NovelToon NovelToon

Indigo Story'

Part I: Intro dan Awal Semula

Suatu Hari, ada seorang pemuda bernama Dika. Dika adalah Pria kelahiran Desember dan saat ini sedang mengisi waktunya sebagai Driver Ojek Online. Banyak kejadian mistis yang ia alami sebagai Driver Ojek Online.

Dika mempunyai 2 teman yang juga Ojek Online yaitu Piyan dan Andre. Piyan dan Andre juga termasuk orang yang mempunyai keahlian khusus seperti Dika.

Dika juga mempunyai beberapa teman yang juga mempunyai keahlian khusus seperti dirinya. Yaitu Riko, Ghio dan Ayyub. Mereka sempat membuat Team dan akhirnya berpencar karena mempunyai kesibukan masing-masing. Ya meskipun terkadang sering sekali berkumpul atau bertemu dengan salah satu teman nya. Seperti bertemu Riko yang saat ini sedang dekat dengan Sepupu Perempuan Dika. Jadi ya, Dika dan Riko sering menghabiskan waktu mengobrol dengan Riko di malam hari sambil ngopi.

Di sisi lain, Dika juga mempunyai kerabat yang amat dekat dengan nya, namun berbeda dengan dirinya yang tidak mempunyai keahlian khusus. Yaitu Syafiq Maulana. Ya, Syafiq ini adalah seorang Mahasiswa Diploma yang sebentar lagi akan lulus dari kuliahnya. Meskipun sangat dekat, mereka jarang bertemu dikarenakan Syafiq yang terus banyak tugas dan deadline. Bertemu pun hanya 1-2 Minggu dalam sekali.

Awal Mula

Saat umur 8 Tahun, Dika yang merupakan anak lelaki pertama ini, sedang demam. Ibu dari Dika pun khawatir akan kondisi Dika yang semakin lama semakin tinggi demam nya. Akhirnya, Ibu Dika memutuskan untuk pergi membeli obat di Apotek bersama Adik Perempuan Dika yaitu Salsa. Disaat Ibu dan Adik Dika sedang membeli obat, Dika yang masih berumur 8 tahun itu tak bisa melakukan apa-apa selain menonton TV. Saat sedang asyik menonton TV, entah dari mana tiba-tiba Bayangan Hitam Besar lewat begitu saja di depan TV. Dika yang masih kecil ini pun ketakutan dan menangis keluar rumah karena saking takutnya. Tetangga Dika, Om Eeng panggilan nya. Langsung menghampiri Andika yang ketakutan dan bertanya.

"Kenapa Dika, kenapa nangis?" Tanya Om Eeng sambil menenangkan Dika.

"Saya lihat bayangan hitam besar lewat depan TV pas saya lagi nonton TV" ucap Dika yang ketakutan sambil menangis.

Om Eeng mengajak Dika masuk kedalam dan menemani di dalam sampai Ibu Dika pulang. Saat Ibu Dika pulang dengan Adik nya sehabis dari Apotek, Ibu Dika yang bingung bertanya kepada Om Eeng.

"Loh om, kok disini. Ada apa ya?" Tanya Ibu Dika yang agak kebingungan.

"Ini tadi si Dika keluar rumah nangis bilang ngeliat Bayangan Hitam Besar lewat depan TV" jawab om Eeng.

Ibu Dika terdiam lalu mengucapkan terima kasih kepada Om Eeng karena telah menenangkan Dika, dan Om Eeng pun langsung pulang kerumah. Setelah kejadian itu, Dika pun akhirnya sembuh meski perlahan masih di hantui ketakutan oleh bayangan hitam besar itu. Dan semenjak kejadian itu, Dika sering melihat mereka yang tak kasat mata. Sampai akhirnya Dika pun terbiasa melihat mereka dan hanya terdiam karena tahu bahwa mereka tidaklah seperti Dika. Mereka hanyalah makhluk halus ataupun arwah pikir Dika.

Part II nya akan berlanjut setelah ini naik. InsyaAllah akan saya buatkan lagi cerita yang menarik di Part II.

Terima kasih sudah membaca dan menyimak dari Awal.

Lanjut Part II Ya

Part II: Customer aneh

Kala itu di Pagi hari. Dika sedang bersiap untuk menjalankan aktivitasnya sebagai Driver. Sambil memanaskan motor, Dika memakaikan Parfum ke Jaket nya dan mengelap Helm. Saat baru duduk, terdengar bunyi orderan masuk dari HP Dika. Tanpa ragu dan berfikir panjang, Dika pun langsung bergegas menuju lokasi yang di tentukan di Aplikasi.

Sesampainya di lokasi, Dika mengabari Customer nya bahwa dia sudah sampai di lokasi penjemputan. Beberapa menit kemudian, datanglah seorang Wanita dengan pakaian rapih serta wangi bernama Yuli.

"Mas Andika ya" tanya Yuli.

