Sebentar lagi memasuki liburan panas bulan juli.Jalanan kota terlihat sepi karena terik matahari berwarna keemasan membuat orang-orang yang ingin berlalu lalang enggan melangkah keluar di bawah suhu atmosfer yang begitu panas.Setiap orang berteduh menikmati suhu AC yang dingin.
Namun tidak untuk seorang gadis yang dengan setelan atasan kaus pink dan kaki jenjang berbalut celana jeans dengan rambut sebahu kecoklatan dengan keringat bercucuran di membasahi dahinya.Pakaian yang membalut tubuhnya pun ikut terbasah,dengan satu tangan sibuk menghapus keringat yang terus mengalir akibat panas terik matahari.Dia terus berjalan menyusuri lorong jalanan untuk menuju pulang kerumahnya,berniat pulang untuk istirahat.
Karena 1 jam yang akan datang ia akan kembali kerja paruh waktu di tempat kerja yang berbeda.Setelah berjalan setengah jam, akhirnya terlihat rumahnya yang sederhana berwarna biru tua, langkah gadis itu tiba-tiba berhenti saat dia melihat beberapa mobil mewah tengah berbaris di luar rumahnya.
"Apa aku mungkin salah rumah?tidak mungkin karena dirinya sudah belasan tahun tinggal di kompleks ini tidak mungkin dirinya salah rumah."Gumamnya bingung.
"Tapi apa yang terjadi?kenapa mobil mewah bisa parkir di depan rumahnya?"Gumamnya kembali sambil berdiri kebingunan.
Bahkan dari kejauhan dia bisa melihat dengan jelas ada beberapa lelaki kekar memakai setelan jas hitam,menunggu di luar rumahnya.
"Tunggu.Apa mungkin Ayahnya pinjam uang dengan lintah darat?astaga,jika benar seperti itu maka..."
Tanpa berpikir lebih panjang lagi.Mu Qing Yi langsung bergegas dengan melangkah cepat memasuki rumahnya sambil melewati lelaki kekar itu untuk mencari keberadaan orang tuanya.
"Ayah...!"panggilnya setengah berteriak dengan panik.
"Yi er,kamu sudah pulang?apa yang terjadi kenapa kamu berteriak seperti itu,kamu itu anak gadis tidak sopan."Ucap sang Ayah.
"Aku hanya takut.."Ucapan Mu Qing Yi berhenti saat dia menyadari keberadaan pria paruh baya berusia 70an duduk di sofa samping ayahnya tengah menatapnya penuh arti sambil tersenyum ramah.
"Apa ini putrimu?"tanya pria paruh baya itu sambil tersenyum.
"Iya,ini putriku,tuan Zhou."Jawab Mu Bo Wen(ayah Mu Qing Yi)
"Jangan berdiri disana,ayo,cepat duduk di sini."Perintah Su Li Ya pada putrinya (Ibu Mu Qing Yi).
Dengan perasaan kikuk Mu Qi Yi pun terpaksa duduk di samping Ibunya.
"Perkenalkan ini teman kakekmu,kamu bisa memanggilnya Tuan Zhou."Ucap Mu Bo Wen.
"Panggil saja kakek,jangan panggil tuan Zhou itu tidak enak di dengar.Kedepannya anggap saja kakek tua ini,kakekmu sendiri,ya."Sela Pria paruh baya itu.
"Baiklah,kakek."
"Bagus."Ucap Pria paruh baya tersenyum bahagia.
"Tidak terasa putrimu sudah sebesar ini dan dia juga sangat cantik.Aku yakin pasti banyak pria luar sana mengincarnya."Puji pria paruh baya itu.
Mendengar pujian dari pria paruh baya itu,kedua orang tua Mu Qing Yi hanya tersenyum.
"Apa kau sudah punya kekasih,Nak?"Lanjutnya lagi.
"Ti...dak."Jawab Mu Qing Yi terbata-bata.
"Bagus,aku rasa cucuku pasti juga akan menyukaimu."Ucap Pria paruh baya itu
"Apa maksud dari kakek tua itu,kenapa cucunya harus menyukaiku?"batin Mu Qing Yi bingung.
"Kedatanganku kali ini adalah untuk melamar putrimu untuk cucuku."Ucap pria paruh baya itu langsung the poin.
