hari,tapi Natasha belum juga pulang, Aliana juga tidak bisa tidur ,selain tidak ada sahabatnya itu ,dia juga sangat penasaran dengan kalung indah yang dia temukan di kantong belanjaan tadi.

Aliana tertidur karena terlalu bosan menunggu datangnya sahabatnya itu, hingga pagi pun datang.

" Tasya bangun, tttasyaa," Lian berusaha membangunkan sahabatnya itu tapi dia benar-benar tidak bergerak sedikitpun, wajar saja dia baru tidur jam dua pagi, setelah berkencan dengan laki-laki yang baru dikenalnya.

" Biarkan aku tidur sebentar lagi Lian"

Rengek Tasya agar tidak diganggu tidurnya. Tapi Aliana yang sangat penasaran dengan kalung itu, dia tetap memaksa Natasha untuk bangun.

" Tasya bangun, dari mana kamu dapat kalung indah ini? berapa harganya ?apakah kamu membeli dengan uangmu sendiri? bagaimana bisa kamu membeli kalung semahal ini?"

Pertanyaan yang dia pikirkan semalaman akhirnya dia tanyakan kepada Tasya.

" Kalung apa yang kamu maksud? aku tidak berbelanja dengan uangku, aku membeli semua barang dengan uangmu"

Jelas Natasha yang masih setengah tidur. " 

Aliana masih memaksa Natasha untuk bangun.

" Kamu mau bangun atau tidak? Jika kamu tidak bangun aku akan membakar semua barang yang telah aku belikan semalam."

Natasha yang mendengar itu pun langsung bangun dan menarik tangan Aliana yang telah siap untuk mengambil barang belanjaannya.

" Ok baiklah aku bangun, jangan berani-berani untuk menyentuh barangku! walaupun kamu yang membelikannya  tapi itu sudah menjadi milikku"

Ucap Natasha dengan menatap sinis Aliana.

"Kalung mana yang kamu maksud dari tadi?"

Tanya Natasha kepada Ana.

" Kalung ini, bagaimana kamu bisa membeli kalung semahal ini?"

Tanya Lian sembari menunjukan kalau itu ke Tasya.

 " Wwwaaaw,, dari mana kamu mendapat kalung seindah ini?"

Ekspresi Tasya yang kagum dengan keindahan kalung tersebut.

" Jadi  kamu tidak membelinya?"

" Tentu saja bukan , mana mungkin aku membeli barang semahal ini, kamu mendapatkannya dari mana?"

Kalung semahal itu Natasha tidak akan berani untuk membelinya, walaupun dia bisa membelinya,tapi pasti sahabatnya itu tidak akan setuju dan akan terus memarahinya dan bilang kalau itu pemborosan, tentu saja Natasha tidak akan senang mendengar ocehan sahabatnya itu. 

" Aku menemukan kalung ini terjatuh dari kantong belanjaan, atau mungkin ada penjual yang tidak sengaja memasukkannya? Kalau Begitu Nanti kita kembali ke tempat belanja semalam untuk mencari pemilik kalung ini, pasti pemilik kalung ini akan kebingungan mencarinya." 

Natasha hanya bisa mengangguk tanda setuju dengan sahabatnya, kalung itu sangat indah tapi dia tau seperti apa sahabatnya itu, dia sangat jujur dan tidak akan pernah mengambil sesuatu yang bukan miliknya.*

Malam pun tiba mereka kembali ke tempat berbelanja kemarin, mereka menanyai satu persatu pedagang dan mencari tahu siapa pemilik kalung indah itu, tapi tidak ada orang yang mengakui itu miliknya, tidak ada orang yang berani mengakuinya karena dilihat dari indahnya kalung itu pasti pemiliknya bukan orang sembarangan.

"Ana aku udah capek banget, mending kita kembali ke hotel aja dulu, besok saja dilanjutkan cari orangnya lagi," 

Ana pun mengangguk setuju, karena dia pun juga sudah lelah, mereka memutuskan untuk kembali ke hotel dan akan mencari pemilik kalung itu keesokan harinya.

***

Episode ketiga_Pertemuan pertama

"Tasya bangun, kita harus menemukan pemilik kalung ini" Aliana sudah bersiap dari pagi, dia memang selalu bangun lebih awal dari Natasha. 