"Iya mba, mari" jawab Dika sambil memberikan Helm ke Customernya dan Yuli pun langsung naik ke motor.

Saat di perjalanan, Dika merasakan hal aneh yang dirasakan oleh Yuli. Tapi, sebagai Driver yang Profesional, Dika berusaha untuk tidak ikut campur dengan urusan orang lain.

"Kenapa mas" tanya Yuli yang tiba-tiba memulai obrolan.

Dika terkejut dengan pertanyaan Yuli dan hanya menggelengkan kepala yang berisyarat Tidak.

Sesampainya di Lokasi penurunan, Yuli mengembalikan helm Dika dan memberikan Tips.

"Alhamdulillah terimakasih ya mba" tegur Dika kepada Yuli dengan senyum.

Yuli pun senyum dan langsung masuk ke dalam gedung tinggi tempatnya bekerja. Saat sedang ingin menghitung Tips yang di berikan Yuli, ada secarik kertas yang ikut terselip di uang tersebut.

"Saya tahu yang mas rasakan. Saya sama seperti mas. Tolong saya" Tulisan di kertas itu dan tercantum nomor Yuli. Dika pun tak menghiraukannya, lalu menyimpan kertas itu di Box motor nya dan lanjut pergi.

Tiba lah Siang hari sekitar jam 10. Dika pun duduk sambil memesan Es.

"Budeh, aku pesan Es Good Day ya" ucap Dika sambil membuka jaket.

Selang beberapa menit, datanglah Andre yang sepertinya baru saja mengantar Customer dan duduk di sebelah Dika.

"Sudah dapat berapa Trip" Tanya Andre ke Dika.

"Alhamdulillah sudah 8 Trip" jawab Dika sambil mengambil pesanan nya.

"Gua baru dapet 3, baru keluar" ucap Andre yang sambil cengar cengir.

Dika pun hanya tersenyum. Saat sedang asyik ngobrol dengan Andre, ada panggilan masuk di Telepon Dika.

"Siapa ini, kok nomor tidak dikenal" Ucap Dika sambil agak bingung dan ragu ingin menjawab.

"Angkat aja, takutnya Urgent" Jawab Andre yang sambil menghisap sebatang Roko.

Saat Dika menjawab panggilan tsb, hanya kata "TOLONG BANTU SAYA".

Karena agak sedikit takut, Dika pun mengakhiri panggilan.

"Siapa tadi?" tanya Andre ke Dika.

"Engga kok, salah sambung" jawab Dika yang agak ketakutan lalu meminum es agar terlihat tidak takut.

Tapi, mungkin si Andre ini tau dengan kejadian yang Dika alami hari ini. Karena Andre pun juga termasuk teman Dika yang mengerti akan hal Ghaib dan Mistis.

"Ada panggilan dari Mistis" Tanya Andre dengan kode yang biasa mereka gunakan.

"Engga ada kok" jawab Dika.

"udah ngaku aja deh, jangan ada yang di sembunyikan" Jawab Andre yang sedikit mendorong Dika untuk membantu.

"Engga Ndre, itu urusan dia, bukan urusan gua apalagi urusan lo" jawab Dika yang sedikit kesal dengan Andre.

Andre pun terdiam, lalu Dika terbayang akan terjadi hal yang tidak di inginkan oleh Yuli. Tapi, Dika berusaha untuk mengabaikan hal itu.

Sore hari telah tiba, Jam orang pulang kerja pun mulai memadati jalanan Jakarta. Yuli yang masih banyak tugas pun terpaksa harus lembur karena besok ada Meeting.

"Yul duluan ya" Ucap Nadya teman sekantor Yuli.

"iya hati-hati ya" jawab Yuli, dan lalu melanjutkan pekerjaan nya

Malam hari pun tiba, Jam menunjukkan pukul 20:00 WIB. Yuli pun masih mengerjakan tugas yang harus ia selesaikan malam ini.

"Harus cepat ini, agak merinding juga malam begini di kantor sendirian" ucap Yuli yang mengerjakan dengan terburu-buru.

Terdengar suara pintu yang terbuka di bagian depan. Yuli pun menengok dan menghiraukan pintu tersebut. Selang beberapa menit, pintu itu pun semakin lebar terbuka nya. Yuli berfikir bahwa ada orang iseng atau mungkin angin. Saat selesai, Yuli pun membereskan barang bawaannya dan langsung ingin cepat pulang. Tiba-tiba listrik di kantor pun padam dan ketakutan Yuli semakin tinggi.

"Ahh, kenapa harus mati lampu sih" Ucap Yuli yang sedikit kesal. Lalu dia mengaktifkan Flash di Handphone nya lalu berjalan perlahan di kegelapan.

"Ternyata, seram juga ya malam begini kantor" Ucap Yuli yang ketakutan sambil menengok kanan kiri.

Dan saat hampir menuju ke luar ruangan, tiba-tiba Yuli pun berteriak karena......