Setelah mendengar pernyataan Pria paruh baya itu,sukses membuat Mu Qing terbelalak tidak percaya,sedang kedua orang tuanya tentu saja tidak heran dengan kedatang pria paruh baya itu,karena sebelum kakek Mu Qing Yi meninggal dia sudah berpesan pada putranya Mu Bo Wen,jika cucunya sudah genap berusia delapan belas tahun sahabatnya akan datang melamar cucunya Mu Qing Yi.
"Jadi,bagaimana menurut kalian?"
Pertanyaan pria paruh baya itu membuat Mu Qi Yi merasa gelisah akan dengan jawab orang tuanya.
Sedang Mu Bo Wen,tidak tahu jawaban apa yang harus dia jawab pada pria paruh baya itu.Di sisi lain Ayahnya sudah terlanjur mengikat perjodohan ini, dan keluarga Zhou sudah banyak membantu keluarganya dalam segi materi.
"Tentu saja Yi er akan setuju,iya'kan Yi Er?"tanya Ibunya pada Mu Qi Yi.
"Astaga,kenapa Ibu setuju begitu saja dengan perjodohan ini.Ibu bahkan tidak meminta pendapatnya.Tapi sudah mengiyakan pertanyaan tersebut.Dirinya bahkan belum ketemu dengan pria yang di jodohkannya
manusia atau hantu.Jelek atau tampan."Batin Mu Qi Yi kesal sendiri.
"Itu adalah sebuah kehormatan untuk Yi Er,jika bisa menjadi menantu di keluarga Zhou."Ucap Su Li Ya.
"Bagaimana denganmu,Nak?"tanya pria paruh baya itu dengan nada lembut.
"Begini Tuan Zhou,maaf maksud aku kakek.Akukan masih kuliah,untuk saat ini aku tidak memikirkan tentang pernikahan."Ucap Mu Qing dengan hati-hati karena takut pria paruh baya itu tersinggung.
.
.
Kini Mu Qing yi duduk keheningan duduk bertatap bersama dengan kedua orang tuanya.Setelah pria paruh baya itu pergi.Dengan hembusan nafas yang tidak teratur.Marah,kesal,kecewa menyatu menjadi satu.Ia tidak menyangka kedua orang tuanya menyetujui perjodohan ini,apa mereka tidak pernah memikirkan perasaannya.
Setelah duduk lama di dalam keheningan.Mu Qing yi sudah tidak dapat menahan diri.dengan hati bergejolak menahan amarah,dia akhirnya angkat bicara.
"Ibu kenapa kamu langsung menerima perjodohan ini,kenapa kamu tidak menanyakan pendapatku terlebih dahulu?"tanya Mu Qing yi tidak menyembunyikan kekecewaannya.
"Jangan salahkan Ibumu,Nak.Dia melakukan ini karena sayang padamu dan ini juga salah satu wasiat kakekmu jauh sebelum kakakmu meninggal.Mau tidak mau,suka atau tidak suka kamu harus menerimanya dan kamu tidak bisa menolaknya."Sela sang ayah dengan suara tegas tidak terbantahkan.
"Tapi Ayah,aku masih belum lulus kuliah dan aku baru berumur 18 tahun jika aku menikah sekarang, bagaimana kuliahku?dan aku juga belum pernah lihat bagaimana tampang pria yang akan di jodohkan denganku."
"Sudahlah Yi er,ikuti apa kata Ayahmu itu.Kamu juga tidak rugi jika menikah masuk kedalam keluarga Zhou.Apa kamu tahu berapa banyak perempuan di luar sana berbaris setiap hari untuk masuk kedalam keluarga Zhou?"ucap sang Ibu.
"IBU!aku tidak peduli tentang itu."teriak Mu Qing Yi sambil menyerngir kesal dengan sikap Ibunya yang selalu saja seperti itu,saat membicarakan keluarga Zhou selalu antusias.
"Astaga,ini anak.Apa kamu mau buat Ibumu ini sakit jantung,berteriak seperti itu?"ucap Su Li Ya sambil menepuk dadanya yang masih terkejut akibat teriakan putri semata wayangnya.
"Kenapa kalian tidak pernah memberitahu tentang soal ini?"Ucapnya lirih dengan mata berkaca-kaca.
"Bukannya?kami tidak mau memberitahumu.Namun kami hanya ingin menunggu waktu yang tepat saja.Siapa tahu tuan Zhou begitu cepat datang untuk melamar."Ucap sang Ibu.