" Iya aku bangun sekarang"

Natasha bangun dari tidurnya dan langsung menuju kamar mandi.

"Aku tunggu kamu di restoran ya, aku mau sarapan duluan, nanti kamu cepat menyusul!"

Ana langsung pergi tanpa mendengar persetujuan dari tasya, dia pun mengambil sarapan dan menikmatinya sembari menunggu Tasya.

Saat Ana sedang asik menikmati sarapannya dia mulai sadar jika ada seseorang yang memandanginya dari tadi.

"Anaaa, lagi ngeliatin apaan sih kok serius banget."

kedatangan Tasya membuat Ana langsung mengalihkan pandangannya dari laki-laki yang telah dia kenali bagaimana wajahnya.

" Itu orang dari tadi ngeliatin aku, aku kan jadi gak nyaman"

Ungkap Aliana sambil memberikan kode dengan gerakan kepalanya, dimanakah posisi laki-laki yang dia maksud.

Natasha yang langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Ana langsung tersenyum dan meledek sahabatnya itu.

" Orang itu ganteng banget Ana, kayaknya dia suka sama kamu, mau aku kenalin gak?"

Ana yang sedang diledek oleh Tasya langsung menunjukan wajahnya yang menjadi merah karena memang dia adalah gadis yang pemalu, ditambah lagi laki-laki yang ada di depannya itu adalah pria yang tampan. 

"Aku merasa tidak asing dengan wajah pria itu, sepertinya aku pernah bertemu dengannya, tapi aku tidak ingat dimana."

Ungkap ana sembari mengingat apakah pria itu memang pernah ditemuinya.

" Yaelah An, cowok ganteng di dunia ini banyak kali, mungkin mukanya mirip sama orang yang pernah kamu temui"

Ana mengangguk dan mengiyakan apa yang dikatakan oleh Tasya, mereka pun melanjutkan sarapan dan berniat untuk melanjutkan pencarian pemilik kalung setelah menghabiskan makanannya.*

Ana dan Tasya memilih menggunakan sepeda yang telah disediakan oleh hotel untuk berkeliling.

Mereka tidak mau jika liburan mereka  terganggu hanya karena kalung yang tidak tau siapa pemiliknya itu.

Selain mencari sang pemilik kalung mereka juga berniat berjalan jalan dan melihat suasana di sekitar hotel.

Suasana pagi memang indah, mereka berdua juga sangat senang dengan liburan kali ini karena setelah sekian lama akhirnya mereka bisa berlibur lagi.

Tasya yang semula tidak terlalu suka dengan liburan ke pantai, sekarang dia sudah mulai menyukainya, karena dengan liburan ini dia bisa sedikit melupakan pekerjaan yang setiap hari membuatnya selalu sibuk.

" Ana kita berfoto disana yuk, pemandangannya sangat indah"

Tasya menunjukan tempat untuk mereka mengambil foto.

" Ayo,,, kita juga belum sempat berfoto semenjak kedatangan kita"

Mereka Pun mengambil foto untuk kenang-kenangan.

" Kkriiink,kriinnk,,,"

Tiba-tiba ponsel Aliana berdering, muncul foto wanita yang tidak lain adalah ibu Merry, Aliana langsung mengangkat video call dari ibu panti.

"Haaay,,,, bagaimana liburannya apakah menyenangkan? Apakah kalian disana baik-baik saja?"

Merry memastikan jika liburan Ana dan Tasya berjalan lancar.

"Hay Bu, kita disini baik-baik saja dan sekarang kita lagi jalan-jalan naik sepeda, di sini pemandangan bagus banget"

Ana sembari memperlihatkan pemandangan indah yang ada di depannya kepada Merry dari benda kotak miliknya.

"Pemandangan yang indah"

Suara Merry yang terdengar dari seberang sana.

"Ibu sih tidak mau ikut sama kita liburan"

Natasha yang langsung menyayangkan ibu pantinya yang tidak ikut bersama mereka berdua.

Bukan tidak mau mengajak Merry untuk ikut berlibur, sebenarnya mereka sudah mengajaknya tapi karena Merry menolak, dengan alasan siapa yang akan menjaga adik-adik di panti.