Part III: Mimpi buruk yang mengganggu

Dan saat Yuli berjalan menuju keluar ruangan, Yuli berteriak dan kaget lalu Handphone nya terjatuh. Yuli pun menutup mata nya karena saking ketakutan. Tiba-tiba Yuli pun berteriak karena ada yang memegang pundak nya.

"Yul, kamu kenapa, ini saya Andi" ucap Andi.

Yuli pun membuka mata dan menghela nafas lalu mengambil Handphone nya yang terjatuh di lantai.

"Ga, aku gapapa" ucap Yuli dengan sangat kesal kemudian pergi meninggalkan Andi.

Lalu, Yuli masuk ke Lift untuk turun ke lantai dasar karena kantor nya berada di lantai 12. Saat berada di dalam lift, Yuli masih sedikit gemetar dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Benar saja, lift tiba-tiba bergetar dan mati listrik. Padahal, listrik baru saja menyala, masa mati lagi pikir Yuli.

"Tolong saya" Teriak Yuli di dalam lift yang setengah mati ketakutan karena terjebak di dalam lift dalam keadaan listrik yang mati.

Dengan sigap, Yuli menekan tombol "Emergency". Selang beberapa detik pun ada jawaban dari seorang pekerja yang sedang memperbaiki listrik yang mati.

"Tenang dan sabar ya mba, sebentar lagi akan menyala. Dimohon tenang dan jangan bergerak" kata si pekerja tersebut.

Yuli pun berdiri di pojokan kanan sambil mengepal kedua tangannya yang gemetar karena ketakutan. Sambil menengok kanan kiri, pikiran Yuli yang entah kemana karena takut hal yang tidak diinginkan terjadi padanya. Yuli pun berteriak karena ada yang memegang pundak nya sambil mengucap Asma Allah. Seketika listrik menyala, Yuli pun lega dan tanpa di sengaja dia menengok ke kiri karena ada suara di sebelah kiri nya. Benar saja, ada Dedemit yang menempel di pojok kiri lift sambil menatap Yuli. Yuli berteriak dan menutup mata karena ketakutan. "Ting" suara pintu lift terbuka dan Yuli pun langsung berlari ke depan dengan takut. Tanpa sengaja menabrak Andi yang baru saja keluar dari lift sebelah. Barang-barang Andi pun jatuh berantakan dan Yuli pun ngos-ngosan karena saking takutnya.

Andi pun melihat Yuli yang ketakutan sambil bertanya.

"Loh Yul, kamu kenapa. Kok seperti habis melihat hantu".

Yuli pun hanya menggelengkan kepala dan langsung pergi meninggalkan Andi. Andi yang heran karena melihat Yuli hanya terdiam dan membereskan barangnya yang terjatuh.

Tengah malam pun tiba. Dika sedang bersama Piyan yang kebetulan mampir kerumahnya bersama Syafiq dan Riko. Mereka berempat bernostalgia dengan kenangan masa lalu nya yang sangat indah. Dengan secangkir kopi menemani malam mereka seperti dunia milik mereka. Saat sedang asyik mengobrol, Dika pun tertidur. Tiba-tiba Dika di bangunkan oleh Piyan yang membangunkannya.

"Malah tidur, lagi kumpul juga" ucap Piyan.

Dika pun terbangun dan mengucek mata nya, hal aneh pun terjadi. Teman-teman nya agak aneh, karena Transparan.

Dika pun yang bengong memperhatikan mereka dan Riko melihat Dika yang bengong pun bertanya "Lo kenapa Dik?".

"Gapapa kok" jawab Dika.

Dika pun pergi ke dapur dan minum lalu kembali ke ruang tamu. Dika terkejut karena ruang tamu berantakan dan hancur. Dika pun mencoba tenang dan baru teringat karena teman-teman nya pun juga hilang.

"Yan, Ko, Fiq" teriak Dika yang memanggil nama mereka satu persatu.

Tiba-tiba, muncul Yuli yang datang sambil memohon untuk membantunya. Dika pun hanya terdiam begitu melihat Yuli meminta bantuannya. Sedangkan, Dika hanya seorang biasa yang belum ada apa-apa nya. Dika pun menggelengkan kepalanya menolak untuk membantu Yuli. Yuli pun menunduk seketika. Dika merasa bersalah dan berkata "mba, mba gapapa kan" tanya Dika yang merasa bersalah. Yuli pun terus menunduk dan Dika pun berfikir apa yang salah dengan Wanita ini. Dika pun mencoba memegang pundak Yuli dan ternyata tembus. Dika pun bingung dan mencoba memegang kembali pundak Yuli tapi tetap tembus.

"Mba, mba gaapa kan" tanya Dika. Yuli perlahan mengangkat kepala nya dan mengejutkan Dika.

Dika pun terbangun dari tidurnya yang ternyata semua hanya mimpi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!