"Lusa Tuan Zhou mau melakukan pertemuan dengan kamu serta cucunya jadi bersiaplah."Ucap sang Ayah.
"Ayah,Ibu.Aku benar-benar tidak ingin di jodohkan,lagi pula aku masih mau menemani kalian berdua disini."Ucap Mu Qing Yi,berharap bisa luluh hati kedua orang tuanya.
"Anak gadis cepat atau lambat pasti akan menikah dan kamu juga tidak bisa selamanya menemani kami berdua."Ucap sang ayah.
"Jika Ayah dan Ibu bersikeras mau menjodohkan aku.Maka lakukanlah sesuai keinginan kalian.Aku masuk kamar dulu."Ucap Mu Qing Yi lalu beranjak dari duduknya sambil melangkah lebar memasuki kamarnya.
"Yi er..."Panggil sang ayah hendak menyusul putrinya namun tangannya di cekal oleh Su Li Ya istrinya .Ia hanya bisa menghela nafas sambil menatap punggung putrinya di balik pintu kamar.
"Apa kita sebaiknya melupakan perjodohan ini?"tanya Mu Qing Bo pada istrinya.
"Tapi perjodohan ini,Ayah dan sahabatnya yang melakukan perjodohan ini.Apa baik jika kita membatalkannya."Ucap Su Li Ya.
"Baik atau tidak baik itu urusan nanti.Jika anak kita masuk dalam keluarga itu,sekali pun mereka sekaya apa pun jika tidak bisa menjadi kebahagian anak kita apa ada artinya."Ucap Mu Bo Wen sambil menghela napas.
"Tapi,keluarga Zhou sudah banyak membantu keluarga kita dan kita tidak mungkin mengingkar perjodohan ini"Ucap Su Li Ya lagi.
Mu Bo Wen tampak mencerna apa yang sedang di katakan istrinya Su Li Ya.
"Biarkan saja dulu,suamiku.Putri kita hanya butuh waktu untuk menerima semua ini."Ucap Su Li Ya.
*******
Setelah Mu Qing Yi masuk ke dalam kamar,dia merebahkan tubuhnya yang lelah di ranjangnya,ia mencoba menutup matanya yang terasa berat,sepertinya tubuh dan pikirannya berlawanan.
Mu Qing Yi merencanakan setelah tamat dari kuliahnya dia akan mencari pekerjaannya terlebih dahulu,setelah itu dia akan menikah dengan pria yang di cintainya seumur hidup.Namun sekarang tampaknya apa yang rencana itu semua hanya berakhir angan-angannya.
Mu Qing Yi adalah seorang gadis yang pendiam dan cuek tapi pekerja keras,dia bekerja sampingan berturut-turut hanya untuk membiaya kuliahnya sendiri serta membantu beban keluarganya.Namun uang yang di dapatkannya tetap saja tidak mencukupinya.
Mungkin waktu tidurnya bisa di bilang sedikit hanya 5 jam waktu istrilahatnya.Pekerjaan sang Ayah Mu Bo Wen sebagai supir taksi.Kesehatan sang Ayah juga tidak terlalu baik setiap pergantian musim lutut kakinya pasti akan kambuh sakit,akibat kecelakaan beberapa tahun silam saat Mu Bo Wen ayah Mu Qing Yi terjadi kecelakaan menjadi kuli bangunan.Sedangkan Ibunya Su Li Ya hanya Ibu rumah tangga biasa.
*************
Di tempat lain,seorang pria bertubuh tegap dan elastis serta memiki rahang yang tegas dengan setelan jas berwarna biru sesekali ia melirik aloji mewah melingkar di pergelangan tangannya.
Ruangan yang di dominasikan warna putih dan abu-abu,beraksen eropa dengan properti mewah dengan kaca menghiasi ruangan itu memperlihatkan betapa mewahnya ruangan kerja seorang Zhou Yu Sheng.
Zhou Yu Sheng seorang CEO,nama yang melambung beberapa tahun ini dengan usia 29 tahun yang terbilang sangat muda.Ia berhasil membawa perusahaan kakek menjadi jajaran perusahaan raksasa dunia.Soal dunia pekerjaan dia terkenal sadis.Zhou Yu Sheng pria dingin tidak terkutik.