"Baiklah lain waktu aku akan membawa adik-adik juga untuk berlibur, biar ibu juga bisa berlibur bersama kami"

  Natasha yang langsung tersenyum menyetujui perkataan Ana.

"Ya sudah ibu tutup teleponnya ya,, ibu tidak mau mengganggu liburan kalian, kita bertemu setelah kalian pulang ya bye,,," 

 " Bye,, Bu sampai ketemu nanti"

Aliana langsung mematikan telepon tersebut.***

"Ana kita pulang yuk, aku udah capek sekarang juga sudah panas"

Ana menyetujui Tasya dan memutuskan untuk kembali ke hotel, dari pagi mereka berkeliling sampai hari sudah siang, mereka merasa lelah walaupun sudah kesana kemari mencari tapi tidak menemukan pemilik kalung. 

Sesampainya di kamar hotel mereka langsung berbaring di atas tempat tidur"

Ana bagaimana jika kita sudah harus kembali tapi belum juga menemukan pemilik kalung ini?"

Tasya yang tidak tahu  kalung itu berasal dari mana, mulai menyerah dan tidak tahu lagi harus melakukan apa.

"Jika kita pulang nanti aku akan menitipkan kalung ini ke resepsionis hotel, mungkin saja ada orang yang mencarinya."

" Itu ide yang bagus Ana dan kita juga tidak harus terlalu pusing memikirkannya."

Mereka memutuskan untuk menyerah mencari pemilik kalung, lebih baik menikmati liburan yang tinggal beberapa hari lagi, dan jika ada yang mencari kalung itu mereka akan memberikannya.**

Tasya yang tadi sedang  berbaring, kemudian dia duduk dan membuka ponselnya, untuk melihat foto yang telah dia ambil bersama sahabatnya tadi.

"Aana,,,Anna,"

Teriak Natasha yang langsung mmbangunkan Ana dari tempat tidurnya.

"Lihatlah ini Ana! Kamu akan terkejut"

Tasya langsung memberikan benda kotak miliknya untuk dilihat Ana.

 Ana langsung terkejut saat melihat foto yang diambilnya bersama sahabatnya tadi, ternyata ada sosok yang tidak diduga.

"Bu,, bu,,,kankah ini laki-laki yang kita lihat waktu sarapan tadi"

Ana yang sedikit terbata-bata merasa heran bagaimana bisa lelaki yang dilihatnya di resto bisa mengikutinya bahkan dia tertangkap kamera saat mereka berfoto. 

Ana dan Tasya mematung sembari menatap tajam satu sama lain, mereka memiliki banyak pertanyaan yang ada di kepalanya.

" Mungkin dia juga sedang berlibur dan tidak sengaja tertangkap kamera saat kita berfoto tadi"

Ana yang sengaja mencairkan suasana agar dia dan sahabatnya tidak lagi merasa cemas, walaupun tidak bisa dipungkiri dia sendiri merasa sedikit takut,bukan tanpa alasan, laki-laki yang ada di foto itu adalah orang yang telah membuatnya merasa tidak nyaman tadi pagi.**

Beberapa hari sudah berlalu, ini adalah hari terakhir mereka berlibur dan nanti sore mereka harus menaiki pesawat untuk kembali pulang dan melanjutkan pekerjaannya. 

Ana dan Tasya sedang membereskan koper dan barang-barang sebelum mereka menikmati pagi terakhir di pantai ini.

"Tasya setelah semuanya beres, aku akan sarapan kemudian aku akan ke pantai untuk menikmati pemandangan laut untuk terakhir kali, apakah kamu mau ikut?"

Tasya mengangguk tanda setuju.

Setibanya di resto mereka melihat sosok yang tidak asing lagi.

 " Hey,, kamu siapa? Kenapa kamu mengikuti kita dari kemarin, kenapa bisa kamu ada di kamera saat kita berfoto, apa yang kamu inginkan? Kamu memang tampan tapi bukan berarti bisa dengan mudah mengganggu kita ya."

 Tasya langsung mendatangi meja pria  yang telah membuat mereka terganggu dari kemarin, dia pun langsung marah dan tidak bisa berhenti mengoceh.

Laki-laki yang tengah dimarahi oleh Tasya itu malah tersenyum dan memandang Aliana.

"Apakah kamu tidak mendengarku?"

Tasya yang merasa dirinya tidak dihiraukan oleh lelaki itu  merasa semakin marah.