Mata tajamnya menatap kearah jalanan ibu kota Beijing dengan kedua tangan memasukan saku celana dengan ekspresi datar,entahlah mungkin bagi dirinya memandang apa pun terlihat sama.
Zhou Yu Sheng di besarkan oleh Zhou Xu Kai kakeknya sejak dia berusia 8 tahun karena orang tuanya kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil saat mereka keluar menghadiri sebuah acara perusahaan.Saat itulah Zhou Yu Sheng menjadi yatim piatu,membuat dia merasakan tempaan suatu kehidupan sesungguhnya. Zhou Xu Kai sang kakek yang membesarkan dirinya dengan penuh ketegasan,hingga membuat Zhou Yu Sheng tidak pernah merasakan kasih sayang yang sesungguhnya. Yang tidak membutuhkan kasih sayang maupun menerima dari orang lain.
Ketukan pintu membuyarkan di ruangan kerja nya yang hening.
"Masuk."Jawabnya tegas.Lalu dia membalikkan tubuhnya menuju kursi kebesarannya dan duduk menghadap kepada seketarisnya yang tampan baru saja memasuki ruangannya setelah sang pemilik mempersilakan dirinya masuk.
"Maaf tuan,aku ingin menyampaikan bahwa Ms.Jona menunda proses periklanan.Karena dia ada keperluan mendesak yang harus dia urus,dan juga nanti malam dia mengundang tuan makan malam di sebuah restoran sebagai bentuk perminta maaf."Ucap Michell,sekretaris Zhou Yu Sheng.
"Kirimkan nominal kerugian yang harus dia bayar karena membatalkan proses periklanan.Untuk makan malam,malam ini aku ada janji temu."
"Ada lagi?"tanya Zhou Yu Sheng dengan nada datar.
"Ini file pembukaan mall SHINA yang perlu persetujuan dari anda,tuan."Ucap Michell lalu menyerahkan file yang ada di tangannya untuk Zhou Yu Sheng tandatangan.
"Kalau begitu aku keluar dulu,tuan."Ucap Michell sambil mengambil file yang sudah tandatangi oleh Zhou Yu Sheng.Dia membungkukkan tubuhnya sedikit lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut.
Zhou Yu Sheng sibuk membolak balikkan file yang berisi lembaran laporan setiap cabang anak perusahaan.Sebelum nada dering ponsel mengalih perhatiannya.
Dia menatap nama yang tertera di layar ponselnya yang menyala.Dengan segera dia menggeser tanda warna hijau tertera di layar ponselnya menjawabnya.
*****
Hai,readers yang tercinta bagi yang sudah membaca babnya jangan lupa tinggalkan jejak,ya.
Komen kritikan,like dan vote.
HAPPY READING...
Dia menatap nama yang tertera di layar ponselnya yang menyala.Dengan segera dia menggeser tanda warna hijau tertera di layar sentuh ponselnya dan menjawabnya.
"Hallo,sayang apa kau marah padaku,hm?"ucap seberang telefon yaitu Jona,yang sudah menjalinkan hubungan dengan Zhou Yu Sheng selama satu tahun ini.
"Tidak."Jawab Zhou Yu Sheng datar.
"Lalu kenapa kamu membatalkan janji temuku denganmu.Kau tahu betapa susahnya aku menempah restoran itali kesukaaanmu itu."Rengek Jona di seberang telefon.
"Aku ada janji makan malam dengan kakekku."Jawabnya the poin.
"Sayang,apa kamu tahu.Seketarismu itu benar-benar tidak punya sopan santun,berani-beraninya dia mengirim nominal kerugian iklan,hanya karena aku menundanya karena ada urusan mendesak."Ucapnya di seberang sana dengan amarah menggebu-gebu.
"Aku yang menyuruhnya melakukan itu."
"A..apa!"Ucapnya dengan suara terkejut.
"Sa..sayang,bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku?aku ini kekasihmu bukan orang lain."Ucapnya tidak terima.
"Aku tahu kamu itu kekasihku.Namun untuk dunia pekerjaan kamu harus bersikap profesional,bukan malah semena-mena membatalkan pekerjaan menyebabkan kerugian untuk perusahaan."Ucap Zhou Yu Sheng tegas dengan nada dingin.
"Ma..af,sayang.Lain kali aku tidak akan ulangi lagi."Ucapnya di seberang sana dengan nada penuh penyesalan.
"Aku tutup dulu."Ucap Zhou Yu Sheng tanpa basa basi.
"Baiklah,sayang.Ingat aku mencintaimu."ucapnya dengan nada manja.
Jona selalu menggoda Zhou Yu Sheng dengan manjanya yang bisa membuat para pria mendengar dengarnya mati berdiri.Namun untuk Zhou Yu Sheng nada seperti itu tidak lebih seperti bunyi jangkrik yang lewat.
"Hem."Jawab Zhou Yu Sheng hanya dengan nada mendehem.Setelah itu dia pun memutuskan panggilan tersebut.
Begitulah sifat Zhou Yu Sheng selama menjalankan hubungan dengan Jona salah satu model di perusahaannya.Dia menjalinkan hubungan dengan Jona.Bukan karena atas nama cinta.Namun karena awak media sering membicarakan tentang dirinya tidak pernah terlihat berdekatan dengan perempuan dengan usianya yang sudah memasuki ke- 29 tahun.
Awak media beramsumsi bahwa Zhou Yu Sheng menyukai pasangan sesama jenis.Zhou Yi Sheng mempunyai seorang tangan kanan yaitu seketarisnya Michell dengan status sama-sama lanjang,sehingga rumor yang beredar mereka adalah pasangan sejenis,apalagi kedekatan mereka harus dalam perjalanan bisnis bahkan kemana-mana mereka selalu bersama-sama karena Zhou Yu Sheng hanya mempercayai Michell seorang dalam pekerjaan yang penting.
Maka dari itu Zhou Yu Sheng pun menerima tawaran Jona untuk berkencan dengannya.Bagi dirinya berkencan dengan siapa saja itu sama,tidak ada perbedaan karena tidak ada rasa.Karena dia tidak mau beramsumi awak media yang tidak berdasar menghancurkan nama baiknya dalam dunia bisnis.
Bagi Zhou Yu Sheng cinta bukanlah sebuah keharusan dalam kamusnya.Jika cinta malah akan saling menyakiti atau meninggalkan jadi untuk apa merasakan indahnya cinta?
Cinta hanya akan membuat manusia rasa kehilangan,kekecewaan atau pun menghancurkan hati manusia.Begitulah yang di rasakan Zhou Yu Sheng,sejak peninggalan kedua orang tuanya.Maka dari itu,dia tidak akan membuat dirinya terjerumus hal yang hanya akan membuang waktunya.
Setelah Zhou Yu Sheng meletakkan benda pipih yang ada di tangannya di meja,dia pun segera mengklik sebuah tombol di telefon ganggang.Itu adalah salah satu jalur tombol untuk menghubungkan antara dia dan sang seketarisnya Michell.
"Michell.Siapkan mobilku sekarang.Aku mau keluar."Perintah sang majikan.
"Baik tuan."Jawab Michell di seberang sana.
*********
Tok..Tok...
Ketukan pintu kamar Mu Qing Yi terdengar dari luar kamar.
"Yi er apa kamu sudah tidur?Ibu mau bicara denganmu."Ucap Su Li Ya dengan nada lembut.
Hening.Tidak terdengar sahutan apa pun.
"Yi er tolong bukakan pintu untuk Ibu ,Nak.Apa kau masih marah pada Ibu?"tanya Su Li Ya di balik pintu kamar putri semata wayangnya.
Sedangkan Mu Qing Yi yang baru saja terlelap akibat kelelahan,dari samar-samar ia terdengar suara Ibunya memanggil dirinya,dia pun membuka matanya dan segera menarik paksa tubuhnya yang kelelahan itu untuk bangun mengayun langkahnya dan membuka pintu kamar untuk sang Ibu.
Ceklek....
Su Li Ya tersenyum saat pemilik kamar akhirnya membuka pintu untuk dirinya.Sedangkan Mu Qing Li tanpa menatap wajah sang Ibu yang sedang menatapnya sambil tersenyum.
"Yi er,kenapa kamu kelihatan lelah sekali?apa kamu sakit,hm?"tanya Su Li Ya pada putrinya.
"Tidak."Jawab Mu Qing Yi dengan nada ketus.Lalu berbalik arah berjalan menuju ranjangnya dan membiarkan Ibunya masuk tanpa menutup pintu.
Su Li Ya melangkah berjalan mendekati putrinya yang sudah berbaring di ranjangnya dengan menutup matanya.