"Tasya diam lah biar aku yang berbicara dengannya"

Aliana berusaha menenangkan Tasya yang dari tadi sudah sangat emosi, dia tidak ingin jika semakin banyak orang yang memperhatikan mereka, dari tadi sudah banyak orang yang memperhatikan mereka karena teriakan Tasya. 

"Kamu tunggu lah di sini aku akan pergi untuk berbicara dengannya." 

Aliana yang langsung menarik tangan pria itu dan mengajaknya ke pantai untuk berbicara agar tidak menjadi perhatian banyak orang.

 Pria yang tengah ditarik tangan nya oleh Aliana itu, hanya diam  mengikuti Aliana dari belakang. 

Sesampainya di pantai Aliana yang tersadar sedari tadi sedang memegang tangan pria itu pun langsung merasa malu dan melepaskannya.

Pemuda yang melihat wajah Aliana yang menjadi merah karena malu pun langsung membuka pembicaraan dan memperkenalkan dirinya. 

"Hai,, perkenalkan nama aku Rio Ferdinan." 

Rio yang telah mengetahui bahwa Aliana adalah gadis pemalu, dia langsung menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, walaupun Aliana belum menanyakan apapun.

 Dia mengatakan bahwa dia sedang berlibur di sini dan dia tidak sengaja bertemu dengan Aliana dan saat sarapan pagi dia memang memperhatikan Aliana,karena Aliana adalah gadis yang sangat cantik.  

Setelah sarapan dia juga sedang berjalan-jalan dan tidak tahu jika wajahnya akan masuk dalam kamera saat Aliana dan temannya sedang berfoto. 

Aliana pun langsung tersipu malu mendengar Rio yang menyebut dirinya cantik.

"Jika semua yang telah terjadi hanya kebetulan saja, kalau begitu aku akan pergi dan menemui sahabatku"

Ana yang wajahnya menjadi merah karena perkataan Rio, dia langsung pamit untuk pergi, dia tidak mau terlihat sangat bahagia saat dipuji oleh pria tampan itu.

Walaupun Rio sudah tau apa yang tengah dirasakan oleh wanita di depannya itu.

Ana yang percaya dengan perkataan Rio pun akhirnya pergi untuk menemui sahabatnya di restoran.

 "Kenapa kamu lama sekali apa yang kalian bicarakan?"

Natasha yang melihat Aliana datang pun langsung menanyakan apa yang telah terjadi. Anna pun menjelaskan bahwa kejadian yang telah terjadi hanya kebetulan saja dan menyuruh sahabatnya itu untuk melupakan apa yang telah terjadi dari kemarin.

 "Oh baiklah"

Tasya sebetulnya tidak bisa menerima jawaban itu, dia tahu bahwa Aliana adalah gadis polos yang akan langsung mempercayai semua perkataan orang.

Dia memutuskan untuk mencari tahu sendiri siapakah sebenarnya pria itu.**

Sore hari pun tiba mereka berdua bergegas untuk ke bandara, sebelum itu Aliana akan ke resepsionis untuk menitipkan kalung. 

"Ana biar aku saja yang memberikannya ke resepsionis lebih baik kamu menunggu di mobil saja." 

Ana pun langsung memberikan kalung itu kepada Tasya, sebenarnya Tasya memiliki tujuan lain dia ingin mencari tahu siapakah orang yang bernama Rio itu dari resepsionis. 

Setelah mendengarkan cerita dari petugas hotel, Tasya malah semakin kebingungan, pasalnya petugas hotel bilang jika Rio adalah orang yang misterius, dia sering menginap di sini bahkan dalam sebulan dia bisa datang lebih dari 7 kali, pria itu pun tidak pernah berbicara dengan orang, biasanya ada orang lain  yang akan memesankan hotel dan keperluannya.

"Tasya cepatlah kita harus segera ke bandara"

Teriakan Aliana yang langsung membuyarkan lamunan Tasya.

"Baiklah aku akan melupakan siapa dia, toh juga kita tidak akan bertemu lagi"

Ungka Tasya yang berbicara dengan dirinya sendiri, sambil berlari ke arah Aliana.

Mereka pun menaiki mobil dan bergegas ke bandara  untuk penerbangan kembali ke rumah.***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!