"Yi er,Ibu perlu bicara dengan kamu."Ucap Su Li Ya sambil menatap tubuh putrinya yang sedang memunggunginya.
"Katakanlah,aku sedang mendengarkannya."Ucap Mu Qing Yi dengan mata masih tertutup.
"Apa kamu marah pada Ayah dan Ibu?"tanya Su Li Ya hati-hati.
"Tidak."Jawab Mu Qing yi singkat.
"Lalu kenapa kamu mengabaikan Ibu,Nak?"
"Lalu?Ibu mau aku harus bersikap seperti apa?apa Ibu tidak mengerti situasi aku seperti apa?apa Ibu aku mau berterima kasih pada Ibu?begitukah?"Ucap Mu Qing Yi sambil membuka matanya dan bangun duduk di ranjang dengan ekspresi kesal.
"Maafkan Ibu,Nak.Ibu tidak bermaksud seperti itu.Ibu juga tahu kamu terkejut dengan perjodohan ini.Tapi percayalah,Ayah,Ibu,serta mendiang kakek kamu semua ingin yang terbaik untuk kamu,karena kamulah satu-satunya kesayangan untuk kami."Jelas Su Li Ya panjang lebar sambil menggengam lembut kedua tangan putrinya.
"Tapi,apa harus dengan cara seperti ini,Bu?ini bukan masa dinasti Thang,menikah harus pakai perjodohan."
"Yi er,kamu tahukan betapa kakekmu menyayangimu?apa kamu tega mengecewakannya?"tanya Su Li Ya pada putrinya dengan nada serius.
Mu Qing Yi menunduk,dan merasa sesak dengan keputusan mendiang kakeknya serta kedua orang tuanya.Ia tampak berpikir keras apa yang di katakan sang Ibu.Ia kemudian menghela nafas panjang.
"Jika menurut kalian ini memang yang terbaik untukku.Baiklah aku akan menerima perjodohan ini."Ucapnya lirih dengan bibir bergetar.
"Tentu saja,putriku.Ibu jamin kamu pasti akan menyukainya karena dia pria muda yang tampan terus sukses lagi.Pokoknya dia adalah pria dengan paket yang komplit.
"Terima kasih,ya putriku."Ucap Su Li Ya lalu memeluk putrinya.
Mu Qing hanya bisa tersenyum tipis setelah mendengar ucapan dari sang Ibu yang begitu antusias dengan mata berbinar saat membicarakan pria yang tidak pernah dia temui.Sang Ibu bahkan memuja-mujanya.
"Apakah dia benar sehebat itu?sehingga membuat Ibunya tidak henti-henti memuja pria itu?"batin Mu Qing Yi kembali menghela napas panjangnya.
"Lusa kamu akan ketemu calon suami kamu,Jangan lupa dandan yang cantik,ya putriku ."Ucap Su Li Ya,yang masih memeluk erat putrinya.
"Ini hadiah dari,Ibu."Ucap Su Li Ya sambil melepaskan pelukannya dan menyerahkan sebuah paperbag untuk putrinya.
"Terima kasih,Bu."Ucap Mu Qing Yi.
"Ya sudah kamu istrilahat ya,Nak?Ibu mau keluar dulu."Ucap Su Li Ya sambil tersenyum bahagia lalu beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar putrinya dan menutup pintu dengan pelan.
"Ayah,Ibu,Kakek.Jika ini memang yang terbaik untukku,maka dengan senang hati aku menerimanya,aku juga tidak mau mengecewakan kalian semua.Ya,meskipun aku tidak tahu bagaimana kedepannya,tapi aku akan berusaha menjalaninya."Batin Mu Qing Yi sambil menetes bulir air matanya di sela sudut mata dengan duduk meringkuk di atas ranjangnya.
Dia berusaha untuk menerima takdir baru yang harus di jalaninya,membiarkan air mata hingga mengalir,menitik hingga ke atas pangkuannya.
*********
HAI READER MENURUT KALIAN GIMANA SETIAP EPISODENYA.JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMEN KRITIKAN,LIKE,VOTE.JIKA KALIAN MENYUKAINYA.
SATU KOMEN,LIKE,VOTE ADALAH PENYEMANGAT BUAT AUTHOR UNTUK TRUS BERKARYA.MAKASIH🙏
Happy Reading...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!